• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. Mei Erliana Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. Mei Erliana Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Mei Erliana

Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Abstrak

Semakin meningkatnya persaingan pada dunia bisnis, perusahaan harus menemukan cara untuk memenuhi kepuasan konsumen. Untuk itu dalam penelitian ini bertujuan mendapatkan variabel-variabel kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen. Studi kasus yang diambil adalah kualitas pelayanan di New Anc Motor. Analisis regresi linier berganda, analisis jalur dan analisis faktor digunakan untuk mencari nilai kepuasan konsumen dan variabel-variabel apa saja yang diharapkan konsumen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan ketiga metode tersebut didapatkan hasil analisis untuk kepuasan konsumen. Serta pemilihan metode yang tepat untuk penyelesaian tersebut.

Kata Kunci : service quality, customer satisfaction, expected service

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia bisnis yang begitu kompetitif, menuntut perusahaan selalu membuat terobosan baru atau inovasi baru untuk mempertahankan eksistensi kinerjanya untuk mencapai tingkat pertumbuhan tertentu. Perusahaan tersebut berusaha merebut pasar dengan berbagai strategi pemasarannya dan juga pelayanan dengan tujuan akhir untuk mendapatkan laba yang sebesar – besarnya serta kepuasan pelanggan secara optimal. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya menghasilkan suatu jasa yang kemudian di tawarkan ke pasar. Di lain pihak, pasar (konsumen) memiliki kebutuhan dan keinginan yang memerlukan alat atau sarana pemuas tertentu. Dengan demikian pasar akan mencari jasa yang paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginen konsumen.

Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.

Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan oleh Leonard L. Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality (SERVQUAL), yang berdasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu tangibles (bukti langsung), reability (keandalan), responsivenesess ( daya tanggap), assurance (jaminan), dan empathy (empati).

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service).

Penelitian ini berfokus dari lima dimensi pelayanan tersebut, manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen New Anc Motor. Setelah konsumen New Anc Motor menerima segala pelayanan yang diberikan.

Adapun analisa yang digunakan untuk menganalisa SERVQUAL, diantaranya Analisa regresi linier berganda, analisa faktor dan analisa jalur. Tetapi pada penelitian ini, akan membandingkan dari ke tiga analisa diatas mana yang paling tepat dan efisien untuk digunakan

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Managemen Kualitas

2.1.1 Pemahaman Konsep Kualitas

Definisi kualitas sangat beraneka ragam dan mengandung banyak makna, Karena tidak ada definisi yang sempurna, maka setiap organisasi jasa harus mendefinisikan kualitas berdasarkan tujuan, harapan, budaya dan pelanggannya masing – masing. Pada kenyataannya, tak jarang sebuah organisasi mengkombinasikan aspek – aspek terbaik dari definisi yang ada dan kemudian merumuskan definisinya sendiri. Kombinasi tersebut di dasarkan pada tiga faktor:

1. Karakteristik kualitas, yaitu karakteristik output dari sutau proses yang penting bagi pelanggan 2. Karakteristik kunci dari kualitas yaitu

karakteristik kualitas yang paling penting. 3. Variabel kunci dari proses

2.1.2 Pemahaman Konsep Jasa

Menurut Fandy Tjiptono (1997:23), “jasa sebagai aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. Kotler (1996) dalam Fandy Tjiptono (1997:23), “jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangibles (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakan dari barang :

(2)

1. Intangibility

Orang tidak dapat menilai kualitas jasa sebelum merasakan / mengkonsumsinya sendiri.

2. Inseparability

Jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, Interaksi antara penyedia jasa dan pelangganmerupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa.

3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standadrized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis bergantung pada siapa, kapan dan dimana jas tersebut di hasilkan.

4. Perishability

Jasa merupaka komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan

Fokus pada proses jasa adalah untuk memberikan hasil (manfaat) yang memenuhi dan atau melampaui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.

2.1.3 Konsep Total Quality Service

Total Quality Service (TQS) dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen strategik dan integratif yang melibatkan semua manajer dan karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

Konsep TQS berfokus pada lima bidang yaitu: 1. Fokus pada pelanggan (customer focus). 2. Keterlibatan total (total involvement). 3. Pengukuran (measurement).

4. Dukungan sistematis (systematic support). 5. Perbaikan berkesinambungan (continual

improvement).

Dimensi Service Quality (SERVQUAL) Zeithaml, Parasuraman, dan Berry telah mengidentifikasi lima dimensi pelayanan yang berkualitas, yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles)

Definisi bukti langsung dalam Rambat Lupiyoadi (2001:148) yaitu "kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensi kepada pihak eksternal. Sedangkan Philip Kotler (1997:53) mengungkapkan bahwa bukti langsung adalah "fasilitas dan peralatan fisik serta penampilan karyawan yang professional".

2. Kehandalan (reliability)

Secara singkat definisi kehandalan dalam Fandy Tjiptono (1997:14) adalah "kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan".

3. Daya tanggap (responsiveness)

Menurut Fandy Tjiptono (1996:70) daya tanggap adalah "keinginan para staf untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap’’.

4. Jaminan (assurance)

Sedangkan menurut Philip Kotler (1997:53) jaminan adalah "pengetahuan dan kesopanan dari karyawan, dan kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan". 5. Empati (empathy)

Philip Kotler (1997:53) mendefinisikan empati adalah tingkat perhatian pribadi terhadap para pelanggan".

2.1.4 Konsep Kepuasan Konsumen

Pada prinsipnya, ada tiga kunci memberikan layanan yang unggul :

1. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta pemahaman tipe – tipe pelanggan.

2. Pengembangan database yang lebih akurat daripada pesaing (mencakup data kebutuhan dan keinginan setiap segman pelanggan dan perubahan kondisi pesaing)

3. Pemanfaatan informasi – informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategik.

Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan konsumen, maka harus diperhatikan empat hal :

1. Mengidentifikasi siapa pelanggan

2. Memahami tingkat harapan pelanggan atas kualitas

3. Memahami strategi kualitas layanan pelanggan 4. Memahami siklus pengukuran dan umpan balik

dari kepuasan pelanggan

2.2 Tinjauan statistik

2.2.1 Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila memenuhi kriteria BLUE (Best linier unbiased estimator) Sedikitnya ada 4 uji yang harus dilakukan terhadap suatu model regresi, diantaranya adalah :

1. Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal. Uji yang dipakai adalah uji Jarque-bera dan uji

Kolmogorov-Smirnov. Tujuan dari dilakukannya

uji normalitas residual ui adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.

Uji Jarque-bera Dimana :

S = Skewness (nilai Kemencengan) K = Kurtosis (nilai keruncingan) Formulasi hipotesis

(3)

Ha : distribusi ui tidak normal

tingkat signifikansi ( ), = 0,05 Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima bila JB 2(α,df) H0 ditolak bila JB > 2(α,df) Uji kolmogorov-smirnov D = Formulasi hipotesis H0 : distribusi ui normal Ha : distribusi ui tidak normal

tingkat signifikansi ( ), = 0,05 Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima bila D hitung D tabel dan Z hitung Z

tabel

H0 ditolak bila D hitung > D tabel Z dan hitung > Z

tabel

2. Uji auokorelasi digunakan untuk mengetahui adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel penjelas.

Hasil analisis terhadap uji normalitas menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test) menunjukkan bahwa : Hipotesis

H0 : tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model

Ha : terdapat masalah autokorelasi dalam model

Tingkat signifikansi ( ), = 0,05

ui= residual regresi

Kriteria pengujian

Dengan menggunakan tabel durbin watson, tingkat signifikasi 2α maka didapatkan nilai dL. Menurut

draper and smith jika d hitung < dL maka hipotesa

H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Uji Multikolinieritas

Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara beberapa variabel atau semua variabel independen dalam model. Pada kasus terdapat multikolinieritas serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen. Uji ViF digunakan untuk menguji keberadaan multikolinieritas Uji VIF.

VIF =

Dimana = ri = koefisien determinan dari regresi

klein.

Jika nilai VIF suatu variabel independen melebihi 10

maka terdapat masalah multikolinieritas yang serius pada variabel independen bersangkutan.

4. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu uji Park, uji korelasi rank spearmann dan uji White.

1. Uji White

Regres suatu model regresi, didapatkana nilai residualnya (ui) dan nilai R

2. Formulasi hipotesis

H0: tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

dalam model

Ha : terdapat masalah heteroskedastisitas dalam

model

Menentukan tingkat signifikansi ( ), = 0,05 Menentukan kriteria pengujian

df adalah banyaknya variabel independen

dalam regresi auxiliary. H0 diterima bila 2 2(α,df) H0 ditolak bila 2 > 2(α,df)

Menghitung 2 statistik dengan rumus n R2

2. Uji Park

Regres suatu model regresi dan dapatkan nilai residualnya (ui), dalam kasus ini:

Bila pengaruh dari ln variabel independen memiliki pengaruh signifikan, berarti variabel independen menyebabkan adanya masalah heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh ln variabel independen digunakan uji t sbb:

Formulasi hipotesis

H0: tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model

Ha : terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model

Menentukan tingkat signifikansi ( ), = 0,05 Menentukan kriteria pengujian

n i i n i t i

u

u

u

d

2 2 2 2 1

)

(

(4)

H0 diterima bila -t( /2, n-2) statistik t t( /2, n-2)

H0 ditolak bila statistik t < - t( /2, n-2) atau t > t( /2, n-2)

3 Uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa : Formulasi hipotesis

H0: tidak ada masalah heteroskedastistas dalam model

Ha: ada masalah heteroskedastisitas dalam model Penentuan tingkat signifikansi =0,05

Kriteria pengujian

H0 diterima bila -t( /2, n-2) statistik t t( /2, n-2)

H0 ditolak bila statistik t < - t( /2,n-2) atau t > t( /2,n-2)

Menghitung statistik t (t-hitung) masing-masing nilai korelasi Rank Spearman dengan rumus sbb:

2

1

2

rs

n

rs

t

Dimana :

rs = korelasi rank spearman n = jumlah data

2.2.2 Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi, dikenal dua jenis variabel yaitu :

1. Variabel dependent atau juga variabel tergantung yaitu variabel yang keberadaannya diperngaruhi oleh variabel lainnya dan dinotasikan dengan Y. 2. Variabel independent disebut juga variabel bebas

yaitu variabel yang bebas (tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan dinotasikan dengan X.

Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan oleh persamaan yang bersifat linier, yang melibatkan dua variabel bebas atau lebih, untuk digunakan sebagai alat prediksi besar nilai variabel tergantung. Fungsi dari regresi adalah untuk menghitung besarnya pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan dua variabel bebas.

Adapun bentuk matematis analisa regresi linier berganda adalah dari sampel :

Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + …….+ bk Xk

Dengan :

b0 = estimasi konstanta regresi

b1, b2 ,b3 ,….,bk = estimasi koefisien regresi

X1,X2,X3,…..,XK= variable independen

Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu alat statistik untuk menunjukkan seberapa besar tingkat (degree)

hubungan suatu variabel secara “linier” terhadap variabel lain. Korelasi itu sendiri menyatakan tingkat hubungan atau keterkaiatan antara dua variabel. Seringkali analisis korelasi ini digunakan secara bersama-sama dengan analisis regresi untuk mengukur seberapa tepat garis regresi mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

Ada dua ukuran yang mencerminkan korelasi antara dua variabel, yaitu:

1. Koefisien determinasi R2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kesesuaian model, atau dinotasikan dengan R2. Indikator ini menyatakan seberapa besar

variasi dari variabel bebas (X) mampu menjelaskan perubahan variabel terikat (Y). R2 bernilai antara 0

sampai dengan 1, R2 = 0 artinya variabel (x) tidak

mempengaruhi variabel y, R2 mendekati angka satu

artinya variabel y seluruhnya diakibatkan oleh variabel x atau terdapat hubungan yang kuat.

Dimana SSR = Jumlah Kuadat regresi

SSY = Jumlah kuadrat total

SSe= Jumlah kuadrat error

2. Koefisien korelasi

Sedangkan untuk koefisien korelasi sample dirumuskan dengan: Y X XY

SS

SS

SS

r

Korelasi adalah derajat keterkaitan antara dua variabel, jika :

R = -1 menunjukkan hubungan linier negative sempurna

-1< R <0 menunjukkan hubungan linier negative

R = 0 menunjukkan tidak ada hubungan linier

0 < R <1 menunjukkan hubungan linier positif R = 1 menunjukkan hubungan linier positif sempurna

0 – 0,25 menunjukkan korelasi yang sangat lemah

> 0,25 – 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup > 0,5 – 0,75 menunjukkan korelasi yang kuat

(5)

> 0,75 – 1 menunjukkan korelasi yang sangat kuat

2.2.3 Uji Signifikansi Statistik

1. Uji parsial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor dimensi kualitas pelayanan

(Bukti Langsung, Daya Tanggap,Kehandalan, jaminan,

dan empati) dengan kepuasan pelanggan secara

individual. langkah-langkah untuk uji parsial adalah sebagai berikut:

Menentukan hipotesa

H0 : Secara individu signifikan dimensi kualitas

pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

Ha : Secara individu signifikan dimensi kualitas

pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

Penentuan tingkat signifikansi =0,05 Kriteria pengujian

Ho diterima apabila -z(α) ≤ z ≤ z(α), -t ( tα/2,n-2) ≤ t hitung < t ( tα/2,n-2)

2. Uji bersama digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor dimensi kualitas pelayanan (Bukti

Langsung, Daya Tanggap, Kehandalan,

Jaminan,dan empati) dengan kepuasan pelanggan

secara bersama. langkah-langkah untuk uji serempak adalah sebagai berikut:

Menentukan hipotesa

H0 :Secara bersama signifikan dimensi kualitas

pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

Ha :Secara bersama signifikan dimensi kualitas

pelayanan

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan tingkat signifikasi α = 5%

Kriteria pengujian f tabel = fα;(k; n-k-1)

H0 diterima apabila f hitung ≤ f tabel

H0 ditolak apabila f hitung > f tabel

Perhitungan Nilai f

Dimana =

SSR = jumlah kuadrat regresi

SSE = jumlah kuadrat residual error

n = jumlah sampel atau observasi k = jumlah variabel bebas

2.2.4 Analisis Jalur

Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung”.

Diagram jalur diatas satu persamaan struktural yang juga disebut mempunyai satu substrukur. X1, X2, X3, X4 dan X5 disebut variabel bebas dan Y variable tergantung. Pesamann strukuralnya adalah :

Y = PyX1 + PyX2 + PyX3 + PyX4 + PyX5

2.2.5 Analisis faktor

Dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklarifikasi variabel ke dalam kategori variabel bebas dan tergantung melainkan mencari hubunga interdependensi antarvariabel agar dapat menidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya.

Persyaratan pokok yang harus dipenuhi ialah angka Measure Of Sampling Adequacy (MSA) harus diatas 0,5 atau > 0,5. Besarnya angka MSA ialah antara 0 ≤ MSA ≤ 1. Jika digunakan dalam menentukan penggabungan variabel maka ketentuannya sebagai berikut :

Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

Jika MSA > 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut.

Jika MSA < 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat di analisis lebih lanjut.

3.

Metodologi Penelitian

Untuk tujuan yang telah dikemukakan

pada pendahuluan diatas, dikumpulkan data

kuisioner dari para konsumen New Anc Motor

sebayak 100 responden, dengan pengambilan

sampel secara

purposive sampling dan accidental

sampling. Purposive sampling adalah pemilihan

sampel yang bersifat tidak acak, di mana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Purposive sampling dalam penelitian ini

yaitu pelanggan New Anc Motor yang telah menjadi pelanggan minimal selama 1 tahun. Accidental

sampling adalah siapa saja

yang melakukan

transaksi untuk dijadikan sampel. Penentuan

variabel-variabel yang diperlukan konsumen

dilakukan dengan cara pengamatan langsung.

Sehingga didapatkan variabel-variabel bebas

sebagai berikut :

)

1

(

n

k

SSE

k

SSR

F

X2 X3 X4 X5 Y X1

(6)

1. Dimensi bukti langsung :

X1 = lokasi yang mudah dijangkau

X2 = penampilan karyawan

X3 = kelengkapan produk

X4 =fasilitas ruang tunggu

X5 = fasilitas parkir

2. Dimensi daya tanggap :

X1 =kesediaan karyawan membantu

X2 =kesiapan karyawan menangani keluhan

X3 =kecepatan karyawan menangani konsumen

X4 =pelayanan yang ramah

X5 =pelayanan yang simpatik 3. Dimensi Kehandalan :

X1 =kemampuan karyawan menganalisa masalah X2 =kemampuan karyawan memberikan solusi X3 =kesediaan karyawan memberikan informasi 4. Dimensi jaminan :

X1 =kualitas informasi yang diberikan

X2 =sikap jujur dalam memberikan pelayanan X3 =kemampuan karyawan dalam tugas X4 =sikap sopan dalam melayani

X5 =pengetahuan dalam melaksanakn tugas 5. Dimensi empati :

X1 =kemudahan menghubungi New anc motor X2 =komunikasi yang baik dengan konsumen X3 =mengetahui kebutuhan konsumen 6. Variabel tergantung :

Y = kepuasan konsumen

4. Analisis data dan pembahasan

1. Pengumpulan dan pengolahan Data

Data yang sudah didapat dari kuisioner kemudian di deskripsikan dan di analisis reliabilitas dan validitasnya. Dalam pengujian reliabilitas dikatakan baik jika nilai alpha cronbach yang dihasilkan mendekati nilai lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan atribut-atribut yang dijadikan pertanyaan dalam penelitian adalah dapat diandalkan. Dari penghitungan dengan bantuan software spss 1.3 didapatkan nilai reliabilitas 0,924. Maka dapat disimpulkan data kuisioner reliabel. Dari tabel validitas diketahui bahwa untuk jumlah data 100 dan tingkat signifikasi 95% maka r untuk derajat korelasi pada tabel adalah 0,195.

Dalam pengujian validitas data yang diperoleh apabila r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan data tersebut valid. Dari tabel 4.3.1 dapat diketahui r kuisioner kinerja dan kepuasan untuk masing-masing atribut lebih besar r tabel yaitu 0,195 dengan taraf signifikasi 5% maka semua data dari kuisioner kinerja dan kepuasan valid.

Tabel Nilai r dari Masing-masing Atribut

DIMENSI BUTIR NILAI

R HITUNG R TABEL NILAI STATUS BUKTI

LANGSUNG 1 2 0,541 0,581 0,195 0,195 VALID VALID 3 0,253 0,195 VALID 4 0,394 0,195 VALID 5 0,354 0,195 VALID DAYA 1 0,786 0,195 VALID TANGGAP 2 0,831 0,195 VALID 3 0,820 0,195 VALID 4 0,280 0,195 VALID 5 0,263 0,195 VALID KEHANDALAN 1 0,746 0,195 VALID 2 0,771 0,195 VALID 3 0,669 0,195 VALID JAMINAN 1 0,649 0,195 VALID 2 0,708 0,195 VALID 3 0,685 0,195 VALID 4 0,815 0,195 VALID 5 0,216 0,195 VALID EMPATY 1 0,690 0,195 VALID 2 0,521 0,195 VALID 3 0,277 0,195 VALID KEPUASAN 1 0,857 0,195 VALID

Kemudian data yang ada akan ditransformasikan untuk mengubah data dari skala ordinal ke skala interval. Tujuan transformasi ini adalah untuk memberikan nilai standar sehingga nilai tersebut benar-benar mempunyai bobot nilai yang sama pada nilai-nilai atribut.

2. Uji asumsi klasik

Uji normalitas Uji Jarque-Bera (JB) menunjukkan bahwa :

JB hitung = 2,049275 JB tabel = 32,67

Kesimpulan 2,049275 ≤ 32,67,

H0 diterima berarti distribusi uj mengikuti distribusi normal.

Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa : D tabel = 0,122

D hitung = 0,068

Kesimpulan 0,068 ≤ 0,122

H0 diterima berarti distribusi uj mengikuti distribusi normal.

Uji Autokorelasi

Uji Durbin-Watson (DW test) menunjukkan bahwa :

d hitung = 2,163

dL = 1,072

kesimpulan d hitung < dL

maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga

terdapat autokorelasi dalam model. Uji multikolinieritas

Uji VIF menunjukkan bahwa : .Tabel Multikolinieritas

Model Collinearity Statistic Status Tolerance VIF Bukti Langsung (P1) Bukti Langsung (P2) Bukti Langsung (P3) Bukti Langsung (P4) Bukti Langsung (P5) Daya Tanggap (P1) Daya Tanggap (P2) Daya Tanggap (P3) Daya Tanggap (P4) Daya Tanggap (P5) Kehandalan (P1) Kehandalan (P2) Kehandalan (P3) Jaminan (P1) Jaminan (P2) Jaminan (P3) Jaminan (P4) Jaminan (P5) Empaty (P1) Empaty (P2) Empaty (P3) 0,525 0,441 0,488 0,576 0,626 0,247 0,106 0,113 0,703 0,782 0,345 0,257 0,385 0,402 0,289 0,372 0,235 0,752 0,314 0,381 0,661 1,905 2,267 2,049 1,735 1,597 4,056 9,420 8,877 1,423 1,278 2,897 3,886 2,596 2,488 3,462 2,688 4,254 1,330 3,181 2,623 1,514

Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas Tdk ada gejala Multikolinieritas

(7)

Uji heteroskedastisitas

Uji White menunjukkan bahwa : χ2(α,df) = χ2(0,05, 21) = 32,67

χ2 = n.R2 = 100.(0,408)2 = 100.0,1664 = 16,64

Kesimpulan 16,64 ≤ 32,67

H0 diterima berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

Uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa Tabel Heteroskedastisitas

Model tabel T hitung t Status Bukti Langsung (P1) Bukti Langsung (P2) Bukti Langsung (P3) Bukti Langsung (P4) Bukti Langsung (P5) Daya Tanggap (P1) Daya Tanggap (P2) Daya Tanggap (P3) Daya Tanggap (P4) Daya Tanggap (P5) Kehandalan (P1) Kehandalan (P2) Kehandalan (P3) Jaminan (P1) Jaminan (P2) Jaminan (P3) Jaminan (P4) Jaminan (P5) Empati (P1) Empati (P2) Empati (P3) -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -1,98447<t<1,98447 -0,660 -0,3406 0,1899 -0,1474 -0,0395 -0,9122 -0,8897 -1,0692 0,6337 0,0198 0,3322 -0,283 -0,1083 -0,8897 -0,5488 0,0297 -1,4706 0,0397 -0,3597 -0,1766 0,8472

Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Tidak ada gejala heteroskedastisitas Uji Park menunjukkan bahwa :

-t( /2, n-2) = -1,98447 dan t( /2, n-2) = 1,98447

Kesimpulan : semua variabel tidak mempunyai masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. 3. Analisis Regresi Linier Berganda

Tingkat signifikasi α = 0,05

k = 2, n-k-1 = 78, f tabel, fα (k,n-k-1) adalah : 1,69293. Kriteria pengujian

H0 diterima bila f hitung < f tabel, sig hitung < H0 ditolak bila f hitung > f tabel sig hitung > 0,005. Kesimpulan H0 diterima karena 1,69293 < 13,837 dan signifikasi 0,000 < 0,005 ini berarti bahwa ada hubungan linier antara Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati(P1,P2,P3) dengan Kepuasan pelanggan (Y). Dengan demikian model regresi sudah layak dan benar.

Tabel ANOVAb

Model

Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression ,980 21 ,047 13,837 ,000a

Residual ,263 78 ,003

Total 1,243 99

Melihat hubungan secara gabungan antara variabel variabel bebas dengan variabel tergantung. Untuk dapat melihat hubungan antara Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) terhadap Kepuasan pelanggan (Y), bisa dilihat darii nilai R pada tabel model summary seperti dibawah ini.

Tabel Model Summary

dari tabel sumary didapatkan angka korelasi antara Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) terhadap Kepuasan pelanggan (Y) sebesar 0,888. Artinya

hubungan antar variabel sangat kuat. Karena nilai R mendekati angka 1. Korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan antara Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) terhadap Kepuasan pelanggan (Y) bersifat searah. Artinya jika kualitas pelayanan ditingkatkan maka kepuasan pelanggan juga akan meningkat.

Nilai R Square adalah 0,788 atau 78,8 %. Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan

(P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) secara gabungan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) adalah 78,8 %. Adapun sisanya 20,2 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model regresi ini.

Melihat hubungan dan pengaruh pengaruh secara parsial :

Bukti Langsung (P1) dengan Kepuasan Pelanggan. R = 0,544, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 29,59 %.

Bukti Langsung (P2) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,534, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 28,51 %.

Bukti Langsung (P3) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,340, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 11,56 %.

Bukti Langsung (P4) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,393, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 15,44 %.

Bukti Langsung (P5) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,307 0,001 < 0,005. Besarnya pengaruh 9,42 %.

Daya Tanggap (P1) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,724, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 52,41 %.

Daya Tanggap (P2) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,763, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 58,21 %.

Daya Tanggap (P3) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,734, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 53,87 %.

Daya Tanggap (P4) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,274, 0,003 < 0,005. Besarnya pengaruh 7,5 %.

Daya Tanggap (P5) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,210, 0,018 > 0,005. Besarnya pengaruh

4,41 %.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

(8)

Kehandalan (P1) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,681, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 46,37 %. Kehandalan (P2) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,727, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 52,85 %. Kehandalan (P3) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,619, 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 38,31 %. Jaminan (P1) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,644 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh sebesar 41,47 %. Jaminan (P2) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,612 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 37,45 %.

Jaminan (P3) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,628 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 39,43 %.

Jaminan (P4) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,737 0,000 < 0,005.Besarnya pengaruh 54,31 %.

Jaminan (P5) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,122 0,114 > 0,005. Besarnya pengaruh 1,48 %.

Empati (P1) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,583 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 33,98 %.

Empati (P2) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,568 0,000 < 0,005. Besarnya pengaruh 32,26 %.

Empati (P3) dengan Kepuasan Pelanggan R = 0,244 0,007 > 0,005. Besarnya pengaruh 5,95 %. Persamaan regresi : Y= -0,053 + 0,109 x1 + 0,053 x2 + 0,089 x3 + 0,006 x4 + 0,005 x5 + 0,118 x6 + 0,196 x7 - 0,049 x8 + 0,011 x9 + 0,023 x10 - 0,005 x11 + 0,119 x12 + 0,058 x13 + 0,116 x14 -0,008 x15 + 0,095 x16 + 0,134 x17 - 0,051 x18 -0,054 x19 + 0,094 x20 + 0,025 x21

5 variabel yang mempunyai prosentase paling berpengaruh pada kepuasan konsumen adalah :

Daya Tanggap (P2) = 58,21%

Pada pelayanan “Kesiapan karyawan menangani keluhan konsumen”

Jaminan (P4) = 54,31%

Pada pelayanan “Sikap sopan dalam memberikan pelayanan”

Daya Tanggap (P3) = 53,87%

Pada pelayanan “Kecepatan karyawan menangani konsumen”

Kehandalan (P2) = 52,85%

Pada pelayanan “Kemampuan karyawan memberikan solusi”

Daya Tanggap (P1) = 52,41%

Pada pelayanan “Kesediaan karyawan membantu konsumen”

4. Analisis Jalur

k = 2, n-k-1 = 78, fα (k,n-k-1) : 1,69293 Kriteria pengujian

H0 diterima bila f hitung < f tabel, sig hitung < 0,005

H0 ditolak bila f hitung > f tabel, sig hitung > 0,005 Kesimpulan H0 diterima karena 1,69293 < 13,837 dan 0,000 < 0,005 ini berarti bahwa ada hubungan linier antara Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3),

Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati(P1,P2,P3) dengan Kepuasan. Dengan demikian model regresi sudah layak dan benar.

Tabel ANOVAb

Model

Sum Squares of Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,980 21 ,047 13,837 ,000a

Residual ,263 78 ,003

Total 1,243 99

Tabel Model Summary

Nilai R Square adalah 0,788 atau 78,8 %. Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) secara gabungan terhadap Kepuasan Pelanggan adalah 78,8 %. Adapun sisanya 20,2 % disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model regresi ini.

1. Melihat pengaruh secara parsial

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2,P3,P4,P5) dan Empati (P1,P2,P3) terhadap kepuasan pelanggan secara sendiri-sendiri atau parsial digunakan Uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau satndardized Coefficients.

Tabel 4.12 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) Bukti Langsung (P1) Bukti Langsung (P2) Bukti Langsung (P3) Bukti Langsung (P4) Bukti Langsung (P5) Daya Tanggap (P1) Daya Tanggap (P2) Daya Tanggap (P3) Daya Tanggap (P4) Daya Tanggap (P5) Kehandalan (P1) Kehandalan (P2) Kehandalan (P3) Jaminan (P1) Jaminan (P2) Jaminan (P3) Jaminan (P4) Jaminan (P5) Empati (P1) Empati (P2) Empati (P3) -,053 ,109 ,053 ,089 ,006 ,004 ,118 ,196 -,049 ,011 ,023 -,005 ,119 ,058 ,116 -,008 ,095 ,134 -,051 -,054 ,094 ,025 ,054 ,062 ,071 ,069 ,059 ,057 ,092 ,140 ,137 ,055 ,052 ,079 ,091 ,073 ,073 ,084 ,078 ,096 ,052 ,085 ,076 ,059 ,125 ,058 ,096 ,007 ,005 ,135 ,224 -,055 ,012 ,026 -,006 ,135 ,067 ,131 ,009 ,104 ,150 -,058 -,059 ,104 ,027 -,979 1,743 ,744 1,283 ,108 ,073 1,289 1,403 -,356 ,192 ,436 -,066 1,315 ,798 1,599 -,091 1,212 1,398 ,973 ,634 1,238 ,418 ,330 ,085 ,459 ,203 ,914 ,942 ,201 ,164 ,723 ,848 ,664 ,947 ,192 ,427 ,114 ,928 ,229 ,166 ,333 ,528 ,219 ,677

a Dependent Variable: KEPUASAN ( P1 ) Hipotesis

H0 : tdk ada hubungan linier antara masing-masing variabel Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2 dengan Kepuasan Pelanggan Ha : ada hubungan linier antara masing-masing variabel Bukti Langsung (P1,P2,P3,P4,P5), Daya Tanggap (P1,P2,P3,P4,P5), Kehandalan (P1,P2,P3), Jaminan (P1,P2 dengan Kepuasan Pelanggan Tingkat signifikasi (α), α = 0,05

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

(9)

n -2 = 98, diperoleh t tabel, t (α/2, n-2) adalah : 1,98447

Kriteria pengujian

H0diterima bila -1,98447 ≤ t hitung ≤ 1,98447 Kesimpulan :

1. Bukti Langsung (P1) dengan Kepuasan Pelanggan, t hitung = 1,743. Besarnya pengaruh sebesar 12,5 %. 2. Bukti Langsung (P2) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,744. Besarnya pengaruh 5,8 %. 3. Bukti Langsung (P3) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,744. Besarnya pengaruh 5,8 %. 4. Bukti Langsung (P4) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,108. Besarnya pengaruh 0,7 %. 5. Bukti Langsung (P5) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,073. Besarnya pengaruh 0,5 %. 6. Daya Tanggap (P1) dengan Kepuasan Pelanggan

t hitung = 1,289. Besarnya pengaruh 13,5 %. 6. Daya Tanggap (P2) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 1,403. Besarnya pengaruh 22,4 %. 7. Daya Tanggap (P3) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = -0,356. Besarnya pengaruh -5,5 %. 8. Daya Tanggap (P4) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,192. Besarnya pengaruh 1,2 %. 9. Daya Tanggap (P5) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,436. Besarnya pengaruh 2,6 %. 10.Kehandalan (P1) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = -0,066. Besarnya pengaruh -0,6 %. 11.Kehandalan (P2) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 1,315. Besarnya 13,5 %.

12.Kehandalan (P3) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,798. Besarnya pengaruh 6,7 %. 13.Jaminan (P1) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 1,599. Besarnya pengaruh 13,1 %. 14.Jaminan (P2) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = -0,091 Besarnya pengaruh -0,9 %. 15.Jaminan (P3) dengan Kepuasan Pelanggan

t hitung = 1,212. Besarnya pengaruh 10,4 %. 16.Jaminan (P4) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 1,398. Besarnya pengaruh 15 %. 17.Jaminan (P5) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = -0,973 Besarnya pengaruh -5,8 %. 18.Empati (P1) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = -0,634. Besarnya pengaruh -5,9 %. 19.Empati (P2) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 1,238. Besarnya pengaruh 10,4 %. 20.Empati (P3) dengan Kepuasan Pelanggan t hitung = 0,418. Besarnya pengaruh 2,7 %. Persamaan struktural untuk diagaram jalur :

Y= 0,125 x1 + 0,058 x2 + 0,096 x3 + 0,007 x4 + 0,005 x5 + 0,135 x6 + 0,224 x7 - 0,055 x8 + 0,012 x9 + 0,026 x10 0,006 x11 + 0,135 x12 + 0,067 x13 + 0,131 x14 -0,009 x15 + 0,104 x16 + 0,150 x17 - 0,058 x18 -0,059 x19 + 0,104 x20 + 0,027 x21

5 variabel yang mempunyai prosentase paling berpengaruh pada kepuasan konsumen adalah :

Daya Tanggap (P2) = 22,,4%

Pada pelayanan “Kesiapan karyawan menangani keluhan konsumen”

Jaminan (P4) = 15%

Pada pelayanan “Sikap sopan dalam memberikan pelayanan”

Daya Tanggap (P1) dan Kehandalan (P2) = 13,5%

Pada pelayanan “Kesediaan karyawan membantu konsumen” dan “Kemampuan karyawan memberikan solusi”

Jaminan (P1) = 13,1%

Pada pelayanan “Kualitas informasi yang diberikan”

Bukti langsung (P1) = 12,5%

Pada pelayanan “Lokasi yang mudah dijangkau” 5. Analisis faktor

Dari analisis faktor didapatkan variabel-variabel yang mempunyai kepentingan untuk dianalisa lebih lanjut, dengan syarat nilai MSA > 0,5.

Dari semua variabel-variabel bebas yang digunakan untuk kuisioner setelah dianaliasa dengan analisis faktor semua mempunyai nilai MSA > 0,5 maka semua variabel-variabel bebas bisa dianalisa lebih lanjut. Bukti Langsung (P1) = 0,856 Bukti Langsung (P2) = 0,852 Bukti Langsung (P3) = 0,645 Bukti Langsung (P4) = 0,807 Bukti Langsung (P4) = 0,763 Daya Tanggap (P1) = 0,913 Daya Tanggap (P2) = 0,862 Daya Tanggap (P3) = 0,883 Daya Tanggap (P4) = 0,699 Daya Tanggap (P5) = 0,839 Kehandalan (P1) = 0,944 Kehandalan (P2) = 0,920 Kehandalan (P3) = 0,906 Jaminan (P1) = 0,907 Jaminan (P2) = 0,896 Jaminan (P3) = 0,918 Jaminan (P4) = 0,934 Jaminan (P5) = 0,736 Empati (P1) = 0,906 Empati (P2) = 0,768 Empati (P3) = 0,621

5. Kesimpulan dan saran

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis data dengan analisis regresi berganda dan analisis jalur didapatkan kesimpulan bahwa Kualitas pelayanan dilihat dari sudut dimensi layanan yaitu dimensi tangibles (bukti langsung), reability (kehandalan), responsivenesess ( daya tanggap), assurance (jaminan), empathy (empati) secara bersama-sama memberikan kepuasan kepada konsumen

(10)

sebesar 78,8 %. Adapun sisanya 21,2% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model regresi. 2. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan

bahwa antara analisis regresi linier berganda dan analisis jalur terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal penentuan besarnya nilai prosentase tiap variabel-variabel yang secara parsial memengaruhi kualitas pelayanan. Tetapi pada analisis jalur bisa dilihat hubungan/korelasi antar variabel-variabel bebas, yang tidak bisa ditemukan/dicari pada analisis regresi linier berganda. Hal ini lebih penting karena memudahkan para pelaku usaha untuk meneliti dan meningkatkatkan kualitas dari tiap-tiap variabel yang mempunyai kualitas yang menurut konsumen dianggap kurang. Sedangkan pada analisis faktor hanya untuk mendapatkan variabel-variabel yang dianggap penting oleh konsumen untuk dianalisis lebih lanjut oleh para pelaku usaha.

3. Tetapi akan lebih baik jika ketiga analisis data tersebut digunakan secara bersama-sama untuk menganalisa data.

Adapun saran-saran yang dapat diberikan berkenaan dengan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan penggalian variabel-variabel lebih lanjut secara mendalam, agar dapat memahami kondisi konsumen dengan lebih baik.

2. Penelitian hendaknya dilakukan secara berkala, karena perubahan kondisi pasar dan perilaku konsumen akan mengakibatkan perubahan preferensi dan persepsi konsumen.

6. Daftar Pustaka

[1]Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta,Prenhallindo

[2]Tjiptono, Fandy, 1997. Prinsip – Prinsip Total Quality Service, Yogyakarta : Andi Offset, Yogyakarta.

[3] Sarwono, Jonathan, 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13, Andi Offset, Yogyakarta. [4] Supranto, Johanes, 2001. Statistik Untuk Pemimpin

Berwawasan Global, Jakarta, Salemba Empat. [5]Suhermin, ari pujiati. Analisis Regresi linier

berganda untuk mengetahui hubungan antara beberapa aktifitas promosi dengan penjualan produk. Tugas Akhir Program PascaSarjana Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [6]Setyadarma, Andryan. 2010. Uji asumsi klasik

dengan SPSS 1.6. Semarang : Universitas negeri Semarang.

Gambar

Diagram jalur diatas satu persamaan struktural yang  juga  disebut  mempunyai  satu  substrukur
Tabel Nilai r dari Masing-masing Atribut  DIMENSI  BUTIR  NILAI
Tabel ANOVA b
Tabel ANOVA b

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah komponen-komponen sistem polder yang dapat digunakan sebagai solusi untuk penanggulangan banjir di kawasan Museum Bank Indonesia..

Untuk hardware terdiri dari beberapa bagian penting, bagian pertama adalah sensor suhu LM35D; bagian kedua mikrokontroler ATMega8535 sebagai kontroler dan pengolah data

Pada penelitian ini akan dilakukan pengelompokan kecamatan berdasarkan 8 macam pajak daerah pada setiap kecamatan pada tahun 2014-2015 yaitu pajak air tanah, pajak reklame,

2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertang- gungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

data BPS Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2015.. Selanjutnya pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak di Kecamatan Panjang adalah

Dilihat dari karakteristiknya ada dua penyebab bahaya dari gempa bumi, yaitu pertama karena goyangan langsung dari getaran yang terjadi di permukaan bumi, yang

Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, kecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode uji kuat tekan

Riset difokuskan pada analisis dan manajemen risiko secara umum dengan pendekatan riset terpopuler adalah kuantitatif dan hibrid kualitatif - kuantitatif dan