• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ISMA ATIKOH BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ISMA ATIKOH BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serba tidak menentu, perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya, terlebih bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya di pasar modal atau perusahaan yang telah go public, sebagai salah satu sarana bagi perusahaan untuk memperoleh modal demi kelangsungan usahanya. Dalam melakukan aktivitas di pasar modal para pelaku pasar mendasarkan keputusannya pada informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor:29/POJK.04/2016.

Dampak krisis keuangan global pada tahun 2008 mengakibatkan para investor dan kreditor berhati-hati dalam menanamkan modalnya pada suatu perusahaan demi mengantisipasi resiko yang akan terjadi (Ginting dan Arifin, 2010). Sebelum melakukan investasi, investor akan menelaah secara teliti laporan keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mengetahui kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

(2)

dananya pada keputusan investasi yang tepat. Dasar pengambilan keputusan bagi para investor, kreditor dan pengguna informasi lainnya adalah informasi yang disajikan harus dapat dipahami, dipercaya, relevan, dan transparan (Ginting dan Arifin 2010).

Perusahaan di Indonesia yang melakukan penawaran kepada publik atau go publik wajib menyampaikan informasi perusahaannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal diwajibkan untuk menyampaikan laporan perusahaannya berupa laporan keuangan (Financial statement) maupun laporan tahunan (annual report). Perusahaan dituntut untuk memberikan pengungkapan yang minimal sama dengan pesaingnya atau melebihi pengungkapan yang pernah dibuat oleh perusahaan pesaing sebelumnya sebagai upaya untuk menarik minat para pengguna laporan keuangan untuk membentuk public image yang optimal (Agustina, 2012).

Laporan tahunan (annual report) merupakan media utama untuk penyampaian informasi oleh manajeman kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan tahunan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi investor, kreditor dan pihak lain yang berkepentingan mengenai kelangsungan usaha suatu perusahaan dan juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah (Fitriana, 2014).

(3)

Disclousure). Pengungkapan wajib (Mandatory disclousure) merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Kewajiban atas penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan yang publik di Indonesia diatur melalui Otoritas Jasa Keungan (OJK) Nomor:29/POJK.04/2016. Sedangkan pengungkapan sukarela (Voluntary disclousure) adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar apa yang diwajibkan oleh Standar Akuntansi atau Peraturan Badan Pengawas. Meskipun semua perusahaan publik diwajibkan memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkapkan ke pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajeman.

(4)

Tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan adalah salah satu bentuk kualitas index disclousure methodology mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari suatu laporan keuangan. Penelitian tentang pengungkapan laporan keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan keluasan pengungkapan antara perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Pengetahuan tentang hubungan antara perusahaan dan keluasan pengungkapan laporan akan berguna dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu akan memberi gambaran mengenai tipe dan jumlah informasi yang disediakan oleh perusahaan dengan karakteristik tertentu (Almilia dan Retrinasari, 2007).

Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat dalam suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya jenis usaha atau industri, struktur kepemilikan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan (Zubair, 2013). Karakteristik publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok yaitu:

1. Perusahaan manufaktur.

2. Perusahaan non manufaktur selain usaha bank dan lembaga keuangan lainnya.

(5)

Penelitian yang dilakukan Putri ddk (2015) yang meneliti tentang pengaruh kinerja perusahaan, proporsi kepemilikan, ukuran, dan status perusahaan terhadap luas pengungkapan perusahaan yang menyimpulkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap luas pengungkapan perusahaan. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas pengungkapan. Sedangkan variabel likuiditas, leverage, proporsi kepemilikan, dan status perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan perusahaan. Secara simultan kinerja keuangan, proporsi kepemilikan, ukuran, dan status perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan perusahaan.

(6)

Penelitian yang dilakukan oleh Widati dan Wigati (2011) yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap luas pengungkapan yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap luas pengungkapan, likuiditas dan leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap luas pengungkapan. Sedangkan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuliansyah dan Megawati (2007) yang meneliti tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan pada sektor industri barang konsumsi yang menyimpulkan bahwa tingkat likuiditas (Current Ratio) dan solvabilitas (Debt to Total Asset) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan. Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan struktur kepemilikan (Saham Publik) memiliki pengaruh positif terhadap tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan.

(7)

Penelitian ini penting dilakukan karena banyak ketidakkonsistenan hasil penelitian yang mengenai karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan laporan tahunan. Investor saat ini membutuhkan informasi yang lebih transparan, karena pengungkapan yang sifatnya wajib masih kurang mencukupi untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, sehingga pengungkapan sukarela menjadi informasi yang sangat penting bagi investor dalam membuat keputusan investasinya. Selain itu, pengungkapan informasi dalam laporan tahunan merupakan media analisis dalam melakukan keputusan investasi, karena investasi merupakan kegiatan yang penuh risiko dan ketidakpastian sehingga luas pengungkapan laporan tahunan perusahaan diharapkan dapat mampu mengurangi keraguan para investor untuk berinvestasi. Penelitian tentang pengungkapan laporan keungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan hal yang pentung untuk dilakukan karena akan memberikan gambaran tentang sifat perbedaan keluasan pengungkapan antara perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Pengetahuan antara perusahaan dan keluasan pengungkapan laporan akan berguna dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu akan memberikan gambaran mengenai tipe dan jumlah informasi yang disediakan oleh perusahaan dengan karakteristik tertentu (Almilia dan Retrinasari, 2007).

(8)

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Untuk membedakan dengan penelitian sebelumnya, peneliti menambahkan variabel profitabilitas dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada sektor pertambangan periode 2013-2015.

Alasan memilih sektor pertambangan dalam penelitian ini adalah bahwa sektor pertambangan dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi hal ini dikarenakan melonjaknya permintaan komoditas tambang seperti nikel dan timah, akibat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi terutama china dan india. Selain itu sektor pertambangan merupakan sektor yang memiliki nilai kapitalisasi yang cukup besar dibanding sektor yang lain sehingga membuat sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat kuat dan diminati investor saat ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan?

2. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan?

3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan?

(9)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

a. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan.

b. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh positif likuiditas terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan.

c. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh positif leverage terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan.

d. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh positif profitabilitas terhadap keluasan pengungkapan laporan tahunan.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan

(10)

b. Bagi akademis

Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau dasar bagi penelitian-penelitian sejenis maupun untuk menyempurnakan dan memperluas penelitian mengenai karakteristik perusahaan (ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas) yang mempengaruhi luas pengungkapan laporan tahunan.

c. Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak