• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 78 K / PM.III-12 / AD / III / 2013 DEINI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 78 K / PM.III-12 / AD / III / 2013 DEINI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 78 – K / PM.III-12 / AD / III / 2013

“DEINI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Udin Prasetyo.

Pangkat / NRP : Pratu / 31080139660688.

Jabatan : Ta Kiharjasa.

Kesatuan : Yonbekang 2/2 Kostrad. Tempat / tanggal lahir : Jombang / 24 Juni 1988 Jenis kelainin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia.

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonbekang 2/2 Kostrad Jl. Narotama Barat Malang.

Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh :

1. Danyonbekang 2 Kostrad selaku Ankum selama 20 (Dua puluh) hari sejak tanggal 02 Oktober 2012 sampai dengan 21 Oktober 2012 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Nomor : Kep/11/X/2012 tanggal 2 Oktober 2012.

2. Kemudian diperpanjang sesuai :

Perpanjangan penahanan dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 22 Oktober 2012 sampai dengan 20 Nopember 2012 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Nomor : Kep/28/X/2012 tanggal 26 Oktober 2012. Selanjutnya dibebaskan pada tanggal 21 Nopember 2012 berdasarkan Surat Keputusan pembebasan penahanan dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera Nomor : Kep/32/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep/12/II/2013 tanggal 20 Februari 2013. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/43/K/AD/III/2013

tanggal 6 Maret 2013

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Sdak/43/K/AD/III/2013 tanggal 6 Maret 2013, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

telah melakukan tindak pidana :

" Barang siapa membeli, menjual, menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan ",

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 480 ke-1 KUHP.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

Pidana : Penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam penahanan.

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) lember foto copy photo SPM Honda Beat warna putih dan hitam yang disita oleh Polresta Malang tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi oleh Terdakwa dalam bulan Juli tahun 2000 dua belas sampai bulan September tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Juli tahun 2000 dua belas sampai dengan bulan September tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 dua belas bertempat di Jl Raya dibelakang dan dipinggir jalan belakang Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

" Barangsiapa membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menenima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahul atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan ", Perbuatan tersebut dilakukan dengan cana-cana sebagai benikut a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2007/2008 melalui pendidikan Secata PK di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya selasai dilantik dengan pangkat Prada NRP 31080139660688, dilanjutkan Susjurta Bekang di Cimahi Bandung setelah selesai ditugaskan di Yonbekang 2/2 Kostrad sampai

(3)

terjadinya perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Pratu.

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Praka Agung Mufa’ikhin (saksi-2) anggota Yonif 512/Qy sejak bulan Maret 2012di warung kopi Klojen Malang, sedangkan dengan Sdr Hendrik Susilo (saksi-3) kenal sejak bulan Agustus 2012 di warung kopi Klojen Malang dikenalkan oleh Praka Agung Mufaikin.

c. Bahwa sekira bulan Juli 2012 Terdakwa membeli SPM dari saski-2 berupa 1 (satu) unit SPM (sepeda motor) merk Honda Beat warna merah pembuatan tahun 2011 tanpa dilengkapi surat-surat yang sah di pinggir Jl. Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang seharga Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah). d. Bahwa kemudian pada bulan Agustus 2012 Terdakwa membeli lagi dari saksi-2 berupa 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna putih pembuatan tahun 2011 tidak dilengkapi surat-surat yang sah ditempat yang sama seharga Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah).

e. Bahwa Terdakwa juga membeli dari saksi-3 berupa 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam yang juga diketahui oleh Terdakwa tidak dilengkapi surat-surat yang sah pada bulan September 2012 sekira pukul 23.00 Wib di pinggir jalan Belakang Rumah Sakit Saiful Anwar Malang seharga Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah).

f. Bahwa Terdakwa bersedia membeli 3 (tiga) unit SPM merk Honda Beat karena harganya murah dan mengetahui bahwa 3 (tiga) unit SPM merk Honda Beat tersebut apabila dilengkapi dengan surat-surat resmi, maka harga pasarannya kurang lebih Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah) per unitnya.

g. Bahwa Terdakwa kemudian menjual kembali SPM merk Honda Beat warna merah kepada Sdr Jupri dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu rupiah), SPM warna hitam dijual dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) sedangkan SPM merk Honda Beat warna putih dipakai sehari-hari oleh Terdakwa dan dipasangi Plat nomor N 2287 C

h. Bahwa Terdakwa pada tanggal 25 September 2012 sekira pukul 01.00 Wib ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta malang di Terminal Arjosari atas dasar pengakuan saksi-3 yang sebelumnya sudah ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta malang bahwa hasil curian SPM sebagian dijual kepada Terdakwa.

i. Bahwa 3 (tiga) SPM merk Honda beat saat ini diamankan di Polresta Malang sebagai barnag bukti.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam

Pasal 480 ke-1 KUHP

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

(4)

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan Terdakwa menyatakan akan menghadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-I :

Nama lengkap : Rahmad Basuki

Pangkat/Nrp : Serma / 3900226890770 Jabatan : Basi Intelpam

Kesatuan : Yonbekang 2/2 Kostrad. Tempat/Tgl. Lahir : Jombang / 4 Juli 1970 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonbekang 2/2 Kostrad Jl Hamid Rusdi B-2 Rt 02 Rw 06 Kel. Kesatrian Kec. Blimbing Kota Malang.

yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahun 2008 saksi kenal dengan Terdakwa karena satu kesatuan dengan Terdakwa dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan.

2. Bahwa Saksi dipanggil oleh Pasi intel Lettu Cba Beni Purwanto Pasi Intel Yonbekang 2/2 Kostrad untuk standby dikantor karena saksi mendapat informasi bahwa Terdakwa ditangkap dan ditahan oleh pihak polresta malang karena melakukan pencurian sepeda motor.

3. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa membeli SPM merk Honda Beat hasil dari kejahatan ( penadahan ) setelah ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta Malang kemudian Terdakwa dijemput oleh Pasi intel selanjutnya Saksi diperintahkan untuk memeriksa Terdakwa.

3. Bahwa pada saat Saksi melakukan pemeriksaan Terdakwa di kesatuan sebagai dasar untuk membuat laporan ke tingkat atas, dimana Terdakwa mengaku kepada Saksi bahwa Terdakwa sudah 3 (tiga) kali membeli SPM sebanyak 3 (tiga) unit dari Saksi 2 (Praka Agung Mufa’ikhin) yang berasal dari kejahatan yang dilakukan oleh Sdr Hendrik, Sdr Sutrisno dan Sdr Yuli yang saat ini sedang diproses di Mapolresta Malang.

4. Bahwa Terdakwa pertama kali membeli sepeda motor curian tersebut yaitu pada bulan Juni 2012 dengan 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna merah seharga Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah)dan yang kedua yaitu pada bulan Juli 2012 dengan 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna putih seharga Rp. 2.200.000 (dua juta dua ratus ribu rupiah), serta yang ketiga yaitu pada tanggal 20 September 2012 dengan 1 (Satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam seharga Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah).

5. Bahwa tujuan Terdakwa melakukan perbuatan dengan membeli tiga unit sepeda motor curian tersebut kemudian terdakwa jual lagi kepada orang sipil yaitu untuk mencari uang dengan jalan pintas dan mudah kemudian saat ini ketiga sepeda motor tersebut disita oleh pihak kepolisian Malang

(5)

6. Bahwa selama ini Saksi mengetahui Terdakwa selama berdinas mempunyai sifat yang baik tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin maupun pelanggaran hukum.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-II :

Nama lengkap : Agung Mufa’ikhin

Pangkat, NRP : Praka, 31030195130882

Jabatan : Tabak 1 Regu 1 Ton SLT Kibant. Kesatuan : Yonif 512/QY.

Tempat/Tgl. Lahir : Jombang / 15 Agustus 1982. Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 512/QY Jl Ronggolawe No. 1 Kel Kesatrian Kec Blimbing Kota Malang.

Saksi pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahun 2012 saksi kenal dengan Terdakwa di warung kopi dekat pasar Klojen Malang hanya sebatas teman. 2. Bahwa Saksi telah 2 (dua) kali menjual Sepeda motor merk Honda Beat kepada Terdakwa dimana sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan.

3. Bahwa pada bulan Juli 2012 sekira pukul 20.30 Wib pertama kali Saksi menjual sepeda motor Honda beat warna merah tahun 2011 kepada Terdakwa tanpa dilengkapi surat-surat yang sah, bertempat di pinggir Jl Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang seharga Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah) dan yang kedua pada bulan Agustus 2012 sekira pukul 21.00 Wib ditempat yang sama berupa SPM warna putih tahun 2011 Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah).

4. Bahwa 2 (dua) unit SPM merk Honda Beat warna merah dan putih dan 1 (satu) unit SPM merk Yamaha V-ixion Saksi dapatkan dengan cara membeli dari Sdr Hendrik, Sdr Sutrisno dan Sdr Yulianto sedangkan Sdr Hendrik Sdr Sutrisno dan Sdr Yulianto mendapatkan sepeda motor tersebut dengan cara mencuri di daerah Malang dan Blitar.

5. Bahwa disamping Terdakwa membeli sepeda motor dengan Saksi, Terdakwa juga juga telah membeli 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam dari Sdr Hendrik tanpa dilengkapi dengan surat-surat yang sah yang juga merupakan hasil kejahatan

6. Bahwa Saksi membeli sepeda motor hasil curian tersebut dari Sdr Hendrik dan Sdr Sutrisno karena harganya sangat murah dan dibawah harga pasaran yaitu Rp 2.000.000 yang kemudian sepeda motor tersebut Saksi jual lagi kepada Terdakwa.

7. Bahwa selain dua unit sepeda motor yang saksi jual kepada Terdakwa, saksi juga pernah membeli 6 unit sepeda motor hasil curian dengan berbagai jenis dimana keberadaan sepeda motor hasil curian tersebut sebagian besar telah di sita oleh pihak kepolisian kota Malang.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(6)

Menimbang : Bahwa 4 (empat) orang Saksi yang telah dipanggil oleh Oditur Militer ke persidangan secara sah dan patut namun tetap tidak hadir kepersidangan untuk memberikan keterangannya secara langsung sehingga berdasarkan hal tersebut maka keterangan 4 (empat) orang Saksi tersebut dibacakan keterangannya dalam BAP POM.

Saksi-III :

Nama lengkap : Hendrik Susilo

Pekerjaan : Swasta

Tempat, Tgl. Lahir : Malang, 24 April 1986 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Jl. Bandulan Gg I E No. 34 Rt 13 Rw. 04 Kel Bandulan Kec Sukun Kota Malang. Bahwa Saksi telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan di tingkat penyidikan kemudian para saksi tersebut telah dipanggil secara sah dan patut namun tetap tidak hadir dipersidangan oleh karena itu atas persetujuan Terdakwa dan Penasehat Hukum serta dengan mendasari ketentuan Pasal 155 UU No.31 Tahun 1997, maka keterangan Saksi yang tidak hadir tersebut dibacakan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Polisi Militer yaitu :

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada bulan Juni 2012 Saksi kenal dengan Terdakwa di museum Brawijaya Malang karena dikenalkan oleh Saksi 2 dalm hubungan bisnis sepeda motor hasil curian.

2. Bahwa saksi bersama Sdr Sutrisno dan Sdr Yulianto telah mencuri SPM sebanyak 11 (sebelas) unit berbagai merk dari 11 (sebelas) unit SPM tersebut saksi jual kepada Praka Agus Mufa’ikin sebanyak 8 (delapan) unit dan di jual kepada Terdakwa 1 (satu) unit sedangkan 3 (tiga) unit SPM saksi pakai bersama Sdr Sutrisno dan Sdr Yulianto.

3. Bahwa pada bulan September 2012 sekira pukl 21.30 Wib Saksi menjual SPM merk Honda Beat warna hitam tahun 2012 kepada Terdakwa Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah).tanpa dilengkapi surat-surat yang sah bertempat di Jl Belakang Rumah Saksi tepatnya di depan Sena Putra Kota Malang

4. Bahwa SPM merk Honda Beat warna hitam yang dijual kepada Terdakwa diperoleh dari hasil mencuri bersama Sdr Sutrino dan Sdr Yulianto sekira pukul 17.30 Wib di daerah Blitar Jawa Timur.

5. Bahwa harga sepeda motor Honda baet warna hitam yang Saksi jual kepada Terdakwa tersebut Rp 2.000.000,- dibawah harga standar pasaran karena sepeda motor Honda beat tahun 2012 jika dilengkapi dengan surat yang sah harganya Rp 12.000.000,-

6. Bahwa Saksi dengan sutrisno dan yulianto telah mencuri sepeda motor sebanyak 11 unit kemudian 8 unit Saksi jual kepada Saksi 2 sedangkan 2 unit dipakai sendiri oleh saksi dan 1 unit dipakai sutrisno. 7. Bahwa selain saksi melakukan pencurian sepeda motor dengan sutrisno dan yulianto, Terdakwa dan saksi 2 pernah juga ikut dengan saksi melakukan pencurian sepeda motor di daerah malang.

8. Bahwa Saksi tidak pernah menjual sepeda motor hasil curian tersebut kepada orang lain melainkan kepada Saksi 2 dan terdakwa

(7)

kemudian saat ini barang-barang bukti sepeda motor hasil curian tersebut disita oleh polresta Malang.

9. Bahwa Saksi, sutrisno dan yulianto pada senin tanggal 24 September 2012 sekira pukul 22.30 Wib ditangkap polisi saat berada di depan balai kota malang selanjutnya Saksi dan kawan-kawan diproses secara hukum diPolresta malang.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-IV :

Nama lengkap : Sutrisno

Pekerjaan : Swasta

Tempat, Tgl. Lahir : Malang, 10 Mei 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Jl Liageng Gribik Gang 6 Rt 01 Rw 02 Kel Lesanpuro Kec Kedungkandang Kota Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa sekira pertengahan bulan Juli 2012 saksi kenal dengan Terdakwa karena dikenalkan oleh saksi 2 di depan mesium Brawijaya mlang..

2. Bahwa pada bulan September 2012 sekira pukul 21.30 Wib bertempat di pinggir jalan raya di belakang rumah sakit saiful Anwar Malang Saksi menjual 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam tahun 2012 kepada Terdakwa Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) tanpa dilengkapi surat-surat yang sah dengan disaksikan oleh Sdr Hendrik Susilo dan Sdr Yulianto.

3. Bahwa sepeda motor yang Saksi jual kepada Terdakwa tersebut adalah merupakan hasil curian yang dilakukan oleh Saksi di parkiran Hotel Kartika Malang bersama Sdr Hendrik Susilo dan Sdr Yulianto dengan cara merusak lobang kunci kontak menggunakan kunci letter T yang diperoleh dari Saksi 2.

4. Bahwa saksi dengan kawan-kawan telah mencuri sepeda motor dengan berbagai merk sebanyak 11 unit, untuk yang 1 unit dijual kepada Terdakwa sedangkan yang 8 unit dijual kepada saksi 2.

5. Bahwa Terdakwa pernah juga ikut melakukan pencurian sepeda motor Honda beat waqrna putih bertempat diparkiran di dalam hotel Kartika Malang.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-V :

Nama lengkap : Yulianto Adi Saputro

Pekerjaan : Swasta

Tempat/Tgl. Lahir : Malang / 5 Januari 1983 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Ds. Kaliasi Rt 14 Rw 10 Kec Kalipare Kota Malang.

(8)

1. Bahwa sekira pertengahan bulan Juli 2012 saksi kenal dengan Terdakwa di Tete Klojen karena dikenalkan oleh Hendrik susilo dalam hubungan bisnis sepeda motor hasil curian.

2. Bahwa sekira akhir bulan juli 2012 Saksi menjual 4 unit sepeda motor hasil curian kepada Saksi 2 di depan Stasiun Malang dan sekira bulan agustus 2012 sekira pukul 21.30 wib sebanyak 4 unit sepeda motor bertempat di tete klojen dengan berbagai merk dan jenis kendaraan tanpa dilengkapi dengan surat-surat kendaraan yang sah dimana harga setiap unitnya cukup murah berkisar anatara 2.000.000-3.500.000,-.karena memeng hasil pencurian.

3. Bahwa sekira pada bulan September 2012 sekira pukul 20.30 Wib bertempat di belakang Rumah Saksit Saiful Anwar Malang Saksi menjual 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam tahun 2012 seharga Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) kepada Terdakwa tanpa dilengkapi surat-surat yang sah) dimana SPM tersebut Saksi dapatkan dengan cara mencuri di Blitar.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya Atas Saksi-VI :

Nama lengkap : Jajang Eribowo Pangkat, NRP : Brigadir / 82050678

Jabatan : Ang Satreskrim

Kesatuan : Polresta Malang.

Tempat/Tgl. Lahir : Sidoarjo, 24 Mei 1982 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Perum Bumi Tunggulwulung Indah III Kav-23 Rt 15 Rw 02 Kel. Tunggulwulung Kec Lowokwaru Kota Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa saksi mengetahui Terdakwa melakukan tindak pidana penadahan berdasarkan hasil pengembangan dari pemeriksaan 3 (tiga) orang Terdakwa sipil atas nama Sdr. Hendrik Susilo, Sdr Sutrisno dan Sdr Yulianto pelaku curanmor yang sudah diamankan di Mapolresta Malang.

3. Bahwa saksi mengetahui ada 3 (tiga) unit SPM merk Honda Beat yang ditadah oleh Terdakwa yaitu Honda Beat warna putih Nopol 2287-C, Honda Beat warna merah tanpa plat Nomor dan Honda Beat satunya warnanya sudah lupa.

4. Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Selasa tanggal 25 September 2012 sekira pukul 01.00 Wib di warung kopi di depan Terminal Bus Arjosari Malang saat dilakukan penangkapan saksi bersama Bripka Tinggal Siswoyo sebagai Ketua Team, Bripka Heri Nurcahyo, Bripka Purwanto, Brigadir Yosep Basuk dan Brigadir Dwi Cahyadi dengan dilengkapi Surat Perintah dari Kastreskrim Polresta Malang.

5. Bahwa saksi baru mengetahui Terdakwa adalah anggota TNI AD pada saat dilakukan penangkapan.

(9)

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2007/2008 melalui pendidikan Secata PK di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 310801396606888, kemudian dilanjutkan dengan Susjurta Bekang di Cimahi Bandung kemudian Terdakwa ditempakan di Yonebekang 2/2 Kostrad sampai terjadinya perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Pratu.

2. Bahwa sekira bulan Maret 2012 Terdakwa kenal dengan Praka Agung Mufakin anggota Yonif 512/Qy di warung kopi Klojen Malang, dan pada bulan Agustus 2012 kenal dengan Sdr Hendrik di warung Kopi Klojen malang dan yang mengenalkan adalah Saksi 2 Praka Agusng Mufaikin.

3. Bahwa Terdakwa pada bulan Juli 2012 sekira pukul 19.00 Wib di pingggir jalan Jl. Belakang Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Terdakwa sudah membeli 3 (tiga) unit kendaraan sepeda motor Honda Beat sepeda motor (SPM) Honda Beat warna merah pembuatan tahun 2011 tanpa dilengkapi dengan surat-surat resmi dari Saksi 2 Praka Agung Mufaikin dengan harga Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah) yang kedua jangka waktu 2 (dua) minggu yaitu bulan Juli 2012 sekira pukul 21.00 Wib dari Praka Agung masih bertempat di pinggir jalan Jl Belakang Rumah Sakit Saiful Anwar Malang membeli lagi 1 (satu) unit SPM merka Honda Beat warna putih pembuatan tahun 2011 tanpa dilengkapi surat-surat resmi dari Saksi 2 Praka Agung Mufaikin dengan harga Rp. 2.300.000 (dua juta tigas ratus ribu rupiah), yang ketiga pada bulan September 2012 sekira pukul 23.00 Wib membeli 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari Sdr Hendrik bertempat di pinggir jalan Jl Belakang Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

4. Bahwa Terdakwa membeli ketiga SPM merk Honda Beat tersebut karena harganya murah dan sepeda motor tersebut rencananya Terdakwa jual kembali kepada orang lain dengan maksud untuk mencari keuntungan dengan jalan mudah dan cepat kemudian Terdakwa mengetahui jika harga ketiga sepeda motor tersebut tidak semurah itu namun jika sesuai harga normal, maka harga sepeda motor tersebut kurang lebih Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah) per unitnya.

5. Bahwa kemudian SPM merk Honda Beat warna merah Terdakwa jual kepada Sdr Jupri dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu rupiah), SPM warna hitam dijual dengan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah) sedangkan untuk Honda Beat warna putih dipakai Terdakwa pajkai sendiri dengan Plat palsu nomor N 2287 C.

6. Bahwa pada tanggal 25 September 2012 sekira pukul 01.00 Wib di Terminal Arjosari Terdakwa ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta Malang karena berdasarkan pengakuan Sdr Hendrik yang sebelumnya sudah ditangkap oleh Petugas Reskrim Polresta Malang mengakui bahwa hasil curiannya sebagian dijual kepada Terdakwa kemudian ketiga SPM Merk Honda Beat tersebut berada di Polresta Malang.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim di dalam persidangan berupa :

(10)

- 1 (satu) lember foto copy photo SPM Honda Beat warna putih dan hitam.

Menimbang : Bahwa keseluruhan barang bukti berupa foto sepeda motor Honda beat tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kaitannya dengan perkara ini kepada para Saksi dan Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga dapat menjadi bukti petunjuk tentang perbuatan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini yang dibenarkan sebagian besar oleh Terdakwa dan dibenarkan secara keseluruhan oleh para Saksi, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang di dakwakan terhadap Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti kemudian setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tahun 2007/2008 Terdakwa Udin Prasetyo masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata PK di Magetan Rindam V/Brawijaya setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada NRP 310801396606888, kemudia Terdakwa melanjutkan Susjurta Bekang di Cimahi Bandung setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yonebekang 2/2 Kostrad sampai terjadinya perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa benar sejak bulan Maret 2012 Terdakwa kenal dengan Saksi 2 Praka Agung Mufakin anggota Yonif 512/Qy bertempat di warung kopi Klojen Malang, kemudian pada bulan Agustus 2012 kenal dengan Sdr Hendrik di warung Kopi Klojen malang dan yang mengenalkan adalah Saksi 2..

3. Bahwa benar sekira bulan Juli 2012 Terdakwa membeli SPM dari Saksi-2 berupa 1 (satu) unit SPM (sepeda motor) merk Honda Beat warna merah tahun 2011 Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah) tanpa dilengkapi dengan surat-surat yang sah bertempat di pinggir Jl Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang. 4. Bahwa benar pada bulan Agustus 2012 Terdakwa membeli lagi 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna putih tahun 2011 Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari Saksi-2 bertempat di pinggir Jl Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang tanpa dilengkapi dengan surat kendaraan yang sah.

5. Bahwa benar pada bulan September 2012 sekira pukul 23.00 Wib bertempat di pinggir jalan Belakang Rumah sakit Saiful Anwar Malang Terdakwa membeli lagi 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam Rp. 2.300.000 (dua juta ratus ribu rupiah).dari saksi-3 tanpa dilengkapi dengan surat-surat kendaraan yang sah.

6. Bahwa benar Terdakwa bersedia membeli 3 (tiga) SPM merk Honda Beat karena harganya murah dan mengetahui 3 (tiga) SPM merk Honda Beat tersebut apabila dilengkapi dengan surat-surat resmi, maka harga pasarannya kurang lebih Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah) per unitnya.

7. Bahwa benar kemudian Terdakwa menjual kembali SPM merk Honda Beat merah kepada Sdr Jupri dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu rupiah), kemudian SPM honda beat warna hitam dijual kepada orang dengan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah) sedangkan untuk Honda Beat warna putih dengan Nopol N 2287 C (nomor polisi palsu) digunakan Terdakwa untuk kepentingan terdakwa sendiri.

(11)

8. Bahwa benar Terdakwa membeli ketiga unit sepeda motor tersebut sejak semula sudah mengetahui bahwa ketiga sepeda motor tersebut merupakan berasal dari hasil kejahatan (pencurian) namun dikarenakan Terdakwa ingin memperoleh keuntungan dengan cara cepat dan mudah maka terdakwa tetap melakukan perbuatan tersebut.

9. Bahwa benar kemudian Terdakwa pada tanggal 25 September 2012 sekira pukul 01.00 Wib bertempat di Terminal Arjosari Malang ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta Malang karena Terdakwa membeli sepeda motor hasil kejahatan yang dilakukan oleh sdr Hendrik kemudian ketiga sepeda motor tersebut disita oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti perkara hendrik,sutrisno dan yulianto.

Menimbang : Bahwa terhadap permohonan pribadi Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannnya dengan alasan Terdakwa ingin segera berdinas dengan baik dan merupakan tulang punggung keluarga, oleh karena itu Majelis Hakim juga akan mempertimbangkannya sekaligus bersamaan dengan pertimbangan penjatuhan pidana atas diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya berikut :

Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian Unsur-Unsur tindak pidana serta telah terbuktinya tindak pidana sebagaimana telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutanya, namun mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sekaligus dalam putusan ini dengan memperhatikan sifat hakekat serta akibat yang meliputi perbuatan Terdakwa sehingga perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa.. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak mengajukan

pembelaannya namun hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman secara lisan dimana terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi sehingga atas permohonan Terdakwa ini majelis hakim akan mempertimbangkannya lebih lanjut sekaligus dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara kumulasi / Subsidairitas / alternatif / gabungan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke-1 : “ Barang siapa “

Unsur ke-2 : “membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menenima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda

Unsur ke-3 : “ Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan “

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

(12)

- Yang dimaksud “ Barang siapa “ disini adalah “orang” sebagai subyek hukum yang menyandang hak dan kewajiban kemudian sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung jawab terhadap perbuatan dalam hal ini tindak pidana yang dilakukannya serta tunduk kepada peraturan perundang – undangan hukum pidana yang berlaku di Indonesia.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan siperoleh fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tahun 2007/2008 Terdakwa Udin Prasetyo masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata PK di Magetan Rindam V/Brawijaya setelah lulus pendidikan Terdakwa dilantik dengan pangkat Prada NRP 310801396606888, kemudian Terdakwa melanjutkan Susjurta Bekang di Cimahi Bandung setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yonebekang 2/2 Kostrad sampai terjadinya perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Pratu.

2. Bahwa benar berdasarkan keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa sendiri dalam persidangan dimana yang di hadapkan ke depan persidangan ini adalah seseorang laki-laki yang diketahui bernama Udin prasetyo NRP 310801396606888, dimana terdakwa merupakan subjek hukum dan sehat jasmani rohaninya serta tidak digantungkan pada kualitas dan kedudukan tertentu kemudian Terdakwa mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga Terdakwa dipandang mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya di depan hukum.

Berdasarkan fakta – fakta tersebut diatas maka unsur ke satu “ Barang siapa “ telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : “membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menenima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda.

Menimbang : Bahwa oleh karena unsur ke 2 ini bersifat alternative maka Majelis Hakim dapat dan dibenarkan untuk mengambil salah satu unsur atau unsure-unsur yang lebih tepat dan bersesuaian dengan perbuatan Terdakwa dikaitkan dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu :

“Membeli, menjual, sesuatu benda”

- Bahwa yang dimaksud dengan “ membeli “ adalah suatu cara atau perbuatan / tindakan untuk mendapatkan suatu hak pemilikan atas suatu benda / barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang, dimana dalam suatu perbuatan jual beli pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti telah terjadinya jual beli baik itu surat perjanjian jual beli, kwitansi, faktur dan sebagainya.

- Bahwa dalam hal “ Jual beli “ tidak harus sudah terjadi penyerahan barang yang diperjual belikan, demikian pula pembayaran harganya, melainkan sudah cukup jika telah terjadi suatu kesepakatan antara para pihak baik penjual maupun pembeli.

(13)

- Bahwa yang dimaksud dengan “ Menjual “ adalah suatu perbuatan / tindakan untuk memindahkan barang sekaligus memindahkan hak kebendaannya kepada orang lain dengan cara-cara yang lazim berlaku dalam praktek jual beli pada umumnya.

- Bahwa yang dimaksud dengan “ Benda “ adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis dapat diterima akal untuk mendapat suatu keuntungan.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya dipersidangan, setelah menghubungan yang satu dengan lainnya terungkap fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar sejak bulan Maret 2012 Terdakwa kenal dengan Saksi 2 Praka Agung Mufakin anggota Yonif 512/Qy bertempat di warung kopi Klojen Malang, kemudian pada bulan Agustus 2012 kenal dengan Sdr Hendrik di warung Kopi Klojen malang dan yang mengenalkan adalah Saksi 2..

2. Bahwa benar sekira bulan Juli 2012 Terdakwa membeli SPM dari Saksi-2 berupa 1 (satu) unit SPM (sepeda motor) merk Honda Beat warna merah tahun 2011 Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah) tanpa dilengkapi dengan surat-surat yang sah bertempat di pinggir Jl Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang.

3. Bahwa benar pada bulan Agustus 2012 Terdakwa membeli lagi 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna putih tahun 2011 Rp. 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu rupiah) dari Saksi-2 bertempat di pinggir Jl Raya dibelakang rumah sakit Syaiful Anwar Malang tanpa dilengkapi dengan surat kendaraan yang sah.

4. Bahwa benar pada bulan September 2012 sekira pukul 23.00 Wib bertempat di pinggir jalan Belakang Rumah sakit Saiful Anwar Malang Terdakwa membeli lagi 1 (satu) unit SPM merk Honda Beat warna hitam Rp. 2.300.000 (dua juta ratus ribu rupiah).dari saksi-3 tanpa dilengkapi dengan surat-surat kendaraan yang sah.

5. Bahwa Terdakwa bersedia membeli 3 (tiga) SPM merk Honda Beat karena harganya murah dan mengetahui 3 (tiga) SPM merk Honda Beat tersebut apabila dilengkapi dengan surat-surat resmi, maka harga pasarannya kurang lebih Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah) per unitnya.

6. Bahwa benar kemudian Terdakwa menjual kembali SPM merk Honda Beat merah kepada Sdr Jupri dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu rupiah), kemudian SPM honda beat warna hitam dijual kepada orang dengan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah) sedangkan untuk Honda Beat warna putih dengan Nopol N 2287 C (nomor polisi palsu) digunakan Terdakwa untuk kepentingan terdakwa sendiri.

Berdasarkan fakta – fakta tersebut diatas maka unsur ke dua “ Membeli, menjual sesuatu benda “ telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : “ Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan “

- Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “ diketahui “ dan delik culpa yang tersurat dalam kata-kata “ sepatutnya harus diduga “ yang

(14)

keduanya disenafaskan. Oleh karenanya ancaman pidananya disamakan.

- Bahwa kendati unsur kesalahan “ yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa) “ ditempatkan diakhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakupi seluruh unsur di depannya.

- Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah bahwa walaupun si pelaku telah mengetahui (dolus) atau sepatutnya harus diduga (culpa) bahwa barang tersebut diperoleh dari kejahatan, namun pada kenyataannya si pelaku tetap saja melakukan tindakan atau perbuatannya membeli, menjual dan sebagainya.

- Bahwa yang dimaksud dengan “ Diperoleh “ adalah bahwa benda / barang tersebut tidak mesti harus sudah menjadi kepunyaan atau milik dari orang yang merupakan sumber barang tersebut. Terjadinya kejahatan yang menjadi sumber perolehan itu tidak harus sudah berselang beberapa waktu / lama, tetapi dapat juga terjadi hampir bersamaan.

- Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “ Dari kejahatan “ bahwa untuk memperoleh, mendapatkan atau memiliki suatu benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku baik itu jual beli, tukar menukar, hibah dan sebagainya, atau dengan kata lain diperoleh secara melawan hukum.

Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya dipersidangan, setelah menghubungan yang satu dengan lainnya terungkap fakta – fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa bersedia membeli 3 (tiga) SPM merk Honda Beat karena harganya lebih murah dari harga yang ada dipasaran kemudian Terdakwa mengetahui 3 (tiga) SPM merk Honda Beat tersebut apabila dilengkapi dengan surat kendaraan yang sah maka harga jualnya di pasaran berkisar Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah) per unitnya.

2. Bahwa benar setelah Terdakwa membeli dari saksi 2 sebanyak dua unit yaitu sepeda motor Honda beat warna merah RP 2.600.000,- dan Honda beat warna putih Terdakwa beli Rp. 2.300.000,- kemudian Terdakwa membeli dari Saksi 3 dan Saksi 4 Honda beat warna hitam Rp.2.000.000,- kemudian secara bertahap Terdakwa jual kembali SPM merk Honda Beat merah kepada Sdr Jupri sebesar Rp. 4.200.00,-, kemudian SPM honda beat warna hitam dijual kepada orang yang tidak terdakwa ingat lagi sebasar Rp 3.000.000,- sedangkan untuk Honda Beat warna putih dengan Nopol N 2287 C (nomor polisi palsu) digunakan Terdakwa untuk kepentingan Terdakwa sendiri.

3. Bahwa benar Terdakwa membeli ketiga unit sepeda motor Honda beat tersebut sejak semula sudah mengetahui bahwa ketiga sepeda motor tersebut merupakan berasal dari hasil kejahatan (pencurian) yang dilakukan oleh saksi 3, saksi 4 dan saksi 5 yang dijual melalui Saksi 2 namun meskipun Terdakwa sudah mengetahui sepeda mpotor tersebut hasil dari pencurian dikarenakan harganya murah dan Terdakwa ingin memperoleh keuntungan dengan cara cepat dan mudah maka Terdakwa tetap membelinya juga.

4. Bahwa benar sejak semula Terdakwa menyadari dan menginsyafi dengan membeli ketiga unit sepeda motor Honda beat tersebut tanpa dilengkapi dengan surat kendaraan yang sah kemudian menjualnya

(15)

kembali kepada pihak lain adalah perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan mengakibatkan kerugian bagi pemilik sepeda motor yang sah namun meskipun Terdakwa mengetahui akan hal tersebut, Terdakwa tetap melakukan perbuatan tersebut karena terdakwa ingin memperoleh keuntungan dari hasil jual beli ketiga sepeda motor tersebut.

5. Bahwa benar kemudian Terdakwa pada tanggal 25 September 2012 sekira pukul 01.00 Wib bertempat di Terminal Arjosari Malang ditangkap oleh petugas Reskrim Polresta Malang karena Terdakwa membeli sepeda motor hasil kejahatan kemudian ketiga sepeda motor tersebut disita oleh pihak kepolisian dan dijadikan sebagai barang bukti perkara orang sipil..

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh di dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“Membeli, menjual sesuatu benda yang diketahui diperoleh dari kejahatan “

Menimbang : Bahwa oleh karena perbuatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan “membeli, menjual sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan maka Terdakwa harus dipidana sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi dan meliputi perbuatan terdakwa tersebut sebagai berikut :

1. Bahwa sifat perbuatan Terdakwa yang berpikiran pendek dan ingin mendapatkan uang tambahan dengan jalan pintas dan mudah tanpa memikirkan akibat yang akan merugikan orang lain.

2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa dalam melakukan perbuatan ini menunjukkan Terdakwa tidak mengindahkan aturan hukum yang berlaku serta lemahnya integritas terdakwa selaku prajurit TNI yang semestinya hal ini tidak boleh dilakukan oleh Terdakwa kemudian Terdakwa dalam melakukan perbuatan tersebut, disebabkan terdakwa ingin memperoleh keuntungan dengan cara yang mudah tanpa mau bekerja keras.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa ini, telah merugikan pemilik kendaraan yang sah dan mencemarkan nama baik TNI di masyarakat. Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya meinidana

orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.

2. Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina oleh kesatuannya 3. Terdakwa belum pernah di pidana.

(16)

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan terdakwa merugikan orang lain.

2. Terdakwa telah menikmati dari hasil kejahatannya tersebut.

3. Perbuatan terdakwa mencemarkan nama baik TNI khususnya kesatuan terdakwa.

4. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta marga yaitu marga ke 5 dan 8 wajib TNI.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa selama dalam pemeriksaan persidangan tidak diketemukan adanya hal-hal yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sebagai alasan pemaaf dan hal-hal yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum atas perbuatan yang telah dilakukan Terdakwa sebagai alasan pembenar serta tidak pula ditemukan hal-hal yang menghapuskan pemidanaan maka sudah sepantasnya Terdakwa dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) lember foto copy photo SPM Honda Beat warna putih dan hitam.

Karena erat hubungannya dengan perkara ini maka perlu ditentukan statusnya lebih lanjut.

Mengingat : Pasal 480 ke 1 KUHP

Serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Udin Prasetyo, Pratu NRP 31080139660688terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penadahan”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 4 ( empat) bulan

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) lember foto copy photo SPM Honda Beat warna putih dan hitam. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(17)

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 14 mei 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Sariffudin Tarigan, SH, MH Mayor Sus NRP 524430 sebagai Hakim Ketua M. Suyanto, SH, MH Mayor Chk NRP 544973 dan Tri Achmad. B, SH Mayor Sus NRP 520883 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Vinor Orfansyah, SH Letkol Laut (KH) NRP 12291/P, Panitera Dedi Wigandi, S.Sos, SH NRP 21940135750972, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua,

Sariffudin Tarigan, SH, MH Mayor Sus NRP 524430

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

M.Suyanto, SH.,MH Tri Achmad, SH.,MH

Mayor Chk NRP 544973 Mayor Sus NRP 520883

Panitera,

Dedi wigandi, S.sos.,SH Kapten Chk NRP 219401350972

Referensi

Dokumen terkait

Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta di bagian timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat..

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Од рачунарског дизајна са Технички искусним тимом наша Иновативна TURBINA VAWT технологија тестирана у Вјетротунелу и природним

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Pendapatan Daerah sebagai sumber pembiayaan daerah yang utama Tingkat penerimaan retribusi daerah 33,385,235,000.00 Pendataan Potensi Wajib Retribusi Daerah

Manakala dapatan skor min konstruk kefahaman pelajar tentang IR 4.0, dengan penggunaan aplikasi rangkaian media sosial bagi tujuan pembelajaran dan penggunaan alatan

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Yuliadi (2017) melakukan penelitian dengan judul penelitian “Analisis Kontribusi Pajak Reklame Dalam