• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept Map – TGT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept Map – TGT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Minat Baca dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik pada Pembelajaran

Biologi Berbasis Reading-Concept Map

Tgt

M. Amirudin Latif1, A.D. Corebima2dan Siti Zubaidah3

1

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang

2,3

Jurusan Biologi – FMIPA – Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang

Email: amir_latif87@yahoo.com

Abstrak

Minat baca memiliki keterkaitan dengan hasil belajar kognitif peserta didik. Minat baca merupakan adanya perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca buku atau sumber belajar lainnya. Hasil belajar kognitif merupakan pencapaian belajar peserta didik ditinjau dari ranah kognitif yang mengacu dari taksnomi Bloom. Minat baca dapat diberdayakan dalam suatu pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran biologi berbasis reading-concept map – TGT (Remap TGT). Pembelajaran biologi berbasis Remap - TGTmerupakan pembelajaran yang diawali dengan kegiatan membaca dan membuat peta konsep yang kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran kooperatif TGT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) minat baca pada penerapan Remap TGTdan 2) hasil belajar pada penerapan Remap TGT. Penelitian ini menggunakan mix-method desain embedded experimental, yaitu metode penelitian mixed method yaitu metode yang terdiri dari dua proses analisis, yaitu proses kualitatif disertai dengan proses kuantitatif dan proses interpretasi kualitatif yang didasarkan pada hasil. Penelitian dilaksanakan terhadap 31 siswa kelas X SMAN 7 Kota Malang. Secara umum penelitian berlangsung melalui 4 (empat) tahapan, yaitu 1) pretes, 2) intervensi Pembelajaran biologi berbasis Remap TGT, 3) postes, dan 4) pemberian angket minat baca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat baca meningkat pada penerapan Remap TGT dan2) hasil belajar meningkat pada penerapan Remap TGT.

Kata Kunci: minat baca, hasil belajar, pembelajaran biologi berbasis Remap TGT

I. PENDAHULUAN

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2010:22). Hasil belajar kognitif merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan oleh kurikulum. Hasil belajar kognitif peserta didik berkaitan dengan beberapa faktor yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal) peserta didik. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik meliputi tingkat kecerdasan, bakat, minat, motivasi, sikap, perasaan dan emosi. Faktor eksternal yang berkaitan dengan hasil belajar peserta didik berupa bahan pelajaran, metode mengajar, media pendidikan, keadaan keluarga dan situasi lingkungan sekitarnya (Suprijono, 2011:5).

(2)

membuat seseorang memperoleh informasi secara lebih efektif, sebagaimana hasil penelitian Marion Lawrence yang dikutip Wendyartaka (dalam Lasa, 2009). Anak hanya mampu mengingat 10% dari yang didengarnya, 50% dari yang dilihat/baca, 70% dari yang dikatakannya, dan 90% dari yang dilakukannya. Membaca juga merupakan kegiatan yang memberdayakan beberapa indera secara bersamaan, karena melalui membacalah maka ilmu dapat direkam lebih banyak dan lebih lama (Murniaty, 2013).

Pada berbagai penelitian minat baca memiliki keterkaitan yang erat dengan hasil belajar peserta didik. Rendahnya minat baca peserta didik diikuti dengan rendahnya nilai hasil belajar kognitif peserta didik di dalam mengikuti mata pelajaran, khususnya pelajaran Biologi. Berdasarkan hasil observasi di kelas X MIA 1 SMAN 7 pada tanggal 4 Agustus 2014 menunjukkan hasil belajar kognitif dari 31 peserta didik kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Biologi di sekolah tersebut yaitu 67 dengan persentase sebesar 90%. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan persetase lebih dari 90% peserta didik yang mengisi waktu luang dengan aktifitas di luar membaca buku, semisal menonton TV, bermain gadget, atau bermain musik. Berdasarkan permasalahan yang telah Remap TGT.

Remap TGT merupakan pembelajaran terdiri dari pembelajaran Remap yang dipadu dengan pembelajaran kooperatif TGT (Pangestuti, 2014). Remap adalah pembelajaran yang secara ringkas terdiri dari aktifitas reading + concept mapping + cooperative learning

(Zubaidah, 2014). Dalam pelaksanaannya peserta didik dituntut membaca (reading) sebelum pembelajaran di kelas berlangsung. Di dalam kelas guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan kooperatif TGT. Tahapan pada pembelajaran TGT terdiri atas lima tahap, antara lain persentasi kelas, kerja tim (Teams), Games, Tournaments, dan penghargaan kelompok (Slavin, 1995). Di akhir pembelajaran materi yang sedang dipelajari seluruh peserta didik diberikan tugas membuat peta konsep dari materi tersebut.

Pemilihan Remap TGT didasarkan pada alasan bahwa dalam model pembelajaran

Remap TGT peserta didik dituntut untuk melakukan aktifitas membaca suatu bahan bacaan. Melalui kegiatan membaca peserta didik akan memperoleh informasi yang diperlukan. Aktifitas penyusunan peta konsep siswa dapat memahami serta mengingat sejumlah besar informasi-informasi terkait konsep yang dipelajarinya pada saat membaca (Pangestuti, 2014). Berdasarkan hasil penelitian Pangestuti (2014) penerapan Remap TGT akan meningkatkan minat baca peserta didik.

Penelitian ini akan mengaitkan minat baca dengan hasil belajar kognitif peserta didik yang diterapkan dalam pembelajaran Remap TGT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: mengetahui 1) minat baca pada penerapan Remap TGT dan 2) hasil belajar pada penerapan

Remap TGT.

II. METODE

(3)

tersebut adalah minat baca dan hasil belajar kognitif peserta didik selama pembelajaran

RemapTGT, sedangkan data kualitatif yaitu keterlaksanaan sintaks TGT.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 kota Malang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 tahun ajaran 2014-2015. Jumlah siswa di kelas tersebut berjumlah 31 yang terdiri 11 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan September 2014sampai dengan bulan Desember 2014. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu 1) pretest, 2) penerapan model Remap TGT, 3) posttest, dan 4) pemberian angket. Model Remap TGT dilakukan dengan langkah-langkah yaitu 1) siswa membaca materi sebelum kegiatan pembelajaran di kelas, serta menuliskan konsep-konsep penting berdasarkan hasil bacaan. 2) Siswa melaksanakan sintaks TGT, yakni kelompok (team), game, pelaksanaan tournament, dan ditutup dengan team recognize (penghargaan kelompok). 3) Pada akhir materi, siswa membuat peta konsep berdasarkan konsep-konsep yang telah ditemukan.

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini terdiri atas kunci jawaban non-rubrik pretes dan postes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik. Instrumen yang kedua adalah lembar observasi keterlaksanaan sintaks Remap TGT, untuk mengetahui konsistensi keterlaksanaan model pembelajaran yang diterapkan. Instrumen ketiga adalah angket minat baca, untuk mengetahui tinggi rendahnya minat baca peserta didik siswa.

Analisis deskriptif dilakukan pada data kuantitatif untuk melihat peningkatan minat baca serta hasil belajar kognitif peserta didik. Teknik analisis kualitatif dilakukan pada keterlaksanaan sintaks, sehingga hasil analisis kuantitatif dapat diperkuat. Hasil minat baca peserta didik selanjutnya dibandingkan dengan hasil belajar kognitif untuk mengetahui keterkaitan antara minat baca dan hasil belajar kognitif peserta didik pada penerapan Remap

TGT.

III.hasil dan pembahasan

A. Hasil Belajar Kognitif pada Penerapan Remap TGT

Analisis secara deskriptif hasil belajar kognitif pada penerapan Remap TGT menunjukkan peningkatan hasil belajar kognitif. Nilai rata-rata tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai rata – rata hasil belajar kognitif kelas X MIA1 SMA Negeri 7 Kota Malang Kognitif Gain Score

Hasil belajar kognitif peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran Remap TGT rata-rata 17,5. Berbeda dengan nilai hasil belajar kognitif peserta didik setelah melaksanakan

Remap TGT, rata-rata nilai peserta didik yaitu 51. Berdasar pada hasil tersebut, diketahui bahwa terdapat gain sebesar 33,5, sehingga dapat diketahui pula bahwa peningkatan hasil belajar sebesar 191,4%.

(4)

dilaksanakan oleh Pangestuti (2014) dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berisi penerapan model pembelajaran biologi berbasis Remap TGT untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik adalah 49,74 dan 69,69 pada siklus II.

Slavin (2008:25) mengemukakan bahwa ada 5 langkah pembelajaran dengan menggunakan model TGT yaitu penyajian kelas, kelompok (team), game, pelaksanaan

tournament, dan ditutup dengan team recognize (penghargaan kelompok). Pembelajaran dengan model TGT sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik (Faizah, 2013). Hal tersebut dapat terjadi karena peserta didik yang berada dalam kelas TGT dapat berinteraksi dengan dengan baik, perilaku mengganggu di dalam kelas menjadi berkurang, serta lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama (Slavin, 2008). Kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan munculnya berbagai macam gagasan dari hasil kegiatan membaca.

Aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik di akhir pembelajaran adalah pembuatan peta konsep (concept map) diketahui memiliki peran dalam peningkatan hasil belajar. Asan (2007) mengemukakan bahwa peta konsep merupakan representasi dari beberapa konsep serta berbagai hubungan antar struktur pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Melalui penerapan peta konsep, peserta didik akan menunjukkan pemahaman tentang hirarki setiap konsep. Konsep yang paling umum berada pada bagian paling atas, sedangkan konsep paling khusus berada pada bagian paling bawah, sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman peserta didik secara menyeluruh (Sujana, 2005). Hasil ini sejalan dengan pernyataan Novak (2002) yang menegaskan bahwa peserta didik diharapkan akan dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya berkaitan dengan apa yang telah mereka pelajari.

Berdasarkan berbagai hal tersebut, dapat diketahui bahwa model Remap TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif TGT dan penerapan peta konsep secara umum mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Minat Baca pada Penerapan Remap TGT

Analisis secara deskriptif minat baca pada penerapan Remap TGT menunjukkan adanya peningkatan.

Tabel2. Nilai rata – rata minat baca kelas X MIA1 SMA Negeri 7 Kota Malang Minat Baca Gain Score

Dari Tabel 2 dapat disimpulkan minat baca peserta didik mengalami peningkatan dari nilai 18 menjadi 20 setelah penerapan Remap TGT. Peningkatan minat baca peserta didik tidak terlepas dari peranan sintaks model pembelajaran yang digunakan, yaitu Remap TGT. Aktifitas membaca yang merupakan perwujudan dari minat baca adalah keinginan dan kemauan yang kuat untuk selalu membaca kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca.

(5)

sedikit keras dan mengeluarkan bunyi, maka indera pendengaran (telinga) akan mendengarkan dan akan mengoreksi bunyi yang keluar dari mulut itu. Pada saat itu pula indera penglihatan (mata) akan melihat apa yang tertera dalam bacaan itu (Murniaty, 2013).

Melalui aktifitas membaca peserta didik dituntut untuk selalu memperbarui informasi tentang materi yang akan dipelajari. Siswa akan mengalami peningkatan kadar intelektual, pengetahuan hidup, dan memiliki cara pandang serta pola pikir yang luas, dan juga memperkaya perbendaharaan kata dengan materi yang telah dibaca (Rachmawati, 2008). Hal ini sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sehingga peserta didik dapat mengikuti dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut model Remap TGT mampu meningkatkan minat baca peserta didik, khususnya pada aktifitas membaca yang dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas.

IV.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa 1) minat baca meningkat pada penerapan Remap TGT dan2) hasil belajar meningkat pada penerapan

Remap TGT.

V. DAFTAR PUSTAKA

Asan, Askin. 2007.Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade students. Jurnal Educational Technology & Society, 10 (1), 186-195

Hardi, Nuraini Asriat. 2014. Pengaruh Minat Membaca Buku Terhadap Hasil Belajarmahasiswa BKK Akuntansi. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Lasa. 2009. Peran Perpustakaan dan Penulis dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat. VISI PUSTAKA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2009.

Ma'arif, Nur. 2010. Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MA Abadiyah Gabus Pati Kelas XI. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. (Online), (http://digilib.uinsby.ac.id/8208/, diakses 22 Maret 2015).

Novak, J. D dan Canas, J. A. 2008.The Theory Underlying Concepts Maps and How to Construct and Use Them. Technical Report IHMC CmapTools 2006-01 Rev 01-2008

Pangestuti, Ardian Anjar. 2014. Penerapan Strategi Pembelajaran Biologi Berbasis Reading-Concept Map-Team Games Tournament untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Metakognitif, Dan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang

Rachmawati, Fajar.(2008). Dunia di Balik Kata (PintarMembaca). Yogyakarta: GatraAjiParama. Slavin, R. E.1995.Cooperative Learning Second Edition. Massachusetts: A Simon & Schuster

Company

Murniaty. 2013.Pengembangan Minat Baca Masyarakat : Upaya Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya.Sumatera Utara: Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan sekolah dan Perpustakaan

desa/kelurahan

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sujana, Atep. 2005. PetaKonsep (Concept Maps) dalamPembelajaranSains: StudipadaSiswaKelas V

SekolahDasar (SD).

Suprijono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

(6)

TitinAriskaSirnayatin, 2013. (online) MembangunKarakterBangsaMelaluiPembelajaranSejarah: UniversitasPendidikan Indonesia. www.repository.upi.edudiakses 22 Maret 2015

Referensi

Dokumen terkait

Penggambaran pars pro toto dari foto-foto ODMK City of Madness , merupakan makna yang bersifat simbolik atau dalam kata lain simbol dari perwakilan ikon-ikon ODMK terlantar

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa self efficacy dapat didefinisikan sebagai penilaian diri yang berupa keyakinan subjektif individu mengenai kemampuan

Dari uraian latar belakang masalah tersebut menarik untuk dilakukan suatu penelitian dengan judul : ” ANALISIS PENGARUH HARGA, FASILITAS, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN

Analisis multi kriteria mengkombinasikan skor penilaian kondisi teknis jalan dengan rangking tingkat kepentingan pengembangan wilayah yang dilalui jaringan jalan,

seorang wanita dari kalangan manusia yang juga bukan manusia „biasa‟. To - manurung tidak meminta untuk dikawinkan, tetapi “dipaksa” untuk kawin oleh orang

Profil Asam Lemak dan Kadar Kolesterol Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Asap dengan Penambahan Konsentrasi Asap Cair Ranting Cengkeh yang Berbeda.. (Fronthea

Penggunaan teknik pematahan dormansi untuk mempercepat perkecambahan dan pertumbuhan cendana juga telah dilakukan dan memberikan hasil terbaik pada metode mekanik

Variasi kandungan kimia pada minyak cendana yang ditemukan baik antar individu dalam provenans maupun antar provenans yang diteliti memungkinkan untuk dilakukan