• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Implementasi Kebijakan PERATURAN M (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Implementasi Kebijakan PERATURAN M (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Implementasi Kebijakan PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 021 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LIQUEFIED PETROLEUM GAS TABUNG 3 KILOGRAM di kota Semarang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gas bumi merupakan salah satu sektor penting pada suatu negara, terkait dengan adanya kebutuhan akan energi dan kemajuan perekonomian bangsa. Berangkat dari semangat konstitusi kita pada pasal 33 UUD 1945, bahwa cabang produksi vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dalam hal ini pemerintah yang sejatinya menjadi aktor dalam pelaksanaan kebijakan - kebijakan yang terkait masalah penyediaan sumber – sumber penghidupan rakyat haruslah mampu melaksanakan tanggung jawabnya demi terciptanya suatu keadaan dimana rakyat dapat merasakan dampaknya atau dengan kata lain kebijakan yang telah ditetapkan harus mampu sesuai target dan tepat sasaran.

(2)
(3)

subsidi dan LPG12 kg dan 50 kg yang tidak disubsidi dan dianggap sebagai produk murni milik pelaku usaha dalam hal ini Pertamina, maka kompleksitas permasalahan dalam industri LPG meningkat.(PENERAPAN MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIS PADA ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PERTAMINA TERHADAP PERFORMA PERUSAHAAN AGEN GAS LPG, Asri Kusumaningtyas, 2011).

Jalur ditribusi Gas Elpiji 3kg sebagaimana diatur dalam “Pedoman pencacahan dan Distribusi Elpiji 3 kg” mengikuti skema berikut:

Gambar 1.1

(Sumber http://gaselpiji.com/jalur-distribusi-elpiji.html)

(4)

Radio Idola. Tidak hanya di Tahunan, Jepara, kelangkaan LPG 3 Kg juga terjadi di wilayah Kudus, seperti daerah Wergu, Mlatiharjo, Jepangpakis, Loram dan Gulang. “Di tempat kami juga susah nyari LPG tiga kilo” ungkap Tony,warga Wergu,pendengar Radio Idola lainnya. Menanggapi menghilangnya gas LPG 3 Kg di sejumlah wilayah di Jepara dan Kudus, pihak Pertamina Region IV Jateng/DIY mengakui adanya kelangkaan LPG 3 Kg. Menurut Sales Representative Region 4 Pertamina Jateng/DIY, Tiara Thesaufi, sejak musim hujan awal bulan lalu terjadi peningkatan permintaan LPG 3 Kg di seluruh wilayah Jawa Tengah, hal ini disebabkan banyak warga yang semula menggunakan kayu untuk bahan bakar beralih ke LPG. “ Musim hujan kayu bakar susah didapat, jadi banyak yang beralih ke LPG” ungkapnya. Kondisi ini ditambah dengan banyaknya pedagang gas LPG dadakan, yang memanfaatkan tingginya permintaan LPG 3 Kg ditengah masyarakat. Akibatnya, pasokan dari Distributor ke Agen langsung habis di beli pedagang “dadakan” tersebut sebelum sampai ke toko atau penjual lama. Atas kondisi ini, tambah Tiara pihaknya akan melakukan evaluasi, termasuk penambahan pasokan yang sebenarnya sudah dilakukan sejak awal bulan lalu. “Kita sudah tambah 10 hingga 15 persen, kalau memang masih kurang bisa kita tambah lagi” ujarnya. Dalam waktu dekat Pertamina akan kembali turun ke lapangan, untuk memastikan kebutuhan LPG 3 Kg di masyarakat. (Laporan Berita Radio Idola oleh : Sulis)

(5)

elpijinya bukan pakai tabung yang besar kalau untuk masyarakat kecil, kita siapkan yang tiga kilogram. Ukuran tabung tiga kilogram (kg) ini ekuivalen sekira Rp 12.000,00. Dalam perhitungannya, penggunaan elpiji ini jauh lebih murah ketimbang minyak tanah. Satu kilogram elpiji setara dengan 3 liter minyak tanah. Saat ini harga elpiji Rp 4.250,00/kg dan minyak tanah Rp 2.000 ,00 per liter. Saya pikir ini masih bisa terjangkau oleh masyarakat kecil kita. Penggantian kompor minyak tanah ini akan bisa dilakukan secara bertahap yang akan dimulai tahun 2007. Saya pikir tidak lama lagi, kan tinggal enam bulan. Kita akan sosialisasikan ini terus karena masih ada masyarakat yang khawatir menggunakan elpiji. Ia mengakui rencana pengalihan subsidi ini karena kebijakan sebelumnya yakni penggantian minyak tanah dengan batu bara kurang begitu berhasil. Kalau batu bara agak sulit diterapkan, terlalu banyak kendalanya. Meski pemakaian elpiji digiatkan, ia menjamin, pemerintah akan tetap menjual minyak tanah, namun dengan harga keekonomian. Dengan harga minyak tanah yang mencapai tingkat keekonomiannya, diharapkan masyarakat tetap memilih elpiji karena disparitas harga yang besar. (“Minyak Tanah: Konversi ke Gas Elpiji”, R.B Suryama, 2007).

(6)

kapasitas produksi migas nasional dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit, sementara arus investasi migas sebagian besar masih disumbang oleh non APBN.

Bahkan dalam melakukan penghematan BBM pemerintah juga mencoba berbagai macam alternatif seperti melakukan pengembangan GPC atau Gas Petroleum Condensat. Seperti yang juga dilansir dalam tulisan R.B. Suryama M. Sastra Fraksi PARTAI KEADILAN SEJAHTERA Anggota DPR RI yang berjudul “MINYAK TANAH: KONVERSI KE GAS ELPIJI’’ Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Wahyudin Munawir pada 3 Oktober 2006, mendorong pemerintah untuk mengembangkan Gasified Petroleum Condensat (GPC). Sumber energi alternatif hasil penelitian PT Pertamina ini dapat digunakan masyarakat sebagai bahan bakar untuk menggantikan minyak tanah (kerosin) dan LPG (liquid petroleum gas). Dalam rangka diversifikasi energi dan penghematan BBM, GPC baik untuk dikembangkan. Selain lebih murah, nantinya pemerintah pun tidak perlu mengimpor LPG untuk menggantikan kerosin. Secara teknis, GPC memiliki keunggulan lebih dari bahan bakar lainnya. Di samping nilai kalori yang tidak kalah besarnya dengan LPG (10.000 - 12.000 cal/gram), kualitas api pembakarannya juga sama dengan kualitas api LPG biru. Dan tingkat efisiensi pemakaian GPC lebih tinggi dari bahan bakar lainnya. Untuk memanaskan air sampai mendidih dalam volume yang sama, dibutuhkan jumlah berat GPC yang lebih sedikit dibandingkan LPG atau kerosin. Selain menghemat BBM, pemanfaatan GPC yang berbahan baku kondensat ini juga akan menghemat devisa negara. Karena dapat mengurangi impor BBM untuk konsumsi dalam negeri. Jika kita mengimpor kerosin sebanyak 30MBCD dengan selisih harga kerosin terhadap harga crude oil di pasar luar negeri sebesar US$ 10/bbl dan harga kondensat.

(7)

Gambar

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peluang untuk melakukan ekspor produk kertas, terutama untuk jenis produk-produk kertas yang lebih spesifik yang disebutkan

Sikap/disposisi implementor Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 651/K.773/2015 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 dan Surat Edaran

Pokja ULP Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa

Aktivitas utama dari diplomasi publik adalah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam membangun pemahaman bersama dan mengurangi kesalahpahaman

Untuk menghitung kerugian head mayor maupun kerugian head minor yang terjadi di sepanjang jaringan pipa dapat digunakan persamaan Hazzen Williams dimana kapasitas aliran pada

perlu diadakan sebuah penelitian yang mengkaji tentang permasalahan tersebut, sehingga hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian yang

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, penjelasan atau keterangan yang diberikan para narasumber sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Miraza

Kecepatan umum adalah kapasitas untuk melakukan berbagai macam gerakan (reaksi motorik) dengan cara yang cepat. Kecepatan khusus adalah kapasitas untuk melakukan