Jaringan aktor dalam media baru
Pendahuluan
Antony Giddens, mengatakan bahwa dengan adanya modernitas ruang dan waktu terputus, yang kemudian ruang perlahan – lahan terpisah dari tempat. Pernyataan ini dapat dikatakan bahwa manusia menciptakan sebuah sistem sosial baru, dimana mereka dapat berinteraksi tanpa harus berada dalam satu tempat, dalam waktu yang bersamaan pula. Dengan melalui internet / media baru semua hal tersebut menjadi sangat mudah dilakukan. Dalam new media pun di sajikan banyak sekali berbagai macam website atau situs yang dapat kita telusuri sesuai degan kebutuhan kita, kita dapat mencari informasi kesukaan kita, berinteraksi degan siapa saja, dan melakukan berbagai hal lain nya. Sebagai pemakai, atau user di dalam media pastinya kita terkadang berperan sebagai diri kiita sendiri, atau sebagai seorang aktor, dengan tujuan tertentu.
Aktor atau bisa dikatakan sebagai pelaku / sesuatu yang menjalankan sebuah aksi. Dalam mencapai sutu tujuan pastinya aktor tidak berjalan sendiri, ada aktor pendukung yang juga ikut berperan di dalam nya. Peran itu bukan saja dari peran serta manusia, tapi juga suatu hal seperti pengetahuan, dan teknologi yang di butuhkan untuk membatu. Contoh nya Dalam mecari berita seorang wartawan pastinya tidak sendirian, mereka di dukung oleh seorang kameraman, seorang supir yang mengantar nya, dan berbagai peralatan teknis pendukung, seperti kamera, dan microphone.
Jaringan, dapat di artikan sebagai sebuah rangkaian yang terhubung satu sama lain. Dengan demikian antara satu dan yang lainnya saling berkaitan, dan tidak terpisahkan. Dalam melakukan suatu aksi pastinya ada hal yang juga mempengaruhinya., contohnya dalam mencari berita, seorang wartawan pastinya di bekali dengan wawasan pegetahuan, dan juga pengalaman sebelum nya, sehingga hal tersebut menjadi pedoman dan pertimbangan dalam melangkah.
Aktor Network Theory, atau yang di kenal dengan Teori Jaringan Aktor merupakan salah satu pendekatan pada bidang ilmu sosial dan teknologi. Teori ini di perkenalkan oleh Bruno Latour, seorang ilmuan sosiologi dan antropologi yang berasal dari Prancis. Selain itu juga ada nama Michael Callon, dan juga John Law. Para ilmuan ini kemudian sepakat bahwa masyarakat itu berisikan unsur – unsur yang lebig dari sekedar individu manusia, dan norma yang mengatur kehidupan mereka. Teori ini mulai di perkenalkan pada era 1980 an, yang juga merupakan pengembagnan dari kajian ilmu Science, Technology, and Society (STS).
diperlukan sebuah perangkaian / penjelasan secara lebih mendalam menganai “ Masyarakat “. Jadi dapat di simpulkan bahwa masyarakat itu di pandang sebagai suatu sistem yang heterogen yang terdiri dari elemen –elemen sperti elemen manusia ( entitas sosial ), dan non Manusia ( entitas Teknis) , yang saling mempengaruhi , dan mencoba mendeskripsikan secara kontinu / terus menerus.
Pada umumnya, teori jaringan aktor ini mengembagkan konsep mengenai jaringan, aktor, translasi, dan juga intermediari.
Jaringan di sini tidak hanya fokus pada hubungan sosial dan juga aktor manusia, tetapi juga
pada relasi non manusia ( yairu jaringan yang beragam / heterogen )
Aktor dapar di artikan sebagai sesuatu yang ikut terlibat, dalam hal ini bukan hanya manusia,
tetapi juga objek teknis
Translasi, dapat di artika sebagai suatu penyesuaian aksi / penjajakan yang berlangsung
diantara para aktor, hinga di dapatkan suatu relasi yang stabil dan membuat objek teknis dapat terus befungsi,
Intermediari, adalah aktor yang “bersirkulasi”, diantara aktor –aktor yang memelihara relasi
di atara mereka.
Teori ini di kaji berdasarkan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari, sebagai contohnya dalam penemuan media massa, dimana pada zaman dahulu batu di gunakan sebgai salah satu media massa yang di pahat hingga membetuk sebuah pesan – pesan tertentu, kemudian era itu berkembang bersamaan dengan revolusi industri dengan penemuan mesin uap, media masssa pun berkembang pesat dengan menggunakan mesin cetak, dan kertas. Sampai degan era modern sekarang sampai berkembangnya internet, media massa dengan cetak mulai di tinggalkan dan beralih degan media digital. Sistem dalam jaringan aktor ini akan terus mengalami perkembangan sesuai degan kebutuhan, dan akan terus ber evolusi terus menerus yang bertujuan untuk memperkuatjaringan tersebut yang dapat menggantikan atau menambah faktor yang telah ada.
menciptakan sesuatu hal yang baru, sedangkan faktor non manusia ( faktor teknis ) bisa di katakan sebagai faktor penunjang, atau peralatan yang di gunakan untuk terwujudnya hal tersebut.
Jaringan Aktor Dalam Media Baru.
Media yang kita kenal sekarang ini mulai masuk ke wilayah yang jauh berbeda dari sebelumnya, sekarang ini internet merupakan unsur penting di dalam media massa sekarang ini, karena efektifitas , sebaran yang sangat luas, dan tidak terikat dalam ruang dan waktu. Media baru, atau yang terkenal dengan sebuta new media pastilah tidak lepas dari teknologi sebagai unsur non manusia, dan juga manusia itu sendiri. Manusia melihat semakin banyak nya kebutuhan, dan juga pekerjaan yang harus segera di selesaikan, hingga terciptanya sebuah teknologi yang dapat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika dilihat dari sisi efektifitas nya memang tidak dapat di pungkiri bahwa penyebaran informasi, baik itu persuasi yang komersial maupun ada kepentingan politik sangat berpengaruh. Contoh kasus kita ambil sebuah sosial media, Facebook. Facebook merupakan salah satu dari contoh dari media sosial yang menggunakan jaringan internet, atau new media. Di dalam facebook kita dapat memilik teman banyak dan melakukan aktivitas sosial secara virtual melalui dunia maya. Muncul nya facebook sendiri dalam fungsinya sebagai sebuah sosial media di dalam media baru yang di pengaruhi oleh kebutuhan manusia yang sekarang ini karena tidak memiliki waktu yang banyak untuk bersosialisasi secara tradisional ( bertemu tatap muka), dengan ketersedian teknologi sekarang ini memungkinkan untuk dapat berkomunikasi.
