• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini dilakukan oleh guru pada saat berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar atau dalam proses pembelajaran. PTK dilaksanakan karena adanya kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah dilakukan PTK ini diharapkan terjadi perbedaan yang ideal. Jenis penelitian ini menggunakan jenis PTK kolaborasi, dimana peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai perencana dan pelaksana tindakan, sedangkan guru kelas berperan sebagai pengamat.

3.2 Setting dan Karakteristik Subyek 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri 2 Wates Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan pada semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Pemilihan tempat di dasarkan pada pertimbangan nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran Matematika masih di bawah KKM.

3.2.2 Waktu Penelitian

(2)

Waktu Kegiatan

Februari 2015 Observasi

Maret 2015 Melaksanakan Siklus I dan Siklus II April 2015 Pengumpulan dan Evaluasi hasil

penelitian

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wates Kecamatan Kedungjati. Siswa kelas 5 berjumlah 34 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

3.3 Variabel yang Akan Diteliti

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 60). Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu variabel bebas dan dua variabel terikat.

3.3.1 Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah Penerapan Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetris dengan langkah-langkah presentasi kelas, tahap team, tahap game, tahap tournamen dan tahap penghargaan kelompok.

(3)

3.3.3 Variabel Terikat kedua (Y2) dalam penelitian ini adalah Hasil belajar merupakan skor perolehan dari tes formatif dan skor keaktifan siswa.

3.4 Gambaran Umum Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart yang meliputi tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) yang saling terkait satu sama lain (dalam Zaenal Aqib,2008:22).

Adapun rencana dimaksudkan menentukan model pembelajaran yaitu

Kooperatif tipe TGT yang digunakan untuk menyusun rencana desain pembelajaran sesuai dengan model dan materi pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, juga mempersiapkan alat dan bahan termasuk lembar observasi dan kartu soal yang dibutuhkan untuk mendukung model pembelajaran

Kooperatif tipe TGT. Langkah selanjutnya ialah tindakan dan pengamatan yakni melaksanakan apa yang sudah direncakan sekaligus mengamati jalannya pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan sebelumnya dan mengidentifikasi kendala yang mungkin terjadi pada saat proses pembelajaran. Langkah terakhir adalah melakukan refleksi untuk menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang belum dilakukan pada siklus I yang kemudian akan dilakukan pada siklus II. Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:

Siklus I

1. Pra Tindakan

a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah SDN 2 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dalam hal penelitian.

b. Melakukan diskusi dengan pihak guru kelas 5 untuk mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournamen.

(4)

2. Rencana tindakan

a. Membuat RPP dengan mengacu tindakan dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournamen yang diterapkan dalam PTK. b. Menyusun alat peraga dan instrumen yang akan digunakan (lembar

diskusi, kartu soal game, kartu soal turnamen, lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi keaktifan guru dan soal evaluasi).

c. Menetapkan indikator ketercapaian. 3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari pelaksanaan rancangan yang telah disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru dengan menerapkan model Kooperatif tipe Team Game Tournamen.

Pertemuan 1

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana. c. Guru menjelaskan kegunaan dari alat peraga roda pintar matematika. d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

e. Guru memberikan kartu soal diskusi kelompok. f. Guru memberikan kartu soal game.

g. Guru memberikan kartu soal turnamen. h. Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. i. Guru melakukan umpan balik materi pelajaran. Pertemuan 2

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Guru menjelaskan materi tentang jumlah sisi, rusuk dan sudut pada bangun ruang.

c. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. d. Guru memberikan kartu soal diskusi kelompok. e. Guru memberikan kartu soal game.

(5)

h. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata tinggi.

j. Siswa kembali kemeja masing-masing. k. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1. 4. Observasi kegiatan

a. Peneliti melakukan pengamatan terhadap perkembangan siswa dari awal pembelajaran sampai selesai dan memantau kekatifan siswa dengan lembar observasi yang telah disediakan.

b. Pengamat melakukan pengamatan terhadap guru mengenai tindakan yang sudah maupun belum dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.

5. Tahap refleksi

Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi berupa: a. Menganalisis semua data yang telah diperoleh.

b. Membuat rencana kembali untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Siklus II

 Rencana tindakan

a. Membuat RPP dengan mengacu tindakan dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournamen yang diterapkan dalam PTK dan berkolaborasi dengan guru kelas 5.

b. Menyusun alat peraga dan instrumen yang akan digunakan (lembar diskusi, kartu soal game, kartu soal turnamen, lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi keaktifan guru dan soal evaluasi).

c. Menyusun kelompok belajar secara heterogen masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang @ kelompok.

d. Menetapkan indikator ketercapaian.

 Pelaksanaan tindakan

(6)

 Observasi kegiatan

a. Kegiatan observasi dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir pembelajaran.

b. Observasi kegiatan siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan

 Refleksi

Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana siklus ketiga apabila kegiatan pembelajaran masih belum terjadi peningkatan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Observasi

Menurut Sanjaya (2006) Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi merupakan pengamatan yang diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan pembelajaran, dengan demikian data tersebut akan lebih objektif.

Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa didalam kelas sebelum melaksanakan tindakan, saat melaksanakan tindakan sampai akhir tindakan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan berperan penuh dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model Kooperatif tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika. Sedangkan guru kelas sebagai pengamat jalannya pembelajaran di kelas.

3.5.2 Tes

Tes merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelengensi, dan kemampuan memecahkan masalah soal Matematika.

(7)

deskripsinya mengarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interprestasi dari hasil pengukuran (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011: 223).

Dalam pengukuran hasil belajar ranah kognitif mayoritas menggunakan tes tertulis. Adapun bentuk tes yang akan digunakan yaitu soal pilihan ganda dan uraian. Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data nilai formatif siswa pada mata pelajaran Matematika.

3.5.3 Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009: 240) dokumen merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang. Teknik domkumentasi ini digunakan untuk mengetahui identitas siswa dan karakteristik sekolah. Selain itu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan didokumetasikan dengan foto. Pendokumentasian dalam penelitian ini berupa foto selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kekaktifan belajar siswa dengan penerapan model Kooperatif tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan model Kooperatif tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar khususnya mata pelajaran Matematika sebelum dan sesudah diberi tindakan.

3.6.1 Lembar Observasi

(8)

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No. Indikator Item - Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.

- Siswa siap mengikuti pelajaran.

2. Pembelajaran Awal

3

4 - Siswa memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh

guru.

- Memperhattikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

3. Kegiatan Inti Pembelajaran.

5,6, - Siswa melakukan pengamatan tentang sifat bangun

ruang.

- Siswa mampu menunjukkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada bangun ruang.

- Siswa memiliki pemahanaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan.

- Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. - Siswa melakukan diskusi.

- Siswa membantu teman satu kelompoknya untuk menguasai materi

- Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan. - Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru.

- Siswa bekerjasama dengan kelompoknya.

- Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru baik soal diskusi, game dan turnamen.

4. Penutup

15, 16 - Siswa secara aktif membuat rangkuman.

(9)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktifitas Guru

No. Indikator No. Item Jumlah

1 Pra pembelajaran

-Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

-Guru menjelaskan aturan permainan. -Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka pelajaran

-Kesesuaian apresiasi dengan materi ajar.

-Menyampaikan tujuan

1, 2, 15, 3, 4. 34

2. Kegiatan inti pembelajaran -menunjukan penguasaan materi. Tim

-Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

-Guru memberikan soal diskusi pada setiap kelompok

-Guru mengawasi siswa melakukan diskusi

-Guru meminta siswa

memperesentasikan hasil diskusi Game

-Guru menyiapkan kotak berisi soal. -Guru memantau siswa mengerjakan

soal.

(10)

siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan turnamen.

-Pemanfaatan media dan sumber belajar.

-Pembelajaran yang memacu keterlibatan siswa.

-Penilaian proses dan hasil belajar. -Penggunaan bahasa.

- Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa

- Guru menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

32, 33, 34

3.6.2 Lembar Soal Tes

Lembar soal-soal tes digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan model Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika

dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penjabaran lembar soal tes dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam tabel berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I Standar

kompetensi

(11)

hubungan

Menyebutkan sisi alas dari bangun ruang

Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II

Standar kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Item Soal No Item Jml

(12)

datar

yang simetris dan tidak simetri.

Menunjukkan sumbu simetri bangun-bangun datar.

7.

Menghitung jumlah simetri lipat pada bangun datar.

5,6,8, 9,11,14, 19. Mengelompokkan dan memberi contoh bangun datar yang simetris dan tidak simetris

8,10,12, 13.

3.7 Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Deskriptif Komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes awal, nilai tes Siklus I, dan nilai tes Siklus II.

3.7.1 Analisis Data Keaktifan Siswa

Data dari keaktifan siswa diperoleh dengan menggunakan deskripsi kualitatif dan acuan skala Likert yang menggunakan 4 kelas kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif dan kurang aktif. Dengan menentukan interval dan interval keaktifan siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jangkauan = Datum terbesar – Datum terkecil

(13)

3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar

Cara menganalisis hasil penelitian berupa hasil belajar yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar individual jika siswa mencapai nilai minimal 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa mencapai nilai minimal 65 jumlahnya sekitar 75%, dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan individual = KKM ≥ 65

Ketuntasan klasikal = x 100%

Keterangan:

Ketuntasan individual : Jika siswa mencapai KKM ≥ 65

Ketuntasan klasikal : Jika 75% dari seluruh siswa mencapai KKM.

Selain itu juga menggunakan uji validitas untuk menguji valid atau tidaknya butir soal dengan menggunakan SPSS 20.0.

3.8 Validitas dan Reabilitas

3.8.1 Validitas Instrumen

Menurut (Sudjana, 2009: 12) validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”. Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 20.0, suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,339. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat dalam tabel nilai-nilai r product moment

berdasarkan jumlah siswa. Dari tabel nilai-nilai r product moment diperoleh nilai r untuk responden (N) = 34 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,339 (Sugiyono ,2010: 373).

(14)

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus I

No. Validitas No. Item Jumlah

1. Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13,

15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25. 20

2. Tidak valid 5, 14, 17, 19, 20 5

Total 25

Dari 20 soal yang valid akan digunakan untuk menilai hasil belajar Matematika diakhir siklus I yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25.

Berikutnya pada siklus II, digunakan 25 soal yang diujikan. Setelah dilakukan pengujian validitas, ditemukan bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal dan soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 5 soal (hasil pengujian dengan SPSS 20.0 dilampirkan pada halaman lampiran). Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal tes siklus II.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus II

No. Validitas No. Item Jumlah

1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 14,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 24. 20

2. Tidak valid 13, 15, 16, 23, 25. 5

Total 25

(15)

3.8.2 Reabilitas Instrumen

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alpha – Cronbach.Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah dianggap baik.Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik Crobach’s Alpha dengan memakai program SPSS 20.0. Menurut Sekaran ( dalam Priyatno , 2009 :98 ) mengatakan batasan penguji reliabilitas adalah:

< 0,6 : Reliabilitas kurang baik 0,6 – 0,8 : Reliabilitas dapat diterima > 0,8 : Reliabilitas baik

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumentes siklus I dapat dlihat pada di bawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,941 20

Berdasarkan table 3.7, uji reliabilitas instrument yang digunakan untuk tes siklus I memiliki reliabilitasnya 0,941 sehingga termasuk dalam kriteria reliabilitas baik.

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(16)

Berdasarkan Tabel 3.8 uji reliabilitas instrument yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui reliabilitasnya 0,944 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas baik.

3.9 Analisis Taraf Kesukaran Soal

Menurut arikunto (2007: 207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaiknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumus untuk mencari taraf atau indeks kesukaran sebagai berikut :

P= Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

(17)

3.10 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :

a. Siswa yang aktif terhadap penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika 75%.

b. Jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Roda Pintar Matematika 75 %.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

luas ODE = luas OAB letak titik O dari station – station harus merupakan garis lengkung yang stream line..  Setelah bentuk station selesai dibuat, dilakukan

Pengaruh Keterampilan Mengajar guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntsi Kelas VII Ips.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 pasal 64 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau

Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi

Kondisi Perpustakaan FIS UNJ harus cepat diperbaiki karena sebagai fakultas yang bergerak dalam bidang keilmuan humaniora membuat Perpustakaan harus mampu memenuhi hasrat para

Undulasi menurut Sukardi (2006) memandang bahwa kebenaran dari suatu objek atau subjek dapat diperoleh melalui kemampuan peneliti dalam menangkap secara maksimal variasi gejala

• Kondisi yang sama juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sebesar 1,03% ke level 6.118,3 merupakan titik tertinggi sejak April 2018.. • CDS 5T pada

Oleh karena cara kerja yang sederhana dan tidak adanya metode otentikasi dalam sistem komunikasi dengan paket UDP, maka sangat memungkinkan seseorang untuk berpura-pura menjadi DNS