• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Dika Anggari P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Dika Anggari P"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

PENERAPAN MAINTAINABILITY PADA SOFTWARE DI LINGKUNGAN UNIX

Oleh:

Dika Anggari P056132181.51

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 3 1.2 Tujuan ... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi... ... 5 2.2 Software... ... 6 2.3 Software Maintenance... ... 8 BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Biaya dan Faktor Pemeliharaan ... 10 3.2 Piranti UNIX untuk Perawatan ... 12 BAB 4 KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan... 15 Daftar Pustaka ... ...16

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Software pada awalnya ditemukan di tahun 1940. Kemudian berkembang, namun dalam perjalanannya mengalami krisis software pada tahun 1960-1980. Dewasa ini, perangkat lunak sudah menjadi suatu keharusan yang semua perusahaan diseluruh dunia ketahui dan mengerti. Tetapi, peran hardware atau perangkat keras yang telah menjadi bagian yang terintegrasi di setiap kegiatan perusahaan juga tidak mungkin bisa dilupakan begitu saja. Software atau perangkat lunak sebagai suatu komponen dalam system informasi akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Banyak contoh inovasi yang jelas menjadikan system informasi sebagai dasar penggunaan. Perkembangan tersebut seiring dengan kebutuhan serta gaya hidup manusia yang semakin beragam.

Sifat fleksibilitas pada maintainability perangkat lunak menjadikan penguna system tersebut juga semakin banyak. Apabila ingin melakukan perubahan pada perangkat keras atau hardware tentu sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun perubahan pada software bsia dilakukan kapan saja dengan biaay yang tidak terlalu besar.

Perawatan pada perangkat lunak (software maintenance) merupakan suatu aktivitas yang ada semenjak software digunakan sampai akhirnya perangkat tersebut tidak bisa digunakan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja (to improve), menyesuaikan dengan kebutuhan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(4)

Seiring dengan berkembangnya zaman sehinga permintaan akan software yang berkualitas diperlukan oleh banyak kalangan, maka diperlukan pemeliharaan agar dapat kualitas software yang baik. Pembahasan mengenai pemeliharaan tersebut serta software akan dibahas mendalam disini.

1.2. Tujuan

Menganalisis urgensi maintainability pada pengembangan software di lingkungan UNIX.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem informasi

Sistem informasi adalah paduan dari berbagai resources baik hardware, software, netware, brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output, penyimpanan dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan, mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkan critical sukses untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Sistem informasi merupakan tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi. Sistem informasi juga dapat berperan dalam bisnis menejemen dan untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan suatu bisnis dapat berkembang. Termasuk dalam komponen sistem informasi adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data (database) dan jaringan komputer dan komunikasi data.

Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup; 1) mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumberdaya manusian, 2) kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer, 3) sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif, 4) bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global, 5) bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima dan 6) kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita.

Oleh karena itu terdapat 4 (empat) komponen) utama dalam mengatur sistem informasi yaitu :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(6)

1. Teknologi yang menyediakan infrastruktur elektronik dan informasi untuk perusahaan.

2. Pekerja informasi dalam suatu perusahaan yang menjalankan teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Fungsi pengembangan dan pengiriman sistem yang mendukung teknologi dan user untuk bekerjasama.

4. Manajemen fungsi sistem informasi yaitu seluruh tanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan performance pekerja dan perusahaan.

2.2. Software

Menurut Melwin (2007:22) secara umum perangkat lunak ini dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

a. Perangkat Lunak Sistem Operasi

Operating system software merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasikan komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai masukan. Perangkat lunak sistem juga merupakan sekumpulan program yang ditulis untuk melayani program-program yang lain.

b. Perangkat lunak aplikasi

Perangkat lunak aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi dibidang tertentu. Perangkat lunak aplikasi yang membantu user sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Aplikasi ini dibagi atas beberapa bidang, antara lain :

1) Business & Office Application

• Aplikasi perkantoran dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor seperti mengetik (Word processing, document management) membuat tabel kerja (Worksheet), membuat database sederhana (MS. Access) ataupun mengolah image/citra sederhana.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(7)

• Aplikasi bisnis lainnya juga meliputi aplikasi pengolahan data keuangan, missal (Personal Finance Application & Business Acounting Application).

• Aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data baik yang berukuran kecil maupun besar bisa digunakan secara stand-alone (tunggal) maupun dalam sistem berbasis jaringan lokal client server maupun webbase (intranet maupun internet).

2) Graphic Design

Aplikasi yang digunakan untuk membuat sketsa dua dimensi untuk desain ruangan, perabotan, mesin-mesin model industri, juga model tubuh manusia, hewan, dll.

3) Database Application

Aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data baik yang berukuran kecil maupun besar bisa digunakan secara stand-alone (tunggal) maupun dalam sistem berbasis jaringan lokal client server maupun webbase (intranet maupun internet).

4) Antivirus & Utility Tools

Software ini digunakan untuk operasi minor (Background) yang bekerja di belakang sistem, berguna untuk meningkatkan kinerja sistem operasi atau aplikasi dan juga performa hardware. Terdapat 2 jenis utilitas di dalam sistem operasi, yaitu utilitas Internal dan utilitas eksternal.

5) Development Tools

Merupakan sistem bahasa pemrograman komputer yang dilengkapi dengan compilertertentu sebagai sumber media penyusunan program aplikasi. Termasuk dalam jenis aplikasi ini adalah web development tools, yaitu aplikasi yang digunakan untuk membuat/mendesain tampilan website (homepage) di internet, seperti FrontPage, Macromedi Dreamweaver, PHP edit, Web Page Editor,dll.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(8)

6) Communication Application

Aplikasi yang digunakan untuk membangun komunikasi antara satu komputer dengan komputer lain dalam jaringan komputer lokal maupun global.

2.3 Software Maintenance

Ada 4 macam aktivitas yang dilakukan setelah program di-released dan digunakan. Aktivitas pertama terjadi karena sangat tidak beralasan untuk mengasumsikan bahwa uji coba software akan menemukan seluruh kesalahan laten dalam suatu software sistem yang besar. Selama penggunaan program tersebut, kesalahan akan terjadi dan dilaporkan kepada pihak pengembang. Proses yang menyertakan diagnosis dan korektif dari satu atau lebih kesalahan disebut correctivemaintenance.

Aktivitas kedua, yang berkontribusi terhadap definisi maintenance yang terjadi karena perubahan yang mendadak yang ditemukan dalam setiap aspek perhitungan (computing). Pembaharuan generasi hardware dapat dilakukan dalam kurun 24 bulan, SO baru atau new released muncul secara regular, peralatan tambahan dan elemen sistem lainnya secara berkala di-upgrede atau dimodifikasi. Penggunaan aplikasi software dapat mencapai 10 tahun atau lebih. Karena itu adaptive maintenance, yaitu aktivitas yang memodifikasi software yang secara tepat berhadapan dengan perubahan lingkungan (environment) sangat diperlukan.

Aktivitas ketiga, dapat diaplikasikan pada definisi maintenance terjadi ketika paket software berhasil. Ketika software digunakan, rekomendasi untuk kemampuan yang baru, modifikasi terhadap fungsi yang sudah ada, dan kebutuhan umum lainnya dapat diterima dari para user. Untuk memenuhi permintaan dalam kategori in dilakukan apa yang disebut dengan perfective maintenance. Aktivitas ini dilakukan untuk mayoritas dari seluruh usaha yang dilakukanpada software maintenance.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(9)

Aktivitas maintenance keempat terjadi ketika software diubah untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan, atau keandalan, atau untuk menyediakan basis yang lebih baik untuk peningkatan dimasa mendatang. Sering disebut sebagai preventive maintenance, aktivitas ini dikarakteristikan dengan teknik reverse engineering dan re-engineering.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(10)

BAB III PEMBAHASAN

Lientz dan Swanson menemukan tiga jenis perubahan yang terjadi pada system pemeliharaannya dan kemudian mereka mengadakan survey terhadap pemrosesan data bisnis mengenai usaha yang telah dilakukan oleh kedua pusat tersebut. Mereka memperoleh kesimpulan bahwa adanya pemeliharaan perfektif (Perfective Maintenance), yang merupakan aktivitas penambahan fungsi pada system dalam usahanya merespon permintaan dari para pemakai atau programmer, mengambil bagian sebesar 51,3 persen dari pemeliharaan keseluruhan dalam sampel mereka. Dan pada hal lainnya yaitu, pemeliharaan adaptif (Adaptive Maintenance), yang merupakan aktivitas pengubah system untuk menyesuaikan dengan lingkungan operasi, berhasil mengambil bagian sebanyak 23,6 persen dari peemliharaan keseluruhan. Contoh pemeliharaan ini, ketika bergantinya program dari satu computer yang menggunakan system operasi UNIX menjadi mekrikomputer dengan system operasi DOS. Dan selanjutnya, ada pemeliharaan korektif (Collective Maintenance), yang merupakan aktivitas untuk memperbaiki kesalahan system, mempunyai porsi sebesar 21,7 persen. Dan sisanya sebanyak 3,4 persen digunakan dalam bentuk lain.

Kesimpulan Lientz dan Swanson memberikan pengertian bahwa pada dasarnya aktivitas pemeliharaan bukanlah perbaikan system, namun lebih sebagai penambah daya fungsi ke program.

3.1 Biaya dan Faktor Biaya Pemeliharaan

Fase pemeliharaan umumnya merupakan bagian termal dari suatu proyek, dan seringklai memakan biaya yang tidak sedikit hingga mencapai 50 persen atau bisa lebih dari keseluruhan biaya pengembangan dan pemeliharaan software. Rasio biaya pemeliharaan disbanding pengembangan adalah 40 banding 1. Menurut gambaran ini, sistem yang membutuhkan biaya pengembangan

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(11)

$1.000.000, akan membutuhkan biaya pemeliharaan sebesar $4.000.000. Banyak faktor, baik teknis maupun non-teknis yang mempengaruhi biaya pemeliharaan sistem. Beberapa factor non-teknis tersebut meliputi:

1. Tingkat kebaruan dan kompleksitas aplikasi yang diberikan.

Proyek dengan komponen riset yang besar,misalnya, biasanya menghasilkan program yang selalu membutuhkan perubahan dibandingkan dengan proyek yang menggunakan teknologi yang telah mapan.

2. Stabilitasstar.

Jika programmer yang membuat kode yang memeliharanya, maka biaya pemeliharaan akan menjadi murah sebab untuk mempelajari dan memahami bagian pemeliharaan tersebut akan lebih mudah.

3. Masa berlakunya program.

Lebih lama suatu system berlaku, maka ia akan membutuhkan perubahan dirinya dan lingkungan operasinya dengan lebih banyak. Disamping biaya pemeliharaan perfektif dan adaptif, biaya korektifnya juga akan lebih tinggi pada program yang lebih lama, sebab program tersebut telah mengalami kerusakan. Program lama yang telah digunakan dan diubah-ubah selama bertahun-tahun akhimya akan sulit disusun dan dimengerti lagi, sehingga ia hamper tidak dapat diperbaiki.

4. Ketergantungan program pada lingkungan eksternal.

Pogram perpajakan mungkin membutuhkan perubahan yang lebih sering, sebab adanya perubahan rutin dalam peraturan perpajakan, tidak seperti pada program yang hanya diperlukan untuk menganalisa data produksi, misalnya. Beberapa faktor teknis yang mempengaruhi biaya pemeliharan, meliputi berikut ini:

a. Ketidaktergantungan modul.

Sistem akan lebih mudah dipelihara jika salah satu bagian dapat diubah tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(12)

b. Bahasa pemrograman.

Program yang ditulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti Pascal, biasanya lebih mudah pemeliharaannya daripada program yang ditulis dalam bahasa tingkat rendah, seperti assembler. C adalah pertengahan antara dua tingkat ini.

c. Validasi dan pengujian program.

Penggunaan teknik validasi dan pengujian yang tepat, dapat meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya pemeliharaan korektif.

d. Kualitas dokumentasi.

Kebenaran, kelengkapan, dan kemampuan daya baca baik dari pemakai maupun dokumen teknik dapat mengurangi biaya pemeliharaan.

Pemeliharaan tentu membutuhkan bagian yang besar dari sumber-sumber proyek karena kebanyakan software dibuat dengan tidak baik. Banyak program yang dibuat sebelum adanya metode desain dan pemrograman terstruktur yang efektif, selain itu juga karena sulit untuk menentukan cara mengubah salah satu bagian sistem software yang bisa mempengaruhi bagian lain sistem tersebut. Kemudian, karena software seringkali tidak didesain untuk pemeliharaan yang seharusnya dipertimbangkan. Serta, gagalnya mendokumentasikan perubahan secara lengkap. Alasan terakhir mengenai tingginya biaya pemeliharaan adalah tidak cukupnya sumber yang mungkin dibutuhkan dalam pemeliharaan.

3.2 Piranti UNIX untuk Perawatan

Pertama kali yang harus diketahui oleh seorang pakar software dalam perawatan adalah tentang cara kerja sistem. Untuk memahami kode orang lain merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Bila mempertimbangkan betapa banyaknya system yang memiliki desain serta kode yang buruk, maka dapat dikatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk melakukan pekerjaan ini. Untungnya, UNIX memberikan piranti untuk membantu dalam melaksanakan

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(13)

tugas ini. Bila system telah diketahui maka seorang ahli software harus mengubahnya. Sistem UNIX memiliki piranti untuk membantu mengadakan perubahan program dalam skala yang luas. Bila perubahan tersebut telah dibuat, maka seseorang perlu untuk menguji apakah perubahan tersebut telah sesuai dengan tujuan, serta tidak ada kesalahan lain yang muncul dengan adanya perubahan tersebut. Piranti UNIX juga dapat membantu dalam menguji perubahan. Dalam masing-masing kategori terdapat daftar piranti UNIX (bila ada) yang sesuai dengan kategori tersebut.

• Piranti yang membantu petugas perawatan dalam melihat struktur dalam kode pada saat mencoba memahaminya.

- Struktur tingkat yang paling tinggi pada sistem software C adalah pada tingkat modul compile dan file header. Modul compile C dan file header merupakan file UNIX yang berisikan kode sumber C. Utilitas make merupakan alat utama untuk menentukan struktur sistem pada tingkat ini. Makefile pada sistem dapat memberitahu programmer perawatan yang baik tentang kode yang menyusun sistem serta tentang bagaimana file ini saling ketergantungan.

- Struktur pada tingkat yang lebih rendah merupakan urutan pemanggilan dan hirarki fungsi C. Hirarki pemanggilan fungsi yang menyerupai laporan cflow, cscope, dan cia, misalnya, merupakan bagian informasi tentang sistem.

- Alur control merupakan tipe struktur lainnya. Alur ini dapat dilacak dengan fungsi tahap dalam debugger simbolik seperti sdb, dandbx, serta dengan piranti seperti ctrace.

- Debugger simbolik dan ctrace dapat membantu menentukan cara pengiriman data diantara modul system dan fungsi dalam system tersebut.

• Piranti yang membantu programmer menemukan data umum yang ditunjuk oleh nama variable yang berbeda. Pemakaian pointer yang luas dalam banyak program C membuat tugas ini menjadi penting dan sulit.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(14)

Namun sayangnya tidak terdapat piranti UNIX/C yang tersedia secara umum untuk membantu tugas ini.

• Piranti untuk menyusun struktur kode kembali. Cb membantu dalam menyusun struktur kembali kode sumber sehingga mudah dibaca. Namun tidak terdapat piranti untuk membuat struktur program logis kembali yang tersedia secara umum untuk C.

• Piranti untuk menyimpan kasus test dan menguji output test. Sistem file UNIX dapat dipakai untuk menyimpan kasus test, dan skrip shell UNIX dapat ditulis untuk mengotomatisasi proses pengujian. Diff dapat dipakai untuk membandingkan output program dengan output yang diharapkan. Meskipun sistem UNIX menawarkan banyak piranti untuk membantu programmer perawatan C, namun hanya terdapat beberapa kategori dalam daftar ini yang efisien, dan beberapa kategori dimana piranti yang lebih baik akan bermanfaat.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(15)

BAB IV KESIMPULAN

Seiring kemajuan jaman di bidang teknologi, perangkat lunak menjadi hal yang sangat penting untuk organisasi. Tidak terpungkiri bahwa kehadiran

hardware atau perangkat keras tetap dibutuhkan untuk membantu emnunjang kegunaan software. secara umum perangkat lunak ini dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu perangkat lunak sistem operasi yang berfungsi untuk mengkonfigurasikan komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai masukan., dan perangkat lunak aplikasi sebagai program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi dibidang tertentu. Ada 4 macam aktivitas pemeliharaan yang dilakukan terhadap software yaitu,

corrective maintenance, adaptive maintenance, perfective maintenance, dan

preventive maintenance. Oleh karena perangkat lunak berkualitas dibutuhkan organisasi, maka maintainability perangkat lunak menjadi penting di tubuh organisasi.

Perusahaan Software yang masuk ke dalam persaingan dunia global seperti UNIX harus mampu mempertahankan competitive advantagenya. Salah satu caranya adalah dengan melek teknologi dan menerapkan maintainability. Mengingat penerapan sistem informasi dan perangkat lunaknya sangat penting bagi perusahaan, maka diperlukan pemeliharaan atau maintainability agar tetap bisa digunakan walaupun biya yang diperlukan tidak sedikit.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

(16)

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim].(2008).http://smk3ae.wordpress.com/2008/11/15/belajar-

manajemen-perusahaan-chapter-10-maintenance-management-software-software-aplikasi-pemeliharaan/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

[Anonim].(2012).http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_rekaya sa_perangkat_lunak/bab9.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

[Anonim].(2014).http://www.proweb.co.id/articles/support/pentingnya_mainte nance_website.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

[Anonim].(2014).http://manggalakusumahardigumilar.blog.widyatama.ac.id/201 4/01/08/rpl-tugas-10-pemeliharaan-software-jenisnya-dan-manfaatnya/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

Ayuliana. 2011. Jaminan Kualitas Perangkat Lunak. Testing dan Implementasi.

Novita, Rika. (1998). http://rms46.vlsm.org/1/80.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Sistem Informasi Manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Keselamatan dan kesehatan kerja (K!), adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya penegahan (pre5enti$) timbulnya keelakaan kerja

Tanah berfungsi sebagai penyedia berbagai bahan kebutuhan dasar manusia, meliputi berbagai bahan alam yang yang terkandung di dalam bumi dan berguna bagi

Tugas Akhir ini berjudul Desain Interior Furniture Store dengan Konsep Industrial Modern di Surakarta.. Artikel ini bertujuan untuk menghasilkan desain interior

menunjukkan volume ekspor Indonesia pada periode t, adalah nilai tukar riil dalam bentuk rasio mata uang Indonesia per USD pada periode t, dan adalah pendapatan

Pengertian kata kiasan perulangan/penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan. pengaruh kepada pendengar

kelompok untuk memaparkan kelompok untuk memaparkan  jawaban yang telah mereka  jawaban yang telah mereka. diskusikan se"ara kelompok  diskusikan

Dapat dilakukan oleh penggugat ataupun tergugat, meskipun perkara yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan.. Jawaban yang disarankan

Ia memulai bisnisnya tanpa modal, dan sekarang kurang lebih sudah 3 tahun dari mulai bisnis ini, omzetnya cukup besar, karyawannnya ada beberapa orang, ia bisa beli rumah,