BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Masalah
Dalam memilih tempat gym terbaik selama ini hanya dengan cara manual yaitu langsung ke lokasi tempat gym yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dirancang suatu aplikasi yang memudahkan calon para pemain dalam memilih tempat gym agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Pada gambar 3.1.1.merupakan diagram Ishikawa yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah. Bagian kepada atau segiempat yang berada di sebelah kanan merupakan masalah.Sementara pada bagian tulang merupakan penyebab.
Gambar 3.1.1. Diagram Ishikawa untuk analisis masalah Menghitung running time Menggunakan sistem Menghitung kriteria dan alternatif METHOD Merankingtempat gym terbaik MACHINE Data kriteria Data alternatif MATERIAL Ranking tempat gym terbaik Metode TOPSIS Metode Profile Matching
3.2. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem merupakan salah satu tahap dimana pada tahap ini akan dibahas tentang kebutuhan dalam membangun sebuah sistem. Analisis kebutuhan sistem dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.
3.2.1. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus diberikan oleh sistem. Hal yang menjadi kebutuhan fungsional ialah input, output, process, yaitu antara lain adalah:
1. Sistem harus mampu memberi solusi terhadap sistem pendukung keputusan dalam memilih tempat gym terbaik di kota Medan dengan mengimplementasikan metode Profile Matching dan TOPSIS.
2. Sistem dapat menarik kesimpulan dengan output tempat gym yang terbaik.
3. Sistem dapat mengubah kesalahan dalam penginputan dengan menambahkan button edit dan simpan pada saat penginputan data.
4. Sistem akan menampilkan running time (waktu akses dalam millisecond). 3.2.2. Kebutuhan non-fungsional
Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang diberikan oleh sistem yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan. Kebutuhan non-fungsional dari sistem adalah:
1. Hasil kuisioner
Dalam menentukan nilai perbandingan kriteria global dan alternatif digunakan hasil kuisioner.
2. Mudah digunakan (user friendly)
Sistem yang akan dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah digunakan oleh user dengan tampilan (interface) yang sederhana dan mudah dimengerti.
Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu menjadi referensi bagi user untuk memilih tempat gym terbaik yang ada di kota Medan.
3.3. Analisis Proses
Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, sebelum membangun sistem terlebih dahulu dilakukan beberapa tahap analisis untuk mengidentifikasi segala kebutuhan yang akan diterapkan dalam sistem agar tidak terjadi kesalahan dan sistem yang dibangun akan optimal.
Sistem yang akan dibangun adalah sistem dengan nama sistem pendukung keputusan pemilihan gym terbaik di kota Medan. Sistem ini menggunakan dua metode yaitu metode Profile Matching dan Profile TOPSIS. Kedua metode tersebut akan dibandingkan dengan menggunakan 10 sampel ,4 kriteria dan running time process. Sistem ini nantinya akan memberikan alternatif pemilihan tempat gym terbaik di kota Medan.Pemilihan ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu harga, fasilitas, kenyamanan dan keamanan.
3.4. Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem yang dirancang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan sistem dilakukan dengan membuat use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.
3.4.1. Use case diagram
Diagram use case adalah fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use caseberperan menggambarkan interaksi antar komponen-komponen yang berperan dalam sistem yang akan dirancang. Actor dalam use case merupakan user. Use casediagram dapat dilihat pada gambar 3.4.1. berikut ini:
Gambar 3.4.1.Use Case Diagram
3.4.2. Activity diagram
Diagram aktivitas merupakan diagram perilaku yang menunjukkan aliran kontrol dengan penekanan pada urutan dan kondisi arus. Tindakan dikoordinasikan oleh model kegiatan dapat dimulai karena tindakan lain selesai mengeksekusi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.4.2.activity diagram mengolah data, pada gambar 3.4.3.activity diagram untuk meranking data. Dan pada gambar 3.4.4.untukactivity diagram formperbandingan.
Gambar 3.4.4.Activity diagram Form Perbandingan
3.4.3. Sequence diagram
Sequence diagram yaitujenis yang paling umum dari diagram interaksi, yang berfokus pada pertukaran pesan antara sejumlah jalur pesan. Sequence diagram menggambarkan interaksi dengan berfokus pada urutan pesan yang dipertukarkan, bersama dengan spesifikasinya. Pada gambar 3.4.5.adalahsequence diagram mengolah data, pada gambar 3.4.6.adalahsequence diagrammeranking data dan pada gambar 3.4.7. adalahsequence diagram formperbandingan.
Gambar 3.4.5.Sequencediagram mengolah data
Gambar 3.4.7.Sequence diagram formPerbandingan
3.5. Perancangan Sistem
3.5.1. Pembuatan algoritma program
Pembuatan algoritma program yaitu proses penerjemahan langkah-langkah metode Profile Matching dan metode TOPSIS ke dalam sebuah bahasa pemrograman. Tahapan yang dilalui dalam pembuatan algoritma program,yaitu:
1. Pembuatan alur proses sistem secara umum.
2. Pembuatan alur proses sistem pendukung keputusan menggunakan metode Profile Matching dan TOPSIS ke dalam bahasa pemrogram C Sharp (C#).
3.5.2 Alur proses sistem secara umum
Alur proses dalam penentuan tempat gym terbaik di kota Medan dengan metode Profile Matching dan TOPSIS divisualisasikan dengan flowchart seperti pada gambar
3.5.1. flowchart metode Profile Matching dan gambar 3.5.2. flowchart metode TOPSIS berikut ini:
Gambar 3.5.1.flowchart metode Profile Matching Start
Masukkan kriteria
Menentukan kriteria Dengan bobot kriteria
Menentukan Core dan secondary
factor Menentukan Gap kopetensi Menggabungkan Sub criteria dengan
Secondary factor
Melakukan perhitungan Hasil ranking
Gambar 3.5.1.Flowchart metode Topsis Start Input kriteria Membangun matriks keputusan Normalisasi matriks Matriks ternormalisasi Matriks ternormalisasi terbobot Matriks Solusi ideal +- Menghitung separasi matriks Menghitung Solusi ideal +- Menghitung alternatif End
3.6. Perancangan Antarmuka Sistem (Interface)
3.6.1. Halaman menu utama
Tampilan utama yang muncul pertama kali saat sistem dijalankan.Halaman utama ini terdiri dari tiga menu, yaitu menu Data, menu Metode dan menu Perbandingan.Tampilan rancangan halaman utama dapat dilihat pada gambar 3.6.1.berikut ini:
Gambar 3.6.1.Rancangan halaman menu utama
Tabel 3.6.1. Keterangan bagian-bagian halaman menu utama Keterangan:
No Jenis Objek Keterangan
1 Form Nama yang dibuat pada aplikasi yang akan dirancang
2 Menustrip Menampilkan menu pilihan
3 Menustrip Menampilkan menu pilihan
4 Picturebox Menampilkan logo USU
5 Datagridview Menampilkan table
6 Button Berfungsi untuk menginputkan data
(5) Logo usu(4) Metode(2) Perbandingan( Input data(6) Judul skripsi(1)
3.6.2. Halaman form input data
Gambar 3.6.2. Rancangan halaman form input data
Tabel 3.6.2. Keterangan bagian-bagian halaman form input data Keterangan:
No Jenis Objek Keterangan
1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Nomor data responden
3 Label Nama gym
4 Label Fasilitas data responden
5 Label Harga data responden
6 Label Kenyamanan data responden
7 Label Keamanan data responden
8 Textbox Berisi nomor data responden
9 Textbox Berisi nama nama tempat gym
10 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria fasilitas
11 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria harga
12 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria kenyamanan
13 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria keamanan
14 Button Berfungsi untuk menyimpan data responden
Input data(1) Nama(3)(((3)g Fasilitas(4) Harga(5) Kenyamanan( Keamanan(7) Nomor(2) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Input(14)
3.6.3. Form Profile matching
Gambar 3.6.3 Rancangan form metode profile matching
Tabel 3.6.3 Keterangan bagian-bagian form metode profile matching Keterangan:
No Jenis Objek Keterangan
1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Nilai ideal
3 Label Fasilatas
4 Label Harga
5 Label Kenyamanan
6 Label Keamanan
7 Textbox Berisi nilai bobot fasilitas
8 Textbox Berisi nilai bobot harga
9 Textbox Berisi nilai bobot kenyamanan
10 Textbox Berisi nilai bobot keamanan
11 Label Persentase
12 Label Core factor
13 Label Secondary factor
14 Textbox Berisi nilai bobot core factor
15 Textbox Berisi nilai bobot secondary factor
Profile matching(1) Nilai Fasilitas(3) Harga(4) Kenyamanan Keamanan(6) (7) (8) (9) (10) Persentase(11 Core factor(12) Secondary (14) (15) Hitung(17) (16)
16 Datagridview Menampilkan table
17 Button Memproses metode profile matching
3.6.4. Halaman form metode topsis
Gambar 3.6.4.Rancangan form metode TOPSIS
Tabel 3.6.4. Keterangan bagian-bagian form metode TOPSIS Keterangan:
No Jenis Objek Keterangan
1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Datagridview Menampilkan table
3 Button Memproses metode topsis
TOPSIS(1)
(2)
3.6.5. Halaman form Perbandingan
Gambar 3.6.6.Rancangan h
alaman formPerbandingan
Tabel 3.6.5. Keterangan bagian-bagian halaman form Perbandingan Keterangan:
No Jenis Objek Keterangan
1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Banyak sample
3 Textbox Tempat sample diinputkan
4 Button Hitung
5 Datagridview Menampilkan table
6 Label Running Time
7 Textbox Menampilkan hasil dari running time
8 Datagridview Menampilkan table
9 Label Running time
10 Textbox Menampilkan hasil dari running time
Perbandingan(1)
Banyak sample(2) (3) Hitung(
(5) (8)
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1. Implementasi Sistem
Untuk mengembangkan suatu perangkat lunak tahapan selanjutnya adalah tahapan implementasi. Proses implementasi sistem yang terjadi di dalam aplikasi yang dirancang, yaitu implementasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS untuk memilih tempat gym terbaik di kota Medan.
4.1.1. Form menu utama
Di dalam form menu data menampilkan data-data yang telah diinputkan oleh user. Terdapat pula button input data untuk memasukkan data responden, button edit data untuk mengubah data jika ada kesalahan dalam penginputan data dan button delete untuk menghapus data jika ada yang salah. Tampilan form menu utama dapat dilihat pada gambar 4.1.1. berikut ini:
Gambar 4.1.2. Tampilan form input data
4.1.3. Form Profile Matching
Gambar 4.1.4. Tampilan form TOPSIS 4.1.5. Form Perbandingan
Gambar 4.1.5. Tampilan form Perbandingan 4.2. Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Glen Myers menetapkan beberapa aturan yang dapat dilihat sebagai tujuan dari ujicoba:
Dapat diartikan bahwa tujuan dari ujicoba tersebut adalah mendesain serangkaian tes yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang minim.Juga menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak telah bekerja sesuai spesifikasi dan kebutuhan fungsi telah tercapai.
Sebelum masuk ke proses pengujian kedua metode tersebut, berikut data-data responden. Data responden ini sama-sama digunakan kedalam kedua metode tersebut. Dapat dilihat seperti pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2. Data Responden
No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
1 The gym center 7 8 8 8
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9
9 Milala gym 6 5 6 4
10 Tuasan gym 5 5 6 6
4.2.1. Pengujian proses Profile matching
Langkah-langkah pemecahan masalah untuk menentukan tempat gym terbaik di kota Medan dengan menggunakan metode Profile matching sebagai berikut:
Prosedur dalam metode profile matching adalah sebagai berikut (Kusrini, 2007) : 1. Pemetaan gap
Gap yang dimaksud adalah perbedaan antara profil pendaftar dengan profil ideal peserta didik atau bisa ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
𝑔𝑔𝑎𝑎𝑎𝑎=𝑎𝑎𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑖𝑖𝑝𝑝𝑎𝑎𝑎𝑎𝑛𝑛𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝 − 𝑎𝑎𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑖𝑖𝑝𝑝𝑖𝑖𝑝𝑝𝑎𝑎𝑎𝑎𝑝𝑝𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑝𝑝𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝𝑖𝑖𝑝𝑝𝑖𝑖𝑎𝑎 Dapat dilihat pada tabel 4.2.1.berikut ini:
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9
9 Milala gym 6 5 6 4
10 Tuasan gym 5 5 6 6
Nilai
Ideal 8 7 7 6
1 The gym center -1 1 1 2
2 Manurung gym -3 -3 -2 -1
3 Antony futsal & gym -2 -1 -1 0
4 Olympus gym 0 1 1 2
5 Metro gym -1 -2 -1 0
6 Mandala gym -4 -2 -1 -1
7 Body & fit gym -2 0 0 1
8 Gold gym 1 3 3 3
9 Milala gym -2 -2 -1 2
10 Tuasan gym -3 -2 -1 0
2. Pembobotan
Setelah diperoleh gappada masing-masing pendaftar, setiap profil diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap.
Tabel berikut adalah tabel bobot nilai gap: dilihat pada tabel 4.2.2.berikut ini:
Tabel 4.2.2.Pembobotan No Selisih Bobot Nilai
1 0 5 2 1 4,5 3 -1 4 4 2 3,5 5 -2 3 6 3 2,5 7 -3 2 8 4 1,5 9 -4 1
2 Manurung gym 2 2 3 4
3 Antony futsal & gym 3 4 4 5
4 Olympus gym 5 4,5 4,5 3,5
5 Metro gym 4 3 4 5
6 Mandala gym 1,5 3 4 4
7 Body & fit gym 3 5 5 4,5
8 Gold gym 4,5 2,5 2,5 2,5
9 Milala gym 3 3 4 3
10 Tuasan gym 2 3 4 5
3. Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor
Setelah menentukan bobot nilai gap untuk seluruh kriteria, setiap subkriteria dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu core factordan secondary factor. Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan rumus di bawah ini:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁= ∑ 𝑁𝑁𝑁𝑁∑ 𝐼𝐼𝑁𝑁
Keterangan: NCF : nilai rata-rata core factor NC : jumlah total nilai core factor IC : jumlah item core factor
Sementara itu, perhitungan secondary factor bisa ditunjukkan dengan rumus berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 =∑ 𝑁𝑁𝑁𝑁∑ 𝐼𝐼𝑁𝑁
Keterangan: NCF : nilai rata-rata secondary factor NC : jumlah total nilai secondary factor IC : jumlah item secondary factor
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑇𝑇ℎ𝑎𝑎𝑐𝑐𝑎𝑎𝑛𝑛𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = 2 = 2 = 4,25
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑇𝑇ℎ𝑎𝑎𝑐𝑐𝑎𝑎𝑛𝑛𝑝𝑝𝑎𝑎𝑝𝑝 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 =4,5 + 3,52 = 82 = 4
Tabel 4.2.4.Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor
No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan Core
factor
Secondary factor
1 The gym center 4 4,5 4,5 3,5 4,35 4
2 Manurung gym 2 2 3 4 2 3,5
3 Antony futsal & gym 3 4 4 5 3,5 4,5
4 Olympus gym 5 4,5 4,5 3,5 4,75 4
5 Metro gym 4 3 4 5 3,5 4,5
6 Mandala gym 1,5 3 4 4 2,25 4
7 Body & fit gym 3 5 5 4,5 4 4,75
8 Gold gym 4,5 2,5 2,5 2,5 3,5 2,5
9 Milala gym 3 3 4 3 3 3,5
10 Tuasan gym 2 3 4 5 2,5 4,5
4. Perhitungan penentuan ranking
Perhitungan penentuan ranking dapat ditunjukkan dengan rumus berikut: 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑝𝑝𝑎𝑎𝑖𝑖𝑎𝑎𝑎𝑎ℎ𝑖𝑖𝑝𝑝 = ∑(𝑥𝑥)%𝑁𝑁 (5)
Semakinbesar nilai akhir,maka akan semakin besar kesempatan untuk menjadi peringkat teratas.
Perhitungan nilai akhir dengan persentase kriteria 60% dan 40% adalah sebagai berikut:
No Nama gym
1 Olympus gym
2 Body & fit gym 3 The gym center
4 Metro gym
5 Antony futsal & gym
6 Milala gym
7 Tuasan gym
8 Gold gym
9 Mandala gym
10 Manurung gym
Gambar 4.2.1. Tampilan form Profile Matching
4.2.2. Pengujian proses metode TOPSIS
Metode TOPSIS merupakan sebuah teknik berdasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun memiliki jarak terpanjangdarisolusi negatif (Kusumadewi, 2006).
Berikut adalah prosedur metode TOPSIS (Sachdeva, 2009): 1. Membangun matriks perbandingan kriteria pada TOPSIS
𝑋𝑋= �𝑥𝑥𝑖𝑖𝑗𝑗� (1)
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9 9 Milala gym 6 5 6 4 10 Tuasan gym 5 5 6 6 X= ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡7 85 4 8 8 6 6 8 8 7 5 4 6 6 7 9 10 6 5 5 5 5 5 6 6 8 8 6 6 5 6 7 7 10 9 6 4 6 6⎦⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤
2. Normalisasi matriks perbandingan kriteria asli
Digunakan persamaan berikut untuk mengubah setiap elemen �𝑥𝑥𝑖𝑖𝑗𝑗� yang diberikan di bawah ini:/ 𝑝𝑝𝑖𝑖𝑗𝑗 = 𝑥𝑥𝑖𝑖𝑗𝑗 �∑𝑛𝑛 𝑥𝑥𝑖𝑖𝑗𝑗2 𝑖𝑖=1 (2) 𝑝𝑝11 = 𝑥𝑥11 �∑5𝑖𝑖=1𝑥𝑥𝑖𝑖𝑗𝑗2 = 7 √72+ 52+ 62+ 82 + 72+ 42 + 62+ 92+ 62+ 52 = 7 √417= 7 20,42 = 0,343
rij= ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢0,343 0,238 0,194 0,286 0,293 0,333 0,440 0,476 0,293 0,238 0,244 0,238 0,276 0,285 0,230 0,285 0,322 0,332 0,460 0,427 0,276 0,190 0,276 0,285⎦⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥
3. Membangun matriks ternormalisasi terbobot
Nilai bobot masing-masing kriteria ditentukan dengan skala satu sampai tiga berdasarkan prioritas tiap kriteria.
Tabel 4.2.6.Pembobotan
No Kriteria Nilai Bobot
(w)
1 Fasilitas 2
2 Harga 3
3 Kenyamanan 2
4 Keamanan 1
Digunakan persamaan berikut untuk mendapatkan elemen yij dari elemen rij yang
diberikan di bawah ini:
𝑔𝑔𝑖𝑖𝑗𝑗 = 𝑤𝑤𝑖𝑖𝑝𝑝𝑖𝑖𝑗𝑗 (3) yij= ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡0,686 1,143 0,736 0,3800,488 0,576 0,586 0,858 0,782 1,143 0,686 0,741 0,388 0,858 0,586 0,999 0,880 1,428 0,586 0,714 0,488 0,714 0,460 0,237 0,552 0,285 0,736 0,380 0,552 0,285 0,460 0,285 0,644 0,332 0,920 0,427 0,552 0,190 0,552 0,285⎦⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤
4. Penetapan solusi ideal positif (𝑣𝑣+) dan solusi ideal negatif (𝑣𝑣−)
Untuk untuk menghitung solusi ideal positif 𝑣𝑣+ dan solusi ideal negatif 𝑣𝑣− dari masing-masing kriteria digunakan persamaan berikut:
𝑣𝑣 = (0,880 ; 1,428; 0,920; 0,427)
𝑣𝑣−= (0,388; 0,576; 0,460; 0,190)
5. Perhitungan jarak pada setiap kriteria antara solusi ideal positif 𝑣𝑣+dan solusi ideal negatif 𝑣𝑣−.
Untuk menghitung jarak euclideandari setiap alternatif ke 𝑣𝑣1+ dan 𝑣𝑣1− menggunakan persamaan berikut: 𝑝𝑝+= �∑ �𝑣𝑣 𝑗𝑗+− 𝑔𝑔𝑖𝑖𝑗𝑗�2 𝑛𝑛 𝑗𝑗=1 (6) 𝑝𝑝−= �∑ �𝑔𝑔 𝑖𝑖𝑗𝑗 − 𝑣𝑣𝑗𝑗−�2 𝑛𝑛 𝑗𝑗=1 (7)
Untuk pendaftar pertama: 𝑝𝑝+ =�(0,880−0,686)2+ (1,428−1,143)2+ (0,920−0,736)2+ (0,427−0,380)2 = �0,1942+ 0,2852+ 0,1842+ 0,0472 = 0,398 𝑝𝑝− =�(0,686−0,388)2+ (1,143−0,576)2+ (0,736−0,460)2+ (0,380−0,190)2 = �0,2982+ 0,5672+ 0,2762+ 0,1902 = 1,167
Gambar4.2.2. Tampilan form TOPSIS
4.2.3. Perbandingan
Pada form perbandingan ini, menampilkan hasil perbandingan perhitungan antara metode Profile Matching dan TOPSIS dengan membandingkan kecepatan perhitungan diantara kedua metode tersebut. Dapat dilihat pada gambar 4.2.11.berikut ini:
Gambar 4.2.3. Tampilan form perbandingan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan teori dan pembahasan pada bab sebelumnya dan hasil dari implementasi sistem pendukung keputusan untuk memilih tempat gym terbaik di kota Medan menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS maka dapat diambil kesimpulan: 1 Metode Profile matching dan TOPSIS telah berhasil diimplementasikan pada sebuah
aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
2. Berdasarkan implementasi dari aplikasi tersebut dalam memilih tempat gym dengan menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS hasilnya yang didapatkan diantara kedua metode berbeda. Dimana pada metode Profile matching yang menjadi peringkat pertama adalah Olympus gym. Sedangkan pada metode TOPSIS, Gold gym menjadi peringkat pertama.
3. Berdasarkan implementasi dengan metode Profile matching dan TOPSIS dalam memilih tempat gym, dimana dengan metode TOPSIS lebih cepat dalam proses perhitungannya. Pada perhitungan running time didapatkan bahwa dengan metode Profile matching hasil tesnya adalah 4,3564 detik dan metode TOPSIS dengan hasil 3,7706 detik.Selisih diantara kedua metode tersebut dalam tiga kali pengujian adalah 0,5858 detik. Sehingga didapatkan metode TOPSIS merupakan metode yang lebih baik dibandingkan dengan metode Profile Matching.
4. Aplikasi yang dirancang mampu memberikan solusi dengan mengimplementasikan kedua metode. Pada metode Profile matching, hasil yang didapatkan diperoleh berdasarkan kriteria harga yang termurah, dalam proses perhitungannya. Gold gym menjadi pilihan pertama.
adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini, menggunakan empat kriteria dan sepuluh alternatif. Diharapkan kedepannya, ditambahkan jumlah jumlah kriteria dan alternatif lebih banyak lagi agar mendapatkan hasil yang lebih bagus dan pilihan gym yang direkomendasikan semakin banyak.
2. Pada bagian interface bisa disempurnakan dengan memasukkan unsur gambar 2D maupun 3D pada tiap-tiap tampilan tempat gym.
3. Penelitian selanjutnya, diharapkan aplikasi yang telah ada bisa dikembangkan menjadi aplikasi multi-platform.