• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2

No. 29/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

DI

Y

OGYAKARTA TRIWULAN

I

TAHUN

2015

EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I 2015 TUMBUH 0,16

PERSEN

MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2014

A.

PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2014 Terhadap Triwulan IV-2013 (y-on-y)

Perekonomian DIY triwulan I-2015

dibanding dibanding triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh 4,20 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi 5,3 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Keuangan sebesar 12,10 persen, diikuti Jasa Perusahaan sebesar 8,52 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 8,07 persen.

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

 Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp 24,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 20,3 triliun.

 Perekonomian DIY Triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 tumbuh 4,2 persen (y-on-y) melambat dibanding

periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 6,15 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 12,10 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Impor

Luar Negeri yang tumbuh 8,18 persen.

 Perekonomian DIY triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya naik dan tumbuh sebesar 0,16 persen (

q-to-q) dan menunjukkan peningkatan dibanding triwulan IV-2014 yang mengalami kontraksi 0,30 persen. Dari sisi

produksi, pertumbuhan ini disebabkan faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 74,17 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh Komponen Perubahan Inventori (790,62 persen) dan Komponen Konsumsi Lembaga Swasta Non Profit (0,78 persen).

 Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan I-2015 adalah

Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 37,4 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan PDRB y-on-y menurut Lapangan Usaha

(2)

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y) menurut Lapangan Usaha

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q menurut Lapangan Usaha

-60,0 -40,0 -20,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0

PDRB Pertanian Perdagangan Pendidikan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Struktur PDRB DIY menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2015 tidak didominasi oleh beberapa lapangan usaha tertentu, tetapi relatif dengan penyumbang terbesar Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Konstruksi; Jasa Pendidikan; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib.

Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Indonesia

triwulan I-2015 (y-on-y), Jasa

Pendidikan memiliki sumber

pertumbuhan tertinggi sebesar 0,59 persen; diikuti Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,55 persen; Penyediaan Akomodasi dan Informasi Komunikasi masing-masing sebesar 0,50 persen; Jasa Keuangan sebesar 0,42 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,22 persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,21 persen; serta Lainnya sebesar 1,2 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Perekonomian ekonomi DIY pada triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,16 persen. Pertumbuhan pada triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 (q-to-q) diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh ekspansif sebesar 74,2 persen. Pertumbuhan yang fantastis tersebut digerakkan oleh peningkatan nilai tambah industri tanaman pangan yang mampu tumbuh sebesar 326.4 persen, terutama di dorong oleh pertumbuhan komoditas padi yang mengalami siklus musim panen raya di triwulan I.

Pertumbuhan juga terjadi di

Lapangan Usaha Jasa Keuangan

sebesar 0,2 persen. Pertumbuhan

Lapangan Usaha Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan mampu

menahan perekonomian DIY

sehingga tidak terjadi kontraksi pada triwulan ini, yaitu tumbuh sebesar

0,16 persen meskipun selain

lapangan usaha tersebut tumbuh

negatif.

Secara umum pertumbuhan di sebagian besar kategori lapangan usaha tumbuh negatif. Pertumbuhan

(3)

Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y)

Grafik 5. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan I-2015 (y-on-y)

lapangan usaha di triwulan I-2015 yang mengalami kontraksi terdalam adalah Lapangan Usaha Konstruksi yaitu sebesar -15,2 persen. Hal ini merupakan pola musiman yang terjadi karena puncak kegiatan konstruksi terjadi pada triwulan IV, sedangkan pada triwulan I penyerapan anggaran pemerintah untuk menunjang kegiatan konstruksi belum optimal.

Lapangan usaha yang juga mengalami kontraksi cukup dalam adalah jasa pendidikan, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib masing-masing sebesar -9,2 persen, kemudian juga transportasi dan pergudangan dan pertambangan dan penggalian masing-masing sebesar -7,6 persen dan -6,9 persen.

B.

PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y)

Dari sisi Pengeluaran,

pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015

terhadap triwulan I-2014 terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (PKRT); Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah (PKP); dan Impor Luar Negeri;

dan Perubahan Inventori. Pertumbuhan

tertinggi dicapai Komponen Impor Luar

Negeri sebesar 8,18 persen; diikuti

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,89 persen; Komponen Perubahan Inventori sebesar 3,28 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 1,57 persen.

Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup hampir dua pertiga dari PDRB DIY. Komponen lainnya yang memiliki

peranan besar terhadap PDRB DIY secara

berturut-turut adalah Pembentukan Modal

Tetap Bruto; Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah; Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa; dan Impor Luar Negeri Barang dan Jasa. Sementara itu Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2015 ( y-on-y), maka Komponen Pengeluaran Konsumsi

(4)

-25,0 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0

I-2012 II-2012 III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014 IV-2014 I-2015

KRT P D R B PMTB

Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,87 persen, diikuti komponen Lainnya yang terdiri dari Ekspor Luar Netto, Ekspor Antardaerah Netto, dan Perubahan Inventori sebesar 1,78 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (q-to-q)

Perekonomian DIY triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 (q-to-q) tumbuh sebesar 0,16 persen. Meskipun sebagian besar komponen tumbuh negatif, namun karena perubahan inventori selama triwulan I-2015 tumbuh ekspansif sebesar 790,6 persen sehingga bisa dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi di triwulan I-2015 lebih disebabkan adanya perubahan stok di awal tahun.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB DIY q-to-q menurut Pengeluaran

(5)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015 Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.025.996,3 2.061.899,4 3.678.214,9 2.362.714,5 1.381.116,7 2.405.542,3 B Pertambangan dan Penggalian 136.651,1 164.639,1 158.167,9 116.398,5 118.496,8 110.266,6 C Industri Pengolahan 3.111.750,7 3.160.998,0 3.194.624,8 2.566.769,9 2.621.604,5 2.607.357,6 D Pengadaan Listrik dan Gas 22.799,7 17.066,2 17.868,3 28.614,3 30.487,9 30.020,6 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 24.647,2 26.820,8 27.062,4 20.056,7 21.311,7 21.268,2 F Konstruksi 2.009.597,6 2.368.368,2 2.064.636,2 1.752.273,4 2.037.011,3 1.728.135,4 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.815.440,1 1.975.815,8 1.957.199,3 1.552.826,3 1.681.562,4 1.660.313,1 H Transportasi dan Pergudangan 1.213.889,9 1.427.667,4 1.324.161,3 1.033.164,0 1.162.523,7 1.073.931,0 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.182.119,0 2.456.819,7 2.416.419,0 1.758.001,2 1.909.569,1 1.856.208,2 J Informasi dan Komunikasi 1.880.166,2 2.052.710,3 1.943.575,4 2.000.077,4 2.214.146,0 2.098.556,7 K Jasa Keuangan dan Asuransi 857.980,1 990.146,3 1.003.253,1 684.054,2 765.481,7 766.839,2 L Real Estat 1.564.749,4 1.700.584,8 1.709.886,9 1.387.814,0 1.487.817,7 1.482.027,7

M,N Jasa Perusahaan 228.403,6 250.564,9 249.926,8 221.384,1 240.551,8 240.247,7

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1.680.895,7 2.052.586,1 1.861.483,8 1.400.156,4 1.574.450,7 1.429.699,8

P Jasa Pendidikan 1.724.459,2 2.212.049,3 2.012.581,4 1.639.468,5 1.930.796,0 1.753.701,5 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 520.514,7 630.838,2 597.118,4 490.421,2 561.767,0 529.096,7

R,S,T,U Jasa Lainnya 544.725,2 627.618,9 602.832,7 496.654,5 559.254,7 536.724,2

(6)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw I- 2015 terhadap Triw IV-2014 Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 74,2 1,8 0,22

B Pertambangan dan Penggalian -6,9 -5,3 -0,03

C Industri Pengolahan -0,5 1,6 0,21

D Pengadaan Listrik dan Gas -1,5 4,9 0,01

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0,2 6,0 0,01

F Konstruksi -15,2 -1,4 -0,12

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -1,3 6,9

0,55

H Transportasi dan Pergudangan -7,6 3,9 0,21

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -2,8 5,6 0,50

J Informasi dan Komunikasi -5,2 4,9 0,50

K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,2 12,1 0,42

L Real Estat -0,4 6,8 0,48

M,N Jasa Perusahaan -0,1 8,5 0,10

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -9,2 2,1 0,15

P Jasa Pendidikan -9,2 7,0 0,59

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -5,8 7,9 0,20

R,S,T,U Jasa Lainnya -4,0 8,1 0,21

(7)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015

(persen)

Lapangan Usaha 2014 2014 Triw I-2015 Triw I Triw IV

(1) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,0 13,4 8,5 14,8

B Pertambangan dan Penggalian 0,6 0,6 0,7 0,6

C Industri Pengolahan 13,5 13,8 13,1 12,9

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,1 0,1 0,1 0,1

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,1 0,1 0,1 0,1

F Konstruksi 9,3 8,9 9,8 8,3

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,2 8,1 8,2 7,9

H Transportasi dan Pergudangan 5,7 5,4 5,9 5,3

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,0 9,7 10,2 9,7

J Informasi dan Komunikasi 8,5 8,3 8,5 7,8

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,9 3,8 4,1 4,0

L Real Estat 7,0 6,9 7,0 6,9

M,N Jasa Perusahaan 1,0 1,0 1,0 1,0

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,0 7,5 8,5 7,5

P Jasa Pendidikan 8,1 7,6 9,1 8,1

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,4 2,3 2,6 2,4

R,S,T,U Jasa Lainnya 2,5 2,4 2,6 2,4

(8)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015 Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 14.749.982,8 16.548.016,1 16.204.388,2 11.468.423,6 12.252.104,0 12.029.059,5 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 725.879,4 734.279,2 739.074,0 588.397,2 560.807,6 565.195,3 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.245.765,5 4.806.479,0 3.540.959,2 2.665.039,0 3.663.069,8 2.706.998,8 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 6.145.850,0 8.083.323,4 6.536.989,9 4.878.055,7 6.068.151,4 4.771.225,1 5. Perubahan Inventori 474.426,5 62.184,6 571.630,8 455.014,2 52.767,4 469.957,0 6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.383.675,7 1.542.104,8 1.324.470,7 1.251.276,6 1.300.075,2 1.071.764,3 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa 782.230,9 1.442.963,7 818.691,5 626.947,1 1.152.347,4 678.240,8 8. Net Ekspor Antardaerah (3.398.563,4) (6.156.229,8) (3.279.808,6) (1.168.410,1) (2.446.678,6) (606.022,8)

Produk Domestik Bruto (PDB) 22.544.785,7 24.177.193,6 24.819.012,7 19.510.849,3 20.297.949,6 20.329.936,4

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)

Komponen Triw I- 2015 Terhadap Triw IV-2014 Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (1,82) 4,89 2,87

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,78 (3,94) (0,12)

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (26,10) 1,57 0,22

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (21,37) (2,19) (0,55)

5. Perubahan Inventori 790,62 3,28 0,08

6. Ekspor LN Barang dan Jasa (17,56) (14,35) (0,92)

7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa (41,14) 8,18 0,26

8. Net Ekspor Antardaerah (75,23) (48,13) 2,88

(9)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015

(persen)

Lapangan Usaha 2014 2014 Triw I-2015 Triw I Triw IV

(1) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 67,21 65,43 68,44 65,29

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,16 3,22 3,04 2,98

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,42 14,40 19,88 14,27

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,69 27,26 33,43 26,34

5. Perubahan Inventori 1,05 2,10 0,26 2,30

6. Ekspor Barang dan Jasa 5,85 6,14 6,38 5,34

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,37 3,47 5,97 3,30

8. Net Ekspor Antardaerah (19,00) (15,07) (25,46) (13,21)

Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00 100,00

Gambar

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q  menurut Lapangan Usaha
Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran( y-on-y )
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB DIY  q-to-q menurut  Pengeluaran

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penggunaan lisin yang ditambahkan pada pakan komersial terhadap pertumbuhan benih ikan Nila (Oreochromis

Untuk pengembangan di daerah lain yang mempunyai lingkungan ber- beda (iklim dan tanah berbeda) perlu dilakukan uji multilokasi di beberapa lokasi selama bebe- rapa tahun,

Pesan pendidikan gratis secara umum sudah diimplementasikan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang di awal tahun 2009 dengan tidak lagi memungut

Di dalam estetika (filsafat keindahan), keindahan adalah sebuah prinsip yang penting yang membuat suatu karya seni yang bersifat indrawi (konkret) dapat

Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis merupakan penyakit yang timbul karena suatu gangguan dari pankreas, yaitu organ tubuh yang biasa menghasilkan

Hal yang dilakukan peneliti pada siklus II untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I adalah meningkatkan pengelolaan waktu selama pembelajaran, mengarahkan tutor