• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Vegetasi Tumbuhan di Daerah Bumi Perkemahan Babarsari Sleman dengan Menggunakan Metode Kuadrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Vegetasi Tumbuhan di Daerah Bumi Perkemahan Babarsari Sleman dengan Menggunakan Metode Kuadrat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Analisis Vegetasi Tumbuhan di Daerah Bumi Perkemahan Babarsari

Sleman dengan Menggunakan Metode Kuadrat

Siska Wahyu Pratiwi dan Febriati Chasanah

Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan E-mail: siska.pratiwi1609@gmail.com

Abstrak

Penelitian tentang analisis vegetasi tumbuhan telah dilakukan pada bulan Oktober 2014 yang berlokasi di Bumi Perkemahan Babarsari Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komponen vegetasi tumbuhan di daerah ternaung dan terdedah dengan menggunakan metode kuadrat.

Pengamatan dilakukan dengan membandingkan dua lokasi, yaitu daerah ternaung dan terdedah. Plot diambil secara acak sebesar 1 x 1 m² sebanyak tiga kali pada masing-masing lokasi. Parameter vegetasi meliputi densitas, dominansi, dan frekuensi setiap spesies. Kemudian menentukan densitas relatif, dominansi relatif, frekuensi relatif, indeks nilai penting, dan indeks diversitas untuk masing-masing spesies. Selanjutnya data dianalisis dengan rumus Shanon Wiener.

Hasil menunjukkan tercatat 8 spesies di daerah ternaung yaitu Stachytarpheta indica, Cyanthula prostrata, Braciaria mitica, Emilia sonchifolia, Eragrostis tenella, Sida rhombifolia, Zoysia javanica, Commelina difusa. Sedangkan tercatat 2 spesies di daerah terdedah yaitu Eleusin indica dan Sida rhombifolia. Rata-rata indeks diversitas daerah ternaung sebesar 0,421 sedangkan di daerah terdedah sebesar 0,074.

Kata kunci: Metode Kuadrat, Analisis Vegetasi, Shanon Wiener

I. PENDAHULUAN

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan propinsi terkecil di Indonesia dengan luas 3.185,8 km², sebagai salah satu daerah tujuan penelitian ini adalah Bumi Perkemahan Babarsari. Bumi Perkemahan Babarsari adalah sebuah areal yang luas yang biasa digunakan untuk camping atau berkemah. Mayoritas yang memanfaatkan lokasi ini adalah siswa-siswa sekolah dasar yang melakukan kegiatan berkemah pramuka. Namun Bumi Perkemahan ini juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti kegiatan outbond dan penelitian yang sering dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa. Kondisi geografis Bumi Perkemahan Babarsari berbatasan dengan jalan raya di bagian selatan, sungai di bagian utara, lapangan bola di barat, dan sebelah timur berbatasan dengan sawah. Koordinatnya Lintang Selatan: -7.757174, Bujur Timur: 110.400066 Desa Condong Catur,

Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(2)

kuadrat karena metode ini salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh.

Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survei vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan, petak contoh yang dibuat dalam teknik sampling bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak contoh yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling. Petak bentuk segi empat memberikan data komposisi vegetasi yang lebih akurat (Suwena, 2007).

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komponen (jenis) vegetasi tumbuhan di daerah ternaung dan terdedah dengan menggunakan metode kuadrat. Hasilnya dapat dijadikan sebagai data base keanekaragaman hayati tumbuhan selanjutnya bermanfaat untuk pengelolaan dan konservasi di daerah Bumi Perkemahan Babarsari.

II.METODE

Penelitian dilakukan pada hari Minggu, 12 Oktober 2014 pada pukul 07.00-09.30 WIB yang berlokasi di Bumi Perkemahan Babarsari Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman DIY. Penelitian ini menggunakan metode kuadrat sehingga diperoleh data berupa inventarisasi jenis tumbuhan, kondisi lingkungan abiotik yang diukur dari analisis vegetasi sehingga data tersebut merupakan data kuantitatif. Dari hasil pengukuran dapat dihitung besarnya densitas relatif, dominansi relatif, frekuensi relatif, INP dan indeks diversitas.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa vegetasi dapat dihitung menggunakan metode kuadrat. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan dua lokasi yang diharapkan yaitu daerah ternaung dan daerah terdedah. Kemudian plot diambil secara acak sebesar 1x1 m2 sebanyak tiga kali untuk masing-masing lokasi. Setelah plot diletakkan kemudian dihitung parameter vegetasi yang meliputi densitas, dominansi, dan frekuensi untuk masing-masing spesies. Dari perhitungan parameter vegetasi tersebut dapat ditentukan densitas relatif, dominansi relatif, frekuensi relatif, indeks nilai penting dan indeks diversitas.

Indeks nilai penting digunakan untuk menentukan dominansi suatu jenis terhadap jenis lainnya. Densitas merupakan jumlah individu duatu spesies per satuan luas. Dominansi digunakan untuk menghitung penguasaan suatu jenis spesies disuatu area. Frekuensi digunakan untuk menghitung pola penyebaran suatu spesies apakan menyebar ke seluruh kawasan atau kelompok. Sedangkan indeks diversitas dapat memberikan invormasi dalam pengolahan suatu kawasan, atau penilaian suatu kawasan (Goldsmith, 2010).

Tabel 1. Analisis Vegetasi Di Daerah Ternaung

Plot Nama Spesies Densitas Dominansi Frekuensi DR Dom R FR INP ID

1 Stachytarpheta indica 3 5 0,33 3,846 5 11,036 19,882 0,077

(3)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Berdasarkan Tabel 1 hasil perhitungan pada daerah ternaung diperoleh hasil bahwa pada semua plot frekuensi terbesar ada pada spesies Eragrostis tenella. Kehadiran spesies Eragrostis tenella pada plot 1, 2, dan 3 lebih tinggi dibandingkan spesies lainnya. Dominansi spesies Eragrostis tenella pada semua plot juga tinggi sehingga indeks nilai penting spesies tersebut tinggi. Indeks nilai penting ini yang menunjukkan bahwa penutupan tajuknya besar.

Tabel 2. Analisis Vegetasi di Daerah Terdedah

(4)

Berdasarkan tabel 2 hasil perhitungan daerah terdedah diperoleh hasil bahwa spesies Eleusin indica dan Sida rhombifolia kehadiran yang tertinggi adalah Eleusin indica dengan nilai INP sebesar 237,75. Penutupan tajuk spesies Eleusin indica besar.

Tabel 3. Rekapitulasi Indeks Diversitas (H’) Daerah Ternaung Dan Daerah Terdedah Plot Daerah Ternaung Daerah Terdedah

1 0,531 0

2 0,441 0,221

3 0,292 0

Total 1,264 0,221

Rata-rata 0,421 0,07367

Kriteria indeks diversitas berdasarkan rumus Shanon Wiener:

1. Tinggi, jika H’ > 2,0

2. Sedang, jika H’ diantara 1,6 – 2,0

3. Rendah, jika H’ diantara 1,0 – 1,5

4. Sangat rendah, jika H’ < 1,0

Hasil rekapitulasi indeks diversitas pada tabel 3 menunjukkan bahwa pada daerah ternaung memiliki indeks diversitas rata-rata sebesar 0,421 yang menunjukkan bahwa indeks diversitas daerah ternaung menurut rumus Shanon Wiener sangat rendah (Odum,1993). Sedangkan pada daerah terdedah, indeks diversitas rata-rata sebesar 0,179 yang menunjukkan bahwa indeks diversitas pada daerah tersebut menurut rumus Shanon Wiener adalah sangat rendah (Odum,1993).

Nilai penting dalam penelitian ini untuk menunjukkan kestabilan komunitas. Penelitian analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat, diperoleh hasil bahwa penutupan tajuk di Bumi Perkemahan Babarsari besar. Oleh karena itu, dapat mempengaruhi penyebaran vegetasi yang ada. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi yaitu iklim fluktuasi pada tempat tersebut, keragaman habitat spesies, dan luas daerah. Semakin luas suatu daerah maka penyebaran vegetasi semakin bervariasi.

IV. KESIMPULAN

Komposisi vegetasi tumbuhan di daerah ternaung adalah Stachytarpheta indica, Cyanthula prostrata, Braciaria mitica, Emilia sonchifolia, Eragrostis tenella, Sida

rhombifolia, Zoysia javanica, Commelina difusa. Komposisi vegetasi tumbuhan di daerah

(5)

ISBN: 978-602-72412-0-6

V.DAFTAR PUSTAKA

Soerianegara, I. 1970. Fungsi Pemuliaan Pohon dalam Pembinaan Hutan Industri (Bahan seminar Man-made Forest). Bogor: Lembaga Penelitian Hutan. Laporan N0. 102.

Goldsmith.2010. Population and Comunity Structure: Quadrat Sampling Techniques. New York: Academic Press.

Odum, H.1993. Ekologi Sistem Suatu Pengantar. Yogyakarta: UGM.

Gambar

Tabel 1. Analisis Vegetasi Di Daerah Ternaung
Tabel 2. Analisis Vegetasi di Daerah Terdedah
Tabel 3. Rekapitulasi Indeks Diversitas (H’) Daerah Ternaung Dan Daerah Terdedah

Referensi

Dokumen terkait

kualitas pelayanan berupa bukti fisik kantor pos cabang Sangatta dinaikan satu satuan maka kepuasan pelanggan akan naik sebesar 0,170 dan nilai signifikansi sebesar

Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti daya tanggap secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan

Hasil analisis menunjukkan peran domestik suami merupakan faktor risiko terjadinya anemia kehamilan trimester III dengan nilai OR sebesar 2,489 (1,071&lt;

Adapun asesoris yang dipakai oleh pengantin pria berupa: kalung naga dan kalung ulur yang bahannya terbuat dari emas; kelat bahu naga yang dipakai di kedua lengan bagian atas

7.500 merupakan harga yang adil karena harga tersebut masih berada pada harga yang wajar, dimana pedagang yang menjual bensin sudah mendapatkan bayaran atas tenaga yang mereka

Manfaat dari pembuatan aplikasi Sistem Komputerisasi Pendataan Prasarana Lalu Lintas Kota Surakarta ini adalah Mendapatkan hasil laporan dari survei pendataan prasarana lalu

Pencatatan aset barang menggunakan Excel memiliki keterbatasan-keterbatasan antara lain: (1) tiadanya record menyangkut detil aset seperti spesifikasi, tanggal pengadaan,

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menjelaskan karakteristik faktor pendidikan, penghasilan dan pekerjaan masyarakat berkenaan dengan persepsi rumah yang ramah lingkungan