54 BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan strategi pengembangan sistem
informasi akuntansi metode RAD (Rapid Aplication Development). Metode RAD
dipilih karena metode RAD dapat membantu pengembangan sistem secara cepat, tepat,
dan menghasilkan prototipe yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakai yaitu
usaha peternakan ayam petelur ras hyline milik bapak Gunawan.
4.1. Tahap Investigasi Awal
Tahap investigasi awal yaitu tahap pertama yang dilakukan penulis untuk
mengidentifikasi proses berjalannya bisnis yang menjadi objek penelitian dengan
mengetahui proserdur, tahapan, proses akuntansi, dan kegiatan bisnis dari peternakan
ayam petelur milik bapak Gunawan. Tahap ini dilakukan dengan melakukan wawancara
dan observasi langsung kepada pemilik, karyawan, dan masyarakat sekitar. Hasil yang
didapat yaitu :
1. Bapak Gunawan sebagai pemilik peternakan bertugas menganalisis pasar
sehingga dapat menentukan harga jual telur yang tepat dan bersaing. Selain itu
bapak Gunawan juga memiliki tugas memesan persediaan pakan ayam, vaksin,
55
sekali untuk vaksin,dan setiap 6 bulan sekali untuk anak ayam. Selebihnya,
bapak Gunawan mempercayakan banyak hal kepada mandor peternakan.
2. Mandor merupakan tangan kanan pemilik peternakan sehingga tanggung
jawabnya cukup besar seperti mengawasi keluar masuknya persediaan mulai
dari persediaan telur, persediaan pakan ternak, persediaan vaksin, dan
persediaan-persediaan lain. Selain itu mandor juga bertugas memastikan jumlah
dari setiap item itu tepat jumlahnya. Mandor di percayakan banyak hal oleh
pemilik untuk mengurus peternakan secara langsung. Setelah kegitan akuntansi
selama satu hari selesai dilakukan, mandor memberikan laporan seadanya
kepada pemilik seperti laporan penjualan telur hari ini, laporan hasil telur hari
ini, laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas hari ini. Laporan tersebut di
buat secara sederhana dan disertakan juga bukti penjualan (nota) dan total kas
yang ada.
3. Karyawan merupakan pelaksana dalam banyak hal seperti memberi pakan ayam,
memberi ayam obat atau vaksin, membersihkan kandang ayam, memanen telur
ayam, dan memelihara peternakan ayam petelur dengan baik. Karyawan di
peternakan ayam petelur ini terdapat 12 orang yang masing-masing memiliki
tugas yang berbeda, ada yang bertugas di bagian produksi telur, distirbusi telur,
dan bagian limbah.
Pada peternakan ayam petelur ini sistem akuntansi yang digunakan masi
sangat sederhana karena dilakukan secara manual dimana pemilik melakukan
56
dicek oleh mandor dan dicatat dalam kartu persediaan, jika ada pemakaian akan
dilakukan pencatatan pengeluaran persediaan yang seadanya karena tidak ada
data rinci misal data telur yang terjual tidak disertakan data pelanggan yang
lengkap. Proses penjualan telur hasil peternakan ini dilakukan secara tunai.
4.2. Hasil Analisis dan Pembahasan
4.2.1. Analisis Permasalahan
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan peneliti
menunjukan adanya banyak permasalahan yang dihadapi peternakan ini, terkait
dengan sistem akuntansi yang selama ini digunakan oleh peternakan. Dalam
kegiatan akuntansinya peternakan ayam petelur milik bapak Gunawan ini masih
menggunakan cara tradisional dengan tidak adanya sistem yang jelas dalam
melakukan atau memproses kegiatan akuntansi tersebut. Hal itu menyebabkan
sering terjadi hal-hal yang merugikan peternakan, seperti halnya :
1. Sering terjadi kesalahan pencatatan dan perhitungan pada jumlah telur
hasil produksi, jumlah ayam, jumlah pakan, jumlah vaksin, dan jumlah
uang karena perhitungan dan pencatatan yang masih menggunakan
sistem manual.
2. Sering terjadi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan dalam
penjualan telur dan pemakaian pakan ayam tidak sesuai dengan yang
57
diubah sewaktu-waktu dengan tidak adanya bukti nyata seperti tanda
terima ataupun nota.
3. Tidak adanya laporan keuangan usaha peternakan telur ayam ras hyline
sehingga Bapak Gunawan tidak mengetahui pasti berapa keuntungannya
selama ini.
4. Karyawan yang bekerja notabennya masyarakat desa yang tidak bisa
mengoperasikan komputer namun mereka dapat mengoperasikan alat
komunikasi berbasis android.
4.2.2. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini peneliti mengidektifikasi seberapa jauh kebutuhan
perusahaan akan output yang dihasilkan dari sistem yang akan di buat. Untuk
menghasilkan output yang sesuai kebutuhan dibutuhkan data input yang tepat.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah di butuhkan, peneliti mendapatkan
data input peternakan berupa akun-akun yang digunakan dalam kegiatan
akuntansi peternakan seperti berikut :
No Akun Nama Akun
101 Kas
102 Piutang usaha dagang 103.1 Persediaan Pakan
103.2 Persediaan pakan tambahan 103.3 Persediaan Peralatan 103.4.1 Persediaan vaksin ND lasota 103.4.2 Persediaan vaksin ND DSIB 103.4.3 Persediaan vaksin Coryiza 103.5 Persediaan Telur
58 103.7 Persediaan Ayam Produktif 103.8 Persediaan Ayam Non Produktif 103.9 Persediaan Anak ayam
104 Tanah
105 Kandang
106 Akumulasi penyusutan kandang
107 Kendaraan
108 Akumulasi penyusutan kendaraan 109 Peralatan ternak
110 Akumulasi penyusutan peralatan ternak 201 Hutang dagang
301 Modal
302 Prive
401.1 Pendapatan penjualan telur utuh 401.2 Pendapatan penjualan telur pecah
401.3 Pendapatan penjualan ayam non produktif 401.4 Pendapatan penjualan pupuk
401.5 Pendapatan penjualan peralatan 401.6 Pendapatan lain-lain
501.1 Harga pokok penjualan telur 501.2 Harga pokok penjualan ayam 501.3 Harga pokok penjualan lain-lain 601.1 Beban listrik
601.2 Beban Pdam 601.3 Beban pengiriman 601.4 Beban lain-lain 602.1 Beban gaji
Tabel 4.1 Daftar Akun
Selanjutnya untuk proses pengolahan data yang di input pada komputer akan
diproses dengan sistem. Pemrosesan data tersebut meliputi pengolahan data
menjadi informasi atau pengetahuan sehingga menghasilkan informasi yang
dapat membantu pemilik peternakan dalam pengambilan keputusan dan
59
Gambar 4.1 Diagram Konteks
Dekomposisi Sistem
Gambar 4.2 Dekomposisi Sistem
Data Flow Diagram (DFD)
Menurut jogiyanto HM (2009) Data Flow Diagram adalah diagram yang
60
dokumen, diagram alir data yang digunakan baik pada tahap analisis maupun
tahap desain, namun kecenderungan diagram ini lebih cocok digunakan untuk
tahap desain karena dengan diagram tersebut batasan ruang lingkup sistem
terlihat sangat jelas sehingga pekerjaan pengembangan sistem yang dilakukan
dapat lebih fokus.
1. DFD Level 0
DFD atau yang sering kita kenal dengan Data Flow diagram mempunyai
banyak level. Untuk level yang ada bergantung pada aplikasi atau sistem yang
akan di rancang. Banyaknya level pada DFD di tentukan dari seberapa kompleks
aplikasi mempunya proses dalam pengelolaannya. Tapi secara standar untuk
pengembangan aplikasi pada umumnya biasanya hanya DFD dari level 0 sampai
1. Untuk DFD level 0 sering di kenal dengan istilah konteks diagram. DFD level
0 meliputi proses pembelian, proses persediaan, proses penjualan tunai, dan
61
Gambar4.3 DFD Level 0
Tahap selanjutnya adalah merinci setiap proses yang ada pada DFD level 0, sehingga
setiap event yang ada dalam suatu proses dapat digambarkan menjadi lebih detil dalam sebuah DFD lagi, yang disebut dengan DFD level 1. DFD level 1 bertujuan untuk
memberikan pandangan mengenai keseluruhan sistem dengan lebih mendalam.
Proses-proses utama yang ada akan dipecah menjadi sub-Proses-proses . Data store yang digunakan dalam proses-proses utama juga diidentifikasi dalam DFD level 1 Pembelian. Proses
62
master pembelian, master supplier, pembayaran, penerimaan barang, dan laporan
pembelian.
Form pembelian
Pembayaran
Pengiriman Pakan & Vaksin
Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses Pembelian
Laporan Produksi
63
Laporan Penjualan
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Penjualan
Harga Pasar
64 4.2.3. Analisis Keputusan
Penelitian ini menggunakan metode RAD ( Rapid Application Development ). Metode tersebut memiliki kelebihan dalam pengembangan
sistem yang lebih cepat dan akurat sehingga akan mengurangi terjadinya
masalah dan kecurangan yang terjadi di peternakan Bapak Gunawan.
4.3. Struktur Database
4.3.1 Tabel struktur layar login
Tabel 4.2
4.3.2 Tabel struktur saldo awal (menu utama- piutang)
Tabel 4.3
No Nama Field Tipe Lebar
1 Username Varchar 255
65
4.3.3 Tabel struktur saldo awal (saldo awal-persediaan)
Tabel 4.4
4.3.4 Tabel struktur saldo awal (saldo awal-kas)
Tabel 4.5 4.3.5 Tabel struktur menu vendor (customer)
Tabel 4.6 4.3.6 Tabel struktur menu vendor (supplier)
66
4.3.7 Tabel struktur menu persediaan (item persediaan)
Tabel 4.8
4.3.8 Tabel struktur menu persediaan (vaksin)
Tabel 4.9
4.3.9 Tabel struktur menu persediaan (hasil produksi)
Tabel 4.10
4.3.10 Tabel struktur menu persediaan (milik pribadi)
67
4.3.11 Tabel struktur menu transaksi (pembelian)
Tabel 4.12
4.3.12 Tabel struktur menu transaksi (penjualan)
Tabel 4.13
4.3.14 Tabel struktur menu transaksi (utang)
68
4.3.15 Tabel struktur menu transaksi (piutang)
Tabel 4.15
4.3.16 Tabel struktur menu beban (biaya angkut)
Tabel 4.16
4.3.17 Tabel struktur menu beban (gaji karyawan)
Tabel 4.17 4.3.18 Tabel struktur menu beban (listrik)
69
4.3.19 Tabel struktur menu beban (pakan ayam)
Tabel 4.19 4.3.20 Tabel struktur menu beban (vaksin)
Tabel 4.20 4.3.21 Tabel struktur menu beban (biaya lain)
Tabel 4.21
4.3.22 Tabel struktur menu jurnal (daftar akun)
70
4.3.23 Tabel struktur menu jurnal (nama transaksi)
Tabel 4.23
4.3.24 Tabel struktur menu laporan ( harga pokok produksi)
No Nama Field Tipe Lebar
1 Keterangan Varchar 255
2 Nilai Double
Tabel 4.24
4.3.25 Tabel struktur menu laporan (jurnal transaksi)
No Nama Field Tipe Lebar
4.3.26 Tabel struktur menu laporan (pembelian)
No Nama Field Tipe Lebar
1 Tanggal Varchar 255
71
4.3.27 Tabel struktur laporan ( penjualan )
No Nama Field Tipe Lebar
1 Tanggal Varchar 255
Tabel 4.27 4.3.28 Tabel struktur laporan (laba rugi)
No Nama Field Tipe Lebar
1 Tanggal Varchar 255
Tabel 4.28 4.3.29 Tabel struktur laporan (neraca)
No Nama Field Tipe Lebar
1 Tanggal Varchar 255
Tabel 4.29 4.4 Desain Interface
Di bawah ini adalah tampilan interface untuk Rapid Application Development sistem komputerisasi pada peternakan ayam petelur milik bapak Gunawan. Pertama
yaitu layar login untuk admin yang akan login ke sistem peternakan. Dalam proses ini
admin membutuhkan username dan password agar sistem aman tidak dapat di akses
72
Gambar 4.8 Layar Login
Gambar 4.9 Menu Utama
Pada menu utama terdapat 8 submenu yang terdiri dari logout, transaksi,
persediaan, vendor, beban, jurnal, laporan, dan saldo awal. Pada menu transaksi terdiri
dari sub menu pembelian,penjualan, utan g, dan piutang Dalam menu ini terdapat 2
submenu item yaitu menu utama dan form saldo awal. Menu ini bertujuan untuk
menunjukkan posisi saldo awal peternakan. Berikut ini adalah gambar tampilan menu
saldo awal :
73
Gambar 4.11 Tampilan Form saldo awal
Gambar 4.12 Tampilan menu saldo awal (create utang dagang)
74
Gambar 4.14 Tampilan menu saldo awal persediaan
Gambar 4.15 Tampilan menu saldo awal create persediaan
75
Gambar 4.17 Tampilan menu saldo awal piutang dagang
Gambar 4.18 Tampilan menu saldo awal create piutang dagang
76
Gambar 4.20 Tampilan menu transaksi pembelian
Gambar 4.21 Tampilan menu transaksi create penjualan & pembelian
77
Gambar 4.23 Tampilan menu transaksi create pembayaran piutang
Gambar 4.24 Tampilan menu transaksi pembayaran utang
Gambar 4.25 Tampilan menu transaksi create pembayaran utang
Selanjutnya adalah menu persediaan yang terdiri dari submenu item persediaan,
kartu persediaan, data vaksin, hasil produksi, dan aset milik pribadi peternakan. Berikut
gambar tampilan menu persediaan :
78
Gambar 4.27 Tampilan menu persediaan (item persediaan- create persediaan)
Gambar 4.28 Tampilan menu persediaan (kartu stock)
79
Gambar 4.30 Tampilan menu persediaan (create vaksin)
Gambar 4.31 Tampilan menu persediaan (hasil produksi)
80
Gambar 4.33 Tampilan menu persediaan (milik pribadi)
Gambar 4.34 Tampilan menu persediaan (create milik pribadi)
Selanjutnya adalah menu vendor yang terdiri dari sub menu item
supplier,customer, form pembayaran utang, dan form pembayaran piutang. Sub
menu ini berguna untuk meginput data para supplier dan customer sehingga
bapak gunawan memiliki data yang jelas mengenai dengan siapa dia bertransaksi
dan juga memberikan informasi mengenai piutang dan utang dagang peternakan.
Berikut ini adalah gambar tampilan menu vendor:
81
Gambar 4.36 Tampilan menu vendor (create supplier)
Gambar 4.37 Tampilan menu vendor (customer)
82
Gambar 4.39 Tampilan menu vendor (form pembayaran piutang)
Gambar 4.40 Tampilan menu vendor (form pembayaran utang)
Selanjutnya adalah menu beban yang memberikan informasi mengenai
beban operasional peternakan dalam menjalankan bisnis peternakannya. Dalam
menu ini terdapat 4 submenu yaitu menu biaya bahan baku meliputi biaya pakan
ayam dan biaya vaksin ayam, sedangkan biaya tenaga kerja langsung terdiri dari
biaya gaji karyawan, untuk biaya overhead peternakan terdiri dari biaya listrik
,biaya angkut, biaya depresiasi,dan biaya lain-lain. Berikut ini adalah gambar
83
Gambar 4.41 Tampilan menu beban (beban angkut)
Gambar 4.42 Tampilan menu beban (create beban angkut)
84
Gambar 4.44 Tampilan menu beban (create gaji karyawan)
Gambar 4.45 Tampilan menu beban (listrik)
Gambar 4.46 Tampilan menu beban (create bayar listrik)
85
Gambar 4.48 Tampilan menu beban (create bayar pakan ayam)
Gambar 4.49 Tampilan menu beban (vaksin)
Gambar 4.50 Tampilan menu beban (create bayar vaksin)
86
Gambar 4.52 Tampilan menu beban (create biaya lain-lain)
Selanjutnya adalah menu jurnal. Dalam menu ini terdapat 3 submenu
yaitu daftar akun, nama transaksi, dan transaksi. Menu tersebut memberikan
informasi mengenai transaksi yang terjadi di pertenakan seperti transaksi
penjualan, pembelian, pembayaran, dan lain lain. Berikut ini adalah gambar
tampilan menu jurnal :
Gambar 4.53 Tampilan menu jurnal (daftar akun)
87
Gambar 4.55 Tampilan menu jurnal (nama transaksi)
Gambar 4.56 Tampilan menu jurnal (nama transaksi)
88
Gambar 4.58 Tampilan menu create detail transaksi
Selanjutnya adalah menu laporan. Di menu ini terdapat 6 submenu item
yaitu laporan harga pokok produksi, laporan jurnal transaksi, laporan pembelian,
laporan penjualan, laporan laba rugi , dan laporan neraca. Tujuan dari menu
tersebut untuk memberikan informasi kepada pemilik mengenai kegiatan
akuntansi yang selama ini berlangsung dalam peternakan dan memberikan
informasi posisi keuangan peternakan. Berikut ini adalah gambar tampilan menu
laporan:
89
Gambar 4.60 Tampilan Laporan harga pokok produksi telur
Gambar 4.61 Tampilan menu laporan (jurnal transaksi)
90
Gambar 4.63 Tampilan menu laporan (penjualan)
91