• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN LANDASAN PENDIDIKAN Filsafat Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LANDASAN LANDASAN PENDIDIKAN Filsafat Pe"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN LANDASAN PENDIDIKAN

Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu:

Riki Andriatna, M.Pd

Disusun oleh :

Siti Aulia Kusmiati H. 1610710

Prodi / Kelas : PGSD / B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat Pendidikan dengan judul Landasan Landasan Pendidikan. Makalah ini akan membahas landasan filosofis, landasan pskilologis, landasan sosio-antropologis, landasan historis dan landasan yuridis.

Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan beberapa pihak, di antaranya Riki Andriatna, M. Pd. Selaku dosen pembimbing serta teman-teman yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin.

Bogor, November 2017

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan penulisan...2

BAB II...2

PEMBAHASAN...3

A. Landasan Filosofis...3

B. Landasan Psikologis...7

C. Landasan Sosio-antropologis...10

D. Landasan Historis...12

E. Landasan Yuridis...25

BAB III...25

PENUTUP...25

A. Kesimpulan...25

B. Saran...25

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian Landasan Pendidikan Landasanlandasan pendidikan dan pembejaran adalah asumsi, atau gagasan, keyakinan, prinsip yang dijadikan titik tolak atau pijakan dalam rangka berpikr atau melakukan praktik pendidikan dan pembelajaran.

Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya, disaat anak ini dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anak mereka juga, begitu juga disekolah dan perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen. Dalam pendidikan tentunya ada istilah mengajar dan mendidik, untuk melakukan kedua hal itu tentunya di perlukan acuan supaya proses mengajar dan mendidik dapat berjalan sebagaimana mestinya, acuan tersebut dikenal dengan istilah pendidikan.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Landasan Filosofis? 2. Apa yang dimaksud dengan Landasan Psikologis?

3. Apa yang dimaksud dengan Landasan Sosio-antropologis ? 4. Apa yang dimaksud dengan Landasan Historis ?

5. Apa yang dimaksud dengan Landasan Yuridis?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami landasan pendidikan yang meliputi: a) Landasan Filosofis

b) Landasan Psikologis

c) Landasan Sosio-antropologis d) Landasan Historis

e) Landasan Yuridis

(6)

f) BAB II

g) PEMBAHASAN

A. Landasan Filosofis

h) Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah pentingnya rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis, sistematis dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum baik dalam bentuk kurikulum sebagai rencana (tertulis), terlebih kurikulum dalam bentuk pelaksanaan di sekolah.

i)

a. Filsafat Idealisme

j) Idealisme dibawa oleh pemikiran yang dituangkan Plato. Kaum idealis meyakini bahwa kenyataan tidak ditemukan pada apa yang dapat kita rasakan. Yang dimaksud sebagai dunia nyata adalah dunia mental berupa ide atau ideal. Apa yang kita temukan selama ini hanyalah berupa kenyataan bentuk paling akhir yang bisa diukur. Bagi kaum idealis, kebenaran umum dan nilai-nilai penting memanglah ada. Sebagai pendidik, tugas anda adalah untuk membawa ide yang bersifat abstrak ke tingkat kesadaran. Sesuai dengan pandangan ini, maka sangatlah penting untuk mengajarkan siswa tentang budaya turun temurun umat manusia dan terutama mengenai usaha manusia di setiap zaman untuk meningkatkan pemahaman yang lebih sempurna mengenai kebenaran tertinggi. Bentuk kurikulum yang secara kuat menekankan filosofi, teologi, pengetahuan liberal, dan ilmu seni biasanya sejalan dengan gaya pikiran kaum idealis.

(7)

riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).

l) Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi. Secara kelembagaan institusional, maka pendidikan akan didominasi oleh fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Di ranah pendidikan dasar, akan didominasi oleh konsep-konsep dan pengertian-pengertian secara devinitif tentang segala sesuatu. Tetapi, menurut psikologi perkembangan peserta didik terdapat tahap-tahap perkembangan pemikiran siswa.

m) Metode yang digunakan oleh aliran idealisme adalah metode dialektik, syarat dengan pemikiran, perenungan, dialog, dan lain-lain. Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme adalah pengembangan kemampuan berpikir, dan penyiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan praktis.

n)

b. Filsafat Idealisme

o) Realisme menyatakan bahwa sangatlah penting untuk mempelajari kebenaran yang kekal. Kebenaran yang dimaksud ini akan ditemukan di dunia nyata yang keberadaannya terpisah

(8)

adalah beberapa pelajaran yang paling ditonjolkan oleh kaum realis.

q)

c. Manfaat Filsafat Paragmatisme

r) Pragmatisme berfokus pada keadaan lingkungan yang terus berubah dan menolak gagasan adanya ilmu pengetahuan yang bersifat kekal. Kebenaran bagi kalangan aliran ini selalu berubah sepanjang waktu. Seharusnya orang memperhatikan hal-hal apa yang dihadapinya danmembuat penilaian tentang kerangka pikir yang sesuai dengan masa dan budaya dimana mereka berada. Tokoh pendidikan pragmatisme yang paling terkenal adalah John Dewey. Dewey mengutamakan penekanan pada kebutuhan manusia muda untuk membangun keunggulan dalam keterampilan pemecahan masalah. Individu yang memiliki keterampilan jenis ini akan memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk berpikir dan beradaptasi pada kondisi sosial yang berubah-ubah.

(9)

memiliki sumbangan terhadap dinamika dunia pendidikan. Berikut ini manusia).Bagi esensialis, pendidikan adalah kendaraan untuk membawa manusia kedalam budayakehidupan (Oliva, 1992: 196). v)

b) Progresivisme

w) Paham progresivisme juga disebut pragmatis. Menurut Oliva (1992: 198) Progresivisme berpandangan bahwa pendidikan adalah pelayanan terhadap kebutuhan siswa/pembelajar.

x) Kebutuhan dan minat pembelajar merupakan kepetingan utama pendidikan. Kebutuhan dan minat pembelajar merupakan bahan pertimbangan yang utama dalam memberikan layanan pendidikan. Progresivisme juga berpendapat bahwa pendidikan adalah demokrasi dan proses pendidikan berpusat kepada kepentingan si pembelajar itu sendiri.

y)

c) Perennialisme

z) Perenealisme meiliki pandangan bahwa pendidikan adalah pendisiplinan pikiran, pengembangan nalar, serta

(10)

bb) memandang bahwa sekolah harus berdiri di barisan terdepan untuk terciptanya perubahan sosial yang mendasar.

cc)

e) Eksistensialisme

dd) Amstrong (2000: 114) mengemukakan dalam eksistensialisme tidak ada prinsip atau kebenaran yang bisa diterapkan pada semua orang. Satu-satunya realitas yang menurut pandangan ini dianggap objektif adalah bahwa pada akhirnya kita akan mati sehingga kita hendaknya menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Kunci paradigma eksistensialisme adalah kebebasan individu.

ee)

f) Postmodernisme

ff) Paradigma ini mengusulkan untuk melihat kenyataan dengan berfokus pada individu dan masyarakat beserta pendekatan-pendekatan unik mereka dalam memahami sesuatu.Postmodern justru memperhatikan persoalan budaya secara lebih dalam. Postmodern memiliki kesamaan dengan konstruktivisme dalam kerangka bahwa keduanya memiliki pandangan yang terpusat pada individu, dengan berlandaskan pada adanya perbedaan di antara individu yang akhirnya menimbulkan perbedaan cara pandang dalam menyikapi sesuatu ( Amstrong, 2000:111).

B. Landasan Psikologis

gg) Setiap individu dalam hidupnya melalui fase-fase perkembangan. Mengenai penentuan fase-fase perkembangan tersebut para ahli mempunyai pendapat yang berlainan. Elizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu yang meliputi:

hh) Tahap I : fase prenatal (sebelum lahir yaitu masa konsepsi sampai 9 bulan);

ii) Tahap II : infancy (orok, yaitu lahir sampai 10-14 hari);

(11)

kk) Rousseau mengemukakan tahapan perkembangan sebagai berikut:

ll) Tahap I : 0,0 – 2,0 tahun, usia pengasuhan

mm) Tahap II : 2,0 – 12,0 masa pendidikan jasmani dan latihan pancaindera

(12)

1. Manusia yang hidup bersama

2. Adanya interaksi sosial yang cukup lama 3. Mempunyai kesadaran sebagai satu kesatuan 4. Menghasilkan kebudayaan

bbb) Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalamrangka kehidupan masyarakat yang dijadikan mililk diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,1985).Terdapat tiga jenis wujud dari kebudayaan, yaitu : 1. Sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,

norma-norma, peraturan-peraturan, dsb

2. Sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyaraka

3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia antara individu, masyarakat, dan kebudayaannya tak dapat dipisahkan. Hal ini sebagaimanakita maklumi bahwa setiap individu hidup bermasyarakat dan berbudaya, adapun masyaraka tterbentuk dari individu. Untuk memenuhi kebutuhan, setiap individu maupun kelompk melakukan interaksi sosialyang didalamnya melakukan berbagai tindakan sosial, yaitu perilaku individu denganmempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. Masyarakat menuntut hal tersebut tiada lain agar tercipta konformitas, yaitu bentuk interaksi yang didalamnya setiap individuberperilaku terhadap individu lainnya sesuai yang diharapkan masyarakat agar tidak terjadipenyimpangan tingkah laku. Apabila terjadi penyimpangan tingkah laku, maka masysarakat akanmengucilkannya bahkan melakukan pengedalian sosial (social control), yaitu apa yang didefinisikan Peter L. Berger sebagai cara masyarakat untuk menertibkan anggotanya.

ccc)

(13)

tentang berbagai macam peranan dalam konteks kebudayaanmasyarakatnya,sehingga mereka mampu hidup berbudaya dan bermasyarakat.

eee) Menurut Peter L. Berger “sosialisasi adalah proses anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisiapsi dalam masyarakat. Sedangkan enkulturasi adalah proses individu belajar craberpikir, bertindak yang mencerminkan kebudayaan masyarakat.Dalam kehidupan riil, sosialisasi inherent dengan kebudayaan , sebab kebudayaanlah yangmenentukan arah dan cara- cara sosialisasi yang dilaksanakan masyarakat. Karena itu, prosessosialisasi terjadi juga proses enkulturasi (pembudayaan). Dari sudut sosiologi, dan pendidikanidentik dengan sosialisasi. Sedangka dari sudut antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi.

D. Landasan Historis

fff) Landasan historis kurikulum membicarakan proses bagaimana program pendidikan masa lalu tumbuh sampai saat ini dan masih berpengrauh pada kurikulm sekarang dan masa depan. Jika pendidikan harus tumbuh dari posisinya yang konsveratif menuju perbaikan mengikuti tuntutan zaman, pendidik perlu terus menerus mengevaluasi landasan berfikir, praktik dan prosedur pendidikan saat ini dengan memperhatikan perkembangan pendidikan di masa lalu (Stone & Schneider, 1971:224) berikut ini sejarah singkat kurikulum sejak pra-abad ke-20, menjelang abad ke-20 sampai kurikulum abad ke-20.

ggg)

hhh) A. PENDIDIKAN PRA-ABAD KE-20

(14)

Beberapa cuplikan sejarah pendidikan di masa pra abad ke-20 adalah sebagai berikut:

jjj) Pendidikan sejak masyarakat pra literasi (700-5000 SM) merupakan sejarah panjang, sampai masa kini, ketika sejak itu umat manusia mengembangkan keterampilan hidup (life skills) seperti mencipta, mempertahankan, dan mentransfer kebudayaan. Pengembangan kebudayaan keterampilan hidup (cultural survival skills) itu adalah tema pokok pendidikan, berdasarkan kenyataan bahwa sejak dahulu sampai kini, manusia merespons berbagai masalah dan tantangan hidup untuk menemukan cara penanggulangan yang tepat bagi kehidupan yang baik. Tantangan hidup manusia prasejarah, antara lain, keganasan alam seperti banjir dan kekeringan, binatang buas dan kelompok sosial lain yang tidak bersahabat, dan desakan untuk memenuhi kebutuhan seperti pangan, sandang, dan papan. Keadaan ini, menurut Butts (1955), mengharuskan manusia memiliki pengetahuan dan keterampilan yang di mulai dengan cara coba-coba menanggulanginya yang makin lama berkembang sampai menjadi kebudayaan (Ornstein&Levine,1985:75).

kkk) Karena muatan budaya sekelompok masyarakat yang ternyata mampu membuat kehidupan mereka nyaman, para orang tua masyarakat itu ingin mewariskannya kepada anak cucu mereka yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, bahasa, dan muatan kebudayaan lain. Bentuk paling awal muatan kebudayaan yang diwariskan itu ialah hasil pembuatan alat-alat keperluan hidup (tool making), cerita cerita rakyat, dan keterampilan berbahasa. Melalui bahasa, warga mengembangkan keterampilan abstrak yang memungkinkan kehidupan mereka berkembang pesat sampai menjadi bagian penting proses pendidikan yang berlangsung secara alami dari orangtua ke anak-anak (Ornstein& Levine, 1985:75). Keterampilan berfikir yang ditunjang keterampilan bahasa merupakan modal strategis bagi perkembangan keterampilan hidup warga dan perkembangan nilai-nilai kemanusiaan kemasyarakatan.

(15)

mmm) 1. Pendidikan Mesir dan Cina Kuno

nnn) Dari tahun 4000-3000 peradaban mesir ditopang tiga hal utama: penggunaan mental, sistem tulisan, dan pemerintahan terorganisasi (Johnson,1968:8). Hampir seperdua dari 6000 tahun sejarah mesir, pendidikan lebih fokus pada praktik daripada pengembangan berfikir kognitif abstrak, sedangkan aspek afektif diajarkan melalui institusi agama dan keluarga. Kemudian timbul pendidikan bagi anak laki-laki yang diajarkan oleh bapaknya. Hal ini memungkinkan berkembangnya program pendidikan yang lebih berorientasi vokasional dengan sistem magang yang diperkuat latihan di rumah. Fokus utamanya aialah pada pengajaran menulis hieroglyph yang di dorong pemerintahan berbasis dokumen oleh kelas penguasa konservatif sebagai otoritas pendidikan tinggi. Secara tradisional, tekanan terutama diletakkan pada pengajaran matematika praktis, astronomi, kedokteran, teknik, dan geografi yang berakibat pada kemajuan arsitektur Mesir Kuno.

ooo) Diperkirakan keruntuhan peradaban Mesir Kuno disebabkan kekurangan kesusastraan, pola pikir filosofis dan penelitian ilmiah yang berhubungan dengan pengetahuan abstrak (Schubert, 1986:55). Situasi berbeda ditemukan di Cina yang didominasi dua orientasi pendidikan: (1) ide Lao-Tse (abad ke-6 SM), dan ke (2) Confucius (abad ke-5 SM).

ppp) Pendidikan menurut, Lao-Tse, merupakan buah kontemplasi sebagai landasan pokok perkembangan pikiran dan prestasi yang bermanfaat dan penting bagi manusia. Adapun pendidikan, menurut Confucius, di haruskan berorientasi kepada kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi, sehingga pendidikan dipandang sebagai proses yang mengembangkan masyarakat dan institusinya.

qqq)

rrr) 2. Pendidikan Yunani Kuno

(16)

menghafal undang-undang. Sistem pendidikan sparta tersebut menghasilkan anak berketerampilan militer yang kuat dan politisi andal (Johnson,1968:9).

ttt) Pertengahan abad ke-15 SM, timbul perubahan ekonomi Yunani, yaitu munculnya kelas pedagang yang memerlukan tipe baru pendidik, terutama di Athena yaitu a Sophist. Kelompok pendidik tutorial privat ini mengembangkan berbagai ragam metode mengajar bagi kelas pedagang dan kelas sosial di Athena dan di beberapa negara kota di Yunani. Mereka membutuhkan kemampuan intelektual dan keterampilan retorika.

uuu) Setelah 479 SM dan akhir perang prusia, pendidikan Yunani tumbuh pesat. Mata pelajaran membaca, menulis, dan bercakap-cakap dikembangkan sampai diajarkan kepada anak-anak berumur 7-13 tahun. Para sophist menciptakan mata pelajaran formal seperti Tata Bahasa, Retorika, dan Logika. “Kurikulum” bagi anak berumur 13-16 tahun diperluas dengan memasukkan geometri, menggambar, musik, tata bahasa, dan retorika.

vvv) Socrates 470-399) SM) Terkenal dengan socratic method of questioning, metode bertanya dan diskusi yang memicu inkuiri diikuti penguatan kebaikan(virtues). Metode bertanya Socrates itu dianggap suatu teknik pedagogik ampuh oleh banyak guru sampai kini

www) (Zais, 1976: 132)

xxx) Plato (428-328 SM), murid Socrates paling terkenal, mengembangkan formulasi klasik prinsip filsafat idealisme, filsafat tradisional dan tertua. Menurut idealisme, berfikir dan belajar merupakan nama dari proses-proses penemuan atau pengumpulan kembali pengetahuan tersembunyi (latent knowledge) dalam bentuk yang sebenarnya. Karena pengetahuan yang sebenarnya itu (true knowladge) bersifat intelektual dan realitas, pengetahuan hanya bisa diungkap secara intelektual, dan karena itu, pendidik harus bersifat intelektual (Ornstein & levine: 82).

(17)

anak laki-laki dan perempuan (Schubert,1986: 56). Kurikulum plato Quadrivium terdiri atas empat bidang studi: Aritmetika, geometri, astronomi, dan musik.

zzz) Keempat bidang studi itu, menurut Plato, membentuk sains yang mempersiapkan siswa untuk memahami knowledge of the good. Untuk menguasai pengetahuan yang baik perlu dilakukan studi sistematis tentang dialetic atau filsafat. Jadi, plato memandang filsafat bukan hanya sebagai the queen of all the sciences, tetapi juga inti kurikulum pendidikan tinggi (Zais, 1976:133)

aaaa) bbbb)

4. Pendidikan Romawi Kuno

cccc) Pendidikan Romawi Kuno di pengaruhi pendidikan Yunani. Tujuan pendidikan Romawi Kuno adalah pengajaran nilai-nilai moral dan kemuliaan sosial untuk menjaga ketertiban hukum, kebiasaan dan agama (Johnson, 1968:11). Jika Yunani fokus pada filsafat spekulatif, Romawi lebih tertarik pada pendidikan bagi polistisi dan tenaga administratorandal (Ornstein & Levine, 1985:87)

(18)

mempelajari gramar, retorika, logika dan sastra. Kemudian bangsa Romawi mengembangkan kurikulum The Seven Liberal Arts yang berasal dari kurikulum Yunani Kuno. Trivium (gramar, retorika dan logika ) dan kurikulum Plato Quadrivium (aritmetika, geometrika, astronomi dan musik )

eeee) Revolusi mengubah sistem pendidikan Romawi. Setelah Romawi menjadi empirium, keberhasilan orang di empirium itu ditandai kemampuan berpidato yang dilengkapi penguasaan sains dan pelayanan publik sehingga pendidikan menjadi domain pemerintah.

ffff) Pada peiode 300-500 SM kurikulum terpisah dari kehidupan. Penghafalan karya sastra dan kontrol ketat terhadap siswa menjadi bagian misi pendidikan. Menurut Mxwell et al (1963 )sensor ide-ide dan pemisahan para ahli politisi dianggap sebagi penyebab kejatuhan Romawi (Schubert, 1986:58 )

gggg) 4. Pendidikan Islam

(19)

Arab. Terjemahan itu penting bagi pendidikan Islam dan melalui kontak dengan Eropa, hasil terjemahannya itu diperkenalkan kembali kedunia Barat. Selain itu pakar Islam berkontribusi pada studi astronomi, matematika dan kedokteran.

iiii) Pada abad pertengahan, tingkat pembelajaran dan keagungan Islam di kota-kota Moorish Toledo Gradana di Spanyol Turki Baghdad di Mesopotamia dan Kairo di Afrika Utara dalam banyak hal lebih unggul di banding Barat. Dari pusat-pusat ide itu muncul universitas Baratmucul sehingga hubungan yang lebih kosmopolitan dengan timur berkembang pesat. Dari budaya di era itu muncul beberapa pendidik besar seperti al-Ghazali (1058-1111) sebagai salah seorang ilmuan Islam yang mengemukakan ketidak mampuan otak manusia jika berhadapan dengan kemuliaan, kebesaran, kekuasaan, dan keagungan Tuhan. Tiga ratus tahun kemudian Ibnu Khaldoun (1332-1406 ) menurut ahli sejarah, merupakan seorang intelektual terbesar diabad itu. Melalui perluasan kekuasaan Islam, ajaran agama ini tersebar sampai ke Afrika Utara dan India, bahkan sampai ke Spanyol, sebagai akibat kontak dengan berbagai ragam penduduk dan budaya, seperti Hindu, Islam berkembang yang tefleksi pada pertumbuhan pesat sastra, filsafat sains dan arsitektur,

jjjj) Atas pengaruh pemimpin Islam Arab lahir pendidikan tinggi Arabdi Baghdad, Kairo, Cordaba dan Grenada. Selain itu Kontribusi terbesar bangsa Arab pada pendidikan Barat ialah terjemahan dan pelestariankarya besar filsuf Yunani seperti Aristoteles, Eilicid Galen, dan Prolemy (Ornstein & Levine, 2008:77). Pemikir Islam seperti Avisena (980-1037) yang menerjemahkan filsuf Aristoteles yang sangat bermanfaat dan Averroes ( 1126-1198 ) seorang ahli kedokteran, penerjemah dan komentator Aristoteles juga berpengaruh besar pada pendidikan Barat dan Eropa.

(20)

Afganistan, dan lain-lain, dan mulai muncul memiliki keinginan untuk mempelajari ajaran dan kebudaan Islam. Saat ini banyak sekolah dan perguruan tinggi di Amerika Serikatyang membuka program studi dan menawarkan mata pelajaran dan mata kuliah tentang kultur Arab dan ajaran Islam.

llll) Dapat disimpulkan bahwa Ilmuan Arab Islam berkontribusi besar pada perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Barat melalui karya terjemahan filsuf Yunani dan kepakaran beberapa tokoh ilmuan Islam sendiriyang luput dari pengetahuan orang banyak karena jarang diungkapkan dalam literatur dan media massa kini.

mmmm)

nnnn) 5. Pendidikan Abad Pertengahan

oooo) Karena pendidikan di Abad pertengahan ( 500-1400 SM ) identik dengan pendidikan Kristen, perspektif kurikulum diera ini terkait ajaran Kristen. Era kebudayaan dan pendidikan Barat mulai pada akhirperiode Klasik Yunani dan Romawi Kunosampai permulaan era modern. Abad pertengahan ditandai melemahnyapembelajaran dan penguatanpengaruh slolastik pendidik akademik. Sesuai ajaran agama, pengetahuan yang perlu masuk kurikulum ialah jiwa manusia immortal, tidak berpindah – pindah dan lebih utama dari benda duniawi.

(21)

filsafat Yunani dan sains. (3) Monasic School mengajarkan bahasa Latin, membaca, menulis, musik, dan etika bergaul dan moral disamping matematik dan astronomi. (4) Song School mengajarkan menyanyi dan musik yang harus dikuasai siswa mengiringi kegiatan agama, dan (5) Chantry School dilaksankan pendeta untuk mengajarkan nyanyian misa, dan jika waktu ada, diajarkan pula membaca dan menulis bahasa Latin sesuai kebutuhan gereja (Johnson, 1968:12)

qqqq) 6. Pendidikan Era Renaisan dan Reformasi

rrrr) Masa Renaisans, bermula pada awal abad ke 14 (1350-1500), mencapai puncaknya pada abad ke 15 yang ditandai munculnya perhatian pada aspek humanistikYunani Latin Klasik. Sama halnya dengan skolastik pertengahan, para humanis di era ini menemukan otoritas masa lampau dengan menggunakanmanuskrip klasik mereka. Tetatpi menurut Schwoebel (1971) pendidik humanis lebih terakhir pada pengalamanskeduniawian dan ketuhanan.

ssss) Martin Luther King dari Jerman Dan John Calvin dari Perancis,adalah dua contributor utama dalam perubahan kurikulumdi era Reformasi. Luther ingin semua pendidikan wajib bagi semua anak. Sekolah harus dibawah control pemerintah sehingga mudah di monitor. Pendidikan agama harus diberikan dalam bahasa ibu anak bersangkutan dan mengusulkan music dan pendidikan jasmani dalam kurikulum serta perlunya mengajarkan bahasa klasik pada pendidikan tinggi. Calvin mengusulkan perlunya supervise rumah tangga supaya diketahui apakah orang tua mengajarkan ajaran agama dengan benar, sehingga bisa dihindarkan pengajaran agama yang tidak benar, Calvin juga menginginkan agar sekolah dan gereja sama-sama fokus pada pengajaran agama, Kedua tokoh menganggap peran strategi rumah tangga dalam penndidikan anak-anak sebagai bentuk disiplin anak-anak.

(22)

dengan fokus pada seni, alam dan otak sebagai mata pelajaran utama. Di Perancis muncul Francabelais yang menekankan pentingnya pendidikan disenangi anak, dan karena itu anak perlu dibimbing agar belajar dari pengalaman melaui observasi, interpretasi, dan evaluasi kehidupan, sehingga pendidikan tidak hanya bersumber pada buku teks. Jadi, para realis menginginkan pendidikan lwbih berorientasi life-centerd dan mereka setuju dengan ide reformasi yaitu universal education.

uuuu) B. PENDIDIKAN MENJELANG ABAD KE 20 vvvv) Pada awal tahun 1800-an, akademi mulai menggantikan sekolah Gramar latin, karena Akademi menawarkan beragam kurikulum praktis bagi siswa yang akan bekerja setelah tamatm disamping program bagi siswa yang akan meneriskan ke perguruan tinggi. Menurut Wiles dan Bondi, kurikulum akademi mencakup mata pelajaran klasik termasuk bahasa Latin, orthography, dan Gramar.

wwww) Ide Rosseau dan Lockke diadopso melalui reformssi kurikulum di jerman oleh Johan Basedow dengan menambah mata pelajaran prakttis seperti ilmu alam, sejarah alam,anatomi, dan pendidikan jasmani.

xxxx) Idealismu Pestalozii direalisasikan dalam sekolah modern tanpa bayar di Jerman untuk menjadikan pendidikan sebagai instrument negara bagi perbaikan social, bukan instrument gereja. Sehubungan dengan itu, Kant menginginkan agar menjadi tugas negara untuk menyediakan pendidikn bagai perkembangan bagi siswa. Ide ini memengaruhi Horace Menn, Hery Bernard dan Harris. Ide Kant, Hegel, dan Pestalozzi berpengaruh sedikir pada pendidik dan filsuf Jerman Johan Federick Herbart yang dikenal sebagai Bapak Sains Pendidikan dan Bapak Psikologi Modern. Hal ini disebabkan karena ide Herbart banyak berpengaruh pada pendidik sampai awal abad ke 20. Herbart mengembangkan lima langkah metode pengajaran

yyyy) 1. association, mengembangkan antara pengetahuan yang telah diketahui dan yang akan diketahui siswa

(23)

aaaaa) 3. association, mengembangkan analogi dengan materi sebelumnya

bbbbb) 4. geleralization, berpindah dari contoh konkret ke yang abstrak

ccccc) 5. application, memakai pengetahuan yang baru diperoleh sebagai basis bagi pengembangan pengetahuan selanjutnya

ddddd) Esensi tujuan pendidikan Hertbart adalah mengembangkan manusia berbudaya sesuai standard nilai-nilai yang tinggi. Ini berarti bahwa pendidikan menurut Herbart adalah uusaha moral yang dikembangkan bagi potensi moral yang inheren bagi setiap diri anak, dank arena itu pendidikan harus dilakukan berdasarkan psikologi anak. Dan adal tugas guru untuk mengajarkan dan mengarahkan perkembangan anak menuju ke pembentiukan mereka menjadi manusia yang berbudaya. Kurikulum untuk mencapai tujuan tersebut menurut Herbart, adalah pengajaran niali-nilai budaya yang terdapat dalam mitologi dan sejarah kuno dalam literature modern. Deengan kurikulum tersebut guru harus memperkaya dan memperluas perspektif anak dengan cara mengekpose anak pada pengetahuan terkait pengalaman agar dapat meningkatkan kadar moral anak (Schubert, 1986: 67-68)

eeeee) Leo Tolstoy dari Rusia, mengenal pendidikan Pestalozzi. Dia mengembangkan sekolah dasar yang membebaskab anak-anak keluar masuk sekolah sesuai keinginan mereka dan sekolah dijadikan sebagai tempat anak anak bebas bermain dengan ide-ide, belajar diskusi atas bantuan guru dan orang dewasa dimasyarakat. Tolstoy telah melakukan eksperimen untuk mengantisipasi pendidikan progresif yang sangat liberaldan ia mengajukan kurikulum sebagai yang terdapat dalam diri guru. Hal yang dijelaskan oleh Boultwood bahwa guru harus seorang yang menguasai mata pelajaran yang diajarkan dan menguasai pula bagaimana mengajarkannya, bukan saja secara intelektual tetapi juga dengan nuansa kasih saying pada anak.

(24)

tekanan pada minat, bakat dan pengalaman anak serta kritiknya terhadap pendidikan tradisional membuka jalan bagi munculnya pendidikan progresif di Amerika Serikat dan ide ini tenyata sangat besar pengaruhnya pada John Dewey.

ggggg) C. PENDIDIKAN ABAD KE 20

hhhhh) Ide James tentang Leaerning by doing sangat berkesan pada Dewey yang juga terpengaruh tentang antara demokrasi dan pendidikan oleh Mann dan Jefferson. Besarnya pengaruh tersebut terhadap Dewey terlihat pada banyak buku yang ditulisnya selama 93 tahun kehidupan. Dewey menekankan perlunya pendidik menyadari bahwa pendidikan harus melibatkan anak secara bermakna dalam kehidupan social. Guru dan pengembang kurikulum dalam memulai pendidikan dari aspek psikologis anak sehingga menghasilkan pengalaman yang berkembang melalui perkenalan anak atas pengetahuan yang relevan.

iiiii) Ide inilah yang membawa Dewey ke kesimpulan bahwa sekolah dan masyarakat tidak terpisah. Karena itu tujan sekolah ialah untuk menyelesaikan masallah social agar terbentuk masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan hal itu pendidikan harus berfokus pada pembentukan invidu anak sebagai makhluk unik, sehinhha kebutuhan perkembangan individual anak harus bisa berkonstribusi pada kemajuan masyarakat. Dewey memandang pendidikan atau sekolah sebagai suatu institusi netral yang bisa berfungsi pengembang atau pengekang kebebasan. Implikasi ini, Dewey menginginkan agar tujuan pendidikan sejalan dengan tujuan masyarakat.

(25)

metode ini bisa tersebar luas ke seluruh dunia melalui latihan pendek selama enam bulan.

kkkkk) Amerika Serikat menancapkan tonggak kelahiran kurikulum sebagai bidang study yang ditandai munculnya tiga peristiwa penting pada tahun 1918. Pertama, William Kilpatrick (1925) menerbitkan buku Project Method yang dibaca luas seluruh dunia untuk mempromosikan ide filsafat kurikulum Dewey. Ternyata, ide tentang perlunya keterlibatan siswa dalam perencanaan kurikulum berakar dari Kilpatrick dan Rugg (1930) yang mempromosikan penyusunan kurikulum terpusat pada siswa . Karena itu, menurut Kilpatrck, guru dad siswa harus memiliki tujuan yang sama, berkisar pada situasi, berkisar pada situasi kehidupan yang tipikal dan proyek harus berada dalam situasi social seperti sesuatu yang akan dihasilkan atau di konsumsi, sesuatu masalah yang akan diselesaikan atau suatu latihan yang akan dilaksanakan untuk dapat dikuasai anak. Kedua, Kurikulum menurut harus diformulasikan berdasarkan analisis kegiatan ilmiah tentang kehidupan orang dewasa yang diterjemahkan ke dalamtujuan tingkah laku. Proses ini dikenal dengan activity analysis, yaitu menganalisis kehidupan orang dewasa secara lebih perinci. Ketiga, Tujuan pendidikan menengah yaitu : kesehatan, penguasaan proses utama, anggota keluarga yang baik, persiapan vokasi pemanfaatan waktu lowong, dan kewarganegaraan (Schubert, 1986: 75)

lllll) Selama tahun 1940-an, kecenderungan pengelompokan siswa dimulai. Perhatian diberikan terutama pada siswa berbakat agar banyak siswa yang dapat meneruskan ke pendidikan tinggi. Ini berarti juga sarana dan prasarana pendidikan serta dana bagi perkembangan bisnis itu sendiri yaitu perkembangan kurikulum.

(26)

keluarga miskin dan bagi berbagai kelompok social ekonomi, etnik, dan gender. Tahun 1980-an juga ditandai sebagai tahun munculnya metode baru yang bermanfaat dalam mengkaji hasil pendidikan dalam masyarakat yang kompleks dan multicultural. Tahuan 1980-an juga ditandai tahun. Munculnya gerakan kembali ke fundamental.Perhatian pada teknologi maju bagi bidang pendidikan juga muncul tahun 1980-an terutama revolusi computer.

E. Landasan Yuridis

nnnnn) Melalui kegiatan belajar ini Anda akan mengkaji dua hal, yaitu landasan yuridis sistem pendidikan nasional yang bersumber dari Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 (UUD 1945) dan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kajian dalam kegiatan pembelajaran ini meliputi cita-cita nasional mengenai pendidikan; amanat UUD 1945 mengenai penyelenggaraan sistem pendidikan nasional; pengertian pendidikan, pendidikan nasional, dan sistem pendidikan nasional; dasar, visi, misi, fungsi, tujuan, strategi pendidikan nasional, dan prinsip penyelenggaraan pendidikan; hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat, negara dan pemerintah; serta wajib belajar. Dengan demikian setelah mempelajari kegiatan belajar ini Anda akan dapat menjelaskan landasan yuridis penyelenggaraan sistem pendidikan

ooooo) nasional berdasarkan UUD 1945.

(27)

qqqqq)

BAB III

rrrrr)

PENUTUP

A. Kesimpulan

sssss) Pendidikan telah berlangsung semenjak manusia ada. Sejak masa prasejarah, orang dewasa mendidik anak dengan tujuan yang relatif sama dengan orang dewasa kini, yaitu untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda agar mereka fungsional di masyarakat. Pewarisan kebudayaan kepada generasi muda, bukan hanya dapat memelihara kebudayaan masyarakat, tetapi juga dapat mengembangkan kebudayaan itu sendiri oleh generasi muda sesuai tuntutan perkembangan zaman.

B. Saran

ttttt) Sebagai seorang calon pengajar atau pengajar akan lebih baik jika mengetahui dan memahami landasan – landasan pendidikan sebagai bahan pembelajaran dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik dengan acuan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

uuuuu) vvvvv) wwwww) xxxxx) yyyyy) zzzzz) aaaaaa) bbbbbb) cccccc) dddddd) eeeeee)

ffffff)

(28)

1. Mudyahardo, Redja.(2008). Landasan-Landasan Filosofis Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI

2. Soetopo, Hendyat, Soemanto, Wasty. (1993). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.

3. Prof. Dr H. Oemar Hamalik (2013), Dasar-Dasar pengembangan kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

4. Prof. Mohamad Ansyar, Ph.D. (2015), Kurikulum hakikat, fondasi, desain dan pengembangan. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

5. (https://media.neliti.com/media/publications/112539-ID-filosofi-sebagai-landasan-pengembangan-k.pdf)

iiiiii)

Referensi

Dokumen terkait

Jika kemampuanmu telah optimal maka sebenar-benar yang terjadi adalah bahwa engkau itu harus meliputi seluruhh dunia: Dunia Barat, Dunia Utara, Dunia Timur, Dunia Barat Utara

Maka apabila kita menganalisa pelbagai macam pendapat tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk

Aliran pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide disebut rasionalisme. Kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Kaum

Seorang guru yang menganut paham idealisme harus membimbing atau mendiskusikan bukan sebagai prinsip-prinsip eksternal kepada siswa, melainkan sebagai

Maka apabila kita menganalisa pelbagai macam pendapat tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk

Dari ketiga pengertian di atas dapat dipahami bahwa idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa hakekat segala sesuatu ada pada

Pendidikan merdeka belajar sangat cocok sekali jika ditelaah dari kacamata idealisme, karena idealisme merupakan aliran filsafat yang bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan

Menggunakan idealisme mungkin diilustrasikan oleh contoh dari guru sekolah tinggi Bahasa Inggris mendiskusikan Mark Twain’s Huckleberry Finn dengan siswa yang telah menyelesaikan