• Tidak ada hasil yang ditemukan

tit Illerenet %tots. -Mt- 1. Front Page 411:31104 (ikan sampel) wita6mika: ke PATEN INDONESIA (11) IDP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tit Illerenet %tots. -Mt- 1. Front Page 411:31104 (ikan sampel) wita6mika: ke PATEN INDONESIA (11) IDP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1. Front Page (121 (19) (51) (21) (22) (30) (43) (56) (54) 0 PATEN INDONESIA (11) IDP000037192.13 -

DIREKTORAT JENDERAL

(45)

HAK KEKAYAANINTELEKTUAL 14 November 2014

Klasifikasi IPC8 G 05B 19/00 (71) Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan Paten KANTOR HKI-IPB

No Permohonan Paten P00200500006 Gedung Rektorat Lt 5

Kampus IPB - Darrnaga, Bogor 16680 Tanggal Penerimaan: 04 Januari 2005

(72) Nama Inventor

Data Prioritas Dr, Ir. Indra Jaya, M.Sc,, ID (31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara Ir. Ayi Rahmat, ID

Tanggal Pengumuman: 06 JO 2006 (74) Nama dan Alamat Konsultan Paten Dokumen Pembanding:

JP 4728459

FR 2829578 Pemeriksa Paten : Faisal Samsudin , ST.

JP 63271138

Jumlah Klaim : 5

Judul Invensi ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN (57) Abstrak

Tingkat kesegaran ikan menentukan mutu atau kualitas produk, yang pada gilirannya berperan penting dalam menentukan tingkat daya saing (competitiveness) hasil industn pascapanen produk tersebut. Untuk menjamin mutu (quality assurance) ikan agar temp konsisten maka dipertukan suati alai ukur atau instrumen yang dapat menunjukkan tingkat kesegaran ikan. Invensi yang dihasilkan ini adalah suatu atat pengukur elektronik tingkat kesegaran ikan yang menggunakan metode akustik frekuensi tinggi. Metode yang digunakan ini bersifat tidak merusak (non-destructive), tidak menyentuh secara langsung ikan (sample), dan penerapannya bersifat praktis.

(4) (3)

Illerenet

%tots.

-Mt- NIOSPET ONiler Amp rx A rrt.AMp I, 1 SIOS1,9 T I A Tailli * I:1 t6) Transducet t 215 Ws 411:31104 (ikan sampel) /C. M)krokomputor Pulse Widtb 1,2:hollator

Dolt Pena mpil Data

wita6mika: ke

tit

PC

((8)

(2)

Deskripsi

ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN

5

Bidang Teknik Invensi

Invens, ini merupakan alat pengukur tingkat kesegaran

ikan yang bekerja dengan menggunakan teknologi elektronika

berbasis mikrokomputer dan gelombang ultrasonik sebagai

10 sensor pendeteksi/pengukur karakteristik tingkat kesegaran

ikan.

Latar Belakang Invensi

Ikan yang balk adalah ikan yang masih segar. Ikan yang

15 demikian itu disukai konsumen. Ikan dikatakan masih segar

jika perubahan-perubahan biokimia, mikrobiologi, dan fisika

yang terjadi belum menyebabkan kerusakan pada ikan. Segera

setelah ikan

perubahan yang

20 oleh aktivitas

mati ma ka is akan mengalami

mengarah kepada pembusukan yang

perubahan- disebabkan

bakteri, perubahan kimiawi yang ditimbulkan

oleh oleh enzim-enzim serta proses oksidasi lemak ikan oleh

udara.

Berdasarkan kesegarannya, ikan dapat digolongkan

menjadi empat kelas mutu, yaitu ikan yang kesegarannnya

25 baik sekali (prima), ikan yang kesegarannya masih baik

(advanced), ikan yang kesegarannya mulai mundur (sedang),

dan ikan yang sudah tidak segar lagi atau mutunya rendah.

Masalah yang dihadapi saat ini yang berkaitan dengan

pengujian tingkat kesegaran dengan metode yang umum

30 digunakan saat ini dengan menggunakan uji organoleptik

adalah sulitnya mencari orang yang dapat melakukannya

dengan baik. Sifat pengujiannya cenderung subyektif dan

(3)

2 41

. . .

..

. . .

menjadi seorang penguji yang balk. Sehubungan dengan

kesulitan yang dialami tersebut maka perlu dikembangkan

alternatif pengujian kesegaran yang bersifat obyektif,

konsisten dan dapat dengan praktis dilakukan oleh siapa

5 saja.

Berdasarkan penelusuran paten yang dilakukan, beberapa

invensi yang terkait dengan alat pengukur kesegaran ikan

yang dapat dibandingkan adalah sebagai berikut:

(a) United States Patent Nomor US4980294 yang berjudul

10 'Method for testing the freshness of fish, dimana

menurut invensi ini kesegaran ikan dapat diukur dengan

mengukur kadar TMA (trimethylamine) dengan menggunakan

alat Carbotrap® atau Tenax® dan dianalisis dengan

analisis kromatografi. Pada dasarnya invensi yang

15 dihasilkan berbeda dari sisi metode, akan tetapi

memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur tingkat

kesegaran ikan dan mempermudah melakukan

pengukurannya.

(b) United States Patent US5024816 yang berjudul

20 "Apparatus for determining the degree of freshness of

raw, frozen and processed fish, poultry and meat",

invensi ini hampir sama dengan pembanding pertama,

yaitu menggunakan bahan-bahan kimia tertentu dan enzim

untuk melakukan pengukuran tingkat kesegaran ikan, hal

ini berbeda dengan invensi yang diajukan dari sisi

metode pendeteksian kesegaran.

Dokumen-dokumen pembanding tersebut berbeda dengan

invensi yang diajukan. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan

30 pada invensi yang diajukan menggunakan metode gelombang

ultrasonik sebagai sensor untuk pendeteksian kesegaran

ikan. Keunggulan dari invensi yang diajukan adalah

(4)

dibandingkan dengan invensi pembanding, tidak memerlukan

bahan-bahan kimia khusus untuk melakukan pendeteksian dan

tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk melakukan

proses pendeteksian kesegaran ikan.

5 Metode alternatif dalam invensi yang diusulkan

ini

adalah melalui penggunaan metode akustik frekuensi tinggi

(ultrasonik). Dengan menggunakan metode akustik, pengukuran

yang dilakukan akan bersifat obyektif, konsisten dan

praktis. Hasil invensi ini sangat penting bagi industri

10 perikanan yang menginginkan agar kualitas produknya

konsisten dan dapat dipertahankan pada tingkat yang dapat

diterima oleh konsumen akhir.

Ringkasan Invensi

15 Alat pengukur tingkat kesegaran ikan

pada invensi ini

merupakan hasil pengembangan teknik pengukuran tingkat

kesegaran ikan dengan metode akustik frekuensi tinggi

(ultrasonic) berbasis mikrokomputer. Metode yang digunakan

bersifat tidak merusak (non destructive), tidak menyentuh

20 secara langsung ikan yang dijadikan target dan penerapannya

bersifat praktis. Alat ini terdiri dari unit-unit

fungsional yang digunakan secara bersama-sama untuk

melakukan pengukuran mismatch impedance antara medium udara

dan daging ikan yang dideteksi, yaitu unit pemancar, unit

25 penerima, unit penampil data, unit mikrokontroler/

mikrokomputer dan unit catu daya.

Uraian Singkat Gambar

Gambar 1. menunjukkan blok diagram alat pengukur

(5)

. .

Uraian Lengkap Invensi

Alat pengukur tingkat kesegaran ikan yang dihasilkan

adalah berupa suatu alat atau instrumen elektronik.

Instrumen ini terdiri dari sejumlah unit-unit yang secara

5 bersama-sama melakukan pengukuran mis

match impedance

antara medium udara dan daging ikan yang dikonversi menjadi

indeks nilai kesegaran ikan. Indeks kesegaran ikan

dijadikan sebagai acuan yang menunjukkan nilai sebenarnya

yang akan ditampilkan melalui unit penampil data.

10 Alat pengukur tingkat kesegaran ikan pada invensi ini

telah diuji coba pada ikan air tawar yang diwakili oleh

ikan Mas. Berdasarkan hasil ujicoba terhadap ikan air tawar

didapatkan hasil bahwa pola arnplitudo sinyal ikan Mas

memiliki vbltase yang tinggi (0.5-3.5 Volt) kemudian

15 menurun dengan menurunnya tingkat

kesegaran ikan.

Sejumlah unit dalam alat pngukur tingkat kesegaran

ikan pada invensi ini adalah unit pemancar, unit penerima,

unit penampil data dan unit catu daya. Unit-unit tersebut

didukung oleh sebuah mikrokontroler/mikrokomputer dengan

20 suatu program yang dirancang khusus untuk mengendalikan,

memproses, dan menginformasikan tingkat kesegaran ikan.

Penjelasan dan fungsi dari masing-masing unit pada alat

pengukur tingkat kesegaran ikan adalah sebagai berikut:

1. Unit Pemancar

25 Model desain yang digunakan pada rancangan unit

pemancar menggunakan Power MOSFET (Metal Oxide Field Effect

Transistor) dimana dengan impedansi masukan sangat tinggi

dan keluaran yang rendah, pengaruh rendahnya efisiensi

pengalihan energi listrik ke transduser dapat direduksi

sekecil mungkin. Frekuensi osilator yang digunakan adalah

215 kHz, sedang Pulse Width, dan Trigger Interval dilakukan

melalui program yang diisikan pada mikrokontroler.

(6)

dengan menggunakan mikrokontroler MC68HC908GP32. Sinyal-

sinyal ini akan diamplifikasi dengan buffer Hex amplifier

untuk mendapatkan sinyal yang stabil. Sinyal ini kemudian

diamplifikasi dengan menggunakan MOSFET atau penyesuai

5 impedansi agar pelimpahan energi dapat optimal.

2. Unit Penerima

Pada unit penerima, digunakan beberapa rangkaian

terintegrasi Operational Amplifier sebagai jantung

10 rangkaian. Pemilihan jenis Op-Amp disesuaikan dengan

frekuensi kerja XDCR penerima yaitu 215 KHz dan sinyal

dengan bandwidth yang akan diluluskan pada rangkaian ini.

Penapisan sinyal echo, amplifikasi, dan pengkondisian

sinyal perlu dilakukan untuk menghilangkan sinyal-sinyal

15 yang tidak diinginkan dan meluluskan sinyal echo yang

dikehendaki untuk selanjutnya diproses dan dikondisikan

agar dapat berinteraksi/interfacinq dengan segment analog

pada rangkaian mikrokontroler. Pada rangkaian unit

penerima, yang merupakan rangkaian penerimaan pulsa

20 pantulan (reflected signal) dilakukan penguatan-penguatan

dengan buffer op-amp.

Pada segmen ini, sinyal echo yang dihasilkan unit

penerima yang berupa sinyal analog akan diproses lanjut

oleh mikrokontroler untuk dikuantifikasi dengan

25 mengkonversi sinyal tersebut dengan fasilitas internal ADC

mikrokontroler. Sinyal-sinyal ini selanjutnya akan

ditampilkan dalam bentuk angka. Ketika didapatkan data

tegangan (voltage) dari sejumlah target dengan kondisi

berbeda (segar/tidak segar), maka data ini dijadikan acuan

30 atau data dasar yang diprogramkan pada chip sehingga

penampilan informasi yang ada adalah kondisi apakah ikan

(7)

.

3. Unit Penampil Data

Unit penampil data yang digunakan pada rangkaian ini

adalah LCD 16x2 baris. Unit ini telah mampu mengakomodasi

informasi yang akan ditampilkan. Disamping itu pula, dengan

5 pemanfaatan LCD, arus yang digunakan relatif kecil

dibandingkan unit 7-segmen. Unit penampil data tersebut

juga dapat dihubungkan ke komputer (Personal Computer/PC)

melalui antarmuka port paralel.

10 4. Catu daya

Catu ddya (power supply) yang dirancang harus mampu

memberikan tegangan stabil 5, 9, dan 12 Volts. Tegangan 5

Volt digunakan untuk memasok rangkaian diskret berupa

rangkaian digital CMOS dan mikrokontroler. Tegangan 9 Volt

15 digunakan untuk memasok rangkaian buffer dan amplifier pada

bagian transmitter, sedangkan tegangan 12 Volt dipakai

untuk memasok tegangan common seluruh unit. Tegangan 5 dan

9 volt akan diperoleh dari regulasi tegangan 12 Volt ini.

20 5. Mikrokontroler/Mikrokomputer

Pemrograman untuk mengontrol hardware sesuai dengan

spesifikasi chip yang digunakan yakni mikrokontroller

MC68HC908GP32. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan

software khusus yaitu ICSO5PZ. Untuk memasukkan program

25 yang dibuat dalam software khusus tersebut diperlukan

peralatan lain yaitu emulator atau in-circuit simulator

interface, ICS086PZ.

Beberapa pemrograman dilakukan pada mikrokontroler

untuk mengendalikan, memproses, dan menampilkan informasi

30 yakni:

(a) Pemrograman unit pemancar, mencakup: osilator frekuensi

yang merupakan pembangkit pulsa 215KHz sesuai dengan

(8)

5

15

pulsa), mengatur lebar pulsa yang ,ikan diumpankan

terhadap transducer yang akan

pulsa yang akan

trigger interval.

membawa seberapa lama

dan saja

dimuatkan terhadap transducer;

Hal ini berkaitan dengan kapan

pulsa yang akan ditransmisikan oleh transduser terhadap

target yang ditembak.

(b) Pemrograman unit penerima. Pemrograman unit ini terdiri

dari konversi data, klasifikasi data, dan pembuatan

database dan pengkelasan (classified) dari target,

dimana pantulan (reflected signal) dari target akan

sangat menentukan penerimaan oleh alat yang hubungannya

dengan pengkelasan dan akuisisi data yang bertujuan

akhir untuk menentukan indeks kesegaran.

(c) Pemrograman unit penampil data. Pemrograman mencakup

pengendalian LCD, penampilan karakter tanda (sign), dan

penampilan karakter angka.

Prinsip Kerja Alat

Kuat lemahnya sinyal pantulan yang berasal dari ikan

20 yang dideteksi akan berkorelasi positif dengan tingkat

kesegaran ikan, dimana semakin segar ikan akan memiliki

nilai pantulan yang tinggi karena kerapatan daging ikan

lebih padat dibanding dengan ikan yang sudah tidak segar.

Akibat adanya proses perubahan kesegaran dari mulai ikan

25 itu segar sampai tidak segar, maka pola pantulan sinyal

dari target juga memiliki amplitudo yang cenderung menurun

seining dengan menurunnya kualitas ikan. Penurunan kualitas

ikan tersebut kemudian dibuat kisaran berdasarkan nilai- nilai pantulan sinyal yang didapatkan yaitu berdasarkan

30 kesegarannya yang digolongkan menjadi empat kelas mutu,

yaitu ikan yang kesegarannnya balk sekali (prima), ikan

yang kesegarannya masih baik (advanced), ikan yang

(9)

'

tidak segar lagi atau mutunya rendah. Keempat kelas mutu

tersebut dibuat indeks nilai kesegarannya yang akan

ditampilkan pada unit penampil data.

Mekanisme Kerja Alat

Proses pengukuran kesegaran ikan pada invensi ini

dapat dijelaskan dengan mengacu pada Gambar 1 dimana ikan

target (1) di tembak oleh transduser dengan frekuensi 215KHz (2). Untuk melakukan penembakan sinyal ultrasonik

10 dengan frekuensi 215 KHz dibangkitkan oleh rangkaian

osilator 215 KHz kemudian diumpankan ke rangkaian MOSFET

(Metal oxyde Fild Effect Transistor) sebagai penguat sinyal

(3), dimana dengan impedansi masukan sangat tinggi dan

keluaran rendah maka kehilangan energi (in-efisiensi)

15 akibat pengalihan energi listrik ke transduser dapat

dikurangi sekecil mungkin.

Frekuensi osilator yang digunakan adalah 215 KHz,

sedangkan lebar pulsa dan waktu pengiriman sinyal dilakukan

secara program oleh mikrokomputer. Sinyal-sinyal ini akan

20 dikuatkan secara efektif oleh

empat buah gerbang penguat

buffer hex-amplifier (4) untuk mendapatkan sinyal yang

stabil. Sinyal ini kemudian dikuatkan kembali oleh MOSFET

sehingga pelimpahan energi ke transduser pengirim menjadi

lebih optimal.

25 Pada scat sinyal pantulan kembali dari target maka

transduser penerima akan beresonansi. Sinyal yang kembali

tersebut kemudian di tapis (5) dan dilakukan penguatan

terhadap sinyal yang diterima dengan rangkaian MOSFET (6),

karena amplitudo sinyal yang diterima biasanya sangat kecil

30 akibat adanya peluruhan energi selama proses perambatan

suara pada medium dan objek. Kemudian dilakukan penapisan

sinyal gema (echo), penguatan sinyal dan pengkondisian

(10)

diinginkan dan meloloskan sinyal yang dikehendaki untuk

diproses lebih lanjut oleh mikrokomputer.

Mikrokomputer (7) merupakan unit sistem kendali dan

pemrosesan sinyal yang melakukan pengendalian terhadap

5 unit-unit yang lain, dimana pada

sistem pengirim /pernancar

diperlukan frekuensi dari transduser 215Khz maka pada

sistem kendali ini dibangkitkan frekuensi osilator sebesar

215Khz tersebut sehingga terjadilah resonansi yang kemudian

sinyal suara yang dibangkitkan akan bergerak menuju objek

10 dan memantul kembali berupa sinyal pantulan ke unit

penerima. Setelah proses penguatan sinyal maka sinyal

pantulan yang berupa level tegangan yang didasarkan pada

porositas dari objek diolah dan ditampilkan pada unit

penampil data.

15 Unit penampil data (8) akan

menampilkan amplitudo

pantulan sinyal berdasarkan karakteristik objek, dalam hal

ini tingkat kesegaran ikan. Semakin tinggi nilai pantulan

berarti tingkat porositas daging ikan sangat kecil

sedangkan semakin rendah nilai amplitudo pantulan maka

20 tingkat porositasnya besar dengan kata lain pori-pori

daging ikan semakin membesar karena aktifitas bakteri.

Kemudian nilai pantulan itu dikelompokkan menjadi indeks

dan ditentukan berdasarkan 4 kategorisasi kesegaran ikan,

yaitu prima, baik, kurang segar dan tidak segar. Hasil

25 pengukuran kesegaran ikan juga dapat ditampilkan di

komputer pribadi (PC) (10) melalui antarmuka port paralel

(9) .

Pencatuan days (11) dapat dilakukan dengan 2 (dua)

tegangan yaitu tegangan searah (DC, Direct Current) dan

30 tegangan bolak balik (AC, Alternating Current) . Pada

rangkaian terdapat 2 pengaturan tegangan (regulator) yaitu

tegangan searah 12 Volt yang digunakan untuk melakukan

pencatuan days terhadap unit transduser pengirim dan

(11)

10

pencatuan daya 5 volt untuk pencatuan daya pada rangkaian

(12)

Klaim:

1. Suatu alat pengukur tingkat kesegaran ikan

yang secara tidak bersentuhan langsung dengan obyek

5 ikan yang akan diukur, terdiri dari:

suatu

unit

pemancar

/penerirna yang

memancarkan

gelombang ultrasonik

ke obyek ikan yang akan diukur dan

menerima

kembali gelombang ultrasonik yang terpantulkan

dari

obyek

ikan tersebut;

10 suatu

mikrokontroler

untuk

mengolah

sinyal

gelombang ultrasonik

tersebut untuk

menentukan

tingkat

kesegaran

ikan; dan

suatu tampilan untuk

menampilkan tingkat

kesegaran ikan dari

mikrokontroler

tersebut;

15

suatu

catu daya yang

menghasilkan tegangan

search

(DC) 9 volt.

2. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut

klaim 1,

dimana

unit

pemancar

/penerirna

tersebut

adalah

20

transduser

dengan frekuensi

gelombang ultrasonik

215

kHz dan jarak deteksi 15 sampai 35 cm.

25

3.

Alat pengukur

tingkat

kesegaran

ikan menurut

klaim 1,

dimana

tingkat kesegaran ikan

tersebut

terdiri

dari empat kategori: prima, baik, kurang segar, dan

tidak segar.

4. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut

klaim

1,

dimana tampilan tersebut

berupa

Liquid

Cristal

30

Display

(LCD) .

5. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut

klaim 1,

dimana

alat tersebut lebih lanjut

terdiri

dari

(13)

3. Deskripsi - IND - Abstrak

12

Abstrak

ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN

h

OOOOO

*

*****

*****

e'

4

5

Tingkat kesegaran ikan menentukan mutu atau kualitas

produk, yang pada gilirannya berperan penting dalam

menentukan tingkat daya saing (competitiveness) hasil

industri pascapanen produk tersebut. Untuk menjamin mutu

10 (quality assurance) ikan agar tetap kunsisten maka

diperlukan suatu alat ukur atau instrumen yang dapat

menunjukkan tingkat kesegaran ikan. Invensi yang dihasilkan

ini adalah suatu alat pengukur elektronik tingkat

kesegaran ikan yang menggunakan metode akustik frekuensi

15 tinggi. Metode yang digunakan ini bersifat tidak rnerusak

(non-destructive), tidak menyentuh secara langsung ikan

(sample), dan penerapannya bersifat praktis.

20

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

Maka dari itu, untuk menjaga kondisi perkerasan yang baik, diperlukan metode untuk memprediksi kerusakan jenis lubang yang akan terjadi kedepan, agar pengelola

Nilai yang tidak konsisten antara hasil model 4.8.1 (dividend yield negatif signifikan pada tingkat signifikan 10%) dengan hasil model 4.10.1, menunjukkan bahwa dividend yield

sedikit responden yang menjawab tidak setuju yakni sebesar 2%.. Hal ini menunjukkan bahwa dengan membaca Al-Qur’an. kebanyakan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Dukun

mengindikasikan siswa berusaha berkonsentrasi penuh untuk mengurangi gangguan di sekitar tempat belajar dan mengatur kesiapan fisik dan mental untuk menyelesaikan tugas

Batuan sedimen di Pulau Sumatera yang memiliki penyebaran cukup luas, salah satunya ditemukan pada daerah penelitian yang terletak di Muaradua, Ogan Komering Ulu

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke