• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kembali Raih Piala AKU ITN Malang Perkuat Empat Bidang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kembali Raih Piala AKU ITN Malang Perkuat Empat Bidang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Kembali Raih Piala “AKU” ITN

Malang Perkuat Empat Bidang

Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuktikan keunggulannya berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU) 2017 di lingkungan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur. Untuk kategori Institut, ITN Malang kembali berada di urutan pertama & urutan ke-19 dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Jawa Timur serta masuk dalam kategori Predikat Utama.

Hingga saat ini sudah 9 tahun berturut-turut ITN mendapat kepercayaan sebagai Kampus Unggulan di Jawa Timur. Sementara sebagai kampus penerima Anugerah Kampus Unggul (AKU) sudah lima kali. Sukacita menerima piala AKU diluapkan dengan melakukan kirab piala AKU yang dimulai dari halaman depan rektorat menuju aula. Resimen Mahasiswa ikut mengawal kirab tersebut yang disambut applaus meriah dosen & karyawan ITN Malang.

(2)

kirab piala aku itn malang menwa itn malang

Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT dalam sambutannya menyampaikan, piala AKU tidak serta merta diterima oleh ITN Malang. Dalam kurun waktu satu tahun dilakukan penilaian terhadap ITN dan PTS lain berdasarkan empat bidang: Tata Kelola Kelembagaan dan Kerjasama, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (diktedik), Penelitian & Pengabdian Masyarakat, Pembelajaran & Kemahasiswaan.

Rektor mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerja keras sehingga piala Aku kembali diraih, tetapi itu tidak cukup karena ITN Malang mempunyai target mendapatkan Piala Kartika (ITN sudah 3 kali berturut-turut mendapatkan piala AKU dan tahun depan bila berhasil mempertahankan berhak memperoleh Piala Kartika). Untuk itu rektor & segenap jajarannya siap memperkuat empat bidang yang disyaratkan untuk mempertahankan piala Aku yang berujung kepada perolehan Piala Kartika.

(3)

Competition) menjadi salah satu sarana meraih piala Kartika

karena seluruh sumber daya manusia yang ada dipacu melalui kompetisi. Dalam bidang Penelitian yang juga menjadi point penilaian, prestasi ITN Malang sangat luar biasa melompat dari Kluster binaan menjadi Kluster Utama dan Jurnal Internasional yang terindeks Scopus di urutan pertama dari seluruh PTS se-kota Malang.

Semoga segala daya upaya dan perbaikan yang dilakukan terus menerus akan menjadi strategi penguatan untuk membawa pulang piala Kartika tahun depan. (humas)

Genjot Produktivitas Dosen

dan Karyawan, P2PUTN ITN

Malang Adakan General Check

Up Massal

Peningkatan kualitas pelayanan harus ditopang kondisi fisik yang mumpuni. Kalau dosen dan karyawan sudah sehat secara fisik, maka produktifitas juga akan meningkat. Nah, untuk memastikan kondisi fisik ini kami perlu melakukan general check up. Demikian paparan Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT, wakil ketua P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional) saat ditemui di lokasi acara di kampus I pada (12/5)

Pria yang akrab disapa Kartiko itu menyatakan bahwa dari hasil general check up ini pihaknya memperoleh data kesehatan secara keseluruhan. Dari data ini kemudian akan ketahuan siapa saja dosen dan karyawan masih membutuhkan perawatan lanjutan. “Kegiatan ini lebih kepada deteksi dini, yang sifatnya

(4)

konsultatif. Jika nanti ada dosen yang butuh penanganan lanjut, maka bisa menggunakan kartu BPJS yang sudah kita buatkan,” terang pria tiga anak itu.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan oleh P2PUTN dalam rangka memastikan kondisi fisik dari orang-orangnya. Apalagi, imbuh Kartiko, dosen teknik ini pekerjaan dan proyeknya cukup banyak sehingga membutuhkan kondisi fisik yang betul-betul fit. “Dari konsultasi nanti mungkin ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai pencegahan. Misalnya, berhenti merokok dulu, atau perbanyak olahraga,” kata dia.

Selain ITN Malang, beberapa tenaga pendidik dan non pendidik sekolah yang masih berada di bawah naungan P2PUTN juga dilakukan general check up. Di antaranya: SMP Nasional, SMK Nasional, dan SMA Nasional. Total peserta yang mengikuti general check up sekitar 420 orang. 200 dari ITN Malang dan 220 dari sekolah-sekolah.

Sementara itu, Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, rektor ITN Malang menyambut baik program P2PUTN ini. Menurutnya, dengan demikian maka para tenaga pengajar dan non pengajar di ITN Malang akan selalu diketahui kondisi fisiknya. “Sebagai pimpinan ITN Malang, saya sangat senang dengan kegiatan ini. Kita kan jadi kondisi kesehatan kita. Dan ini penting secara kelembagaan bagi ITN malang,” terangnya saat ditemui usai diambil sampel darahnya. (her)

(5)

Malang Kupas Tuntas LPDP

Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi incaran bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi maupun yang sudah bekerja. Terkovernya semua biaya kuliah, biaya hidup serta tunjangan keluarga dan besarnya kuota merupakan alasan LPDP menjadi populer; khusus tahun 2017 Pemerintah Indonesia telah menyiapkan 5.000 beasiswa dengan komposisi 55-60 % beasiswa dalam negeri dan sisanya beasiswa luar negeri.

Besarnya minat mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa LPDP mendorong Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) ITN Malang mengadakan talkshow “Kupas Tuntas LPDP” di Kampus I ITN Malang, sabtu (29/4), apalagi beberapa kakak tingkat mereka juga lolos beasiswa LPDP al: Alifia Alfiarti, Rita, Angelina Maria Suku studi lanjut di New Zealand dan di di Indonesia ”Acara kali ini dihadiri 85 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi se-Malang Raya, Panitia terpaksa membatasi pendaftar saking banyaknya peminat” ucap Yasinta Agelina, Ketua Pelaksana.

(6)

Sisca Wulandari (Awardee UM) memaparkan seputar LPDP & persiapan yang diperlukan agar tembus LPDP mulai dari seleksi dokumen, test, wawancara, test kesehatan dan kemampuan bahasa Inggris untuk PT dalam negeri TOEFL ITP® 400, TOEFL iBT 33, IELTS 4,5, TOEIC® 400, TOAFL 450, sedang PT luar negeri dengan standart yang lebih tinggi sehingga bagi pemburu beasiswa LPDP diperlukan persiapan kemampuan, fisik dan mental agar bisa lolos beasiswa LPDP. Lebih lanjut Sisca menjelaskan pendaftaran LPDP dibuka sekali setahun untuk beasiswa dalam dan luar negeri, untuk beasiswa tesis disertasi 4 kali setahun sampai kuota tercukupi, keunggulan lain dari beasiswa LPDP pada saat pencairan dana selalu tepat waktu.

Talkshow diakhiri dengan testimony dari Lely Tri Wijayanti (Awardee Lancester University Inggris): Peluang mahasiswa teknik menduduki peringkat pertama dalam memperoleh beasiswa LPDP karena bidang teknik menjadi prioritas utama Pemerintah Indonesia, ia menyarankan persyaratan beasiswa harus disiapkan dari awal seperti surat rekomendasi dari Profesor yang akan membantu elevated application, menyiapkan studi plan, membuat essai kontribusi bagi Indonesia dan sukses terbesar dalam hidup.

Poin penting di LPDP, dapatkan info yang menyeluruh tentang beasiswa, siapkan betul-betul, beri time line dan kalau sudah mengumpulkan persyaratan segera mendaftar.

Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT:

Gaungkan Nama ITN Malang

(7)

Dimanapun Anda Berada

Reuni akbar alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang digelar untuk pertama kalinya merupakan awal yang sangat penting. Apapun alasannya, teknik memiliki alumni paling banyak di antara jurusan yang lain. Dan momen reuni ini adalah waktu yang tepat menyatukan kembali para alumni. Demikian paparan Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang dalam sambutannya saat membuka Reuni Akbar Ikatan Keluarga Mesin ITN Malang pada Sabtu (22/4) di gedung serbaguna kampus I.

Dalam acara bertema Membangun Erat Tali Silaturrahmi tersebut, Lalu juga menyampaikan terimakasihnya kepada semua alumni teknik mesin yang sudah bersedia hadir mengikuti acara reuni. Apalagi sejauh ini teknik mesin belum pernah menggelar reuni. “Teknik ini merupakan jurusan pertama kali, dan baru pertama kali juga menggelar reuni. Jurusan yang lain sudah sering. Namun begitu saya ucapkan terimakasih karena telah mau datang lagi ke almamaternya,” terang pria asal Lombok tersebut.

Selain itu, alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu juga menyatakan perkembangan ITN Malang selama ini. Menurutnya, saat ini kampus biru bukan lagi kampus papan tengah melainkan papan atas. Hal itu bisa dilihat dari peringkat ITN Malang secara nasional. Jika pada tahun 2015 lalu menduduki peringkat 120 dari 3.320 perguruan tinggi se Indonesia, maka kini 2017 sudah peringkat 62. “Jika di lihat di Jawa Timur kita peringkat 18 dari total 393 perguruan tinggi swasta dan negeri,” kata pria empat anak itu.

Perbaikan peringkat ini, imbuh Lalu, tidak lepas dari kontribusi jurusan teknik mesin dalam setiap ajang prestasi. Sejauh ini teknik mesin seringkali memperoleh prestasi nasional, mulai dari ajang lomba kapal cepat tanpa awak, pesawat tanpa awak, hingga lomba mobil irit di ajang internasional yang baru-baru ini diselenggarakan di Singapura.

(8)

“Karena prestasi ini, kami disarankan oleh kopertis untuk segera membangun dome, sebagai tempat wisuda sendiri. Karena itu kita semua perlu bersatu,” kata dia. Dalam acara tersebut turut Wakil Rektor III, Dr. Eng. Ir. I Made Wartana, MT, dan Dekan FTI, Dr. Ir. Yudi Limpraptono, MT.(her)

ITN Malang Target Juara

Mawapres Tingkat Kopertis VII

Jawa Timur

Ajang mahasiswa berprestasi (mawapres) 2017 tingkat kopertis VII Jawa Timur menjadi ajang pembuktian bagi Institut Teknologi Nasional (ITN). Karena itu kampus biru melakukan pemilihan para mahasiswa yang berkualitas untuk mengikuti ajang ini. Seperti yang dilakukan pada Rabu (12/4) lalu. Dalam kesempatan itu ITN Malang menyeleksi 4 orang mahasiswa, di antaranya: Sella Tri Octaviana (Teknik Lingkungan), Aisyah Rachmah (Geodesi), Barqhadini Ayuningsih (Teknik Lingkungan), Risky Sena Yuda (Informatika). “Sebelumnya ada 17 orang, setelah kami cek berkas-berkas dan prestasinya mengerucut pada 4 orang,” terang Ir. Totok Sugiarto, MT, ketua tim seleksi. Pria yang akrab disapa Totok itu juga menyatakan, bahwa dalam seleksi kali ini untuk memastikan bahwa mahasiswa yang dikirim memang yang terbaik. Adapun beberapa poin yang menjadi penilaian dalam seleksi ini di antaranya: kemampuan berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dibuat, prestasi-prestasi yang diunggulkan, sikap saat menjawab, cara menguraikan masalah, dan kedalaman materi. “Jadi pemilihan kita ini memang ketat, dan dari 4 orang yang d i s e l e k s i i n i b a g u s - b a g u s s e m u a , k a m i c u k u p s u l i t

(9)

menentukannya. Tapi kami harus memilih dua yang terbaik,” lanjut pria asli Kalimantan itu.

Dengan keseriusan ini, Totok menargetkan ITN Malang menjadi juara di ajang yang akan digelar pada 21 April mendatang di surabaya, atau paling tidak masuk tiga besar. Sehingga nantinya ITN Malang dikirim menjadi perwakilan Jawa Timur di level nasional. “Selama ini institusi kita selalu memperoleh Anugerah Kampus Unggul (AKU), kita berharap dengan prestasi ini kampus kita meraih AKU yang ke 6,” kata dosen Teknik Mesin itu. (her)

Lia

Zahrotin

Ni’mah,

Wisudawati Terbaik ITN Malang

Ciptakan Alat Ergonomis Dan

Langsung Diterima Perusahaan

Besar

Mengenakan kerudung warna hitam dengan almamater, Lia Zahrotin Ni’mah terlihat tidak berlebihan secara penampilan. Cara bicaranya tegas, jelas, dan tidak bertele-tele. Dara asal Tuban ini memang dikenal vokal oleh teman-temannya. Itulah kesan yang tampak saat pertama kali mewawancarai wisudawati terbaik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang jurusan teknik industri D3.

Ditemui digedung rektorat, Lia menceritakan banyak hal soal perjalananya selama belajar di kampus biru hingga dinobatkan sebagai terbaik. Menurutnya, setamat dari SMKN 1 Tuban, gadis yang juga seorang organisatoris itu sempat ingin masuk ke UGM.

(10)

Tetapi rupanya belum takdir. Lalu berkat saran ayah tiri dia masuk ke ITN Malang jurusan teknik industri. Sejak itulah perjuangannya di mulai. Anak pasangan Tutik dan Sumitro tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar itu. Apalagi selama belajar ini dibiayai oleh perusahaan Semen Indonesia. “Sejak SMP saya mendapat beasiswa dari Semen Indonesia hingga kuliah,” terangnya.

Alumni SMP 1 Kerek tersebut belajar sangat tekun selama proses kuliah. Setiap tugas yang diberikan oleh dosen dikerjakan dengan baik jarang bolos. Ketekunan inilah yang membuatnya memperoleh IPK 3,69, sekaligus sebagai nilai tertinggi di antara semua wisudawan-wisudawati angkatan ke 57 periode I 2017.

Pada tugas akhirnya Lia membuat skripsi berjudul Perancangan Mesin Pencacah Pakan Ternak Yang Ergonomis Sebagai Usaha Pemenuhan Pakan Ternak. Dari penelitian ini, dia menciptakan alat pencacah rumput yang sangat efektif. Alat pencacah ini dapat mencacah lebih cepat 365 persen dari alat tradisional. Kemudian harga untuk membuatnya sangat murah berkisar 3,5 juta rupiah. Sementara alat tradisional 10 hingga 15 juta rupiah. “Alat ini cepat mencacahnya karena saya menggunakan mikrokontroller. Dari kontroller ini juga dapat diatur kecepatan mencacahnya,” kata anggota publik relation Perhumas muda Malang Raya itu.

Dari mana insprasinya? Menurutnya inspirasi itu datang di daerah Lia hidup ada banyak peternak sapi yang dalam kesehariannya harus mencacah rumput untuk memberi pakan ternaknya. Namun sayang keluhan mereka kadang cacahan itu tidak cukup lantaran tidak terlalu cepat. Nah dari keadaan ini, mantan ketua HMJ Teknik Industri itu ingin menemukan sesuatu yang dapat memudahkan peternak. “Paman saya itu peternak sapi, jadi saya tahu di situ bahwa alat pencacah rumputnya sangat lambat,” ujarnnya.

(11)

hanya cerdas secara akademik tetapi juga ceras secara sosial. Terbukti di sela-sela kuliah, Lia selalu menyempatkan diri untuk menjadi relawan pengajar anak jalanan di Kota Malang. “Kalau waktu saya senggang saya ngajar anak jalanan di bawah jembatan Arjosari dan di sekitar kawasan Muharto,” kata ketua divisi pendidikan save street child Malang (SSCM). Adapun materi pelajaran yang berikan bermacam-macam mulai dari bahasa Inggris, bahasa Indonesia, hingga matematika.

Pengalaman menjadi relawan inilah, yang membuat Lia semakin luwes dalam bergaul. Dia memiliki banyak teman tidak hanya dari ITN Malang tetapi juga dari kampus lain, seperti UB dan UM. Di situ dia dapat saling tukar pengalaman dan pengetahuan. Dua kecerdasan inilah yang membuat PT. Sambu Guntung, perusahaan besar yang bergerak di bidang kelapa sawit di Riau langsung meminangnya untuk bekerja. (her)

Bayu

Wirawan,

Wisudawan

Terbaik

Sejak

Mahasiswa

Banyak Dapat Proyek

Nama Bayu Wirawan tidak asing lagi di kalangan tim robotik Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Pasalnya, pria asal Lumajang tersebut penah mewakili kampus biru dalam ajang kontes robot. Yaitu, kontes robot Indonesia berkaki di ajang regional dan nasional pada 2015. Tak hanya itu, Bayu sapaan akrab sudah terbiasa “diorder” untuk menyelesaikan proyek-proyek tertentu hingga di luar Malang. Kekayaan pengalaman inilah yang membuatnya dapat menyelsaikan studinya dengan baik, bahkan menjadi wisudawan terbaik di jurusan Teknik Elektro konsentrasi elektronika.

(12)

Ditemui di kampus I, alumni SMK I Lumajang itu menceritakan beberapa proyek yang selama ini ditanganinya. Menurut, Bayu mulanya pada saat masih duduk di semester 6 dia diajak oleh seniornya untuk membuat alat otomasi industri, yaitu alat pemberi pakan ikan otomatis. Alat ini bekerja melepaskan pakan ikan ke dalam kolam sesuai frekuensi waktu yang sudah diatur. “Alat ini menggunakan mikrokontroller, dan saya hanya membuatnya dalam semalam,” uturnya tersenyum.

Setelah itu, pembicara dalam workshop Arduino tersebut mendapat proyek di Trenggalak yaitu membuat alat pemantau di jalan-jalan. Alat ini bekerja untuk mendeteksi apakah lampu di jalan masih hidup atau sudah mati. Untuk menyelasikan proyek ini, dia menggunakan dua model sensor. Sensor cahaya untuk mendeteksi malam hari dan sensor arus untuk malam hari. “Awalnya semua pakai sensor cahaya, tetapi kalau siang menjadi tidak berfungsi karena sudah banyak cahaya. Maka untuk siang diganti dengan sensor arus,” tuturnya.

Kemudian, anak pasangan Edi Indarto dan Endang Nanik itu memperoleh proyek di kapal kargo ekspres di Surabaya. Kapal ini mengalami masalah gensetnya mati dan tidak bisa dihidupkan. Karena kontroller menggunakan dari Cina, dan di Indonesia belum ada yang bisa mengatasi. Akhirnya dia dipanggil untuk mengatasi ini, dan Bayu memilih membuat mikrokontroller sehingga genset dapat diatur lagi. “Kalau yang genset ini baru, beberapa minggu yang lalu kita baru cek ke lapangan,” kata dia.

Berapa besaran bayaran yang didapat? Menurutnya dari setiap proyek ini dia tidak mendapat bayaran sepenuhnya. Karena dia masih ikut dengan para seniornya, maka tentu harus berbagi dengan sang seniornya walaupun dalam pembagian itu, dia dapat yang paling banyak. “25 persen untuk kakak tingkat, 75 persen untuk saya,” katanya tersenyum.

Pengalaman-pengalaman inilah yang membuat Bayu mudah mengikuti setiap pelajaran di kampus. Dia lulus dengan IPK 3,71. Adapun

(13)

skripsi yang dibuat tentang Penerapan Metode Kendali PID (Propotional Integral Derivative) Pada Robot Keseimbangan Roda Dua. Robot buatannya ini sebetulnya ditargetkan untuk menjadi robot yang dapat melayani di restoran. “Ini masih prototipe yang bisa dikembangkan, dan saya berencana menjadikannya robot di restoran yang bisa ngantarkan makanan,” kata dia. (her)

BAAK : Ijazah dan Transkrip

Akademik Sukses Dibagikan

Saat Wisuda

Prosesi upacara wisuda ke-57 Tahun 2017 ITN Malang berjalan dengan baik dan lancar. Tiap tahun panitia melakukan evaluasi dan perbaikan, baik itu tempat upacara sampai pelayanan kepada orang tua wisudawan dan undangan. Di balik itu semua ada satu tim yang merasa was-was namun optimis. Ialah Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) yang bertanggung jawab mengenai ijazah dan transkrip akademik harus sampai ke tangan masing-masing wisudawan saat wisuda.

Ir. Ida Bagus Suardika MM, KABIRO BAAK menyampaikan, wisuda ke-57 Tahun 2017 ini semua ijazah dan transkip akademik diberikan kepada wisudawan saat upacara prosesi pengukuhan. Sebenarnya ijazah dan transkrip akademik sudah akan diberikan sejak tahun kemarin, namun karena beberapa hal belum bisa terlaksana. Ijazah dan transkrip diberikan kepada mahasiswa yang sudah memenuhi syarat Form A1, dimana tidak mempunyai tanggungan kepada perpustakaan, jurusan dan keuangan. “Tahun kemarin sudah kita coba berikan pada jurusan geodesi tapi setelah acara pengukuhan oleh Rektor. Dan ternyata berhasil, sukses, maka untuk selanjutnya kami optimis bisa melakukan ke

(14)

seluruh mahasiswa. Dengan syarat mahasiswa sudah tidak memiliki tanggungan,” terangnya kepada itnmalangnews.com, Jumat (10/3).

Biasanya wisudawan saat pengukuhan akan diberikan selongsongan, untuk Wisuda ke-57 dan seterunya wisudawan akan memperoleh map. Map tersebut berisi ijazah, transkrip akademik, piagam wisuda, Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan janji wisudawan. Sedangkan bagi wisudawan yang belum lengkap Form A1 akan memperoleh map dengan isi yang sama tanpa ijazah dan transkrip. “Dari 491 wisudawan, yang memenuhi syarat ada 391. Sisanya masih ada kendala dalam tugas dan revisi-revisi,” ungkap KABIRO BAAK.

Lebih jauh KABIRO yang memiliki moto kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas ini berharap nantinya begitu mahasiswa diyudisium untuk Form A1 sudah tidak ada masalah. Perlu adanya komunikasi efektif antara prodi, keuangan, perpustakaan dan BAAK guna menuju perbaikan. Meskipun terkendala SDM namun BAAK tetap optimis akan adanya perbaikan. “Mahasiswa adalah pelanggan harus diladeni dengan baik. Inilah fungsi BAAK sebagai dapurnya pelayanan. Maka BAAK membutuhkan SDM yang loyal,” pungkasnya. (sar)

Rektor ITN Malang: Mahasiswa

ITN Malang Memiliki Karakter

Iptek dan Iptak

Rektor ITN Malang, Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, kembali menekankan bahwa menjadi generasi di era global tidak cukup hanya berbekal pengetahuan teknologis (Iptek) tetapi perlu dilengkapi dengan karakter ketakwaan (Iptak).

(15)

Karena itu, menurutnya, mahasiswa harus didekatkan pada tiga hal, yaitu dekat dengan kitab sucinya, dekat dengan tempat ibadahnya, dan dekat dengan pemuka agamanya. “Mahasiswa kita datang dari berbagai daerah, berbagai suku, dan berbagai agama, karena itu kita dorong untuk menjaga ketakwaan berdasarkan keyakinan agamanya masing-masing. Itulah mahasiswa yang berkarakter,” terang pria asal Lombok itu dalam sambutannya di acara wisuda ke 57 periode 1 tahun 2017.

Untuk mewujudkan para lulusan yang dilengkapi dengan wawasan keagamaan mumpuni, imbuh Lalu, ITN Malang sudah menyediakan tempat ibadah berdasarkan agamanya masing-masing. Masjid Al Kautsar sudah dibangun untuk mahasiswa muslim, peletakan batu pertama Kapel (semi gereja) Santo Thomas Aquinas sudah dilakukan bagi mahasiswa Nasrani, dan direncanakan ke depannya akan dibangun pura untuk mahasiswa Hindu. “Saya sudah berkoordinasi dengan para alumni, agar Pura ini segera terealisasi. Bagi alumni yang ingin berpartisipasi kami sangat terbuka,” terang ayah empat anak itu.

Dalam kesempatan itu, Lalu juga menyampaikan kepada para orang tua wisudawan prestasi-prestasi ITN Malang sejauh ini di bidang teknologi. Prestasi terbaru ITN Malang meloloskan 22 tim PKM (program kreativitas mahasiswa) dengan 5 bidang yang didanai oleh kemeristek-DIKTI, dan satu tim karya tulis yang juga menerima insentif dari kemenristek-DIKTI. Menjadi finalis Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) kategori racing plane. Kemudian, yang paling membanggakan tim U.A.R.T (Uber Alles Roboboat Team) menjadi juara 1 nasional dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKTCBN) yang diselenggarakan oleh Kemenristek-DIKTI. Kemudian kampus biru juga meloloskan wakilnya ke lomba mobil irit oleh Shell Eco Marathon yang digelar di Singapura 15-19 Maret mendatang. “Dan kita berturut-turut selama 8 tahun memperoleh Anugerah Kampus Unggul (AKU) dari kopertis wilayah VII,” ujar alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu.

(16)

Selain itu, berbagai kerjasama sudah ditandatangani baik dengan kampus dalam negeri maupun di luar negeri. Di luar negeri di antaranya: UiTM Malaysia, UMP (Universitas Malaysia Pahang), Unisel, UTHM, dan UTM. Dari dalam negeri, di antaranya: Politeknik negeri Samarinda, Universitas Marwadewa Bali. “Kerjasama ini menyangkut pertukaran mahasiswa, dan kolaborasi riset,” kata dia. Selain itu juga dengan SMK-SMA di Kabupaten Malang dan dengan pemerintah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan sejumlah prestasi dan kerjasama ini, semakin optimis ITN Malang akan menjadi world class university. (her)

Dosen ITN Malang Kembangkan

Spray Anti Jamur dari Produk

Samping Biodisel

Maraknya penggunaan biodisel di Indonesia saat ini, membuat dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berpikir lain. Dia bukan ikut berlomba mengembangkan biodisel, malah mencari dari limbah biodisel untuk dimanfaatkan lagi menjadi barang berharga. Dosen itu adalah Mohammad Istnaeny Hudha, ST, MT, dosen teknik kimia ITN Malang.

Ditemui di ruang kerjanya pria yang akrab disapa Istnaeny terbut bercerita pengalamannya meneliti limbah biodisel menjadi spray anti jamur dan alternatif pupuk kalium. Menurutnya dalam produksi biodisel dari minyak goreng bekas menyisakan produk samping berupa gliserol atau gliserin. Gliserol inilah yang menarik perhatiannya untuk diteliti lebih lanjut.

(17)

penambahan asam terhadap terhadap gliserol sehingga kaliumnya dapat terikat. Kalium inilah yang digunakan untuk spray anti jamur dan pupuk kalium. “Untuk spray kita sudah melakukan uji coba terhadap jamur putihdi daun mangga, dan hasilnya bagus,” kata alumni magister ITN Surabaya itu.

Sementara untuk pengembangan pada pupuk kalium, merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini, Istnaeny berupaya mendapatkan kondisi paling optimum dalam pemurnian gliserol dengan target gliserol murni sehingga dapat menghasilkan kalium paling baik yang dapat digunakan untuk bahan alternatif pupuk kalium. (her)

Referensi

Dokumen terkait

REKAPITULASI DATA DOSEN ITS BERDASARKAN JURUSAN, PENDIDIKAN DAN JABATAN FUNGSIONAL Tanda v = Scan Ijazah sudah NO.. KDPST KOJUR

y Dalam hal ini tidak hanya jenis katalis saja yang menjadi bahan pertimbangan   Dalam hal ini tidak hanya jenis katalis saja yang menjadi bahan pertimbangan,  tetapi juga

Pada penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas siswa Madrasah Aliyah Darussalam Agung Buring Malang mempunyai tingkat adversity quotient yang sedang yaitu dengan persentase

Dengan adanya arus globalisasi, masyarakat Indonesia banyak yang melupakan kebudayaan asli yang berasal dari Indonesia.. Eksistensi game lokal di Indonesia masih belum bisa

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) yang dipadukan dengan metode diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, dan pendekatan saintifik

1) Keluarkan terminal konektor dari rumah konenektor dengan cara menekan pengunci menggunakan kawat atau obeng (-) ukuran kecil. Melepas Terminal Konektor 2) Dorong

Penerapan model untuk perbaikan manajemen logistik bencana harus menjalin kerjasama dengan pihak desa lain atau dengan instansi-instansi terkait, sehingga proses pemberdayaan

Tamburaka Rustam E, Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Sejarah Filsafat dan Iptek, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Tjahjadi Simon Petrus L, Petualangan