• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG HASIL KA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG HASIL KA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK RUANG

HASIL KALI SILANG VEKTOR

(CROSS PRODUCT)

KELOMPOK III

Anggota :

Reny Rosida

14.05.0.047

Aprillia Anggraini

14.05.0.072

Sri Utami

14.05.0.063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MATEMATIKA SEMESTER IV UNIVERSITAS RIAU

KEPULAUAN TAHUN 2015/2016

(2)

Perkalian silang A x B pada vektor didefinisikan sebagai suatu vektor C yang arahnya tegak lurus pada bidang dimana vektor A dan B berada dan mengikuti aturan tangan kanan, sementara besarnya vektor tersebut sama dengan hasil kali dari besar kedua vektor dengan sinus sudut apit antara kedua vektor tersebut. Secara matematis dirumuskan :

C=A x B=ABsinθ

 Hasil kali silang dua vektor dalam ruang.

Misalkan u=u1i+u2j+u3k dan v=v1i+v2j+v3k adalah vektor-vektor dalam ruang. Hasil kali silang u dan v adalah vektor :

u x v=

(

u2v3−u3v2

)

i

(

u1v3−u3v1

)

j+(u1v2−u2v1)k

Cara yang mudah untuk menghitung u x v adalah menggunakan bentuk determinan dengan ekspansi kofaktor seperti yang ditunjukkan dibawah ini :

(3)

c. v x v=

|

i j k 3 1 −2 3 1 −2|

¿

|

1 −2

1 −2

|

i

|

3 −2 3 −2

|

j+

|

3 1 3 1

|

k

¿

(

(1)(−2)−(−2) (1)

)

i

(

(3)(−2)−(−2) (3)

)

j+

(

(3) (1)−(1) (3)

)

k

¿(−2+2)i−(−6+6)j+(3−3)k ¿0

B. Besar dan Arah Vektor Hasil Perkalian Silang

 Hasil perkalian silang vektor A dan B ( A X B ) adalah hasil besar vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus pada kedua vektor tersebut.

AxB=A(Bsinθ)=ABsinθ dengan 0°≤ θ ≤180°

Arah vektor C tegak lurus dengan dengan bidang vektor A dan B. Untuk menentukan arahnya bisa menggunakan kaidah tangan kanan. Keempat jari digenggamkan dan ibu jari yang diacungkan. Genggamkan jari searah dengan arah dari A ke B sehingga arahnya akan berlawanan dengan arah jarum jam. Tegakkan ibu jari dan arah yang ditunjukkan oleh ibu jari tersebut adalah arah vektor C yaitu keatas.

 Hasil perkalian silang vektor B dan A (B X A) adalah hasil kali besar vektor dengan komponen vektor A yang tegak lurus pada vektor B.

θ

Asin¿=BAsinθ B x A=B¿

(4)

bidang vektor B dan A. Untuk menentukan arahnya,genggamkan keempat jari sesuai dengan arah dari vektor B ke vektor A sehingga

arahnya akan searah dengan jarum jam. Tegakkan ibu jari dan arah yang

ditunjukkan oleh ibu jari tersebut adalah arah vektor C yaitu kebawah.

C. Sifat-sifat hasil kali silang

u x v=−(v x u) , anti komutatif

u x v=

|

i j k

u1 u2 u3 v1 v2 v3

|

¿

(

u2v3u3v2

)

i

(

u1v3u3v1

)

j+

(

u1v2u2v1

)

k

¿−

(

(

u3v2−u2v3

)

i

(

u3v1−u1v3

)

j+

(

u2v1−u1v2

)

k

)

¿−(v x u)

 (u x v)x w ≠u x(v x w) , tidak asosiatif

 (u x v)x w=

|

i j k

u2v3u3v2u1v3+u3v1 u1v2u2v1

w1 w2 w3

|

¿

[

(

u1v3+u3v1

)

w3

(

u1v2u2v1

)

w2

]

i

[

(

u2v3u3v2

)

w3

(

u1v2u2v1

)

w1

]

j+

[

(

u2v3u3v2

)

w2

(

u1v3+u3v1

)

w1

]

ku x(v x w)=

|

i j k

u1 u2 u3

v2w3v3w2v1w3+v3w1 v1w2v2w1

|

¿

[

u2

(

v1w2v2w1

)

u3

(

v1w3+v3w1

)

]

i

[

u1

(

v1w2v2w1

)

u3

(

v2w3v3w2

)

]

j+

[

u1

(

v1w3+v3w1

)

u2

(

v2w3v3w2

)

]

k

u x u=0

u x u=

|

i j k

u1 u2 u3 u1 u2 u3

|

¿

(

u2u3u3u2

)

i

(

u1u3u3u1

)

j+

(

u1u2u2u1

)

k=0

(5)

u x0=

|

Berikut beberapa hal penting dan umum yang berlaku dalam perkalian silang dua vektor :

1. Nilai 0°≤ θ ≤180° , maka nilai sinθ selalu positifsehingga nilai C dalam C=ABsinθ selalu positif.

(6)

|A x B|=|A||B|

3. Dua vektor segaris.

 Jika kedua vektor berada satu garis dan searah, maka sudut antara kedua vektor adalah 0° , sehingga :

|A x B|=|A||B|sinθ |A x B|=|A||B|sin 0° |A x B|=|A||B|0

|A x B|=0

 Jika kedua vektor berada satu garis dan berlawanan arah maka sudut antara dua vektor tersebut adalah 180° , sehingga :

 |A x B|=|A||B|sinθ |A x B|=|A||B|sin 180° |A x B|=|A||B|0

|A x B|=0

D. Hubungan antara cross product dan dot product 1. u ∙´ (u x´ ´v)=0

( u x´ ´v ) orthogonal terhadap u´

´

u ∙( ´u x´v)=u1i+u2j+u3k

(

(

u2v3−u3v2

)

i

(

u1v3−u3v1

)

j+

(

u1v2−u2v1

)

k

)

u u

(¿¿2u1v3−u2u3v1)+(u3u1v2−u3u2v1)

(¿¿1u2v3−u1u3v2)−¿

¿ ¿

u

(¿¿1u2v3−u2u1v3)+(−u1u3v2+u3u1v2)+¿

¿ ¿

( u2u3v1u3u2v1¿=0

2. v ∙´ (u x´ v´)=0

( u x´ ´v ) orthogonal terhadap v´

´

v ∙u xv´)=v1i+v2j+v3k

(

(

u2v3−u3v2

)

i

(

u1v3−u3v1

)

j+

(

u1v2−u2v1

)

k

)

v v

(¿¿2u1v3−v2u3v1)+(v3u1v2−v3u2v1)

(¿¿1u2v3−v1u3v2)−¿

(7)

v

1. Diberikan sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A(2,-3,1) , B(-1,4,-1) dan C(2,0,3). Tentukan : garis AB, dan v´ merupakan vektor posisi ruas garis AC.

(8)

Dan v´=

(

0 3

)

(

−3

1

)

=

(

3

2

)

´

u x´v=

|

i j k

−3 7 −2

0 3 2

|

¿

(

(72)−(−23)

)

i

(

(−32)−(−20)

)

j+

(

(−33)−(70)

)

k

¿(14+6)i−(−6−0)j+(−9−0)k=20i+6j−9k

a. u ∙´ ( ´u x´v)=

(

−3

7

−2

)

(

206

−9

)

=−60+42+18=0

b. v ∙´ (´u xv´)=

(

0 3 2

)

(

206

−9

)

=0+18−18=0

c. Luas jajargenjang = |u x´ ´v|=

202+62+(−9)2=

400+36+81=

517

d. Luas segitiga ABC = 1

Referensi

Dokumen terkait

Peserta dapat menyebutkan karakter rema ja yang sehat fisik, menta l, dan sosial untuk mendukung kualita s tumbuh kembang remaja?. Peserta dapat menyebut kan minimal 3

Sedangkan Baier (Mulyana, 2004:8) nilai sering kali dirumuskan dalam konsep yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan oleh sudut pandangnya yang berbeda-beda

1) jumlah contoh semen Portland yang diperlukan untuk pengujian waktu ikat awal semen ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku;.. 2) jika suatu pekerjaan akan menggunakan

Penerapan ABB untuk prediktor Cumulonimbus dan thunderstorm pada tahun 2016 menunjukkan indeks <37.76 memiliki jumlah kejadian Cumulonimbus dan thunderstorm yang lebih sedikit

Adanya bahan ajar berbasis web dengan pendekatan saintifik diharapkan dapat membantu para guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga peneliti

Hasil pengamatan fisik daun menunjukkan bahwa daun manggis yang terdapat pada dua lokasi di wilayah Bandar Lampung memiliki bentuk ellips (skor 3) dengan nisbah ukuran panjang

Diharapkan dapat menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan cara memberikan penyuluhan kepada responden yang diketahui tidak mendukung atau sangat tidak mendukung ibu

KETSIA APRILIANNY LAYA. Evaluasi dan Perumusan Strategi Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh YUSMAN SYAUKAT dan MA’MUN SARMA. Terbitnya