• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman BMC dalam Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rangkuman BMC dalam Bahasa Indonesia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN  BMC  

DALAM    

BAHASA  INDONESIA  

Sumber:  

(2)

                           

Apa  itu  BMC  

BMC adalah

business plan

yang formatnya diinovasi

menjadi hanya satu halaman yang dibagi menjadi 9 blok

masing masing berisi 9 elemen esensial untuk

merencanakan

start-up

maupun

business development

.

Sembilan

building blocks

atau elemen dasar dalam

mendesain bisnis model dan pengembangan bisnis ini

meliputi:

customer segments, value propositions,

channels, customer relationships, revenue streams, key

resources, key partnerships

dan

cost structure

. Berikut

ini adalah penjelasan tentang masing-masing blok

(3)

                           

Blok  

Customer  Segments  

Customer segments adalah segmen dari customer yang dituju oleh suatu organisasi. Segmen yang dituju akan menjadi acuan desain dan pelaksanaan sebuah bisnis. Beberapa tipe Customer Segments adalah mass market dimana customers terdiri dari banyak orang dengan kebutuhan yang sama; niche market dimana customers terdiri dari sejumlah kecil orang dengan kebutuhan yang sangat spesifik; segmented dimana customers terbagi menjadi beberapa grup dengan kebutuhan yang sedikit berbeda satu sama lain;

diversified dimana customers terdiri dari dua segmen atau lebih yang benar–benar berbeda satu sama lain; dan multi-sided

(4)

                           

Blok  

Value  Proposi>ons  

Value Propositions

adalah solusi yang

ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan

dan memenuhi kebutuhan dari

customer

yang

dituju di blok

Customer Segments

. Value bisa

berupa kebaruan (

newness

), perbaikan

performa berkesinambungan (

Performance

),

customization

, reliabilitas (

getting the job done

),

desain (

design

)

, brand status

, harga (

price

),

pengurangan biaya (

cost reduction

),

pengurangan resiko (

risk reduction

), aksesibilitas

(5)

 

Channels

adalah bagaimana sebuah perusahaan

menyampaikan penawaran valuenya ke segmen yang

dituju, dalam hal ini mencakup saluran komunikasi,

saluran distribusi dan saluran penjualan. Dengan

mengisi blok ini pengguna bisa merencanakan tipe dan

tahapan saluran penyampaian yang digunakan. Tipe-tipe

channel

meliputi

direct channels

yang terdiri dari

sales

force

, websales, social media dan penjual eceran. Type

indirect channel meliputi toko/ gedung, website,

marketing tools. Kepemilikan bisa sendiri atau

berpartner. Sedangkan tahapan yang terjadi dalam

proses menyampaikan dari awal hingga akhir adalah

tahapan:

awareness, evaluation, purchase, delivery

dan

(6)

                           

Blok  

Customer  Rela>onships  

Customer relationships

adalah cara

perusahaan berinterkasi dengan segmen yang

dituju. Beberapa tipe relationship yang disebut

dalam buku ini adalah

personal assistance,

dedicated personal assistance, self service,

automated service, communities

dan

co-creation

(7)

                           

Blok  

Revenue  Streams  

Revenue Streams

adalah bagaimana sistem aliran

pemasukan dan sistem penentuan harga dari semua

kegiatan di blok

Value Propositions dan Key Activities

.

Beberapa cara untuk menghasilkan aliran pemasukan

bisa dengan penjualan penjualan produk atau jasa

(

Asset sale

), biaya penggunaan (usage fee), biaya

berlangganan (

subscription fee

), biaya sewa (rental fee)

dan lisensi (license fee), biaya broker (

brokerage fee

),

biaya iklan (advertising fee). Setelah menentukan cara,

selanjutnya pebisnis menentukan

pricing mechanism

(8)

                           

Blok  

Key  Ac>vi>es  

Key Activities

adalah aktivitas utama

untuk mengoperasikan bisnis. Aktivitas ini

bisa berupa produksi barang(production)

maupun jasa (

problem solving)

atau

(9)

                           

Blok  

Key  Resources  

Key Resources

mendeskripsikan sumber daya

yang paling penting yang dibutuhkan sebuah

(10)

 

Key Partnership

adalah partner utama dari luar

organisasi yang sangat dibutuhkan untuk beroperasi.

Motivasi yang mendasari untuk berpartner ada tiga yaitu

untuk mengoptimalkan skala bisnis, mengurangi resiko

dan ketidakpastian atau mengakuisisi aktifitas dan

sumber daya tertentu yang dibutuhkan. Berdasarkan

jenis motivasi, pebisnis bisa menentukan siapa yang

tepat dijadikan partner dan peran apa yang akan

dijalankan oleh partner tersebut. Type partnership

dengan non kompetitor disebut

strategic alliance

,

dengan kompetitor disebut

co-opetition

, dengan

(11)

                           

Blok  

Cost  Structure  

Cost Structure

adalah blok yang

mendeskripsikan semua pembiayaan

operasional di tujuh blok lainnya. Dari deskripsi

ini bisa diketahui blok mana yang paling mahal,

mana yang paling murah dan mana yang bisa

diefektifkan. Selanjutnya bisa diketahui model

pembiayaan seperti apa yang tepat untuk

digunakan dalam operasional, apakah itu

cost-driven, value-driven.

Sedangkan komponen

dalam

pembiayaan meliputi: biaya tetap

(fixed

(12)

                           

Gambar  

Nine  Building  Blocks

 Dalam  

Template  

(13)

                           

Patra  BMC  

(BMC  PATTERN

)  

Desainer dari Business Model Canvas memetakan

ratusan strategi pengembangan bisnis dari hasil upload

para pebisnis yang menggunakan BMC ke situs resmi

businessmodelgeneration.org menjadi lima patra dalam

pengembangan bisnis. Patra-patra itu meliputi:

unbundled corporation, Long tail, multisided platform,

free, open business modeling

. Masing-masing patra

(14)

 

Unbundled  corpora:on

 

dipaparkan di Harvard Business Review oleh Hagel, John, Singer, Marc. March April 1999. Suatu model bisnis yang ketiga core

business- nya: customer relationships, product innovations, infrastructure, yang masing-masing punya karakter ekonomi, kompetitor dan budaya imperatif yang berbeda akan tetapi

disatukan di dalam sebuah perusahaan. Implementasi model ini dengan cara: outsourcing, atau membagi jadi divisi divisi dan masing masing divisi mempunyai desain BMC. Contohnya Apple Ipod dan Apple Application Store ITunes (Osterwalder dan Pigneur, 2010: 56-73). Untuk contoh di Indonesia, pola ini sering digunakan dalam Badan Usaha Milik Negara, contohnya PT. Telkom yang melakukan joint operation dengan swasta asing untuk infrastruktur dan customer relationship. Di sektor swasta, Grup Ciputra, dan Grup Lippo mempunyai patra yang hampir sama, melakukan unbundling dengan pembedaan divisi properti, edukasi dan manajemen

(15)

 

yang dipaparkan oleh Anderson, Chris (2004) adalah patra yang kedua. Pola ini fokus pada penawaran banyak macam produk yang masing-masing hanya dijual dengan jumlah dan frekuensi terbatas, big revenue didapatkan dari penjumlahan semuanya, ketertarikan pembeli semata mata karena banyaknya pilihan (selling less of

more). Lawan dari ‘top 20%’ selling method atau best seller centric, pola ini lebih mengarah pada penjualan yang jarang tapi sekali

terjual bisa mencakup semua pengeluaran. Menurut Anderson, Chris (2006), “Long tail: Low inventory cost, strong platform”.

(16)

 

dipaparkan oleh Eisenmann, Parker, Van Alstyne di Harvard Business Review, October 2006 dikutip oleh Osterwalder dan

Pigneur, 2010 adalah patra yang ketiga. Pola ini punya dua group customer yang benar benar berbeda tapi saling membutuhkan, value dan revenue datang dari aktivitas menjadi fasilitator antara dua group ini. Contoh: Google, eBay, Microsoft Window, Finansial Times, Visa, Facebook, Apple, Wii. Kunci sukses adalah value propositions dan customer releationships harus didesain secara spesifik per group customer (Osterwalder dan Pigneur, 2010: 75-106). Di Indonesia, patra ini banyak digunakan pada bisnis

(17)

 

dipaparkan oleh Anderson, Chris (2008) dalam buku Free: The

Future of a Radical Price. Patra ini adalah patra yang keempat yaitu sebuah model bisnis yang memungkinkan salah satu segmennya bisa menggunakan produk atau jasa dengan gratis. Segmen yang tidak dikenakan biaya ini dibiayai oleh segmen lain. Contohnya

seperti Facebook, Google, Yahoo yang mendapatkan revenue dari pemasang iklan. Bisa juga dengan menawarkan layanan dasar gratis tapi apabila hendak meningkat ke premium maka ada beban biaya, contohnya seperti beberapa aplikasi Android seperti Skype, Linkedin, Kaskus, Dropbox dan lain-lain (Osterwalder dan Pigneur, 2010: 88-107). Dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia,

contohnya adalah Kaskus, yang menyediakan layanan gratis untuk layanan dasar, sekaligus juga menyediakan yang berbayar berupa premium membership apabila membutuhkan layanan penuh.

Contoh yang diluar bisnis online sering dijumpai pada bisnis

(18)

 

dipaparkan oleh Chesbrough, Henry pada artikel “The Era of Open

Innovation.” MIT Sloan Management Review (2003) no. 3, dikutip oleh

Osterwalder dan Pigneur 2010 adalah patra yang kelima. Model bisnis ini

dipicu oleh era open innovation, dimana sebuah perusahaan menghasilkan

dan menangkap value dengan berkolaborasi dengan pihak luar. Dua patra kolaborasi yang terjadi adalah kolaborasi dari luar ke dalam dan kolaborasi dalam ke luar. Kolaborasi luar ke dalam adalah mengeksploitasi ide dan penemuan dari luar, sebaliknya kolaborasi dalam ke luar adalah

menyediakan ide, teknologi atau penemuan untuk pihak luar melalui paten dan lisensi. Dua perusahaan besar yang kerap melakukan patra ini adalah Nestle dan Procter and Gamble (Osterwalder dan Pigneur, 2010: 108-117).

Di Indonesia, untuk open innovation baru dilakukan oleh perusahaan asing

yaitu Unilever yang membuka undangan untuk kegiatan co-creation pada

website versi Indonesia. Sedangkan perusahaan Indonesia yang

melakukan ini masih sangat jarang, diantaranya ada PT.ASA Forestry dan

PT. ASA Timber Estate. Dua perusahaan ini melakukan open sourcing

(19)

Gambar

Gambar 
  Nine 
  Building 
  Blocks 
  Dalam 
  Template 
  Business 
  Model 
  Canvas 
   
  

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil survey yang telah di bagikan, data yang di dapat adalah sebanyak 23 responden yang setuju, 18 responden tidak setuju, dan 23 responden memilih

(Faktor fundamental yang terdiri dari : nilai buku, keuantungan dan PER saham secara serempak atau simultan tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham properti di

parsial terhadap kepuasan keluarga pasien rawatjalan. 2) Untuk dapat meningkatkan kualitas layanan dari Rumah Sakit Jiwa Menur, agar. dapat meningkatkan kepuasan

Berikut adalah daftar Abstrak yang diterima untuk dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika II yang diselenggarakan oleh Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Untuk melakukan pendeteksian terhadap suatu citra digital perlu ditentukan jenis citra atau gambar yang akan diteliti karena struktur dari masing-masing citra mempengaruhi

 User Interface diatas merupakan tampilan login untuk user setelah user menjadi member guna mengakses feature-feature tambahan yang tersedia dari mobile application The

Untuk mendapatkan potensi protean career ini, individu harus mengembangkan kompetensi baru yang berkaitan dengan manajemen diri dan karir, karena karir baru-baru

Dalam menghitung besaran dampak usaha dan/atau kegiatan membutuhkan kajian yang sangat mendalam, pemodelan besaran dampak yang kompleks serta membutuhkan.