• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3

Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis korpus data yang dihubungkan dengan teori pada bab 2. Analisis akan difokuskan pada kanji yang mempunyai bushu ninben  berdasarkan filosofi pembentukan kanji

3.1 Analisis Kanji yang Memiliki Bushu Manusia (Ninben)

Terdapat beberapa kanji yang memiliki bushu ninben yang berhubungan dengan pengertian hito yang bermakna manusia atau orang. Berikut di bawah ini penulis akan membahas arti masing-masing kanji tersebut. Kanji yang akan dianalisis oleh penulis adalah kanji位、体、休み、伎、仲、伝える、佃、儺、仁、dan 伸。

3.1.1 Analisis Kanji Kedudukan atau Posisi 「位」

Kanji kurai 「位」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「立」tatsu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

(2)

Gambar 3.1

(3)

Tabel 3.1

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「立」

人(ジン、ニン、ひと) 立(リュウ、リツ、たつ)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:676), yaitu berdiri; naik; berangkat; terbang.

会意文字(かいいもじ) 位

Posisi (Nelson,2006:142)

Menurut Nelson (2006:142), kanji ini memiliki arti kedudukan atau posisi. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「位」’posisi’ menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji

「 位 」merupakan gabungan dari kanji 「 人 」yang berarti manusia dan kanji

「立」yang berarti berdiri.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji kurai 「 位 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji kurai tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan

(4)

adanya penekanan makna dalam kanji位 yang berarti posisi. Menurut Tsuru dalam kamus kanjiDaijigen, kanjikurai「位」memiliki makna orang yang sedang berdiri. Orang yang sedang berdiri di suatu tempat itu berarti sedang berada di sebuah posisi atau memiliki kedudukan tertentu(Tsuru, 1992:15).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji kurai

「位」dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber sebelumnya, orang yang sedang berdiri berarti sedang berada dalam suatu posisi atau memiliki kedudukan tertentu. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji kurai

「位」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 位 」dengan manusia. Huruf kanji 「位」yang bermakna memiliki kedudukan, jika tidak ada orang yang menempatinya maka tidak bisa dikatakan sebagai kedudukan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji「位」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

Bagan 3.1

Medan Makna 「位」

Pangkat, kedudukan (Nelson, 2006:142)

Tahta, mahkota (Nelson, 2006:142)

Tempat (Matsura, 2005:318)

(5)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji kurai lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna memiliki kedudukan.

3.1.2 Analisis Kanji Tubuh 「体」

Kanji karada 「体」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「本」moto. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.2

(6)

Tabel 3.2

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「本」

人(ジン、ニン、ひと) 本(ホン、もと)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:676), yaitu buku; utama; nyata; teratur.

形声文字(けいせいもじ) 体

Tubuh (Nelson,2006:143)

Pada gambar 3.2 terlihat kanji 體, bukan kanji 体. Menurut Tsuru, kanji 體 merupakan asal dari kanji 体. Kanji體 mengalami perubahan dan penyederhanaan, maka berubah menjadi 体 agar lebih mudah untuk dihafal dan ditulis.

Menurut Nelson (2006:143), kanji ini memiliki arti tubuh atau badan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji「体」’tubuh’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「体」merupakan gabungan dari kanji 「人」 yang berarti manusia dan kanji「本」yang berarti buku atau utama.

(7)

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji karada 「体」dapat dihubungkan dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 体 yang berarti tubuh. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji karada 「 体 」memiliki makna badan atau tubuh. Tubuh meliputi seluruh bagian tubuh pada manusia meliputi bagian tulang dan juga daging pada manusia. (Tsuru, 1992:563).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanjikarada

「体」dan bushu ninben. Tubuh manusia merupakan keseluruhan bagian dimulai dari ujung kepala sampai kaki merupakan tubuh. Oleh karena itu bushuninben dalam kanjikarada 「体」berkaitan dengan manusia

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 体 」dengan manusia. Huruf kanji 「体」yang bermakna tubuh, jika manusia tidak memiliki tubuh, maka tidak dapat disebut sebagai manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji「体」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

(8)

Bagan 3.2

Medan Makna 「体」

Tubuh/badan (Nelson, 2006:143)

Bahan, obyek (Nelson, 2006:143)

Tubuh (Matsura, 2005:439)

Kesehatan (Matsura, 2005:439)

Jadi, kesimpulannya kanji karada lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna tubuh.

3.1.3 Analisis Kanji Istirahat 「休み」

Kanji yasumi「休み」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「木」ki. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

(9)

Gambar 3.3

(sumber: Tsuru、1992:171)

Tabel 3.3

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「木」

人(ジン、ニン、ひと) 木(ボク、モク、き)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:490), yaitu pohon;kayu.

会意文字(かいいもじ) 休み

Istirahat,libur (Nelson,2006:136)

(10)

Menurut Nelson (2006:136), kanji ini memiliki arti istirahat atau libur. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji「休み」’istirahat’ menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji 「休み」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji「木」yang berarti kayu atau pohon.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji yasumi 「休み」dapat dihubungkan dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 休み yang berarti istirahat. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji yasumi 「休み」memiliki makna istirahat atau libur. Orang pada jaman dahulu ketika berperang, beristirahat di hutan dan rileks di permukaan pohon berarti sedang berisirahat. (Tsuru, 1992:171).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanjiyasumi

「休み」dan bushu ninben. Karena sedang rileks, berarti sedang beristirahat. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjiyasumi 「休み」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 休 み 」dengan manusia. Huruf kanji 「休み」yang bermakna istirahat, manusia beristirahat di bawah pohon agar dapat terhindar dari hujan dan panas pada jaman dahulu karena belum ada tempat peristirahatan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 「休み」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

(11)

Bagan 3.3

Medan Makna 「休み」

Istirahat (Nelson, 2006:136)

Berhenti (Nelson, 2006:136)

Absen, ketidakhadiran (Nelson, 2006:136)

Istirahat (Matsura, 2005:1172)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji yasumi lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna istirahat.

3.1.4 Analisis Kanji Keterampilan 「伎」

Kanji ki「伎」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「支」shi. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.4

(12)

Tabel 3.4

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「支」

人(ジン、ニン、ひと) 支(シ、ささえる、つかえる、かう)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:454, yaitu cabang

形声文字(けいせいもじ) 伎

Keterampilan (Nelson,2006:133)

Menurut Nelson (2006:133), kanji ini memiliki arti keterampilan atau perbuatan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「 伎 」’keterampilan’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「 伎 」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji 「支」yang berarti cabang.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji gi 「 伎 」 dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanjigi tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya

(13)

penekanan makna dalam kanji 伎yang berarti keterampilan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 「 伎 」 memiliki makna keterampilan. Untuk memainkan lagu dan tarian diperlukan seni dan kemampuan untuk memainkan musik (Tsuru, 1992:139).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji gi

「 伎 」dan bushu ninben. Untuk memainkan lagu dan tarian diperlukan sebuah keahlian. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjigi「伎」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 伎 」dengan manusia. Huruf kanji 「 伎 」yang bermakna keterampilan, jika manusia ingin melakukan sebuah perkerjaan, maka ia harus memiliki sebuah keterampilan terlebih dahulu. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji「伎」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

Bagan 3.4 Medan Makna 「伎」

Perbuatan (Nelson, 2006:133) Keterampilan (Nelson, 2006:133) Membuat (Weblio, 2012) Keterampilan (Weblio, 2012)

(14)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji gi lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna keterampilan.

3.1.5 Analisis Kanji Hubungan 「仲」

Kanji naka「仲」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「中」naka. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.5

(15)

Tabel 3.5

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「中」

人(ジン、ニン、ひと) 中(チュウ、なか)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:56), yaitu tengah atau pusat 形声文字(けいせいもじ) 仲 Hubungan (Nelson,2006:134)

Menurut Nelson (2006:134), kanji ini memiliki arti hubungan atau pertalian. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「 仲 」’ hubungan’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「 仲 」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji 「中」yang berarti tengah.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji naka 「 仲 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji naka tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan

(16)

adanya penekanan makna dalam kanji 仲 yang berarti hubungan. Menurut Tsuru dalam kamus kanjiDaijigen, kanji 「仲」memiliki makna hubungan. Persaudaraan dan ukuran yang dipisahkan memiliki sebuah hubungan(Tsuru, 1992:593).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji naka

「仲」dan bushu ninben. Ukuran dan persaudaraan memiliki sebuah hubungan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjinaka「仲」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 仲 」dengan manusia. Huruf kanji 「仲」yang bermakna hubungan, manusia dengan manusia yang lainnya tentunya memiliki sebuah hubungan apalagi memiliki hubungan persaudaraan. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 「 仲 」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini. Bagan 3.5 Medan Makna 「仲」

Hubungan (Nelson, 2006:134) Pertalian (Nelson, 2006:134) Hubungan (Matsura, 2005:688) Pergaulan (Matsura, 2005:688)

(17)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji naka lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna hubungan.

3.1.6 Analisis Kanji Menyampaikan 「伝える」

Kanji kurai 「 伝える」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「云」iu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.6

(18)

Tabel 3.6

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「云」

人(ジン、ニン、ひと) 云う(ウン、いう、ゆう)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:108), yaitu mengatakan, menceritakan, berbicara.

会意文字(かいいもじ) 伝える

Menyampaikan (Nelson,2006:135)

Pada gambar 3.6 terlihat kanji 傳, bukan kanji伝える. Menurut Tsuru, Kanji傳 merupakan asal dari kanji 伝 え る . Kanji 傳 mengalami perubahan dan penyederhanaan, maka berubah menjadi 伝える agar lebih mudah untuk dihafal dan ditulis.

Menurut Nelson (2006:135), kanji ini memiliki arti menceritakan atau menyampaikan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「伝え

る」’menyampaikan’ menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji「伝える」merupakan gabungan dari kanji「人」yang berarti manusia dan kanji「云う」yang berarti berbicara.

(19)

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanjitsutaeru「伝える」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji tsutaeru tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji伝える yang berarti menyampaikan. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji tsutaeru 「 伝 え る 」memiliki makna menyampaikan. Barang yang dimasukkan dan dibungkus dengan kain kemudian dibawa untuk disampaikan kepada orang lain(Tsuru, 1992:634).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji tsutaeru「伝える」dan bushu ninben. Barang yang telah dimasukan ke dalam kain dibawa untuk disampaikan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji tsutaeru「伝える」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「伝える」dengan manusia. Huruf kanji 「 伝 え る 」yang bermakna menyampaikan, sesuatu yang disampaikan pastilah berasal dari seseorang kepada orang lain, sehingga jelas kanji

「伝える」berhubungan dengan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji 「伝える」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

(20)

Bagan 3.6 Medan Makna 「伝える」

伝える

Legenda (Nelson, 2006:135) Menyampaikan (Nelson, 2006:135) Menyampaikan (Matsura, 2005:318) Menyusuri (Matsura, 2005:318)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji tsutaeru lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna menyampaikan.

3.1.7 Analisis Kanji Sawah 「佃」

Kanji den「 佃 」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「田」ta. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

(21)

Gambar 3.7

(sumber: Tsuru、1992:634)

Tabel 3.7

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「田」

人(ジン、ニン、ひと) 田(デン、た)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:620), yaitu sawah atau ladang padi

形声文字(けいせいもじ) 佃

Sawah (Nelson,2006:141)

(22)

Menurut Nelson (2006:141), kanji ini memiliki arti sawah. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「佃」’sawah’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「佃」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji「田」yang berarti sawah.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji den 「 佃 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji den tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 佃 yang berarti sawah. Menurut Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji 「佃」memiliki makna sawah. Sawah buatan yang dibuat oleh manusia(Tsuru, 1992:634).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji den

「佃」dan bushu ninben. Sawah buatan adalah sawah yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjiden「佃」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 佃 」dengan manusia. Huruf kanji「佃」yang bermakna sawah, manusia yang bekerja di sawah dan juga manusia yang membuat sawah tersebut, sehingga jelas adanya hubungan dengan manusia pada kanji 「 佃 」. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji 「佃」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

(23)

Bagan 3.7 Medan Makna 「佃」

Sawah (Nelson, 2006:141) Sawah (babLa,2012) Sawah (Weblio,2012)

Sawah (New Nelson, 1997:151)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji den lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna sawah.

3.1.8 Analisis Kanji Mengusir Setan 「儺」

Kanji na「儺」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji 「難しい」muzukashii. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.8

(24)

Tabel 3.8

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「難」

人(ジン、ニン、ひと) 難(ナン、むずかしい、かたい)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:56), sulit,sukar, atau gangguan

形声文字(けいせいもじ) 儺

Mengusir Setan (Nelson,2006:166)

Menurut Nelson (2006:166), kanji ini memiliki arti mengusir setan atau mantra. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「 儺 」 ’mantra’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「 儺 」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji 「難しい」yang berarti sulit.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji na 「 儺 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji na tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan

(25)

adanya penekanan makna dalam kanji 儺 yang berarti hubungan. Menurut Tsuru dalam kamus kanjiDaijigen, kanji「儺」memiliki makna mantra. Untuk mengusir arwah atau setan digunakan mantra dan doa(Tsuru, 1992:562).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji na

「儺」dan bushu ninben. Untuk mengusir arwah atau setan digunakan mantra dan doa. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjina「儺」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 儺 」dengan manusia. Huruf kanji「儺」yang bermakna mengusir setan, manusia yang dirasuki oleh setan tidak bisa mengusir setan tersebut bila tidak ada orang yang bisa mengusir setan, maka jelaslah manusia berhubungan dengan kanji 「 儺 」. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushu kanji

「儺」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

Bagan 3.8

Medan Makna 「儺」

Mantra (Nelson, 2006:166)

Mengusir setan (Nelson, 2006:166)

Perampasan (Weblio,2012)

(26)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji na lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna mengusir setan.

3.1.9 Analisis Kanji Kebaikan 「仁」

Kanji kurai 「仁」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「二」ni. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.9

(27)

Tabel 3.9

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「二」

人(ジン、ニン、ひと) 二(ニ、ふた)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:106), yaitu dua

会意文字(かいいもじ) 仁

Kebaikan (Nelson,2006:126)

Menurut Nelson (2006:126), kanji ini memiliki arti kebaikan. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji 「仁」’kebaikan’ menggunakan teori Kaiimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungan dua atau lebih kanji atau dengan menunjukkan bagian dari makna yang baru dengan bunyi ucapan. Kanji

「 仁 」merupakan gabungan dari kanji 「 人 」yang berarti manusia dan kanji

「二」yang berarti dua.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Kaiimoji, kanji jin 「 仁 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji jin tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji 仁 yang berarti menyampaikan. Menurut

(28)

Tsuru dalam kamus kanji Daijigen, kanji jin 「 仁 」memiliki makna kebaikan. Ketika ada dua orang berpasangan, maka ia akan memberikan pertolongan sebagai bentuk kebaikan(Tsuru, 1992:479).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji jin

「仁」dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber diatas, dua orang berpasangan, maka ia akan memberikan pertolongan sebagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanjijin「仁」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 仁 」dengan manusia. Huruf kanji「仁」yang bermakna kebaikan, manusia menolong orang lain sebagai wujud dari kebaikan dan hanya manusia yang dapat berbuat kebaikan. Di dalam ajaran Buddha juga 「仁」memiliki makna kasih sayang, sehingga jelas kanji

「 仁 」berhubungan dengan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji 「仁」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

Bagan 3.9 Medan Makna 「仁」

Kebaikan (Nelson, 2006:126) Inti (Nelson, 2006:126) Menyayangi (Matsura, 2005:350)

(29)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji jin lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna kebaikan.

3.1.10 Analisis Kanji Tumbuh「伸」

Kanji shin「伸」terdiri dari dua kanji, dimulai dengan bushu ninben diikuti dengan kanji「申す」mousu. Pemaknaan kanji yang akan penulis bahas dalam sub bab ini akan dijabarkan pada gambar dan tabel berikut ini.

Gambar 3.10

(30)

Tabel 3.10

Arti Harafiah Kanji 「人」dan Kanji 「申」

人(ジン、ニン、ひと) 申(シン、さる)

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:122), yaitu orang, manusia

Arti Harafiah:

Menurut Nelson (2006:56), mendapat kehormatan, kera

形声文字(けいせいもじ) 伸

Tumbuh (Nelson,2006:142)

Menurut Nelson (2006:142), kanji ini memiliki arti tumbuh. Sesuai dengan teori Rikusho (Shinmura, 1990:34), kanji「伸」’tumbuh’ menggunakan teori Keiseimoji yang berarti kanji yang dibuat dengan menggabungkan kanji dengan kanji atau menggabungkan bagian yang menunjukkan arti dengan bagian yang menunjukan bunyi ucapan. Kanji 「伸」merupakan gabungan dari kanji 「人」yang berarti manusia dan kanji「申す」yang berarti kera atau mendapat kehormatan.

Makna berdasarkan teori Rikusho yaitu Keiseimoji, kanji shin 「 伸 」dapat dihubungkan dengan manusia. Walaupun secara harafiah, kanji na tidak berhubungan langsung dengan manusia. Penggunaan bushu ninben menunjukkan adanya penekanan makna dalam kanji伸yang berarti tumbuh. Menurut Tsuru dalam

(31)

kamus kanji Daijigen, kanji 「伸」memiliki makna tumbuh. Dalam kehidupan, manusia bertumbuh menjadi dewasa(Tsuru, 1992:572).

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dituliskan secara jelas antara kanji shin

「伸」dan bushu ninben. Seperti halnya yang tertulis dalam sumber diatas, manusia bertumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu digunakanlah bushu ninben dalam kanji shin「伸」.

Penulis menganalisis bahwa adanya keterkaitan pada kanji 「 伸 」dengan manusia. Jika dilihat, kanji 「 伸 」yang berarti mengusir tumbuh, manusia mengalami pertumbuhan, namun tidak secara fisik saja namun mental juga, maka jelaslah manusia berhubungan dengan kanji「伸」. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui makna yang terhubung dalam bushukanji「伸」dapat dijelaskan pada tabel medan makna berikut ini.

Bagan 3.10 Medan Makna 「伸」

Tumbuh (Nelson, 2006:142) Menyetrika(Nelson, 2006:142) Tumbuh (Weblio,2012) Mengencerkan (Matsura:729)

Jadi, kesimpulannya adalah kanji shin lebih tepat bila diartikan sebagai kanji yang memiliki bushu ninben bermakna tumbuh.

Referensi

Dokumen terkait

1) Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung kepada empat faktor yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan tingkat teknologi

Jawaban responden terhadap item2 pernyataan tentang “Tema iklan air minum dalam kemasan merek Aqua yang ada di Televisi, Radio, Surat Kabar, Majalah, Papan Reklame, dan

Sudirman JALAN TERUSAN HIBRIDA RAYA, RUKO KOMPLEK GRAND ORCHARD SUMMARECCON (GOS)..

ntara punca-punca lain keruntuhan akhlak yang berkaitan dengan hubungan kekeluargaan adalah alam rumah tangga yang tidak teratur, perpisahan ibu bapa, pertengkaran yang kerap

momen inersia suatu benda menentukan apakah suatu benda mudah atau sulit digerakkan, Jika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka benda bergerak lurus dengan

Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pada mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk aspek merumuskan masalah atau soal, mengembangkan jawaban sementara,

Adanya indikasi proses pelapukan kimia yang bekerja secara intensif dan dalam dan berkembang lanjut sangat membantu dalam proses pengumpulan (pengkayaan) mineral

Perencanaan pajak dan corporate governance yang terdiri dari komisaris independen, kepemilikan institusional, dan komite audit sebagai variabel independen