BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kakao - PENGARUH 2,4-D (2,4-Diklorofenoksiasetat) DAN BAP (6 – Benzil amino purine) TERHADAP KEBERHASILAN EMBRIOGENESIS SOMATIK BUNGA KAKAO (Theobroma cacao, L.) - repository perpustakaan
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP terhadap berat segar brangkasan bibit kakao pada umur 15 MST. Hal ini terjadi diduga karena dipengaruhi oleh beberapa
Teknik kultur embryogenesis somatik memiliki kelebihan antara lain dapat menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak (Li et al., 1998), sifat genetik bibit yang dihasilkan seragam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan adenin dan 2,4-D ke dalam medium IK berhasil menginduksi kalus dari eksplan staminodia maupun petala dengan tingkat keberhasilan
Salah satu teknik pembibitan yang dapat digunakan untuk menghasilkan bibit kakao dalam jumlah yang banyak dengan sifat genetika yang seragam dan sama dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 2,4-D dan BAP pada medium tanam berhasil menginduksi kalus dari eksplan staminodia dan petala.. Kalus yang terbentuk memiliki
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Membandingkan dua metode regenerasi tanaman kakao menggunakan media yang berbeda sehingga dihasilkan embrio somatik melalui jalur
Keragaan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Hasil Perbanyakan Embrio Somatik di Kebun Percobaan Pakuwon (Enny Randriani, ...).. KERAGAAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Membandingkan dua metode regenerasi tanaman kakao menggunakan media yang berbeda sehingga dihasilkan embrio somatik melalui jalur