• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK PERTUMBUHAn penduduk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DINAMIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK PERTUMBUHAn penduduk"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

DINAMIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK,

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DEFORESTASI

(2)

2 PENDAHULUAN

Penduduk dunia mengalami pertumbuhan seperti yang telah diprediksikan sebelumnya. Tepatnya pada tahun 1972 Dennis L. Meadows mengungkapkan, pada tahun 1650 penduduk dunia berjumlah 0,5 milyar dan tumbuh pada laju kira-kira 0,3% setahun. Tahun 1970 penduduk dunia berjumlah 3,6 milyar dan laju tumbuhnya 2,1% setahun, jadi jelas bahwa penduduk tidak hanya tumbuh menurut deret ukur tetapi laju tumbuhnya juga bertambah besar. Kemudian, dalam waktu 30 tahun lagi dunia akan dihadapkan pada jumlah penduduk sekitar 7 milyar jiwa. Kondisi yang diungkapkan tersebut, benar-benar terjadi sekarang ini.

Perubahan dinamika penduduk tersebut diawali pada masa revolusi industri tahun 1750 yang mendorong penurunan tingkat kematian rata-rata yang cukup tajam seiring dengan kemajuan teknologi, dan juga ditemukannya obat-obatan yang menunjang perbaikan kesehatan seseorang. Tetapi pada tahap awal industrialisasi, tingkat kelahiran masih tinggi, karena masyarakat masih mempunyai pandangan bahwa mempunyai banyak anak maka akan mendatangkan banyak rejeki pula. Keadaan tersebut berbalik ketika biaya untuk memenuhi kebutuhan anak terus meningkat dan didorong dengan penggunaan alat kontrasepsi maka jumlah kelahiran dapat ditekan. Tetapi sampai sekarang tingkat kelahiran masih lebih tinggi daripada tingkat kematian dan membuat jumlah penduduk dunia mencapai 7,052 milyar jiwa pada tahun 2012 (UNDP 2013).

Dinamika kependudukan tersebut selalu membawa masalah ke dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti kerusakan lingkungan, ketahanan pangan dan permasalahan sosial. Kecenderungan yang terjadi, seiring dengan dimulainya era industrialisasi adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dunia terus mengalami peningkatan sebesar 1,4% selama tahun 1975-2005 (Wiyono, 2008). Hal tersebut mendorong pola hidup manusia yang semakin modern dengan kualitas kesehatan, pendidikan yang tinggi dan tuntutan kebutuhan yang semakin banyak pula. Barang-barang dan jasa mudah untuk didistribusikan serta teknologi semakin berkembang pesat. Tetapi kesenjangan ekonomi antara negara maju dengan negara miskin masih terjadi sampai sekarang.

(3)

3 masalah pangan juga harus menjadi perhatian yang besar dengan pertumbuhan penduduk dunia yang masih menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Berkembangnya industrialisasi banyak menyerap lahan selain lahan tersebut untuk tempat tinggal manusia itu sendiri dan juga banyak menghasilkan CO2, yang berasal dari proses industri. Menurut Wiyono 2008, selama tahun 1990 sampai dengan tahun 2004 pertumbuhan CO2 di dunia sebesar 2% per tahunnya. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk selalu mendatangkan permasalahan yang sistemik, dan paper ini akan meninjau negara-negara yang memiliki hutan yang luas untuk dapat memberikan pandangan mengenai pertumbuhan dalam keseimbangan.

PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN TINGKAT DEFORESTASI

Dinamika penduduk yang sedemikian rupa dan pemakaian energi yang menunjang pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan masalah pada lingkungan yang semakin tergerus oleh arus pertumbuhan. Kerusakan lingkungan terus menunjukkan grafik peningkatan dan bumi tempat tinggal manusia terasa semakin panas dengan memburuknya keadaan lingkungan tersebut. Atmosfer membutuhkan banyak produksi oksigen guna menyerap CO2 yang terlepas di udara. Hutan yang berfungsi untuk menyerap dan menetralisir karbon tersebut juga semakin tergerus dengan semakin bertambahnya penduduk di dunia ini. Pada periode tahun 1990-2000, hutan dunia secara total hilang sebesar 13,1 juta ha per tahun. Dengan adanya pembangunan hutan tanaman sebesar 4,8 juta ha, maka laju kehilangan bersih hutan pada periode 1990-2000 adalah sebesar 8,9 juta ha pertahun (FAO, 2006).

(4)

4 Tabel 1: 10 Negara dengan Hutan Terluas

Country / Region

Russian Federation 808,950 809,268 808,790 32 -96

Brazil 520,027 493,213 477,698 -2,681 -3,103

Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations, 2005

Negara-negara dengan hutan terluas masih belum bisa menjaga tingkat deforestasi hutan mereka ke arah yang lebih positif. Seperti di negara Brazil, Australia, Kongo, Indonesia dan Peru yang masih menunjukkan tingkat deforestasi per tahunnya dari tahun 1990-2005. Hanya negara China yang menunjukkan kinerja sangat baik pada pelestarian hutan selama tahun 1990-2000 sebesar 1.986.000 hektar per tahun dapat ditambah dan kinerja semakin membaik lagi selama tahun 2000-2005 dengan total pelestarian hutan sebesar 4.058.000 hektar per tahun. Sedangkan negara-negara maju seperti Rusia, Amerika Serikat dan Canada sudah dapat meningkatkan jumlah hutan mereka tetapi tidak sebaik negara China.

(5)

5 kayu bakar dan arang, sumber bahan baku kayu, ekowisata dan rekreasi, perlindungan DAS (Daerah Aliran Sungai), dan sumber bahan baku bukan kayu. Maka dari itu, hutan mempunyai peran vital dalam kelestarian alam.

Ketika ditarik lagi ke arah perekonomian dan dinamika penduduknya negara-negara yang mempunyai andil besar terhadap bumi khususnya dalam produksi oksigen tersebut mempunyai polemik yang berbeda-beda. Negara dengan jumlah hutan terluas di dunia harus dapat menjaga stabilitas perekonomian dan menciptakan kelestarian lingkungan supaya berdampak pada keadaan bumi yang lebih baik. Tetapi, semua negara tersebut juga mempunyai andil dalam menciptakan polusi udara oleh berbagai latar belakang negara-negara tersebut. Seperti yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 2, Dinamika Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi

(6)

6 Tabel 3, Pencemaran Udara

Sumber: UNDP, 2013

Amerika Serikat negara yang mampu menciptakan PDB yang paling besar diantara 9 negara lainnya pada tahun 2008, yaitu sebesar 13.238,3 milyar dollar harus dibayar dengan penciptaan emisi karbondioksida terbesar kedua setelah China yaitu sebanyak 5.461 megatonnes. Hal tersebut menjadi polemik tersendiri karena Amerika Serikat belum mampu menciptakan pertumbuhan hutan untuk mengurangi emisi karbondioksida seperti negara China, yaitu hanya sebesar 365.000 hektar per tahun selama tahun 1990-2000 dan pada tahun 2000-2005 Amerika Serikat hanya mampu menambah lahan sebagai hutan sebesar 159.000 hektar per tahun, masih jauh dengan penciptaan hutan di negara China. Dengan pertumbuhan penduduk yang cenderung terkendali, seharusnya negara-negara maju yang mempunyai trend positif dalam penciptaan hutan harus benar-benar menunjukkan peningkatan secara berkala.

Sedangkan untuk negara-negara yang termasuk dalam negara yang sedang berkembang juga mempunyai polemik tersendiri, selain mengendalikan pertumbuhan penduduk mereka juga harus berusaha meningkatkan GDP perkapita yang masih berada jauh jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Hanya Brazil yang mampu

(7)

7 menciptakan GDP per kapita yang cukup mengsankan dengan 10.278 dollar. Tetapi negara dengan luas hutan terbesar kedua tersebut mempunyai tingkat deforestasi terbesar dibandingkan negara-negara lainnya yaitu sebesar -2.681.000 hektar per tahun selama tahun 1990-2000, sedangkan pada tahun 2000-2005 tingkat deforestasi ini lebih parah ke angka -3.103.000 hektar per tahun. Indonesia berada di urutan kedua setelah Brazil dengan tingkat deforestasi yang cukup tinggi pula kemudian disusul oleh negara Kongo di urutan ketiga. Hal ini menjadi dilema tersendiri ketika mereka harus meningkatkan pendapatan negara dan meminimalisir kerusakan alam, ditambah lagi dengan negara Kongo yang harus bekerja ekstra untuk menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk yang saat ini berada pada urutan pertama terbesar diantara 9 negara lainnya dengan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun 2,4 selama tahun 2000-2005 dan diprediksi 2,2 dari tahun 2010 sampai tahun 2015.

Dari semua polemik yang dihadapi masing-masing negara maju maupun negara berkembang, pada initinya semua negara harus berperan serta dalam melestarikan lagi lingkungan alam dan mengarahkan pertumbuhan pada keseimbangan. Dengan kata lain bahwa kelestarian alam merupakan harga mati untuk menunjang kehidupan manusia secara jangka panjang.

PANDANGAN DALAM MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN DALAM

KESEIMBANGAN

(8)

8 Negara-negara dengan potensi menciptakan keseimbangan alam juga harus mengendalikan pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Arus pertumbuhan yang terjadi sekarang adalah kecenderungan untuk sektor industri dan jasa menggantikan sektor pertanian. Sehingga penciptaan karbon juga harus dikendalikan dan tidak semua negara tidak bisa ditumbuhkan dengan industrialisasi dengan pertimbangan terciptanya keseimbangan alam. Semua negara juga tidak bisa dipaksakan untuk bersaing dari sektor industri maupun jasanya. Kalau arus tersebut terus berlanjut, ditakutkan sektor pertanian tergerus dengan arus industrialisasi, bahkan apabila arus pertumbuhan penduduk belum bisa dikendalikan, maka fenomena kelaparan akan semakin meluas. Maka kearifan lokal dapat dijadikan pertimbangan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.

Semua merupakan permasalah yang bersifat sistemik sehingga semua saling terkait. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa penduduk dunia yang masih tumbuh menimbulkan banyak permasalahan khususnya pada negara yang belum mampu menciptakan tatanan infrastruktur yang memadai bagi penduduk mereka. Suatu dilema memang terjadi ketika bangsa Eropa yang menguasai pada jaman kolonialisme, kemudian dapat menciptakan teknologi yang mutakhir dan membuat angka kematian menjadi rendah. Bangsa barat yang menguasai peradaban dapat dikatakan sudah siap dengan segala tatanan infrastruktur untuk menampung semua penduduknya supaya menciptakan lingkungan yang ideal. Namun, di negara yang sedang berkembang, mereka harus berjuang dengan susah payah untuk meraih kemerdekaan, kemudian ketika sudah terlepas dari penjajahan, rata-rata negara tersebut sudah menghadapi dinamika penduduk yang sudah menghadapi pergeseran. Ini merupakan salah satu alasan mengapa negara berkembang bergantung pada negara maju, karena memang negara maju telah menguasai dan mengawali peradaban manusia sebelumnya.

(9)

9 Dalam suasana keseimbangan, besaran yang harus tetap hanyalah penduduk dan modal. Kegiatan manusia yang tidak banyak membutuhkan arus sumber tidak dapat diperbaharui atau menimbulkan kerusakan lingkungan dapat terus dikembangkan. Khususnya, kegiatan-kegiatan yang dianggap orang paling disukai dan memberik kepuasan, seperti pendidikan, seni, musik, agama, penelitian ilmiah dasar, olahraga, dan hubungan sosial dapat tumbuh subur. Semua kegiatan tersebut sangat bergantung pada dua faktor. Pertama, pada adanya produksi lebih setelah kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, pangan, papan terpenuhi. Kedua, kegiatan-kegiatan itu membutuhkan waktu luang. Dalam suasana keseimbangan apapun, tingkat modal dan tingkat penduduk dapat disesuaikan untuk menjamin bahwa kebutuhan kebendaan manusia dapat dipenuhi pada tingkat yang diinginkan. Karena besar produksi barang pada dasarnya sudah ditetapkan, setiap perbaikan pada cara produksi membawa akibat bertambahnya waktu luang bagi penduduk. Waktu luang tersebut dapat digunakan untuk kegiatan yang tidak menghabiskan barang dan tidak menimbulkan pencemaran seperti kegiatan diatas tadi.

SKEMA PENYELESAIAN MASALAH:

10 Negara yang berpotensi

pada peningkatan kelestarian alam

Arah pembangun an ekonomi

Pengendalian penduduk

Pengembangan Sumber daya

manusia Kelestarian

(10)

10 KESIMPULAN

Paper ini memaparkan mengenai permasalahan yang terjadi di dunia saat ini yang mencakup pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan tingkat deforestasi. Kemudian mengambil 10 negara yang dinilai mampu dalam menciptakan peningkatan kelestarian alam di dunia ini. Karena negara-negara tersebut memiliki hutan yang luas dan hutan mempunyai fungsi yang vital dalam menciptakan kelestarian alam. Oleh karena itu negara-negara tersebut harus mampu menjadi yang terdepan dalam pengurangan tingkat deforestasi tidak justru terjadi penambahan deforestasi. Tentunya diperlukan penyelesaian yang saling terkait satu sama lainnya, yaitu mengenai pengendalian jumlah penduduk, arus pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusianya.

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

Meadows, Dennis L. 1972. Batas-Batas Pertumbuhan: Sebuah Laporan untuk Proyek

The Club of Rome mengenai Bahaya yang Mengancam Umat Manusia. PT.

Gramedia: Jakarta.

Moertiningsih A, Sri ., Bulan S, Omas. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat

Wiyono, Vincent Hadi. 2008. Pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, dan

Kerusakan Lingkungan.“Jurnal Perspektif Ekonomi”, Vol. 1, No.1: Hlm 1-8.

Suryanto. 2012. Hutan sebagai Sumberdaya Dunia. “Info Teknis Dipterokarpa” Vol. 6

No. 1, September 2012: 59-75.

UNDP. 2013. Human Development Report 2013: The Rise of the South: Human

Progress in a Diverse World. New York: Khalid Malik.

www.rainforests.mongabay.com "Forest Resources Assessment 2005" by the Food and

Agriculture Organization of the United Nations. Diakses pada tanggal 31 Mei 2014

Gambar

Tabel 1: 10 Negara dengan Hutan Terluas
Tabel 3, Pencemaran Udara

Referensi

Dokumen terkait

Northport juga tidak mempunyai garis panduan yang khusus bagi mewajibkan barang dagangan Halal tersebut menjalani proses penyimpanan halal.Proses penyediaan Hab Halal

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Persepsi peserta didik terhadap kegiatan Pramuka di SMA Negeri 1 Mojolaban adalah (a) ikut Pramuka karena aturan wajib,

Penerapan Model Pembelajaran ARCS dengan Teknik Probing Prompting dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Logika Matematika Kelas X

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran melalui pendekatan Edutainment terhadap hasil belajar matematika materi simetri

Pada tahun 2017, PPATK bersama dengan pemangku kepentingan telah menyelesaikan penyusunan Sectoral Risk Assessment (SRA) dalam rangka memenuhi Rekomendasi Nomor 1 FATF

Faktor-faktor yang mempunyai sifat intern yaitu berasal dari dalam perusahaan itu. Faktor ini sangat mempengaruhi volume penjualan suatu barang. Faktor-faktor tersebut

Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi instrumen penelitian yang sifatnya selalu dapat dipercaya (reliabel), maka digunakan uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui

Penelitian tentang hubungan overekspresi HER-2 dengan grade histologi pada pasien kanker payudara yang melakukan pemeriksaan imunohistokemistri (IHC), dan