PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOTOR HONDA DI DEALER DEWI SARTIKA, JAKARTA
Feby Sariyoni
Universitas Trilogi
1. Latar belakang masalah
Perubahan teknologi yang sangat cepat dan pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat serta selera konsumen yang senantiasa berubah, membuat persaingan bisnis semakin tajam, baik di pasar domestik ( nasional) maupun di pasar internasional ( global ). Kondisi ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk dapat melakukan berbagai cara maupun strategi untuk bisa memenangkan persaingan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menyangkut konsep pemasaran, yaitu perusahaan harus dapat membangun suatu sistem pemasaran yang paling tepat yang diharapkan mampu menciptakan keungggulan kompetitif yang lebih dari pesaingnya. Salah satu jenis usaha yang mengalami persaingan yang sangat ketat saat ini adalah sektor otomotif khususnya kendaraan roda dua, disebabkan oleh tingginya minat masyarakat terhadap produk tersebut. Berbagai kemajuan dalam model, desain, kecanggihan teknologi mesin, kualitas, aksesoris dan konsumsi bahan bakar dari sepeda motor menjadi pertimbangan penting konsumen sebelum melakukan pembelian.
Dewi sartika delaer yang berada di Jakarta, menjual berbagai jenis sepeda
motor Honda. Adapun sepeda motor yang dijual antara lain : Vario, Beat, Scoppy, Spacy, CBR 150/250, CRF 150/250 dsb.
2. Rumusan masalah.
Dari rumusan masalah diatas penulis mengangkat judul: “Pengaruh Citra Merek Terhadap Volume Penjualan Motor Honda di Dealer Dewi Sartika, Jakarta”.
3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap volume penjualan motor Honda di Dealer Dewi Sartika, Jakarta
4.Hipotesa Penelitian
Pengujian secara parsial (Uji t)
Pengukuran ttes dimaksudkan untuk mengetauhi apakah secara individu ada
pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial
untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak thit
ttabelatau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang
dipilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sebaliknya
dikatakan tidak signifikan bila nilai thit < ttabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih
besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) diterima dan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa
besar prosentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel
terikat. Koefisien determinasi (R2) dinyakan dalam prosentase. Nilai R2ini berkisar antara
0 < R2 < 1.
Masih rendahnya volume penjualan motor Honda di dealer Dewi Sartika,
Jakarta.
Dari masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah: “Apakah ada pengaruh
5. Landasan Teori
Pengertian Merek (Brand)
Merek adalah salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan, dimana merek
suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika yang dikutip oleh Kotler dan kemudian Di alihbahasakan oleh Bejamin Molan (2007;332), yaitu :
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Sedangkan menurut UU MEREK No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 yang dikutip oleh Tjiptono mengenai pengertian merek (2005;2) adalah :
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa merek (brand) berperan sebagai daya pembeda dengan produk yang sejenis maupun dengan produk yang berbeda jenis.
Pengertian Citra Merek (Brand Image)
Keterkaitan konsumen pada suatu merek akan lebih kuat apabila ditandai pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya sehingga akan terbentuk citra merek (brand
image). Citra merek (brand image) yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume penjualan. tetapi untuk lebih jelasnya beberapa ahli mengemukakan pedapatnya
mengenai brand image.
Pendapat Kotler & Keller (2007;340) mengenai brand imageyaitu, “brand image berhadapan dengan properti ekstrinsik dari produk atau jasa termasuk cara merek
tersebut memenuhi kebutuhan sosial atau psikologis pelanggan”.
Sedangkan menurut Solihin (2005;19) ”brand image merupakan segala sesuatu
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa citra merek (brand image) mewakili atau menggambarkan arti yang melekat dari sebuah merek dan dapat timbul di benak konsumen dengan hanya menyebutkan brand image sebuah produk.
Sebuah brand (merek) membutuhkan image (citra) untuk mengkomunikasikan kepada khalayak dalam hal ini pasar sasarannya tentang nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama belum
tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang atau konsumen. Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.
Pada hakikatnya, merek (brand) mengidentifikasikan penjual dan pembeli. Menurut Kotler (dalam Ogi Sulistian, 2011;31) tingkatan merek dibagi sebagai berikut:
Atribut
Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
Kepribadian
Merek memiliki kepribadian, yaitu kepribadian para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merekkepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang ia gunakan.
Manfaat
Faktor-Faktor Yang Membentuk Citra Merek
Schiffman dan Kanuk (Fajrianthi Zatul Farrah, 2005:285) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:
Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh
produsen dengan merek tertentu.
Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang
dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang
bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin
dialami oleh konsumen.
Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya
jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga
dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan
informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Pengertian Volume Penjualan
Perkembangan suatu usaha salah satu faktornya adalah kemampuan suatu usaha tersebut untuk meningkatkan atau mempertahankan volume penjualan atas barang yang telah diproduksi. Oleh karena itu upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan volume penjualan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup usaha sangat penting.
Menurut Atep Adya Barata (1990: 167) yang mengemukakan bahwa:
Penjualan adalah salah satu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa berdasarkan
harga yang telah disetujui oleh kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan itu.
Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur yang melekat pada
pengertian penjualan di atas, antara lain:
Adanya proses interaksi antara penjual dan pembeli
Terdapat barang atau jasa
Selanjutnya menurut Drs. Basu Swastha, DH. (1981:3) mengemukakan bahwa:
Penjualan adalah interaksi anatara individu saling bertemu yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, menciptakan, memperbaiki, mengawasi atau mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Dari pendapat di atas, maka penulis dapat menjelaskan bahwa penjualan terjadi karena adanya hubungan secara langsung antara pihak konsumen dengan pihak produsen yang mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain, menciptakan, memperbaiki, mengawasi atau mempertahankan hubungan pertukaran yang telah terjadi sehingga saling menguntungkan kedua belah pihak.
Setelah diketahui pengertian penjualan, maka penulis akan mengemukakan beberapa pengertian volume penjulan dari para ahli.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (1982:150) mengemukakan bahwa:
Volume penjualan merupakan penjualan yang potensial merupakan tingkat penjualan maksimal yang dapat dicapai oleh penjual. Dari pendapat di atas maka penulis dapat menjelaskan bahwa voleme penjualan adalah penjualan yang potensial yang merupakan tingkat penjualan maksimal atas suatu barang yang dapat dicapai oleh seorang penjual.
Menurut Dr. Winardi, SE. (1983: 303) mengemukakan bahwa:
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan
Menurut Basu Swastha dan Irawan (1982: 152) banyak faktor yang perlu diperhatikan agar volume penjualan yang telah dicapai dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan adalah:
Banyaknya konsumen
Penjualan sutau produk sangat dipengaruhi oleh banyak sedikit konsumen yang mengiginkan barang tersebut maka volume penjualannya akan menjadi lebih
besar.
Harga barang itu sendiri
Harga satu barang sangat menentukan laku atau tidaknya di pasar. Konsumen dalam membeli sebuah produk selalu pada seberapa besar atau tinggi harga produk itu.
Rasa dan referensi konsumen
Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang selalu mengikuti keinginan hatinya. Namun bila ia belum menginginkannya maka ia akan menundanya. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam upaya penjualan suatu produk.
Harga barang-barang lainnya
Hal ini sangat mempengaruhi penjualan suatu produk yang akan dipasarkan. Bila penetapan harga lebih tinggi dari harga barang-barang lainnya maka kemungkinan tidak laku akan lebih besar. Jadi harga suatu produk baru harus sama dengan barang yang lainnya.
Pendapatan konsumen
Sedangakan menurut Drs. Alex S. Nitisemito (1981:213) volume penjualan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Faktor yang bersifat intern
Faktor-faktor yang mempunyai sifat intern yaitu berasal dari dalam perusahaan itu. Faktor ini sangat mempengaruhi volume penjualan suatu barang.
Faktor-faktor tersebut antara lain: Tujuan manajer
Modal
Mutu dari produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Kondisi organisasi perusahaan
2) Faktor yang bersifat ekstern
Yaitu yang berasal dari luar kekuasaan perusahaan antara lain: Selera konsumen
Kebutuhan konsumen Pendapatan konsumen
Keadaan geografis setempat,dll
Faktor tersebut menentukan tinggi rendahnya volume penjualan
6. Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data secara teoritis dengan
cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan teori lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
Penelitian lapang (Field Research), yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai
berikut :
Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung ke tempat
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan
pimpinan dan karyawan perusahaan guna memperoleh keterangan tentang data
yang diperlukan.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Jenis data
Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik secara
lisan maupun tulisan.
Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka.
2. Sumber Data Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari obyeknya. Pada penelitian ini
data primer diperoleh dari hasil pra survey
Data Skunder
Data yang diperoleh berupa informasi tertulis dan dokumentasi serta laporan-laporan
pada Dealer Dewi Sartika, Jakarta.
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sugiyono (2009;80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua jenis motor yang ada di dealer lautan teduh.
Sampel
Sugiyono ( 2009;81), mengemukakan bahwa “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ”. sampel yang dijadikan pada penelitian ini adalah motor yamaha. Teknik pengambilan sampel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel
Metode Analisis Data
Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis data yang penulis lakukan terhadap citra merek dan volume penjualan
yaitu dengan menggunakan rumus regresi linier dan rumus t hitung.
Menurut Sutrisno Hadi (1984: 267) mengemukakan bahwa rumus Regresi Linier
Sederhana adalah sebagai berikut
Y = a + bx
Dimana:
Kemudian untuk menguji apakah ada pengaruh citra merek terhadap volume penjualan,
selanjutnya digunakan rumus t hitung yaitu:
Dimana
Sedangkan
Setelah diketahui t hitung, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan t tabel,
“Ada pengaruh antara citra merek terhadap volume penjualan motor Honda di dealer Dewi Sartika, Bandar Jaya.
.Pengukuran Kemantapan Alat Pengumpul Data
Uji Homogenitas
Homogenitas merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan
keragaman suatu data. Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk menguji
homogenitasuatu sampel. Diantaranya adalah dengan menggunakan metode uji analisis
explore dan uji analisis One-Way Anova.
Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima
Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak
Atau
Jika nilai Sig , maka Ho diterima
Jika nilai Sig , maka Ho ditolak
.
7. Sistematika Penulisan 1. Latar Belakang 2. Rumusan masalah 3. Tujuan penelitian 4. Hipotesa penelitian 5. Landasan teori
a) Pengertian Merek (Brand)
b) Pengertian Citra Merek (Brand Image)
c) Faktor-Faktor Yang Membentuk Citra Merek
d) Pengertian Volume Penjualan
e) Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan 6. Metode penelitian
a) Jenis dan Sumber Data
b) Sumber data
c) Populasi dan Sampel
e) Pengukuran Kemantapan Alat Pengumpul Data
7. Sistematika penulisan
8. Daftar pustaka
8. Daftar Pustaka.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2011.
Basrowi, Analisis Data Penelitian dengan SPSS, Jendela Pustaka Utama, Surabaya,
2011.
http://triatmono.info/data-penjualan-tahun-2012/data-penjualan-motor-tahun-2005/ https://www.scribd.com/doc/17019456/Rangkuman-Buku-Statistik-Prof-Drs-Sutrisno-Hadi-m-A
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-merk-brand-menurut-para-ahli.html