• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut. Suhu optimum yang diperlukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut. Suhu optimum yang diperlukan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sorgum Manis

Sorgum dapat tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis, dari dataran rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut. Suhu optimum yang diperlukan untuk tumbuh berkisar antara 25 – 30 oC dengan kelembapan relatif 20-40 %. Sorghum juga tidak terlalu peka terhadap pH tanah, tapi pH 5,5-7,5 diperlukan untuk pertumbuhan sorghum yang baik. Sorgum dapat tumbuh dengan baik di daerah kering. Hal ini disebabkan karena lapisan lilin yang ada pada permukaan daun sorghum. Lapisan lilin tersebut akan mengurangi penguapan air dari dalam sorghum. Selain itu, pada beberapa jenis sorgum juga ditemui ketahanan yang tinggi terhadap burung dan hama karena kandungan taninnya (Mudjisihono dan Suprapto, 1987).

Menurut (Nurmala, 1998), Sorgum manis (Sorghum bicolor (L) Moench) kedudukannya dalam ilmu taksonomi tumbuhan adalah:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Cyperales Family : Poaceae Genus : Sorghum

Spesies : Sorghum bicolor (L.) Moench

Berdasarkan bentuk sekamnya, sorghum dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu sorgum biji, sorghum manis, sorghum rumput dan sorghum sapu. Jenis-jenis sorghum dan karakteristiknya dapat dilihat pada Tabel 1.

(2)

7 Pada umumnya biji sorghum berbentuk bulat agak lonjong atau bulat telur dan terdiri dari tiga bagian utama yaitu kulit luar, lembaga dan endosperm. Susunan dari bagian-bagian bijinya adalah kulit luar 7,9%, lembaga 9,8% dan endosperm 82,3% (Hoseney, 1998). Berdasarkan bentuk dan ukurannya, biji sorghum dapat dikelompokkan sebagai biji berukuran kecil (8-10 mg), medium (12-24 mg) dan besar (25-35 mg).

Tabel 1. Jenis-jenis sorghum beserta karakteristiknya

Jenis Sorgum Karakteristik Sorgum

Sorgum Biji Bentuk butir biji relatif besar, terpisah dari sekam, warna butiran biji putih, kuning, merah atau coklat. Sorgum Manis Bentuk biji lebih kecil, ukuran sekam panjang, warna

butir putih atau coklat kemerahan.

Sorgum Rumput Bentuk butir biji tertutup penuh oleh sekam yang berbentuk cembung, berukuran panjang dan runcing, warna butir kuning gelap, coklat atau coklat kemerahan.

Sorgum Sapu Bentuk butir biji lebih kecil-kecil atau jarang yang tertutup oleh sekam berbentuk cembung, butir biji berwarna coklat.

Sumber: Hubeis (1984)

Kulit luar sorghum merupakan lapisan kulit biji yang mengelilingi endosperm. Kulit luar ini terdiri dari tiga bagian yaitu epikarp, mesokarp dan endokarp. Warna kulit luar bervariasi yaitu putih, merah atau coklat. Bagian penting dari kulit luar yaitu lapisan zat warna yang disebut testa. Lapisan ini terletak di bawah endokarp dan di sekeliling permukan endosperm (Adistya., 2006). Beberapa peneliti mengatakan bahwa dalam lapisan testa terdapat senyawa polifenol (tanin) dengan kadar tinggi.

(3)

8 Gambar 1. Tanaman sorgum

Sorgum memiliki potensi yang cukup besar sebagai bahan pangan, namun pemanfaatnya belum berkembang karena pengupasan biji sorgum cukup sulit dilaksanakan. Biji sorgum di Indonesia digunakan sebagai bahan makanan subtitusi beras, bubur dan jajanan traditional, namun karena kandungan taninnya cukup tinggi 0,4 % - 3,60% hasil pengolahan menjadi kurang enak. Berikut kandungan nutrisi sorgum ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Kandungan nutrisi sorgum dan serealia lainnya Unsur

Nutrisi

Kandungan per 100 gram

Beras Jagung Singkong Sorgum Kedelai

Kalori (cal) 360 361 146 332 286 Protein (g) 6.8 8.7 1.2 11.0 30.2 Lemak (g) 0.7 4.5 0.3 3.3 15.6 Karbohidrat (g) 78.9 72.4 34.7 73.0 30.1 Kalsium (mg) 6.0 9.0 33.0 28.0 196.0 Besi (mg) 0,8 4.6 0.7 4.4 6.9 Posfor (mg) 140 380 40 287 506 Vit.B1 (mg) 0.12 0.27 0.06 0.38 0.93 Sumber:Depkes RI., (1992)

(4)

9 Komposisi nutrisi biji sorgum dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Komposisi Nutrisi Biji Sorgum.

Bagian Biji

Unsur Nutrisi (%)

Pati Protein Lemak Abu Serat kasar

Biji utuh 73,8 12,3 3,60 1,65 2,2

Endosperma 82,5 12,3 0,63 0,37 1,3

Kulit biji 34,6 6,7 4,90 2,02 8,6

Lembaga 9,8 13,4 18,90 10,36 2,6

Sumber : Suarni dan Firmansyah (2007). Pemanfaatan Sorgum Manis

Menurut (Tati, 2003) beberapa kegunaan sorgum yaitu: 1. Sorgum sebagai bahan pangan

Sorgum dapat dimanfaatkan sebagai butir beras sorgum dan tepung sorgum. Beras sorgum bisa langsung ditanak sebagai nasi sorgum, atau digiling dijadikan tepung sorgum sebagai bahan dasar kue. Selain itu dapat dijadikan penganan jajan pasar berupa tapai, wajik, lemper, rengginang, dan sebagainya.

2. Sorgum sebagai bahan baku minuman

Batang sorgum dapat dijadikan bahan baku untuk membuat wine. Proses pembuatan wine dari batang sorgum manis melalui tahapan fermentasi, hingga proses destilasi.

2.2 Kacang Tunggak

Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp.) termasuk dalam keluarga

Leguminosa. Bijinya memiliki kandungan protein sebesar 25%. Kacang tunggak tergolong tanaman bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Potensi hasil biji kacang tunggak cukup tinggi yaitu dapat mencapai 1,5 – 2 ton/ha tergantung varietas, lokasi, musim tanam, dan budidaya yang diterapkan.

Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang penting dalam upaya perbaikan gizi. Kandungan protein yang tinggi dengan pengadaan yang mudah dan relatif

(5)

10 murah membuat pengembangan kacang-kacangan sangat sesuai terutama dalam mendukung diversifikasi pangan yang sekaligus menyediakan sumber pangan bergizi tinggi.

Tanaman Kacang Tunggak dalam tata nama (Taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut :

Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Rosales

Suku : Caesalpiniaceae Marga : Vigna

Jenis : Vigna unguiculata L.

Gambar 2. Kacang tunggak

Biji kacang-kacangan merupakan hasil tanaman yang berpotensi sebagai sumber protein nabati dan belum banyak dimanfaatkan. Penggunaan kacang tunggak sebagai bahan sumber protein yang ditambahkan pada produk olahan pangan dipicu dari segi gizi. Kandungan gizi kacang tunggak dapat dilihat pada Tabel 4.

(6)

11 Tabel 4. Kandungan gizi kacang tunggak, kacang hijau, gude, dan kacang kedelai

Komposisi Zat Gizi Kacang tunggak Kacang hijau Gude Kedelai 1. Protein (g) 2. Lemak (g) 3. Karbohidrat (g) 4. Kalsium (mg) 5. Fosfor (mg) 6. Besi (mg) 7. Vitamin (SI) 8. Vitamin B (mg) 9. Vitamin C (mg) 22,9 1,4 66,0 77,0 449,0 6,5 30,0 0,9 2,0 22,2 1,2 62,9 125,0 32,0 6,7 157,0 0,6 6,0 20,7 1,4 62,0 125,0 275,0 4,0 150,0 0,5 5,0 34,9 18,1 34,8 227 585 8,0 110 1,07 0 Sumber : Depkes RI., (1979)

Kadar protein kacang tunggak setara dengan kacang hijau dan gude. Bahkan, kadar vitamin B1 yang relatif lebih tinggi dari pada kacang hijau. Kadar karbohidrat kacang tunggak lebih tinggi yaitu berkisar 66,0 gram jika dibandingkan dengan tiga jenis kacang lainnya.

Kacang tunggak merupakan jenis kacang-kacangan lokal yang belum banyak dimanfaatkan dan memiliki harga yang relatif murah. Keunggulan kacang tunggak adalah memiliki kadar lemak yang lebih rendah sehingga dapat meminimalisasi efek negatif dari penggunaan produk pangan berlemak. Kacang tunggak juga memiliki kandungan vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan kacang hijau.Kacang tunggak banyak dimanfatkan dalam proses pembuatan tahu, tempe dam jenis olahan lainnya (Chavan et al., (1989) dalam Syarifah (2002)).

(7)

12 2.3Perendaman

Perendaman merupakan salah satu cara untuk menghilangkan zat antinutrisi pada sorgum manis. Perendaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perendaman alami dan perendaman menggunakan bahan kimiawi. Perendaman alami yaitu menggunakan air direndam selama kurang lebih 5 jam pada suhu 300C, cara perendaman alami ini dapat mengurangi kadar tanin sebesar 30%. Perendaman menggunakan bahan kimiawi menggunakan larutan NaOH dan KOH pada suhu 300C selama 24 jam, cara perendaman ini mampu mengurangi kadar tanin sebanyak 70 -80%. Perendaman dengan bahan kimia, dapat menghilangkan tanin berkisar 70 – 80%. Penghilangan zat tanin ini akan memberikan pengaruh warna yang lebih baik pada biji sorgum, menghilangkan rasa pahit pada olahan pangan, dan yang utama menghilangkan zat antinutrisinya (Sinar Tani., 2011).

2.4Tanin

Pada biji sorgum terdapat dua jenis pigmen yaitu karoten dan polifenol. Senyawa polifenol terdiri dari empat senyawa yaitu flavonoid, antosianin, leukoantosianin dan tanin. Senyawa polifenol tersebut terdapat pada lapisan epikarp, endokarp dan testa (Rooney et.al., 1980).

Tanin dapat dibedakan menjadi dua yaitu tanin yang dapat dihidrolisis (hydrolyzable tannin) dan tanin terkondensasi (condensed tannin) (Tanin yang terkondensasi terdapat pada buah-buahan, bijibijian dan tanaman lain yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai makanan.

Tanin memiliki kemampuan untuk berikatan dengan protein dan polimer lainnya seperti polisakarida (von Elbe dan Schwartz, 1996). Tanin larut dalam air dengan berat molekul antara 500–3000. Tanin juga memiliki kemampuan untuk mengendapkan alkaloid, gelatin dan protein lainnya. Tanin bereaksi dengan protein

(8)

13 membentuk kompleks tanin-protein yang tidak larut. Kompleks tanin-protein merupakan penyebab kekeruhan, pengendapan dan mempunyai sifat antinutrisi dan menghambat aktifitas enzim. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kompleks tersebut adalah suhu dan pH.

2.5 Jaja Bantal

Jaja bantal merupakan salah satu produk makanan tradisional yang ada di Bali dan termasuk ke dalam makanan jajanan. Makanan jajanan merupakan produk olahan dalam bentuk siap santap dan juga merupakan salah satu makanan yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat serta terjangkau oleh daya beli sebagian besar masyarakat (Anon., 2014)

Gambar 3. Jajan bantal

Proses Pembuatan jajan bantal yang dilakukan dimasyarakat menggunakan bahan – bahan beras ketan yang terlebih dahulu dikukus sampai setengah matang, kemudian dicampur dengan kelapa parut, gula pasir, garam dan ditambahkan pisang, kacang merah atau tanpa penambahan pisang atau kacang merah sehingga terbentuk adonan (Anon., 2014). Adonan tersebut dibungkus menggunakan janur dan diikat dengan tali dibagian luarnya agar pembungkus tidak mudah lepas.

(9)

14 Tali yang digunakan dapat berupa tali tiing (tali yang dibuat dari batang bambu) atau tali plastik (Suter et al., 2013).

Kandungan gizi yang terdapat dalam per 100 gram jaja bantal dan energi yang dihasilkan adalah sebagai berikut energi 189,26 kkal, karbohidrat 41,58 g, protein 2,09 g, lemak 1,62 g. Proses pembuatan jajan bantal tidak ada penambahan bahan – bahan kimia seperti bahan pewarna sintetis dan bahan pengawet makanan, sehingga produk jajan bantal yang dihasilkan aman dari segi bahan kimia berbahaya. Bahan kemasan yang digunakan adalah janur yang dalam proses pembuatannya juga ikut direbus, ini menunjukkan bahwa jajan bantal baik dari segi kandungan gizi dan keamanan pangannya (Suter et al., 2013).

Gambar

Tabel 2. Kandungan nutrisi sorgum dan serealia lainnya   Unsur
Tabel 3. Komposisi Nutrisi Biji Sorgum.
Gambar 2. Kacang tunggak
Gambar 3. Jajan bantal

Referensi

Dokumen terkait

Dalam laporan keuangannya, Selasa, penjualan bersih yang dibukukan hingga Juni 2015 mencapai US$183,89 juta, naik dari sebelumnya US$162,89 juta di periode yang sama tahun

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Direktur Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Sastra,

Bentuk kawasan Fort Rotterdam memiliki bentuk yang menyerupai sebuah kura kura / penyu , Dimana bentuk kura kura / penyu ini memiliki makna yang kokoh dan

Waktu : tuliskan waktu pelaksanaan praktikum (Hari/tanggal, bulan, tahun, jam 2.2 Bahan dan alat : sebutkan semua bahan dan alat yang Saudara gunakan dalam praktikum

“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap rumah tangga buruh pengolah kerupuk kulit ikan skala industri rumah tangga di Desa Kenanga Kabupaten

Basis data merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau

Artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik biocharcoal dari kulit rambutan; berat optimum biocharcoal terhadap adsorpsinya pada zink dan tembaga;