• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Subdivisio Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Polypetales

Famili : Leguminosea (Papilionaceae) Genus : Glycine

Spesies : Glycine max (L.) Merill

Akar tanaman kedelai terdiri atas akar tunggang, akar lateral dan akar serabut. Pada tanah yang gembur akar ini dapat menembus tanah sampai kedalaman ± 15 cm. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri Rhizobium pengikat N dari udara. Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15 – 20 hari setelah tanam (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Batang kedelai berasal dari poros janin. Bagian terpenting dari proses janin ialah hipokotil dan bakal akar, yang merupakan sebagai dari poros hipokotil akar. Bagian batang kecambah di atas kotiledon disebut epikotil. Semasa pertumbuhan vegetatif, titik tumbuh dari epikotil membentuk primordial daun dan kuncup ketiak, Plumula muncul ke permukaan tanah bersama dengan kotiledon, letaknya di antara

(2)

kedua kotiledon, jaringan batang dan daun terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan plumula. Kuncup-kuncup ketiak tumbuh membentuk cabang ordo pertama dari batang utama. Jumlah buku dan ruas yang membentuk batang utama tergantung dari reaksi genetipa terhadap panjangnya hari dan dari tipe tumbuh, yaitu diterminat dan interminat. Panjang batang hanya sekitar 15 cm. Apabila kultivar tipe interminat yang sesuai untuk daerah hari pendek ditanam di daerah berhari panjang maka tanaman cenderung merambat dan batang dapat mencapai panjang beberapa meter (Hidajat, 1985 dalam Somaatmadja,dkk, 1985).

Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun dan umumnya berwarna hijau muda dan hijau kekuning-kuningan. Bentuk daun ada yang oval, juga ada yang segi tiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini bergantung varietasnya masing-masing (AAK, 1989).

Bunga kedelai akan muncul bila tanaman telah berumur 30-50 hari, tergantung dari varietas dan iklim, semakin pendek penyinaran dan semakin tinggi suhu udara, maka bunga akan semakin cepat muncul. Bunga kedelai termasuk bunga sempurna karena memiliki perhiasan dan alat kelamin yang lengkap. Bunga kedelai berbentuk kupu-kupu, berwarna ungu atau putih dan muncul diketiak daun. Bunga ini umumnya menyerbuk sendiri, karena penyerbukan terjadi sebelum bunga mekar.

Setelah penyerbukan terjadi bunga akan berkembang menjadi buah (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Buah kedelai disebut “polong”, yang tersusun dalm rangkaian buah. Tiap polong berisi antara 1-4 biji. Jumlah polong per tanaman tergantung pada varietas kedelai, kesuburan tanah dan jarak tanam yang digunakan. Kedelai yang ditanam

(3)

pada daerah subur umumnya menghasilkan 100 sampai 200 polong per pohon (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Biji kedelai umunya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. warna kulit biji kedelai bervariasi antara lain kuning, hijau, cokelat dan hitam. Ukuran biji berkisar antara 6-30 gram/100 biji. Di Indonesia ukuran biji kedelai diklasifikasikan dalam 3 kelas yaitu biji kecil (6-10 gram/100 biji), sedang (11-12 gram/100 biji) dan besar (13 atau lebih/100 biji) (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Syarat Tumbuh Tanaman

Iklim

Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-340C, akan tetapi suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-270C. Pada proses perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 300C (Prihatman, 2000).

(4)

Tanah

Tanaman ini pada umumnya dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis tanah dan menyukai tanah yang bertekstur ringan hingga sedang, dan berdrainase baik. Tanaman ini peka terhadap kondisi salin (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia. Jagung merupakan tanaman indikator yang baik bagi kedelai. Tanah yang baik ditanami jagung, baik pula ditanami kedelai. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu: alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada Tanah- tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah-tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah cukup (Prihatman, 2000).

Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8 – 7 , namun pada tanah dengan pH 4,5 kedelai masih dapat tumbuh baik. Dengan menambah

kapur 2–4 ton per ha, pada umumnya hasil panen dapat ditingkatkan (Rukmana dan Yuniarsih, 2002).

(5)

Varietas

Varietas unggul sangat menentukan tingkat produktivitas tanaman dan merupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani jika benihnya tersedia. Berdasarkan kesesuaian lahan, Badan Litbang Pertanian telah melepas lima varietas unggul kedelai adaptif lahan kering masam yaitu: Tanggamus, Nanti, Sibayak, Seulawah, dan Ratai. (http://www.puslittan-bogor.net).

Peningkatan produksi tanaman kedelai perlu terus diupayakan, salah satunya melalui program pemuliaan tanaman. Tujuan pemuliaan tanaman di Indonesia diutamakan pada : 1) meningkatkan potensi hasil secara genetik, 2) memperpendek umur tanaman, 3) memperbaiki ketahanan tanaman terhadap penyakit penting, seperti karat daun, bakteri busuk daun, virus dan nematoda, 4) memperbaiki ketahanan terhadap hama penting, seperti lalat kacang dan hama pengisap polong, 5) memperbaiki toleransi tanaman terhadap cekaman lingkungan fisik, seperti pH rendah, kekeringan, naungan dan 6) memperbaiki mutu biji terutama warna, ukuran dan mutu simpan. ( http://images.soemarno.multiply.com).

Keragaman penampilan tanaman akibat susunan genetik selalu mungkin terjadi sekalipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis tanaman yang sama. Namun perlu diingat bahwa susunan genetik yang berbeda tidak selalu seluruhnya diekspresikan, atau hanya diekspresikan sebagian yang mungkin mengakibatkan hanya sedikit perubahan penampilan tanaman. Oleh karena itu suatu pertanyaan dapat timbul tentang besarnya sumbangan faktor genetis terhadap total keragaman penampilan tanaman. Apabila tanaman yang mempunyai susunan genetik

(6)

yang berbeda di tanam pada kondisi lingkungan yang sama, maka keragaman tanaman yang muncul dapat di hubungkan dengan perbedaan susunan genetis dengan

catatan bahwa faktor lain yang dapat berpengaruh konstan (Sitompul dan Guritno, 1995). Setiap gen itu memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk

menumbuhkan dan mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh tanaman atau tumbuhan (Yatim, 1991).

Jarak Tanam

Tanam rapat yang menyebabkan jumlah tanaman per petak meningkat akan menurunkan berat per tanaman, meningkatkan berat tanaman segar per petak serta hasil biji per petak. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa jarak tanam rapat yang dicobakan belum melampaui populasi optimumnya. Penentuan jarak tanaman tergantung pada daya tumbuh benih, keuburan tanah, musim dan varietas yang ditanam. Benih yang daya tumbuhnya agak rendah perlu ditanam dengan jarak tanam yang lebih rapat. Pada tanah yang subur, jarak tanam yang agak renggang lebih menguntungkan. Varietas yang banyak bercabang seperti Wilis, jarak tanam yang lebih renggang akan menyebabkan hasil lebih baik. Pada tanah yang tandus atau varietas yang batangnya tidak bercabang, lebih sesuai digunakan dengan jarak tanam yang agak rapat. Pertanaman pada musim kemarau yang diperkirakan akan kekurangan air, perlu ditanam pada jarak tanam yang lebih rapat. Keuntungan menggunakan jarak tanam rapat antara lain : (a) sebagai benih yang tidak tumbuh atau tanaman muda yang mati dapat terkompensasi, sehingga tanaman tidak terlalu jarang, (b) permukaan tanah dapat segera tertutup sehingga pertumbuhan gulma dapat

(7)

ditekan, dan (c) jumlah tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula. Sebaliknya jarak tanam yang terlalu rapat mempunyai beberapa kerugian yakni : (a) polong per tanaman menjadi sangat berkurang, sehingga hasil per hektarnya menjadi rendah, (b) ruas batang tumbuh lebih panjang sehingga tanaman mudah roboh, (c) benih yang dibutuhkan lebih banyak dan (d) penyiangan sukar dilakukan (pertanian.uns.ac.id/~agronomi/agrosains/peng_ureatable).

Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan. Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, Penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak jarak antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm. Sistem penanaman yang biasa dilakukan adalah: Sistem tanaman tunggal Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya. Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan hama dan penyakit. Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak

(8)

tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm; 20 x 35 cm atau 20 x 40 cm. (http://www.agromaret.com/artikel/781/teknik_penanaman_kedelai) Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20 - 40 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan. Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan. Jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah populasi. Jika ditanam rapat maka populasi akan tinggi dan hasil produksi akan lebih besar. Jarak tanam yang sempit biasanya dilakukan pada tanah yang subur. Untuk tanah yang kurang subur jarak tanam harus diperlebar untuk mengurangi kompetisi hara oleh tanaman. Jarak tanam yang biasa dipakai (dalam cm) adalah 25 × 25, 50 × 12,5, 20 × 20, 40×10, 30 × 15 dengan mengisi lubang tugal dengan 2 biji benih kedelai.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

yaitu, terdapat grafis tangan kanan berwarna merah yang artinya berani dalam menghadapi tantangan dan lingkaran asimetris berwarna putih dan abu-abu yang setulus hati

• Tahun 1800-an awal: tiap molekul asam mengandung minimal satu atom H. • Th 1887 Svante Arrhenius (Bapak teori ionisasi): atom H berhubungan dengan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang yang terjadi saat dahulu dan keadaan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori dan studi kasus yang menyatakan bahwa ketunanetraan yang terjadi setelah dewasa akan menimbulkan banyak permasalahan,

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan ACE Inhibitor Pada Pasien Infark Miokard Akut

Korelasi interglikosidik jarak jauh yang terjadi antara proton anomerik suatu residu gula dengan karbon dari residu gula yang lain atau karbon dari aglikon yang teramati