• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PERTUMBUHAN SEMAI JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) TERHADAP PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM (SERBUK GERGAJI, HUMANURE, SEKAM PADI, SUBSOIL ULTISOL) - UNIB Scholar Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RESPON PERTUMBUHAN SEMAI JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) TERHADAP PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM (SERBUK GERGAJI, HUMANURE, SEKAM PADI, SUBSOIL ULTISOL) - UNIB Scholar Repository"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

iffil t

lurnaf

Qenefiti"an

B-RAFFTESIA

Vol.

17 No.

1,

Januari

2011

DAFTAR

ISI

F,engaruh Dosis pupuk Kalium dan Fupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Froduksi ir"-g;ng M"n is (Zea

iays

saccharata Sturt)

(Nila

iuryati)

...

...""""""

307

produkstivitas

seresah

sonneratia valba

sm

di

Hutan Mangrove Pulau

Baai

Bengkulu

t;;;ffiitiiau*c'tni

oepa.tl...'--ri.--"'r

312

Analisis

FaKor

-

Farcor

Yang

Mempengaruhi Pendapatan Petani

Karet

Pada. Proyek

'p*riEr"U.ngan

perkibunan

nalyat

di Deia

Bangun ReJo Kecamatan Jayaloka Kabupaten

laJri

n"*utisuttatto

Patih)...

3L7

Respon Kompos Terhadap Pertumbuhar dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Pada Tanah efcs

ramGndTimah (Eurllan

Hasanl)

322

Respon pertumbuhan Semai

lati

Putih

(Gmelia

arborca

Roxb.) Terhadap

Perbedaan

^^1

tioilposisi Media Tanam (Sebuk Gergaji, Sekam Padi, Subsoit Uhisol)

(Decelina)

330 pembuatan Serbuk Kering

dari Infus

Daun Waru (Hibiscus tikiaceus

L.)

Dengan Metode

nai"ruen

inor.

Prishellia)

336

FaKor

-

FaKor yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Aftnitas Terhadao proqram Oesa

ttandiri

Pangan

di

Desa Mulya Kecamatan Giri Mulya Kabupaten

il;gkr6, Utut

(g.suki

Sigit

Priyon-o, Agus Purwoko dan Eva

Junita

lrlanihuruk)..,....

343

pengaruh penggunaan Pasir Dalam Ransum Terhadap Persentase Potongan Komerslal

rar[asdanordJnBagianDalamAyamBroiler(BettyHerlina)

Respon Bibit Tanaman Karet (Hevea brasiiensis Muell. Arg) Payung Kedua Terhadap Dosis

pupirf. Nitrogen dan Posfat

(Suglto

toco)

355

Hubungan Jumldh Konidia di Udara dengan Keparahan Penyakit Gugur daun Colletotrichum pada Lima Klon Karet Ekperimental di BPP Sembawa

(Nurhayati,

Nlrwati

Anwar,

Abdul

Mazid dan

llasayu

Etsa

Lina)...

361

Sejarah Perkembangan dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Yang Tinggal di Dalam

Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Bukit Badas di Kabupaten

_(Siswahyono)...

366

pengaruh

Jarak

Tanam

dan

Mulsa

Jerami

Padi Terhadap Pertumbuhan

dan

Produksi

Tanaman Kacang Hijau (Vigna ndiata)

(Sutejo)

379

Uji

Delapan

Isolat

Fungi Penginduksi Resin Terhadap Pembentukan Gubal Gaharu Pohon

Aiualerril mahccensis tamk (Guswani

Anwar)

386

J J

LEMBAGA PENERBITAN

FAKULTAS

PERTANIAN

UNTVERSTTAS

MUHAMMADIYAII

BEI{GKI'LU

(2)

RESPON

PERTUMBUHAN

SEMAI JATI PUTIH

(Gmelina

arborea

Roxb.)TERHADAP PERBEDAAI\I

KOMPOSISI

MEDIA

TAI\IAM

(Serbuk GergajL

Humanure,

Sekam

Padi,

Subsoil

Ultisol)

Oleh:

Deselinr

@osen Jurusan Kehutanan Faperta

UNIB)

ABSfRAK

Tujuan

dari

penelitian

ini

sdalah unark mengaahui respon semai

jati

putih

melalui

pel

an-&de$

srftrk

ge{geii, h*rn.qnurp, *keoq

pd.i

da$ ilb.qa.it qHEoJ, dep.eas

he*eg-i

pe&e&as komposisi dan untuk mendapatkan komposisi media perla*uan yang memberikan pertumbuhan terbaik pada'semai

jati

putih. Penelitian

ini

dilakukan pada bulan September-Desember 2009 di

I^aboratoriuan Kehutanan.

Rancangan yang digunakaa adalah Rancangan Acak l,engkap dengan faktor tunggal yang

terdiri

dari

1l

:

l.

Serbuk gergsji l00/o+Subsoil 70Yo*humaaurp 207o (Sg1)

2.

Serbuk

gergaji l0Plo+Sutrsoil 6$/o+humanure 30olo (SgJ, 3. Serbuk gergaji 2$lo+Subsoil 6fflo+humanure

20% (Sgi),

4.

Serbuk

gery;aji 20Yo+Subsoil 507o+humanure 307o

(Sgi),

5.

Serbuk gergaji 30%+Subsoil507o+humanwe20Yo (Sgs), 6. Sekam padi l00/o+Subsoil 7O70+humanure 20% (Spr),

7-

Sekam

padi

lO%+Subsoil 60%+humanure

30% (Spa)

8.

Sekam

padi

2O%+Subsoil 6Oplo*humanure 207o

(Sg),

9.

Selcam padi ZW/o+Subsoil 609/o*humanurc ZV/o (Spa), 10. Selcam

padi 30olo+Supsoil 507o+hunranure 20% (Sp5), I

l.

Subsoil Ultisol l00o/o

(ft/Kontrol).

'-'"

H;iil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian pedafuan serbuk g€rgajt, sekam padu humanure dan subsoil ultisol memberikan pengaruh yang ber.beda nyata terhadap luas'daun dan

pertambahan jumlah daun, sedangkan untuk perfambahan tinggi, indeks mutu semai dan volume

akar memberikan respon berbeda tidak nyata. Pedakuan media tanam yang menghasilkan kualitas semai terbaik adalah perlakuan Sga dengdn komposisi se$uk gergaji 20%+subso[l sOolo+humanure

30%. Hal ini tercermin dari variabel indeks

mutr

semai pertakuan tersebut yang memberikan nilai tefiinggiyaiar 1.45.

Kata Kunci :

jati

putih, serbuk gergaji, humanure, sekam padi, subsoil ultisol

Rspon PErtumbuhan $rnaiJaU Pubh (Deselina)

PENDAHTJLUAN

Kerusakan hutan di kdonesia t€rcatat tldak kqrane dqn ?5

ir{q

hdt$sn

G{q!meq, 2000 dalam FWI dan GFW, 2001) umumnya

terdapat

pada lahan

terdegradasi berupa

kawasan hutan yang

tidak

produktit

lahan

kosong

alang-alang

dan

semak

belukar

dengan tingkat kesuburan

hruh

png

rendah.

Pemhngunan

hutan

tanaman

industri Apabila hal

ini

tidak diatasi dengan

praktek-praktek

konservasi

lahan

dan

pemenuhan

kuditas

tanaman maka kemungkinan untuk

330

mendapatkan potcnsi hutan tanarnan seeara

optimal akan sulit

diperoleh-Penanarnan

jenis

pohon

tempat tumbuh dan potensial dapat dliadikan sebagai

salah satu

pertimbangan

untuk

mengatasi

persoalan

ketersediaan

dan

produktifitas

kayu.

Jati putih

(Crrn€lina

arborca

Roxb.) termasuk salah satu jenis tanaman kehutanan

yang sangat berpotensi untrk dibudidalnkan.

Hal

ini

disebabkan

selain

memiliki

nilai ekonomis

yang cukup tinggi,

jati

putih

merupakan tanaman yang mampu tumbuh di

(3)

lumal Rafflesia Vol. 17 ilo. 1, lar.uad 2O11

pendek. Selain itu

jati

putih merupakan salah

satu

jenis

kayu yang memiliki produktivitas

tinggi,

bernilai

ekonomi

tinggi,

memiliki sebaran alami

yang

luas,

memilfti

variasi genetik yang besar, dapat dibiakksn dengan

mudah,

tehnik

budidaya

yang

mudah dikuasai, serta talran terhadap serangan hama

dan

penyakit (Mulyana

dan

Asmarahman,

20r0).

Bibit be*ualias

adalah hal pertama

png

penting

dalam

program iqtensifikasi

tanaman-

Untrk

memproduksi bibit anaman

jati

perlu caro-Gam yang tepatsalah satunya

dengan

memperhatikan

kondisi

dan

komposisi

media

yang

diperlukan se'suai

kebutuhan

dan

kemampuan

daya

s€rap

tansman di persemaian. Sebagian upaya yang dapat tneaingkaflcan kualitas media tempat

tumbuh semai dapat

diusahkan melalui

penambahan bahan organik pada tanah yang

miskin hara agar

dapat diperoeh

semai

berkrnlitas baik datr dapatmemenuhi hanapan

bik

pula

perhrbuhannya nanti

di

lapangan

(Hendromono dan Djaptluc

192).

Ultisol

merniliki tingkat

kesuburan

rendah sehingga perlu dilakukan suatu upaya

untuk memperbaiki kesuburan tanah ultisol. Alternatif positip yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adslah dengan

beberapa

bahan

organik. Batran-bahan organik terscbut hcrupa sekam

p&di,

serbuk

gergaji dan

humanure yang merupakan limbah pertaniarL penggergajian

dan

rumeh

taagga,

Adaaya pflneofoatso limbah

ini

diharaplon menambah kesuburan media tanam semai

jati

putih.

Tujuan peueliti.as

rni

*detah untuk mengetahui respon semai

jati

putih melalui pemanfaata humanure, subsoil ultisol, serbuk

ss.{sd!

&r

sebm

pa4i dereer hSeeai

perbedaan

komposisi

serte

mendapatkan

komposisi media perlakuan yang memberikan pertumbuhan tertaik pada semai jati putih.

METODE PENELIXTAN

Penelitian

ini

dilaksanakan pada

bulan

Septernber

Desember

2009

di

rssll

1411-243'4. 331

persemaian

Laboratorium

Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Bahan yang digunalran adalah benih

jati

putilL

tanah subsoil

ultisol,

humanure,

sekam padi dan serbuk gergaji. Alat-alat yang digunakan sdalah polibag ukuran 25 cm x 30

or&

cangkul,

kaliper,

pita

ulur,

neraoa

analitilq ayakan ukuran 0.2 cm, gembor, gelas

ukur 1000 ml, hand sprayer, [,eaf area meter, kamem dan alat

trlis.

Penelitian

ini

menggunakan

Rancangan

Acak

Lengkap

(RAL)

dengan

fhktor tunggal pemborian humanuro, ser.buk

gergaji

dan

sekam

padi

sebagai. campuran

media tanam semai

jati

putih. Adapun taraf perlakuan

yang

diberikan

sdalah

:

Sgr

=

Serbuk gergej

i

I 0/o+Subsoil 70%o+Humanue

ZOYx, Sg2

:

Serbuk

gergaji

l(D/o+Subsoil 6$lo+Humanure 309/o, Sg,

=

Seftuk

gergpji 20%+Subsoil 60%+Humanure 20Yo,, Sgl

:

Serbuk gergaj

i

2O%+Subsoil S07o+Humanure

307o, Sgs

=

Serbuk

gergaji

3Oolo+Suhsoil

509,/o*Humanvre 2$o/o,

Sp,

:

Sekam padi lMo+Subsoil 7O%o+Humanure ZU/o, Sp2

:

Sekam

padi

l09/o+Subsoil 60Plo+Humrnne 30o/o,

SP,

=

Sekam

Padi

2,%+Subsoil 60%+Humanure 20Yo, Spu

=

Sekam padi 20%+Suhsoil S0%+Humanure 309/o,

Spr

:

Sekam

padi

3092o+Subsoil 58/o*Humanure 207o, So(tmory: Subsoil uhisol

lWo.

HASTL

DAN

PE^'IBAHASAN

Hasil

Berdasarkan hasil analisis keragaman

diketahui

bahwa

perlakuan

pemberian humanure, serbuk gergaji, sekam

padi

dan

subsoil

ultisol

memberikan pengaruh yang berbeda

nyata

terhadap

luas

daun

dan

pertamhhan

jumlah daun.

Untuk

pertambahan

tinggi,

indeks mutu semai dan

volume

akar

memberikan penganrh yang berbeda nyata. Hasil

uji

laqiut

DMRT

taraf
(4)

Rspon Pertumbuhan SemaiJaU putih

(Desellna) 332

menur{ukkan

Berbeda

Tabel

l.

Ringkasan nilai F

!it*g

pengaruh perlakuan tertadap pertambahan finggi, pertambahan jumlah

daun, luas daurU indeks mutu semai dan volume akar

Ketflmgna' *

:

Wa

ayata

pile

txaf s 50&

ns:

bertedgtidakqala pada tarafc 5%

Tabel2,

Hasil uji lil$ut DMBT

pcrguft

kmnposhi

ndia

fui

serbnk grrgaji, sdmr padi, humanurc, dan subsoil ultisol tertadap variabel pertambahan jumlah dam

Keterangan:

Angka yang diikuti oleh hunrf png sama pada kolom )rang sama menuqiuktan Berbeda

npE

pada taraf S%.

Tabel3- Hasil uji hqiut DMRT!€oganth komposisi media dari sertuk gergaji, selom padi, humanue, dan

suhcoil uhirolterhadap lua darm

Keterangan:

Angka yang

diikuti

oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

nyata pada taraf 5%.

Variabgl F-hihmg

Perambahantinggi (cm)

Pertambahan jumlah daun Luas daun(cm)

Indelcs mutu semai

Volume akar (ml)

t269ns 72Og*

8,420

*

0,830 ns

1,427 ns

Variabel F-hituns

Sg,

S9

sg3 sga s95 Spr sP2

Sp

sPo

sPt

56 ftontrol)

10.67 bc

13.67 ab 15.00 a

15.67 a t 1.00 bc

8.00 cd

11.67 b

10.00 c I I l.17 bc

rr50

b

6.50 d

Perlakuan Rata-rata luas daun (helai)

Sg,

S9

S93

sei

s96 Sp,

SP2

spa sPn SPt

$ftontnol)

103.11 a

83.12 a

I16.35 a

I16.07 a 85.74 a 75.14 a

E0.22 a

83.13 a 81.29 a

84.67 a

(5)

JumalRffieda Vol. 17 No. 1, Janteri 2011

Pertambahan

tinggi

tanaman merupakan suafu proses pertumbuhan vertikal dimana proses

ini

ketersediaan nutrisi hara,

air, bahan organik dan pengnruh cahala yang diterin a tanaman akan sangat mempengartrhi

pertrrmbuhan.

I{asil

ratu-rda

p€rtambahan

rssN 1411

-2434

1or"-5

*---I

o

'i-ro+ t\)

11o' Qe'

,g

1*

,e

.,+

5&

e+

e+

Komposisi

perlakuan

Sg

mampu me-sp$prikan'p€ttumbuhan

tinggi

yang lebih

bestr dari

pertakuan

lainnya

Jil<a

dibandingkan

dengan

perlakuan

Sg, konsentrasi serbuk gergaji lebih

tinggi

dari perlakuan

Sg,

namun perlakuan Sg5 hanya

mampu

memperoleh

nilai

rata-rata

pertambahan

tinggi

sebesar

2.34

cm

atau

lebih rendah dari perlakrun Sg1. Pertambahan

tinggi

bibit

pada perlakuan

8g

dapat lebih

baik

karena didukung

nilai pH

yang lebih

besar

dari

perlakuan

lainnya

yaitu

5.0.

Monurut

Khaerudin (1999)

jati

putih membufuhkan tanah

yang

subur, drainase

yang bailq tidak tergenang air, dengan reaksi masam sampai

nstal

sorta solum tanah yang dalam dan lembab.

Pada perlakuan

Spn

memberikan

nilai

pertambahan tinggi semai sebesar 17.05

cm

s€dangkEn

pada

Sp,

pertambahan

tinggi

hanya mencapai 13.13

cm.

Rendahnya

nilai

rata"rata pertambatun tinggi pada pemberian sekam padi ini diduga

karena

rendahnya

hara

disertai

proses

333

tinggr terbesar diperoleh pada perlakuan Sg3

dengan

nilai

23,48

cm

sedangkan rata-rata pertambahan

tiuggi

terkecil

yaitu

pada

perlakuan So dengan

nilai

rata-rata 6,62 cm (Gambar

l).

5e

ee

I"d

Gambar 1. Nilai rata-rata pertambahan tinggi seinai pada be$agai perlakuan

dekomposisi yang cukup larrbat. Agra (1985)

dalan

Deselina

dtr.

(2005)

menyatakan

bahwa sekam padi menrpakan bahan organik yang mengandung 11.5%

air,

20.03% abu,

dan 44.3% selulosa

,

sedangkan pemakaian

serbuk gergaji sebagai bahan organik secara

Iangsung

pada

tanah dapat

memberi tambahan nitrogsn yaitu

dari

1.2% meqiadi l.5o/o (Darusman

(1973)

dalan

Deselina

(2008).

Hasil

penelitian Gusmailina

dk* (2002) memperlihatkan bahwa penambahan sekam padi pada media hanya dapat memacu

pertumbuhan

tinggi

anakan

Ercalypthus waphylla sebesar 12.650/o.

Hasil

uji

lanjut DMRT psda Tabel 2

dikotahui bahwa porlakuan Sg1 berpengaruh

nyata

terhadap perlakuan

Sg

dan

Sg

termasuk Sgfl<ontrol,

tetapi tidak

berbeda

nyata dengan perlakuan

S&,

Sgs, Spr, Sp2,

Sp3, Spr dan Sps. Jika dibandingkan dengan

media

Sg5

yang

mendapatkan

komposisi serbuk gergaji lebih banyak dari Sga akan tetapi

nilai

rata-rata pertambahan
(6)

Respon Pertumbuhan Semai Jati Putih (Deselina)

lebih

kecil yaitu

sebesar 11.00. Kondisi ini menunjukkan

bahwa dengan

pembetian serbuk gergaji yang banyak tidak meqiamin perhrmbuhan

jumlah

daun somai

jati

putih

menjadi lebih baik.

Pernberian sekam

@i

menunjulftar peningkatan rata-rata

jumlah daun

yang

semakin

besar seiring

bertambahnya

konsentrasi

yang

diberikan walaupun hasil yang diperoteh tetap lebih kecil dari Sgi. Hal

ini

diduga karcna sekam

padi

sangntlbaik

digunakm

untuk memperhiki

sifu

fisik

tanah dimana modia semai menjadi lebih sarang sehingga dapat meningkatkan pori tanah yang memudahkan pertumbuhan akar

dalam penyerapan

tara

Hasil

analisis keragaman

(Tab€l

l)

rnenunjukkan

hhwa

perlakun

kmposisi

media serbuk gergaji, subsoil

ultisol, humanur dan sekam padi berpengaruh nyata

terhadap luas'daun

semai

jati

putih.

Berdasarlsan

uji

laqiut dengan DMRT taraf

c

5%

(tabel3)

perlakuan

Sg

memperoleh

nilai

rata{sta tertinggi

yaitu

11635

cm',

dan untnk nilai rata=ratat€rsndah So sebesa 24,97

cm2.

n

-

';

P6ningkatan

luas

daun

yang

dipenrleh

Sg

sebagian besar disehabkan oleh

kondisi

media

Berdasartran analisis kimia +an-hr

Sg3

mempe'roleh

nilai

pH

serta kandungan

rsxur

C

yang lebih

tinggi dibandingkan perlakuan lain, secara

fisik

Sg3

memiliki kapasitas lapang yang cukup besar

(I*mpiran

l).

Pe.rkemhgo€Bn

luas

dam

dipengaruhi oleh peruhhan morfologi pada

tanaman sebagai

akibat

dari

perteOaan

intgsslk$ sqheya

yms

drtenrne ql.eh tQ$,alnq$,

Pada

penelitian

ini

semai

juti

putih ditempetkan pada kondisi ternaung, sehingga

kclllqltgklttfln

bess

ncldnbrlkElt

respqn

semakin besar

untuk

memperoleh cahaya

matahari. Berdasa*.an aspek fisik tanaman di

tapangao terlihat

hhwa

tanarnan Sg3 secara

dominan akan memperoleh intensitas cahaya

matatrari

yang lebih

besar sehingga sangat

mendukung terhadap aktiftya pembelahan sel

dan jaringan meristem pada anaman.

Berdasarkan

Tabel

I

terlihat bahwa

pengaruh komposisi media membetikan nilai

334

berbeda tidak nyata terhadap variabel indeks

mutu bibit"

Nilai

rata-rata indeks mutu

bibit

tertinggi dihasilkan

oleh

perlakuan

Sg;

dengan

nilai

1.45 sedangkan

nilai

rata-rata

terendah tendapat pada perlakuan 56 dengan

nilai

03E.

ftrendromo{ro (2003) menydakan

semakin besar anglra indeks mutu bibit berarti

semakin tinggi mutu bibit tersebut.

Indeks

mutu

bibit

merupakan

pe$andingnn antarm bemt kering total deagan

nisbah pucuk akar serta perbandingan tinggi

dan

dianrct€r semai, dimana indeks mutu

bibit

memiliki

hubungan yang

emt

dongan

kandungan

uosur hara

dalam tanah

atau

media tanam. Indeks mutu semai merupakan

tolak

utur

).aog

lebih

monggambarkan

kualitas

semai

baik

dari

segi

morfologis rnaupurr

dari

segi fisiologis

(Hendramono, 2003).

Hasil

analisis

keragaman

pada

variabel

diketahui

bahwa

rata'rata

volunte

akar

tertinggi

diperoleh

pada

perlakuan Sga dengan

nilai

rata-rata sebesar 17.50 ml. Sedangtan yang terendah diperoleh pada

perlaluan

So

yaitu sebesr

3.50

ml. Perlakuan Sga mampu memperoleh rata-rata

volume

akar

tertinggi

diduga

karena

komposisi

rnedia

mcmiliki

sifat

fuik

dan ketersediaan hara yang cukup baik.

Pengaruh komposisi serbuk gergqii pada

Sg

culnrp

efektif

menci$akau

ketersediaar oksigen

bagi

akar

tanaman sehingga akar dapat

lebih

mudah menyerap

hara

dalam

medis

Se4

nr.miliki

ka$drmgflo here mskrp Iebih besar yang ditunjukftan dari unsur yang tersedia seperti

C

(5.42%) dan PzOs (31.13 np.m) sehinsg+ $!a-npu me.ngaKiftan qkor

dan

yang

menyokong

perkembangan

tanaman.

Kondisi

demikian sesuai dengan qifeJ

pelturrbuhfl

jeti

pr+& kerem

ienis ini

membutuhkan tanatr

yang

subur,

drainase

yang bcilq tidak teryenang air, dengan reaksi $rasafir

sampi

netral serta solum tanahnya

dalam dan lembab (Khaerudin, 1999).

Agoes (1994)

mengatakan bahwa

serbuk geqgaji memiliki pori-pori makro dan

mikro

)nurg hampir

seimbang

sehingga

sirtulasi

udara cukup

baik

dan mempunyai
(7)

Jumat RaffieSa Vcl. 17 No. 1, Januari 2011

Hakim

dkk., (1986)

mengatakan bahwa

penambahan

masukan

organik

berupa

hurhanure

ke

dalam tanah

memberikan banyak keuntungan

baik

secara kimia,

fisik

maupun biologi hnah.

TESMFULAN

l.

Perbedaan komposisi serbuk gergaji, humanure, sekam

padi

dan

subsoil

ultisol

berpengaruh

nyata

terhadap

pertambahan

jumlah daun'd8n

luas

daun, namun

tidak

berpmgaruh nyata

terhadap tinggi, indeks mutu bibit serta

volume alcar.

2,

Variabel volume akar dan indeks mutu

semai memberikan rcson tertinggi pada

komposisi media serbuk gergqii 2Wo + subsoil SV/o

+

humanure 3092o (Sg4),

sedangkan variabel pertarnbahan tinggi

semai

memberikan

respon

tertinggi pada komposisi serbuk gergaji 2A% + subsoil 6ff/o+ humanure 20olo (Sg3).

3.

Perlalqmn

media tanam

yang

menghasikan

hnlitas

ssrnai

jati

putih

yang

terbaik adalah

Sg4

dengan

.,. .,, korlposisi serbuk gergaji 2O%+subsoil

Str/o

*

humanure 30%. Hal

ini

terlihat

dari

nilai

indeks

mutu

semai

memberikan

respon

tertinggi

sebesar 1.45.

DAFTAR

ruSTAKA

Agoes, D.S., 1994. Anelrajenis mediatanam

dan

p€nggunsannya

Penebar Swadaya, Jakarta.

Deselinq

Faiz

Barchia

dan

Rosmaleni.

2005.

Respon

semai

kayu

manis

(Cinnamomum

burmanii

BL)

terhadap komposisi media berupa top soil, tandan kosong kelapa sawit dan

ISSt*l

1411-2434

33s

serbuk gergaji. Jurnal Saintifrk No. 4 GD :310-317.

Deselina, 2008. Respon pertumbuhan semai

jati putih

tertradap

terhadap

pemberian humanure

dan

arang

serbuk

geryaji

pada

media

subaoil

ultisol. Jurnal AgroquoNo.l (6). Forest Watch Indonesia

(FWI)

and Global

Forest Watch (GWF),

2001.

Potret

keadaaa

hutan

ladonesia

Globa

Forest Watch. Washington, DC.

Gusmaitina,

G.Pa{

SJ(omarayati

dan

T,Ro$ikawati, 2002. Alternatif arang

aktif

sebagai

soil

conditioning pada

tanaman.

Buletin

penelitian

hasil

hutan

vol.

l9(3)

:

7E5-199, Bogor. Hakim,

N., Y.

Nyalqa,

AM. Lubiq

R.Saul,

GB.

Hong

dar I{H.

Baile%

1986.

Dasardasar

Ilmu

Tanah. UNILA,

Lampung.

Hendromono, 2A03. Kriteria penilaian bibit dalam $nadah

yang

siap tanam untuk rehabilitasi huhn dan lahan. Buletin

Pditian dan

Pengemhngan

KehnhrurNo

4

(D:

11=20.

Hendromono

dan

A.

Djapilus,

2002. Pengaruh pemberian pupuk kandang

pada tEnah

persemaian terhadap

per0mrbuhan

bibit

Eucalypthus

urophylla-

Balai

Penelitian Hutan BogorNo 393

:

1-14.

Indriyanto,

1999.

Pengaruh

periode penyapihan

dan

media penyapihan

torh*dap

kualihs

pp.rfumbilhen hibit mahoni. Buletin Kehutanan

No.

39:

L82-199. Yoryakarta

KhtgIudin, 1999, Pem-bi.bihn tauam.as HTL

Penebar Swadaya, Jakarta.

Mulyana,

D.

dan

C.

Asmarahman, 2010.

Trrjsh

jpnis

kgyq

pershqsi! ryplah, AgroMediq

Gambar

Gambar 1. Nilai rata-rata pertambahan tinggi seinai pada be$agai perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam kadar protein koro benguk akibat lama perendaman dan konsentrasi natrium bikarbonat tidak terdapat interaksi antara kedua faktor, tetapi berbeda nyata

In this study, we present a quantitative estimation of the impacts of biomass burning emissions from different source regions to the local air quality in Hong Kong in 2014 using

(4) Media pembelajaran ini lebih bermanfaat dalam memahami konsep fisika listrik dinamis, karena waktu yang diguna- kan dalam proses pem-belajaran lebih

Elaedobius kamerunicus Faust (Coleoptera: Curculionidae) yang Efektif dalam Menyerbuk Tandan Kelapa Sawit” merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program

[r]

Penelitian Tatty (2004) menyatakan bahwa Indeks Efusi Pleura atau Pleural Effusion Index (PEI) mempunyai peranan terbesar untuk memprediksi syok, sesuai dengan teori patogenesis

Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu kebijakan alokasi aset memiliki pengaruh

Hipotesis yang menyatakan bahwa karakteristik internal mahasiswa dan faktor eksternal berhubungan dengan tingkat pengetahuan mahasiswa UPBJJ-UT Banda Aceh tentang