• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UKM Cireng Cageur Grup

UKM Cireng Cageur Group pertama didirikan sekitar tahun 1998 di Bogor oleh Bapak Didin Jaenudin sebagai UKM yang bergerak dibidang makanan yang memproduksi Cireng.UKM Cireng Cageur Group berlokasi Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012, kelurahan Bantarjati, Bogor Utara 16153.Sebelum mendirikan UKM ini, Bapak Didin merupakan seorang supir yang bekerja di Institut Pertanian Bogor. Dikarenakan pendapatan perbulan masih kurang dari cukup, maka dari itu beliau mempunyai ide untuk mencoba membuka usaha sendiri dengan memproduksi Cireng yang lain dari biasanya.

Pada saat Bapak Didin mencoba membuka usaha Cireng, beliau masih bekerja sebagai supir, sehingga disamping bekerja, beliau juga membuka usaha.Pada awalnya, usaha yang diciptakan hasil dari ide beliau itu mengalami kegagalan, karena masyarakat belum mengenal produk Cireng dengan isi berbagai rasa yang diciptakan Bapak Didin.Kegagalan tersebut merupakan keputusasaan dalam melanjutkan usaha Cireng, sehingga hasil produksi cireng disebarkan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat dengan selembar nomor telepon Bapak didin dengan harapan apabila ada beberapa yang berminat dapat dengan mudah menghubungi beliau.Kemudian setelah itu beliau tidak melanjutkan usaha cireng tersebut.Akan tetapi, Keesokan harinya ketika beliau sedang bekerja sebagai supir, ternyata masyarakat yang sudah mencicipi Cireng yang disebar berdatangan kelokasi tempat dijualnya cireng yang pada saat itu menggunakan gerobak di Taman Kencana Bogor dan menghubungi Bapak Didin.Dari situ banyak masyarakat yang berdatangan, sehingga menarik beberapa orang yang mau melakukan usaha Cireng isi dengan mengambil produksinya dari Bapak Didin Jaenudin.Pada saat ini produksinya mencapai 67.500 dari total 15 pabrik yang dimiliki Bapak Didin Jaenudin.

4.1.1 Macam-macam rasa isi Cireng yang diproduksi

UKM Cireng Cageur Grup memproduksi berbagai macam isirasa pada Cireng yaitu ada 10 macam rasa seperti Kacang Pedas (KCP), Ayam Pedas

(2)

(AP), Kornet Pedas (KP), Sosis Pedas (SP), Baso Pedas (BP), Keju (KJ), Kornet tidak Pedas (KTP), Abon (AB), Ati Ampela (AA), Coklat Keju (CK). Selain 10 macam rasa yang diproduksi masih ada tiga macam rasa yang diproduksi bulan September dan Oktober 2011, yaitu:

a. Bulan September :

1) Jagung Kornet Pedas (JKP)

2) Jagung Kornet tidak Pedas (JKTP) b. Bulan Oktober :

1) Telur Kornet pedas (TKP)

Jadi total keseluruhan yang diproduksi saat ini ada 13 isi rasa Cireng yang diproduksi oleh UKM Cireng Cageur Grup.

4.1.2 Aspek Produksi

Proses produksi Cireng dilakukan yaitu dengan melalui beberapa tahapanyaitu :

1. Tahapan Pembuatan Adonan

Tahapan ini merupakan pembuatan adonan yang terdiri dari empat kilogram terigu dan dua kilogramsagu dimasukkan kedalam bak besar yang sudah tercampur dengan air matang, yang kemudian digilas memakai tangan kurang lebih sekitar satu jam sampai menjadi adonan merata.

2. Tahapan Pembentukan Adonan

Tahapan ini, adonan yang sudah jadi, dibuat memanjang seperti tabung yang ukurannya sekitar panjang 15cm, lebar 6cmdengan menggunakan tangan yang sudah dilapisi oleh plastik.Tahapan ini adonan dibentuk seperti tabung, agar mempermudah pada tahapan berikutnya.

3. Tahapan Memipih Adonan

Tahapan ini, adonan yang sudah berbentuk tabung kemudian satu persatu dipipih, atau digilas dengan alat pemipih yang terbuat dari kayu.Adonan yang dipipih tidak boleh menghasilkan adonan yang tipis, atau tebal.Apabila adonan yang terlalu tipis pada tahapan selanjutnya, yaitu penggilingan adonan tersebut akan terputus, atau sobek. Sebaliknya, adonan yang terlalu tebal akan sulit dalam proses penggilingan.

(3)

Tahapan penggilingan adalah hasil adonan yang sudah dipipih sebelumnya dan kemudian adonan tersebut digiling dengan menggunakan alat penggilingan. Hasil dari penggilingan berupa adonan akan berbentuk panjang dan tipis yang satu adonan bisa untuk membungkus 2-3 isi Cireng. 5. Tahapan Pembungkusan Isi Cireng

Sebelum pembungkusan isi cireng terlebih dahulu isi cireng disajikan diatas meja besar yg sudah dilapisi plastik permanen supaya tidak kotor. Isi cireng tersebut terdapat berbagai macam rasa tiap barisnya.Setelah isi cireng tersaji diatas meja, adonan yang sebelumnya sudah digiling diletakan diatas isi cireng kemudian dicetak dengan berbagai macam cetakan yang tiap cetakan berbeda-beda arti rasa.

6. Tahapan Pengemasan

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah Cireng yg sudah dicetak sesuai rasa, kemudian dimasukan kedalam boks berbentuk persegi panjang yang didalamnya terdapat berbagai macam rasa. Boks tersebut merupakan pesanan distributor dan penjualan secara langsung yang akan dilakukan pada pagi hari.

4.1.3 Aspek Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh Cireng Cageur Grouppada awalnya dilakukan dengan berjualan di sekolah-sekolah, kampus maupun dijalanan.Setelah banyaknya permintaan, selain terjun langsung saat ini telah menjadi agen bagi para pedagang atau distributor di daerah Bogor dan Jakarta.Pendistribusian pemasaran di UKM Cireng Cageur Group didistribustikan kepada tiga distributor yaitu kepada tempat pengolahan, Iip, dan Bobby. Dari ketiga distributor tersebut didistribusikan lagi ke 15 tempat, yaitu: 1. Tempat pengolahan membawahi Kota Bogor didaerah Ciheuleut, Jalan

Sudirman, Taman Kencana, Ciawi, dan Tajur.

2. Iip membawahi Kab Bogor dan Depok didaerah Ciomas, Jasinga, Leuwiliang, Parung, dan Depok.

3. Bobby membawahi Kota Jakarta didaerah Tanah Abang, Bekasi, Slipi, Kuningan, dan Gajah Mada.

(4)

4.1.4 Aspek Keuangan

Modal awal berdirinya UKM Cireng Cageur Grup Rp600 ribu Pada bulan pertama (1) berdirinya UKM ini, usaha cireng mengalami kerugian.Setelah itu, pada bulan ketiga (3) UKM ini mengalami keuntungan cukup nyata.Modal awal berdirinya UKM ini didapatkan dari Modal sendiri.Setelah berkembangnya UKM ini menjadi 15 unit usaha, modal mengalami peningkatan menjadi Rp15 juta - Rp20 juta sudah termasuk dengan aset gerobak bagi pedagang.

4.1.5 Aspek Organisasi

Struktur organisasi di UKM Cireng Cageur Group saat ini cukup baik, karena dari mulai pemilik, supervisor sampai karyawan telah memiliki job deskription yang jelas. Pembagian kerja sudah tertata rapi, sehingga setiap karyawan sudah memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing. Pada Gambar 2 diperlihatkan struktur organisasi di UKM Cireng Cageur Group.

Gambar 2. Struktur organisasi UKM Cireng Cageur Group a. Deskripsi Pekerjaan di UKM Cireng Cageur Grup

1) Pemilik

Didin Jaenuddin merupakan pemilik dari UKM Cireng Cageur Group yang memilikitugas yaitu mengawasi dan bertangung jawab mengelola UKM Cireng Cageur Grup.

2) Supervisor

Supervisor Pemilik

UKM Cageur Group

Produksi Pengantaran & Belanja Bag. Masak Isi Distributor JKT

(5)

Sumaryadi merupakan Supervisor dari UKM Cireng Cageur Grup, dengan tugas mengawasi, membuat laporan keuangan mingguan, mengatur bagian produksi, dan penggajian.

3) Bagian Produksi

Pada bagian produksi ini terdapatlima orang yang bekerja antara lain: i. Agus bagian membuat adonan

ii. Aki bagian pencetakan iii. Sandi bagian pencetakan

iv. Tandi bagian tengah (pembentukan,pemipihan dan penggilingan adonan)

v. Jarkasih bagian tengah (pembentukan,pemipihan dan penggilingan adonan)

4) Bagian Pengantaran dan Belanja

Bagian pengantaran dan belanja menjadi tugas Arief terhadap distributor, atau pedagang-pedagang dan juga bagian belanja bahan-bahan produksi.

5) Bagian Masak Isi Cireng

Ibu Yani dan Pak Marsudin memiliki tugas bagian memasak berbagai macam rasa isi cireng.

6) Bagian Distributor Jakarta

Iip adalah Distibutor Jakarta yang melakukan pemesanan Cireng di UKM Cireng Cageur Grup yang dipasarkan di daerah Jakarta dan sekitarnya.

4.2 Sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group

UKM Cireng Cageur Group dalam pencatatan keuangannya hanya mencatat sebatas transaksi pemasukan dan pengeluarannya yang relatif sangat sederhana. Pertengahan tahun, UKM ini merekrut salah satu pegawai yang mengerti akan pembukuan secara baik dan rapi, walaupun masih dilakukan secara manual, sehingga ada sedikit perubahan dalam pencatatannya. Akan tetapi, walaupun telah mengalami perbaikan, UKM Cireng Cageur Group belum menerapkan Sistem Akuntansi yang baku. Padahal UKM Cireng Cageur Grop merupakan Agen Cireng di Bogor, yang tentu banyak permintaan dari

(6)

distributor-distributor.Kendala yang dihadapi akibat pencatatan keuangann sederhana dan belum di terapkan sistem akuntansi, membuat pencatatan keuangan tidak menjadi detailsehingga hasil yang didapat masih kurang akurat sesuai dengan faktanya.Contoh dari pencatatan UKM Cireng Cageur Group diperlihatkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Pencatatan UKM Cireng Cageur Group 4.3 Proses Pembentukan Model Sistem Akuntansi

Pembentukan model sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group dibantu dengan Software Microsoft Excel. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah pengklasifikasian nomor dan nama akun serta saldo awal akun, pembuatan jurnal, pembuatan buku besar, pembuatan laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi).

4.3.1 Klasifikasi Akun

Pengklasifikasian nomor dan nama akun yang terjadi di UKM Cireng Cageur dilakukan dengan mengklasifikasikan nomor dan nama akun yang sering terjadi di UKM ini, dengan kata lain berdasarkan seringnya transaksi yang terjadi di UKM ini.

Nomor akun dimulai dari angka 1 untuk kelompok harta, angka 2 kelompok hutang, angka 3 kelompok modal, angka 4 untuk kelompok pendapatan dan angka 5 untuk kelompok biaya. Nomor dan nama akun yang dipakai di UKM Cireng Cageur dapat dilihat pada Tabel 8.

Tab el 8. Nomor dan nama akun NO AKUN& NAMA AKUN AKTIVA : 1-10 Aktiva Lancar 1-11 Kas 1-12 Rek bank 1-13 Perlengkapan 1-14 Piutang Gaji 1 Okt 2011 Saldo Rp. 100.000 Belanja Terigu Rp. 45.000 Gaji Karyawan Rp. 10.000 Rp. 55.000 + Laba Rp. 45.000

(7)

1-15 Piutang usaha

1-16 Persediaan Barang Dagangan 1-17 Persediaan Bahan Baku 1-18 Persediaan Barang dalam Proses 1-19 Biaya Promosi dibayar dimuka 1-20 Aktiva Tetap

1-21 Peralatan Produksi

1-22 Akum. Peny. Peralatan Produksi 1-23 Mesin

1-24 Akum. Peny. Mesin 1-25 Kendaraan

KEWAJIBAN :

1-26 Akum. Peny. Kendaraan 2-10 Hutang Lancar 2-11 Hutang Dagang

MODAL :

3-10 Ekuitas 3-11 Modal

3-12 Laba periode Berjalan 3-13 prive

PENDAPATAN :

4-10 Penjualan Barang Dagangan

BEBAN : 5-10 Biaya-biaya 5-11 HPP Barang Dagangan 5-12 Gaji Karyawan 5-13 Biaya Promosi 5-14 Biaya Transportasi 5-15 Biaya Listrik 5-16 Biaya Telepon 5-17 Biaya Sewa Kendaraan 5-18 Perawatan Aktiva 5-19 Biaya Konsumsi 5-20 Biaya ATK 5-21 Biaya Bunga 5-22 Biaya Gas 5-23 Biaya Air 5-24 Biaya Listrik 5-25 Biaya sewa Garasi 5-26 Biaya sewa pabrik 5-27 Biaya sewa kendaraan 5-28 Biaya Operasional 5-29 Biaya Lain-lain

Sumber : Hidayat, 2007

(8)

4.3.2 Neraca Saldo Awal

Pada tabel neraca saldo awal terdapat 5 kolom akun yaitu nomor akun, nama akun, saldo awal, penempatan debet kredit, dan pengelompokan neraca atau laba rugi. Nomor dan nama akun didapatkan dari pengklasifikasian akun sebelumnya. Saldo awal merupakan transaksi terakhir sebelum transaksi selanjutnya yang akan diperhitungkan. Saldo awal biasanya didapat pada akhir bulan, sehingga perhitungan transaksi bulan selanjutnya mudah untuk dilakukan. Neraca saldo awal pada bulan Oktober 2011 terdapat beberapa akun dan jumlah saldo awal yaitu pada akun kas Rp.1.234.500, persediaan barang dagangan Rp.1.800.000, peralatan produksi Rp.1.860.00 , akumulasi penyusutan peralatn produksi Rp.51.667, mesin Rp.500.000, akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000, kendaraan Rp.14.000.000, akumulasi penyusutan kendaraan Rp.22.223, hutang dagang Rp.1.078.460, dan modal Rp.27.000.000. Saldo awal akun dalam pembuatannya dilakukan secara manual. Untuk mengetahui perhitungan secara rinci dapat dilihat di Lampiran 1.

4.3.3 Jurnal Umum

Jurnal umum dibuat untuk menuliskan semua transaksi yang terjadi di UKM Cireng Cageur. Transaksi ini akan mempengaruhi nilai yang berada disisi kolom debet dan kolom kredit. Jurnal umum memiliki komponen sebagai berikut:

a. Judu l jurnal yang terdiri dari nama UKM Cireng Cageur Group dan tanggal periode jurnal yaitu 1 Oktober 2011 akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun.

b. Kolom komentar, akan secara otomatis memberikan informasi mengenai transaksi yang terjadi pada kolom debet dan kredit. Jika kolom debet dan kredit seimbang, maka akan memberikan informasi yang berisi “pencatatan transaksi seimbang” dan apabila kedua kolom debet dan kredit tidak seimbang maka akan memberikan informasi berisi “saldo tidak seimbang, makadicek ulang’.

c. Tanggal transaksi, berisi informasi tanggal berapa transaksi dilakukan.

d. Kolom keterangan, berisi kolom yang tersedia untuk mencatat kegiatan transaksi selama masa periode tertentu.

(9)

e. Kolom debet dan kredit, berisi jumlah nominal dari setiap transaksi yang setiap transaksinya akan seimbang antara kedua kolom tersebut, jika pencatatan transaksinya tepat.

f. Kolom jumlah debet dan jumlah kredit, berisi nilai total secara keseluruhan debet dan kredit, jika kedua kolom seimbang maka pencatatan transaksi sudah tepat.

Berdasarkan total transaksi pada Jurnal Umum antara debet dan kredit didapatkan sebesar Rp.97.335.050. Jurnal umum dalam pembuatannya dilakukan secara manual. Untuk mengetahui transaksi-transaksi pada UKM Cireng Cageur Group pada satu periode yaitu bulan Oktober 2011 dapat dilihat secara rinci di Lampiran 2.

4.3.4 Buku Besar

Buku besar dibuat untuk mempermudah melihat transaksi-transaksi secara rinci per akunnya. Buku besar diperoleh datanya dari jurnal umum, sehingga data dalam buku besar tidak ditulis secara manual, karena sudah secara otomatis akan muncul. Buku besar menampilkan bagian-bagian berikut :

a. Judul buku besar, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode buku besar akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Nomor akun, berisi tempat melihat akun yang akan dilihat.

c. Nama akun akan secara otomatis keluar, ketika kita memilih nomor akun d. Saldo awal, berisi informasi awal dari sebuah akun yang diperoleh dari kolom

saldo awal akun.

e. Saldo akhir, berisi jumlah terakhir transaksi setiap periodenya. f. Kolom tangga l transaksi, berisi tanggal transaksi pada jurnal.

g. Kolom uraian transaksi akan secara otomatis keluar, ketika kita memilih nomor akun

h. Kolom jumlah debet dan jumlah kredit, berisi nilai total secara keseluruhan debet dan kredit, jika kedua kolom seimbang, maka pencatatan transaksi sudah tepat.

i. Kolom saldo, berisi total saldo transaksi sebelumnya ditambah transaksi yang terjadi pada kolom debet dan kredit.

(10)

Buku Besar merupakan hasil posting dari semua akun-akun yang terdapat pada Jurnal Umum, Buku besar akun-akunnya terisi secara otomatis oleh sistem, salah satunya contohnya akun kas yang memiliki saldo awal Rp.1.234.500 dan saldo akhir Rp.7.509.600. Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.3.5 Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan dalam sistem akuntansi yang lainnya adalah laporan laba-rugi.Laporan ini berisi informasi berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh UKM Cireng Cageur pada periode tertentu.Akun-akun yang terdapat di dalam laporan ini adalah akun biaya dan pendapatan.Laporan laba rugi memiliki bagian-bagian yaitu :

a. Judul laporan laba rugi, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode laporan laba rugi akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun.

b. Kolom keterangan, berisi akun-akun yang memiliki pengaruh didalam laporan laba-rugi. Akun-akun terdiri dari akun biaya dan akun pendapatan. c. Kolom awal periode, berisi penjumlahan dari kolom akhir periode dan

periode berjalan pada masing-masing akun. d. Komponen pajak, nilainya diisi secara manual.

Data yang diperoleh pada laporan laba rugi dari hasil posting buku besar, yang didalam hanya terdapat akun biaya dan pendapatan dan secara otomatis terisi oleh sistem.UKM Cireng Cageur Group mendapatkan Laba sebesar Rp.8.840.850 dan pendapatan sebesar Rp.14.960.850. Untuk pengetahui lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 4.

4.3.6 Neraca

Laporan keuangan selanjutnya adalah neraca yang berguna untuk untuk memberikan informasi aktiva dan pasiva yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu.Aktiva terdiri dari harta, sedangkan pasiva terdiri dari hutang dan modal.

(11)

akun 1, akun hutang dengan nomor akun 2 dan modal dengan nomor akun 3. Proses pembuatan neraca dibuat dalam bentuk account. Dua kelompok besar yaitu pasiva pada sisi kanan dan aktiva pada sisi kiri dan kedua sisi ini harus sama total akhirnya pada awal periode dan akhir periode.

a. Judul neraca, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode neraca akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun.

b. Sisi kiri atau aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. c. Sisi kanan atau pasiva terdiri dari akun hutang dan akun modal.

d. Pada kedua sisi terdapat kolom awal periode yang merupakan rujukan dari saldo awal akun.

e. Nilai laba periode berjalan pada kolom periode berjalan diperoleh dari laporan laba rugi pada periode yang sama.

Nilai pada kolom akhir periode pada form neraca ini akan ditransfer pada form neraca yang akan digunakan untuk laporan keuangan ke pihak eksternal UKM Cireng Cageur. Form neraca ini terdiri dari :

a. Judul neraca, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode neraca akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun.

b. Nomor dan nama akun ditulis secara manual dan disesuaikan dengan form neraca pada tabel sebelumnya.

c. Saldo pada form ini akan otomatis muncul dan sesuai dengan nilai akhir periode pada form neraca pada tabel sebelumnya.

Neraca yang terdapat pada UKM Cireng Cageur Group yaitu untuk total Aktivanya sebesar Rp.26.433.460 dan Pasivanya sebesar Rp.26.433.460. Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat pada lampiran 5.

4.3.7 Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi (HPP) dibuat secara sederhana dengan memper-timbangkan fokus penelitian ini yaitu pada sistem akuntansi sederhana.Metode yang dipakai dalam menghitung harga pokok produksi tergantung pada sifat produksinya. Metode pengumpulan HPP terdiri dari dua, yaitu metode harga pokok pesanan (job ordercost method) dan metode harga pokok proses (process cost method).

(12)

rinci membebankan biaya-biayanya.Beberapa bagian sistem akuntansi yang tidak dibuat seperti laporan arus kas dan pengelolaan persediaan. HPP yang terdapat pada UKM Cireng Cageur Group, sebagai berikut:

Kebutuhan Bahan Baku : Perasa : Tepung terigu 32 kg : Rp. 153.000,- Sagu 16 kg : Rp. 245.000,- Keju : Rp. 105.500,- Coklat : Rp. 14.500 Ayam : Rp. 252.000,- Kornet : Rp. 190.000,- Telur Puyuh : Rp. 24.000,- Sosis : Rp. 60.000 Abon Sapi : Rp. 50.000,- Jagung : Rp. 14.000,-

Biaya tenaga kerja 5 orang x Rp. 30.000,- : Rp. 150.000,- Biaya listrik Rp. 100.000 ÷ 30 hari : Rp. 3.300,-

Biaya transportasi : Rp. 10.000,-

4.4 Siklus kerja Model Sistem Akuntansi

Siklus kerja sistem akuntansi yang dibuat pada UKM Cireng Cageur berdasarkan siklus akuntansi sederhana, atau pada umumnya. Keseluruhan sistem terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga hanya bagian tertentu saja yang dikerjakan secara manual selebihnya akan muncul secara otomatis. Pengerjaan sistem akuntansi secara manual/diketik, yaitu pada neraca awal dan jurnal kemudian laporan keuangan yang secara otomatis keluar, yaitu buku besar, laporan laba rugi dan neraca akhir.

Sewa/kontrak rumah : Rp. 17.350,- + : Rp. 1.288.650 Harga Pokok Produksi untuk 2000 item : Rp. 644,325

≈ Rp. 650,-

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pencatatan semua transaksi pada jurnal umum. Pada jurnal umum tanggal transaksi, keterangan transaksi, jumlah

(13)

transaksi dan pemililihan akun diisi secara manual dan akan berpengaruh pada kolom debet dalam kolom kredit. Setelah seluruh kolom pada jurnal umum diisi secara manual, kolom pada tabel buku besar akan terisi secara otomatis.

Selain buku besar yang otomatis memunculkan data, neraca dan laporan laba rugi juga akan muncul secara otomatis. Berikut ini disajikan secara sederhana urutan kerja sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur pada Gambar 4.

Gambar 4. Siklus kerja sistem akuntansi Tahapan siklus akuntansi yang telah terbentuk adalah :

1. Tulis nama perusahaan dan tanggal periode laporan yang ingin dibuat pada bagian judul di saldo awal akun.

2. Klasifikasikan akun-akun yang sering terjadi pada suatu perusahaan dan berikan nomornya sesuai peraturan akuntansi secara umum, letakkan pada saldo awal akun.

3. Klasifikasikan akun-akun yang ada ke dalam neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan akuntansi secara umum.

4. Tuliskan saldo akhir periode sebelumnya, atau saldo awal periode yang akan dibuat pada saldo awal tahun.

Saldo Awal Akun

Jurnal Umum

Buku Besar

Laporan Laba Rugi

(14)

5. Tuliskan transaksi-transaksi yg terjadi pada periode yang akan dibuat pada jurnal umum dan pilihlah akun-akun yang berpengaruh kemudian diklasifikasikan pada kolom debet dan kredit

6. Jika pada peroide yang sedang berjalan ada pajak yang dibayarkan, maka tuliskan di laporan laba rugi

7. Pada tahap terakhir informasi dapat dilihat pada sistem keuangan yang tersedia. 4.5 Penerapan Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi yang telah dibuat didalam Microsoft Excel, sistem akuntansi tersebut dapat diterapkan pada UKM Cireng Cageur. Nomor dan namaakun terlebih dahulu telah dibuat untuk menyesuaikan dengan transaksi yang sering terjadi di UKM Cireng Cageur. Seluruh transaksi yang dimasukkan kedalam sistem akuntansi ini didapatkan dari data pembukuan UKM Cireng Cageur secara rinci.

Sistem akuntansi pada neraca awal dan jurnal umum diisi secara manual.Data transaksi yang diisikan pada neraca awal dan jurnal umum yaitu data bulan Oktober 2011 di UKM Cireng Cageur.Data bulan Oktober 2011 dipilih, karena transaksi pada bulan ini masih up to date,sehingga dapat menggambarkan kondisi UKM saat ini.Data keuangan UKM Cireng Cageur berupa buku catatan pembukuan baik itu yang berisi data pendapatan, maupun data pengeluaran UKM.

Neraca awal dan jurnal umum yang telah diisikan secara manual maka secara otomatis terlihat hasilnya pada laporan keuangan buku besar, neraca, dan laporan laba rugi.Berdasarkan sistem akuntansi yang dibuat, maka data bulan Oktober 2011 di UKM Cireng Cageur dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Total nominal pada jurnal umum, baik sisi kredit, maupun dari sisi debet Rp. 97.335.050.

2. Pada buku besar dapat dilihat transaksi yang terjadi yang mempengaruhi suatu akun. Salah satu contohnya akun kas saldo awalnya sebesar Rp.1.234.500 dan saldo akhir Rp.7.509.600. Saldo awal diperoleh dari neraca saldo awal akun dan saldo akhir diperoleh dari hasil transaksi-transaksi pada jurnal umum.

(15)

akuntansi sederhana pada bulan Oktober 2011 mendapatkan pendapatan sebesar Rp.39.915.000 dan laba sebesar Rp.11.240.850 dan setelah diterapkan sistam akuntansi sederhana pada laporan laba rugi jumlah pendapatan yang di peroleh pada UKM Cireng Cageur bulan Oktober 2011 Rp. 14.960.850 dikurang biaya-biaya sebesar Rp.6.120.000 menghasilkan laba Rp. 8.840.850,-. Pendapatan sebelum menggunakan sistem sebesar Rp.39.915.000 diperoleh dari total penjualan selama bulan Oktober 2011. Pihak UKM hanya mengetahui bahwa total pendapatan sama dengan total penjualan. Bagi UKM total penjualan dikurang total pengeluaran merupakan total laba bersih yang diperoleh. Sedangkan pada sistem akuntansi total penjualan barang dagang harus dikurang dengan HPP barang dagang yang hasil dari pengurangan tersebut merupakan laba kotor. Kemudian Laba kotor dikurang dengan semua pengeluaran seperti biaya-biaya dan pajak (bila terdapat biaya pajak) merupakan laba bersih.

Berikut Laporan Laba Rugi sebelum menggunakan sistem akuntansi : Penjualan barang dagang Rp.39.915.000

Biaya pengeluaran

4. Nilai neraca pada awal periode(1 Oktober 2011) baik dari sisi aktiva maupun pasiva Rp. 47.194.070. Jumlah itu terdiri dari aktiva yang berjumlah Rp. 3.034.500 dan aktiva tetapnya Rp. 16.081.110, hutang dagang senilai Rp. 1.078.460 dan jumlah modal sebesar Rp. 27.000.000.

Rp.28.674.150 –

Laba Bersih Rp.11.240.850

Pendapatan dan laba yang diperoleh sebelum diterapkan sistem akuntansi lebih besar daripada setelah menggunakan akuntansi, dikarenakan pihakUKM tidak memperhitungkan biaya-biaya seperti biaya salah satu karyawan yang tidak dibayarkan dikarenakan masih adanya hubungan keluarga, kemudian biaya transportasi yang tidak diperhitungkan dengan alasan jarak yang masih dekat dan biaya konsumsi .

5. Harga pokok produksi per unit Cireng seluruh rasa di UKM Cireng Cageur adalah Rp. 644,7.

(16)

4.6 Implikasi Manajerial 1. Secara Teknis

Dengan menggunakan sistem akuntansi sederhana pada UKM Cireng Cageur Group ini dalam pencatatan pelaporan keuangannya akan lebih mudah dan terperinci, selain itu akan tersusun dengan baik, jelas, dan rapi.

2. Secara Ekonomis

Dengan menggunakan sistem akuntansi sederhana pada UKMCireng Cageur Groupakan mempermudahkan untuk melihat suatu perkembangan grafik usaha Cireng melalui laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah akuntansi. Disamping itu, penyusunan laporan keuangan selain untuk menarik investor, mempermudah mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dan merupakan tahap awal dari penerapan akuntansi yang akan menghasilkan informasi dan mempunyai peranan penting, baik untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, maupun untuk pengambilan keputusan keuangan.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaa Strategi Guided Teaching Terhadap Pemahaman Siswa Pada Bidang Studi Fiqih Di MI,Fathul khoir Surabaya.. Skripsi ini telah diperiksa

Invensi yang dihasilkan ini adalah suatu atat pengukur elektronik tingkat kesegaran ikan yang menggunakan metode akustik frekuensi tinggi.. Metode yang digunakan

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang

Bertalian dengan hal tersebut dan sesuai dengan data awal yang peneliti peroleh, pada penelitian ini, peneliti akan mengaji kesalahan bahasa Indonesia pada esai

• Salah satu kasus yang menelan kerugian negara cukup besar pada lembaga Pemerintah Kabupaten yakni, kasus dugaan korupsi dermaga bongkar Badan Pengelolaan Kawasan Sabang (BPKS)

(1) Pemerintah daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program dan kegiatan pembangunan berperspektif gender yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Hal ini menjelaskan bahwa sektor industri manufaktur menempati posisi penting dalam pertumbuhan ekonomi Jepang sehingga pemerintah melindungi sektor tersebut.Berdasarkan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan: 1) Teknik pembelajaran VCT lebih efektif daripada teknik konvensional untuk meningkatkan nilai nasionalisme,