• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisikan kesimpulan mengenai evaluasi sistem informasi PRODESKEL di Kabupaten Semarang dengan menggunakan model evaluasi terintegrasi antara kesuksesan sistem informasi Delone and McLean, UTAUT dan HOT-Fit dengan sedikit memodifikasi variabel yang ada. Selain kesimpulan juga akan diberikan saran pada peneliti-peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan evaluasi.

Kesimpulan 5.1

Penelitian ini membuktikan faktor yang berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada penggunaan sistem informasi PRODESKEL. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh adalah sebagai berikut : 1. Faktor pengguna yang terdiri dari variabel harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh

sosial dan pengaruh rekan sebaya dengan moderasi usia, gender dan pengalaman atau experience berpengaruh terhadap rendahnya partisipasi dalam penginputan data secara berkala pada sistem informasi PRODESKEL. Hasil ini didasari dari pembuktikan uji T-Statistik yang menyatakan faktor pengguna dengan moderasi usia hanya menghasilkan koefisien – 0,013 dengan nilai T-Statistik 0,103, faktor pengguna dengan moderasi gender menghasilkan nilai koefisien 0,15 dan T-Statistik 0,94 dan faktor pengguna dengan moderasi pengalaman atau experience menghasilkan nilai koefisien – 0,06 dan T-Statistik 0,457.

2. Berdasarkan pengujian pada penelitian ini, faktor teknologi menghasilkann nilai koefisien -0.012 dan T-Statistik 0.086. Hasil ini memperlihatkan faktor teknologi yang terdiri dari kualitas informasi, kualitas layanan dan kualitas sistem memiliki nilai pengaruh yang kecil terhadap variabel dependent keinginan menggunakan sistem informasi PRODESKEL. Hasil ini dapat disimpulkan faktor teknologi berpengaruh terhadap rendahnya keinginan menggunakan sistem informasi PRODESKEL di Kabupaten Semarang.

3. Faktor organisasi yang terdiri dari fasilitas pendukung, dukungan organisasi, dukungan pimpinan dan lingkungan organisasi dalam pengujian menghasilkan nilai koefisien 0,522 dan nilai T-Statistik sebesar 5,299. Nilai ini terbukti memiliki nilai

(2)

pengaruh yang kuat terhadap keinginan menggunakan sistem informasi PRODESKEL. Hasil penelitian dapat disimpulkan faktor organisasi tidak berpengaruh terhadap rendahnya partisipasi perangkat desa dan kelurahan dalam implementasi PRODESKEL.

4. Penelitian menunjukan hubungan kesesuaian yang kuat antara faktor pengguna dengan faktor teknologi hasil pengujian yang mendapatkan nilai 0.797, faktor teknologi dan faktor organsisasi dengan hasil pengujian bernilai 0,785 serta faktor pengguna dengan organisasi dengan hasil pengujian bernilai 0.684.

5. Hasil penelitian menunjukan keberhasilan atau manfaat bersih dari implementasi PRODESKEL dapat diukur melalui keinginan menggunakan. Mendasari dari pengujian faktor keinginan menggunakan terhadap manfaat bersih didapatkan nilai keofisien 0.308 dan T-Statistik 4.721. Nilai hasil pengujian ini membuktikan dengan adanya keinginan menggunakan akan mendapatkan manfaat dari implemenasi sistem informasi PRODESKEL.

6. Berdasarkan pengujian pada evaluasi PRODESKEL, nilai kepuasan pengguna dalam implementasi PRODESKEL mendapatkan nilai koefisien sebesar 0.632 dan nilai T-Statistik sebesar 12.204 akan sangat berpengaruh terhadap manfaat yang akan didapatkan. Hal ini terbukti pengguna merasa puas terhadap kualitas sistem dan kualitas layanan dari sistem informasi PRODESKEL. Hal ini juga menyatakan sistem informasi PRODESKEL dapat meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien serta yang lebih penting adalah dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan tepat guna.

Berdasarkan ketiga faktor pada penelitian evaluasi PRODESKEL yang diuji dengan

importance performance analysis(IPA) faktor yang paling berpengaruh terhadap

implementasi PRODESKEL di Kabupaten Semarang yang pertama adalah faktor organisasi, yang kedua yaitu faktor pengguna dan faktor teknologi dinyatakan tidak berpengaruh dikarenakan menghasilkan nilai dibawah nol. Walaupun faktor teknologi dinyatakan tidak berpengaruh bukan berarti faktor tersebut tidak mendukung terhadap implementasi sistem yang diberikan. Kendala jaringan internet yang terbatas di beberapa wilayah menjadikan faktor teknologi ini jauh dari harapan serta mempengaruhi nilai keinginan untuk menggunakan sistem PRODESKEL.

(3)

Pada pembahasan juga telah diberikan rekomendasi yang berguna di segala lini agar implementasi PRODESKEL ini menjadi semakin baik. Rekomendasi juga berguna bagi evaluasi terhadap sistem informasi yang telah diberikan apakah sistem tersebut telah sesuai dengan yang dibutuhkan pada masyarakat ditingkat desa dan kelurahan.

Saran 5.2

Hasil penelitian akan memberikan saran baik kepada pemerintah maupun kepada peneliti selanjutnya. Adapun saran yang ditujukan kepada pemerintah adalah sebagai berikut :

Faktor Pengguna 5.2.1.

1. Optimasi Pokja, perangkat desa dan kelurahan perlu ditingkatkan. Hasil penelitian membuktikan terdapat 57% responden menjawab setuju dan 26% menjawab sangat setuju. Hasil ini memberikan gambaran responden sangat ingin menggunakan sistem informasi dengan harapan hasil analisa PRODESKEL dapat dipergunakan dalam perencanaan pembangunan di masing-masing wilayah.

2. Hasil penelitian menunjukan sisi usia, gender dan pengalaman penggunaan sistem informasi PRODESKEL, tidak berpengaruh terhadap niat penggunaan. Presentase responden terhadap jawaban variabel harapan usaha menggunakan PRODESKEL menyatakan 49% menyatakan setuju. Hasil ini membuktikan sebaran personil tingkat desa tidak berpengaruh bila yang dipilih adalah pria atau wanita, tua ataupun muda, serta memiliki pengalaman menggunakan sistem yang telah lama atau tidak. Proses penginputan data secara berkala akan menjadi akurat bilamana peran serta Pokja dalam membantu kinerja personil ditingkat desa dan kelurahan dapat berjalan dengan baik.

Faktor Teknologi 5.2.2.

1. Pemerintah pusat dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik memberikan teknologi muthakir kapada pengguna. Hal ini belum sepenuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan yang ada di daerah. Sistem informasi PRODESKEL yang murni berbasis online menjadi kendala tersendiri bagi desa dan kelurahan dengan fasilitas infrastruktur internet yang terbatas. Saran dari temuan ini adalah agar sistem informasi PRODESKEL dapat dijalankan secara offline dan online. Tujuan dari saran ini adalah agar sistem tetap dapat dipergunakan meskipun tidak terdapat jaringan internet yang memadai. Sistem Informasi PRODESKEL perlu ditambahkan fasilitas

(4)

database lokal tingkat desa dan kelurahan. Database ini berfungsi untuk menampung data sementara / temporary disaat tidak tersedia jaringan internet. Sistem informasi PRODESKEL juga perlu ditambahkan menu atau fungsi guna sinkronisasi data. Tombol fungsi atau menu bertujuan untuk pengiriman data dari database lokal desa atau kelurahan menuju ke database pusat di saat jaringan atau koneksi internet telah tersedia.

2. Berdasarkan hasil analisa responden, sebesar 56% menyatakan setuju hasil kualitas informasi dari sistem informasi PRODESKEL sangat penting dan dibutuhkan oleh desa dan kelurahan. Pada indikator kualitas sistem, responden menyatakan 46% menjawab setuju, sehingga dapat dikatakan kualitas sistem yang diberikan dalam implementasi PRODESKEL cukup handal serta nyaman dalam penggunaan secara berkala. Hasil penelitian memberikan saran kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten, sedianya dengan perkembangan teknologi perlu mengakomodir jaringan internet sampai ke tingkat desa. Salah satu manfaat adalah implementasi sistem informasi PRODESKEL dapat berjalan dengan baik.

Faktor Organisasi 5.2.3.

1. Kepala Desa dan Lurah agar menerbitkan surat keputusan guna menetapkan anggota Pokja dan personil ditingkat desa maupun kelurahan yang bertugas dalam kesuksesan implementasi PRODESKEL. Surat tugas akan memberikan kejelasan tugas pokok Pokja, personil perangkat di desa dan kelurahan. Surat keputusan penugasan juga akan meminimalisir ketimpangan dalam bekerja. Dampak dari hal ini adalah personil yang bertanggungjawab dalam implementasi sistem informasi PRODESKEL. Bukti survei menyatakan sebanyak 61% responden dalam variabel dukungan organisasi menyatakan setuju PRODESKEL dapat meningkatkan kinerja mereka. Penelitian ini membuktikan PRODESKEL sangat bermanfaat bagi kinerja di desa dan kelurahan. 2. Personil di dalam organisasi tingkat desa atau kelurahan perlu dan Pokja perlu

memahami arti penting dan manfaat sistem PRODESKEL. Hal ini didasari pada hasil survei sebanyak 49% responden setuju dukungan organisasi internal sangat diperlukan agar implementasi sistem dapat berjalan secara terus menerus.

3. Pada sistem PRODESKEL untuk memperoleh jumlah potensi desa dapat diakumulasi dari hasil pendapatan dan mata pencaharian pada bagian menu data dasar keluarga.

(5)

Pada sistem informasi kependudukan (SIAK), yang dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Ditjend Kependudukan dan Catatan Sipil sebenarnya terdapat data dasar kependudukan yang dapat dipakai bersama di sistem informasi PRODESKEL. Saran hasil temuan tersebut adalah database kependudukan dapat tersambung kepada data dasar keluarga pada sistem PRODESKEL. Hal ini akan lebih memudahkan pengguna dalam menginput data, dengan kata lain pengguna tidak perlu menginput mulai dari nama penduduk beserta anggota keluarganya, namun hanya menginputkan hasil mata pencaharian. Dampak dari hal ini yaitu dapat mempersingkat waktu dalam mengiinputkan data dasar keluarga pada sistem informasi PRODESKEL.

4. Sosialisasi, pembinaan, evaluasi dan pelatihan secara berkala harus dilakukan oleh pemerintah yang ada diatasnya. Hal ini demi memberikan informasi yang terbaru termasuk bilamana terdapat perubahan sistem maupun hal-hal yang penting dilakukan demi kelancaran dan kesuksesan implementasi sistem informasi PRODESKEL.

Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. PRODESKEL adalah sistem informasi berbasis nasional, sehingga diperlukan penelitian dengan model yang sama namun obyek yang berbeda dengan jumlah sampel yang berbeda pula. Hal ini akan dapat melihat perbandingan antar daerah dalam melakukan penelitian pada teknologi yang sama.

2. Peneliti selanjutnya dapat mengevaluasi implementasi PRODESKEL dengan menggunakan pendekatan dan model yang berbeda. Hal ini berguna sebagai pembanding antar model yang dipergunakan.

3. Model yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat diuji cobakan dengan teknologi yang berbeda. Hal ini guna lebih membuktikan apakah model yang ada dapat menjadi model yang handal.

4. Peneliti selanjutnya dapat membandingkan antar model yang telah digunakan pada penelitian terdahulu dengan model yang ada pada penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk mengukur kehandalan model, apakah model yang telah dimodifikasi pada penelitian ini dinyatakan lebih handal dari model sebelumnya atau justru sebaliknya.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah lainnya yang tidak kalah penting adalah sampai saat ini Universitas Banten Jaya belum memiliki sebuah sistem yang dapat digunakan untuk menunjang

Buah sukun diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pangan pengganti beras. Hal ini turut membantu gerakan pemerintah go pangan lokal, yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

Dalam percobaan ini dilakukan operasi kristalisasi menggunakan kristaliser MSMPR dengan sistem kontinyu, respon dari percobaan ini adalah pengaruh flowrate dan waktu tinggal terhadap

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa nilai berat jenis beton antara variasi gradasi I, variasi gradasi II dan III relatif sama. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan variasi

Setelah data yang diperlukan terkumpul, kemudian pengolahan data meliputi kegiatan pengakumulasian, dilanjutkan dengan pengolahan berdasarkan jenis data dan

Dan dari transaksi kegiatan tersebut berupa bukti tertulis yang menjadi dasar pencatatan laporan keuangan

Sedangkan untuk RUPS-LB Perseroan yang mengagendakan permohonan persetujuan kepada Para Pemegang Saham Perseroan atas rencana restrukturisasi utang yang