• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINAL PROJECT PROPOSAL ENCODER AND DECODER SIMULATION OF GOLAY CODE (23,12) WITH USING VISUAL BASIC 6.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FINAL PROJECT PROPOSAL ENCODER AND DECODER SIMULATION OF GOLAY CODE (23,12) WITH USING VISUAL BASIC 6.0"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

(23,12) DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0.

Diajukan untuk memenuhi salah syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh :

NEKODEMUS WINDU PRABOWO

NIM : 045114011

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

(23,12) WITH USING VISUAL BASIC 6.0

In partial fulfilment of the requirements

for the degree of sarjana Teknik

Electrical Engineering Departement

Science and Technology Faculty Sanata Dharma University

NEKODEMUS WINDU PRABOWO

NIM : 045114011

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)
(6)

Karya ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak dan Ibu

Saudara dan Saudariku

(7)

mendeteksi dan mengoreksi galat dalam pengiriman data. Salah satu jenis sandi blok

linear adalah sandi Golay. Sandi Golay adalah sandi yang sempurna atau

quasi perfect

dan telah banyak dipakai dalam sistem komunikasi. Sandi Golay yang dibahas adalah

jenis biner (23,12).

Program dibuat pada 2 PC yang dihubungkan dengan serial port, masing-masing

bertindak sebagai penyandi atau pengawasandi. Pada penyandi, vektor pesan dimasukkan

ke program pembangkit paritas yang akan dikalikan dengan matriks generator menjadi

vektor sandi, yang dapat diberikan galat maksimal 23 kemudian dikirim ke PC 2. Pada

pengawasandi, basis data berisi sindrom dan pola galat. Vektor sandi yang diterima

pengawasandi dikalikan dengan matriks H transpose sehingga menghasilkan sindrom.

Sindrom akan dibandingkan dengan basis data untuk dideteksi galat dan dikoreksi bit-bit

pesan yang salah dan memperbaikinya.

Hasil perancangan dan pengamatan menunjukkan program penyandi berhasil

menyandikan data berupa bilangan integer menjadi vektor sandi dengan maksimal 23

galat dan program pengawasandi mampu menampilkan vektor pesan untuk vektor sandi

yang memiliki galat maksimal 3.

(8)

correct mistake in delivery of data. One type of linear block code is Golay code. Golay

code is perfect code or

quasi perfect

and have been used in communications system.

Golay code which research is binary type (23,12).

Program made at two computer which is linked serially port, each acting as

encoder or decoder. At encoder, message vector was inputed to program generating of

parity to be multiplied by generator matrix to become vector encode, which can given

maximal error 23, then sent to PC 2. At decoder, database contain error pattern and

syndrome, vector encode which is accepted by decoder to be multiplied with matrix of H

transpose until get result a sindrom.

Syndrome to be compared with database for detected

error and corrected a wrong message beets and repairing it.

The result of perception and observation showing that program of encoder,

success to be encoding a data consist of integer number become vector code maximally

23 error and the program of decoder which able a massage vector for vector encode that

owning maximally error 3.

(9)
(10)

Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karuniaNya

sehingga tugas akhir ini diselesaikan dengan baik.

Penelitian yang berupa tugas akhir inimerupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

Program Studi Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan,

gagasan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1.

Tuhanku Yesus Kritus dan Bunda Maria .

2.

Bapak Yosef Agung Cahyanta S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Ibu Bernadeta Wuri Harini, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Elektro.

4.

Ibu Wiwien Widyastuti S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.

5.

Seluruh dosen Teknik Elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

6.

Seluruh staf sekretariat yang telah membantu penulis dalam mengurus semua

masalah administrasi selama perkuliahan di Universitas Sanata Dharma ini.

7.

Para Laboran Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma.

8.

Kedua Orang tua serta Saudara dan saudariku tercinta atas semangat, doa dan

dukungan.

9.

Teman-temanku Teknik Elektro 2004 dan yang lainnya yang telah banyak

(11)
(12)

Halaman Judul dalam Bahasa Indonesia………….………..i

Halaman Judul dalam Bahasa Inggris………..ii

Halaman Persetujuan Proposal Tugas Akhir ………iii

Halaman Pengesahan………...iv

Pernyataan Keaslian Karya……….………….v

Halaman Persembahan dan Motto Hidup………..…………..vi

Intisari………vii

Abstract……….…………

viii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah...ix

Kata pengantar……….………….x

Daftar Isi ……….…...…………...xii

Daftar Gambar ……….………..……..………...…..xv

Daftar Tabel ………..…….….……..….xvii

BAB I:PENDAHULUAN

………...………1

1.1. Judul …….………..…....….1

1.2. Latar Belakang ………..…..………1

1.3. Batasan Masalah ….………2

1.4. Tujuan dan Manfaat ….………….………..3

1.5. Metodologi Penelitian ….………...……..…..3

BAB II:DASAR TEORI

…………..………..5

2.1 Sandi Blok Linear ………..…….…….5

2.1.1. Matriks Generator ………..……….7

2.1.2. Sandi Blok Linear Sistematis .………..………..10

2.1.3. Matriks Uji Paritas ..……….…..11

2.1.4. Pengujian Sindrom .……….………..….12

2.1.5. Koreksi Galat .………...…………..14

(13)

2.2. Sandi Golay ………..….18

2.2.1. Sandi Golay Biner (23,12) .……….…………...……….19

2.3. Konfigurasi Serial DB-9 .………..……….20

2.4. Visual Basic 6.0 .………22

2.4.1. Pengenalan Visual Basic 6.0 ………..…………22

2.4.2. Pengenalan IDE (Integrated Development Environment) .………..………22

2.4.2.1. Title Bar ………..………….………..24

2.4.2.2. Menu bar………....……….24

2.4.2.3. Tool bar……….…..………24

2.4.2.4. Tool box …..………..25

2.4.2.5. Project Explorer …..……….……….25

2.4.2.6. Properties window ….………...………...26

2.4.2.7. Form Layout Window ……..……….………27

2.4.2.8. Form …..……….…...………27

2.4.2.9. Form Code …..………….…………...………..…….28

2.4.2.10. MSComm ………...…..……….…………..………29

2.5 Microsoft Access 2007 ……...……….29

2.5.1 Memulai Microsoft Access 2007 ………..…...………30

2.5.2 Komponen Access 2007……….………..………32

2.5.3 Mengenal database……….……….….……….33

2.5.4 Membuat File Data Base…………..……..……….………..34

2.5.5 Membuat Tabel……….……...……… 36

2.5.6 Memasang

Primary Key………..………..……….

38

2.5.7 Menghapus

Primary Key………..…….……….………

39

BAB III:PERANCANGAN

………..………...40

3.1. Proses Penyandian ..………..……..……..44

3.1.1. Diagram Alir Program Utama pada Penyandi .……….…..………44

3.2 Proses pengawasandi ………..………46

(14)

3.3.3. Tampilan Simulasi Pengawasandi ..………..….…….51

3.4. Komunikasi Serial antar Personal Computer ………...……...……..….……...52

BAB IV: PEMBAHASAN

………54

4.1 Proses Penyandi...54

4.2 Proses Pengawasandi...58

4.3 Pengujian dan Pengambilan Data Pada Simulasi……….63

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

………..………..65

5.1 Kesimpulan………...65

5.2 Saran……….65

DAFTAR PUSTAKA………66

(15)

Gambar 2.1. Sandi Blok …...………...………...4

Gambar 2.2. Konfigurasi Serial DB-9 …..……….………...16

Gambar 2.3. Diagram Pengkabelan

Null Modem

…..……….………..16

Gambar 2.4.

Dialog box

untuk pilihan tipe

new project

. …..……..……….18

Gambar 2.5. Tampilan IDE Visual Basic …...………..………...……19

Gambar 2.6. Tampilan

title bar

dan

menu bar ……

………..……...………19

Gambar 2.7. Tampilan

tool bar ……

……….……...….………...20

Gambar 2.8 Tampilan

tool box ……

………..………...…………20

Gambar 2.9. Tampilan

project explorer …...

………..………..21

Gambar 2.10. Tampilan

properties window …...

………..………21

Gambar 2.11. Tampilan

form layout window ……

……….……...22

Gambar 2.12. Tampilan

form ……

………...………..……...22

Gambar 2.13. Tampilan

form code ……

………...……..23

Gambar 2.14 jendela program Microsoft office access 2007 ………...24

Gambar 2.15 contoh tabel database………...27

Gambar 2.16 pilihan blank database ……….28

Gambar 2.17 tampilan jendela database (access 2007)……….28

Gambar 2.18 jendela design view ……….29

Gambar 2.19 tabel baru bernama tabel1 ……….………...30

Gambar 2.20 simbol primary key ……….……….31

Gambar 3.1. Garis besar perancangan ……….………….……32

Gambar 3.2. Rancangan program pada sandi Golay ………….………..…..32

Gambar 3.3. Matriks generator …….………...…………...……….…33

Gambar 3.4. Diagram blok proses penyandian ……….…..………...34

Gambar 3.5. Rancangan diagram alir pada program penyandi …...……….………36

Gambar 3.6. Proses pengawasandi ……….……..37

Gambar 3.7. matriks H

T

…….……….……..38

Gambar 3.8. rancangan diagram alir pada program pengawasandi ……….……39

(16)

Gambar 3.11. Tampilan simulasi pengawasandi ……….…………...……..…42

Gambar 3.12. DB-9 tipe

female …….

………...……....42

Gambar 3.13. Konfigurasi umum komunikasi serial antar PC ……….……...…...43

Gambar 4.1 Tampilan menu utama penyandi………44

Gambar 4.2 Tampilan penyandi……….……45

Gambar 4.3 Mengubah nilai integer ke nilai biner……….………45

Gambar 4.4 Vektor pesan dikalikan matriks generator……….……….46

Gambar 4.5 Memberikan masukan galat pada vektor sandi murni………...47

Gambar 4.6 mendesimalkan vektor sandi dengan galat……….48

Gambar 4.7 Tampilan menu utama pengawasandi………48

Gambar 4.8 Tampilan pengawasandi………...49

Gambar 4.9 Mengubah data yang diterima ke biner………..49

Gambar 4.10 sindrom disesuaikan dengan database………..50

Gambar 4.11 mengoreksi data yang diterima………....51

(17)

Tabel 2.1.

Tabel Polinomial Primitif..……...………...7

Tabel 2.2. Larik Standar ...…..………...……11

Tabel 2.3. Konfigurasi Pin dan Nama Sinyal Konektor Serial DB-9…. .….……….17

(18)

PENDAHULUAN

1.1 Judul

Simulasi Penyandi dan Pengawasandi Sandi Golay (23,12) dengan Menggunakan

Visual Basic 6.0.

1.2 Latar Belakang

Penyandian isyarat digital berguna untuk meningkatkan kinerja komunikasi

dengan meningkatkan ketahanan sinyal terhadap berbagai gangguan saluran, seperti derau

(

noise

), pelemahan sinyal (

fading

), perusakan sinyal oleh sinyal lain (

jamming

).

Penyandian dikelompokkan dalam dua jenis, penyandian gelombang (

waveform coding

)

dan urutan terstruktur (

structured sequences

/

structured redudancy

).

Waveform coding

berhubungan dengan pengubahan bentuk gelombang menjadi bentuk gelombang yang

”lebih baik”, sehingga mengurangi terjadinya galat (

error

). Sedangkan

structured

sequences

berhubungan dengan pengubahan urutan data menjadi urutan yang ”lebih baik”

dan mempunyai bit berlebih (

redundant bit

) yang digunakan untuk mendeteksi dan

mengoreksi

error

[1].

Sandi blok linear adalah salah satu dari banyak sandi yang dapat digunakan untuk

mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dalam pengiriman data. Salah satu jenis sandi blok

linear adalah sandi Golay. Sandi Golay adalah sandi yang sempurna atau

quasi perfect

dan telah banyak dipakai dalam sistem komunikasi. Sandi Golay pernah digunakan pada

(19)

dan Saturnus ke bumi pada tahun 1979 dan 1980. Sandi Golay yang dibahas adalah jenis

biner (23,12). Kode ini mampu mengoreksi sampai 3 kesalahan [2] .

Dalam penyandian data digital antar dua PC, diperlukan sebuah media transmisi

agar data dapat dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya . Ada banyak media

transmisi yang sekarang ini digunakan seperti

serial port, parallel

port

, dan

wireless

(tanpa kabel).

Salah satu koneksi

non

-

wireless

saat ini adalah

serial port

.

Port

ini terdapat pada

PC dan banyak digunakan dalam antarmuka dengan berbagai macam peralatan eksternal.

Ada beberapa kelebihan

serial port

antara lain, pada komunikasi dengan kabel yang

panjang, permasalahan

cable loss

tidak akan menjadi masalah daripada kabel paralel,

dibutuhkan jumlah kabel yang lebih sedikit daripada kabel paralel, memungkinkan

digunakan infra merah dan menggunakan konektor DB-9 [3].

Dari kelebihan-kelebihan di atas, maka penulis akan membuat program simulasi

penyandi dan pengawas sandi Golay (23,12) dengan menggunakan Visual Basic 6.0.

Transmisi data menggunakan

serial port

diantara dua PC. PC pertama sebagai penyandi

dan PC kedua sebagai pengawasandi. Pada simulasi penyandi dapat diberikan simulasi

kesalahan maksimal 23, kemudian dikirim ke PC kedua yang akan mendeteksi dan

mengoreksi kesalahannya minimal 1.

1.3 Batasan Masalah

Batasan pada tugas akhir ini adalah:

1.

Simulasi yang akan dibuat adalah penyandi, simulasi kesalahan dan pengawasandi

sandi Golay biner (23,12).

(20)

3.

Program dibuat menggunakan

software

Visual Basic 6.0.

4.

Masukan pada penyandi berupa desimal.

5.

Pengawasandi dapat mengoreksi kesalahan maksimal 3 bit.

6.

Pengawasandi dilengkapi dengan database menggunakan Microsoft Access 2007.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari tugas akhir ini adalah menghasilkan program simulasi yang dapat

mengubah pesan ke sandi Golay (23,12) dan sebaliknya, dengan menggunakan dua buah

PC yang masing-masing sebagai pengirim dan penerima dan dihubungkan dengan

serial

port

.

Beberapa manfaat yang diharapkan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mempermudah pemahaman mahasiswa mengenai metode penyandian sandi

blok linear khususnya sandi Golay.

2. Dapat membantu dosen dalam menjelaskan penyandi dan pengawasandi sandi

Golay (23,12).

1.5 Metodologi Penelitian

Rancangan Metodologi tugas akhir yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

1. Tahap Studi Literatur

Studi literatur yaitu mempelajari materi-materi yang akan digunakan dalam

tugas akhir ini, seperti antarmuka komunikasi serial, pemrograman Visual Basic

(21)

2. Tahap Perancangan Perangkat Lunak

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat perancangan perangkat lunak

dengan membuat diagram alir program yang digunakan untuk membuat simulasi

penyandi dan pengawasandi.

3. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah membuat program yang mampu

ditampilkan secara grafis pada PC dengan menggunakan perangkat lunak Visual

Basic 6.0.

4. Tahap Simulasi

Pada tahap ini akan dilakukan simulasi terhadap program yang telah dibuat.

5. Tahap Analisis Data

Tahap ini akan dilakukan analisa data yang telah diambil sebagai contoh data.

6. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini akan dilakukan penulisan laporan lengkap dan detail tentang

tugas akhir.

 

 

 

 

 

 

 

 

(22)

DASAR TEORI

2.1 Sandi Blok Linear

Sandi Blok Linear adalah salah satu jenis sandi uji paritas yang mempunyai notasi

(

n,k

), dan yang akan penulis teliti adalah sandi Golay yang merupakan bagian dari Sandi

Blok Linear dengan notasi (23,12). Penyandi mengubah 12 digit pesan (vektor pesan)

menjadi blok yang lebih panjang yaitu dengan 23 digit kata sandi (vektor sandi), yang

terbangun dari elemen data yang diberikan. Jika data terdiri atas digit-digit biner (bit)

maka pembahasan akan dibatasi pada sandi biner saja (0 dan 1). Adapun definisi dari

sandi blok linear adalah sandi blok dengan panjang

n

dan 2

k

kata sandi disebut sandi (

n,k

)

linear jika dan hanya jika 2

k

kata sandi membentuk subruang berdimensi k dari ruang

vektor semua

n-tuples

pada medan biner. Dengan kata lain, sandi blok linear dikatakan

linear jika dan hanya jika penjumlahan modulo-2 kata sandi juga merupakan kata sandi.

Proses penyandian masing-masing sandi ke dalam suatu blok dengan

n

bit, yang terdiri

dari k bit sandi pesan dan (

n-k

) bit sandi periksa dapat dilihat pada gambar 2.1[4].

(23)

Pesan

k

-bit dari 2

k

urutan pesan yang berbeda disebut sebagai

k-tuples

(urutan dari

k

digit). Blok

n

bit dapat membentuk 2

n

urutan yang berbeda disebut

n-tuples

. Prosedur

penyandian mengalokasikan setiap 2

k

pesan

k-tuples

secara unik

dipetakan menjadi 2

k

kata sandi

n-tuples

.

Satu set

n-tuples

biner (V

n

) disebut

vektor space

dari medan biner dua elemen (0

dan 1). Medan biner ini mempunyai dua operasi yaitu penjumlahan dan perkalian,

sehingga semua hasil operasi sama dengan elemen biner. Operasi aritmatika penjumlahan

dan perkalian ditentukan dengan medan aljabar yang disepakati. Dalam medan biner,

aturan untuk penjumlahan dan perkalian adalah sebagai berikut [1]:

Penjumlahan

Perkalian

0 0 = 0

0 • 0 = 0

0 1 = 1

0 • 1 = 0

1 0 = 1

1 • 0 = 0

1 1 = 0

1 • 1 = 1

Medan pada tabel di atas biasanya disebut medan biner (

binary field

). Medan

biner sangat penting dalam teori penyandian dan digunakan secara luas dalam sistem

komputer digital dan sistem pengiriman data digital.

Operasi penjumlahan dengan lambang menunjukkan penjumlahan modulo-2.

Untuk menentukan penyandian, yang juga harus diketahui terlebih dahulu adalah vektor

(24)

1. Vektor dengan semua elemen nol berada di dalam S.

2. Penjumlahan dua vektor di dalam S juga terdapat di dalam S.

Dua hal di atas adalah syarat fundamental dari karakterisasi aljabar sandi blok

linear. Jika

V

i

dan

V

j

adalah dua kata sandi (vektor sandi) dalam sandi blok biner (

n

,

k

),

maka sandi ini disebut linear jika, dan hanya jika, (

V

i

V

j

) juga merupakan vektor sandi.

Jadi sandi blok linear adalah sandi yang tidak dapat menghasilkan vektor-vektor di luar

subspace

dari penjumlahan vektor sandi yang benar (anggota

subspace

).

2.1.1 Matriks Generator

Karena satu set vektor sandi yang membentuk sandi blok mempunyai

subspace

berdimensi

k

dari

vektor space

biner berdimensi

n

(

k

<

n

), akan ada satu himpunan

n-tuples

, kurang dari 2

k

, yang dapat membangkitkan semua 2

k

vektor anggota dari

subspace

.

Satu set vektor pembangkit disebut sebagai perentang

subspace

. Set independen linear

terkecil yang merentangkan

subspace

disebut basis dari

subspace

, dan jumlah vektor

dalam basis sama dengan dimensi dari

subspace

. Setiap set basis dari

k n-tuples

yang

indipenden linear V

1

, V

2

,….V

k

dapat digunakan untuk membangkitkan vektor-vektor

sandi blok yang diperlukan, karena setiap vektor sandi merupakan kombinasi linear dari

V

1

, V

2

,….V

k

, artinya setiap set dari 2

k

vektor sandi U dapat ditulis sebagai :

(25)

Secara umum matriks generator dapat ditentukan dengan larik

k × n

G=

...(2.2)

Vektor sandi biasanya ditunjukkan oleh vektor baris. Jadi pesan

u

, deretan bit

pesan

k

, dituliskan sebagai vektor baris (matriks 1 ×

k

yang mempunyai satu baris dengan

k

kolom).

u = u

1

,u

2

,…., u

k

...(2.3)

Pembangkitan vektor sandi v, ditulis dalam notasi matriks sebagai hasil kali dari

matriks u dan G:

v = u . G...…..(2.4)

Jadi vektor sandi yang sesuai dengan vektor pesan adalah kombinasi linear dari

baris matriks G. Karena sandi ditentukan oleh G, penyandi hanya perlu menyimpan

k

baris dari matriks G (tidak total 2

k

vektor sandi).

Untuk membuat matriks generator G dan matriks periksa paritas H yang

digunakan pada sandi blok linear dengan Hamming, dilakukan langkah sebagai berikut :

1. Memilih polinomial primitif sesuai dengan panjang bit periksa, seperti

ditunjukkan pada Tabel 2.1.

(26)

Tabel 2.1

Tabel Polinomial Primitif [4]

M m

3 1+X+X3 14 1+X+X6+X10+X14

4 1+X+X4 15 1+X+X15

5 1+X2+X5 16 1+X+X3+X12+X16

6 1+X+X6 17 1+X3+X17

7 1+X3+X7 18 1+X7+X18

8 1+X2+X3+X4+X8 19 1+X+X2+X5+X19

9 1+X4+X9 20 1+X3+X20

10 1+X3+X10 21 1+X2+X21

11 1+X2+X11 22 1+X+X22

12 1+X+X4+X6+X12 23 1+X5+X23

13 1+X+X3+X4+X13 24 1+X+X2+X7+X24

Dengan polinomial pembangkit, matriks generator dengan bentuk sistematis dapat

dibuat dengan mudah. Jika X

n-k+i

dibagi dengan polinomial pembangkit g(X), dengan i =

0, 1, 2, … , k-1, maka diperoleh :

X

n-k+i

= a

i

(X) g(X) + b

i

(X) ...….(2.5)

dengan b

i

(X) adalah sisa dalam bentuk :

b

i

(X) = b

i0

+ b

i1

X + … + b

i,n-k-1

X

n-k-1

... ..(2.6)

Dari koefisien sisa b

i

(X) di atas maka akan terbentuk sebuah matriks generator dalam

(27)

2.1.2 Sandi Blok Linear Sistematis

Sandi blok linear sistematis adalah pemetaan vektor pesan berdimensi

k

ke sandi

berdimensi

n

dengan urutan yang dibangkitkan serupa dengan

k

digit pesan. Digit (

n-k

)

sisanya merupakan digit paritas. Sandi blok linear sistematis mempunyai matriks

generator dalam bentuk [1]:

G = [

P

|

I

k

]

G = [

P

|

I

k

]=

...(2.7)

dengan

P

adalah sebagai larik paritas dari matriks generator,

p

ij

= (0 atau 1), dan I

k

adalah

matriks identitas (nilai semua elemen adalah nol kecuali pada diagonal utama sama

dengan satu)

k

x

k

. Dari persamaan (2.4) dan (2.7), setiap vektor sandi dapat dinyatakan

sebagai berikut :

...(2.8)

dengan v

i = u

1

p

1i

+ u

2

p

2i

+ …+ u

k

p

ki

untuk

i

= 1, 2, …, (

n-k

)

= u

i

– n+k

untuk

i =

(

n-k

+ 1),…p

Jika pesan

k-tuple

adalah:

u =

m

1

, m

2

, …,m

k

...(2.9)

dan vektor sandi

n-tuple

secara umum adalah:

(28)

maka vektor sandi sistematis dapat dinyatakan sebagai:

V =

p

1

, p

2

, …,p

n-k

, u

1

,u

2

,…,u

k

...(2.11)

dengan

p

1

, p

2

,…, p

n-k

adalah bit-bit paritas

u

1

,u

2

,…,u

k

adalah bit-bit pesan

p

1

= u

1

p

11

+ u

2

p

21

+ … + u

k

p

k1

p

2

= u

1

p

12

+ u

2

p

22

+ … + u

k

p

k2……….………...…

(2.12)

2.1.3 Matriks Uji Paritas

Proses fungsi pengawasandi jika diartikan secara umum merupakan kebalikan dari

proses fungsi penyandi, jika proses penyandi bertugas mengembalikan pesan tersandi

kembali ke bentuk aslinya agar dapat dimengerti pesan yang disampaikan.

Matriks uji paritas H, digunakan untuk pengawasandi vektor sandi yang diterima.

Untuk setiap matriks generator (

k

x

n

), G, terdapat matriks H (

n-k

) x

n

, sedemikian

sehingga baris pada G orthogonal dengan baris H, dan GH

T

= 0. H

T

adalah

transpose

dari

H, dan 0 adalah matriks nol

k

x (

n-k

). Untuk memenuhi orgonalitas, komponen matriks H

ditulis [1]:

H = I

n-k

| P

T

...(2.13)

dengan P

T

adalah transpose dari matriks P. Dengan adanya matriks H, maka sandi linear

(n,k) yang dibangkitkan dari G dapat diungkapkan sebagai berikut : v

n-tuple

adalah kata

sandi yang dibangkitkan dari G jika dan hanya jika v. H

T

= 0.

Matriks H dapat ditulis sebagai berikut :

(29)

...(2.14)

dan matriks H

T

dapat ditulis:

H

T

=

...(2.15)

Perkalian UH

T

untuk setiap vektor sandi V yang dihasilkan G, dengan matriks H

T

,

menghasilkan vektor nol:

VH

T

=

p

1

+ p

1

, p

2

+ p

2

, …p

n-k

+ p

n-k

=

0

dengan

p

1

, p

2

,…, p

n-k

adalah bit-bit paritas. Jadi matriks uji paritas, H, yang dibangun

untuk memenuhi ortogonalitas di atas dapat digunakan untuk menguji apakah vektor yang

diterima adalah anggota dari set kata sandi yang benar. Matriks V adalah vektor sandi

yang dibangkitkan oleh matriks G jika, dan hanya jika, VH

T

= 0.

2.1.4 Pengujian Sindrom

Jika r = r

1

,r

2

,….,r

n

adalah vektor sandi yang diterima, yang merupakan hasil dari

pengiriman v = u

1

, u

2

,….,u

n

, maka r dapat ditulis [1]:

(30)

dengan e = vektor galat yang terjadi pada kanal yaitu e = e

1

,e

2

,…,e

k

. Pengujian sindrom

didapat dari persamaan :

S = rH

T

... (2.17)

Sindrom adalah hasil uji paritas yang dilakukan pada r untuk menentukan apakah r

merupakan anggota himpunan kata sandi yang benar. Jika r adalah anggota himpunan

kata sandi, maka S akan sama dengan 0. Jika r mengandung galat yang dapat terdeteksi,

maka S mempunyai elemen bernilai tidak nol yang dapat menandai adanya pola galat

tertentu. Substitusi persamaan (2.16) dan (2.17), menghasilkan sindrom r yang dapat

dituliskan sebagai berikut :

S = (v + e)H

T

= vH

T

+ eH

T

... ...(2.18)

Karena vH

T

= 0 untuk semua himpunan kata sandi, maka :

S = eH

T

... ...(2.19)

Pengujian sindrom yang dilakukan dari persamaan (2.16) sampai (2.19) pada vektor sandi

yang terkena galat, maupun pada pola galat itu sendiri, menghasilkan sindrom yang sama.

Dalam matriks uji paritas terdapat dua hal yang penting adalah:

1. Tidak ada kolom H yang semua elemennya bernilai nol, atau galat yang terjadi

pada posisi vektor sandi yang bersesuaian tidak akan memberikan efek pada

sindrom dan tidak dapat terdeteksi.

2. Semua kolom H harus unik. Jika ada dua kolom yang sama, maka galat pada dua

(31)

2.1.5 Koreksi Galat

Galat tunggal (

single error

) dapat dideteksi dan telah ditunjukkan bahwa

pengujian sindrom yang dilakukan pada vektor sandi terkena galat, maupun pada pola

galat yang menyebabkannya, menghasilkan sindrom yang sama. Karena terdapat

korespondensi satu-satu antara pola galat dan sindrom, maka hal ini merupakan petunjuk

bahwa pola galat dapat dikoreksi.

Tabel 2.2 menunjukkan larik standar (

standard array

) yang merupakan 2

n

n-tuple

yang mewakili kemungkinan vektor yang diterima. Baris pertama larik ini, yang terdiri

dari semua vektor sandi dimulai dengan vektor nol (semua elemen adalah nol). Kolom

pertama terdiri dari semua pola galat yang dapat dikoreksi. Vektor nol pasti anggota dari

set kata sandi. Setiap baris, disebut

coset

, mengandung pola galat dari kolom pertama

(

coset leader

), diikuti dengan vektor sandi yang terkena pola galat. Format larik standar

untuk sandi (

n

,

k

) adalah [1]:

Tabel 2.2 Larik Standar [1]

(32)

jika pola galat

akibat kanal tersebut adalah

coset leader

, maka vektor yang diterima akan

diawasandikan dengan benar menjadi vektor terkirim V

i

. Jika pola galat bukan

coset

leader

, akan dapat menyebabkan pengawasandian yang salah.

Dalam aturan pembuatan larik standar, setiap

n-tuple

muncul paling tidak satu.

Jika

n-tuple

muncul pada dua baris ke-1 dan ke-

m

dengan 1<

m

, maka

n-tuple

ini pasti

sama dengan e

1

+ v

i

untuk beberapa

i

dan sama dengan e

m

+ v

j

untuk beberapa

j

,

hasilnya e

1

+ v

i

= e

m

+ v

j

. Dari persamaan ini diperoleh e

m

= e

i

+ (v

i

+ v

j

). Jika v

i

dan v

j

adalah sandi vektor dalam C, v

i

+ v

j

juga sandi vektor dalam C, misalnya e

m

= e

1

+ v

s

. Hal

ini menyebabkan

n-tuple

e

m

berada pada baris ke-1 dari larik, hal ini tidak sesuai dengan

aturan pembuatan larik yaitu e

m

(elemen pertama pada baris ke-

m

), tidak boleh dipakai

pada setiap baris sebelumnya. Oleh karena itu, tidak ada

n-tuple

yang dapat muncul lebih

dari satu baris pada larik.

Larik standar dari sandi linear C (

n,k

) mengandung 2

k

kolom yang tidak

berhubungan. Setiap kolom mengandung 2

n-k

n-tuple

dengan elemen paling atas sebagai

vektor sandi pada C. Jika D

j

menyatakan kolom ke-

j

dari larik standar, maka:

D

j

= {v

j

, e

2

+ v

j

, e

3

+ v

j

, …, e

2n-k

+ v

j

}

dengan v

j

adalah vektor sandi dari C dan e

2

, e

3

,…, e

2n-k

adalah

coset leader

.

Kolom-kolom sebanyak 2

k

yang tidak berhubungan D

1

, D

2

,…, D

2k

dapat

digunakan untuk pengawasandian sandi C. Saat vektor sandi v

j

dikirim melintasi jalur

berderau, vektor penerima r terdapat dalam D

j

jika pola galat disebabkan oleh jalur adalah

coset leader

. Dalam hal ini, vektor penerima r akan diawasandikan secara benar sebagai

vektor sandi terkirim v

j

. Tetapi jika pola galat yang disebabkan oleh jalur bukan

coset

(33)

oleh jalur harus dalam beberapa

coset

dan termasuk vektor tidak nol, misalnya

coset

ke-1

dan termasuk vektor sandi vi

0. Maka x=e

1

b+v

i

dan vektor yang diterima adalah :

r = v

j

+ x = e

1

+ (v

i

+ v

i

) = e

1

+ v

s

Jadi vektor diterima r dalam D

s

dan diawasandikan sebagai v

s

, yang bukan merupakan

vektor sandi yang dikirim. Hasilnya adalah pengawasandian yang salah. Oleh karena itu

pengawasandian akan benar jika dan hanya jika pola galat yang disebabkan oleh jalur

adalah

coset leader

. Untuk alasan ini semua 2

n-k

coset

leader

(termasuk vektor nol)

disebut pola-pola galat yang dapat dikoreksi.

2.1.6 Bobot dan Jarak dari Vektor Biner

Harus dipahami bahwa tidak semua pola galat dapat diawasandikan dengan benar.

Kemampuan koreksi galat dari suatu sandi dapat diketahui dengan menentukan

strukturnya. Bobot Hammin

g

(

Hamming Weight

),

w

(U), dari vektor U didefinisikan

sebagai jumlah elemen tidak nol dalam U. Untuk vektor biner, berarti jumlah elemen satu

dalam vektor. Contoh, untuk U = 100101101,

w

(U)=5.

Jarak Hamming (

Hamming Distance

) antara dua vektor sandi U dan V, d(U, V),

adalah jumlah elemen berbeda, contoh :

U = 100101101

V = 011110100

d

(U, V) = 6

Dengan sifat penjumlahan modulo-2, penjumlahan dari dua vektor biner adalah

vektor lain dengan angka satu terletak pada posisi dimana dua vektor tersebut berbeda,

contoh:

(34)

Terlihat bahwa jarak Hamming antara dua vektor sandi merupakan bobot

Hamming dari penjumlahannya,

d

(U, V) =

w

(U + V). Terlihat pula bahwa bobot

Hamming dari vektor sandi sama dengan jarak Hamming dari vektor nol.

2.1.7 Jarak Minimum dari Sandi Blok

Jika terdapat satu set (kelompok) jarak antara semua pasangan vektor-vektor sandi

dalam

space V

n

, maka anggota terkecil dari set tersebut adalah jarak minimum dari sandi.

Jarak minimum,

d

min

merupakan kemampuan minimum dari sandi yang menunjukkan

kekuatan sandi.

Sifat dari sandi linear adalah: jika U dan V adalah vektor sandi, maka W = U + V

juga merupakan vektor sandi. Sehingga jarak antara dua vektor sama dengan bobot dari

vektor sandi ketiga,

d

(U, V) =

w

(U + V) =

w

(W). Jadi jarak minimum dari sandi linear

dapat dipastikan tanpa menghitung jarak antara semua kombinasi dari pasangan vektor

sandi, tetapi hanya perlu mengetahui bobot setiap vektor sandi (tidak termasuk vektor

nol) dalam

subspace

.

Bobot minimum sesuai dengan jarak minimum,

d

min

. Dengan kata lain,

d

min

sesuai

dengan set terkecil dari jarak antara vektor sandi nol dan vektor sandi yang

lain.

2.1.8 Kemampuan Deteksi dan Koreksi Galat dari Sandi Blok Linear

Kemampuan koreksi galat acak pada sandi blok linear ditentukan oleh jarak

minimum dari sandi. Sandi blok linear dengan jarak minimum

d

min

dapat mengoreksi

galat sampai

– 1 / 2

dan dapat mendeteksi galat sampai maksimal dengan

persamaan :

(35)

persamaan 2.20 berlaku untuk pada setiap kata sandi, dengan

– 1 /

2

menyatakan bilangan bulat terbesar yang tidak lebih besar dari (

d

min

– 1) / 2.

Jika r adalah kata sandi yang diterima, v adalah kata sandi yang dikirim, dan v’

adalah kata sandi yang lain, maka jarak Hamming antara kata sandi v dan v’,

d

(v, v’), dan

jarak

d

(v, r) dan

d

(v’, r) memenuhi persamaan [1]:

d

(v, r) +

d

(v’, r)

d

(v,v’)... ...(2.21)

Jika pola galat

t

terjadi, maka jarak Hamming antara vektor terkirim v dan vektor

yang diterima r adalah

d

(v, r) =

t

. Jika sandi dianggap mempunyai jarak

d

min

d

(v, v’)

maka:

d

(v, v’)

d

min

d

(v, r) =

t

atau

d

(v’,r)

d

min

Sehingga pengawasandi akan mengidentifikasi v sebagai vektor yang dikirim jika

d

(v, r)

lebih kecil dari

d

(v’, r). Untuk

d

(v, r) <

d

(v’, r), banyaknya galat memenuhi pernyataan :

t

<

d

min

Jadi sandi blok linear dengan jarak minimum

d

min

dapat mengoreksi galat sampai

t,

dengan :

– 1 / 2

...(2.22)

2.2 Sandi Golay

Sandi Golay adalah bagian dari sandi blok linear, ada tiga versi sandi Golay :

(36)

versi ternary

versi

Extended Golay code

.

Versi biner adalah suatu sandi linear biner yang terdiri dari 12 kata sandi dengan

panjang vektor pesan 23 dan jarak minimum 7. Versi ternary adalah suatu sandi linear

ternary yang terdiri 6 kata sandi dengan panjang vektor pesan 11 dan jarak minimum 5

dan versi

Extended Golay code

suatu sandi yang terdiri dari 12 kata sandi dengan

panjang vector pesan 24 dan jarak minimum 8 [5].

2.2.1 Sandi Golay Biner (23,12)

Bentuk sandi Golay biner adalah salah satu dari banyak jenis sandi blok linear

biner. Suatu sandi pengoreksi t-galat dapat mengoreksi maksimal t galat. Kedua versi

sandi Golay yaitu sandi biner (23,12) dengan

d

min

=7 dan sandi ternary (11,6) dengan

d

min

=5, membuat sandi Golay menjadi sempurna. Kedua sandi ini mempunyai jarak

minimum yang paling besar dibanding sandi manapun [5].

Dengan adanya sandi Golay biner (23,12), telah menyempurnakan kelompok

sandi biner, karena mampu mengoreksi sampai 3 galat. Pada tahun 1949, Golay

menemukan sebuah kode sempurna,

penemuan ini adalah satu-satunya yang diketahui

mampu untuk mengoreksi galat dari beberapa kombinasi, dengan maksimal 3 galat atau

kurang pada vektor 23 bit.

Ada 2 buah polinomial generator yang dapat menghasilkan

matriks generator untuk Sandi Golay (23,12), yaitu :

g

1

(X)=1+X

2

+X

4

+X

5

+X

6

+X

10

+X

11

………..(2.23)

Atau,

(37)

Kedua polinomial g

1

(X) dan g

2

(X) adalah faktor dari X

23

+ 1 pada GF(2)[X], dengan

rumus:

X

23

+1=(1+X)g

1

(X)g

2

(X)………..(2.25)

Ada beberapa cara untuk mengawasandi dari sandi Golay biner (23,12) yaitu

dengan memaksimalkan kemampuan untuk mengoreksi galat pada t=3. Dua buah metode

terbaik untuk pengawasandi yaitu:

Decoder

Kasami

Decoder

Pencarian Sistematis

Ada juga sistem lain untuk mengawasandikan sandi, namun bukanlah yang terbaik karena

sebagian dari kemampuannya untuk mengoreksi galat hilang pada saat proses

decoding

.

2.3 Konfigurasi Serial DB-9

Komunikasi serial membutuhkan

port

sebagai saluran data. Berikut tampilan

port

serial DB-9 yang umum digunakan sebagai

port

serial.

Gambar 2.2

Konfigurasi Serial DB-9 [3]

(38)

dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing-masing pin DTR, DSR dan CD

dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais [6].

Gambar 2.3 Diagram Pengkabelan

Null Modem

[6]

Berikut ini adalah konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 :

Tabel 2.3 Konfigurasi Pin dan Nama Sinyal Konektor Serial DB-9 [3]

Nomor Pin

Nama Sinyal

keterangan Direction Keterangan

1 DCD Data Carrier Detect / Received

Line Signal Detect

In Berfungsi untuk mendeteksi apakah DTE menerima data atau tidak.

2 RxD Received Data In Digunakan DTE untuk menerima data dari DCE.

3 TxD Transmit Data Out Digunakan DTE untuk mengirimkan data ke DCE.

4 DTR Data Terminal Ready Out Digunakan pada saat DTE

memberitahukan kesiapan terminalnya. 5 GND Ground - Merupakan saluran ground.

(39)

siap untuk menerima data.

7 RST Request to Send Out Digunakan pada saat DCE diminta mengirimkan data oleh DTE 8 CTS Clear to Send In Digunakan pada saat DCE

memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirimkan data.

9 RI Ring Indicator In Digunakan pada saat DCE

memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan

dengannya.

2.4 Visual Basic 6.0

2.4.1 Pengenalan Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman BASIC (

Beginner’s

All purpose Symbolic Instruction Code

) yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun

1991. Bahasa pemrograman pada Visual Basic mendukung pemrograman yang

berorientasi obyek atau disebut juga OOP (

Object Oriented Programming

). Maksud dari

object oriented

atau OO adalah melihat masalah dari obyek-obyek yang terdapat dalam

masalah tersebut [7].

2.4.2 Pengenalan IDE (Integrated Development Environment)

(40)

Gambar 2.4.

Dialog box

untuk pilihan tipe

new project

. [7]

Setelah jenis proyek dipilih, tampilan Visual Basic akan terlihat seperti gambar

2.5. Pada tampilan ini, terlihat bagian-bagian penting seperti

menu bar

,

tool bar

,

project,

form

, dan fasilitas lain.

(41)

2.4.2.1 Title Bar

Title bar

terletak pada bagian paling atas dan menyatakan nama atau judul proyek

yang sedang aktif.

Title Bar

ditunjukkan pada gambar 2.6.

2.4.2.2 Menu bar

Menu bar

terletak di bawah

title

bar

dan berisi kumpulan perintah-perintah yang

memiliki fungsi berbeda. Visual Basic 6.0 menyediakan tiga belas menu yaitu

File, Edit,

View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-ins, Window,

dan

Help

.

Menu-menu ini dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6. Tampilan

title bar

dan

menu bar

. [7]

2.4.2.3 Tool bar

Tool bar

sebenarnya memiliki fungsi yang sama seperti

menu bar

, hanya saja

berbeda cara penggunaannya. Pada

menu bar

, perintah dijalankan dengan mengakses

menu terlebih dulu lalu sub menu dan selanjutnya baru perintah yang akan digunakan.

Pada

tool bar

, perintah langsung ditampilkan dalam bentuk

icon

dan akan langsung

dilaksanakan ketika

icon

tersebut dipilih. Dengan kata lain,

icon

-

icon

pada

tool bar

(42)

Gambar 2.7. Tampilan

tool bar

. [7]

2.4.2.4 Tool box

Tool box

adalah tempat kontrol-kontrol yang akan digunakan untuk membantu

pembuatan program aplikasi. Beberapa kontrol yang digunakan yaitu

textbox, label,

command button, option button,

dan

combo box

. Tidak semua kontrol ditampilkan pada

tool box

. Namun kontrol-kontrol yang tidak ditampilkan dapat ditambah ke dalam

tool

box

sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Tampilan

tool box

ditunjukkan pada

gambar 2.8.

Gambar 2.8 Tampilan

tool box

. [7]

2.4.2.5 Project Explorer

Project explorer

digunakan untuk mengakses bagian-bagian pembentuk project.

Pada project explorer dapat dilihat daftar

form

,

module

, dan

class module

yang disusun

secara bertingkat. Pengguna juga dapat dengan mudah menambah

form

atau

module

(43)

Gambar 2.9. Tampilan

project explorer.

[7]

2.4.2.6 Properties window

Properties window

merupakan tempat yang digunakan untuk mengatur properti

dari setiap obyek kontrol yang akan digunakan pada program aplikasi. Terdapat dua cara

untuk menampilkan

properties window

yaitu sesuai abjad (

alphabetic

) atau sesuai

kategori (

categorized

). Tampilan

properties window

ditunjukkan pada gambar 2.10.

(44)

2.4.2.7 Form Layout Window

Form layout

digunakan untuk melihat atau mengetahui posisi tampilan

form

saat

program dijalankan. Hasil pengaturan ukuran

form

yang dilakukan pada

properties

window

akan terlihat pada

form layout window

ini. Pengguna dapat mengubah letak

tampilan

form

dengan mengatur posisi

form

pada

form layout window

. Tampilan

form

layout window

ditunjukkan pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Tampilan

form layout window

. [7]

2.4.2.8 Form

(45)

Gambar 2.12 Tampilan

form

. [7]

2.4.2.9 Form Code

Form code

digunakan sebagai tempat untuk menulis kode-kode program aplikasi.

Untuk menampilkan

form code

, pada

window properties

dipilih perintah

view code

.

Tampilan

form code

ditunjukkan pada gambar 2.13.

(46)

2.4.2.10 MSComm

Kontrol MSComm menyediakan fasilitas komunikasi antara program aplikasi

yang dibuat dengan

port

serial untuk mengirim atau menerima data. Setiap MSComm

hanya menangani satu

port

serial sehingga jika ingin menggunakan lebih dari satu port

serial, maka harus digunakan juga MSComm sebanyak

port

serial yang dipakai [3].

Properti–properti MSComm yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

CommPort

: Digunakan untuk menentukan nomor port serial yang akan dipakai.

Setting

: Digunakan untuk mengkonfigurasi nilai

baud rate

, pariti, jumlah bit

x

data, dan jumlah bit stop.

PortOpen

: Digunakan untuk membuka ataupun menutup

port

serial yang

sdfdfdffdf

d

dihubungkan dengan MSComm ini.

Input

: Digunakan untuk mengambil data string yang ada pada

buffer

penerima.

Output

: Digunakan untuk menulis data string pada

buffer

kirim.

2.5 Microsoft Access 2007

Microsoft access merupakan program database yang sudah populer dan banyak

digunakan saat ini. Ini dikarenakan oleh kemudahannya dalam pengolahan berbagai jenis

database serta hasil akhir berupa laporan dengan tampilan dengan desain yang lebih

menarik. Dalam Microsoft access 2007, anda akan menemukan tampilan yang lebih

mudah, tetapi tidak mengubah fungsi dari versi sebaliknya. Microsoft access 2007

menyediakan sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan

(47)

2.5.1 Memulai Microsoft Access 2007

Untuk menjalankan Microsoft access 2007 dapat dilakukan dengan memilih

tombol start pada

taskbar

, pilih all programs, kemudian pilih Microsoft office dan klik

kanan pilihan Microsoft office access 2007.

Setelah menjalankan microsft access 2007, access akan menampilkan

getting

started with Microsoft office access page

seperti Gambar 2.14. Tampilan jendela access

2007 memang berbeda dengan access versi sebelumnya, dimana

getting started

tampil

penuh dalam jendela program.

Gambar 2.14 jendela program Microsoft office access 2007 [8]

Berikut ini tampilan utama dari Microsoft access 2007:

(48)

The ribbon

, merupakan area diatas jendela program dimana anda dapat memilih

tombol perintah.

Command tab

, merupakan tombol-tombol perintah yang ditampilkan dan

dikombinasikan sehingga anda menemukan tombol perintah yang dibutuhkan.

Contextual command tab

, merupakan

command tab

yang tampil tergantung pada

objek yang sedang dikerjakan. Tab ini berisi beberapa tombol perintah yang

serupa yang dapat diterapkan pada apa yang sedang dikerjakan.

Gallery

, merupakan control baru yang menampilkan sebuah pilihan secara visual

sehingga dapat dilihat hasil yang akan diperoleh. Galeri diterapkan pada semua

Microsoft office 2007.

Quick acess toolbar

, merupakan

toolbar

standar yang muncul pada bagian ribbon,

dengan klik satu kali untuk menjalankannya. Hampir semua tombol dibutuhkan,

seperti tombol

save

dan

undo

.

Navigation pane

, merupakan bagian pada sisi sebelah kiri jendela yang

menampilkan objek-objek database. Navigation pane menggantikan jendela

database pada program access versi sebelumnya.

Tabbed documents

, objek-objek tabel,

query, form report

, dan lainya ditampilkan

dalam bentuk kartu.

Status bar

, merupakan batang di bagian bawah jendela program yang

menampilkan informasi status termasuk tombol-tombol untuk mengubah

(49)

2.5.2 Komponen Access 2007

Title bar

berfungsi untuk menampilkan nama dari jendela program tersebut.

Selain itu, berfungsi juga untuk:

o

Memindah posisi jendela, yaitu dengan cara mengeser

title bar

ke posisi

lain.

o

Mengatur ukuran jendela dari ukuran

maximaze

ke ukuran

restore

ataupun

sebaliknya, yaitu dengan cara mengklik dua kali title bar.

Office button

merupakan tombol yang menampung menu yang sering dalam

access, antara lain perintah

new, open, save, save as, close

database, dan perintah

lainya.

Quick access toolbar

merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol

untuk melaksanakan suatu perintah tertentu dalam mengoperasikan access 2007.

Minimize tool

berfungsi untuk meminimalkan ukuran jendela program access

2007 sehingga tampilannya berubah menjadi sebuah ikon yang diletakan pada

bagian taskbar windows XP.

Maximaze tool

berfungsi untuk memaksimalkan ukuran jendela program access

2007 sehingga tampilanya memenuhi layar monitor.

Close tool

berfungsi untuk menutup jendela atau keluar dari program access 2007.

Status bar

digunakan untuk menampilkan status aktif dari lembar kerja program

(50)

2.5.3 Mengenal Database

Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih

tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, dimana anda mempunyai

wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus, dan

mengedit data dalam tabel-tabel tersebut. Data-data yang diolah tersebut disimpan dalam

sebuah file dengan ekstensi .accdb (access database).

Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai

suatu tema tertentu, misalnya data siswa, data pegawai, dan sebagainya. Tabel terdiri dari

beberapa bagian sebagai berikut:

Field merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang

dimasukan atau diinputkan pada bagian kolom tabel.

Record merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan

tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel biasa terdiri dari beberapa

record

sekaligus.

(51)

Dalam pengoperasian data pada tabel dalam database didukung oleh lima objek database

lainnya, yaitu:

Query adalah objek database yang berfungsi untuk menampilkan, menyunting dan

menganalisis suatu data dengan cara lain.

Form adalah objek database yang digunakan untuk membuat control-kontrol

untuk proses memasukan, memeriksa dan memperbaarui data.

Report adalah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat

sesuai dengan ketentuan yang pernah anda berikan.

Macro adalah rangkaian perintah yang dapat disimpan dan dijalankan otomatis,

misalnya membuka form, mencetak report, dan lain-lain.

Module adalah program-program yang ditulis dengan access basic.

2.5.4 Membuat File Database

Untuk membuat file database baru dapat dilkukan dengan cara berikut:

1.

Pilih

blank

database pada

task pane

atau pilih tombol office dan pilih perintah

new sehingga akan ditampilkan pilihan

blank

database.

(52)

2.

Pada bagian file name, ketik nama file database yang akan dibuat, secara

default

access akan memberi nama file database dengan database1. Selanjutnya, tentukan

lokasi penyimpanan file dengan menekan tombol browse yang ada di kanan file

file name, sehingga akan ditampilkan kotak dialog file name database.

3.

Tentukan lokasi drive dan folder tempat penyimpanan file pada bagian

save in

,

dan klik tombol ok.

4.

Selanjutnya, tekan tombol create sehingga akan ditampilkan jendela database

(access 2007).

Gambar 2.17 tampilan jendela database (access 2007) [8]

(53)

2.5.5 Membuat Tabel

Langkah untuk membuat tabel melalui jendela design view adalah:

1.

Dari tampilan

datasheet view

, anda dapat pindah ke tampilan

design view

dengan

salah satu perintah berikut:

Klik tombol

design view

pada

status bar

.

Klik kanan nama tabel, kemudian pilih

design view

.

Klik kanan judul jendela tabel, pilih

design view

.

2.

Sehingga akan ditampilkan kotak dialog

save as

, dimana anda harus memberi

nama dan menyimpan tabel terlebih dahulu.

3.

Setelah itu, susun atau bentuklah struktur tabel.

Bagian yang diisi adalah:

Field name

untuk memasukan nama field yang akan dibuat.

Data type

untuk menentukan tipe data. Anda dapat memilih salah satu tipe

data yang diinginkan.

Description

untuk memasukan keterangan dari nama field yang dibuat. Kolom

description bersifat opsional, maksudnya anda dapat mengisi ataupun

mengosongkan kolom tersebut.

(54)

Gambar 2.18 jendela design view [8]

4.

Setelah mengisi semua ketentuan yang ada pada jendela

design view

, anda dapat

menyimpan kembali desain tabel dengan menggunakan salah satu perintah

penyimpanan tabel.

5.

Tutup jendela desain tabel untuk mengakhiri proses pembuatan desain tabel

dengan salah satu perintah berikut:

Klik tombol

close

.

Tekan tombol ctrl+F4.

6.

Setelah semua prosedur diatas anda kerjakan, pada jendela database akan

terbentuk sebuah tabel yang telah anda buat.

(55)

2.5.6 Memasang

Primary Key

Primary key

adalah

field

yang digunakan sebagai

field

index utama atau

field

kunci

pengurutan data dari sebuah tabel.

Pada saat anda membuat tabel melalui jendela design view, secara default

primary key

terpasang pada field ID. Tetapi anda dapat menentukan

primary key

pada salah satu

field

dari tabel anda. Langkah untuk menentukan

field primary key

adalah:

1.

Aktif pada jendela design view sebuah tabel, pilih field yang akan digunakan

sebagai field

primary key

.

2.

Klik tombol

primary key

pada group tools.

3.

Pada bagian selector baris dari field yang digunakan sebagai

primary key

akan

tampil ikon

primary key

berbentuk kunci.

Gambar 2.20 simbol primary key [8]

Catatan : jika ingin memasang lebih dari satu field

primary key

, klik tombol indexes

pada grup tools, sehingga akan tampil jendela indexes, dan pasang beberapa nama

(56)

2.5.7 Menghapus

Primary Key

Langkah untuk menghapus

field primary ke

y adalah:

1.

Pada jendela design view, klik tombol indexes pada grup tools, sehingga access

akan menampilkan jendela indexes.

2.

Pilih baris yang berisi

primary key

dan tekan tombol delete.

Atau anda juga dapat menghilangkan

primary key

dengan cara memilih field di mana

terpasang

primary key

, kemudian klik kembali tombol

primary key

pada toolbar.

(57)

PERANCANGAN

Proses komunikasi penyandi-pengawasandi sandi Golay ini menggunakan

komunikasi searah antar dua buah PC, masing-masing PC dirancang untuk dapat

bertindak sebagai penyandi atau pengawasandi

saja. Saluran transmisi pada komunikasi

ini menggunakan

serial port.

Garis besar perancangan dapat digambarkan menjadi dua

bagian seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Garis besar perancangan.

Sandi Golay merupakan salah satu jenis sandi blok linear, sehingga proses

penyandi-pengawasandi sandi golay sama dengan blok linear. Diagram blok rancangan

(58)

 

Gambar 3.2 rancangan program pada sandi Golay.

Berdasarkan gambar 3.2, dapat dijelaskan bahwa 12 bit pesan dimasukkan ke

penyandi yaitu ke program pembangkit paritas yang akan dikalikan matriks generator

menjadi 23 bit pesan, setelah itu bit pesan akan dimasukkan ke program pembuat galat

yang dapat memberikan galat maksimal 23 bit, kemudian dikirim ke pengawasandi yaitu

program pendeteksi galat dan koreksi yang akan mencari bit-bit pesan yang salah dan

memperbaikinya maksimal 3 bit.

Pada penyandi membutuhkan matriks generator untuk mendapatkan vektor pesan

sedangkan pada pengawasandi akan membutuhkan matriks H

T

untuk mendapatkan

sindrom. Selanjutnya akan dijelaskan proses mencari matriks generatornya.

Pada perancangan ini, notasi yang digunakan adalah (23,12), sehingga

terdapat 2

12

atau 4096 kemungkinan kombinasi vektor sandi. Banyaknya nilai kombinasi

vektor sandi yang diperoleh membutuhkan memori komputer yang sangat besar. Oleh

karena itu kombinasi-kombinasi vektor sandi tersebut tidak ditampilkan pada

perancangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dirancang sebuah matriks

(59)

Pembuatan matriks generator memerlukan polinomial generator untuk

mendapatkan sandi blok dengan format sistematis. Polinomial yang dipilih adalah

polinomial yang mempunyai pangkat tertinggi sama dengan panjang bit periksa, ada dua

polinomial generator untuk sandi blok linear (23,12) dan yang dipilih yaitu g1(X) = 1+ X

2

+X

4

+ X

5

+ X

6

+ X

10

+ X

11

, sehingga :

Panjang sandi

:

n

= 23

Panjang pesan

:

k

= 12

Panjang paritas

:

m

= 23-12 = 11

Setelah didapat nilai n, k dan m, maka dapat diketahui nilai X

n-k+i

dengan i = 0, 1, 2, … ,

k-1, yaitu X

11

, X

12

, X

13

, X

14

, X

15

, X

16

, X

17

, X

18

, X

19

, X

20

, X

21

, X

22,

kemudian dibagi

dengan polinomial generator yaitu g1(X) = 1+ X

2

+X

4

+ X

5

+ X

6

+ X

10

+ X

11

, sesuai

dengan persamaan 2.5,

X

n-k+i

= a

i

(X) g(X) + b

i

(X)

Menghasilkan :

X

11

= g(X)+( X

10

+X

6

+X

5

+X

4

+X

2

+1)

X

12

= (X+1)g(X)+( X

10

+X

7

+X

4

+X

3

+X

2

+X+1)

X

13

= ( X

2

+X+1)g(X)+( X

10

+X

8

+X

6

+X

3

+X+1)

X

14

= ( X

3

+X

2

+X+1)g(X)+( X

10

+X

9

+X

7

+X

6

+X

5

+X+1)

X

15

= ( X

4

+X

3

+X

2

+X+1)g(X) +( X

8

+X

7

+X

5

+X

4

+X+1)

(60)

X

18

= ( X

7

+X

6

+X

5

+X

4

+X

3

+1)g(X)+( X

8

+X

7

+X

6

+X

5

+X

3

+X

2

+1)

X

19

= ( X

8

+X

7

+X

6

+X

5

+X

4

+X)g(X)+(X

9

+X

8

+X

7

+X

6

+X

4

+X

3

+X)

X

20

= ( X

9

+X

8

+X

7

+X

6

+X

5

+X

2

)g(X)+(X

10

+X

9

+X

8

+X

7

+X

5

+X

4

+X

2

)

X

21

= ( X

10

+X

9

+X

8

+X

7

+X

6

+X

3

+1)g(X)+( X

9

+X

8

+X

4

+X

3

+X

2

+1)

X

22

= ( X

11

+X

10

+X

9

+X

8

+X

7

+X

4

+X)g(X)+(X

10

+X

9

+X

5

+X

4

+X

3

+X)

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh matriks generator, seperti pada

gambar 3.3.

Gambar 3.3 matriks generator.

(61)

3.1 Proses Penyandian

Proses penyandian secara umum pada fungsi penyandi dapat ditunjukan pada

gambar 3.4.

Gambar 3.4 Diagram blok proses penyandian

Berdasarkan gambar 3.4 langkah-langkah proses penyandian dilakukan secara

bertahap, mulai dari mencari kombinasi yang dihasilkan oleh 2

k

pesan hingga proses

pembuatan matriks generator, kemudian proses penyandian hingga didapatkan vektor

sandi.

Jika ada 2

12

kombinasi berarti ada 4096 kemungkinan vektor pesan. Vektor pesan

dikalikan dengan matriks generator, yang merupakan hasil pengolahan dari polinomial

generator. Hasil perkalian ini akan menghasilkan vektor sandi.

3.1.1 Diagram Alir Program Utama pada Penyandi

Gambar 3.5 adalah diagram alir untuk simulasi penyandi. Data berupa desimal

dimasukkan ke dalam simulasi penyandi, data tersebut diubah ke bentuk biner sebagai

vektor pesan sebanyak 12 bit yang akan dikalikan dengan matriks generator. Hasil

perkalian matriks generator dengan vektor pesan akan berjumlah 23 bit sebagai vektor

(62)
(63)

3.2 Proses Pengawasandi

Proses pengawasandi secara umum ditunjukan pada gambar 3.6, vektor sandi yang

telah diterima pada setiap blok sandi dikalikan dengan matriks H

T

akan

menghasilkan nilai sindrom (11 Bit). Untuk memperoleh nilai atau posisi bit yang

terkena galat, nilai sindrom yang telah diperoleh dibandingkan dengan

look-up table

(pada lampiran). Setelah posisi bit yang terkena galat telah diketahui, proses

selanjutnya mengembalikan bit data galat menjadi data yang benar yaitu data kebalikan

dari biner yang ditunjuk oleh posisi galat yang ditunjukkan oleh nilai sindrom.

Gambar 3.6 proses pengawasandi

Hal ini merupakan kebalikan dari proses penyandian pada fungsi penyandi. Bila

bit galat telah dikoreksi, maka akan diperoleh vektor sandi yang terdiri dari blok-blok 23

bit biner yang nantinya akan diubah menjadi vektor pesan yang terdiri dari 12 bit biner

sesuai dengan pesan asli.

Pada pengawasandi diperlukan sebuah matriks H

T

, adapun bentuk dari matriks H

T
(64)

H

T

=

---

Gambar 3.7 matriks H

T

3.2.1 Diagram Alir Program Utama pada Pengawasandi

Gambar 3.8 adalah rancangan diagram alir pada program pengawasandi. Pada

pengawasandi sudah disimpan bentuk matriks H

T

, data yang diambil yaitu vektor pesan

akan diubah dari desimal ke bentuk biner, kemudian akan dikalikan dengan matriks H

T

.

Hasil perkalian tersebut akan menghasilkan sindrom. Sindrom tersebut akan

dibandingkan dengan

look-up table

yang terdapat pada Microsoft Access

.

Pada

look-up

(65)

table,

terdapat pasangan sindrom dan pola galatnya, sehingga sindrom yang didapat dari

perkalian vektor pesan dengan matriks H

T

dapat dilihat pola galat yang menunjukan

(66)

Bila pada sindrom terdapat bit “1” maka vektor pesan yang diterima terdapat

galat, dan akan diubah menjadi “0” sehingga akan diperoleh vektor sandi yang benar.

Proses selanjutnya yaitu memisahkan bit pesan (23 bit) menjadi bit paritas (11 bit) dan bit

pesan (23 bit), sehingga akan didapatkan kembali pesan asli yang dikirim.

3.3 Tampilan Program

Set

Gambar

Gambar 2.3 Diagram Pengkabelan Null Modem [6]
Gambar 2.4. Dialog box untuk pilihan tipe new project. [7]
gambar 2.8.
Gambar 2.9. Tampilan project explorer. [7]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nugget ikan dengan penambahan kitosan 2,5% masih memiliki nilai hedonik 7 pada penyimpanan suhu 5°C pada jam ke-48 yang menunjukkan bahwa penilaian dari panelis yaitu masih

Melodi penyembahan hanyalah hal kecil yang biasa dilagukan oleh setiap jemaat pada saat menyembah, namun melodi penyembahan merupakan faktor penting untuk membuat

Gambar 4.5 Pengujian sensor proximity tidak aktif (ban robot dalam trak lurus) 50 Gambar 4.6 Pengujian sensor photoelectric aktif.... Teknologi yang semakin berkembang dan

Cmucam3 merupakan perangkat keras yang digabungkan dalam sebuah lingkungan pengembangan program open source. Hal ini ditargetkan bagi pengguna yang sudah terbiasa

Masyarakat desa ngastiharjo yang sub.urban dan beraneka ragam selalu memperhatikan budaya / dengan terus menjaga kearifan-arifan lokal dan budaya yang ada dikelurahan ngastiharjo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, dan fitur produk terhadap minat pembelian smartphone iPhone pada mahasiswa/i di

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang mengkaji tentang kebijakan kesehatan, khususnya mengenai Hubungan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wibawa P, pada penderita anemia penyakit kronis, bahwa tidak diperoleh hasil yang signifikan antara IL-6 dengan serum besi