• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KELOMPOK DISASTER NURSING A ISU (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KELOMPOK DISASTER NURSING A ISU (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KELOMPOK

DISASTER NURSING A

ISU TERKAIT ETIKA DAN BUDAYA PERAWAT KETIKA TERJADI BENCANA

DISUSUN OLEH :

AGUS CAHYONO 462015006 WISE AWALITA 462015022 INEL DINA MARISKA SAOGO` 462015040 MICHIA ISYANTI 462015059 OKTOVIANUS M LASATIRA 462015075

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang rentan terjadinya bencana, hal ini dikarenakan kondisi geologi dimana perairan Indonesia sepanjang pantai bagian barat Sumatera, pantai selatan Jawa hingga perairan Nusa Tenggara, Papua dan Sulawesi terletak diantara lempenglempeng tektonik aktif diantaranya lempeng Eurasia, Indo Australia dan lempeng dasar Samudera Pasifik. Pergerakan lempenglempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung api aktif serta patahan patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor (Haryadi P, 2007).

Pada saat terjadi bencana, semua alur yang terjadi akan berubah secara total, termasuk alur kesehatan. Pada saat tidak terjadi bencana, seorang perawat akan memprioritaskan pasien yang sedang mengalami siatuasi yang gawat darurat terlebih dahulu. Hal tersebut akan berbeda ketika terjadi suatu bencana dimana yang menjadi pritotas adalah korban bencana yang notabene mengalami sedikit luka dan yang mendapat luka serius cenderung ditinggal. Peran perawat adalah melayani kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi peran ini menjadi tidak penting ketika terjadi bencana dimana kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi sangat rentan.

Namun hal ini lah yang akan menjadi tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme dalam melakukan penanggulangan bencana dengan berdasarkan pada nilai dan moral , sehingga diperlukan perawat yang mampu bertinteraksi dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai dan moral. Dalam situasi tersebut, dibutuhkan aplikasi nilai dan moral dalam diri seorang perawat yang baik sehingga tercipta peran perawat yang mampu menghargai nilai dan moral yang dimiliki dari pasien tersebut.

Dalam pengambilan keputusan, nilai merupakan aspek penting yang harus diperhatikan karena akan mempengaruhi persepsi dan motivasi seseorang. Perawat harus menciptakan suasana saling menghormati akan nilai dan kebiasaan yang dijunjung oleh masyarakat. Suasana dalam menciptakan penghargaan akan nilai dan moral dari individu pasien tersebut meliputi penghargaan akan hidup, penghargaan akan martabat, dan penghargaan akan hak klien

1.2 TUJUAN

(3)

BAB II

ISI

2.1 Pengertian bencana

Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004)

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007)

Menurut Purnomo (2009:9), Bencana adalah situasi yang kedatangannya tidak terduga oleh kita sebelumnya, dimana dalam kondisi itu bisa terjadi kerusakan, kematian bagi manusia atau benda-benda maupun rumah serta segala perabot 10 yang kita miliki dan tidak menutup kemungkinan juga hewan dan tumbuhtumbuhan untuk mati.

2.2 Pengertian etika keperawatan

Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku.

Norma merupakan aturan-aturan atau Norma yaitu aturan-aturan atau pedoman khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Jika kita berbicara norma, norma di bagi menjadi dua yaitu : norma yang datang dari Tuhan dan norma yang dibuat oleh manusia. Norma Agama dan Norma Sosial, yg berorientasi u/ mengatur kehidupan manusia agar menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.

Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menetukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam mansyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : 1. Baik dan buruk 2. Kewajiban dan tanggung jawab (Isnaini,2001)

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.

Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi • Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

2.3 TIPE-TIPE ETIK

(4)

tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. • Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalahmasalah pelayanan kesehatan

b. Clinical Ethics/Etik Klinik • Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan • Ex : :adanya persetujuan atau penolakan

c. Nursing Ethics/Etik Perawatan • Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.

Kode Etik ICN (International Council of Nurses 2006) menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kepekaan terhadap nilai-nilai dan kebiasaan, martabat, keadilan dan keadilan. Perawat diharapkan untuk berlatih sesuai dengan ajaran-ajaran ini dalam bencana dan memodifikasi praktik mereka sebagaimana diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan bencana (Deeny, Davies, Gillespie dan Spencer 2007). Pemberian bantuan membutuhkan perhatian terhadap adat istiadat dan budaya dan jaminan martabat dan kerahasiaan individu. Ada potensi nilai-nilai ini akan berkurang dalam menghadapi kebutuhan besar untuk bantuan.

Bencana mengharuskan perawat untuk membuat pilihan etis yang sulit dalam menghadapi sumber daya yang langka. Keputusan sering dibuat untuk kebaikan yang lebih baik daripada individu. Pergeseran fokus dari merawat individu untuk menyediakan layanan kesehatan yang optimal di tingkat komunitas tidak datang secara alami banyak perawat. Misalnya, selama bencana, seorang perawat yang bekerja di triase mungkin perlu memilih antara dua pasien yang membutuhkan operasi, satu luka parah dengan peluang kecil untuk bertahan hidup dan yang lain dengan luka serius tapi bagus peluang pemulihan. Selama masa non-bencana, pasien yang kritis akan dikirim ke operasi pertama, tetapi dalam bencana dengan sumber daya terbatas, pasien dengan peluang terbesar untuk bertahan hidup akan menjadi yang pertama. Di situasi lain, perawat mungkin perlu memberikan imunisasi dengan vaksin terbatas yang tersedia. Siapa yang mengambil prioritas? Keputusan semacam ini bisa menyiksa bagi perawat. Tenaga kerja keperawatan harus sadar akan masalah praktik etis dalam bencana di Indonesia Agar menjadi peserta yang dihargai dan efektif dalam respons bencana.

Keterampilan budaya melibatkan kemampuan perawat untuk mengumpulkan data budaya yang relevan mengenai masalah yang dihadapi pasien dan secara akurat melakukan pengkajian budaya tertentu. Model Giger dan Davidhizar menawarkan kerangka kerja untuk menilai perbedaan budaya, ras dan etnis pada pasien.

(5)

BAB III

KESIMPULAN

(6)

DAFTAR PUSTAKA

International Strategy for Disaster Reduction (ISDR), 2004, Living with Risk - A Global Review of Disaster Reduction Initiatives, New York and Geneva: United Nations Publication.

Josepha Campinha & Cora Muno. (2001). A Guiding Framework for Delivering Culturally Competent Services in Case Management. Vol 12(2); 48 – 52. Ohio: Elsevier

Providing Culturally Competent Care During Disasters: Strategies for Nurses Denise Danna, RN, DNS, NEA, BC, FACHE; Marsha J. Bennett, DNS, APRN, ACRN The Journal of Continuing Education in Nursing. 2013;44(4):151-152

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penaksiran ini menunjukkan bahwa variabel upah sektor pertanian, variabel PDRB sektor pertanian, dan variabel pengeluaran untuk belanja pegawai mempunyai

Dengan dapat diketahuinya data nasabah, tentu kita dapat melakukan penyaringan untuk mencari model-model pembayaran yang dilakukan oleh nasabah terkait sehingga dapat

Laboratorium Eco Material 57 Berdasarkan perhitungan berat, jika berat jenis beton normal diketahui berdasarkan pengalaman yang lalu, maka berat pasir yang dibutuhkan

Sedangkan pengukuran dengan menggunakan metode RTK memiliki tingkat ketelitian posisi X dan Y yang baik karena GPS yang digunakan telah diikatkan dengan koordinat BM

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha atas segala berkat, anugerah, dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” STRUKTUR

Menguji Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Webmin adalah tools server untuk mengadministrasi server via website, hampir dari semua service, dan berbagai konfigurasi dapat dilakukan oleh webmin. yang pastinya

arah negatif, debt default dengan arah positif, opini audit tahun sebelumnya dengan arah positif, dan kondisi keuangan perusahaan dengan arah negatif tidak