• Tidak ada hasil yang ditemukan

BURUNG CENDRAWASIH DI PAPUA TERANCAM PUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BURUNG CENDRAWASIH DI PAPUA TERANCAM PUN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BURUNG CENDRAWASIH DI PAPUA TERANCAM PUNAH

AKIBAT KERUSAKAN LINGKUNGAN

MAKALAH BENTUK ESSAY

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biogeografi

Oleh:

Nama: Fajar Dwi Saputro

Kelas: III A

NPM: 132170030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

(2)

ABSTRAK

Dalam Bahasa Indonesia

Indonesia adalah sebuah Negara yang dianugerahi dengan hutan yang sangat

luas dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Serta memiliki keanekaragaman

Flora dan fauna yang sangat banyak. Terutama di wilayah Indonesia Timur tepatnya di

Papua. Papua secara astronomis terletak di 4046’LU-137046’BT. Papua mencakup bagian Barat pulau New Guinea.

Burung cendrawasih merupakan salah satu burung endemik Papua yang

mempunyai bulu-bulu yang indah dan mempunyai warna yang bervariasi mulai dari

hitam seluruhnya sampai merah, jingga, dan hijau berkilauan, dan berbagai warna

coklat. Burung cendrawasih dinyatakan hampir punah dan dilindungi oleh pemerintah.

Faktor utama yang menyebabkan hampir punahnya burung cendrawasih

dikarenakan banyaknya penebangan hutan secara berlebihan, tidak menerapkan

tebang tanam, dan tidak menerapkan tebang pilih. Sehingga menyebabkan habitat

aslinya rusak bahkan telah beralih fungsi menjadi area pemukiman, area industri.

Ada juga dikarenakan burung cendrawasih mempunyai bulu yang indah, warna

pada bulunya yang bervariasi, nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga banyak masyarakat

yang menginginkan burung cendrawasih untuk dipelihara. Bagi masyarakat yang

hidupnya serba kekurangan hal itu menajdi kesempatan untuk mendapatkan

penghasilan tambahan sehingga sering terjadi perburuan liar tanpa memperhitungkan

daya regenerasi yang rendah, dan merusak keindahan morfologis.

Pemerintah telah berupaya dengan melakukan konservasi, Konservasi sumber

daya hayati di Indonesia telah diatur oleh UU No 23 tahun 1997 tentang pengelolaan

lingkungan hidup.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris

Indonesia is a country endowed with vast forested with abundant natural

resources. And has a diversity of flora and fauna that very much. Especially in eastern

Indonesia precisely in Papua. Papua astronomically located in 4046'LU-137046'BT.

Papua covers the western part of the island of New Guinea.

Birds of paradise is one of the endemic birds of Papua which has beautiful

(3)

glittering, and a variety of brown color. Birds of paradise declared endangered and

protected by the government.

The main factors that led to almost extinction of birds of paradise because the

number of excessive logging, do not apply the cutting plant, and do not apply selective

logging. Causing habitat damage has even been converted into residential areas,

industrial areas.

There is also due to birds of paradise has a beautiful coat, the color of the fur

varies, high economic value. So many people who want a bird of paradise to be

maintained. For people whose life of deprivation that form the opportunity to earn

additional income so frequent poaching without taking into account the low power

regeneration, and spoil the beauty of the morphological.

The Government has sought to do conservation, conservation of biological

resources in Indonesia has been regulated by Law No. 23 of 1997 on environmental

management.

Kata Kunci: Burung Cendrawasih, Punah, Kerusakan Hutan

1. Pendahuluan

Indonesia dianugerahi hutan yang sangat luas dengan kekayaan alam yang

sangat melimpah, dan iklim suhu udara di sepanjang tahun hampir konstan, tetapi

sebaliknya unsur iklim curah hujan sangat berubah terhadap musim. Luas hutan di

Indonesia benar-benar menakjubkan karena banyaknya hutan yang kita miliki, dapat

disejajarkan dengan Negara-negara dunia lainnya. Indonesia merupakan salah satu

surga dunia bagi flora dan fauna yang beraneka ragam jenisnya.

Papua adalah salah satu kawasan yang memiliki hutan hujan tropis yang luas di

(4)

fauna yang beranekaragam, dan salah satunya adalah fauna endemik papua yaitu

burung cendrawasih.

Dewasa ini banyak hutan yang rusak akibat eksploitasi besar-besaran,

penebangan hutan secara berlebihan dan tidak melakukan sistem tebang tanam.

dampak yang diakibatkan dari kerusakan hutan adalah satwa burung di Indonesia

yang semakin hari semakin menurun, diantaranya adalah fauna endemik papua yaitu

burung cendrawasih yang semakin hari semakin sulit ditemukan.

Semua ini terjadi karena penurunan kualitas pada habitatnya sebagai akibat dari

aktivitas manusia, lemahnya pengawasan, pengamanan, penerapan sanksi hukum,

serta kurangnya kesadaran masyarakat bahwa perburuan liar secara besar-besaran itu

dapat mengakibatkan penurunan populasi burung di alam bahkan mendekati

kepunahan karena sulitnya ditemukan di hutan. Walaupun telah berstatus dilindungi

(termasuk oleh pemerintah setempat di mana habitat dan jenis burung berada) namun

perburuan liar masih ada sampai saat ini.

Dari penjelasan di atasa maka telah ditemukan beberapa permasalahan

diantaranya, bagaimana kondisi hutan di Papua, bagaimana deskripsi burung

cendrawasih, apa faktor-faktor penyebab terjadinya kepunahan, bagaimana

upaya-upaya dalam melestarikan flora dan fauna, dan bagaimana upaya-upaya-upaya-upaya konsevasi

hutan.

Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui kondisi hutan di Papua, untuk

mengetahui deskripsi burung cendrawasih di papua, untuk mengetahui faktor-faktor

penyebab kepunahan, untuk mengetahui upaya-upaya dalam melestarikan flora dan

fauna, untuk mengetahui upaya-upaya konservasi hutan.

Manfaat penulisan ini yaitu bisa menambah wawasan dan pengetahuan

bagaimana kondisi hutan, deskripsi burung cendrawasih di Papua, dan konservasi

hutan dan penangkaran burung bagi pembaca pada umumnya, dan bagi penulis

khususnya

2. Pembahasan

a. Kondisi hutan di papua

Papua adalah salah satu pulau terluas di Indonesia yang secara astronomis

terletak antara 4046’LU-137046’BT. Papua mencakup bagian Barat pulau New Guinea, dan merupakan salah satu dari tiga wilayah rimba belantara tropis utama

(5)

Karena proses biogeografi dan keadaan topografi kawasan hutan Papua di duga

memiliki keragaman hayati yang tinggi.

Sumber: http://travel.detik.com/

Di Papua juga terdapat dua jalur pegunungan, yaitu jalur pegunungan yang

arahnya sejajar pantai utara dandan kepala burung papua dan bersifat vulkanis,

dan jalur pegunungan merupakan sumbu utama dari Pulau Irian (Papua) dimana

terletak deretan pegunungan yang tertinggi di Indonesia sehingga

puncak-puncaknya selalu tertutup salju.

Di antara jalur pegunungan tersebut terdapat dataran tinggi, dataran rendah,

dan lembah-lembah antara pegunungan, sebelah selatan dari pegunungan yang

bersalju terbentang dataran rendah yang berawa-rawa yang ditumbuhi pohon

bakau.

Ancaman terhadap keragaman hayati dan habitat asli papua sudah mulai

terlihat dampaknya. Papua yang juga kaya akan deposit mineral dan minyak

buminya menarik para investor untuk melakukan eksploitasi tambang dan gas

secara besar-besaran. Ancaman lainnya antara lain rencana pembangunan

wilayah seperti pembangunan area industri, perluasan perkebunan kelapa sawit,

pembangunan jalan, dan konsensi lahan.

(6)

Menurut Beehler dkk.(2001), cendrawasih adalah burung endemik papua

yang sangat dikagumi, bulu-bulunya saat kawin luar biasa indah dan

memperagakan tarian selama percumbuan yang unik. Kebanyakan spesies agak

mirip perling/jalak, paruh dan kakinya sangat kuat dan memiliki pola terbang

bergelombang yang cepat. Bulu bervariasi mulai dari hitam seluruhnya sampai

merah, jingga, dan hijau berkilauan, dan berbagai warna coklat.

Kebanyakan burung cendrawasih mempunyai suara kokokan yang keras.

Sebagian besar spesies yang poligami bentuk warna pada jantan dan betinanya

berbeda, jantan memilikiki bulu dengan pola warna yang sangat beragam akan

tetapi betinanya kusam. Jantan setia menghadiri tempat peragaan atau

tenggeran pertunjukkan, dimana mereka menarik perhatian dan memelihara

anak sendirian. Pada spesies yang monogamy bentuk warna pada jantan dan

betina sama, dan umumnya berbulu kusam. Jantan dan betinanya tinggal

disarang.

Menurut Sukmantoro dkk. (2007), persebaran 39 spsies burung cendrawasih

terdapat di Pulau New Guinea atau Papua, dan dua jenis berada di Kabupaten

Maluku. Berdasarkan keindahan bentuk serta warna bulunya yang khas dan unik,

jenis satwa ini masih banyak diminati dan dicari keberadaannya oleh kebanyakan

masyarakat. Baik masyarakat lokal maupun masyarakat luar daerah, bahkan

oleh masyarakat Internasional.

(7)

Jadi burung cendrawasih adalah salah satu burung hutan dan merupakan

burung endemik papua yang sangat sangat unik karena mempunyai banyak

warna pada bulu-bulunya tersebut. Burung tersebut tersebar dan bisa di temukan

di wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya di selat-selat pulau Flores, Papua,

Papua Nugini, Australia, dan sekitarnya.

Tetapi karena mempunyai bentuk yang unik dan mempunyai nilai ekonomis

yang tinggi, burung cendrawasih jumlahnya semakin berkurang, hal tersebut

diakibatkan oleh pemburuan liar yang terjadi secara terus menerus, dan dijual di

pasar-pasar burung di kota, penyebab lainnya adalah terjadinya penebangan

hutan secara liar dan berlebihan, tanpa melakukan peremajaan hutan atau

penanaman kembali, sehingga merusak habitat aslinya,

Faktor utama penyebab sering terjadinya perburuan dan penebangan hutan

secara liar adalah kurangnya pengamalan hukum yang tegas dan adil dari

pemerintah, sehingga tidak memberikan efek jera kepada masyarakat.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap regenerasi hutan dan burung

cendrawasih secara alami.

c. Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan

1) Kerusakan Hutan juga turut andil dalam menurunnya keanekaragaman

hayati. Kerusakan hutan ada 2 macam yaitu: kerusakan hutan secara

alami dan kerusakan hutan karena adanya campur tangan manusia.

2) Perburuan Liar, telah banyak dilakukan oleh masyarakat, hal tersebut

terjadi karena fauna tersebut mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

3) Pertambahan Penduduk, saat ini adalah masalah terbesar dari masalah

lingkungan hidup, karena semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka

banyak hutan/lahan yang dialih pungsikan jadi pemukiman

4) Perkembangan Teknologi, banyak cara praktis dan mudah untuk

dilakukan, misalnya dalam pertanian penggunaan pupuk kimia dan

pestisida yang berlebihan.

5) Daya regenerasi yang rendah, banyak hewan yang butuh waktu lama

untuk ketahap berkembang biak, biasa mempunyai satu anak

perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin,

(8)

6) Adanya campur tangan manusia, terkadang manusia untuk mendapatkan

apa yang diinginkannya rela membunuh tanpa memikirkan regenerasi

hewan dan tumbuhan.

7) Bencana alam besar, terjadinya bencana alam yang dahsyat seperti hujan

meteor pada zaman dinosaurus.

8) Faktor lainnya, berupa penyakit, polusi dan terbatasnya distribusi atau

penyebaran yang mengancam berbagai macam spesies flora dan fauna.

d. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

1) Pelestarian Hutan, upaya yang dapat dilakukan dalam melesatrikan hutan

diantaranya: reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul;

menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang hutan; menerapkan

sistem tebang tanam dalam pelaksanaan penebangan hutan; adanya

ketegasan dari pemerintah dengan memberikan sanksi yang berat bagi

mereka yang melanggar hukum dan ketentuan dalam pengelolaan hutan.

2) Pelestarian pantai dan laut, upaya yang bisa dilakukan dalam melestarikan

pantai dan laut diantaranya: melakukan reklamasi pantai dengan

menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai; melarang

pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,

karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. Melarang

pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan;

melarang penggunaan pukat harimau dalam mencari ikan.

3) Mendirikan suaka margasatwa, suaka margasatwa ialah suatu

perlindungan yang diberikan terhadap binatang yang hampir punah.

4) Mendirikan cagar alam, cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi

baik dari segi tanaman dan binatang yang hidup di dalamnya yang

nantinya dapat digunakan untuk keperluan di masa sekarang dan di masa

yang akan dating.

5) Perlindungan hutan, perlindungan hutan ialah suatu perlindungan yang

diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan dan penebangan

secara liar.

6) Mendirikan taman nasional, taman nasional adalah perlindungan yang

diberikan kepada suatu daerah yang luas meliputi sarana dan prasarana

(9)

7) Mendirikan Taman Laut, taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh

undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya,

dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, tempat pariwisata, dan

sebagainya.

8) Kebun binatang, yaitu suatu perlindungan terhadap binatang, yang

terancam punah, habitat aslinya mengalami kerusakan, dan tempat

tersebut dijadkian sebagai tempat objek penelitian atau objek wisata.

9) Inseminasi buatan, yaitu perkembangbiakan pada hewan dengan cara

menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi

buatan ini biasa dilakukan pada hewan mamalia terutama yang hampir

punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakin sedikit.

10) Pelestarian in Situ, yaitu pelestarian yang dilakukan pada tempat asli

hewan atau tumbuhan tertentu berada.

11) Pelestarian Ex Situ, yaitu pelesatrian yang dilakukan diluar tempat tinggal

aslinya. Hal itu dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat

tinggal aslinya. Pelestarian Ex Situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi,

penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka.

e. Upaya Konservasi Hutan

Dewasa ini, kawasan hutan di berbagai wilayah di Indonesia telah banyak

mendapat tekanan dan gangguan dari berbagai faktor, antara lain adanya

pertumbuhan penduduk yang pesat yang telah menimbulkan persoalan serius

terhadap pemanfaatan symber daya alam yang ada, trmasuk kawasan hutan di

daerah aliran sungai (DAS). Akibatnya, terdapat kemerosotan kualitas DAS di

berbagai wilayah.

Di samping itu krisis sumber daya hutan disebabkan oleh penebangan liar

atau illegal logging dan penebangan hutan secara besar-besaran tanpa adanya

penanaman kembali yang menjadi isu belakangan ini. Kasus penebangan hutan

secara liar dan secara besar-besaran telah meresahkan pemerintah setempat

sebab flora dan fauna yang dilindungi dikawasan tersebut akan ikut musnah.

Pada saat ini, jumlah penduduk di desa meningkat, sehingga mendorong

mereka untuk mendaki lereng gunung, membabat hutan dan diganti dengan

pendirian pemukiman dan menanami tumbuhan bahan pangan. Bahaya

kekurangan air dan timbulnya erosi serta banjir merupakan salah satu akibat dari

(10)

Menurut perhitungan sebelum perang dunia kedua untuk menjamin

keseimbangan ekologis pulau jawa, kurang lebih 30% luas arealnya harus tetap

berupa hutan. Tetapi pada tahun 1940 angkanya sudah ada dibawah sekian itu;

kurang lebih 3 juta hutan waktu itu menutup Pulau Jawa, dengan ketterangan

bahwa dua pertiganya ditentkan menjadi hutan cadangan. Ini semua menyangkut

hutan-hutan heterogen dengan pepohonan liar di lereng-lereng pegunungan. Di

samping itu ada hutan jati seluas 800.000 Ha dikelola oleh dinas kehutanan.

Pada tahun1972 luas hutan produksi di pulau jawa seluas 1.908.600 Ha,

diantaranya seluas 761.000 Ha asalah hutan jati. Setiap hektar hutan jati tersebut

dapat menghasilkan kurang lebih 3 juta m3/tahun. Namun, karena ada pembabatan yang terus-menerus tanpa ada penanaman kembali, potensi ini

terus-menerus menurun dan mencapai 761.000m3/tahun, kira-kira menurun kurang lebih 60%.

Kita masih dapat mempertahankan hutan, asalkan kita dapat mengatur hutan

sebagai sumber kebutuhan kita, dan kita harus bisa mengoptimalkan hutan

sesuai dengan kegunaan dan potensi yang dimiliki oleh hutan tersebut.

Salah satu masalah yang akut khususnya mengenai lingkungan hidup di

Indonesia adalah ketidak pastian hukum, kenyataannya ketika oknum pelaku

pembalakan liar dan oknum bos pelaku industry perkebunan kelapa sawit yang

memalsukan surat AMDAL dan melakukan pembakaran hutan untuk perluasan

lahan perkebunan kelapa sawitnya tidak buru-buru di tangkap dan malah di

diamkan begitu saja oleh pemerintah dan aparat setempat.

Seharusnya ada ketegasan hukum dari pemerintah, dan kerja sama dari

masyarakat. Hukum mengenai lingkungan hidup harus diperlakukan sama

kepada semua orang, siapapun pelaku yang merusak lingkungan seharusnya di

tindak lanjuti secara tegas dan adil sesuai dengan hukum yang telah ditentukan.

Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur oleh UU No 23 tahun

1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Azas yang digunakan dalam

pengelolaan lingkungan hidup adalah azas tanggung jawab, berkelanjutan, dan

manaat. Upaya konservasi keanekaragaman ekosistem di Indonesia dilakukan

secara In Situ yang menekankan terjaminnya dan terpeliharanya

keanekaragaman hayati alami melalui proses evolusi

3. Penutup

(11)

Papua adalah salah satu wilayah Negara Indonesia yang memiliki

keanekaragaman flora dan fauna, salah satunya adalah burung cendrawasih.

Burung cendrawasih merupakan burung endemik Papua, yang mempunyai ciri-ciri

yang sangat unik, dan memmpunyai bulu-bulu yang indah. Akan tetapi seiring

berkembangnya zaman populasi burung cendrawasih semakin berkurang dan

hampir mengalami kepunahan sehingga burung cendrawasih termasuk hewan

yang dilindungi, hal tersebut diakibatkan karena banyaknya perburuan liar, dan

penebangan hutan secara liar sehingga habitat aslinya mengalami kerusakan.

Faktor utama terjadinya kerusakan hutan dan pemburuan secara liar adalah

ulah manusia, kejadian itu disebabkan karena kurangnya ketegasan dan keadilan

pemerintah dalam pelaksanaan hukum bagi pelaku kerusakan hutan dan

pemburuan liar.

Huran mempunyai peran yaitu sebagai sumber cadangan air, habitat hewan,

penghasil oksigen, dam sebagainya. Sehingga jika terjadi pengrusakan hutan

maka dampaknya akan sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia, dan

mahkluk hidup lainnya.

b. Saran

Kita selaku bangsa Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang

melimpah dan mempunyai keanekaragaman flora dan fauna, kita harus

mempunyai kesadaran akan pentingnya kelestarian alam, begitu pun flora dan

fauna. Karena keduanya sangatlah bagi kelangsungan hidup manusia di masa

sekarang dan di masa yang akan datatang.

Selain itu kita dapat sekedar melihat-lihat, alangkah baiknya kita melihat-lihat

sambil melakukan penelitian-penelitian ke sejumlah tempat, bahwa di dalam

keduanya terdapat beribu-ribu ilmu yang dapat kita pelajari dan pahami.

4. Daftar Pustaka

Firiana. Rina. (2008). “Mengenal Hutan”. Bandung. CV Putra Setia.

Komunitas Dian Aksara. – “Mengenal Keanekaragaman Hayati”. Bandung. PT

Puri Pustaka.

Setiawan. Iwan. (2007). “Hutanku dan Lingkungan Kita”. Jakarta. PT. Panca Anugerah Sakti

(12)

Tjasyono. Bayong. (2004). “Klimatologi”. Bandung. Institut Teknologi Bandung. Daljoeni. N. (2014). “Geografi Kota dan Desa”. Yogyakarta. Ombak.

Banowati. Eva. (2012). “Geografi Indonesia”. Yogyakarta. Ombak

http://eprints.unipa.ac.id/165/1/Rianti,Dina_Perilaku%20Prakawin%20Burung%

20Cenderawasih%20Bela%20Rotan%20di%20Syoubri.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data atau informasi dengan melakukan sesi tanya jawab untuk memahami permasalahan yang ada, untuk mengumpulkan

Dari hasil papa ran terdahulu tampak bahwa hampir semua negara memiliki lembaga yang dapat disebut sebagai "state auxiliary bodies." Lembaga ini umumnya beriungsi

yang dcmikian, pc nd ckatan yang scs uai haru s di pilih utnuk me ngur angkan kcmungkinan terdapatn yu ralat dalam scseb uah aturcara.. University

Dari perencanaan ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:  Unit pengolahan yang diperlukan untuk mengolah air banjir di Surabaya menjadi air minum adalah unit

Kasus malaria positif: Selama tahun 2005 atau satu tahun sesudah gempa bumi dan tsunami, di antara 29.760 kasus malaria klinis di seluruh kabupaten hasil Passive Case Detection

Penelitian ini menggunakan instrumen SGRQ versi Indonesia sebagai alat pengumpul data untuk mengukur kualitas hidup pada pasien yang sedang mengalami kontrol PPOK di

Berdasarkan uraian tersebut di atas, pertanggungjawaban Anggota Polisi Militer yang melakukan tindak pidana narkotika yaitu tetap dilaksanakan sesuai dengan Bab IV Hukum

Ketika barang dunia yang dikonsumsi adalah barang yang tidak memiliki berkah, maka maslahah yang didapatkan hanya sebatas M1 namun jika barang yang dikonsumsi memiliki nilai