BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah penulis baca diantaranya :
Salah satu penelitian yang membahas mengenai mengenai VPN adalah Membangun Virtual Private Network (VPN) Server Menggunakan Teknologi Open Source pada PT.Muara Dua Palembang. Dalam penelitian ini dijelaskan mengenai perancangan VPN server menggunakan PPTP yang tidak membutuhkan biaya tambahan dikarenakan aplikasi dan sistem operasi komputer server menggunakan produk open Source. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa VPN server menggunakan teknologi open source yang dapat membantu mengatasi kebutuhan yang selama ini diperlukan oleh perusahaan yaitu keamanan dalam pengiriman suatu data [2].
Penelitian lainnya membahas mengenai Perancangan Virtual Private Network (VPN) pada PT.PIKA MEDIA KOMUNIKA. Dalam penelitian ini
dijelaskan bahwa pembangunan dan perancangan server VPN yang ditempatkan di salah satu pelanggan yang dapat menyediakan koneksi internet. Data dapat berjalan aman jika VPN membentuk sebuah terowongan untuk titik point-to-point dan melakukan beberapa mekanisme untuk mengimplementasikan layanan keamanan agar tidak adanya paket data yang hilang selama transmisi data [3]. 2.2 VPN (Virtual Private Network)
VPN (Virtual Private Network) merupakan teknologi jaringan komputer yang digunakan untuk menggabungkan beberapa LAN yang lokasinya di pisahkan secara geografis (berjauhan) menjadi LAN (Lokal Area Network) virtual. VPN menggunakan media komunikasi publik (seperti internet) untuk menghubungkan area yang berjauhan.
2.3 Jenis – Jenis VPN
Jenis implementasi yang pertama adalah Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area network. Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan kusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan Internet service provider (ISP).
2.3.2 Site to Site VPN
Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara dua tempat yang letaknya berjauhan, seperti halnya kantor pusat dengan kantor cabang atau suatu perusahaan dengan perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN.
2.3.3 Host To Host VPN
Model ini biasanya digunakan ketika sejumlah kecil user atau adminitrator pada sistem remote membutuhkan protokol yang tidak aman
diupdate untuk menyediakan server VPN. Arsitekture ini tidak transfaran terhadap user karena harus melakukan otentikasi sebelum menggunakan VPN. Selain itu,semua pihak yang terkait harus meng-install perangkat lunak VPN client yang telah di konfitmasi.
2.4 Security VPN 2.4.1 IPsec
Internet Protokol security sebuah setandar keamanan yang semula di
peruntukkan bagi ipv6 (internet protocol versi 6) namun sudah dapat di implementasikan di ip4 (internet protocol versi 4).
2.4.2 Firewall
Firewall adalah melindungi komputer atau jaringan dari akses komputer
Firewall dapat ditentukan port-port mana saja yang boleh dibuka, paket apa saja yang melalui Firewall dan protokol apa saja yang dibolehkan
2.4.3 MPLS (Multi Protocol Label Switching)
MPLS menggunakan label untuk membedakan pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lainnya. Di atas jaringan yang sama, titik yang memiliki label yang sama terhubung dan menjadi satu VPN, sehingga MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.
2.4.4 Enkripsi
Proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Enkripsi merupakan metode yang sering digunakan untuk mengamankan data, informasi akan diacak sehingga akan mempersulit orang lain untuk mengetahui isi dari data tersebut. Metode enkripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Symmetric-key encryption
Pada Symmetric-key encryption, komputer pengirim dan penerima harus memiliki key yang sama. Informasi yang sudah dilakukan enkripsi hanya dapat dibuka menggunakan key tersebut.
Public-key encryption
Pada metode Public-key encryption, komputer pengirim menggunakan public key milik komputer penerima untuk melakukan enkripsi. Saat informasi sudah dikirim maka proses dekripsi dapat dilakukan menggunakan private key komputer
penerima.
2.4.5 L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)
Sebuah standar Internet Engineering Task Force (IETF) untuk masalah protokol tunneling yang digunakan untuk melakukan enkapsulasi terhadap frame-frame protokol Point-to-Point Protocol (PPP) untuk ditransmisikan melalui
tunneling yang memadukan dua buah protokol tunneling, yaitu L2F (Layer 2
Forwarding) milik Cisco dan PPTP milik Microsoft [Gupta, 2003]. 2.4.6 OpenVPN
OpenVPN adalah software Open Source untuk Virtual Private Networking (VPN) yang cross platform, dimana aplikasi tersebut bekerja membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi. OpenVPN menggunakan private
keys, certificate, atau username dan password untuk melakukan authentikasi dalam membangun sebuah koneksi.
OpenVPN adalah sebuah solusi VPN yang antar platform aman dan sangat mudah dikonfigurasikan dengan menggunakan antar muka virtual yang disediakan oleh driver jaringan universal TUN/TAP dan dijalankan sepenuhnya dengan pengguna yang merupakan perlindungan khusus pada sistem [5].
TUN/TAP adalah perangkat point-to-point yang di desain sebagai
dukungan untuk level bawah kernel terhadap IP tunneling . TUN menyediakan kepada aplikasi user dua antar muka, yaitu:
1. /dev/tunX, menunjukkan sebagai karakter perangkat. 2. tunX, antarmuka virtual Point to point
Aplikasi dapat menuliskan IP frame pada /dev/tunX dan kernel akan menerima frame tersebut pada antar muka tunX. Pada waktu yang bersamaan setiap frame yang kernel tulis pada antarmuka tunX akan dibaca oleh aplikasi melalui /dev/tunX.
TAP adalah sebuah perangkat virtual Ethernet yang di desain sebagai dukungan untuk level bawah kernel terhadap Ethernet tunneling. TAP menyediakan kepada aplikasi user dua antar muka , yaitu :
1. /dev/tapX, menunjukkan sebagai karakter perangkat 2. tapX, antar muka virtual Ethernet
Secure Socket Layer (SSL) adalah protocol yang diguna- kan untuk
browsing web secara aman. Dalam hal ini, SSL bertindak sebagai protocol yang
R. 2004]. SSL dikembangkan oleh Netscape Communication pada tahun 1994 , dan menjadi protocol yang umum digunakan untuk komunikasi aman anatara dua computer pada internet.
OpenVPN bukan aplikasi web proxy yang berjalan di web browser tertentu saja seperti google chrome, mozilla firefox atau opera. OpenVPN akan menjadi tunneling atau penghubung semua aktivitas komputer digunakan dengan server tujuan melalui jaringan internet.
2.5 Keuntungan Menggunakan OpenVPN
a. Anonymous surfing saat menjelajah internet tanpa bisa terlacak IP (Internet Protokol), karena Internet Protokol yang digunakan akan terdeteksi Internet Protokol lain (anonymous) sesuai dengan Internet Protokol server VPN yang dipakai. Jadi pada saat online akan aman dari hacker.
b. Dapat mengakses apapun itu situs-situs yang diblokir. Menjaga keamanan username dan password saat login ke website-website.
c. Remote Access, dengan OpenVPN dapat mengakses komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama terhubung ke internet.
d. Keamanan, dengan koneksi OpenVPN bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet cafe.
2.6 Dua Jenis OpenVPN
Skripsi ini membahas mengenai Analisis Perbandingan Kinerja OpenVPN GUI dengan SoftEther VPN :
a. Softhater VPN
Softether VPN merupakan software gratis dalam menembus protokol yang
umumnya dipakai dalam VPN seperti OpenVPN, L2TP/IPsec dan MSSTP. b. OpenVPN Gui
client (client yang berada jauh dari server) ke server pribadi perusahaan dengan
membuat sebuah VPN melalui TCP/IP [5]. c. Keuntungan OpenVPN dan Softether VPN
Keuntungan OpenVPN tersebut yaitu Confidentiality (kerahasiaan) teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan menjadi lebih terjaga. Biarpun ada pihak yang dapat menyadap data, namun belum tentu mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data dengan mudah [1].
Data Integrity (keutuhan data) ketika melewati jaringan internet, data sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi. Di tengah perjalanan, apapun bisa terjadi terhadap isinya. baik itu hilang, rusak, bahkan dimanipulasi isinya oleh orang-orang iseng. OpenVPN memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang kirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain [1].
Origin Authentication (autentikasi sumber) teknologi VPN memiliki
kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN