• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan pancasila pada bidang politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan pancasila pada bidang politik"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan pancasila pada bidang politik -1-

Daftar isi

Daftar isi ... 1

BAB IPENDAHULUAN ... 2

1.1Latar Belakang ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 4

BAB IIPEMBAHASAN ... 5

2.1 Pengertian Pemilihan Umum ... 5

2.2 Pengertian Money Politic (Politik Uang) ... 6

2.3 Penyebab Terjadinya Money Politic (Politik Uang) ... 8

2.4Money Politic (Politik Uang) dalam pendekatan teori ... 13

a.Teori Konflik ... 13

b.Struktural Fungsional ... 15

2.5Dampak dan cara melawan Money Politic (Politic Uang) ... 19

a.Dampak dari Money Politic ... 19

b.Cara melawan Money politic ... 22

2.6Pandangan etika Pancasila terhadap money politics...23

BAB IIIPENUTUP ... 24

3.1 Kesimpulan ... 24

3.2 Saran ... 25

(2)

Penerapan pancasila pada bidang politik -2-

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Kedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) adalah sebagai dasar negara. Pernyataan demikian

berdasarkan ketentuan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan sebagai

berikut: ”Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan

Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi

penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara berarti nilai-nilai

Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggaraan bernegara.

Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan

penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan

perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan

bernegara mengacu dan memiliki tolak ukur, yaitu tidak boleh menyimpang

(3)

Penerapan pancasila pada bidang politik -3-

Kerakyatan, dan nilai Keadilan. Salah satu wujud demokrasi pancasila adalah

pemilu.

Pemilu dalam negara demokrasi Indonesia merupakan suatu proses

pergantian kekuasaan secara damai yang dilakukan secara berkala sesuai

dengan prinsip-prinsip yang digariskan konstitusi. Prinsip-prinsip dalam

pemilihan umum yang sesuai dengan konstitusi antara lain prinsip kehidupan

ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap

warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan

kenegaraan.

Pemilu adalah pesta demokrasi bagi negara sistem republik atau

negara demokrasi, didalam pemilu merupakan proses pemilihan pemimpin

baik itu presiden, calon legislatif, dan juga kepala daerah. Melalui pemilihan

umum, rakyat dapat memilih siapa yang menjadi wakilnya dalam proses

penyaluran aspirasi, yang selanjutnya menentukan masa depan sebuah negara.

Money politic atau politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau

janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya

untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu

pada saat pemilihan umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau

barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.

Didalam pemilu baik itu pemilihan kepala daerah, presiden dan

legislatif biasanya sering sekali dijumpai beberapa pelanggaran didalam nya

antara lain seperti kampanye hitam, money politik, penggelembungan suara

(4)

Penerapan pancasila pada bidang politik -4-

masyarakat Indonesia baik itu para Caleg ataupun calon pemimpin suatu

daerah. Setelah mengkaji dan melihat beberapa problem yang telah terjadi di

masyarakat khususnya pelanggaran pada pemilu terutama money politic

(politik uang).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan beberapa permasalahan,

diantarannya Sebagai berikut:

1. Apa pengertian pemilihan umum?

2. Apa pengertian money politic?

3. Bagaimanakah penyebab terjadinya money politic?

4. Bagaimanakah money politic dalam pendekatan teori?

5. Bagaimanakah dampak dan cara melawan money politic ?

(5)

Penerapan pancasila pada bidang politik -5-

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemilihan Umum

Pemilu atau pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia tahun

1945 (UUD RI 1945) menyatakan : “Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan

dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”. Mana

kedaulatan sama dengan makna kekuasaan tertinggi, yaitu kekuasaan yang

dalam taraf terakhir dan tertinggi wewenang membuat keputusan. Tidak ada

satu pasalpun yang menentukan bahwa negara Republik Indonesia adalah suatu

negara demokrasi. Namun, karena implementasi kedaulatan rakyat itu tidak

lain adalah demokrasi, maka secara implisit dapatlah dikatakan bahwa negara

Republik Indonesia adalah negara demokrasi.

Hal yang demikian wujudnya adalah, manakala negara atau pemerintah

menghadapi masalah besar, yang bersifat nasional, baik di bidang kenegaraan,

hukum, politik, ekonomi, sosial-budaya ekonomi, agama “ semua orang warga

negara diundang untuk berkumpul disuatu tempat guna membicarakan,

(6)

Penerapan pancasila pada bidang politik -6-

2.2 Pengertian Money Politic (Politik Uang)

Money Politic atau politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau

janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya

untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu

pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau

barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang

umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik

menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara

pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada

masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka

memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.

Kehidupan politik sejatinya adalah untuk mewujudkan idealisme bagi

masyarakat dan negara. Namun dalam prakteknya politik adalah untuk

mempengaruhi dan menggiring pilihan dan opini masyarakat dengan segala

cara. Sehingga, seseorang dan sekelompok orang bisa meraih kekuasaan

dengan pilihan dan opini masyarakat yang berhasil di bangunnya atau

dipengaruhinya. Ini memerlukan modal atau dukungan pemilik modal.

Sehingga wajar jika seseorang dan partai perlu mengarahkan dana yang tidak

sedikit. Oleh karena itulah muncul suatu fenomena yang kita kenal dengan

politik uang (money politic). Pemilu menjelma menjadi ajang pertaruhan yang

besar. Namun sangat sulit untuk mengharapkan ketulusan dan

(7)

Penerapan pancasila pada bidang politik -7-

Pengertian money politic, ada beberapa alternatif pengertian.

Diantaranya, suatu upaya mempengaruhi orang lain dengan menggunakan

imbalan materi atau dapat juga diartikan jual beli suara pada proses politik dan

kekuasaan dan tindakan membagi-bagikan uang baik milik pribadi atau partai

untuk mempengaruhi suara pemilih (vooters). Pengertian ini secara umum ada

kesamaan dengan pemberian uang atau barang kepada seseorang karena

memiliki maksud politik yang tersembunyi dibalik pemberian itu. Jika maksud

tersebut tidak ada, maka pemberian tidak akan dilakukan juga. Praktek

semacam itu jelas bersifat ilegal dan merupakan kejahatan. Konsekuensinya

para pelaku apabila ditemukan bukti-bukti terjadinya praktek politik uang akan

terjerat undang-undang anti suap.

Dari penjelasan di atas kita bisa ambil benang merahnya bahwa money

politic atau politik uang itu merupakan tindakan penyimpangan dari kampanye

yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun

masyarakat lainnya agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar

mengikuti keinginan orang yang memliki kepentingan tersebut. Selain itu juga

money politic bukan hanya uang, namun juga bisa berbentuk barang, biasanya

bisa berupa beras, mie, ataupun sembako. Money politic biasanya dilakukan

(8)

Penerapan pancasila pada bidang politik -8-

2.3 Penyebab Terjadinya Money Politic (Politik Uang)

Seperti teori kausalitas dikatakan bahwa ada akibat karena ada sebab,

begitu juga permasalahan yang satu ini, pasti ada penyebab atau latar

belakang dari terjadinya money politic di Indonesia yang telah mencoreng

esensi dari demokrasi. Dalam masalah ini bisa kita analogikan, apabila kita

ingin mengendarai mobil, tentu saja kita harus memiliki mobil, setelah

memiliki mobil tentu saja agar mobilnya berjalan tentu saja harus ada bahan

bakarnya, begitu juga yang di lakukan oleh para calon legislatif. Partai politik

merupakan kendaraan mereka, dan agar mereka bisa lolos menjadi anggota

legislatif maka perlu lah modal berupa materi yaitu uang, disinilah mereka

memulai caranya dengan mengiming-imingkan masyarakat dengan bentuk

materil agar mereka dapat dipih oleh masyarakat.

Tentu saja pasti ada alasan mengapa masyarakat menerima uang atau

suapan lainnya yang di berikan para calon legislatif. Seperti kita tahu bahwa

kodrat manusia itu tidak pernah cukup, tidak kita sangka bahwa memang

manusia sangat menyukai uang karena memang itulah kebutuhan pokok

manusia. Selain itu masa kampanye pun bisa dijadikan ajang penambah

pendapatan mereka. Ada alasan lain juga, mungkin itu sebuah kekesalan

masyarakat akan kinerja wakil rakyat selama ini, masyarakat berpikir

bilamana mereka telah duduk di tahtanya otomatis mereka akan lupa terhadap

janji-janji dan harapan-harapan yang telah mereka orasikan, kedekatan

semasa kampanye akan berakhir secara spontan, jadi masyarakat seolah

(9)

Penerapan pancasila pada bidang politik -9-

Dijelaskan Sudjito (2009), filosofi manusia modern mempunyai

beberapa ciri. Di antaranya: pertama, manusia modern hidup berdasarkan

rasionalitas yang tinggi, kedua, kebutuhan manusia terfokus pada materi

kebendaan. Di antara materi kebendaan yang dipandang memiliki nilai

tertinggi adalah uang.

Edy Suandi Hamid (2009) yang melihat dari kacamata ekonomi,

menilai money politic muncul karena adanya hubungan mutualisme antara

pelaku (partai, politisi, atau perantara) dan korban (rakyat). Keduanya saling

mendapatkan keuntungan dengan mekanisme money politic. Bagi politisi,

money politic merupakan media instan yang dengan cara itu suara konstituen

dapat dibeli. Sebaliknya, bagi rakyat, money politic ibarat bonus rutin di masa

Pemilu yang lebih riil dibandingan dengan program-program yang dijanjikan.

Dalam pendekatan konflik, kita bisa lihat bahwa bentuk konflik yang

terjadi dalam fenomena money politic ini adalah konflik laten, karena konflik

yang terjadi tidak dapat dilihat dengan kasat mata, namun dapat dirasakan

dari fenomena yang terjadi, yaitu persaingan para caleg yang berusaha

memperoleh suara konstituen dengan membagi-bagikan uang. Namun ada

kalanya bentuk konflik tersebut berubah menjadi konflik over (manifest)

ketika money politic ini muncul ke permukaan dan menimbulkan konflik

secara nyata, seperti saling menjatuhkan antar caleg, dan bentuk persaingan

lain yang tidak sehat. Belum lagi konflik antara pendukung salah satu caleg

yang agak fanatis untuk memenangkan calegnya, tentu akan menghalalkan

segala cara, termasuk dengan politik uang yang dianggap paling efektif dalam

(10)

Penerapan pancasila pada bidang politik -10-

Teori konflik yang lain yang dapat digunakan untuk mengkaji

fenomena di atas adalah teori hubungan masyarakat. Teori hubungan

masyarakat menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus

terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan/persaingan di antara kelompok

yang berbeda dalam suatu masyarakat (Anonim, 2008). Fakta dari teori di

atas dapat dilihat dari fenomena money politic, seperti yang terjadi di Desa

Perancak, dari tidak adanya hubungan yang baik secara berkelanjutan antara

caleg dan konstituennya. Dalam artian sebelum kampanye dimulai, antara

caleg dan masyarakat yang diharapkan bisa memilih dirinya tidak pernah

saling ada hubungan, atau bahkan tidak saling mengenal.

Hubungan seperti ini tentu saja mengancam posisi seorang caleg, yang

kemungkinan akan gagal karena tidak mendapat suara dalam Pemilu yang

digelar karena para konstituen tidak mengenal dirinya. Sosialisasi baik

melalui media massa, spanduk, baliho, SMS, ataupun di internet, juga tidak

begitu efektif untuk mengumpulkan suara karena masyarakat merasa tidak

memiliki ikatan emosional dengan caleg yang bersangkutan. Oleh karena itu,

satu - satunya cara untuk mendapat dukungan suara dari masyarakat yang

realistis dan (mungkin saja) materialistis adalah dengan politik uang, yaitu

membagikan uang kepada konstituen dengan timbal balik masyarakat mau

memilih caleg yang memberikan uang.

Adapun penyebab dari terjadinya money politic karena kurang

(11)

Penerapan pancasila pada bidang politik -11-

ataupun suapan dalam bentuk lainnya dan meminta agar masyarakat yang

menerimanya memilih mereka ketika Pemilu, itu merupakan suatu

pelanggaran Hak Asasi Manusia. Kita bisa lihat bahwa di dalam UUD 1945

pasal 28E ayat (2) berbunyi : “ Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini

kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya”.

Tentu saja money politic merupakan pelanggaran Hak Asasi seseorang dalam

menentukan pilihan. Atas dasar karena mereka telah mendapatkan uang

suapan dari para caleg, akhirnya mereka bisa saja memilih tidak sesuai

dengan hati nuraninya, namun karena atas dasar balas budi kepada calon

legislatif yang telah membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup

mereka.

Selain itu penyebab terjadinya money politic bisa disebabkan kurang

tegasnya hukum di Indonesia. Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun

1999 berbunyi: "Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan

umum menurut undang-undang ini dengan pemberian atau janji menyuap

seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih

maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu, dipidana dengan

pidana hukuman penjara paling lama 3 tahun. Pidana itu dikenakan juga

kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji berbuat

sesuatu. Adapula peraturan lainya yaitu dalam Undang-Undang Pemilu No.

10 tahun 2008 pasal 84 telah di peringatkan bahwa “Dalam hal terbukti

pelaksana kampanye menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya

sebagai imbalan kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak

(12)

Penerapan pancasila pada bidang politik -12-

kabupaten/kota tertentu; atau memilih calon anggota DPD tertentu (huruf d

dan e), dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini”.

Kita bisa lihat di atas, bahwa money politic atau tindak penyuapan

merupakan pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Walaupun aturan ini sudah tertulis tegas tetapi masih banyak pelanggaran

pelanggaran yang terjadi, hal ini bisa membuktikan bahwa memang hukum

di Indonesia masih kurang di tegakkan. Hal yang dilakukan oleh para penjual

suara dan para pembeli suara di pasar politic, sangat bertentangan dengan

peraturan yang ada. Namun sampai saat ini belum ada tindakan yang

signifikan terhadap pelanggaran - pelanggaran tersebut, bahkan seakan-akan

legal-legal saja.

Kinerja dari BANWASLU atau Badan Pengawas Pemilu perlu di

pertanyakan apakah kinerja yang telah mereka lakukan sudah sesuai dengan

prosedur atau sudah sesuai dengan amanah yang di percayai rakyat kepada

mereka agar mengawasi Pemilu sesuai dengan aturan. Tidak bisa kita

pungkiri bahwa masih banyak penegak hukum yang melanggar hukum,

sungguh permasalahan itu sangat memukul bangsa Indonesia.

Sejumlah pengamat juga meragukan hasil kualitas pemilu. Hal ini

dikarenakan praktek money politic yang semakin merebak sebagai buntut dari

putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang perolehan suara terbanyak.

Partai politik telah bersekongkol dengan menganggap money politic

merupakan hal biasa dan wajar. Sebab, yang terjadi saat ini praktek money

(13)

Penerapan pancasila pada bidang politik -13-

dinilai telah berperan melanggengkan praktek money politic ini dengan

menetapkan suara terbanyak berbasis individu sebagai pemenang bagi caleg

yang akan terpilih nantinya. Hal ini akan membuat caleg akan bersikap

pragmatis hanya untuk sekadar memenangkan pemilu tanpa melihat

kepentingan rakyat.

Permasalahan money politic juga bisa membuktikan bahwa

masyarakat masih belum memahami dan menjalankan demokrasi dengan

benar. Menerima suapan yang di berikan para calon legislatif bukti bahwa

masyarakat tidak menghargai arti dari demokrasi, bukan hanya

masyarakatnya saja yang merusak demokrasi namun merekalah para calon

legislatif yang menjadi aktor penghancur nilai-nilai demokrasi bangsa

Indonesia ini.

2.4

Money Politic (Politik Uang) dalam pendekatan teori

a. Teori Konflik

Kesenjangan kepentingan antara Caleg dan aturan (undang-undang)

yang berlaku dapat dilihat dari kacamata teori ilmu sosial. Fenomena di atas

dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan atau teori konflik. Teori

konflik ini salah satunya mengkaji penyebab timbulnya konflik dalam

masyarakat. Salah satu teori yang menyebabkan timbulnya konflik adalah

teori kebutuhan masyarakat.

Teori Kebutuhan Manusia berasumsi bahwa konflik yang berakar

dalam disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental, dan sosial)

(14)

Penerapan pancasila pada bidang politik -14-

pengakuan, partisipasi, dan otonomi sering merupakan inti pembicaraan.

Sasaran dari teori ini adalah membantu pihak-pihak yang mengalami

konflik untuk mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan

mereka yang tidak terpenuhi, dan menghasilkan pilihan-pilihan untuk

memenuhi kebutuhan - kebutuhan itu, dan agar pihak-pihak yang

mengalami konflik mencapai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan

dasar semua pihak.

Dalam tataran pendekatan di atas, money politic dapat dilihat dari latar

belakang terjadinya. Caleg dalam kasus di atas melakukan politik uang

karena mereka membutuhkan sesuatu dari usahanya membagi-bagikan uang

kepada konstituennya tersebut. Adapun kebutuhan yang mereka inginkan

adalah kedudukan dan uang, yang mungkin akan mereka dapatkan setelah

menjadi salah satu pemilik kursi di parlemen. Mungkin ketika seorang caleg

tidak akan bersaing jika ia dipilih karena dukungan murni dari

konstituennya.

Teori konflik yang lain yang dapat digunakan untuk mengkaji

fenomena di atas adalah teori hubungan masyarakat. Teori hubungan

masyarakat menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang

terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan/persaingan di antara

kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.

Dalam teori konflik ini bisa kita simpulkan bahwa seharusnya money

politic itu terjadi apabila para calon legislatif memiliki hubungan baik

(15)

Penerapan pancasila pada bidang politik -15-

masyarakat pasti memilih mereka karena sebelumnya telah memiliki

hubungan baik dengan masyarakat. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa

di zaman sekarang ini mungkin sulit sekali untuk mencari orang yang

demikian karena masyarakat lebih percaya kepada uang , dibandingkan

dengan caleg yang mengumbar janji belaka, tanpa ada perjuangan nyata

untuk rakyat yang memerlukan. Tapi ini bisa dihalangkan apabila cara yang

dilakukan para calon legislatif dengan cara pendekatan dan memiliki

hubungan yang baik terlebih dahulu dengan masyarakat.

b. Struktural Fungsional

Teori struktural fungsional mengasumsikan bahwa masyarakat

merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai bagian atau subsistem

yang saling berhubungan. Bagian - bagian tersebut berfungsi dalam segala

kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari sistem. Fokus

utama dari berbagai pemikir teori fungsionalisme adalah untuk

mendefinisikan kegiatan yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan

hidup sistem sosial. Terdapat beberapa bagian dari sistem sosial yang perlu

dijadikan fokus perhatian, antara lain : faktor individu, proses sosialisasi,

sistem ekonomi, pembagian kerja dan nilai atau norma yang berlaku.

Talcott Parsons melahirkan teori fungsional yang dalam

pemikirannya mempunyai komponen utama adanya proses diferensiasi.

Parsons berasumsi bahwa setiap masyarakat tersusun dari sekumpulan

(16)

Penerapan pancasila pada bidang politik -16-

makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika masyarakat

berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan

yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan hidupnya. Dapat

dikatakan Parsons termasuk dalam golongan yang memandang optimis

sebuah proses perubahan (Widodo, 2008).

Bahasan tentang struktural fungsional Parsons ini akan diawali

dengan empat fungsi yang penting untuk semua sistem tindakan. Suatu

fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan pada pemenuhan

kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem.[12] Parsons menyampaikan

empat fungsi yang harus dimiliki oleh sebuah sistem agar mampu

bertahan, yaitu :

1. Adaptasi, sebuah sistem harus mampu menanggulangi situasi

eksternal yang gawat. Sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

2. Pencapaian, sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan

utamanya. Maksudnya dalam hal ini segala setiap kegiatan

pemerintahan harus sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia yang

tertera pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Bila segala sistem

pemerintahan sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia mungkin money

politic tidak akan terjadi di bangsa Indonesia.

3. Integrasi, sebuah sistem harus mengatur hubungan antarbagian yang

menjadi komponennya. Sistem juga harus dapat mengelola hubungan

antara ketiga fungsi penting lainnya. Dalam hal ini dimaksudkan agar

(17)

Penerapan pancasila pada bidang politik -17-

badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar sistem pemerintahan ini

bisa berjalan secara efektif.

4. Pemeliharaan pola, sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan

memperbaiki motivasi individual maupun pola-pola kultural yang

menciptakan dan menopang motivasi.

Francesca Cancian memberikan sumbangan pemikiran bahwa sistem

sosial merupakan sebuah model dengan persamaan tertentu. Model ini

mempunyai beberapa variabel yang membentuk sebuah fungsi.

Penggunaan model sederhana ini tidak akan mampu memprediksi

perubahan atau keseimbangan yang akan terjadi, kecuali kita dapat

mengetahui sebagian variabel pada masa depan. Dalam sebuah sistem

yang deterministik, seperti yang disampaikan oleh Nagel, keadaan dari

sebuah sistem pada suatu waktu tertentu merupakan fungsi dari keadaan

tersebut beberapa waktu lampau.

Tataran teoritis di atas mengenai struktural fungsional dapat

digunakan untuk mengkaji fenomena money politic yang juga terjadi di

Indonesia. Sesuai dengan teori ini, masyarakat maupun caleg dari partai

tertentu serta penyelenggara pemilu (KPU), merupakan bagian atau

subsistem dari suatu sistem politik di Indonesia. Dahl (1994; lihat pula

Fatah, 1994), mengemukakan salah satu kriteria penting dalam sistem

demokrasi, termasuk Indonesia, adalah adanya partisipasi rakyat dalam

pemilihan umum, selain kriteria yang lain. Masing-masing dari subsistem

tersebut mempunyai fungsi tertentu yang sesuai dengan kedudukannya di

(18)

Penerapan pancasila pada bidang politik -18-

akan saling berinteraksi dan saling melengkapi dengan subsistem yang

lain.

Dalam suatu sistem politik, khususnya di Indonesia, rakyat sebagai

konstituen mempunyai peran sebagai pemilih yang memiliki suara.

Sedangkan caleg berperan sebagai peserta yang ikut dalam Pemilu pada

suatu partai tertentu yang akan menuju kursi parlemen. Dan untuk menuju

ke kursi parlemen seorang caleg memerlukan dukungan suara dari

konstituen yang memiliki hak suara. Dan KPU sebagai penyelenggara

KPU adalah lembaga yang berperan dalam memfasilitasi kedua

kepentingan di atas serta melegalisasi hasil dalam Pemilu. Oleh karena itu,

untuk menghasilkan sesuatu yang berarti bagi sistem demokratisasi politik

Indonesia, maka komponen atau subsistem tersebut harus bekerjasama

dalam mencapai suatu sinergi dalam mencapai kepentingan

masing-masing.

Dari kedua pendekatan teori ini, teori konflik maupun teori

pendekatan fungsional bisa dijadikan alat untuk memecahkan fenomena

mengenai money politic. Dari cara-cara yang telah dipaparkan di atas yang

terpenting untuk mencegah terjadinya money politic yaitu dengan

meningkatkan kualitas iman dan taqwa para politisi, karena dalam hal ini

(19)

Penerapan pancasila pada bidang politik -19-

2.5

Dampak dan cara melawan Money Politic (Politic Uang)

a. Dampak dari Money Politic

Banyak sekali dampak yang dihadirkan akibat dari money politic,

baik itu dampak bagi masyarakatnya maupun dampak bagi para calon

legislatif itu sendiri. Dampak bagi para calon legislatif sendiri ada 2 sisi,

yang pertama apabila mereka berhasil terpilih karena suksesnya money

poltic yang mereka lakukan, maupun dampak dari kekalahan para calon

legislatif yang gagal dalam money politic yang mereka lakukan.

Bagi para calon legislatif yang gagal dampaknya ialah bila mereka

imannya kurang , mereka bisa saja menjadi gila, atau psikologi nya

terganggu, karena kita bisa banyak temukan para calon legislatif yang gila

karena mereka gagal menduduki kursi legislatif. Selain karena kurang

suara, tidak sedikit para calon legislatif yang gagal karena terbukti

melakukan pelanggaran, ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula,

sudah keluar uang banyak tidak terpilih dan akhirnya tertangkap pula,

akibatnya rumah sakit lah yang menjadi ujung perjuangan mereka.

Dampak lainnya kita perhatikan dari sisi apabila para calon legislatif

itu berhasil melenggang mendapatkan kursi legislatif akibat dari money

politic. Dalam hal ini dampak yang sangat harus kita waspadai ialah

penyalahgunaan jabatan, karena bisa kita lihat banyak kasus-kasus korupsi

di ranah legislatif. Mereka berfikir karena mereka sebelum menduduki

kursi legislatif mereka sudah habis modal besar-besaran, sehingga saat itu

(20)

Penerapan pancasila pada bidang politik -20-

politic kembali lagi, istilah lainnya “balik modal”. Tidak dapat dipungkiri

banyak sekali proyek-proyek yang bisa menimbulkan korupsi yang tidak

sedikit.

Selain itu akibat dari tidak kompetennya para legislator bisa semakin

memperkeruh keadaan yang parah menjadi semakin parah keadaan

pemerintahaan di Indonesia. Mereka para caleg umumnya hanya bisa

mengumbar janji tidak tahu seperti apa kompetensi yang mereka miliki

dan hasilnya hanyalah korupsi dan korupsi yang menghiasi berita - berita

di media masa.

Selain itu bila kita melihat dari sisi agama, Rasulullah Saw bersabda,

"Jika amanah disia-siakan, tunggulah saat kehancuran". Sahabat bertanya:

"Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?" Rasul menjawab: "Jika urusan

diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat

kehancurannya" (HR Bukhari). Hadits ini diperkuat dengan sejumlah ayat

Al – qur’an dan hadits lain tentang keharusan umat Islam menyerahkan

amanah kepada ahlinya. Dalam Surat An-Nisa: 58 Allah Swt menegaskan,

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.

(21)

Penerapan pancasila pada bidang politik -21-

Kita bisa lihat sudah ada penjelasan dari hadits dan ayat suci

Al-qur’an, yang pada intinya bahwa apabila suatu amanah diberikan kepada

orang yang tidak sesuai dengan kapabilitasnya maka tunggu akan

kehancuran yang di akibatkannya. Sungguh itu merupakan sesuatu yang

sangat kita tidak inginkan karena siapa yang ingin apabila negaranya

hancur.

Mengenai dampak dari money politic tentu saja ada dampaknya bagi

masyarakat sendiri. Money politic bisa dijadikan ajang mencari

penghasilan, masyarakat awam tidak mempedulikan nilai - nilai dari

demokrasi yang terpenting baginya ialah mereka telah mendapatkan uang

atau bentuk penyuapan lainnya. Dampak lainnya ialah masyarakat harus

berhutang budi kepada mereka yang telah memberikan uang agar

masyarakat memilih mereka. Dalam hal inilah Hak Asasi seseorang dalam

menentukan pilihan yang tidak diperhatikan. Selain itu dampaknya bisa

tidak ada kepercayaan lagi dari masyarakat kepada para wakil-wakil

rakyat. Dengan adanya ketidak-percayaan masyarakat terhadap para calon

pemimpin memberikan efek negatif bagi para elit-elit dengan

menghambur-hamburkan uang dalam waktu sekejap, demi kekuasaan

semata.

Money politic bisa juga berdampak perpecahan antar masyarakat,

karena masyarakat telah berhutang budi kepada calon legislatif yang telah

memberikan bentuk penyuapan, sehingga sikap fanatik akan timbul dan

mereka menganggap para calon legislatif lainnya buruk dibandingkan

(22)

Penerapan pancasila pada bidang politik -22-

masing-masing para calon legislatif. Sangat disayangkan apabila terjadi

perpecahan yang terjadi di masyarakat akibat permainan para politisi

dengan money politic.

b. Cara melawan Money politic

1. Bagi pemerintah, hendaknya merumuskan kebijakan mengenai

pemilu dengan sebaik-baiknya , menyeleksi jumlah partai dengan ketat,

dan melakukan sosialisasi politik secara maksimal kepada masyarakat dan

sebaliknya pemerintah membuat pembenahan misalnya pendidikan dan

pemberian informasi yang lengkap terhadap masyarakat sebagai pemilih .

2. Bagi partai politik , hendaklah memaksimalkan fungsi-fungsi partai

yang berkaitan dengan komunikasi berpartisipasi , dan sosialisasi untuk

melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dan tidak melakukan

praktek money politics .

3. Bagi masyarakat, supaya tidak mau menerima praktek money

politics yang dilakukan oleh partai politik,agar tidak menyesal untuk

kedepannya dan tidak golput dalam pemilihan dan juga harus peka

terhadap partai politik

4. Bagi mahasiswa, seharusnya mahasiswa lebih peduli terhadap

informasi terkait dengan perkembangan perpolitikan di indonesia untuk

meningkatkan pandangan dan pemikiran aktual mengenai kondisi bangsa

sehingga dapat melakukan ilmu yang didapat kepada orang-orang yang

(23)

Penerapan pancasila pada bidang politik -23-

2.6 Pandangan etika Pancasila terhadap money politics

Bila dihubungkan dengan etika pancasila, money politic ini tidak sesuai

dengan etika pancasila. Mengapa hal ini tidak sesuai atau tidak sejalan?!

Karena dalam pancasila yakni sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan

Yang Maha Esa”, menunjukkan bahwasanya dalam negara ini sistem atau

pemerintahan harus berlaku yang jujur atau mencerminkan akhlakul karimah.

Nah, melihat money politic seperti itu sudah menunjukkan ketidakjujuran

terhadap negara terlebih dengan bangsa Indonesia yang selama ini menjunjung

tinggi nilai-nilai pancasila terutama etika pancasila.

Untuk itu, perlu kiranya penanaman nilai-nilai pancasila terutama etika

pancasila pada setiap lapisan masyarakat agar mengetahui segala tindak tanduk

pemerintahan dalam mengatur negara ini. Karena kekuasaan tertinggi dalam

negara ini yakni rakyat bukanlah presiden. Presiden hanyalah pemimpin dalam

(24)

Penerapan pancasila pada bidang politik -24-

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang pelanggaran money politic (politik uang) pada

pemilu, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 atau sebagai proses

pemilihan wakil rakyat dan pemimpin.

2. Money Politic atau politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji

menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk

memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada

saat pemilihan umum.

3. Adapun penyebab terjadinya pelanggaran money politic (politik uang)

adalah karena keserakahan manusia yang tidak selalu puas dengan

kekuasaan sehingga jalan curang dengan menyuap masyarakat pun

dilakukan.

4. Adapun pendekatan dalam teori mengenai money politic (politik uang)

adalah antara lain seperti: teori konflik yaitu para pelaku memanfaatkan

dengan keadaan fisik, mental dan sosial masyarakat, kemudian struktural

fungsional yaitu segala kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan

(25)

Penerapan pancasila pada bidang politik -25-

5. Adapun dampak dari money politic itu sendiri yaitu seperti melanggar

ketentuan aturan pemilu dan bisa disangsi pidana, para pelakunya pun

apabila dia terpilih maka sifat tidak amanah akan timbul atau misalkan tidak

terpilih bisa jadi depresi bahkan gila, dan tentunya berdosa karena itu

merupakan perbuatan yang tercelah serta membuat masyarakat menjadi

terpecah belah keadaan sosialnya.

3.2Saran

Adapun saran / cara untuk melawan praktek money politik, sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, hendaknya merumuskan kebijakan mengenai pemilu

dengan sebaik-baiknya , menyeleksi jumlah partai dengan ketat, dan

melakukan sosialisasi politik secara maksimal kepada masyarakat dan

sebaliknya pemerintah membuat pembenahan misalnya pendidikan dan

pemberian informasi yang lengkap terhadap masyarakat sebagai

pemilih .

2. Bagi partai politik , hendaklah memaksimalkan fungsi-fungsi partai

yang berkaitan dengan komunikasi berpartisipasi , dan sosialisasi untuk

melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dan tidak melakukan

praktek money politics .

3. Bagi masyarakat, supaya tidak mau menerima praktek money politics

yang dilakukan oleh partai politik,agar tidak menyesal untuk

kedepannya dan tidak golput dalam pemilihan dan juga harus peka

terhadap partai politik

4. Bagi mahasiswa,seharusnya mahasiswa lebih peduli terhadap informasi

(26)

Penerapan pancasila pada bidang politik -26-

meningkatkan pandangan dan pemikiran aktual mengenai kondisi

bangsa sehingga dapat melakukan ilmu yang didapat kepada

orang-orang yang disekitarnya yang belum mengerti tentang pemilu .

Demikianlah paper yang kami buat mengenai Penerapan panacasila pada

bidang politik. Kami mohon maaf apabila banyak kekurangan baik dari segi

penulisan maupun referensi yang kami dapatkan. Kami harap pembaca dapat

(27)

Penerapan pancasila pada bidang politik -27-

Daftar Pustaka

Meriam B, dkk. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik . Jakarta Barat: Gramedia

Pustaka Utama

Wikipedia.2011. Politik Uang. Diambil pada tanggal 20 mei 2013 pukul 19.00

WIB

Referensi

Dokumen terkait

Ichwandi (1996) mengatakan bahwa penilaian ekonomi sumber daya hutan adalah suatu metode atau teknik untuk mengestimasi nilai uang dari barang atau jasa yang diberikan oleh

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rumusan masalah diketahui variabel

Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ekstrak etanolik rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) memiliki kandungan senyawa chalcone

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Pupuk Kujang Cikampek juga telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor

The derivational process happens because there is word category changing after the verb root is added with circumfix ke-an.. The root of word is a verb „ ingin’ which

The results of hypothesis testing indicate that attitudes, subjective norms, perceptions of behavioral control, and ease of the system and the procedure has

Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Laut dengan Nomor 170.3/156/Pimp.DPRD/Kabupaten Tanah Laut/2015 tanggal 24 Februari 2015 tentang Peninjauan Ulang Besaran Tunjangan Perumahan