• Tidak ada hasil yang ditemukan

40289547 Faktor Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko POGO Jl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "40289547 Faktor Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko POGO Jl"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA

DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85

JOMBANG

Skripsi

Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Strata Satu Program Studi Pendidikan Ekonomi

Amir Arifudin Wahab NIM 062.009

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(2)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA

DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85

JOMBANG

Oleh

Amir Arifudin Wahab NIM 062.009

Telah disetujui pada tanggal...

Pembimbing

(3)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBELANJA

DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO 85

JOMBANG

Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh

Amir Arifudin Wahab NIM 062.009

Dewan Penguji

Nama Tanda Tangan

Penguji I : Dra. Nanik Sri Setyani. M.Si ...

Penguji II : Dr. Munawaroh, M.Kes ...

Mengetahui Mengesahkan Ketua prodi studi ekonomi Ketua pusat penelitian

(4)

MOTTO

Bahagialah orang yang diberi

Tuhan

dengan kesibukan-kesibukan

yang padat, karena

keberadaan kesibukan itu

membuat hari-hari kita

menjadi penuh makna

Kesuksesan lebih diukur dari

rintangan

Yang berhasil diatasi

seseorang saat berusaha

untuk sukses

Daripada dari posisi yang telah

diraihnya dalam kehidupan

(5)

Lebih berani daripada orang

yang bisa menaklukkan

musuhnya

Karena kemenangan yang

paling sulit diraih

Adalah kemenangan atas diri

sendiri

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sripsi ini kupersembahkan untuk:

Ibu dan almarhum ayah tercinta yang selama ini telah

merawat saya dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi

orang yang berguna, khususnya almarhum ayah mungkin

selama hidupnya saya sering menentang keinginannya

saya minta maaf karena saat menjelang dipanggilnya

(6)

bisa mengucapkan terimakasih terhadap kedua orang tua

saya kasih sayangnya tak akan terputus selama akhir

hayat seperti sepanjang jalan

Buat kakak-kakak saya yang telah yang menyayangi saya

Buat semua keluarga besar saya yang sudah mendukung

saya selama ini

Buat temen-temen STKIP jangan lah lupakan masa-masa

kebersamaan, dimana waktu tersebut sangat

menyenangkan dan tak akan terlupakan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ’alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan, sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi dengan judul ” Faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko pogo jl. pahlawan no 85 jombang” sebaik-baiknya.

(7)

Tidak lupa peneliti sampaik ucapan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada : 1. Winardi, SH, M.Hum, selaku ketua STKIP PGRI Jombang

2. Dra. Heny Sulistyowati, M.Hum, selaku ketua Puslit STKIP PGRI Jombang

3. Dr. Munawaroh, M. Kes, selaku ketua prodi pendidikan ekonomi 4. Dra. Nanik Sri Setyani, M.Si, selaku Dosen pembimbing

5. Semua dosen ekonomi yang telah memberikan ilmunya selama saya kuliah di STKIP PGRI Jombang.

6. Bapak Ir. H. Tiamoen, selaku pemilik toko POGO di Jombang yang telah memberikan ijin saya untuk melakukan observasi.

7. Teman-tamanku yang telah memberi semangat dalam segala hal khususnya rizal yang telah membantu saya kalau ada kesulitan selama saya kuliah di STKIP dan aji, fraya yang telah mensuport saya sehingga skripsi saya tepat waktu.

Untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa peneliti sebutkan semuanya semoga Allah memberi balasan yang sebesar-besarnya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perbaikan kualitas pembelajaran Ekonomi ke depan.

(8)

Peneliti

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

HALAMAN MOTTO ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

(9)

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 2

D. Tujuan Masalah ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Definisi Operasional ... 4

BAB II : LATAR BELAKANG A. Peneliti Terdahulu...6

B. Pengertian Pemasaran ... 8

C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat... 9

D. Strategi Pemasaran... 10

E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen... 12

F. Model Pengambilan Keputusan Konsumen... 14

G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen... 20

H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen..23

I. Konsep Perilaku Konsumen... 27

(10)

K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian...28

L. Struktur keputusan membeli...29

M. Pengertian Pedagang Eceran ...31

N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengambil Keputusan Berbelanja...32

BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Observasi ... 37

2. Angket ... 37

3. Interview ... 37

4. Dokumentasi... 37

D. Prosedur Penelitian ... 38

E. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Sejarah Singkat Perusahaan...40

2. Struktur Organisasi... 41

3. Tujuan Usaha... 43

B. Analisis Data ... 44

(11)

2. Tanggapan Responden... 47 3. Pembahasan...51

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.

1.2 Jumlah responden berdasarkan jarak rumah.

1.3 Jumlah responden berdasarkan banyaknya berkunjung.

1.4 Jumlah responden berdasarkan pendapatan perbulan.

1.5 Jumlah responden berdasarkan usia.

1.6 Tanggapan responden.

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

(14)

ABSTRAK

Wahab, Amir Arifudin. February 2010. “Faktor-Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja Di Toko Pogo Jl. Pahlawan no 85 Jombang”, jurusan pendidikan ekonomi dan koperasi, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Jombang. Pembimbing : Dra. Nanik Sri Setyani. M. Si

Kata Kunci : Faktor Pertimbangan Konsumen, Pengambilan Keputusan Ditoko POGO

(15)

Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko pogo dan yang kedua adalah untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko POGO.

Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, quesiner ( angket),

interview,dokumentasi. yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada 3 faktor yang dipertimbangkan dalam pengambil keputusan berbelanja ditoko POGO yaitu.faktor pelayanan, sangat mempengaruhi untuk menarik konsumen. Faktor lokasi, dimana kebanyakan konsumen yang membeli jaraknya dekat dengan toko POGO. Faktor harga menimbulkan suatu pilihan untuk memutuskan membeli. Diharapkan pihak manajemen perlu mempertahankan tiga faktor yang memutuskan pembelian ditoko POGO, dan sebaiknya toko POGO juga menggunakan komputer kasir biar lebih efektif dan efisien.

B

AB

1

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(17)

kebutuhan manusia dimana produk-produk tersebut dapat menggantikan satu dengan yang lain produk sejenis dengan berbagai merek yang berbeda.

Mempelajari perilaku konsumen dan pembeli pada hakekatnya melibatkan kita pada studi perilaku manusia. Istilah perilaku konsumen pada umumnya memusatkan perhatian pada perilaku individu khususnya yang membeli produk yang bersangkutan, sekalipun para konsumen itu tidak terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk tersebut ataupun menggunakan produk tersebut.

Disamping itu konsumen akan dihadapkan pada berbagai pertimbangan-pertimbangan antara lain tentang selera, persepsi, kelompok referensi dan kelas sosial sebelum melakukan pembelian, kemampuan didalam menganalisa perilaku berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula adanya keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran dan pimpinan toko dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan bagi diri pribadinya.

(18)

KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN NO

85 JOMBANG”

B. BATASAN MASALAH

Agar tidak melebar pembahasan ini, maka peneliti akan memberikan batasan masalah penelitan ini hanya pada masalah pengungkapan faktor yang diduga dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko POGO Jombang dan karena keterbatasan peneliti faktor-faktor tersebut diangkat secara terbatas dengan pendekatan teori dan logika setelah mengamati lapangan maupun memperhatiakan refrensi yang terkait.

C. RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam mengarahkan penelitiannya, maka dapat dikemukakan perumusan masalah yaitu.

1. Faktor–faktor apa yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko “POGO” Jombang. 2. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling diutamakan

terhadap pertimbangan konsumen dalam berbelanja di toko “POGO” Jombang.

D. TUJUAN MASALAH

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah.

(19)

2. Untuk menjelaskan faktor utama yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja di toko POGO Jombang.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi toko POGO

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dam sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran selanjutnya bagi toko tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk membeli ditoko POGO.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian adalah. a. Lokasi.

Karena toko POGO berada di lingkup perkota yang dekat dengan konsumen, dimana tempat tersebut mudah dijangkau oleh konsumen sekitar guna memenuhi kebutuhannya.

b. Pelayanan.

(20)

c. Tempat persediaan yang mudah dicapai.

Yaitu tempat penyimpanan barang (gudang) yang dimiliki toko POGO dekat dengan penjualan sehingga bisa mengefisienkan waktu. d. Kecepatan.

Yaitu pelayanan yang dilakukan karyawan baik berupa pemilihan barang maupun pada waktu transaksi pembayaran dilakukan dengan cepat dan efektif.

e. Harga.

Yaitu besarnya uang yang harus dibayar konsumen terhadap suatu barang yang dijual oleh toko POGO tidak jauh beda dengan toko-toko besar lainnya sehingga toko POGO mampu bersaing dengan toko lain.

f. Penggolongan barang.

Yaitu penggolongan barang yang sesuai merk dan jenis barang sehingga memudahkan konsumen untuk memilih barang.

(21)

Toko POGO menyediakan pelayanan servis bagi konsumen yang membeli barang ditoko POGO. Apa bila barang yang dibeli ditoko POGO ada yang rusak toko tersebut bersedia menggantinya. h. Toko yang menarik.

Untuk menarik konsumen, toko POGO menyediakan fasilitas bagi konsumen seperti musik dan pendingin ruangan.

i. Kemampuan tenaga penjualnya.

(22)

B

AB

11

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peneliti Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh :

1. Rachmat,

Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Berbelanja di Hypermart Malang.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen berbelanja di hypermart Malang. Dengan menggunakan menggunakan jenis penelitian survey dengan menggunakan alat analisis faktor, serta faktor mana yang dominan yang mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di hypermart malang.

(24)

kelompok acuan, fasitas pendukung dan iklan, pribadi, motivasi, promosi dan jaminan produk, lokasi dan harga serta keyakinan atas produk. Faktor kelompok acuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja di Hypermart Malang.

2. Indriana imran.

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas PT. Nusantara Sportindo, Depok.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen produk Adidas, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk Adidas, mengidentifikasi, menggunakan metode judgment sampling dan alat analisis deskriptif. Serta menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi pembelian produk Adidas.

(25)

2.500.000 per bulan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama konsumen menggunakan produk Adidas adalah mutu yang sesuai (67%). Pencarian informasi, sumber informasinya adalah dari iklan televisi. Evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk adalah kenyamanan dipakai.

B. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang dapat dijadikan suatu peluang bisnis. Berhasil tidaknya suatu usaha dalam mencapai tujuan berbisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Karena kemampuan mereka yang dapat menjalankan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi yang dijalankan diperusahaan tersebut bisa lancar.

Menurut william J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembelian potensial (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 5 tahun 1986).

(26)

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. (hal: 6).

Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, kegiatan tersebut didalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh perusahaan itu sendiri. Pada umumnya pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pembeli. Pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Oleh sebab itu tugas menejer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Fungsi pertama yang harus dilakukan oleh menejer adalah funsi perencanaan. Untuk membuat perencanaan jangka panjang membutuhkan banyak waktu. Bagi perusahaan yang penjualannya berfluktuasi harus lebih matang dalam membuat rencana oleh sesbab itu harus menguasai menejemen pemasaran.

Menurut Philip Khotler menejemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani. (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 6).

(27)

tujuan pemasaran. Sedangkan fungsi penganalisahan juga sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih tepat. Fungsi terakhir dari menejemen yaitu pengawasan berfungsi untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak menyimpang.

C. Konsep Pemasaran Dan Orientasi Masyarakat

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Semua kegiatan dalam perusahaan menganut konsep pemasaran. Kegiatan ini meliputi seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan, riset dan pengembangan. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah perusahaan harus lebih efektif dibanding parapesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasatan yang terpilih.

Jadi bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat bagi produk anda, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan anda.

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (Drs. Basu swastha dan Drs. Irawan. Hal: 10).

(28)

mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Jadi perusahaan tidak berorientasi kepad pembeli saja, akan tetapi berorientasi kepada masyarakat, konsep ini disebut konsep pemasaran masyarakat( societal marketing concept).

D. Strategi Pemasaran

Dalam suatu bisnis membutuhkan suatu strategi untuk mencapai tujuannya. Strategi adalah suatu rencana permainan mencapainya. Setiap perusahaan bisnis harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuannyan, yang terdiri dari strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok.

Strategi generik porter (michael porter) mengemukakan tiga strategi yang bagus yaitu keunggulan biaya secara keseluruhan, diferensiasi dan fokus.

Keunggulan biaya secara keseluruhan. Bisnis bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi yang terendah, sehingga harga dapat lebih murah dari pada pesaing lainnya. Perusahaan ini mengutamakan strategi harga yang murah dengan merekayasa pembelian, produksi, distribusi, dan sedikit memerlukan keterampilan pemasaran.

(29)

Fokus bagi seorang pebisnis yang mefokuskan diri pada satu atau lebih segmen kepasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.

Aliansi stategis. Perusahaan-perusahaan juga sadar bahwa mereka membutuhkan mitra strategis jika ingin menjadi efektif, bentuk aliansi pemasaran yang terbagi kedalam empat katagori utama:

1. aliansi produk atau jasa, satu perusahaan memberikan lisensi kepada perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling melengkapi, 2. aliansi promosi, sebuah perusahaan setuju melakukan promosi untuk

produk atau jasa perusahaan lain,

3. aliansi logistik, disini suatu perusahaan menawarkan dukungan logistik bagi produk perusahaan lain,

4. kolaborasi harga, satu atau lebih perusahaan turut serta dalam kolaborasi pemberian harga khusus.

Jadi strategi yang diterapkan diatas adalah untuk mencapai penjualan yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

E. Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku konsumen

(30)

yaitu perspektif manajerial dan perspektif holistik. Dari kedua pendekatan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan.

1. Perspektif manajerial.

Pendekatan ini didasari oleh keinginan para manajer pemasarn untuk mengetahui penyebab spesifik perilaku konsumen. Jadi bahwa jika mereka mampu memprediksi perilaku konsumen, maka mereka akan dapat untuk mempengaruhi perilaku konsumen. dianggap sebagai orang yang rasional karena itu pendekatan ini juga disebut pendekatan pengambilan keputusan.

(31)

2. Perspektif holistik.

Pendekatan ini lebih bersifat makro karena menekankan pada sifat pengalaman konsumsi dari pada proses pembelian dan lebih fokus kekontek budaya. Pendekatan holistik tertarik pada pemahaman konteks lingkungan dari tindakan konsumen. Jadi dari pendekatan ini perilaku konsumen lebih konteks ke belanja dari pada pengambilan keputusan karena belanja sering dipengaruhi oleh faktor budaya.

Kelemahan dari pendekatan ini dipengaruhi oleh budaya seringkali pendekatan ini tidak cukup menekankan pada keputusan pembeli karena apabila pemasar ingin memprediksi keputusan itu, maka mereka harus memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian dengan kata lain para pemasar tidak cukup mengandalkan pendekatan ini jika ingin memahami konsumen secara individu.

Pendekatan ini menjelaskan tentang perilaku manusia dalam menentukan atau memutuskan suatu barang dan jasa.

Pendekatan-pendekatan tersebut kesemuanya penganalisa mengapa manusia berperilaku tertentu dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang dan jasa.

(32)

Dalam suatu fenomena akan lebih mudah dipahami bila digambarkan dalam sebuah model.sebuah model merupakan sajian atau gambaran yang ringkasdan sedehana dari sebuah fenomena.

Untuk memberikan gambaran tentang perilaku konsumen bagaiman konsumen membuat keputusan pembelian, maka dapat digambarkan sebagai berikut.

(33)
(34)

Gambar 1.1 Model Pengambilan Keputusan Konsumen.

Sumber dari buku perilaku konsumen. Ni Wayan Sri Suprapti, 2010

salah satu yang merupakan model sederhana yang terdiri dari atas tiga tahap berbeda tetapi sangat terkait satu sama lain yaitu.

1. Tahap masukan. 2. Tahap proses. 3. Tahap luaran.

Tahap dari model pengambilan keputusan konsumen sebagai berikut.

1. Tahap masukan.

(35)

konsumen yaitu berupa produkitu sendiri, harganya distribusinya dan promosinya dan yang kedua yang bersumber dari pengaruh sosiologis konsumen yaitu keluarga, teman tetanggga dan sumber informasi lainnya, kelas sosial, budaya, dan sub-budaya. Pengaruh kedua sumber itu merupakan psikologis yang melekat pada setiap individu seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap akan berpengaruh pada pengelolaan informasi dari faktor eksternal, mulai pengenalan terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi berbagai alternatif, maupun pengalaman pada pembelian atau konsumsi produk sebelumnya yang pada akhirnya kembali pada tahap proses. 3. Tahap luaran.

(36)

Dalam membeli, konsumen mungkin saja melakukan coba-coba sebelum melakukan pembelian aktual atau pembelian ulang. Sebagaimana namanya, pembelian coba-coba dilakukan untuk mencoba menggunakan, merasakan, atau mencicipi suatu produk. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan untuk emua produk. Sering kali konsumen membeli langsung suatu produk tanpa didahului tindakan mencoba membeli. Pengalaman yang diperoleh konsumen ketika melakukan coba-coba atau pembelian ulang merupakan masukan baginya untuk melakukan evaluasi pasca pembelian, dan hal itu menambah pengalamannya.

Dalam mempelajari perilaku konsumen sangat perlu mengetahui model perilaku konsumen. Berikut ini akan diuraikan model Howard shet yang dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku pembeli secara tepat.

Model Howord Shet tentang perilaku pembeli/konsumen berisi empat elemen pokok yaitu.

(37)

(Basu Swasta dan Irawan hal 123 tahun 1986 ) Dalam Model Howord Shet sebagai berikut.

1. Input.

Sebagai bahan untuk model tersebut adalah berupa dorongan dari sumber pemasaran (termasuk periklanan) dan lingkungan sosial (yaitu klas-klas sosial). Banyaknya sumber sekali informasi dari berbagai macam merk yang berkaitan dengan harga, kualitas, ketersediaan dan pelayanan.

2. Proses intern.

Susunan hipotesis merupakan proses intern dari konsumen yang menggambarkan proses dukungan antara input dan output pembelian susunan ini berdasarkan sejumlah teori antara teori belajar dan teori kesadaran susunan hipotesis terdiri dari dua bagian.

a. Susunan pengamatan.

Yang terdiri dari perhatian ini dipengaruhi oleh kedua artian yang mendorong (stimulasi ambigute) dan oleh sikap-sikap pengamatan dan sikap.

(38)

Yang terdiri dari motif, pemakaian merk, kriteria pemilihan, maksud tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan yang akan diperoleh.

3. Hasil/ out put.

Variabel tanggapan (response variabel) sebagai hasil daari model Howard Shet yang berupa keputusan untuk membeli 4. Pengaruh eksogen.

Adanya tujuan peangaruh eksogen yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Walaupun tidak terlalu besar penangaruhnya, adapun pengaruh eksogen tersebut adalah.

a. Pentingnya pembelian. b. Sifat kepribadian. c. Status keuangan.

d. Batasan waktu (mendesak tidaknya kebutuhan). e. Faktor sosial dan organisasi.

(39)

Tiga model yang dikemukakan oleh Howard Shet dalam proses pembelian keputusan yaitu:

a. pemecahan masalah yang luas, yaitu pengambilan keputusan di mana pembeli belum mengembangkan kriteria pemilihan,

b. pemecahan masalah yang terbatas, yaitu situasi yang menunjukan bahwa pembeli telah memakai kreteria-kreteria pemilihan, tetapi ia belum memutuskan merk apa yang baik baginya,

c. pemecahan masalah yang berulang kali yaitu pembeli telah menggunakan kriteria pemilihan dan telah menetapkan produk pilihnya ( Basu swasta dan T. Hani Handoko. Hal 43 tahun 2000).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Howard Shet menitik beratkan pada pembeli ulang dan menggambarkan dinamika prilaku pembelian selam satu periode.

G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

(40)

1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan.

Mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan ini ditunjukkan terutama untuk kebutuhan yang belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui yang belum pernah segera dipenuhi atau masih mungkin bisa ditunda pemenuhanya, seta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi, jadi dari tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan.

2. Menilai sumber-sumber.

Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli, jika jumlah uang yang tersedia tidak begitu banyak, sedangakan kebutuhannya cukup besar, maka konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit. Jika produk yang dibeli memerlukan jumlah uang cukup besar, biasanya diperlukan waktu yang agak lam dalam mempertimbangkan pembeliannya.

3. Menciptakan tujuan pembelian.

(41)

4. Mengidentifikasi alternatif pembelian.

Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen mengidentifikasi alternatif pembeliannya untuk meningkatkan prestise, pengidentifikasian alternatif pembelian tersebut.

5. Keputusan pembeli.

Setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli maka pembeli akan menjumpai serangakaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

Dalam menentukan keputusan pembelian, faktor-faktor yang menentukan kesan terhadap sebuah toko adalah motif langganan yang lebih penting adalah menyangkut.

a. Lokasi. b. Pelayanan.

(42)

e. Harga.

f. Penggolongan barang. g. Service yang ditawarkan. h. Toko yang menarik.

i. Kemampuan tenaga penjualannya. 6. Perilaku sesudah pembelian.

Semua tahap yang ada di dalam proses pembelian sampai dugaan tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku merk dapat mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk pemasaran( Basu Swasta Dh. Dan Irwan, hal: 122 tahun 1986).

H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

(43)

a. Faktor budaya.

Oleh Stanton didefinisikan Kebudayaan adalah sebagai simbol dan faktor yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penuntut dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Simbul tersebut dapat bersifat tak tampak seperti sikap, pendapat, kepercayaan, nilai, bahasa, agama atau dapat pula bersifat tampak seperti alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya. Setiap orang dapat merasakan lapar, tetapi apa yang harus dimakan dan bagaiman caranya untuk memuaskan rasa lapar, semua ini terdapat didalam kebudayaan. Jadi dalam kenyataan memang banyak perilaku manusia yang masih ditentukan oleh kebudayaan, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu dengan perkembangan jaman dari masyarakat.

b. Klas sosial.

Faktor sosial dapat dipengaruhi pandangan tingkah laku pembeli adalah klas sosial. Pada dasarnya masyarakat dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan :

1. golongan atas,

(44)

2. golongan menengah,

Yang termasuk golongan menengah ini antara lain : karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah. 3. golongan bawah.

Yang termasuk golongan bawah ini antara lain : buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil.

c. kelompok referensi kecil.

Kelompok ini juga mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian, dan seringa dijadikan pedoman oleh konsumen dalm bertingkah laku. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok baik tingkah laku fisik maupun mental. Termasuk kelompok referensi kecil ini antara lain : serikat buruh, tim atletik, perkumpulan agam, lingkungan tetangga, dan sebagainya.

(45)

d. Keluarga.

Dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Misalnya anak-anak, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi juga menginginkan sesuatu yang lain. Namun terdapat kebutuhan keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota, seperti : mebel, televisi, almari es, dan sebagainya.

Oleh karena itu menejer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya. 1. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli. 2. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli. 3. Siapa yang melakukan pembeli.

4. Siapa pemakai produknya.

Keempat hal yang dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau bebrapa orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambilan keputusan, tetapi pada suatusaat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya.

(46)

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatanya dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar sesorang dapat memperoleh pengalaman.

f. Faktor pribadi

Usia “orang yang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya”.

Pekerjaan “para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok pekerja yang mempengaruhi minat yang lebih dari data produk dan jasa mereka disebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produk mereka hanya untuk kelompok pekerjaan tertentu.

Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan (tingkatannya, kestabilannya dan pola waktu) tabungan dan milik kekayaan (termasuk prosentase yang mudah diuangkan) kemampuan meminjam, dan sikap terhadap pengeluaran lawan menabung.

Gaya hidup adalah pola seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatankan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.

(47)

Yaitu konsep sebagai suatu abstraksi merupakan suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan kelompok atau individu tertentu dalam mempelajari dan menganalisa konsep perilaku konsumen merupakan suatu yang sangat komplek, terutama banyak variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungan sebagai usaha agar mudah dipahami dan dipelajari dalam pengembangan teori yang mengarahkan pada penelitian perilaku konsumen.

Perilaku konsumen menurut pandapat Basu Swasta dan T. Hani Handoko yaitu kegiatan-kegiatan individuyang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan tersebut.

Dengan demikian dalam konsep perilaku konsumen berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam kegiatan fisik dalam mendapatkan barang-barang atau jasa ekonomi.

J. Pengertian Pembelian

(48)

menentukan pilihan mereka. Sedangkan pengertian pembelian menurut Moekijat adalah sebagai berikut.

“Buying (pembelian) adalah kegiatan yang meliputi penentuan barang-barang apa yang akan dibeli serta dengan harga berapa barang tersebut dapat dibeli,buying (pembelian) menyangkut suatu kebijaksanaan dalam penelitian”.

Untuk itu didalam melukakan suatu transaksi atau pembelian seseorang konsumen dipengaruhi oleh motivasi, diman motivasi dapat mendorong seseorang dalam melakukan pembelian.

K. Macam-Macam Dan Situasi Pembelian

Kegiatan konsumen dalam pembelian dapat berbeda-beda. Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah dan terdapat tiga macam situasi. Jenis situasi tersebut antara lain.

1. Perilaku respon rutin.

(49)

2. Penyelesaian masalah terbatas.

Pembeli akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui merk dalam suatu jenis produk yang disukai, sehingga membutuhkan informasi yang lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk membeli.

3. Penyelamatan masalah ekstensif.

Suatu pembelian akan dapat menjadi kompleks jika pembeli menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria-kriteria penggunaannya.

Sehingga dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kegiatan pengumpulan informasi dan evaluasi dari para pembeli dan menunjang proses belajar pembeli terhadap atribut-atribut kelompok produk tersebut.

L. Struktur Keputusan Membeli

keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur tujuh komponen antara lain.

1. Keputusan tentang jenis produk.

(50)

perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produk serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.

2. Keputusan tentang bentuk produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran mutu suara, cocok dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik merknya.

3. Keputusan tentang merk.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.

4. Keputusan tentang jumlah produksi.

(51)

5. Keputusan tenaga pembelinya.

Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, swalayan atau toko-toko lain. Dalam hal ini produsen pedagang besar, pengecer, harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjualan tertentu.

6. Keputusan tenaga waktu pembeli.

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk, oleh karean itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatanya pemasaran.

7. Keputusan tentang cara pembayaran.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan kredit, keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjualan dan jumlah pembeliannya. Perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

(52)

dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk dan merk produk. Ia juga dapat mengambil keputusan lebih awal, yang penting penjual perluuntuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya.

M. Pengertian Pedagang Eceran

Menurut Alexs Nitisemito pedagang eceran yaitu suatu lembaga distribusi terakhir yang berlangsung berhadapan dengan konsumen dalam kegiatan nya menjual barang-barangnya.

Fungsi pedagang eceran ini adalah sangat penting karean merupakan peranan terakhir yang berhubungan dengan konsumen sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran penjualan sampai ketempat-tempat terpencil. pedagang eceran dapat diklafikasikan sebagai berikut.

1. Pedagang eceran besar

Pedagang eceran besar biasanya mempunyai banyak pegawai atau pelayan. Pelayan ini adalah anggota keluarga sendiri atau orang lain yang digaji.

(53)

Yaitu pedagang eceran yang biasanya mempunyai dua atau tiga pelayan, pelayan ini kadang-kadang anggota keluarga sendiri atau orang lain yang digaji.

Pedagang eceran kecil terbagi menjadi dua yaitu yang perpengalaman dan tidak berpengalaman, pedagang kecil berpengalaman adalah mempunyai tempat toko kecil, kios dan warung. Sedangkan yang tidak berpengalaman adalah pedagang eceran yang tidak mempunyai tempat.

N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengambil

Keputusan Berbelanja

Setelah penulis menguraikan pengertian faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan berbelanja, maka penulis menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dan yang

utama dalam mengambil keputusan berbelanja.

Mengenai apa sajakah proses faktor pengambilan keputusan konsumen

dalam berbelanja. Konsumen ada beberapa tahap dalam mengambil keputusan

untuk membeli suatu produk atau pun jasa, dimana proses tersebut merupakan sebuah pendekatan untuk konsumen membeli atau tidaknya, sebagai berikut.

(54)

konsumensaat membeli suatu barang konsumen tersebut akan melihat jumlah uang yang dimiliki apakah cukup untuk membeli barang tersebut. Yang ketiga menciptakan tujuan pembelian, dimana tiap-tiap konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Yang keempat menganalisa prestise konsumen, dimana konsumen akan membeli suatu barang yang dilihat dari tempatnya membeli barang. Ke lima keputusan membeli, dimana keputusan konsumen untuk membeli suatu barang tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lokasi, pelayanan, tempat persediaan yang mudah dicapai, kecepatan, harga, penggolongan barang, servis (setelah pembelian), toko menarik, kemampuan tenaga penjual. Dengan faktor tersebut kosumen akan menentukan kenapa konsumen membeli barang tersebut. Yang ke enam faktor ini yang akan mempengaruhi perilaku konsumen setelah pembelian dimana konsumen akan mengomentari bagus tidaknya dan komentar tersebut akan mempengaruhi pihak lain.

(55)

B

AB

111

(56)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

(57)

Guna mengetahui faktor-faktor yang dimaksud, peneliti melakukan explorasi melalui pengungkapan variabel-variabel dugaan yang nantinya akan diuji untuk diketahui melalui penyebaran angket oleh sebab itu peneliti mencoba mengetahui apakah “FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN BERBELANJA DI TOKO POGO JL. PAHLAWAN

NO 85 JOMBANG”

B. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek peneliti. Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah konsumen yang sedang berbelanja di toko POGO Jombang.

2. Sampel

Menurut Sudjana sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Peneliti tidak menggunakan semua populasi tetapi hanya sebagian saja (sampel). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling atau sampel kebetulan dimana sampel yang diambil (Drs. Sutikno Hadi. Hal 227 Tahun 1988) adalah mereka atau siapa saja yang kebetulan dijumpai oleh peneliti berbelanja di toko POGO Jombang.

(58)

Malhotra. Karena variabel yang ditetapkan sebanyak 20 maka sampel yang ditetapkan 5 kali yaitu 100 sampel.

C. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, mengolah dan menganalisa data yang telah terkumpul. Untuk mengumpulkan data-data peneliti menggunakan "Field Research" yaitu jenis teknik untuk metode pengumpulan data.

Dari teknik atau metode yang yang ada peneliti menggunakan 4 metode, yaitu.

1. Observasi

Yaitu suatu cara teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung pada obyek yang diteliti. 2. Quesioner ( angket)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan

(angket) pada sampel untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah

konsumen dalam pengambilan keputusan berbelanja ditoko POGO. 3. Interview

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab

secara langsung dengan konsumen yang sedang berbelanja ditoko POGO Misal.

a) Alasan apa berbelanja di toko POGO!

b) Apa keunggulan berbelanja di toko POGO dibanding toko lain!

c) Apakah barang yang dibutuhkan sudah cukup lengkap untuk memenuhi

(59)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data melalui dokumen

yang ada yaitu foto toko POGO Jombang.

D. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga tahap, antara lain:

1. Tahap Persiapan

a. Menyiapkan proposal penelitian dan memilih materi yang sesuai dengan judul penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian. b. Melakukan wawancara kepada para konsumen yang dituju. c. Menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikannya

dengan dosen pembimbing.

d. Melakukan beberapa perbaikan terhadap instrumen dan beberapa metode yang telah didiskusikan.

e. Mengantar surat ijin dan meminta ijin pada pemilik toko POGO.

f. Berkonsultasi dengan pemilik toko POGO dan para karyawannya.

2. Pelaksanaan Penelitian

Selama penelitian berlangsung di toko POGO para konsumen diberi angket tentang mengapa berbelanja di toko POGO

(60)

Langkah akhir setelah penelitian adalah menganalisis data yang diperoleh baik data kuantitatif maupun data kualitatif sesuai dengan analisis data yang dipakai. Setelah data dianalisis kemudian dilakukan pendeskripsian terhadap masing-masing indikator yang ada pada tujuan penelitian.

E. Teknik Analisa Data

(61)

B

AB

1V

(62)

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Toko POGO Toserba di Jombang terletak dijalan Pahlawan No 85 Jombang, selain tempatnya yang strategis juga sangat mudah dijangkau oleh para konsumen baik dalam kota maupun luar kota Jombang. Sebelumnya Toko POGO Toserba berdiri pada tahun 2005 belum cukup besar dan luas dulunya Toko POGO Toserba hanya berukuran 6 x 9 M2

Toko POGO Toserba tersebut tidak terlalu dikunjungi konsumen karena tempat terlalu kecil, oleh pemiliknya yaitu Bapak Tiamoen mempunyai pemikiran untuk membesarkan Toko POGO Toserba tersebut dengan harapan banyak pengunjung karena Bapak Tiamoen ingat pernah ikut seminar bagaiman menarik konsumen, setelah beberapa bulan sekitar 6 bulan Toko POGO Toserba akhirnya dibongkar dan diperluas 15 x 10 M2.

(63)

pemiliknya yang slalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen sehingga tahap demi tahap barang dan produk yang masuk kedalam Toko POGO cukup banyak sehingga barang yang dibutuhkan konsumen dapat diperoleh di Toko POGO.

Dan setelah beberapa tahun sekitar 4 tahun Toko POGO mengalami kemajuan tahap demi tahap yang dulunya konsumen yang masuk sedikit sekarang semakin banyak, dan banyak konsumen yang telah berlangganan menyarankan menambah barang dagangan gerabah karena Toko POGO yang dulunya hanya menjual sembako atau kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan bayi, oleh Bapak Tiamoen pemilik Toko POGO menerima saran yang dari konsumen karena saran tersebut baik dan dapat meningkatkan konsumen yang datang ke Toko POGO. Setelah itu Toko POGO menambah ruang untuk tempat berjualan gerabah yaitu menambah dibelakangnya dengan ukuran 4 x 9 M2. Setelah

barang gerabah dibuka konsumen yang masuk juga perlahan-lahan meningkat, sehingga saat ini Toko POGO sekarang menjadi lumayan besar.

2. Struktur Organisasi

Pemilik

karyawan karyawankaryawan karyawankaryawan keuangan

(64)

Gambar 2.1: Struktur organisasi Toko POGO Toserba Jombang Sumber data dari Toko POGO, 2010

Bedasarkan struktur organisasi yang ada pada toko POGO dijalan pahlawan no 85 Jombang, dapat diuraikan job description dari masing-masing bagian sebagai berikut.

Manajer bertugas membatu pemilik dan bertanggung jawab pada jalanya perusahaan serta melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.

3. Keuangan

Bagian keuangan adalah bertugas untuk mencatat setiap transaksi penjualan ditoko POGO, menyeimbangkan neraca keuangan toko POGO dan penyerahan gaji karyawan.

4. Administrasi

Bertugas mencatat keluar masuknya barang dan mencatat stok barang.

5. Karyawan

(65)

3. Tujuan Usaha

Setiap usaha pasti memiliki keinginan untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, ini dapat diwujudkan denagn memperbaiki kuwalitas pelayanan, manajemen dan kuwantitas prodak yang dijual. Oleh karena itu pemilik toko POGO menyediakan training bagi karyawan supaya melayani pelanggan dengan baik.

Adapun faktor yang bisa jadi hambatan bagi pemilik toko POGO untuk mencapai tujuannya seperti pesaing, pelayanan yang kurang baik atau jumlah barang yang disediakan kurang sehingga tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Tetapi dengan promosi yang efektif dan efisien dapat menarik konsumen yang banyak dengan terus memperbaiki pelayanandan menambah produk sesuai keinginan dan selera konsumen.

(66)

. Analisa Data

1. Karakteristik Responden

Responden pendapatannya dijadikan sebagai ukuran penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut sesuai dengan :

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1.1: Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 42 42% Perempuan 58 58%

Total 100 100%

Sumber data Quesiner ( angket), 2010

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak (58%)

b. Bedasarkan Jarak Rumah

Tabel 1.2 : Jumlah Responden Berdasarkan Jarak Rumah Keterangan jarak Jumlah Responden Persentase Kurang dari 1 Km 52 52%

(67)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah jarak toko POGO dari rumah kurang dari 1 Km yaitu sebanyak (52%)

c. Berdasarkan Banyaknya Berkunjung

Tabel 1.3: Jumlah Responden Berdasarkan Banyaknya Berkunjung Keterangan jarak Jumlah Responden Persentase

Pertama kali 6 6% Jarang 27 27% Sering kali 67 67% Total 100 100% Sumber data Quesiner ( angket), 2010

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah banyaknya berkunjung ditoko POGO sering kali yaitu sebanyak (67%),

d. Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Tabel 1.4: Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Keterangan Jumlah

Responden Persentase

Rp.2.000.000 - Keatas 7 7%

Rp. 1.000.000 – Rp.2.000.000 12 12%

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 37 37%

Kurang dari Rp. 500.000 44 44%

(68)

Sumber data Quesiner ( angket), 2010

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden yang datang ketoko POGO memiliki pendapatan perbulan yang kurang dari Rp. 500.000 yaitu sebanyak (44%).

e. Berdasarkan Usia

Tabel 1.5: Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Jumlah

Sumber data Quesiner ( angket),2010

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas responden yang datang ketoko POGO berusia antara 36 - 50 tahun

yaitu sebanyak (47%).

2. Tanggapan Responden

Tanggapan responden tentang keputusan konsumen untuk membeli ditoko POGO maka peneliti memberikan pertanyaan atau Quesiner

(69)

Tabel 1.6: Tanggapan Responden

No Faktor-faktor pembelian Keterangan

SS S TS STS TK Total

1 Lokasi 25% 49% 9% 5% 12% 100%

2 Pelayanan 34% 45% 5% 3% 13% 100%

3

Tempat persediaan yang

mudah dicapai 12% 21% 14% 9% 44% 100%

4 Kecepatan 19% 12% 26% 17% 26% 100%

5 Harga 32% 37% 16% 8% 7% 100%

6 Penggolongan Barang 18% 23% 14% 11% 34% 100%

7 Service 16% 16% 28% 13% 37% 100%

8 Toko Menarik 13% 20% 17% 12% 38% 100%

9

Kemampuan Tenaga

Penjual 27% 32% 9% 12% 20% 100%

Sumber data Quesiner ( angket),2010

Keterangan

Dari faktor-faktor yang ada diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Lokasi

Lokasi toko POGO berada di lingkup perkotaan yang dekat dengan konsumen, dimana tempat tersebut mudah dijangkau oleh konsumen sekitar guna memenuhi kebutuhannya.

(70)

Para karyawan berusaha melayani konsumen yang datang ketoko POGO dengan baik.

c) Tempat persediaan yang mudah dicapai

Tempat penyimpanan barang (gudang) yang dimiliki toko POGO dekat dengan penjualan sehingga bisa mengefisienkan waktu.

d) Kecepatan

Pelayanan yang dilakukan karyawan baik berupa pemilihan barang maupun pada waktu transaksi pembayaran dilakukan dengan cepat dan efektif.

e) Harga

Besarnya uang yang harus dibayar konsumen terhadap suatu barang yang dijual oleh toko POGO tidak jauh beda dengan toko-toko besar lainnya sehingga toko POGO mampu bersaing dengan toko lain.

f) Penggolongan barang

Penggolongan barang yang sesuai merk dan jenis barang sehingga memudahkan konsumen untuk memilih barang.

(71)

Toko POGO menyediakan pelayanan servis bagi konsumen yang membeli barang ditoko POGO. Apa bila barang yang dibeli ditoko POGO ada yang rusak toko tersebut bersedia menggantinya.

h) Toko yang menarik

Untuk menarik konsumen, toko POGO menyediakan fasilitas bagi konsumen seperti musik dan pendingin ruangan.

i) Kemampuan tenaga penjualnya ( pengetahuan produk)

Semua karyawan yang ada ditoko POGO menguasai kelebiahan maupun kekurangan produk yang dijual sehingga konsumen merasa dibantu dalam menentukan barang yang sesuai kebutuhan konsumen.

Dari hasil tabel 1.6 maka dapat disederhanakan untuk mengetahui mayoritas keputusan konsumen untuk membeli ditoko POGO adalah sebagai berikut.

Tabel 1.7 : Urutan tingkatan faktor responden

No Faktor-faktor pembelian Keterangan

SS TS TK

1 Pelayanan 79% 8% 13%

2 Lokasi 74% 14% 12%

3 Harga 69% 24% 7%

4 Kemampuan Tenaga Penjual 59% 21% 20%

(72)

6

Tempat persediaan yang mudah

dicapai 33% 23% 44%

7 Toko Menarik 33% 29% 38%

8 Service (purna jual) 32% 41% 37%

9 Kecepatan 31% 43% 26%

Sumber data Quesiner ( angket),2010

Tabel 1.8 : Diagram Batang

Sumber data Quesiner ( angket),2010

(73)

Dari hasil diagram diatas tampak bahwa hasil minat konsumen dalam membeli ditoko POGO mempunyai delapan faktor yang dapat memutuskan konsumen untuk membeli ditoko POGO. Ada 5 faktor yang harus dipertahankan.

a. Faktor pelayanan

Dimana faktor pelayanan sangat penting dalam menarik konsumen. Ini terbukti dari hasil angket yang peneliti sebarkan bahwa faktor pelayanan mempunyai nilai yang tinggi bagi konsumen dengan persentase 79% orang.

b. Kecepatan

Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan faktor kecepatan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya keinginan membeli konsumen, pemilik toko POGO sangat memahami akan hal tersebut. Karena pemilihan barang yang dilakukan karyawan masih lambat disebabkan kurangnya tenaga karyawan, dan pemilik toko POGO masih menggunakan alat yang sederhana (kalkulator), sehingga konsumen memberikan respon sebesar 43% tidak setuju bagi faktor kecepatan tersebut.

a). Pelayanan karyawan dalam memilih barang b). Waktu transaksi pembayaran

(74)

Dari hasil angket yang disebarkan dari karakteristik diuraikan. Berdasarkan dari jenis kelamin, mayoritas perempuan yang sering berbelanja sebanyak 58%. Karena konsumen yang berbelanja sering kali membeli untuk kebutuhan sehari-hari. Dari jarak rumah yang sering berbelanja kurang dari 1Km sebanyak 52%. Karena dikonsumen memilih berbelanja ditoko terdekat sebab toko tersebut sudah menyediakan keperluan yang diinginkan konsumen untuk mendapatkan suatu barang ditoko tersebut. Dari banyak yang berkunjung berbelanja itu yang sering yaitu 67%. Dimana konsumen yang berbelanja ditoko tersebut sering kembali berbelanja untuk mendapatkan suatu barang yang diinginkan dan konsumen tersebut merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dengan cepat. Berdasarkan pendapatan gaji perbulan yang sering berbelanja itu yang mendapatkan gaji dibawah 500 ribu yaitu 44%. Disebabkan konsumen yang membeli ditoko tersebut sebagian besar orang yang bekerja ditempat makanan, pertokoan dan warga yang perekonomiannya menengah kebawah. Sedangakan usia yang sering berbelanja yang berusia 36-50 tahun yaitu 47%. Dimana konsumen yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan kebutuhannya sendiri. Dan yang sering membeli yang berusia 36-50 tahun karena diusia tersebut masih bekerja.

(75)
(76)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai aspek yang telah dijelaskan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli ditoko POGO adalah sebagai berikut:

1. Faktor pelayanan

Dimana faktor pelayanan sangat penting dalam menarik konsumen, bagi konsumen pelayanan adalah faktor terpenting dalam suatu usaha ini terbukti dari hasil angket yang peneliti sebarkan bahwa faktor pelayanan menduduki peringkat pertama dengan persentase 79% orang memilik pelayanan

B

AB

V

(77)

2. Faktor lokasi

Lokasi yang straregis sangat mempengaruhi minat konsumen untuk membeli di toko POGO, karena mayoritas konsumen ditoko POGO adalah konsumen dengan jarak kurang dari 1 Km. terbukti dari hasil angket yang peneliti sebarkan bahwa faktor lokasi mendapat apresiasi dengan persentase 74%

3. Faktor Harga

Salah satu sifat konsumen adalah memiliki barang dengan harga murah tetapi kualitas bagus, tetapi harga produk ditoko POGO tidak jauh beda dengan toko-toko lainya dan kualitas produk sama. Jadi konsumen atau masyarakat disekitar toko POGO lebih memilih membeli ditoko diinginkan karyawan toko POGO bisa membantu memberikan solusi untuk konsumen sehingga konsumen senang dapat dimudahkan untuk memilih barang yang cocok untuk kebutuhan konsumen. Kemampuan tenaga penjual menempati posisi ke empat dengan persentase 59%

5. Penggolongan Barang

(78)

mudah diingat. Penggolongan barang menempati posisi ke lima dengan persentase 41%

Faktor yang utama yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian ditoko POGO yaitu faktor pelayanan

B. Saran-saran

Dengan melihat hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran yang bisa dijadikan dasar pertimbangan oleh pemilik toko POGO.

1. Pemilik toko POGO hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk membeli ditoko POGO. Terutama pelayanan harus ditingkatkan misalnya dengan cara pelayanan yang ramah dengan senyuman. Pihak swalayan hendaknya menyediakan karyawan yang berpenampilan menarik, sopan, ramah terutama karyawan bagian kasir. sebaiknya baiknya bila seorang kasir sedapatnya yang benar-benar cermat dan cerdas dalam melayani konsumen sehingga tidak terjadi penumpukan konsumen dan tidak ada kesalahan.

(79)

3. Pihak toko POGO hendaknya selalu memperhatikan kenyamanan ruang belanja, di toko POGO. Misalnya ruang belanja diberi musik sehingga konsumen terasa nyaman dan tampilan ruang berbelanja dipercantik. 4. Alat hitung yang digunakan oleh toko POGO masih sederhana (kalkulator)

sebaiknya menggunakan alat hitung komputer jadi dapat mempercepat transaksi penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swasta DH dan Irawan. M.B.A. 1986. Manajemen Pemasaran Moder.

Yogyakarta: Edisi ke dua. Penerbit Liberty.

Basu Swasta DH dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis

Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Edisi pertama. Penerbit BPFE.

Fredy Rangkuti. 1997. Riset pemasaran. Jakarta: Penerbit. PT. Gramedia Pustaka umum.

Supranto J. 2003. Metodologi Riset. Aplikasi dalam pemasaran. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.

Masri Singarimbun dan Efendi Sofyan. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta : Penerbit Pustaka LP3ES.

(80)

Philip Kotler Dan Keller Kelvin. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi dua belas Jilid satu. Penerbit Indeks.

Philip Kotler Dan Keller Kelvin, 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi dua belas Jilid kedua. Penerbit Indeks.

Wayan Sri Suprapti. 2010. Perilaku Konsumen Pemahaman Dasar Dan

Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran. Bali.Penerbit Udayana University

Press.

Indriyo Gitosudarmo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta. Edisi Pertama. Penerbit BPFE.

Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I. Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen.

Yogyakarta. Penerbit Andi Offset.

Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Edisi milenium kesatu. PT Prenhallindo.

Naresh K. Malhotra. 2009. Riset Pemasaran: Pendekaran Terapan. Jakarta. Edisi keempat jilid ke satu. Penerbit PT Indeks.

(81)

ANGKET

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG 2010

A. PENDAHULUAN

- Daftar pertanyaan ini didesain untuk mengetahui alasan masyarakat dalam memilih berbelanja ditoko POGO dijalan pahlwan no 85 jombang.

- Demi obyektifitas hasil penelitian ini, kami mohon kiranya mengisi dengan sebenarnya

- Atas kesediaan meluangkan waktunya, kami sampaikan terima kasih. B. Petunjuk pengisian

L

(82)

Dari pertanyaan-pertanyaan yang ada jawablah dengan memberi tanda X (silang) pada jawaban a, b, c, d, atau e yang anda pilih

1. Saya membeli barang-barang ditoko POGO disebabkan tempatnya yang mudah dijangkau.

2. Pertimbangan saya membeli barang-barang disini karena pelayanannya baik

3. ketika saya membeli barang ditoko POGO habis, saya menerima barang tersebut dari gudang dengan cepat

a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju e. tidak komentar

4. pertimbangan saya membeli barang-barang ditoko POGO karena pelayanan transaksi penjualan cepat

5. karena barang-barang yang dijual lebih murah dibanding dengan toko lain, maka saya memilih berbelanja ditoko POGO.

a. Sangat setuju b. Setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju e. tidak komentar

(83)

7. Saya berbelanja disini karena ditoko POGO disediakan fasilitas

8. Saya berbelanja ditoko POGO karena toko POGO terlihat menarik dengan berbagai fasilitasnya

9. Saya berbelanja ditoko POGO merasa dibantu wakru memilih sebuah produk Pendapatan/ perbulan : a. Rp. 2.000.000,00 – keatas

(84)

c. Rp. 500.000,00 – 1.000.000,00 d. kurang dari Rp. 500.000,00

(85)
(86)
(87)

Lampiran 4

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Amir Arifudin Wahab

(88)

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Koperasi

Judul : Faktor-faktor Pertimbangan Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Berbelanja di Toko POGO Jl. Pahlawan no 85 Jombang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Jombang, Februari 2010 Yang Membuat Pernyataan

Tanda tangan

Gambar

Tabel 1.1: Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1.3: Jumlah Responden Berdasarkan Banyaknya Berkunjung
Tabel 1.5: Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Tabel 1.6: Tanggapan  Responden
+3

Referensi

Dokumen terkait

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Menurut Car dan Kemmis (dalam I.G.A.K Wardani, dkk) penellitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi

Kesimpulan yang dapat diambil adalah ternyata setiap media massa memiliki perbedaan dalam menyikapi untuk kemudian menulis sebuah peristiwa menjadi sebuah berita.Khususnya

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNGGULAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN.. Lokasi Kuliah

Pada intinya luas dari metode penelitian dapat secara valid di gambarkan berdasarkan keluasan (jumlah observasi) dan dimensi kedalaan (dari tidap observasi), single

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

maupun pengawasan terhadap barang- barang serta angkutan lain yang berkaitan dengan kegiatan perikanan di Wilayah Laut Kabupaten diluar instansi lain yang tidak

Tujuan utama Taufan’s Fish Farm dalam menjalankan usahanya adalah mencapai keuntungan yang maksimal. Untuk memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan mengoptimumkan produksi