• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan intelligence algorithm untuk penilaian keamanan kerja operator berdasarkan indikator HSEE (health, safety, enviroment; ergomics) studi kasus : PT. Dempo Laser Metalindo Indonesia - ITS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penggunaan intelligence algorithm untuk penilaian keamanan kerja operator berdasarkan indikator HSEE (health, safety, enviroment; ergomics) studi kasus : PT. Dempo Laser Metalindo Indonesia - ITS Repository"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN

INTELLIGENCE ALGORITHM

UNTUK PENILAIAN

OPERATOR TERHADAP KONDISI KEAMANAN KERJA (

JOB

SECURITY)

DENGAN MEMPERTIMBANGKAN INDIKATOR HSEE

(

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT, ERGONOMICS

)

STUDI KASUS : PT. DEMPO LASER METALINDO INDONESIA

Nama Mahasiswa

: Hutomo Dwiki Adiguna

NRP

: 2510100050

(2)

Outline

Presentasi

1

• PENDAHULUAN

2

• TINJAUAN PUSTAKA

3

• METODOLOGI

PENELITIAN

4

• PENGUMPULAN dan

PENGOLAHAN DATA

5

• ANALISIS DATA

6

(3)

Latar Belakang (1)

• Konsep HSE (health, safety, environment) telah dipahami sebagai satu entitas dan digunakan di

banyak perusahaan (Deng, 1999)

• Tujuan penerapan konsep HSE : mengurangi tingkat kecelakaan kerja, menanggulangi masalah

kesehatan dan menekan dampak negatif terhadap lingkungan

• Penerapan faktor ergonomi yang efektif di tempat kerja dapat menciptakan keseimbangan antara

human operators dengan job design (Azadeh, Rouzahman, Saberi, & Valianpour, 2014)

• Manfaat penerapan faktor ergonomi : mampu meningkatkan produktifitas kerja, perbaikan aspek

(4)

Latar Belakang (2)

Job security merupakan probabilitas dimana seorang individu dapat mempertahankan pekerjaannya (Azadeh, Rouzahman, Saberi, & Valianpour, 2014)

• Level job security yang tinggi jika hanya terdapat sedikit kemungkinan atau peluang untuk seorang

individu kehilangan pekerjaannya karena kecelakaan kerja

• Metode Adaptive Network Based Fuzzy Inference System (ANFIS) digunakan untuk pengukuran

(5)

Latar Belakang (3)

Profil PT DEMPO LASER METALINDO

• Mulai beroperasi pada tahun 2003

• Kompetensi : sheet metal processing

• Didukung dengan 52 karyawan

• Proses produksi : laser cutting, punching,

(6)

Perumusan Masalah

Melakukan penilaian mengenai kondisi keamanan kerja atau

job security

yang

berhubungan dengan indikator HSEE (

health, safety, environment, ergonomics

)

(7)

Tujuan Penelitian

1. Merancang instrumen penilaian terhadap operator mengenai

kondisi

keamanan

kerja

atau

job

security

dengan

mempertimbangkan indikator HSEE (

health, safety, environment,

ergonomics

)

2. Melakukan penilaian kondisi keamanan kerja atau

job security

dengan menggunakan metode ANFIS (

Adaptive Network Based

(8)

Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk Perusahaan (Objek Penelitian)

• Dapat mengetahui penilaian dari operator mengenai faktor keamanan kerja atau job security

berdasarkan indikator HSEE pada kondisi existing

• Dapat mengetahui perbaikan yang diperlukan sehingga tercipta kondisi kerja yang lebih aman

2. Manfaat untuk Penulis

• Dapat mempelajari dan menerapkan metode penelitian untuk digunakan pada studi kasus

(9)

Ruang Lingkup Penelitian (1)

1. Batasan

Input variabel

yang digunakan dalam penelitian yaitu

health, safety,

environment

dan

ergonomics

(HSEE)

Output variabel

yang dihasilkan dari penelitian ini adalah keamanan kerja

atau

job security

Pengisian kuisioner dilakukan oleh operator yang bekerja di lantai produksi

(10)

Ruang Lingkup Penelitian (2)

2. Asumsi

Tidak terdapat perubahan kebijakan yang berhubungan dengan HSEE (

health,

safety, environment, ergonomics

) pada perusahaan sehingga berpengaruh

terhadap hasil penelitian

Operator sebagai responden kuisioner mampu memahami dan menilai

kondisi keamanan kerja dengan faktor HSEE berdasarkan pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman yang dimiliki

Setiap kategori pertanyaan dalam kuisioner memiliki bobot /

weight

yang

sama

Data efisiensi operator mengikuti pola distribusi normal

(11)

Unsafe behaviour

Definisi

unsafe behaviour

adalah berbagai perilaku yang dapat menyebabkan

kecelakaan (Miner, 1994)

Unsafe behaviour

dapat diminimalisasi melalui berbagai cara (Patria, 2007) :

a. Menghilangkan bahaya di tempat kerja dengan merekayasa faktor bahaya, dan mengenalkan kontrol

fisik

b. Mengubah sikap pekerja untuk lebih peduli dengan keselamatan diri sendiri

c. Memberikan punishment terhadap tindakan unsafe behaviour

(12)

Bahaya /

hazard

Hazard

dapat disebut sebagai kondisi potensial yang menyebabkan

injury

terhadap personil, atau mengurangi kemampuan untuk melakukan suatu fungsi

yang telah ditetapkan (Hammer, 1989)

Beberapa kategori

hazard

dalam industri dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Bahaya fisik : kebisingan, radiasi, pencahayaan dan suhu panas

b. Bahaya kimia : bahan kimia berbahaya dan beracun, debu, uap kimia, dan larutan kimia

c. Bahaya ergonomi : ruang sempit dan terbatas, pengangkatan barang, mendorong atau

(13)

ANFIS (

Adaptive Neuro Fuzzy Inference System

)

ANFIS merupakan jaringan adaptif yang memiliki kesamaan fungsi dengan sistem

inferensi

fuzzy

(

fuzzy inference system

) (Jang, Sun, & Mizutani, 1997)

ANFIS dapat disebut sebagai model jaringan syaraf tiruan yang tiap lapisannya

atau

layer

menerapkan aturan sistem inferensi

fuzzy

Pada dasarnya, ANFIS merupakan sistem inferensi

fuzzy

yang dilatih dengan

(14)
(15)

METODOLOGI PENELITIAN

Tahap Persiapan START

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

PENETAPAN TUJUAN PENELITIAN

OBSERVASI OBJEK PENELITIAN STUDI LITERATUR

- Unsafe behaviour

- Bahaya / hazard

- ANFIS - Efisiensi operator

- Identifikasi proses bisnis - Identifikasi faktor HSEE (kondisi

eksisting)

(16)

• Digunakan metode Cronbach’s Alpha untuk melakukan uji reliabilitas pada kuisioner

• Uji validitas pada kuisioner dilakukan dengan metodefactor analysis

Tahap Pengumpulan Data

• Pertanyaan pada kuisioner dibagi menjadi dua jenis, kategori input yaitu HSEE (Health, Safety, Environment, Ergonomics) dan satu kategori

output yaitujob security

• Masing – masing pertanyaan memiliki nilai bobot / weight antara 1 – 4 (nilai 4 menunjukkan evaluasi yang sangat baik)

• Data kuisioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu

training data(S1) danvalidation data (S2).

• Jumlah train data (S1) terdiri dari 70-90 % dari jumlah keseluruhan data, sedangkan sisanya sebesar 10-30 % data digunakan pada kategori datavalidation / test(S2) (Aznarte, et al., 2007)

B

PERANCANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA KUISIONER

UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS DATA KUISINONER PENGISIAN KUISIONER OLEH OPERATOR PADA OBJEK

PENELITIAN

DATA KUISIONER RELIABEL DAN

VALID? TIDAK

TIDAK

A

PENENTUAN TEST DATA (S2)

PENENTUAN TRAIN DATA (S1)

(17)

• Digunakan beberapa model ANFIS yang berbeda untuk mendapatkan model yang paling optimum terhadap output variabelkeamanan kerja /job security

• Model ANFIS dengan nilai error (MAPE) terendah dipilih menjadi model ANFIS yang paling optimum

Tahap Pengolahan Data

PENENTUAN MODEL ANFIS BERDASARKAN NILAI MAPE YANG PALING MINIMUM

RUN MODEL (MIN MAPE) UNTUK SELURUH

DATA (S1 DAN S2)

PENGGUNAAN BEBERAPA MODEL ANFIS YANG BERBEDA UNTUK MENGHITUNG NILAI ERROR (MAPE)

PERHITUNGAN SKOR EFISIENSI OPERATOR

PLOT DATA EFISIENSI OPERATOR DAN DILAKUKAN

KOREKSI TERHADAP OUTLIER OPERATORS

C

D

• Nilai efisiensi memiliki rentang antara 0-1, jika terdapat operator dengan nilai efisiensi satu (1) maka perlu dilakukan langkah koreksi (Azadeh, Ghaderi, Anvari, & Saberi, 2007)

• Jika data konsisten dengan distribusi normal maka akan mengikuti garis lurus, semakin jauh posisi data atau titik dari garis tersebut maka semakin besar indikasi penyimpangan dari faktor normality

(18)

Tahap Analisis Data

END

KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL PENGUMPULAN DATA

D

Tahap Kesimpulan dan Saran

(19)

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Perancangan kuesioner :

• Jumlah kuesioner yang dikumpulkan sebanyak 30 data

• Responden kuesioner adalah operator yang bekerja di lantai produksi PT Dempo Laser Metalindo

• Masing-masing variabel input terdiri dari tiga pertanyaan

No Kategori Pertanyaan

1

Health

Apakah menurut anda durasi istirahat yang disediakan cukup memadai?

2 Apakah terdapat petugas kesehatan dan fasilitas medis di area kerja?

(20)

2. Uji Validitas Data Kuesioner

• Uji validitas data dilakukan dengan metode analisis faktor.

• Hasil pegujian didapatkan nilai KMO (0,714) sedangkan nilai MSA untuk tiap variabel yaitu

health (0,719), safety (0,721), environment (0,662), ergonomics (0,816)

• Variabel penelitian dapat dilakukan analisis lanjutan jika memiliki nilai MSA (> 0,50) (Santoso,

(21)

3. Uji Reliabilitas Data Kuesioner

• Uji reliabilitas data dilakukan dengan metode Cronbach Alpha

• Hasil pegujian didapatkan nilai Cronbach Alpha (0,725)

• Instrumen penelitian dengan nilai koefisien Cronbach Alpha (> 0,70) dapat dikatakan memiliki

(22)

3. Penentuan Train dan Test Data

• Data kuesioner yang telah dikumpulkan

selanjutnya dibagi menjadi dua bagian, training data (S1) dan test data (S2)

• Jumlah data yang digunakan sebagai

training data (S1) sebanyak 27 data

Test / validation data (S2) dipilih secara acak dari seluruh responden dan dipilih sebanyak 3 data

0%

Training Data (S1) Test Data (S2)

P

(23)

4. Estimasi Hubungan

Input

dengan

Output

• Hubungan input dengan output pada model ANFIS

berdasarkan aturan membership function dan inference

method

• Digunakan 24 model dengan aturan probabilitas yang

berbeda untuk mendapatkan struktur model ANFIS terbaik (nilai MAPE paling minimum)

• Hasil perhitungan train data dengan ANFIS didapatkan

nilai minimum MAPE yaitu 0,00096

Inference method Type

AND (T-norm, intersection) Min (minimum), Prod (Product)

OR (S-norm, Union) Max (maximum), Probor (Probabilistic OR)

Implication Prod, Min

(24)

5. Perhitungan

Output

Data ANFIS dan Efisiensi Operator

• Model ANFIS dengan kriteria nilai MAPE

paling minimum digunakan dalam

perhitungan output data (job security)

masing-masing operator

• Tingkat efisiensi operator dihitung

dengan menggunakan model ANFIS yang terpilih (nilai MAPE paling minimum)

0,0000

Perbandingan Output Data ANFIS dan Output Data Kuesioner

Output ANFIS Output Kuisioner

0,9940

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930

N

HASIL PERHITUNGAN EFISIENSI OPERATOR

(25)

6. Uji Normalitas Data dan

Perbaikan

Outlier Operator

• Hasil penilaian efisiensi operator selanjutnya dilakukan uji normalitas data dengan metode Anderson-Darling

• Diketahui nilai p-value kurang dari 0,005

sehingga hipotesis normalitas data ditolak (tidak sesuai dengan pola distribusi normal)

• Data outlier operators (OC 5, OC 6, OC 8, OC

26) tidak disertakan dalam uji normalitas lanjutan / perbaikan

(26)

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

1. Analisis Perancangan Kuesioner

• Konsep HSEE akan mengoptimalkan efisiensi pekerjaan dan menghindari kecelakaan kerja

(Changchit & Holsapple, 2001)

• Pengaturan struktur pertanyaan dan jawaban yang tertata rapi dapat mempermudah

responden untuk memahami dan menjawab kuesioner

• Jenis pertanyaan tertutup digunakan dalam kuesioner job security dan penyusunan struktur

kalimat menggunakan aturan yang baku untuk menghindari kesalahan pemahaman responden

• Masing-masing pilihan jawaban dilengkapi dengan deskripsi penilaian sehingga responden

(27)

2. Analisis Hasil Kuesioner

• Terdapat 30 % responden menyatakan sangat puas, 50 % responden memberikan respon puas,

dan 20 % responden memberikan jawaban tidak puas terhadap kondisi keamanan kerja (butuh

perbaikan)

• Kategori health, perbaikan dapat dilakukan dengan penambahan peralatan dan ruang

kesehatan untuk perawatan ringan jika terjadi kecelakaan kerja

• Kategori safety, perbaikan dapat dilakukan dengan penyusunan prosedur evakuasi jika terjadi

nyala api dan ledakan di area kerja

• Kategori environment, perbaikan dapat dilakukan dengan penyediaan alat pelindung telinga /

earplug kepada seluruh operator

• Kategori ergonomics, perbaikan dapat dilakukan dengan pengaturan layout area kerja untuk

(28)

3. Analisis Model dan

Output

ANFIS

• Jumlah train data lebih sedikit daripada jumlah parameter yang mampu diubah oleh fungsi ANFIS

dapat menghasilkan model ANFIS dengan nilai MAPE yang sama

• Berdasarkan hasil pengujian model ANFIS, jenis inference method yang berpengaruh terhadap

perubahan nilai MAPE adalah AND method

• Apabila dalam model ANFIS digunakan nilai epoch yang semakin besar maka hasil estimasi yang

didapatkan memiliki nilai error (selisih dengan data aktual) yang lebih kecil

• Faktor yang menyebabkan munculnya outlier operator sebagai berikut :

• Operator kurang memahami standar keselamatan kerja

• Operator tidak menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan jujur karena takut akan

mendapat sanksi dari perusahaan

(29)

4. Rekomendasi Perancangan Kuesioner dan Model ANFIS

• Dapat dilakukan penambahan variabel penilaian pada kuesioner yang meliputi faktor tingkat

beban kerja (workload), kondisi mental operator, karakteristik pekerjaan, tingkat kepuasan kerja

(job satisfactions) dan hubungan antar operator dengan pihak manajemen perusahaan

• Perhitungan estimasi tingkat efisiensi operator dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja

(30)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

• Terdapat empat variabel input yang digunakan dalam kuesioner penilaian keamanan kerja, pada

variabel health digunakan kriteria penilaian durasi waktu istirahat, ketersediaan peralatan medis, dan

kebijakan perawatan kebersihan. Pada variabel safety digunakan kriteria penilaian potensi nyala api di

area kerja, penggunaan APD, dan sosialisasi keselamatan kerja. Pada variabel environment digunakan

kriteria penilaian kondisi intensitas cahaya, suhu udara dan tingkat kebisingan di area kerja. Pada variabel ergonomics digunakan kriteria penilaian pengaturan layout stasiun kerja, ketersediaan fasilitas yang dapat disesuaikan dengan postur tubuh, dan keluhan sakit / nyeri di bagian punggung setelah aktifitas kerja

• Berdasarkan data kuesioner maka dapat diketahui pencapaian nilai untuk masing-masing variabel, pada

(31)

Simpulan (lanjutan)

• Dengan menggunakan kriteria MAPE, maka nilai error paling kecil (0,00096) didapatkan pada

model ANFIS dengan fungsi input GaussMF, empat MF, operator AND (min), dan fungsi output

Linear

• Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode ANFIS, terdapat 30 % responden yang

(32)

Saran

• Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai kondisi keamanan kerja maka dapat

ditambahkan variabel input yang lain dan juga dapat digunakan variabel yang sama namun

dengan penambahan indikator atau kriteria penilaian di setiap variabel

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh tipe parameter fungsi

(33)

Daftar Pustaka

• Abou-Ali, M. & Khamis, M., 2003. An integrated intelligent defect diagnostic system for tire production and service. Expert Systems with Applications, pp. 247-259.

• Annie, Y., 2000. Bising Bisa Timbulkan Tinnitus dan Tuli. Jakarta: Intisari.

• Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

• Asfahl, R., 1999. Industrial Safety and Health Management. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

• Athanassopoulos, A. D. & Curram, S., 1996. A comparison of data envelopment analysis and artificial networks as tool for assessing the efficiency of decision-making units. Journal of the Operational Research Society, pp. 1000-1016.

• Azadeh, A., Fam, I. M., Khosnoud, M. & Nikafrouz, M., 2008. Design and implementation of a fuzzyexpert system for performance assessment of an integrated health safety environment (HSE) and ergonomic system : the case of gas refinery. Information Sciences, pp. 4280-4300.

• Azadeh, A., Ghaderi, S., Anvari, M. & Saberi, M., 2007. Performance assessment of electric power generations using an adaptive neural network algorithm. Energy Policy, pp. 3155-3166.

• Azadeh, A., Rouzahman, M., Saberi, M. & Valianpour, F., 2014. An Adaptive Algorithm for Assessment of Operator with Job Security and HSEE Indicators. Journal of Loss Prevention in the Process Industries, pp. 26-40.

• Aznarte, J. et al., 2007. Forecasting airborne pollen concentration time series with neural and neuro-fuzzymodels. Expert System, pp. 1218-1225.

• Changchit, C. & Holsapple, C. W., 2001. Supporting manager's internal control evaluations : an expert systems and experimental results. Decision Support Systems,

pp. 437-449.

• Cooper, D. & Schindler, P., 2003. Business Research Methods. New York: McGraw Hill.

• Deng, H., 1999. Multicriteria analysis with fuzzypair wise comparison. International Journal of Approximate Reasoning, III(21), pp. 908-920.

• Gay, L. & Diehl, P., 1992. Research Methods for Business and Management. New York: McMillan Publishing Company.

(34)

Daftar Pustaka

• Hammer, W., 1989. Occupational Safety Management and Engineering. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

• Jang, J.-S. R., 1993. ANFIS : Adaptive Network Based FuzzyInference System. IEEE Transaction on Systems, Man, and Cybernetics.

• Jang, J.-S. R., Sun, C.-T. & Mizutani, E., 1997. Neuro Fuzzy and Soft Computing : A Computational Approach and Machine Intelligence. New Jersey USA: Prentice-Hall Inc.

• Kusumadewi, S., 2002. Analisis & Desain Sistem Fuzzy Menggunakan Toolbox Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu.

• Kusumadewi, S. & Hartati, S., 2006. Neuro Fuzzy : Integrated Sistem Fuzzy & Jaringan Syaraf. Yogyakarta: Graha Ilmu.

• Makridakis, S., Wheelwright, S. & McGee, V., 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

• Miner, B., 1994. Industrial and Organizational Psychology. USA: McGraw Hill.

• Muchinsky, P., 1987. Psychology Applied to Work. Chicago: Dorsey Press.

• Patria, B., 2007. bhinablog. [Online]

Available at: http://www.inparametric.com/bhinablog/

• Santosa, B., 2007. Data Mining Terapan Dengan Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu.

• Santoso, S., 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI : Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo.

• Sasongko, D., 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

• Shikdar, A. & Sawaqed, M., 2004. Occupational health and safety in the oil industry : a manager's response. Computer and Industrial Engineering , pp. 223-232.

• Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

• Suma'mur, P., 2009. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Penyebab terjadinya

Unsafe Behaviour

• Merasa telah ahli di bidangnya dan belum pernah mengalami kecelakaan

• Pihak manager atau pengawas yang tidak peduli safety / keselamatan

• Pekerja ingin memenuhi kebutuhan keselamatan (safety need) namun ada faktor kebutuhan lain

(40)

Kebisingan

• Kebisingan merupakan gangguan yang berpotensi

mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan

terutama yang berasal dari kegiatan operasional

pabrik

• Operator merupakan komponen lingkungan yang

terpengaruh akibat peningkatan kebisingan

(Sasongko, 2000)

• Berdasarkan Kep Men Tenaga Kerja Nomor :

(41)

Suhu Ruangan

• Berdasarkan KepMen No.

51/MEN/1999 yang mengatur

mengenai nilai ambang batas Iklim

Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)

Pengaturan waktu kerja setiap jam

ISBB (°C)

Beban Kerja

Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang Berat

Bekerja terus menerus (8 jam per hari)

- 30 26.7 25

75% Kerja 25% Istirahat 30.6 28 25.9

50% Kerja 50% Istirahat 31.4 29.4 27.9

25% Kerja 75% Istirahat 32.2 32.1 30

Keterangan :

(42)

Pencahayaan

• Pencahayaan yang baik memungkinkan tenaga

kerja dapat melihat objek yang dikerjakannya

secara jelas, tepat, dan tanpa usaha yang tidak

perlu (Suma'mur, 2009)

• Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.

1405 Tahun 2002, tentang Persyaratan

Lingkungan Kerja Industri, standar minimal

pencahayaan di ruangan kerja sebesar 300 Lux

• Tingkat penerangan berdasarkan jenis pekerjaan

dimana diatur dalam Keputusan Menteri

Kesehatan No. 1405 Tahun 2002

Tingkat Pencahayaan

Minimal (Lux) Keterangan

Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus

100

Ruang penyimpanan

dan ruang peralatan /

instalasi yang

memerlukan

pekerjaan yang

kontinyu

Pekerjaan kasar dan

terus menerus 200

Pekerjaan dengan

mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin 300

Ruang administrasi,

ruang kontrol,

pekerjaan mesin dan

perakitan /

penyusunan

Pekerjaan agak halus 500

Pembuatan gambar

atau bekerja dengan

mesin, kantor,

pekerja pemeriksaan

atau pekerjaan

dengan mesin

Pekerjaan halus 1000

Pemilihan warna,

pemrosesan tekstil,

pekerjaan mesin

halus dan perakitan halus

Pekerjaan amat halus

1500 (tidak menimbulkan

bayangan)

Mengukir dengan

tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci

3000 (tidak menimbulkan

bayangan)

Pemeriksaan

pekerjaan dan

(43)

Soft Computing

Soft computing merupakan suatu metode komputasi yang sejajar dengan kehebatan pikiran

manusia dalam menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan

ketidaktepatan (Jang, Sun, & Mizutani, 1997)

• Menurut Jang, Sun & Mizutani (1997) komponen utama dari soft computing adalah neural

networks (jaringan syaraf), fuzzy set theory (himpunan fuzzy) dan evolutionary computation

(komputasi evolusioner)

• Contoh penggabungan komponen tersebut diantaranya adalah Fuzzy Neural Networks (FNN),

(44)

Jaringan Adaptif (

Adaptive Network

)

• Jaringan adaptif merupakan suatu struktur jaringan yang terdiri dari beberapa node dan beberapa

penghubung yang menghubungkan node satu dengan node yang lainnya

• Penggunaan lambang node yang berbentuk lingkaran dan persegi menunjukkan kemampuan

adaptif yang berbeda

• Jaringan adaptif dapat dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan jenis hubungan dan

(45)

Sistem Inferensi

Fuzzy

(

Fuzzy Inference System

)

• Sistem Inferensi Fuzzy Mamdani

• Pada sistem inferensi fuzzy Mamdani, himpunan fuzzy input (antesenden) dan himpunan fuzzy output

(konsekuen) merupakan himpunan fuzzy (Kusumadewi, 2002)

• Sistem Inferensi Fuzzy Sugeno (TSK, Takagi-Sugeno-Kang)

• Pada sistem inferensi fuzzy Sugeno, himpunan fuzzyberupa konstanta atau persamaan linier

• Sistem Inferensi Fuzzy Tsukamoto

• Himpunan fuzzy pada daerah konsekuen harus bersifat monoton baik monoton naik maupun monoton

(46)

Logika

Fuzzy

(

Fuzzy Logic

)

Himpunan

Fuzzy

(

Fuzzy

Set)

• Himpunanfuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi tertentu dalam suatu variabel fuzzy

Fungsi Keanggotaan (

Membership Function

)

• Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang memetakan titik-titik input data ke dalam derajat

keanggotaan yang mempunyai rentang nol hingga satu

Operator

Operator

Fuzzy

• Hasil operasi yang terdiri dari dua atau lebih himpunan fuzzy input disebut dengan fire strength atau α-predikat (α) atau bobot (w)

(47)

Perhitungan Efisiensi Data

• Perhitungan efisiensi dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai error yang dihasilkan dari

output aktual (𝑃𝑟𝑒𝑎𝑙(𝑖)) dan error yang berasal dari output optimum (𝑃𝐴𝑁𝐹𝐼𝑆𝑖 ) selama periode

penilaian yang dilakukan terhadap objek amatan (Azadeh, Rouzahman, Saberi, & Valianpour,

2014)

• Skor efisiensi dari operator yang berhubungan dengan faktor HSEE dan job security bernilai antara

(48)

Anderson-Darling Test

• Metode Anderson-Darling digunakan untuk melakukan pengujian terhadap sampel data yang

berasal dari suatu populasi dengan distribusi tertentu (Azadeh, Rouzahman, Saberi, & Valianpour,

2014)

• Kelebihan yang dimiliki metode Anderson-Darling adalah proses uji data dapat lebih sensitif

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa genotipe M1 yang memiliki keragaan kualitatif tipe helai daun, letak petiole, susunan bunga, tangkai bunga, dan karakter hasil yang berbeda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan Organizational Climate terhadap work engagement adalah sebesar 27,8 persen, hal ini menunjukkan

Oleh karena itu, hukum semakin penting peranannya sebagai sarana untuk mewujudkan kebijakan-kebijakan pemerintah, Suatu kebijakan akan menjadi efektif apabila dilaksanakan

Dalam penelitian ini akan dilakukan peramalan (forcasting) terhadap permintaan produk perikanan tangkap. Trend adalah komponen dari deret berkala yang terdiri dari

[r]

Kedua : Menugaskan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah sebagaimana dimaksud dalam daftar terlampir untuk melaksanakan kegiatan kurikuler dalam Semester Ganjil Tahun Akademik

Batang bambu baik yang masih muda maupun yang sudah tua dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, namun demikian tidak semua jenis bambu dapat dimanfaatkan. Secara geris

Berdasarkan hasil enkripsi diatas terjadi pengulangan kunci untuk memenuhi panjang dari plainteks pada Vigenere Cipher dan One Time Pad misalnya pada algoritma vigenere