• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAMBATAN- HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DIRASAKAN PETERNAK DALAM PEMBINAAN BUDIDAYA SAPI POTONG DI KABUPATEN OGAN ILIR ELLY ROSANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HAMBATAN- HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DIRASAKAN PETERNAK DALAM PEMBINAAN BUDIDAYA SAPI POTONG DI KABUPATEN OGAN ILIR ELLY ROSANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HAMBATAN- HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DIRASAKAN

PETERNAK DALAM PEMBINAAN BUDIDAYA SAPI

POTONG DI KABUPATEN OGAN ILIR

ELLY ROSANA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Hambatan-Hambatan Komunikasi yang Dirasakan Peternak dalam Pembinaan Budidaya Sapi Potong di Kabupaten Ogan Ilir adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Elly Rosana

(3)

ABSTRACT

ELLY ROSANA. Communication Barrier Felt by Cattle Farmer in Cattle Raising Development of Ogan Ilir Regency. Under direction of AMIRUDDIN SALEH and HADIYANTO.

Effective communication can influence receiver attitude in order to accept innovation while its effectivity will decline by various factors. This research is design to describe individual characteristics and communication activities, communication barriers of cattle farmer in Ogan Ilir Regency, to analyze correlation of individual characteristics and communication activity to communication barrier and to analyze correlation between individual characteristics to communication activity of cattle farmer in Ogan Ilir Regency. The results were 1) Cattle farmers individual characteristics generally middle aged, elementary school graduated, low income, less experienced in cattle raising, low cosmopolite and good knowledge of cattle raising. While highest score in communication activity were communication methods, followed by group engagement, communication direction, communication intensity and information seeking respectively, 2) the most communication barrier felt by farmers are attention and friendliness, followed by prejudice, expectation gap and needs gap, 3) Generally, there was significant correlation between individual characteristics to communication barrier for experience, cosmopolite and knowledge level, 4) there was significant correlation between communication activity to communication barriers and 5) generally, there was significant correlation between individual characterstics with communication activity for age, education, income, experience, cosmopolite and knowledge level. Based on the result, it is concluded that there was significant correlation between farmer factor and communication activity to communication barrier in order to improve productivity cattle farmers in Ogan Ilir Regency.

(4)

RINGKASAN

ELLY ROSANA. Hambatan-Hambatan Komunikasi yang Dirasakan Peternak dalam Pembinaan Budidaya Sapi Potong di Kabupaten Ogan Ilir. Dibimbing oleh AMIRUDDIN SALEH dan HADIYANTO.

Pembangunan peternakan merupakan salah satu bagian dari pembangunan pertanian yang perlu mendapatkan perhatian, hal ini karena Pembangunan peternakan memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Berkaitan dengan pembangunan peternakan tersebut, perlu adanya komunikasi antara pembina dan peternak dalam hal transfer teknologi dan pengetahuan mengenai budidaya sapi potong. Untuk itu keberhasilan pembina dalam mentransfer inovasi budidaya sapi potong sangat penting, sehingga perlu adanya komunikasi yang efektif dalam proses pembinaan yang dilakukan. Tidak efektifnya komunikasi bisa disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan oleh peternak sehingga perlu diketahui hambatan-hambatan yang ada sehingga proses transfer teknologi bisa berjalan dengan baik.

Penelitian bertujuan untuk (1) mendeskripsikan faktor karakteristik individu dan aktivitas komunikasi yang ada pada peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir, (2) mendeskripsikan hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir, (3) menganalisis hubungan antara faktor karakteristik individu dan aktivitas komunikasi dengan hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir dan (4) menganalisis hubungan antara faktor karakteristik individu dengan aktivitas komunikasi pada peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir.

Penelitian didesain sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan metode survai. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu bulan Maret sampai April 2009. Populasi sampel penelitian ini adalah peternak Sapi potong yang ada di Kabupaten Ogan Ilir dengan jumlah 2.995 orang, dengan menggunakan rumus Slovin didapat 97 orang sampel yang dapat mewakili populasi yang ada. Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate

simple random sampling. Uji reliabilitas kuesioner diperoleh nilai koefisian

split-half test untuk instrumen kekosmopolitan sebesar 0,911, tingkat pengetahuan

tentang budidaya sapi potong 0,669, aktivitas komunikasi sebesar 0,771 dan untuk hambatan-hambatan komunikasi sebesar 0,940, dibandingkan dengan nilai rtabel = 0,564 (α = 0,05) maka koefisien reliabilitas lebih besar dari rtabel sehingga dari nilai tersebut kuesioner yang digunakan dalam penelitian reliabel. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, dalam bentuk frekuensi, rataan skor, total rataan skor, persentase dan tabel distribusi, hubungan antar peubah menggunakan analisis statistik inferensial yaitu dengan menggunakan rumus korelasi Tau Kendall yang pengolahan datanya menggunakan program SPSS 15 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) karakteristik individu peternak di Kabupaten Ogan Ilir adalah pada umumnya umur paruh baya, pendidikan tamat SD, pendapatan rendah, pengalaman beternak sapi potong rendah, kekosmopolitan rendah dan tingkat pengetahuan tentang budidaya sapi potong tinggi. Sedangkan jenjang aktivitas komunikasi skor tertinggi pada metode komunikasi, disusul keterlibatan dalam kelompok, arah komunikasi, intensitas komunikasi dan terakhir pencarian informasi, (2) Hambatan komunikasi yang paling dirasakan peternak adalah pada faktor perhatian dan keakraban, disusul dengan faktor prasangka, perbedaan harapan dan perbedaan kebutuhan (3)

(5)

faktor karakteristik individu peternak dengan hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir secara umum berhubungan nyata untuk pengalaman, kekosmopolitan dan tingkat pengetahuan, (4) aktivitas komunikasi dengan hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan peternak sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir berhubungan nyata dengan hambatan-hambatan komunikasi dan (5) faktor karakteristik individu peternak dengan aktivitas komunikasi secara umum berhubungan untuk umur, pendidikan, pendapatan, pengalaman, kekosmopolitan dan tingkat pengetahuan. Hasil penelitian menyarankan: (1) perlu adanya kegiatan pelatihan motivasi untuk peternak, agar peternak memahami usahaternak yang mereka lakukan memiliki nilai ekonomi sehingga semangat peternak dapat lebih ditingkatkan dalam pencarian informasi budidaya sapi potong, (2) perlu adanya pemberian contoh-contoh yang nyata dari pembina dalam pemberian materi budidaya sapi potong, agar peternak merasa lebih diperhatikan usahaternaknya sehingga hambatan komunikasi yang disebabkan faktor perhatian dapat dikurangi dan (3) perlu adanya peningkatan frekuensi pertemuan antara pembina dan peternak, tidak hanya pada kegiatan kelompok ternak (pemberian materi budidaya sapi potong) tetapi juga pada kegiatan sosial peternak yang ada dilingkungannya, agar peternak merasa dekat dengan pembina sehingga hambatan komunikasi yang disebabkan faktor keakraban dapat dikurangi.

Kata kunci: hambatan-hambatan komunikasi, peternak sapi potong dan

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

HAMBATAN- HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DIRASAKAN

PETERNAK DALAM PEMBINAAN BUDIDAYA SAPI

POTONG DI KABUPATEN OGAN ILIR

ELLY ROSANA

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Mayor Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah ini berjudul hambatan-hambatan komunikasi yang dirasakan peternak dalam pembinaan budidaya sapi potong di Kabupaten Ogan Ilir.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS dan Bapak Ir. Hadiyanto, MS selaku pembimbing yang telah memberikan waktu dan arahan yang sangat berguna untuk penulis, serta Bapak Dr. Ir. Djuara Lubis, MS dan Ibu Dr. Ir. Sarwititi S Agung, MS yang telah memberikan dorongan dan arahan. Terima kasih penulis sampaikan juga pada Badan Pusat Statistik Ogan Ilir yang telah membantu memberikan data-data sekunder, serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Ilir yang telah memberikan masukan-masukan. Terima kasih juga pada semua pembina, perangkat desa, peternak dan mahasiswa Peternakan Unsri yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan pada Mbak Lia yang selalu membantu dalam administrasi, juga untuk teman-teman KMP 2007 (Bu Lina, Bu Loli, Bu Retno, Uni, Gita, Mb Hanif, wiwin, Ria, Pak Ojat, Pak Fuad, Pak Ose dan Ipunk) yang selalu memberikan suport, semoga tali persaudaraan kita selalu terjalin dengan baik. Tak lupa terima kasih untuk teman-teman di Puri Hapsara 2D (Mb Insun, Bu Deti, Mb Mita, Eka, Mala dan adek Tika) yang selalu memberikan dukungan. Buat Mb Difa, Bu Nani, Nisa dan Ifa terima kasih untuk persaudaraannya. Untuk Reno, ica dan Mb Fenny terima kasih atas bantuan dan doanya.

Akhirnya terima kasih untuk suamiku tercinta Arfan Abrar, M.Si yang telah mendoakan, mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Serta terima kasih untuk kedua orang tuaku yang telah membesarkan dan mendoakan dengan cinta selama hidupnya. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada mertua tersayang atas doa dan kasih sayangnya. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan untuk seluruh keluarga besar di Jakarta, Palembang, Prabumulih dan Lampung atas doa tulus dan dukungan yang diberikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2009

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Prabumulih pada tanggal 27 Juli 1979 dari Alm. Bapak Anwar Mathori dan Almh. Ibu Fatimah. Penulis merupakan putri ke enam dari enam bersaudara. Penulis menikah dengan Arfan Abrar, M.Si pada tanggal 28 Januari 2007.

Tahun 1997 penulis lulus dari SMAN 8 Palembang dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Universitas Sriwijaya melalui jalur UMPTN. Penulis memilih Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dengan Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Tahun 2003 penulis diterima menjadi Staf pengajar di Universitas Sriwijaya melalui test seleksi dosen dan tahun 2004 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Melalui beasiswa BPPS penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan Studi Program Magister pada Program Pascasarjana, Program Mayor Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 3

Tujuan Penelitian ... 4

Kegunaan Penelitian ... 4

Ruang Lingkup Penelitian ... 4

Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 5

Kerangka Berpikir ... 5 Hipotesis ... 6 TINJAUAN PUSTAKA ... 8 Komunikasi ... 8 Efektivitas Komunikasi ... 9 Hambatan-Hambatan Komunikasi ... 10 Komunikasi Interpersonal ... 13

Faktor Karakteristik Individu Peternak ... 14

Aktivitas Komunikasi ... 16

Pola Pembinaan Sapi Potong ... 17

Budidaya Sapi Potong ... 18

METODE PENELITIAN ... 23

Desain Penelitian ... 23

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

Populasi dan Sampel ... 23

Populasi ... 23

Sampel ... 24

Data dan Instrumentasi ... 25

Definisi Operasional ... 25

Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 28

Pengumpulan Data ... 29

Analisis Data ... 29

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

Kondisi Umum Kabupaten Ogan Ilir ... 31

Letak Geografis dan Luas Wilayah ... 31

Iklim dan Curah Hujan ... 32

Pemerintahan Daerah ... 32

Penduduk ... 32

Pendidikan ... 32

Tanaman Bahan Makanan ... 33

Perkebunan ... 34

Referensi

Dokumen terkait

Menyediakan pendidikan transformasional yang berakar pada Kitab Suci dan kerangka teologis reformed (pembaruan); dengan menunjukkan bahwa ada musik yang baik yang dapat

1) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di SMAN 1 meliputi penilaian sikap dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal lengkap

Memperhatikan gambar 5 di atas, untuk melaksanakan produksi atau kegiatan usaha dimanfaatkan sumber daya alam biotik dan abiotik pada saat dikonsumsi dan digunakan jasa

Maka dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan faktor kebermanfaatan (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived ease of use) bagi pengguna

Tujuan knowledge management adalah untuk menciptakan suatu pengetahuan yang dapat diterima oleh berbagai pihak dan dapat digunakan dalam

Pada sesi pelaksanaan kegiatan pelatihan, sebelum guru-guru memulai praktek kegiatan, maka perlukan disampaikan teori- teori yang berkaitan pentingnya membuat bahan ajar

Dalam kaitan dengan upaya yang sedang dilakukan, para informan mengungkapkan bahwa hal yang paling penting adalah memahami komunikasi interpersonal, menempatkan baik orang tua

MajIis Majlis Mesyuarat Kerajaan dibahagikan kepada dua, Majlis Negeri.. yang mempunyai kuasa perundangan dan Jemaah Menteri yang mempunyai kuasa pe1aksanaan. MB Majlis