• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Organisasi Dewan UKM No. 1d 20 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peraturan Organisasi Dewan UKM No. 1d 20 (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PO 04d Dewan UKM

SURAT KEPUTUSAN

KOMNAS DEWAN UKM INDONESIA Nomor : PO.04d - Tahun 2013

TENTANG

PEDOMAN UMUM PERANGKAT ORGANISASI DEWAN UKM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN USAHA KECIL DAN MENENGAH INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan eksistensi dan kredibilitas organisasi

sebagai pilar utama dari implementasi peran strategis, maka perlu dilakukan penataan perangkat organisasi Dewan UKM Indoinesia;

b. bahwa sesuai peran dan fungsi serta landasan filosofi Dewan UKM

Indonesia, sebagai meditor dan fasilitator solusi Pemberdayaan UMKM, maka perlu dibuat Pedoman Umum perangkat organisasi mengacu pada Bab VI, VII, VIII, IX dan Bab X Anggaran Dasar Dewan UKM Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a

dan huruf b. diatas dan sebagai landasan konstitusi organisasi perlu menetapkan Peraturan organisasi tentang Pedoman Umum perangkat organisasi Dewan UKM Indoinesia:

Mengingat : 1. Anggaran Dasar (AD)& Anggaran Rumah Tangga (ART) Dewan

UKM Indonesia;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan Dilingkungan Kemendagri Dan Pemerintah Daerah;

3. Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018 Dewan UKM Indonsia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Surat Keputusan Komite Nasional Dewan UKM Indonesia Tentang

(2)

2

PO 04d Dewan UKM

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Pedoman umum ini yang dimaksud dengan:

1. Organisasi adalah Organisasi Dewan UKM Indonesia

2. Dewan UKM Indonesia atau Dewan UKM adalah organisasi pemberdayaan

UMKM lintas sektoral yang dibentuk secara sah berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia.

3. Jenjang organisasi adalah tingkatan berdasarkan kewilayahan organisasi Dewan

UKM

4. Komite Nasional disingkat Komnas adalah jenjang organisasi tingkat pusat.

5. Komite Wilayah disingkat Komwil adalah jenjang organisasi tingkat provinsi.

6. Komite Daerah disingkat Komda adalah jenjang organisasi tingkat kabupaten/kota.

7. Perangkat organisasi adalah Struktur Kelembagaan organisasi terdapat disetiap

jenjang kepengurusan terdiri dari ; Badan Penasehat, Badan Pembina, Majelis Pertimbangan dan Badan Pengurus serta Sekretariat.

8. Fungsionaris/Personalia adalah orang yang menduduki jabatan perangtkat

organisasi.

9. Kompetensi adalah Kemampuan/Keahlian/Pengalaman pada bidang tertentu.

10.Pejabat Publik adalah orang yang memiliki jabatan publik di pemerintahan.

11.Sektoral adalah kelompok UMKM sesuai jenis usaha/kesamaan

identitas/karakter usaha,dll;

BAB II

PERANGKAT DEWAN UKM

Pasal 2

Perangkat Organisasi

(1)Dewan UKM Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun

1985 tentang ORMAS dan Undang-Undang No.1 Tahun 1987 tentang KADIN serta

Undang –Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, memiliki Perangkat

Organisasi berjenjang sebagaimana Bab VI, VII, VIII, IX dan Bab X Anggaran Dasar Dewan UKM Indonesia

(2)Perangkat Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tingkat pusat

disebut Komite Nasional disingkat Komnas terdiri dari;

a. Badan Penasehat Pusat;

b. Badan Pembina Pusat;

c. Majelis Pertimbangan Nasional disingkat MPN;

d. Pengurus/Fungsionaris Komnas.

(3)

3

PO 04d Dewan UKM

disebut Komite Wilayah disingkat Komwil terdiri dari;

a. Badan Penasehat Provinsi;

b. Badan Pembina Provinsi;

c. Majelis Pertimbangan Wilayah disingkat MPW;

d. Pengurus/ Fungsionaris Komwil.

(4)Perangkat Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tingkat

kabupaten/kota disebut Komite Daerah disingkat Komda terdiri dari;

a. Badan Penasehat Kab/kota;

b. Badan Pembina Kab/kota;

c. Majelis Pertimbangan Daerah disingkat MPD;

d. Pengurus/ Fungsionaris Komda.

(5)Sekretariat Dewan UKM sebagai pengelola adminitrasi disetiap jenjang organisasi.

Pasal 3

Susunan Perangkat Organisasi

(1)Mengacu pada BAB VI Anggaran Rumah Tangga (ART) Dewan UKM Susunan

Perangkat Organisasi meliputi: Susunan Perangkat Komnas, Komwil dan Komda ;

(2)Susunan Perangkat Komnas sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas sebagai

berikut;

a. Badan Penasehat Pusat: terdiri dari; Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan

Anggota.

b. Badan Pembina Pusat; terdiri dari; Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan

Anggota.

c. Majelis Pertimbangan Nasional disingkat MPN; Seorang Ketua dan Seorang

Wakil Ketua, Seorang Sekretaris dan Seorang Wakil Sekretaris serta maksimal 5 (lima) orang Anggota

d. Pengurus/Fungsionaris Komnas: terdiri dari; Seorang Ketua Umum, 2 (Dua)

Orang Wakil Ketua Umum serta Beberapa Orang Ketua, Seorang Sekretaris Jenderal dan Beberapa Orang Wakil Sekretaris Jenderal, Seorang Bendahara Umum dan Beberapa Orang Wakil Bendahara Umum, Terdapat 11 (sebelas) Bidang yang masing-masing dipimpin Seorang Ketua dan 2 (dua) Orang Wakil Ketua Bidang.

e. Sekretariat Komnas; terdiri dari; Seorang Direktur Eksekutif dan Beberapa

orang Staf.

(3)Susunan Perangkat Komwil sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas sebagai

berikut:

a. Badan Penasehat Provinsi; terdiri dari ;Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota.

b. Badan Pembina Provinsi; terdiri dari ;Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota.

(4)

4

PO 04d Dewan UKM

d. Pengurus/Fungsionaris Komwil: terdiri dari; Seorang Ketua Umum dan

Beberapa Orang Wakil Ketua, Seorang Sekretaris Umum dan Beberapa Orang Wakil Sekretaris , Seorang Bendahara Umum dan Beberapa Orang Wakil Bendahara, Terdapat 11 (sebelas) Biro yang masing-masing dipimpin Seorang Ketua dan 2 (dua) Orang Wakil Ketua Biro.

e. Sekretariat Komwil; terdiri dari; Seorang Menejer Eksekutif dan Beberapa orang

Staf.

(4)Susunan Perangkat Komda sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas sebagai berikut:

a. Badan Penasehat Kab/kota;terdiri dari ;Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota.

b. Badan Pembina Kab/kota; terdiri dari ;Seorang Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota.

c. Majelis Pertimbangan Daerah disingkat MPD; terdiri dari; Seorang Ketua dan Seorang Wakil Ketua, Seorang Sekretaris dan Seorang Wakil Sekretaris serta maksimal 5 (lima) orang Anggota

d. Pengurus/Fungsionaris Komda: terdiri dari; Seorang Ketua dan Beberapa Orang

Wakil Ketua, Seorang Sekretaris dan Beberapa Orang Wakil Sekretaris ,Seorang Bendahara dan Beberapa Orang Wakil Bendahara, Terdapat 11 (sebelas) Bagian yang masing-masing dipimpin Seorang Ketua dan 2 (dua) Orang Wakil Ketua Bagian.

e. Sekretariat Komda; terdiri dari; Seorang Menejer Eksekutif dan Beberapa orang

Staf.

(5)Jumlah Wakil Ketua dan Anggota Badan Penasehat dan Badan Pembina disetiap

jenjang organisasi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

(6)Disetiap jenjang kepengurusan organisasi dapat dibentuk lembaga/unit fungsional

sesuai kebutuhan.

Pasal 4

Tugas Pokok Dan Fungsi

(1) Badan Penasehat bertugas dan berkewajiban memberikan, nasehat, arahan

terhadap Badan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(2) Badan Penasehat berfungsi sebagai pelindung dan pengayom terhadap Badan

Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(3) Badan Pembina bertugas dan berkewajiban memberikan, bimbingan, pembinaan

secara teknis terhadap Badan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(4) Badan Pembina berfungsi sebagai pengarah dan pemandu terhadap Badan

Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(5) Majelis Pertimbangan bertugas dan berkewajiban memberikan pertimbangan dan

pengawasan terhadap Badan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

(6) Majelis Pertimbangan berfungsi sebagai Dewan Kehormatan terhadap Anggota

(5)

5

PO 04d Dewan UKM

Pasal 5

Pengesahan Dan Masa Jabatan

(1)Pengesahan Komposisi dan Personalia Perangkat Komite Nasional untuk pertama

kalinya ditetapkan berdasarkan SK Formatur Nasional dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Kongres Dewan UKM; untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.

(2)Pengesahan Komposisi dan Personalia Perangkat Komite Wilayah untuk pertama

kalinya ditetapkan dengan SK Komite Nasional dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Musyawarah Wilayah Dewan UKM untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

(3)Pengesahan Komposisi dan Personalia Perangkat Komite Daerah untuk pertama

kalinya ditetapkan dengan SK Komite Wilayah dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Musyawarah Daerah Dewan UKM untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

(4)Komposisi dan Personalia Sekretariat Dewan UKM ditetapkan dengan SK Pengurus

sesuai jenjang organisasi masing-masing untuk masa jabatan disesuaikan dengan masa jabatan kepengurusan dimaksud.

BAB III FUNGSIONARIS

Pasal 6 Badan Penasehat

(1) Fungsionaris Badan Penasehat Nasional adalah tokoh nasional dalam kapasitas

jabatan pada Lembaga Tinggi Negara dan atau lembaga tingkat nasional yang terkait/relevan dan atau dinilai memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia:

(2) Fungsionaris Badan Penasehat Provinsi adalah Pejabat Pemerintah, Pimpinan

Legiskatif, Pimpinan BUMN/BUMD, Organisasi Usaha, tingkat provinsi yang dalam kapasitas jabatannya melekat secara langsung atau tidak langsung tanggung jawab terhadap pemberdayaan UMKM di wilayah provinsi bersangkutan.

(3) Gubernur selaku Pimpinan tertinggi dalam pemerintahan provinsi yang memiliki

tugas dan tanggungjawab pembinaan terhadap masyarakat, dapat ditetapkan sebagai Ketua Badan Penasehat Provinsi.

(4) Fungsionaris Badan Penasehat Kabupaten/Kota adalah Pejabat Pemerintah,

Pimpinan Legiskatif, Pimpinan BUMN/BUMD, Pimpinan Organisasi Usaha, tingkat Kabupaten/Kota yang dalam kapasitas jabatannya melekat secara langsung atau tidak langsung tanggung jawab terhadap pemberdayaan UMKM di lingkup wilayah Kabupaten/ Kota bersangkutan.

(5) Bupati/Walikota selaku Pimpinan tertinggi dalam pemerintahan Kabupaten/Kota

yang memiliki tugas dan tanggungjawab pembinaan terhadap masyarakat, dapat ditetapkan sebagai Ketua Badan Penasehat Kabupaten/Kota.

(6) Penempatan fungsionaris pada jabatan perangkat organisasi mempertimbangkan

(6)

6

PO 04d Dewan UKM

(7) Ketua Badan Penasehat secara ex offisio dimintakan kesediaan Gubernur pada

tingkat Wilayah (Komwil) dan Bupati/ Walikota pada tingkat Daerah (Komda).

(8) Wakil Ketua dan Anggota Badan Penasehat dapat dipertimbangkan meminta

kesediaan; Ketua DPRD atau unsur Pimpinan DPRD yang relevan, Pimpinan Bank Indonesia, Pimpinan KADIN, Pimpinan Bank,BUMN/BUMD, dan Pimpinan Instansi/Lembaga terkait.

Pasal 7 Badan Pembina

(1) Fungsionaris Badan Pembina Nasional adalah tokoh nasional dalam kapasitas

jabatan pada Lembaga Tinggi Negara atau lembaga tingkat nasional yang terkait secara teknis dalam pembinaan UMKM dan atau tokoh nasional yang dinilai memiliki kompetensi dan kepedulian terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia:

(2) Fungsionaris Badan Pembina Provinsi adalah Pejabat Pemerintah pada instansi

teknis, Pimpinan Legiskatif/Komisi terkait, Pimpinan Bank,BUMN/BUMD, Organisasi Usaha, tingkat provinsi yang dalam kapasitas jabatannya secara langsung memiliki tanggung jawab teknis dan atau tokoh masyarakat yang dinilai memiliki kompetensi dan kepedulian terhadap pembinaan/pemberdayaan UMKM di wilayah provinsi bersangkutan.

(3) Fungsionaris Badan Pembina Kabupaten/Kota adalah Pejabat Pemerintah pada

instansi teknis, Pimpinan Legiskatif/Komisi terkait, Pimpinan Bank,BUMN/BUMD, Organisasi Usaha, tingkat provinsi yang dalam kapasitas jabatannya secara langsung memiliki tanggung jawab teknis dan atau tokoh masyarakat yang dinilai memiliki kompetensi dan kepedulian terhadap pembinaan/pemberdayaan UMKM di wilayah Kabupaten/Kota bersangkutan.

(4) Penempatan fungsionaris pada jabatan perangkat organisasi mempertimbangkan

status kedudukan jabatan formal yang bersangkutan.

(5) Ketua Badan Pembina dapat dipertimbangkan meminta kesediaan Wakil Gubernur

pada tingkat Wilayah (Komwil) dan Wakil Bupati/ Wakil Walikota pada tingkat Daerah (Komda).

(6) Wakil Ketua dan Anggota Badan Pembina terdiri dari unsur sebagaimana pada

ayat (2) dan (3) tersebut diatas..

Pasal 8

Majelis Pertimbangan

(1) Fungsionaris Majelis Pertimbangan Nasional (MPN) adalah tokoh nasional dalam

kapasitas pribadi yang dinilai memiliki kredibilitas, komitmen dan kepedulian terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia serta mampu mengangkat citra dan eksistensi Dewan UKM Indonesia:

(2) Fungsionaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) adalah tokoh daerah dalam

(7)

7

PO 04d Dewan UKM

Komwil Dewan UKM di provinsi bersangkutan:

(3) Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) diprioritaskan meminta kesediaan istri

Gubernur dalam kapasitas selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Provinsi atau tokoh yang diniliai memiliki kapasitas dan mampu mengarahkan pengembangan organisasi Komwil Dewan UKM di wilayah provinsi bersangkutan.

(4) Fungsionaris Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) adalah tokoh daerah dalam

kapasitas pribadi yang dinilai memiliki kredibilitas, komitmen dan kepedulian terhadap pemberdayaan UMKM serta mampu mengangkat citra dan eksistensi Komda Dewan UKM di Kabupaten/Kota bersangkutan:

(5) Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) diprioritaskan meminta kesediaan istri

Bupati/Walikota dalam kapasitas selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten/ Kota atau tokoh yang diniliai memiliki kapasitas dan mampu mengarahkan pengembangan organisasi Komda Dewan UKM di wilayah Kabupaten/Kota bersangkutan.

(6) Majelis Pertimbangan terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua, seorang

Sekretaris dan seorang Wakil Sekretaris serta anggota sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.

Pasal 9 Pengurus

(1) Pengurus Dewan UKM diseluruh tingkatan organisasi terdiri dari tokoh organisasi UKM sektoral, tokoh/pelaku UMKM, Pemerhati/Pemberdaya UMKM, Akademisi/ Peneliti UKM, dan tokoh peduli UKM.

(2) Dalam penyusunan dan penetapan pengurus Dewan UKM mempertimbangkan kapasitas dan kompetensi personalia sesuai tugas dan tanggungjawab pada jabatan organisasi serta kesetaraan jender, terutama pada Bidang/Biro/Bagian. (3) Pengurus Komite Nasional terdiri dari seorang Ketua Umum,dua orang Wakil

Ketua Umum dan beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal dan beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum dan beberapa orang Wakil Bendahara Umum serta masing-masing Bidang terdiri seorang Ketua Bidang dan dua orang Wakil Ketua Bidang.

(4) Pengurus Komite Wilayah terdiri dari seorang Ketua Umum, dua orang Wakil Ketua Umum dan beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Umum dan beberapa orang Wakil Sekretaris Umum, seorang Bendahara Umum dan beberapa orang Wakil Bendahara Umum serta masing-masing Biro terdiri seorang Ketua Biro dan dua orang Wakil Ketua Biro.

(5) Pengurus Komite Daerah terdiri dari seorang Ketua dan beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa orang Wakil Bendahara serta masing-masing Bagian terdiri seorang Ketua Bagian dan dua orang Wakil Ketua Bagian.

(8)

8

PO 04d Dewan UKM

(7) Ketentuan tentang Majelis Perwakilan Sektoral dan Penggalangan/Pembentukan UKM Sektoral akan ditetapkan kemudian dengan Pedoman Organisasi Dewan UKM.

(8) Pada setiap tingkatan kepengurusan Dewan UKM dapat dibentuk Lembaga otonom/ Lembaga fungsional/Unit produktif/usaha atau dengan istilah lain sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perkembangan keadaan.

Pasal 10 Sekretariat

(1) Kepengurusan Dewan UKM disetiap tingkatan organisasi harus memiliki sekretariat

yang refresentatif sebagai kantor pengelolaan administrasi dan pelayanan.

(2) Kantor sekretariat sebagaimana ayat (1) diatas, minimal memiliki ruangan

pimpinan, ruang data/administrasi dan ruang pertemuan/pelayanan anggota.

(3) Sekretariat Dewan UKM disetiap tingkatan organisasi dipimpin oleh seorang

eksekutif selaku penanggungjawab sekretariat dengan sebutan Direktur Eksekutif pada Komnas dan Menejer/ Sekretaris Eksekutif pada Komwil/Komda dan dibantu oleh staf yang disesuaikan kebutuhan, merupakan tenaga profesional dan bekerja penuh waktu.

(4) Direktur/Menejer/Sekretaris Eksekutif dan staf sekretariat Dewan UKM merupakan

tenaga profesional dan bekerja penuh waktu.

(5) Direktur Eksekutif/Menejer/Sekretaris Eksekutif dan staf sekretariat diangkat oleh

masing – masing tingkatan pengurus atas pertimbangan kompetensi sesuai beban

tugas dan tanggung jawabnya, terutama memahami organisasi dan Teknologi Informasi (internet). bersifat kolektif di Tingkat Nasional, yang disahkan oleh Kongres Nasional.

(2). Komite Nasional berwenang :

a. Menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan organisasi di Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan lain dari Kongres Nasional, Keputusan Rapat Tingkat Nasional. b. Menetapkan dan mengesahkan peraturan organisasi, petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis tentang sesuatu sesuai kebutuhan organisasi. c. Menetapkan sistim keanggotaan secara nasional.

d. Menghadiri Musyawarah dan Rapat-rapat wilayah sebagai pembicara

maupun sebagai peserta.

(9)

9

PO 04d Dewan UKM

f. Membentuk, menetapkan dan mengesahkan Unit/Lembaga Tingkat Nasional

serta komposisi dan personalianya.

g. Mengawasi, mengevaluasi, membina dan mengembangkan perangkat

organisasi di tingkat yang lebih bawah. (3). Komite Nasional berkewajiban :

a. Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres Nasional.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan organisasi sesuai dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres Nasional dan Rapat-rapat Tingkat Nasional serta peraturan organisasi lainnya.

Pasal 12 Komite Wilayah

(1). Komite Wilayah adalah badan pelaksana tertinggi organisasi yang bersifat kolektif di Tingkat Wilayah Provinsi, yang disahkan oleh Musyawarah Wilayah dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Komite Nasional.

(2). Komite Wilayah berwenang :

a. Menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan organisasi di Tingkat Provinsi

sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan Kongres Nasional dan Rapat-rapat Tingkat Nasional serta peraturan organisasi lainnya.

b. Menghadiri musyawarah dan rapat-rapat di Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

sebagai pembicara maupun sebagai peserta.

c. Menetapkan dan mengesahkan komposisi dan personalia Komite Daerah.

d. Membentuk, menetapkan dan mengesahkan Unit/Lembaga Tingkat Wilayah

serta komposisi dan personalianya.

e. Mengawasi, mengevaluasi, membina dan mengembangkan perangkat

organisasi di tingkat yang lebih bawah. (3). Komite Wilayah berkewajiban :

a. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah bagi Komwil

yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah dan Komwil yang diangkat langsung oleh Komite Nasional, memberikan pertanggungjawaban kepada Komite Nasional.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan organisasi di Wilayah

Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres Nasional dan Rapat-rapat Tingkat Nasional maupun Wilayah serta peraturan organisasi lainnya.

Pasal 13 Komite Daerah

(10)

10

PO 04d Dewan UKM

(2). Komite Daerah berwenang :

a. Menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan organisasi di Tingkat Daerah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-Keputusan Kongres Nasional dan Rapat-rapat Tingkat Nasional maupun Wilayah dan Daerah serta peraturan organisasi lainnya.

b. Mengawasi, mengevaluasi, membina dan mengembangkan perangkat

organisasi di lingkup Daerah.

c. Membentuk, menetapkan dan mengesahkan Unit/Lembaga Tingkat Daerah

serta komposisi dan personalianya.

d. Mengesahkan,mengawasi,mengevaluasi dan mengembangkan keanggotaan.

(3). Komite Daerah berkewajiban :

a. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah bagi Komda yang dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Daerah dan Komda yang diangkat langsung oleh Komite Wilayah memberikan pertanggungjawaban kepada Komite Wilayah .

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan organisasi di Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat-rapat Tingkat Nasional maupun di Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota serta peraturan organisasi lainnya.

BAB V

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 14

Mandataris Dan Formatur

(1) Untuk pertama kalinya pembentukan organisasi Dewan UKM disetiap tingkatan,

dilakukan oleh Mandataris yang ditunjuk/ditetapkan dengan Surat Mandat jenjang organisasi setingkat diatasnya.

(2) Mandataris dalam menyusun kepengurusan Dewan UKM sesuai jenjangnya dapat

membentuk tim formatur.

(3) Setiap fungsionaris perangkat organisasi harus mengisi form konfirmasi sebagai kelengkapan administrasi.

(4) Permintaan konfirmasi persetujuan menjadi pengurus/ Badan Penasehat/Badan

Pembina/Majelis Pertimbangan dilakukan melakui surat resmi yang ditandatangani Mandataris/Ketua dan Sekretaris Tim Formatur

(5) Permintaan konfirmasi persetujuan kepada Badan Penasehat/ Badan Pembinan/

Majelis Pertimbangan dapat dilakukan dengan audensi dan perkenalan organisasi oleh Mandataris/Ketua dan Sekretaris Tim Formatur

(6) Dalam penggalangan dukungan/permintaan sebagai perangkat organisasi, harus

(11)

11

PO 04d Dewan UKM

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Pedoman Umum ini dibuat dan berlaku dalam lingkup organisasi Dewan UKM Indonesia terdiri dari :

(1) Perangkat Komite Nasional,Perangkat Komite Wilayah dan Perangkat Komite Daerah;dan

(2) Lembaga/Badan/Unit otonom dan semi otonom Dewan UKM diseluruh tingkatan.

Pasal 16

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Pedoman Umum ini, akan ditetapkan dengan Peraturan Organisasi secara tersendiri.

Pasal 17

Pedoman Umum ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai adanya keputusan terkait.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 18 Juni 2013

KOMITE NASIONAL DEWAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

(KOMNAS DEWAN UKM) INDONESIA

DRS. IRWAN WIJAYA.HS Ketua Umum

DRS. FREDY ANSHARY NOYA. Sekretaris Jenderal

Tembusan disampaikan Kepada Yth;

1. Ketua Majelis Pertimbangan Nasional Dewan UKM Indonesia,

2. Pengurus Komite Nasional Dewan UKM Indonesia,

3. Tim Konsolidasi Komnas dan Komwil Dewan UKM,

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul: ANALISIS KERJASAMA MUSAQAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi pada Petani Perkebunan Kopi di Desa Kuripan I Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten

mengenai bagaimana penerapan metode tilawati dalam pembelajaran membaca al- Qur‟an di Taman Pendidikan Al- Qur‟an (TPQ) Nurul Huda Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo

V. Pembuatan layout menggunakan ARES proteus 8 , dimudahkan dengan petunjuk jalur yang harus dihubungkan. Click dan kemudian pilih lebar jalur T50/T30 sesuai keinginan.

1 Data Mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques (Chapter 5) 03/04/06..

1) Apakah yang dimaksudkan dengan pembiakbakaan? [2 markah] Pembiakbakaan ialah pengacukan haiwan atau tumbuhan utk tujuan tertentu, biasanya utk menghasilkan haiwan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2016 mengenai pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode storytelling dalam personal hygiene terhadap

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah

Strategi Badan Pelayanan Pajak Daerah Dalam Peningkatan Pajak Hotel dan Restoran di Kota Malang (Reformasi Pajak dan