• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. TINJAUAN PUSTAKA. manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.sebaliknya,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. TINJAUAN PUSTAKA. manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.sebaliknya,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

I. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Pengertian Produktivitas

Sumber daya manusia, modal, dan teknologi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa.Penggunaan sumber daya manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.Sebaliknya, pola itu bergeser menuju penggunaan secara lebih intensif dari semua sumber-sumber ekonomi.Sumber – sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisator dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi.Artinya, hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.Melalui perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan berbagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak hal yang bisa dihemat. Yang jelas, waktu tidak terbuang sia-sia, tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggarakan dengan baik, efektif, dan efisien (Tamtomo, 2008).

Menurut Drucker (1993) definisi produktivitas adalah keseimbangan antara seluruh faktor-fakor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaaan daya yang lebih sedikit.Greenberg (2002) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitasmasukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum.

(2)

Gaspersz (2000) juga mengemukakan bahwa “produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi”. Efektivitas berkaitan dengan unjuk kerjadalam mencapai tujuan dan efisiensi berkaitan dengan penggunaan sumber daya.Produktivitas dicapai dengan hasil yang sebesar mungkin, dengan memakaisumber daya yang sekecil mungkin. Hubungan ketiganya adalah sebagai berikut:

Sumanth (1984) menjelaskan bahwa produktivitas sebagai siklus produktivitas. Ada empat tahap dalam konsep siklus produktivitas, yaitu: pengukuran produktivitas, evaluasi produktivitas, perencanaan produktivitas, dan implementasi produktivitas

1.1.1 Variabel Produktivitas

Menurut Gasperz (2000) ada tiga variabel yang menentukan besar kecilnya produktivitas yaitu:

1. Tenaga Kerja (Labour) yang berarti kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dipekerjakan di organisasi tersebut. Peningkatan kemampuan tenaga kerja dapat dilakukan dengan melalui pendidikan, pengetahuan mengenai angkatan kerja,

(3)

perbaikan fasilitas kerja (transportasi, sanitasi), ketersediaan tenaga kerja yang memadai.

2. Modal (Capital) yang digunakan oleh organisasi untuk membiayai kegiatan operasionalnya, yang mana sangat dipengaruhi oleh inflasi dan pajak yang berlaku.

3. Manajemen (Management) yang bertanggung jawab untuk memastikan pengelolaan semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara efektif dan efisien

Dari ketiga variabel produktivitas diatas, menurut Heizer dan Render (2005) faktor manajemen memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan produktivitas karena manajemen bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan untuk meningkatkan produktivitas maka dibutuhkan para manajer yang profesional dalam arti bisa mengelola organisasi secara efektif dan efisien.

1.1.2 Unsur-unsur Produktivitas

Menurut Sumanth (1984), adapun unsur-unsur produktivitas adalahsebagai berikut :

1. Efisiensi

Produktivitas merupakan perbandingan antara output dengan input yang merupakan ukuran efisiensi merupakan perbandingan antara pemakaian sumber daya (input) terencana dengan input sebenarnya. Maka pengertian efisiensi berorientasi pada masukan. Efisiensi dapat diartikan sebagai kegiatan penghematan penggunaan sumber-sumberdalam kegiatan produksi atau kegiatan

(4)

organisasi, seperti: penghematan pemakaian bahan baku, tenaga listrik, uang, tenaga kerja, waktu, ruangan, air, dan sebagainya.

2. Efektivitas

Efektivitas menggambarkan seberapa jauh target yang ditentukan dapat dicapai, baik dari segi waktu maupun kualitas. Makin besar presentase target tercapai makin tinggi tingkat efektivitasnya, konsep ini berorientasi keluaran.Ukuran efektivitasnya merupakan rasio keluaran.Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningktan efisiensi atau sebaliknya. Gabungan kedua hal ini (efisiensi dan efektivitas) membentuk pengertian produktivitas dengan cara sebagai berikut : produktivitas yang tinggi berarti hasil produksi dapat dicapai dengan ongkos rendah. Ini dikenal dengan prinsip ekonomi yang berbunyi : memperoleh hasil yangdijabarkan dalam bahasa operasional, ini juga berarti jika harus bekerja secara ekonomis sama dengan harus bekerja secara produktif. 1.2. Pengertian Kecap

Kecap merupakan salah satu bumbu serba guna yang banyak digunakan sebagai penyedap masakan. Kecap Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu kecap manis dan kecap asin. Kecap manis lebih popular dibanding kecap asin. Kecap dapat dibuat tiga tahap, fermentasi, hidrolisis kimia atau kombinasi keduanya (Yokotsuka,1986).Kecap manis merupakan salah satu produk olahan kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Tidak hanya popular, tetapi kecap manis sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kecap manis merupakan produk olahan yang teksturnya kental, berwarna coklat kehitaman, dan digunakan sebagai penyedap makanan. Tingginya kadar gula dan viskositas yang tinggi pada kecap manis ini

(5)

disebabkan adanya penambahan gula dalam proses pembuatannya. Sebagian besar dari kecap di Indonesia menunjukkan adanya perbedaan kandungan gula, kandungan asam, dan konsentrasi asam amino yang berhubungan dengan perlakuan fermentasi. (Suprapti, 2005)

Kecap Indonesia sebagian besar masih dibuat dengan cara fermentasi tradisional. Cara fermentasi ini digunakan karena kecap yag dihasilkan dengan cara hidrolisis kimia. Pembuatan kecap tradisional melalui dua tahap fermentasi kapang dan fermentasi larutan garam. Fermentasi kapang sering disebut fermentasi koji, sedangkan fermentasi dalam larutan garam di daerah Jawa sering disebut proses

baceman. Kecap yang terbuat dengan proses fermentasi ini memiliki flavor yang

sangat disukai oleh masyarakat. Flavor pada kecap manis ditentukan oleh adanya komponen volatile dan nonvolatile yang berkontribusi dalam aroma kecap yang dihasilkan. Komponen volatile ini sebagian berasal dari proses fermentasi yang mengalami perubahan baik kualitatif maupun kuantitaf selama fermentasi. (Apriyantono, 2004). Komponen terbesar kecap manis adalah karbohidrat, terutama sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Kecap manis memiliki kandungan asam amino cukup tinggi, karena kecap manis terbuat dari kacang kedelai yang memiliki kandungan protein yang tinggi (Santoso, 1994). Kecap manis mengandung gula lebih banyak (26-61%) dibandingkan kecap asin (4-19%) (Judoamidjojo,1987).

(6)

Berikut diagram alir proses produksi kecap manis terdapat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Kecap Manis (Sumber : Perusahaan Kecap Manalagi)

Tauco, Cengkeh, Petis, Jahe, Gula Merah, dan Garam

Persiapan Bahan Baku

Perebusan Bahan Baku (tauco, cengkeh, petis, jahe, dan garam)

Penambahan Gula Merah

Penyaringan Tahap Pertama

Penyaringan Tahap Kedua

Penampungan Ke Bak Penampungan

Pengisian Kecap ke Botol Sterilisasi Botol

Pencucian Botol

Penutupan Botol

Pelabelan

Penyegelan

Pengemasan ke dalam Krat

Kecap Manis Botol

(7)

Berikut diagram alir proses produksi kecap asin terdapat pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Kecap Asin (Sumber : Perusahaan Kecap Manalagi)

Tauco dan Garam

Persiapan Bahan Baku

Perebusan Bahan Baku (garam dan air)

Penambahan Tauco

Penyaringan Tahap Pertama

Penyaringan Tahap Kedua

Penampungan Ke Bak Penampungan

Pengisian Kecap ke Botol Sterilisasi Botol

Pencucian Botol

Penutupan Botol

Pelabelan

Penyegelan

Pengemasan ke dalam Krat

Kecap Asin Botol

(8)

1.3. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting di semua tingkatan ekonomi.Di beberapa negara maupun perusahaan pada akhir-akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas, oleh karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa kita harus mengukur produktivitas.

Pengukuran produktivitas adalah sebuah langkah awal yang bersifat normatif dalam melakukan suatu perencanaan baik untuk tujuan perbaikan atau peningkatan maupun tujuan pengembangan. Jika seorang manajer mengingatkan seluruh karyawannya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan produktivitas, maka perintah ini tidak mempunyai makna apabila tidak dijelaskan beberapa tingkat produktivitas yang saat ini telah dicapai oleh masing-masing unit kerja dan bagaimana penilaian manajemen terhadap capaian produktivitas tersebut (Sukaria, 2010).

Pengukuran produktivitas adalah satu cara yang baik untuk mengevaluasi kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat memperbaiki standar produksinya. Hanya dengan peningkatan produktivitas, standar produksi dapat diperbaiki.Lebih jauh, hanya peningkatan produktivitas inilah, tenaga kerja, pemodal, dan manajemen bisa menerima penghasilan yang lebih besar. Jika tenaga kerja, modal, dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya produktivitas, maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa turun saat produktivitas meningkat, karena lebih banyak produk dibuat, dengan sumber daya yang sama (Heizer dan Render, 2005).

(9)

Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas mungkin terlihat dari penempatan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target/sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berkaitan (Sinungan, 2009)

Menurut Sinungan (2009), pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu :

1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelakasanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif.

3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.

Menurut Yamith (2005) pendefinisian pengukuran produktivitas dapat bermacam-macam tergantung pada konteks apa yang dibicarakan, pada dasarnya ada tiga jenis produktivitas, yaitu :

1. Produktivitas Total Faktor (Total-Factor Productivity)

Menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan output.Faktor tersebut dapat berupa bahan mentah, tenaga kerja,

(10)

energi, peralatan produksi dan lain-lain. Formulasi yang dipakai untuk menghitung produktivitas total faktor yaitu :

2. Produktivitas Multi Faktor (Multifactor Productivity)

Menunjukkan produktivitas dari beberapa faktor yang digunakan untuk menghasilkan keluaran antara lain bahan mentah, tenaga kerja, energi, peralatan produksi, dan lain-lain. Formulasi yang dipakai untuk menghitung produktivitas multi faktor adalah :

3. Produktivitas Parsial (Partial Productivity)

Menunjukkan produktivitas dari faktor-faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Faktor tersebut berupa bahan baku atau tenaga kerja atau energi atau yang lainnya. Formulasi yang digunakan adalah :

1.4. Pengertian Produksi

Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa.Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin, maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metode dalam manajemen produksi memang dipergunakan untuk mengoperasikan pabrik atau kegiatan lainnya.

(11)

sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapat sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang dicatat.

Menurut Partadireja (1999) produksi menghasilkan barang dan jasa sedangkan bagaimana tahapan tahapan produksi dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi .Dibawah ini ada empat fungsi terpenting dalam produksi adalah sebagai berikut : 1. Proses Pengolahan

Proses pengolahan merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan atau input.

2. Jasa-Jasa Penunjang

Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan dalam periode atau kurun waktu tertentu.

3. Perencanaan

Perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan dan operasi yang akan dilaksanakan dalam periode atau kurun waktu tertentu.

4. Pengendalian atau Pengawasan

Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengelolaan masukan atau input pada kenyataannya dapat terlaksanakan.

(12)

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Kecap Manis (Sumber : Perusahaan Kecap  Manalagi)
Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Kecap Asin  (Sumber  : Perusahaan Kecap  Manalagi)

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan namanya, maka pembelajaran berbasis riset ini akan memberi peluang kepada siswa untuk mencari tahu informasi yang diperlukan, menyusun hipotesis,

Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil akibat terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pertama yaitu menentukan informan. Dari informan ini dapat diperoleh informasi tentang keberadaan Perkebunan teh Kaligua terhadap

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur.. Visi adalah rumusan umum

Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Amir dan Pembimbing II Muttiarni. Penelitian ini bertujuan untuk

perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit adalah Pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hard skills dan soft skills berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan inovasi guru, baik secara langsung maupun

Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan secara terperinci dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membantu,