Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 1
Warta
BIRU
Volume 2 I No. 2 I April 2012
Program Biogas Rumah Indonesia ( BIRU) adalah program 4 tahun yang dikelola dan diimplementasikan oleh Hivos (Institut Kemanusiaan untuk Kerjasama Pembangunan) dan SNV (Lembaga Pembangunan Belanda). Program ini didanai oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan diimplementasikan sejak 15 May 2009 hingga 31 Desember 2012. Program Biogas Rumah ini melibatkan perempuan dan laki-laki dalam tahap persiapan, pengelolaan dan pemanfaatan program .
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 2
Tahun 2011 adalah tahun yang padat dengan kegiatan promosi. Staf BIRU maupun CPO bekerjasama melakukan berbagai kegiatan promosi dan awareness raising, untuk meningkatkan jumlah pembangunan reaktor agar target masing-masing organisasi dan provinsi tercapai. Pada tahun 2011 pulalah, kita bersama-sama merayakan kesukseskan pencapaian program dengan membangun lebih dari 4000 unit reaktor sesuai dengan jadual yang ditentukan. Hal ini tentu tak lepas dari kerja keras semua pihak
yang terlibat, baik pemerintah, para mitra pembangun, staf BIRU dan para pengguna yang sudah merasakan manfaat biogas.
Di luar kesuksesan itu, banyak sekali pembelajaran yang kita petik dari pengalaman melakukan kegiatan promosi. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari agar di kemudian hari, kegiatan yang dilakukan bisa meraih hasil yang maksimal.
Pembelajaran kegiatan promosi 2011
Pertemuan kelompok
1
Berinvestasilah lebih banyak pada tahap persiapan. Pilihlah targetdengan lebih selektif; artinya undanglah hanya mereka – peternak perempuan dan laki-laki – yang memang berpotensi menjadi pengguna BIRU (memiliki ternak dan lahan yang cukup).
Pertemuan dengan para petani dan peternak kerap dilaksanakan baik oleh para mitra langsung maupun dengan bantuan dari staf BIRU. Pertemuan ini merupakan cara yang sangat strategis karena kita berinter-aksi langsung kepada sasaran, yaitu para peternak. Namun, ada kalanya, pertemuan yang dilakukan tidak memberi hasil yang memuaskan atau tingkat ke-suksesan dalam hal ini peternak yang langsung mendaftar sebagai calon pengguna rendah. Berikut adalah beberapa langkah untuk memaksimalkan hasil:
2
Jangan satukan acara sosialisasi dengan acara lain, misalnya acara ko-perasi atau lainnya. Selain tidak fokus, acara akan menjadi sangat lama. Ketika tiba waktu BIRU mempresentasikan programmnya, beberapa orang yang hadir sudah kehilangan minat bahkan pergi dari tempat pertemuan.3
Jangan lakukan pertemuan terlalulama. Satu jam sudah cukup. Masyara-kat juga perlu melakukan hal-hal lain-nya yang lebih penting.
5
Sesuaikan lokasi dan waktu pertemuan dengan kebutuhan kelompok target. Jika Anda mengundang kelompok perempuan misalnya, pilihlah waktu di siang hari dan di tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka dan mudah dijangkau. Pilih juga tempat yang agak luas dan tertutup karena biasanya mereka banyak yang membawa serta anak mereka yang masih balita serta memiliki fasilitas kamar mandi yang memadai.6
Catat nama dan kontak orang-orang yang berminat namun belum mau mendaftar menjadi pengguna. Segeralah tindak lanjuti hasil pertemuan agar Anda tidak kehilangan peluang.4
Jangan menomorduakan perempuan dan fokus hanya kepada laki-laki atau bapak-bapak saja. Ingat, istri adalah orang yang sa-ngat berpengaruh kepada suami. Jika perlu, fasilitasi pertemuan yang berbeda – satu untuk bapak, satu untuk ibu. Buat aktifitas yang menarik untuk perempuan agar mereka mau datang.Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 2
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 3
Bulan November 2011, BIRU melakukan sebuah survey bagi pengguna BIRU. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menilai dampak proyek terhadap kondisi kesehatan, sanitasi dan sosial ekonomi, status fisik, fungsi, pengunaan dan pemeliharaan reaktor , kepuasan pengguna, dampak pada pertanian, lingkungan, penggunaan energi dan penguran-gan emisi serta mengukur tingkat sensitivitas gender. Penelitian dilakukan terhadap 169 keluarga yang terdiri dari: 30 keluarga di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, 50 rumah tangga di Jawa Timur dan 29 rumah tangga di Bali. Mereka dipilih dengan sistem random sampling dari pengguna biogas dari 14 CPO.
Promo incentive 2012
Di beberapa provinsi dan daerah program BIRU, jumlah pengguna biogasbelum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal termasuk keterbatasan sumber daya manusia dan waktu untuk melakukan promosi kepada pengguna potensial. Untuk meningkatkan permintaan akan reaktor BIRU di daerah-daerah yang kurang berhasil, pro-gram BIRU meluncurkan propro-gram insentif bagi promotor lepas. Propro-gram ini dimulai pada bulan Juni hingga Desember 2011. Pendekatan ini dinilai
tidak berhasil karena tidak ada peningkatan jumlah pengguna seperti yang diharapkan. Salah satunya karena kurang menyebarnya informasi mengenai promotor dan jumlah insentif yang masih dirasa kurang. Dengan mempertimbangkan beberapa temuan tersebut, program BIRU meluncurkan kembali program insentif bagi promotor lepas dengan beberapa perubahan sebagai berikut:
• Strategi penyebaran informasi lewat media brosur tidak akan berhasil tanpa didampingi oleh komunikasi interpersonal kepada calon pengguna.
• Perempuan terbukti ikut andil dalam proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bawah inistatif untuk membangun BIRU 34%-nya datang dari perempuan dan 50% pengguna yang diwawancarai mengatakan bahwa keputusan untuk membangun biogas diambil oleh perempuan (istri).
Pesan Promosi BIRU
Promo Insentif 2012
• Target sebagai promotor: pengguna BIRU, Penyuluh Lapangan, Kader Posy-andu Caders, pengurus koperasi, petugas kesehatan hewan.
• Jumlah insentif per reaktor: Rp. 75,000
• Biaya operasional per promotor: Rp. 25,000 diberikan hanya satu kali setelah promotor menghadiri briefing yang diselenggarakan oleh kantor BIRU • Setiap promotor berhak mendapat pelatihan “product knowledge” dari staf BIRU • Setiap promotor berhak mendapat paket materi promosi berupa 15 brosur dan
1 film BIRU.
• Pendaftaran bagi promotor dan database diorganisir dan oleh kantor BIRU provinsi. • Semua provinsi dapat berpartisipasi kecuali Provinsi Jawa Timur, provinsi NTB
(Lombok) kecuali untuk reaktor yang disubsidi pemerintah, NTT (Sumba) kecu-ali yang disubsidi oleh BNI.
Dari hasil penelitian, berikut ada
5 pesan
kunci dalam
mempromosi-kan BIRU:
1.
BIRU menurunkan beban ekonomi dan
me-ningkatkan pendapatan dan/atau tabungan
2.
Dengan BIRU berarti beban kerja dan stress
berkurang
3.
Menggunakan BIRU berarti waktu produktif
bertambah
4.
Reaktor BIRU mudah dioperasikan dan dirawat
baik untuk laki-laki maupun perempuan
5.
Dengan BIRU, lingkungan lebih bersih dan
keluarga lebih sehat
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 4
Cara pemupukan dengan Bio-Slurry
Limbah biogas atau disebut juga dengan bio-slurry merupakan produk akhir selain biogas dari pengolahan limbah dari kotoran ternak melalui proses anaerobik (proses tanpa melibatkan oksigen).
Bio-slurry
merupakan
produk organik yang ramah lingkungan dan berpotensi banyak
untuk digunakan di pertanian dan perikanan.
Sebagai campuran pelet untuk pakan ikan
Untuk pembuatan vermikompos Sebagai pupuk organik Sebagai starter pengomposan
Bio-slurry dapat digunakan untuk banyak kegunaan di pertanian dan perikanan bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Minim ataupun tidak mengeluarkan gelembung udara. Tidak berbau seperti kotoran segar.
Warna bio-slurry berubah menjadi lebih gelap dibandingkan kotoran segarnya.
Minim ataupun tidak ada serangga yang hinggap.
Apabila limbah biogas yang saat ini didapat masih belum memenuhi persyaratan diatas maka limbah tersebut dapat digunakan untuk bahan pengomposan ataupun diolah sebagai pupuk kandang seperti biasa, jadi tidak ada yang terbuang. Selanjutnya pemberian kotoran segar ke dalam mixer disesuaikan dengan tata cara yang telah direkomendasikan oleh Program Biogas Rumah (BIRU).
Ternak Sapi 4m3 6m3 8m3 10m3 12m3
Jumlah ternak 3 4-5 6 7-8 9 Kebutuhan bahan baku kotoran
per hari (kg) 30 45 60 75 90
Ternak Babi 4m3 6m3 8m3 10m3 12m3
Jumlah ternak 7 10 13 17 20 Kebutuhan bahan baku kotoran
per hari (kg) 20 30 40 50 60
Untuk memenuhi syarat-syarat tersebut tentunya perlu diinformasikan ke-pada para pengguna biogas untuk mematuhi tata cara pengisian kotoran segar dimana ditekankan pada volume digester (reaktor) yang dimiliki oleh para pengguna dengan berapa yang seharusnya volume kotoran segar yang harus diisikan setiap hari ke dalam mixer.
(Tabel volume kohe segar dan volume digester)
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 4
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 5
Setiap reaktor BIRU yang dibangun dikontrol oleh Quality Inspector (QI) dan supervisor. Pengontrolan ini dilakukan pada setiap tahap dan detail pembangunan. Hal ini penting dilakukan karena setiap dimensi dan bentuk memiliki arti dan fungsi yang tak terpisahkan. Kesatuan yang benar dari reaktor ini akan menghasilkan sebuah reaktor yang baik, tanpa cacat ataupun kebocoran. Kualitas bangunan yang tidak baik akan menyebabkan hilangnya kepercayaan para pengguna dan BIRU kepada mitra (CPO). Biasanya, hal ini akan juga mengacu pada hilangnya kepercayaan CPO kepada para supervisor dan kepercayaan supervisor kepada tukang.
Tukang merupakan ujung tombak CPO dalam pembangunan reaktor BIRU. Bahkan tak jarang, tukang mengambil peran lebih sebagai promotor dan membantu mempromosikan program BIRU. Ketika pelatihan, tukang diajarkan secara menyeluruh tentang konstruksi bangunan reaktor BIRU, disertai penjelasan detail tentang gambar sekaligus praktek lapangan sehingga mereka menguasai cara membangun dan mempertahankan kualitas reaktor tidak memiliki masalah secara konstruksi dan instalasi. Memiliki tukang yang bisa terus menerus mempertahankan kualitas konstruksinya pasti sangat membanggakan. Bagi CPO, tentu ini berarti nilai defult yang rendah dan nilai kualitas yang tinggi di mata program BIRU. Supervisor juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas bangunan reaktor karena ialah yang pertama bisa mengarahkan tukang dan pertama kali mengontrol kualitas konstruksi yang diberikan. Mitra melalui supervisor harus memastikan bahwa tukang membangun sesuai dengan design dan spesifikasi serta tahapan pekerjaan yang benar.
Mitra memiliki rekaman kerja tukang; siapa yang memiliki kualitas kerja baik dan membangun banyak digester, atau tukang yang masih harus ditingkat-kan kualitas kerjanya dan hanya membangun digester dalam jumlah sedikit. Mitra memfasilitasi forum koordinasi antara tukang, supervisor, dan CPO agar terjalin koordinasi dan kerjasama yang baik serta semua permasala-han yang dihadapi di lapangan dapat dicarikan solusi yang yang baik.
Ujung tombak yang kuat akan membuat mitra semakin kokoh di dalam pelaksanaan program BIRU. Berikut adalah hal-hal yang perlu dijaga agar tukang bisa tetap bekerja dengan baik:
• Perhatikan kebutuhan tukang untuk menyambung hidup. Hindari birokrasi rumit dalam proses pembayaran upah. Ini untuk mencegah tukang yang kompeten pergi mencari sumber penghasilan yang lain.
• Jaga Keselamatan dan Keseharan Kerja (K3). Berikan perlengka-pan dan kelengkaperlengka-pan standar tukang seperti sepatu boot dan helm untuk mereka bekerja.
• Perlakukan mereka seperti mitra memperlakukan staff yang lain. Jangan membedakan perlakuan terhadap keduanya agar tukang tidak merasa ada perlakukan diskrimintif
• Beri insentif untuk merangsang tukang bekerja lebih giat dan berkualitas.
Tukang yang baik selalu
memberikan kualitas hasil
konstruksi yang baik.
Tukang inilah yang menjadi
aset berharga dan harus
diperhatikan oleh mitra.
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 6
Ketika membangun reaktor BIRU, kerap terjadi kesalahan-kesalahan dalam pembangunan. I
ngatlah,
bahwa kesalahan konstruksi dapat mempengaruhi kualitas bangunan yang pada akhirny
a
menam-bah beban perbaikan kepada CPO. Usahakan meminimalisir kesalahan-kesalahan konstuksi y
ang
kerap terjadi pada bagian-bagian reaktor di bawah ini.
Digester
•
Setting layout
yang serampangan.
Akibat-nya, desain reaktor biogas tidak sesuai dan
mempengaruhi aliran
slurry.
•
Galian lubang digester
terlalu dalam, namun
tidak diikuti oleh perubahan ketinggian
untuk bagian reaktor lainnya. Akibatnya,
slurry tidak dapat mengalir ke outlet.
•
Pemadatan yang tidak merata
ketika
penim-bunan dinding digester. Akibatnya, dinding
digester retak atau pecah. Lakukan
penim-bunan dan pemadatan secara bertahap,
jangan sekaligus.
•
Batu bata tidak direndam air.
Akibatnya,
daya rekat batubata berkurang dan dapat
menyebabkan kebocoran.
•
Menggunakan air payau atau rawa
untuk
mengaduk. Akibatnya, kualitas hasil adukan
air jelek. Gunakan air sumur atau air tanah.
Dome/Kubah
•
Penimbunan tanah yang tidak padat merata.
Akibatnya, tanah akan
turun jika terkena air atau hujan.
•
Dinding kubah tidak terplaster dengan baik. Akibatnya,muncul
rongga-rongga kecil akibat plaster tidak merata sehingga
ber-peluang menciptakan kebocoran pada kubah.
•
Turret yang tidak sesuai dimensi.
•
Ketinggian timbunan pada turret tidak sesuai gambar.
outlet Dan penutupnya
•
Dimensi
outlet
tidak sesuai gambar. Akibatnya, ketinggian
slurry
terlalu tinggi
atau rendah di dalam digester sehingga berpengaruh terhadap pr
oduksi gas
•
Overflow
yang salah. Akibatnya, sirkulasi
slurry
didalam digester terganggu dan
stabilitas produksi biogas juga terganggu.
•
Dinding tidak di aci. Akibatnya, mudah terjadi pengerasan dan sedimentasi pada
dinding
outlet
•
Posisi outlet yang tidak persis sejajar sehingga menganggu aliran
slurry.
•
Beton penutup
outlet
dibat dengan asal-asalan dan menggunakan besi
kerang-ka yang kerang-karatan. Akibatnya, tutup cepat rusak dan berbahaya bag
i pengguna.
Tutup water drain rusak karena bahan tidak sesuai standar.
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 6
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 7
slurry pit
•
Tidak dibuat slurry pit dua buah,
Aki-batnya, s
lurry
yang keluar dari outlet tidak
tertampung dengan baik, tumpah dan
mengotori lingkungan.
•
Dimensi slurry pit kecil.
Akibatnya,
slurry
tumpah dan bahan dasar biokompos
tidak tertampung dengan baik.
alat-alat instalasi
(appliance)
•
Menggunakan kompor
yang belum
disetu-jui.
Akibatnya, timbul
masalah pada air inlet (pengontrol udara) yang
berpe-ngaruh kepada api pada kompor.
•
Alat mixer tidak sesuai standar.
Mixer tidak di cat
dan jumlah bilang bixer tidak sesuai. Akibatnya, hasil
adukan kohe pada inlet tidak merata.
•
Menggunakan selang gas, pipa gas, gas tap dan aksesoris
lainnya yang tidak disetujui.
Akibatnya, serting terjdi
berbagai masalah terkait tekanan gas.
pemasangan Dan
penggunaan pipa
•
Tidak menggunakan pipa sesuai
standar
yang ditetapkan. Akibatnya,
peluang kebocoran pada pipa tinggi
•
Pipa yang tidak ditimbun secara tepat
.
Akibatnya, pipa terkena terpaan
pa-nas dan hujan sehingga cepat rusak
atau pecah.
•
Posisi water drain salah
. Akibatnya,
air tidak mengalir ke
water drain
dan
menyumbat pipa.
•
Pemasangan fitting yang tidak benar
dan terlalu banyak
. Akibatnya,
kobo-coran lebih rentan terjadi jika terlalu
banyak sambungan
(fitting).
Reaktor tidak memiliki slurry pit sehingga limbah langsung mengalir keluar dan mengotori lingkungan
Kompor menggunakan kompor gas biasa yang dimodifikasi (tidak sesuai standar BIRU).
inlet
•
Posisi Inlet terlalu tinggi.
Kemiri-ngan 60 % pada saluran pipa
di-maksudkan agar aliran kohe sapi
tidak terlalu kencang ke dalam
digester dan tidak terlalu lambat
agar waktu retensi tercapai.
•
Bagian dalam inlet tidak diaci
s
ehingga inlet sulit dibersihkan.
•
Ketinggian lubang inlet terhadap
overflow tidak sesuai design.
Aki-batnya, akan bermasalah pada
aliran slurry dan waktu retensi.
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 8
Alat-alat instalasi BIRU
Demi menjaga kualitas reaktor biogas rumah, program BIRU hanya menggunakan alat-alat instalasi
yang telah lulus uji dan sesuai dengan standar BIRU. Alat-alat instalasi biogas ini semakin berkembang
seiring dengan jumlah pengguna yang juga semakin banyak. Kerja sama yang intensif antara program
BIRU program dan para mitra konstruksi (CPO) dalam pembuatan dan perbaikannya telah membuat
alat-alat instalasi yang ada menjadi semakin baik dan hampir sempurna sehingga secara tidak
lang-sung mendukung pembentukan sektor biogas yang kita cita-citakan.
Berikut adalah daftar alat-alat instalasi (appliance) BIRU yang telah disetujui penggunaannya:
Kompor BIRU
CV. Khasanah Bahari, PT. Solihin Jaya (Butterfly) and PT. Metalindo Teratai Putera
Lamp
CV. Khasanah Bahari dan PT. Solihin Jaya (Butterfly)
Gas Tap
CV. Khazanah Bahari dan LPTP
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 9
Water Drain
CV. Khasanah Bahari
Manometer
CV. Khasanah Bahari, CV. Total Plumbing & CV. Utama Graha
Valve Utama
KITZ Original Japanese valve
Main Pipe
Produksi Lokal dengan standar yang dimoni-tor oleh BIRU
Mixer
Produksi Lokal dengan standar yang dimoni-tor oleh BIRU
Setelah hampir tiga tahun Program BIRU berupaya membangun mekanisme pasar yang sehat dan mandiri. Dalam prosesnya, kami membantu para mitra konstruksi dalam hal pemesanan alat-alat in-stalasi biogas dan secara finansial dengan meminjamkan dana untuk pembelian alat-alat tersebut. Untuk mendorong terciptanya pasar bebas dan agar mitra menjadi lebih mandiri, program BIRU tidak lagi menjadi perantara dan melayani pemesanan dan penalangan dana alat-alat instalasi Biogas baik yang diajukan melalui kantor BIRU di Jakarta maupun di semua provinsi bagi mitra pembangun yang telah melewati batas periode kontrak lebih dari 1 tahun.
Berikut adalah daftar produsen atau distributor alat-alat instalasi dapat dikontak langsung di alamat berikut:
• PT. Metalindo Teratai Putera, Bapak Beni, Hp : 08129546016, Email : [email protected].
• PT. Solihin Jaya Industri, Jl. Rungkut Industri IV/19 Surabaya. Bapak Go Nawan.
• Hp: 031-71053384, Email: [email protected].
• CV. Khazanah Bahari, Jl. Cihampelas 212 B , Bandung, Bapak Yono, Hp : 0857 218 52940. Email : [email protected].
PENGUMUMAN:
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 10
H
ingga akhir Maret 2012, telah ada sekitar 4800 reaktor biogas yang terbangun dan beroperasi. Setelah selesai dibangun, su-dah menjadi tanggungjawab pengguna untuk merawat reak-tor BIRU secara baik dan teratur. Pemakaian reakreak-tor BIRU yang efektif dan efisien serta perawatan yang baik dan teratur sangat menentukan umur reaktor. Perawatan termasuk memasukkan bahan baku kohe secara teratur setiap hari serta kualitas dan kuantitas kohe sehingga umur reaktor ini bisa bertahan lama.CPO sebagai mitra BIRU bertanggungjawab memberikan pelatihan kepada pengguna agar reaktor bisa berfungsi dengan baik dan tahan lama. Pengguna perlu memahami cara kerja reaktor, penggunaan alat-alat instalasi (appliances) yang baik, pemanfaatan limbah biogas (bio-slurry), dan cara memelihara reaktor agar tahan lama. Pelatihan bagi pengguna ini wajib dilakukan oleh CPO minimal tiga bulan dan maksimal enam bulan setelah pembangunan selesai dan reaktor berfungsi dengan baik. Pelatihan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan teknis dari tim BIRU agar pelatihan tepat sasaran. Yang tak kalah penting, mitra harus memastikan peran serta dan kehadiran perempuan dalam pelatihan seimbang dengan laki-laki sehingga baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki pemahaman dan kemampuan dalam menjaga kualitas biogas dan pengolahan peman-faatan bio-slurry.
Biaya Pelatihan Pengguna
Program BIRU memiliki tanggung jawab mengembalikan dana yang sudah terpakai selama pelatihan ini dengan sistem peng-gantian (reimbursement). Setelah pelatihan selesai, Lembaga Mitra Pembangun dapat meminta penggantian uang atas biaya pelatihan da Kantor Nasional Program BIRU dengan mengirimkan surat permohonan resmi disertai bukti-bukti pengeluaran dan daftar hadir asli.
Keutamaan diadakan user training oleh
cpo :
• pengguna lebih percaya diri dalam meng
-gunakan dan merawat reaktor serta mampu
melakukan perbaikan-perbaikan kecil pada
reaktor dan alat-alat instalasi.
tercipta
hubungan yang baik antara
cpo dan
peng-guna
• risiko reaktor biogas rusak berkurang se
-hingga beban cpo untuk perbaikan reaktor
juga berkurang
• Dengan memahami cara pengelolaan dan pe
-manfaat bio-slurry, pengguna dapat memak
-simalkan manfaat reaktor
• menambah keterampilan dan keahlian
cpo
sebagai penyelenggara pelatihan dan mene
-gaskan peran sebagai aktor penggiat biogas
di indonesia
WOMEN
CAN
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 11
KANTOR PROVINSI BIRU
Kantor Provinsi
Jawa Barat
Jl. Bukit Dago Selatan No. 12
Bandung - Jawa Barat
Phone/Fax. (022) 2502831
Kantor Provinsi
DIY & Jawa Tengah
Jl. Mojo no. 16 Karangasem
Surakarta - Jawa Tengah
Phone/Fax. (0271) 718000
Kantor Provinsi
Bali
Jl. Tukad Irawadi,
Gang Sejahtera, No. 4
Panjer-Denpasar 80225
Tel: (0361) 8955158
Fax: (0361) 8511 889.
Kantor Provinsi
Jawa Timur
Kantor Bappeda
Kab Malang
Jl KH Agus Salim No 7
Malang - Jawa Timur
Phone. (0341) 361171
Fax. (0341) 361172
Kantor Provinsi
Sulawesi Selatan
Kantor Dinas ESDM Provinsi
Sulawesi Selatan Lantai III
Jl. A.P Petarani Makassar,
Sulawesi Selatan
Phone/Fax. (0411) 831044
Kantor Provinsi
NTB
Jl. Majapahit No. 20
Mataram - Nusa Tenggara
Barat
Phone/Fax. (0370) 637278
Kantor Provinsi NTT
Hotel Merlin
(TEMPORARY OFFICE)
Jl. D. I. Panjaitan No. 35,
Kota Waingapu
Kabupaten Sumba Timur,
Nusa Tenggara Timur
Phone. (0387) 61300
Fax. (0387) 61401
Kami menghargai
pendapat Anda!
Kirimkan masukan,
saran atau kritik ke:
[email protected]
Info atau pengaduan
tentang BIRU:
0812 8030 2020 (SMS)
Pastikan pengguna BIRU di daerah Anda telah memasang Stiker 7 Langkah Mudah Memanfaatkan Biogas Rumah di dapur mereka atau ruangan lain yang strategis.
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 11
D
alam rangka persiapan kualifikasi dan sertifi-kasi Gold Slandard (GS), pada tanggal l6 Feb-ruari 2012, Program BIRU telah melaksanakan Pertemuan Konsultasi Pemangku Kepentingan Lokal di Jakarta. Konsultasi tersebut diadakan untuk menginfor-masikan para pemangku kepentingan mengenai tujuan dari keikutsertaan program BIRU dalam mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi GS. Dengan sertifikasi GS, Pro-gram BIRU bisa menghasilkan pendapatan dari pengu-rangan emisi karbon yang diharapkan dapat membantu program berjalan mandiri di masa mendatang.Para peserta yang hadir memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan tersebut, karena bukan saja memberikan kabar terkini, tetapi juga sekaligus mempromosikan Program BIRU kepada pemangku kepentingan dari wilayah lain dimana program belum dilaksanakan. Peserta umumnya sangat menghargai program BIRU karena mempromosikan energi baru
terbarukan yang lebih bersih, menurunkan polusi udara dan air, meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat lokal.
Sebanyak 48 peserta dari pihak pemerintah, mitra, donor internasional dan tentu pengguna BIRU hadir di acara tersebut. Keterlibatan para peserta dari berbagai sektor tersebut menunjukkan bahwa biogas merupakan isu yang sangat penting dan akses terhadap energi baru terbarukan memang sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Laporan lengkap kegiatan dapat diunduh di situs BIRU: www. biru.or.id pada menu ‘Sertifikasi Gold Standard’.
Warta BIRU Volume 2 I No. 2 I April 2012 12
1.
Pasang pagar di sekitar lokasi penggalian dan di sekeliling lubang reaktor untuk mencegah anak kecil atau binatang terjatuh ke dalam lubang tersebut. Pagar ini dapat terbuat dari bahan yang murah seperti seng bekas, bahan tepas ataupun terpal plastik.2.
Ketika dalam proses pembangunan, beritahu semua anggota keluarga (dan tetangga sekitar) untuk berhati-hati ketika berjalan di dekat lokasi pembangunan reaktor, terutama di malam hari.3.
Pastikan manhole selalu dalam keadaan tertutup kayu atau besi ketika pengisian perdana. Jangan pernah izinkan anak-anak masuk ke dalam manhole atau reaktor.4.
Setelah bangunan selesai, pastikan outlet selalu tertutup lapisan beton yang di cor.5.
Outlet harus selalu tertutup dan tidak boleh dibiarkan terbuka meski hanya sebentar. Jika pengisian perdana belum selesai dan harus dilanjutkan besok, pastikan outlet dalam keadaan tertutup dengan bahan kuat seperti kayu atau lainnya yang mampu menahan beban setara berat badan anak kecil.6.
Outlet tidak boleh dibebani benda berat. Jangan biarkan anak-anak bermain di atas tutup outlet. Bila rusak, segera ganti dengan outlet yang lebih kuat.7.
Bila harus dibersihkan, timba keluar ampas biogas dari outlet. Jangan masuk ke dalamoutlet dan reaktor meski jumlah ampas sedikit karena ampas masih mengeluarkan metan.
8.
Pagari slurry-pit untuk mencegah anak-anak atau binatang terjatuh ke dalamnya.9.
Jangan gunakan pematik api di dalam reaktor. Gas metan dapat tersulut api dan membahayakan orang di dalamnya.10.
Bila pipa gas utama tersumbat, ber-hatihatilah ketika membuka reduction elbow. Tekanan gas di dalam kubah dapat mem-bahayakan orang yang membuka sambungan tersebut.11.
Hubungi teknisi Mitra Pembangun jika reaktor memerlukan perbaikan besar. Jangan perbaiki sendiri.12.
Jangan pernah gunakan api untuk mengetes kebocoran. Periksa jalur perpi-paan terhadap kebocoran dengan air dan sabun secara rutin.13.
Ketika menyalakan kompor, siapkan pematik api sebelum membuka keran gas. Jika tidak sedang digunakan, jangan biarkan gas menyala untuk waktu lama.14.
Ketika tidak digunakan, pastikan posisi katup utama, keran gas dan kenop kom-por dalam keadaan tertutup.15.
Jangan letakkan barang-barang yang mudah terbakar di sekitar lampu untuk menghindari kemungkinan tersambar api.16.
Ikuti prosedur keselamatan dan keseha-tan kerja (K3). Gunakan alat pelindung konstruksi seperti helm, sarung tangan dan sepatu bot ketika bekerja.17.
Supervisor dan tukang harus mengin-formasikan peraturan keamanan dan keselamatan. kepada para anggota keluarga pemilik BIRU sebelum proses pembangunan reak-tor dimulai.Untuk konsultasi masalah
teknis hubungi QI atau email
ke [email protected]
Peraturan Keselamatan & keamanan
dalam Pembangunan, Perawatan dan
Pemakaian Reaktor BIRU
Jangan biarkan outlet dalam keadaan terbuka meski hanya sebentar. Jika pengisian perdana belum selesai dan
harus dilanjutkan besok, pastikan outlet ditutup dengan bahan kuat seperti kayu atau lainnya yang mampu menahan beban setara berat
badan anak kecil.
Tips: Pasang marka/papan kecil yang menginformasikan bahwa sedang ada
pekerjaan konstruksi di lokasi pembangunan reaktor. Marka bisa bertuliskan
“Hati-hati, sedang dalam pekerjaan pembangunan reaktor biogas’. Tempatkan
marka ini di lokasi yang mudah terlihat. Jika perlu, gunakan bahasa setempat
agar pesan mudah dipahami.
Program Biogas Rumah (BIRU)
Jl. Kemang Selatan XII no. 1, Jakarta Selatan 12560 - Indonesia Ph: +62 (21) 7892489, +62 (21) 78837577 Fax: +62 (21) 7808115
[email protected] www.biru.or.id
Info atau pengaduan: 0812 8030 2020 (SMS)