• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - NANI WIJIYANTI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - NANI WIJIYANTI BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Ki Hajar Dewantara yan dikutip Munib (2006:31), Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual), dan tubuh anak. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang lebih baik, untuk itu pemerintah sangat memperhatikan mutu pendidikan. Pendidikan ini berlangsung seumur hidup dimulai dari semenjak lahir sampai seseorang meninggal dunia.

(2)

 

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 01 Pandak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas diperoleh bahwa secara umum proses belajar mengajar masih berpusat pada guru (Teacher Center). Guru juga jarang menggunakan media atau alat peraga pendidikan. Serta dalam penguasaan konsep pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas IV masih sangat rendah dan menyebabkan hasil belajar rendah. Pada proses pembelajaran matematika siswa cenderung pasif sehingga siswa cepat merasa bosan yang akan menimbulkan kesulitan dalam belajar siswa yang berakibat siswa menjadi tidak suka dengan pelajaran matematika. Rendahnya hasil belajar matematika dapat dilihat pada nilai Ulangan Tengah Semester I tahun 2011/2012 sekitar 50 % tidak mencapai KKM.

(3)

 

Selain itu rendahnya kemandirian, dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika juga dapat diketahui dari informasi yang diberikan guru matematika. Memang pada kenyataannya, pembelajaran matematika yang diterapkan masih menggunakan metode ceramah. Guru pernah menggunakan metode diskusi kelompok tetapi dirasa belum efektif dalam pelaksanaan. Kemudian guru kembali menggunakan metode ceramah, guru menjelaskan materi dilanjutkan dengan membuktikan dalil-dalil dan memberikan contoh. Sedangkan keiatan siswa lebih banyak mendengarkan, mengikuti pola-pola yang diberikan guru, dan menyontoh cara guru menyelesaikan soal sehingga peran guru terlihat lebih dominan dalam pembelajaran. Di sisi lain dalam kegiatan pembelajaran matematika, siswa masih kurang bisa memanfaatkan buku-buku pelajaran sebagai sumber belajar. Buku pelajaran yang sudah dibawa digunakan sekedar untuk mengerjakan tugas, belum terlihat adaya inisiatif untuk menggunakan buku pelajaran guna mengatasi kesulitan siswa dalam belajar. Kemudian siswa juga masih enggan dan malu untuk bertanya pada guru ketika menemukan kesulitan dalam memahami pelajaran matematika. Dalam pengerjaan soal, beberapa siswa akan mulai mengerjakan soal ketika ada bimbingan lebih lanjut dari guru. Disini terlihat bahwa hasrat atau keinginan belajar demi kemajuan diri siswa itu masih relatif kurang sehingga kemandirian belajar khususnya pada mata pelajaran matematika pun belum begitu terlihat.

(4)

 

IV. Dari tes Ulangan Tengah Semester I, diperoleh hasil seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Data Nilai Hasil Ulangan Matematika Tengah Semester I Tahun Ajaran 2011/2012

Jumlah siswa Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata

16 18,75 % 81,25% 53,43

(5)

 

Pelajaran matematika hendaknya menarik dan bermakna sehingga perlahan dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Diperlukan sebuah pembelajaran yang tepat agar pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang digunakan tentunya tidak hanya menuntut siswa untuk mendengar penjelasan materi dari guru, tetapi pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, seperti menggunakan ketrampilan bertanya, berdiskusi, serta berlatih untuk bekerja mandiri dan bekerja sama dengan kelompok. Sehingga ketika pembelaran berlangsung, siswa dapat berusaha menggunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam mengikuti pembelajaran.

(6)

 

yang diterapkan dalam pengelolaan kelas akan membawa situasi belajar siswa ke dunianya sendiri, dunia bermain yang penuh dengan keasyikan belajar tanpa ada tekanan atau paksaaan terhadap siswa. Sehingga pembelajaran yang disajikan akan lebih efektif, aktif, dan menyenangkan. Demikian pula dengan seorang guru yamg mau berkreatifitas dalam pengelolaan kelas untuk mendukung pola kegiatan belajar mengajar yang menarik, situasi belajar di sekolah akan lebih hidup. Pola pikir siswa akan bekembang dan terus berkembang tanpa menggantung sekali pada guru. Kegiatan belajar mandiri yang dilaksanakan secara rutinitas setiap hari dapat melatih siswa sejak dini untuk mandiri dan dalam jangka waktu tertentu kegiatan ini akan menjadi tradisi di lingkungan sekolah yang berdampak sangat luas.

(7)

 

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah melalui Model Belajar Mandiri dapat meningkatkan kemandirian siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar (jajargenjang dan segitiga)?

2. Apakah melalui Model Belajar Mandiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar (jajargenjang dan segitiga)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui Model Belajar Mandiri pada materi bangun datar (jajargenjang dan segitiga) pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Pandak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2012/2013.

(8)

 

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat mendorong guru untuk lebih meningkatkan kemampuannya di bidang pembelajaran khususnya dalam menerapkan model belajar mandiri dalam rangka meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa.

2. Bagi siswa

Meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Matematika materi bangun datar (jajargenjang dan segitiga).

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam menerapkan kebijakan peningkatan mutu pendidikan, khususnya peningkatan kemandirian dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan memperbaiki kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

[r]

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilan kepada para penjual umbi- umbian di Pasar Telo Karangkajen

Perbedaan pengaturan hak kesehatan buruh yang diselenggarakan oleh Jamsostek dan BPJS Kesehatan adalah dari segi asas dan prinsip penyelenggaraan; sifat kepesertaan; subjek

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

SEGMEN BERITA REPORTER A Kreasi 1000 Jilbab Pecahkan Muri Rina & Deska. CAREER DAY AMIKOM Adib & Imam Wisuda smik amikom Adib