• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Terkait dengan tujuan penelitian yang ada, penelitian ini bersifat evaluatif. Menurut Kriyantono (2006) jenis penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. Penelitian ini membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual, kerangka teori, operasionalisasi konsep, hipotesis, ukuran keberhasilan riset dan rekomendasi23. Adapun hal yang ingin dievaluasi dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel independen (iklan web) terhadap variabel dependen (minat beli) sehubungan dengan produk Axe Apollo dan mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jakarta.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survai. Metode survai adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu24. Peneliti memberikan

23

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006 hal 69

(2)

33 kuesioner kepada sejumlah responden yang terpilih dalam upaya mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk mendapat jawaban atas permasalahan yang diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti25. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta tahun akademik 2010-2014 yang pernah menerima informasi mengenai iklan Axe Apollo yang tidak dibatasi pada web tertentu. Alasan penelitian ini mengambil populasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta adalah karena pangsa pasar dari produk Axe Apollo adalah laki-laki berusia 18-39 tahun.

3.3.2 Sampel

Secara garis besar, metode pengambilan sampel dapat dibagi menjadi dua, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling

adalah metode penarikan sampel ketika jumlah populasi diketahui secara pasti, sehingga probabilita dari setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel dapat dihitung secara matematis. Sementara non-probability sampling adalah metode penarikan sampel ketika jumlah populasi tidak diketahui secara pasti,

25

Suharmisi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2002 hal 128

(3)

34 sehingga probabilita dari setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel tidak bisa dihitung secara matematis26.

Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling. Hal ini dikarenakan jumlah pengguna internet yang pernah menerima informasi mengenai iklan Axe Apollo yang tidak dibatasi pada web tertentu sangat sulit diidentifikasi. Di antara beberapa teknik pengambilan sampel pada metode non-probability sampling,

peneliti memilih menggunakan convenience sampling. Convenience sampling

merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati memberikannya27. Berdasarkan rancangan sampel yang ditetapkan, dan merujuk kepada rule of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe, maka jumlah sampel yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah 100 responden28.

Sampel merupakan bagian dari seluruh populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut. Jelasnya apabila penelitian menggunakan suatu sampel penelitian, maka penelitian tersebut menganalisis hasil penelitiannya statistic inferensial, dan berarti hasil penelitian tersebut adalah suatu generalisasi. Untuk mencapai pada

26

Sekaran, U., and Bougie, R.. Metode Penelitian untuk Bisnis,edisi 4, buku ke 2. Jakarta: Salemba Empat, 2006. hal 127

27

Ibid. hal 136

28

(4)

35 generalisasi yang baik, maka disamping tata cara penarikan kesimpulan diperhatikan, bobot sampel harus mewakili populasi29.

Tabel 3.1

Mahasiswa Aktif Reguler 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana

Program Studi 2010 2011 2012 2013 2014

Penyiaran 27 57 92 172 205

Hubungan Masyarakat 40 136 160 234 336

Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

54 93 114 146 168

Total 121 286 366 552 709

Sumber Biro Administrasi Akademik

Sementara sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Jakarta yang pernah menerima informasi mengenai iklan Axe Apollo melalui media internet yang tidak dibatasi pada web tertentu. Dengan populasi sebanyak 2034 orang mahasiswa/i, peneliti mengambil sampel 100 orang mahasiswa/i sebagai responden dalam penelitian ini. Untuk menjadikan populasi sebagai sampel, maka peneliti terlebih dahulu mengajukan pertanyaan filter (filter questions) pada awal kuesioner kepada responden, yaitu:

29

Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. hal 102

(5)

36 “Apakah Anda pernah melihat iklan Axe Apollo di Web?”. Hal ini dilakukan oleh peneliti sampai terkumpul sampel hingga berjumlah 100 orang.

3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep

Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah iklan web. Secara konseptual, iklan didefinisikan sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk menggugah audiens (pemirsa, pembaca, pendengar) untuk melakukan konsumsi atas produk/jasa tertentu.

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah minat beli. Secara konseptual, minat beli adalah kecenderungan untuk membeli sebuah produk/jasa yang ditawarkan.

3.4.2 Operasionalisasi Konsep

Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Massey et al (2013), variabel penelitian dalam penelitian ini akan dioperasionalisasikan sebagai berikut30:

1. Iklan web (X).

Diukur dengan menggunakan dimensi:

a. Ethicality of the advertisement.

Dimensi ini diukur dengan menggunakan indikator:

30

Massey, G. R., Waller, D. S., Wang, P. Z., and Lanasier, E. V.. Marketing to different Asian communities. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, vol. 25 no.1, pp. 8-33, 2013

(6)

37 1) Saya merasa iklan Axe Apollo di web merupakan iklan yang

wajar.

2) Saya merasa iklan Axe Apollo di web merupakan iklan yang pantas.

3) Saya merasa iklan Axe Apollo di web merupakan iklan yang benar secara moral.

4) Saya merasa iklan Axe Apollo di web merupakan iklan yang dapat diterima dengan baik secara tradisional.

5) Saya merasa iklan Axe Apollo di web merupakan iklan yang dapat diterima oleh budaya setempat saya.

b. Likeability of the advertisement.

Dimensi ini diukur dengan menggunakan indikator: 1) Saya menyukai iklan Axe Apollo di web.

2) Saya merasakan hal yang positif terhadap iklan Axe Apollo di web.

3) Saya memberikan reaksi yang positif terhadap iklan Axe Apollo di web.

4) Saya merasa iklan Axe Apollo di web adalah iklan yang bagus.

c. Attitude towards the advertiser.

(7)

38 1) Saya menunjukkan perilaku yang positif terhadap PT Unilever

Indonesia (produsen Axe Apollo).

2) Saya memiliki kesan yang baik terhadap PT Unilever Indonesia (produsen Axe Apollo).

3) Saya menunjukkan perilaku yang menyenangkan terhadap PT Unilever Indonesia (produsen Axe Apollo).

4) Saya merasa bahwa PT Unilever Indonesia (produsen Axe Apollo) memiliki reputasi yang baik.

d. Attitude towards the brand.

Dimensi ini diukur dengan menggunakan indikator:

1) Saya merasa membeli produk Axe Apollo adalah keputusan yang bagus.

2) Saya merasa produk Axe Apollo adalah produk yang memuaskan.

3) Saya merasa produk Axe Apollo adalah produk yang memberikan banyak manfaat.

4) Saya memiliki pendapat yang positif terhadap produk Axe Apollo.

2. Keputusan pembelian.

Diukur dengan menggunakan indikator:

(8)

39 b. Saya akan membeli produk Axe Apollo ketika saya membutuhkan

produk fragrance di lain waktu.

c. Saya akan mencoba produk Axe Apollo di masa mendatang.

3.5 Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang di ukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pertanyaan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode korelasi produk momen (moment product correlation, pearson colleration)

Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah suatu indikator dapat benar-benar mengukur variabelnya. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson. Adapun kriteria penetapan valid atau tidaknya suatu indikator adalah dengan memperhatikan korelasi antara skor indikator dengan skor total dari variabel yang diukur memiliki besaran minimum sebesar 0,331.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan Skala Likert, dimana dapat menilai sikap tingkah laku yang diinginkan

31

Riduwan, and Kuncoro. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung, 2011

(9)

40 oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden dalam skala ukur sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Sejutu 2

Sangangat Tidak Setuju 1

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dan stabilitas instrumen pengukuran. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Adapun kriteria penetapan reliable atau tidaknya suatu instrumen pengukuran adalah dengan memperhatikan Cronbach Alpha dengan besaran minimum 0,732. Untuk teknik perhitungan realibilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Statistical Product and Service solution (SPSS) 16.0 for

window.

Untuk menentukan kriteria indeks realibilitas adalah sebagai berikut:

32

Sekaran, U., and Bougie, R.. Metode Penelitian untuk Bisnis,edisi 4, buku ke 2. Jakarta: Salemba Empat, 2006. hal 182

(10)

41

Tabel 3.3

Tingkat Kekuatan Realibilitas

Tingkat Realibilitas Kriteria

0,81 – 1,00 Sangat Realibel

0,61 – 0,80 Realibel

0,41 – 0,60 Cukup Realibel

0,21 – 0,40 Agak Realibel

0,00 – 0,20 Kurang Realibel

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara penelitian memperoleh atau mengumpulkan data33. Dan bisa diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan, kuisioner dan dokumentasi.

Berdasarkan sumbernya, data dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diambil langsung dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat unutuk itu34.

33

Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Pers. 2007. Hal 140

34

Umi Narawati. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media. 1007. Hal 76

(11)

42 Sementara data sekunder adalah data yang penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai karakteristik organisasi, jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan, penelitian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti oleh penulis35. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer untuk mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan.

Secara garis besar, metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

interviewing, questionnaire, dan observation.

1. Interviewing adalah mengumpulkan data dengan cara melakukan

wawancara terhadap responden terkait dengan permasalahan yang diteliti.

2. Questionnaire adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang sudah

ditetapkan untuk dijawab oleh responden.

3. Observation adalah mengumpulkan data dengan cara mengamati saja,

tanpa mengajukan pertanyaan kepada responden36. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data questionnaire.

Setelah data berhasil dikumpulkan melalui metode pengumpulan data yang digunakan, maka data tersebut perlu melalui proses coding, entry, dan editing.

Coding adalah pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-kolom tertentu yang

menyangkut keterangan tertentu pula. Sementara entry merupakan proses

35

Ibid. hal 82

36

(12)

43 pembentukan database dari data yang sudah decoding. Editing adalah proses tindak lanjut secara benar atas beberapa data yang kurang memenuhi kriteria, misalnya pertanyaan yang tidak terjawab, tidak konsisten, dan sebagainya37. Penelitian ini akan melibatkan ketiga proses tersebut. Adapun untuk mempermudah proses, maka pengolahan data dalam penelitian ini akan dibantu dengan penggunaan software

Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 16.

3.7 Teknik Analisa Data 3.7.1 Uji Korelasi

Uji Korelasi adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan atau asosiasi suatu variabel. Variabel dikatakan memiliki korelasi kuat apabila dapat mempengaruhi variabel lain38.

Tingkat koefisien korelasi menurut Sarwono:

Tabel 3.4

Kekuatan Hubungan (Korelasi) Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,70 Sedang

37

Ronny Kuntur, Metode Penelitian, PPM, hal:168

38

(13)

44

0,71 – 0,90 Kuat

0,91 – 0,99 Sangat Kuat

1 Sempurna

Signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka hubungan antar variabel signifikan.

2. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,05 maka hubungan antar variabel tidak signifikan.

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan. Koefisien determinan adalah perangkat dua dari keofisien korelasi. Koefisien penentu berguna untuk menyatakan berapa besar pengaruh hubungan kedua variabel. Koefisien dihitung dengan rumus.

KD = r² x 100%

Keterangan:

KD: Nilai koefisien determinan r: Nilai koefisien korelasi

(14)

45

3.7.2 Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi Linier Sederhana adalah unutk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent (terikat).

1. Uji Anova

Uji anova dipergunakan untuk menilai model penelitian ini signifikan atau tidak. Kemudian untuk mengetahui hasil datanya signifikan atau tidak, dapat dilihat dari hasil output SPSS yakni tepat pada table anova dikolom F dan hasil sig.(0,000) harus lebih kecil dari 0,05 maupun 0,01 yang artinya dara variabel bebas secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi variabel tersebut.

2. Uji t atau Uji Signifikansi

Kemudian, untuk mengetahui hasil pengaruhnya signifikan atau tidak, maka dapat dilihat dari hasil uji t dan nilai signifikannya (sig), jika nilai sig (0,000) lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) maupun 0,01 (1%), maka dapat dikatakan hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.

t = ß √n-2

Keterangan: t: uji signifikan

(15)

46 n: jumlah sampel

β: hasil nilai beta (regresi linier sederhana)

Untuk mendapatkan simpulan atas permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka perangkat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Adapun teknik ini dipilih dengan mempertimbangkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, dan regresi linier sederhana adalah alat yang tepat untuk menganalisis hal tersebut.

Adapun model umum yang digunakan untuk persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan:

Y = Variabel tidak bebas (subjek dalam variabel tak bebas/dependen yang diprediksi)

X = Variabel bebas (subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu)

a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = Koefisien regresi

Gambar

Tabel 3.2  Skala Likert  Jawaban  Skor  Sangat Setuju  5  Setuju  4  Netral  3  Tidak Sejutu  2

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya halaman a.html memanggil halaman b.html Agar halaman b.html tidak bisa memanggil halaman a.html melalui tombol back di browser masukan kode di page a.html

Faktor kedua yaitu faktor motif sosial pada minat mahasiswa akhir program studi ilmu informasi dan perpustakan terhadap profesi pustakawan pada hasil pengolahan data

Lantai 3 Gedung Lama Pembuatan Presentasi Proposal Penelitian Raditya Danar, M.Kom Yudhistira, S.Kom 5 Sore TKJ. (SEMESTER 8)

Hasil ini juga sama dengan hasil penelitian (Santoso, 2013) bahwa perputaran modal kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Perputaran

2.3.5 Hubungan Citra Merek terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Kepercayaan .... Sumber

PERANCANGAN BUKU MENGENAL DUNIA SENI RUPA UNTUK ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

biasanya bahkan pada dehidrasi ringan sedang yang tidak memerlukan terapi cairan. parenteral makan dan minum tetap dapat dilanjutkan ( continued

Mengingat belum ada versi terbaru dari MKJI 1997 (Bina Marga, 1997) mengenai indikator-indikator tersebut, yang harus disesuaikan dengan kondisi lalu lintas pada saat ini, terutama