• Tidak ada hasil yang ditemukan

o. Koto Padang Laweh p. Pamuatan q. Pulasan r. Buluh Kasok 3. Salah satu peranan rencana penataan ruang adalah untuk menciptakan keseimbangan pembangu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "o. Koto Padang Laweh p. Pamuatan q. Pulasan r. Buluh Kasok 3. Salah satu peranan rencana penataan ruang adalah untuk menciptakan keseimbangan pembangu"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR RUANG

KABUPATEN SIJUNJUNG

3.1. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN SIJUNJUNG 3.1.1 Rencana Sistem Perkotaan

Secara garis besar rencana sistem perkotaan wilayah Kabupaten Sijunjung dirumuskan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu:

1. Tujuan dasar penataan ruang adalah agar tercipta sistem ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Bila dijabarkan lebih lanjut pengertian produktif dan bekerlanjutan dalam konteks struktur ruang dimaknai sebagai suatu sistem dan hubungan fungsional antar pusat perkotaan yang efektif, efisien, mendorong peningkatan potensi masing-masing pusat (kawasan) secara berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan alam.

2. Kondisi objektif hirarki pusat-pusat permukiman eksisting Kabupaten Sijunjung tahun 2009, kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi yang menempatkan Kota Muaro Sijunjung sebagai PKL. Hirarki pusat-pusat pertumbuhan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Tanjung Ampalu b. Kamang c. Sijunjung d. Lubuk Tarok e. Palangki f. Kumanis g. Padang Sibusuk h. Sumpur Kudus i. Tanjung Bonai Aur j. Aie Amo k. Sungai Lansek l. Sungai Tambang m. Muaro Bodi n. Koto Tanjung

BAB III

Draft Only

(2)

o. Koto Padang Laweh p. Pamuatan

q. Pulasan r. Buluh Kasok

3. Salah satu peranan rencana penataan ruang adalah untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antar wilayah (kecamatan) dan sekaligus mengantisipasi pertumbuhan pembangunan yang terkonsentrasi pada pusat kota (ibukota kabupaten) atau pada kawasan tertentu saja. Hal ini juga berkenaan dengan penciptaan sistem pusat-pusat kota yang berjenjang sehingga terbangun suatu system perkotaan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, terdapat pusat-pusat permukiman yang perlu didorong pertumbuhannya dan ada pula yang hanya cukup dikendalikan sesuai potensinya, bahkan mungkin dibatasi. Untuk sistem pusat perkotaan Kabupaten Sijunjung, pusat-pusat yang perlu didorong ataupun dikendalikan pertumbuhannya adalah :

a. Tanah Badantuang; adalah daerah hinterland Kota Muaro Sijunjung yang berada pada pinggiran jalan Lintas Tengah Sumatera. Dibangunnya sebuah RSUD Sijunjung pada saat ini diyakini akan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat namun kawasan perkotaan wiliayah kecamatan ini adalah Sijunjung dan Muaro Sijunjung. Secara keruangan Tanah Badantuang sudah menjadi satu kesatuan kawasan perkotaan dengan Muaro Sijunjung, oleh karena itu dalam rencana pusat-pusat permukiman Tanah Badantuang tidak perlu dimunculkan sebagai pusat pelayanan tersendiri namun perkembangannya perlu didorong dan diarahkan dengan baik.

b. Kandang Baru; dalam sistem pusat-pusat perkotaan eksisting wilayah ini berada pada hirarki yang rendah, namun mengingat letaknya yang sentris dan strategis, maka untuk menciptakan tingkat pelayanan yang optimal wilayah yang terletak antara Muaro ke Kandang Baru diarahkan sebagai kawasan perkantoran dan

(3)

c. Palangki dan Muaro Bodi: merupakan dua daerah pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Dua daerah ini merupakan hinterland Kota Muaro Sijunjung yang perlu ditata perkembangannya agar mampu menjadi pendukung bagi perkembangan Kota Muaro Sijunjung. Pada kedua wilayah ini dapat dikembangkan pusat-pusat perdagangan berupa pasar lokal/modern, rumah toko, dan lainnya. d. Sungai Tambang: daerah ini bukanlah merupakan ibukota

kecamatan namun mengalami perkembangan dan pertumbuhan kota yang cepat. Letaknya yang strategis dan perkembangan ekonomi masyarakat yang cukup baik disekitarnya menyebabkan orang dari daerah lain mulai tertarik untuk datang berusaha dan menetap di daerah tersebut. Untuk itu diperlukan antisipasi dalam perencanaan penataan ruangnya secara lebih rinci/detil agar kota ini berkembang secara terarah dan teratur.

4. Untuk mendukung kebijakan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sijunjung sebagai kabupaten yang menghasilkan gas karbon, maka perkembangannnya dikendalikan sedemikian rupa sehingga mampu mendukung fungsi dan kelestarian hutan lindung dan suaka alam wisata.

5. Pembangunan jaringan jalan juga dibatasi sedemikian rupa tanpa mengurangi aksesibilitas antar pusat-pusat permukiman demi menjaga kualitas dan kelestarian hutan lindung dan hutan suaka alam wisata. 6. Untuk mendukung kegiatan pariwisata, mitigasi bencana, mobilisasi

hasil produksi pertanian, perkebunan dan kehutanan serta komoditas unggulan lainnya perlu dilakukan percepatan pembangunan prasarana pasar agropolitan.

Rencana pengembangan pusat kegiatan juga mengacu pada kriteria sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Untuk Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan oleh provinsi di sebut PKWp. Sedangkan untuk Pusat

(4)

Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) ditentukan oleh Kabupaten.

TABEL 3.1:

KRITERIA FUNGSI KOTA KABUPATEN

NO FUNGSI KOTA KRETERIA

1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

 Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan;dan/atau

 Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan  Diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota

2. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKLp)

 Kawasan perkotaan yang berpotensi sebagai simpul Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLpKawasan perkotaan yang sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala propinsi atau beberapa kabupaten/ kota

 Kawasan perkotaan yang berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala propinsi atau beberapa kabupaten/kota

 Dipromosikan oleh pemerintah propinsi

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

 Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa;dan/atau

 Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa;dan/atau

 Diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota

4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

 Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala nagari atau untuk beberapa nagari ; dan/atau

 Diusulkan oleh pemerintah kecamatan

Sumber : PP 26 Tahun 2008 dan Hasil Analisa Tahun 2010

(5)

Berdasarkan kriteria dan arahan kebijakan pengembangan yang telah disampaikan maka rencana struktur pusat kegiatan di daerah ini sampai tahun 2030 terdiri dari 1 (satu) kota PKL, 2 (dua) kota PKLp ,7 (tujuh) kota PPK, dan 12 (sebelas) kota PPL, seperti pada Tabel 3.2, dan peta III.1:

TABEL 3.2:

RENCANA SISTEM PERKOTAAN TAHUN 2031

PKL PKLp PPK PPL

 Muaro Sijunjung Tanjung Ampalu

Sungai Tambang  Sijunjung  Lubuk Tarok  Tanjung Gadang  Padang Sibusuk  Kumanis  Palangki  Kamang  Pematang Panjang  Aie Angek  Aie Amo  Sungai Lansek  Muaro Bodi  Sumpur Kudus

 Tanjung Bonai Aur

 Koto Tanjung

 Koto Padang Laweh

 Buluh Kasok

 Pulasan

 Pamuatan

Sumber : Hasil Analisa, 2010.

Keterangan :

PKL : Ditetapkan atas usulan sesuai potensi dan arah kebijakan Provinsi Sumatera Barat.

PKLp, PPK dan PPL: Ditetapkan atas usulan sesuai potensi dan arah Kebijakan Kabupaten Sijunjung

(6)

Gambar III.1:Peta Rencana Sistem Perkotaan

(7)

3.1.2 Rencana Pengembangan Kawasan Kota Muaro Sijunjung

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat, Kota Muaro Sijunjung yang merupakan pusat wilayah administrasi pemerintahan saat ini ditetapkan sebagai pusat kegiatan lokal (PKL). Berdasarkan analisa, Rencana Pengembangan Kawasan Kota Muaro Sijunjung bahwa pada lima tahun pertama pemanfaatan ruang akan dilakukan peningkatan fungsi dan perluasan wilayah ibukota kabupaten yaitu Kota Muaro Sijunjung yang disikapi berdasarkan jumlah penduduk dan perkembangan fisik Kota Muaro Sijunjung, dipandang perlu mempersiapkan menuju kota yang lebih representatif untuk meningkatkan pelayanan kawasan perkotaan secara terpadu dan akan membawa pertumbuhan bagi kawasan lain di sekitarnya hingga tahun 2030. Untuk menuju kota besar diarahkan perkembangannya pada kawasan Sijunjung, Tanah Badantuang,Pematang Panjang, Kandang Baru, Palangki dan Muaro Bodi. Kandang Baru merupakan daerah yang dipersiapkan sebagai pusat pengembangan wilayah ibukota kabupaten.

3.2 RENCANA SISTEM JARINGAN SARANA PRASARANA WILAYAH 3.2.1 Rencana Sistem Jaringan Transportasi

Sistem transportasi di Kabupaten Sijunjung merupakan sistem transportasi darat yang meliputi angkutan jalan yang dibedakan atas lalu lintas lokal dan regional (antar propinsi). Jaringan transportasi jalan sebagai dominasi moda transportasi yang dapat dikatakan tunggal menjadi urat nadi perekonomian dan aktivitas kegiatan yang ada di Kabupaten Sijunjung. Transportasi jalan ini merupakan transportasi yang bersifat mengikat, sehingga keberadaan wilayah Kabupaten Sijunjung juga bergantung pada keberadaan dan pengembangan transportasi jalan. Melihat kondisi tersebut jaringan transportasi jalan

(8)

ini diperkuat dengan tinjauan pola pergerakan maupun pola jaringan yang ada pada wilayah Kabupaten Sijunjujng.

Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk meningkatkan keterkaitan kebutuhan dan peningkatan transportasi antar wilayah dan antar kawasan permukiman yang dikembangkan dalam ruang wilayah Kabupaten, serta keterkaitannya dengan sistem jaringan transportasi Provinsi. Selain itu, pengembangannya juga untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan antar pusat permukiman dengan sektor kegiatan ekonomi daerah. Rencana pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan untuk menggambarkan peran dan fungsi setiap kota dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam lingkup Kabupaten Sijunjung. Pengembangannya dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara hirarkhi sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan atau didasarkan pada arah kebijakan pengembangan. Artinya, penetapan sesuai potensi didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting), baik yang menyangkut sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan; sedang arah kebijakan pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun mendatang.

- Rencana Jaringan Jalan, Terminal dan Jembatan

Pengembangan jaringan jalan ditujukan untuk penyediaan prasarana transportasi jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana sistem perkotaan di Kabupaten Sijunjung hingga tahun 2031. Rencana pengembangan jaringan jalan meliputi peningkatan fungsi, dan pembangunan jaringan jalan baru sesuai dengan kebutuhan pengembangan untuk menunjang perwujudan struktur ruang. Jaringan jalan yang dikembangkan meliputi jalan arteri, kolektor dan strategis nasional.

(9)

Upaya penanganan jaringan jalan meliputi peningkatan jalan, pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru. Pembangunan jalan baru didasarkan pada kebutuhan perjalanan berdasarkan asal dan tujuan perjalanan dan hasil pembebanan yang teridentifikasi sebagai koridor kritis. Untuk skenario peningkatan jalan didasarkan pada pembebanan angkutan barang dan jaringan jalan yang diidentifikasi sebagai jaringan lintas angkutan barang, sedangkan pelebaran jalan didasarkan pada kinerja jaringan jalan antara lain kecepatan perjalanan dan rasio volume dengan kapasitas jalan (v/c ratio).

Jalan arteri primer diarahkan untuk melayani pergerakan antar kota antar provinsi, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Menghubungkan antar-PKN

b. Menghubungkan antara PKN dan PKW;

c. Menghubungkan PKN dan/atau PKW/PKWp dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/ tersier dan pelabuhan /nasional;

d. Berupa jalan umum yang melayani angkutan utama; e. Melayani perjalanan jarak jauh;

f. Memungkinkan untuk lalu-lintas dengan kecepatan rata-rata tinggi; dan;

g. Jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

Jalan kolektor primer dikembangkan untuk menghubungkan antar kota dalam provinsi, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Menghubungkan antar-PKW/ PKWp;

b. Menghubungkan antara PKW/PKWp dengan PKL;

c. Berupa jalan umum yang melayani angkutan pengumpul atau pembagi;

d. Malayani perjalanan jarak sedang;

e. Memungkinkan untuk lalu-lintas dengan kecepatan rata-rata sedang; dan;

f. Membatasi jumlah jalan masuk.

(10)

Rencana pengembangan jaringan jalan di daerah ini akan dibedakan dalam tiga wilayah yaitu wilayah bagian tengah, utara, dan selatan. Sistem jaringan jalan di bagian tengah diarahkan pada pola jaringan jalan yang memperkuat keterkaitan antara kota kecamatan dengan pusat pemerintahan. Sistem jaringan jalan di bagian utara diarahkan pada pola jaringan jalan yang dapat memperkuat keterkaitan dengan Rencana Provinsi Sumatera Barat yang akan meningkatkan fungsi jalan yang menghubungkan Jalan Lintas Tengah Sumatera dengan Kota-kota di bagian Utara Sijunjung yaitu dengan Kota Sawahlunto, Kota Batusangkar dan Kota Payakumbuh. Pola aliran barang dan jasa pada lintas jalan kota-kota sangat dipengaruhi oleh pola aktivitas dari kota-kota di bagian tengah terutama Kecamatan Sijunjung sebagai kekuatan penarik aliran barang dan jasa. Sistem jaringan jalan di bagian selatan diarahkan pada pola jaringan jalan yang memperkuat keterkaitan Kabupaten Sijunjung dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut:

1. Jalan Arteri Primer yang menghubungkan simpul-simpul kota: a. Muaro Kalaban – Tanah Badantuang

b. Tanah Badantuang - Kiliran Jao c. Kiliran Jao – Batas Dharmasraya

2. Jalan Kolektor 1 yang menguhubungkan simpul-simpul:

a. Kiliran Jao (Kamang Baru) – Batas Prov. Riau (Provinsi Riau) 3. Jalan Kolektor 2 yang berstatus jalan lintas nasional dan jalan

provinsi yaitu yang menghubungkan simpul-simpul:

a. Tanah Badantuang (Sijunjung) – Sitangkai (Kab. Tanah Datar) b. Simancuang (Kupitan) – Tanjung Ampalu (Koto VII)

c. Unggan (Sumpur Kudus – Kalo-kalo – Pamusian (Kab. Tanah Datar)

d. Kiliran Jao – Dusun Tinggi – Lubuk Tarantang – Alahan Panjang (Kab. Solok)

(11)

4. Jalan Lokal Primer yang bersatus sebagai jalan kabupaten menghubungkan simpul-simpul:

a. Paru – Durian Gadang b. Durian Gadang - Mangganti c. Silokek - Durian Gadang d. Batu Manjulur – Mundam Sakti e. Buluh Kasok – Langki

f. Langki – Lubuk Tarantang

g. Tanjung Bonai Aur – Taratak Batuang Pdg Laweh h. Sisawah – Mangganti

i. Mundam Sakti - Kandang Baru

j. Buluh Kasok – Sungai Sampie Kabupaten Solok k. Padang Tarok – Lipek Kain (Riau)

l. Solok Ambah – Aie Angek m. Ipuah Muaro – Palangki n. Pudak – Tanah Badantuang

o. Tanah Badantuang – STM Sijunjung p. Jl. Baru Kandang Baru – STM Sijunjung q. Jalan Baru Kandang Baru-Koto Tuo r. Batu Gandang – Batu Balang

5. Jalan Lingkungan yang bersatus sebagai jalan kabupaten menghubungkan simpul:

a. Jalan Lingkar Sei Tambang b. Jalan Pasar Padang Tarok

c. GSI Padang Sibusuk – Pamuatan d. GSI Padang Sibusuk – Koto Panjang e. Jalan SMK Sungai Tambang

f. Jalan Lingkar Kilran Jao g. Jalan Lingkar Palangki

h. Jalan Lingkar Tanjung Bonai Aur

i. Perumnas Selasah Indah – Jl Baru Kandang Baru j. Jalan Lingkar Mudik Takuang

(12)

k. Jalan Lingkar Sungai Tambang II l. Jalan Padang Tangah – Padang Tarok

Arahan pengembangan sistim terminal hingga tahun 2031 meliputi :  Fungsionalisasi terminal yang belum difungsikan dengan baik

 Optimalisasi pemanfaatan/penggunaan terminal sesuai dengan fungsinya.

 Pengembangan terminal untuk peningkatan kapasitas dan fungsi sesuai dengan pertumbuhan angkutan umum dan barang.

 Relokasi terminal yang menimbulkan dampak kemacetan/hambatan sistim jaringan lalu lintas atau untuk peningkatan kapasitas sesuai dengan pertumbuhan angkutan.

 Pembangunan baru terminal dengan adanya kebutuhan

Arahan pengembangan sistem terminal hingga tahun 2031 dapat dilihat pada Tabel

TABEL 3.3:

RENCANA PENGEMBANGAN SISTIM TERMINAL

NO TIPE LOKASI TERMINAL ARAHAN

1 A Kiliran Jao (Kamang Baru) Optimalisasi

2 B Tanah Badantuang /Muaro Sijunjung Pembangunan

3 C Tanjung Ampalu (Kec.Koto VII) Pembangunan

Tanjung Gadang (Kec.Tanjung Gadang) Pembangunan Padang Sibusuk (Kec.Kupitan) P embangunan

Kumanis(Kec. Sumpur Kudus) Pembangunan

Lubuk Tarok Pembangunan

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung, dan Hasil Rencana 2010

Pengembangan terminal regional tipe B, dengan kriteria sebagai berikut :

(13)

 Lokasi terletak di PKW/ PKWp dan/atau di PKL dalam jaringan trayek antar kota, antar provinsi (AKAP);

 Terletak di jalan arteri atau kolektor primer dengan kelas jalan minimum IIIB;

 Jarak antara terminal regional tipe B atau antara terminal regional tipe B dengan terminal regional tipe A sekurang-kurangnya 15 km;  Luas minimum 3 ha;

 Mempunyai akses masuk atau keluar jalan dari terminal minimum 50 m; dan

 Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan AKDP, Angkutan Perkotaan, serta Angkutan Pedesaan.

Sedangkan untuk pengembangan terminal regional tipe C, dengan mengacu kepada kriteria sebagai berikut :

 Lokasi terletak di PPL dalam jaringan trayek antar kota, antar provinsi (AKAP);

 Terletak di jalan arteri atau kolektor primer dengan kelas jalan minimum III C;

 Jarak antara terminal regional tipe B atau antara terminal regional tipe B dengan terminal regional tipe A sekurang-kurangnya 15 km;  Luas minimum 1 ha;

 Mempunyai akses masuk atau keluar jalan dari terminal minimum 50 m; dan

 Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan AKDP, Angkutan Perkotaan, serta Angkutan Pedesaan.

- Rencana Perkeretaapian

Arahan pengembangan kereta api di Kabupaten Sijunjung meliputi: a. Pengembangan Jaringan jalur Kereta api dan prasarananya

dari Padang-Padang Panjang-Solok- Muaro

b. Pengembangan Jaringan jalur Kereta api dan prasarananya dari Muaro- Teluk Kuantan- Rengat- Kuala Enok

c. Pembangunan stasiun barang dan penumpang kereta api tipe B di Muaro Sijunjung.

(14)

Gambar III.2:Peta Rencana Sistem Jaringan Transportasi

(15)

3.2.2 Rencana Sistem Jaringan Energi/Listrik

Kebutuhan listrik Kabupaten Sijunjung dilayani oleh PLN Cabang Solok dengan kapasitas daya sebesar 22.603.260 VA, yang terbagi menjadi tiga kantor pelayanan yaitu Ranting (gardu) Sitiung, Ranting Sijunjung dan Ranting Silungkang. Ranting Sitiung melayani sebagian besar wilayah Kamang Baru dan sebagian Tanjung Gadang. Ranting Sijunjung melayani wilayah Sijunjung, Koto VII, Sumpur Kudus, dan Lubuk Tarok. Sedangkan Ranting Silungkang melayani wilayah IV Nagari dan Kupitan.

Dari prakiraan kebutuhan daya energi listrik hingga tahun 2031 adalah kebutuhan domestik sebesar 79.780 Kwh dan Kebutuhan non domestik sebesar 23.934 Kwh, arahan pengembangan sistem jaringan energi listrik mencakup kebijakan pengembangan sistem jaringan listrik/energi untuk meningkatkan ketersediaan energi/ listrik bagi kegiatan permukiman dan kegiatan non permukiman. Sistem jaringan energi listrik dikembangkan untuk mendukung sistem aktivitas pada sentra-sentra kegiatan dan produksi. Oleh karena itu, pengembangannya dilakukan melalui pengembangan kelistrikan yang mampu mendukung kegiatan perekonomian, pengembangan kawasan andalan, kawasan tertentu, dan kawasan tertinggal, melalui pengembangan jaringan kawat saluran udara, kabel bawah tanah serta pengembangan sistem interkoneksi Sumatera.

Pengembangan sistem jaringan energi untuk peningkatan kapasitas pembangkit listrik dilakukan dengan kriteria :

a. Mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan di kawasan perkotaan perdesaan, dan pulau-pulau kecil;

b. Mendukung pemanfaatan teknologi tinggi yang mampu menghasilkan energi untuk mengurangi ketergantungan sumber energi tak terbaharukan;

c. Berada pada lokasi aman dari bahaya bencana alam dan aman terhadap kegiatan lain;

d. Tidak berada pada kawasan lindung.

Sedangkan pengembangan sistem jaringan energi listrik ditetapkan dengan kriteria :

(16)

a. Mendukung ketersediaan pasokan tenaga listrik untuk kepentingan di kawasan perkotaan, perdesaan, dan pulau-pulau kecil;

b. Melintasi kawasan permukiman, wilayah sungai, laut, hutan, pertanian, dan jalur transportasi;

c. Mendukung pemanfaatan teknologi tinggi yang mampu menghasilkan energi untuk mengurangi ketergantungan sumber energi tak terbarukan; Selain dari PLN dan PLTA, penyediaan tenaga listrik yang andal, efisien dan murah di daerah ini perlu dipertimbangkan karena beberapa hal diantaranya :

1. Terdapatnya potensi sumber energi primer terbaharukan, seperti tenaga air.

2. Kemungkinan dibutuhkannya pembangkit daerah untuk penyeimbang (regional balance) guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pada jaringan interkoneksi.

3. Dengan pengembangan Pembangkit Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Berdasarkan sumber energi primer yang ada, maka jenis pembangkit tenaga listrik yang dapat dibangun di daerah ini antara lain:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang potensinya terdapat di Batang Kuantan Durian Gadang sebesar 26 MW, Sumpur Kudus 19,9 KW, Langki 10 KW, Sisawah 24 KW, dan Unggan 33, 7 KW.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dapat dikembangkan pada wilayah jorong-jorong yang sulit terjangkau jaringan listrik negara seperti di Nagari Lubuk Tarantang secara keseluruhan, jorong Sei Abu Nagari Kandang Baru, Jorong Pangkahan Sei Laban Nagari Tamparugo, Jorong Tandikek Nagari Timbulun, dan lainnya.

3. Rencana penambahan jaringan listrik negara diarahkan terutama ke Nagari Durian Gadang, Nagari Silokek, dan Nagari Solok Ambah (Kecamatan Sijunjung), Nagari Lubuk Tarantang (Kecamatan Kamang Baru)

Rencana pengembangan jaringan listrik di daerah ini, termasuk jaringan SUTT oleh PLN, dapat dilihat pada Lampiran Peta Rencana Pengembangan JaringanListrik.

(17)

Gambar III.3: Peta Rencana Jaringan Energi

(18)

3.2.3 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

Salah satu modal daerah untuk menarik investasi dan sekaligus meningkatkan perekonomian wilayah adalah tersedianya infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Saat ini telekomunikasi nirkabel sudah bertumbuh kembang di Kabupaten Sijunjung, dimana sampai tahun 2009 sudah beroperasi 4 operator telekomunikasi nirkabel. Total BTS yang telah terpasang di wilayah Kabupaten Sijunjung adalah 14 unit yang tersebar di seluruh kecamatan. Mengingat besarnya peran telekomunikasi memerlukan dukungan dari teknologi informasi seperti telepon nirkabel dan internet, maka pengelolaan infrastruktur telekomunikasi yang cenderung berteknologi tinggi ini perlu lebih baik lagi, seperti perlunya penggunaan bersama BTS (join provider). Satu BTS dapat digunakan secara bersama dari 3-7 provider. Efisiensi ini tidak saja akan mengurangi biaya masing-masing provider tapi juga akan menciptakan estetika permukiman dan pengurangan dampak negatif dari system BTS tersebut, seperti pengurangan sebaran (radius) radiasi dari pancaran elektromagnetik BTS tersebut. Pengembangan jaringan internet ke seluruh kantor kecamatan dan lembaga pelayanan publik lainnya. Pemanfaatan teknologi informasi juga akan meningkatkan profesionalitas, efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas kerja pemerintahan, baik secara internal maupun eksternal.

Mengingat daerah Sijunjung yang berada pada jalur lintas perdagangan, namun tingkat aksesibilitas yang tidak terlalu tinggi, serta mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar, terutama hasil pertanian, perkebunan dan pariwisata, maka pengembangan komunikasi melalui internet menjadi sangat penting dikembangkan. Saat ini pemasaran produk suatu kabupaten terutama pemasaran pariwisata perlu dilakukan melalui internet, baik oleh pemerintah, dan swasta. Oleh karena itu pengembangan prasarana telekomunikasi diarahkan sebagai berikut:

(19)

1. Pengembangan sistem terestrial yang terdiri dari sistem kabel, sistem seluler; dan sistem satelit sebagai penghubung antara pusat kegiatan dan atau dengan pusat pelayanan.

2. Pengembangan prasarana telekomunikasi dilakukan hingga ke kawasan perdesaan yang belum terjangkau sarana prasarana telekomunikasi.

3. Pengembangan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan pelayanan sosial dan ekonomi wilayah seperti kegiatan pemerintahan, pariwisata, industri, agropolitan, minapolitan, dan kawasan wisata.

3.2.4 Rencana Pengembangan Sistem Sumber Daya Air

Rencana pengembangan sumber daya air ke depan untuk Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut:

1. Rencana pengembangan prasarana sumber daya air meliputi konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

2. Pengembangan, pengelolaan dan konservasi air sungai serta sumber air lainnya, antara lain embung/bendungan, waduk, dan bangunan penampung air lainnya untuk penyediaan air baku di seluruh kecamatan.

3. Peningkatan dan pemeliharaan sumberdaya air yang berskala regional guna menjaga kelestarian lingkungan dilakukan pada seluruh sungai.

4. Peningkatan pengairan irigasi teknis, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang tersebar di seluruh kecamatan. 5. Pemanfaatan sumber daya air baku untuk keperluan air minum

(PAM) terutama untuk kawasan perkotaan seperti sumber air Batang Karimo di Kecamatan Lubuk Tarok yang mampu menjangkau beberapa kecamatan disekitarnya.

Adapun sumber air baku untuk penduduk Kabupaten Sijunjung yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih adalah:

(20)

Tabel 3.4:

SUMBER AIR DAN DEBIT AIR DI KABUPATEN SIJUNJUNG

NO NAGARI JORONG

SUMBER

JENIS NAMA

DEBIT (1/DT)

1 Sungai Betung Koto S. Betung Air Permukaan Hulu Mudiak Batu 2 Pasar S.Betung Air Permukaan Tunggang 2 2 Kunpar Kunangan Air Permukaan Sungai Kalompaian 5 3 Sungai Lansek

Lubuk Tarantang Air Permukaan Batang Sai 10 Dusun Tinggi II Air Permukaan Batang Sangsong 40 Talang/Sungai A Air Permukaan Mudiak Karangan 25

4 Aie Amo

Maloro Air Permukaan Batang Sipisang 25 Banjar Tengah Air Permukaan Batang Tampuih 30 Lubuk Kapiek Air Permukaan Batang Takudo 10 Aie Amo I Air Permukaan Batang Pisang 2 Tanjung Kaliang Air Permukaan Mudiak Tumpang 40 5 Muaro Takung

Kiliran Jao Air Permukaan Batang pauh 3

Koto Lamo Air Permukaan Bayan 20

Dusun Tinggi Air Permukaan Mundam 4

6

Taratak baru Lubuak Cupak Air Permukaan Sungai Dingin 5 Ranah Palam Air Permukaan Batang Malun 10 7 Langki Liambang Air Permukaan Sungai Sariak 4 8 Timbulun Koto Sinyamu Air Permukaan Batang Sureh Laweh 10 Tandikek Air Permukaan Batang Lurah Amparun 10 9 Tanjung Lolo Bukik Sabalah Air Permukaan Batang Lansek 3 Koto Tanjung Lolo Air Permukaan Mudiak Dareh 3

10 Pulasan

Ambacang Air Permukaan Sungai Kancai 3 Koto Pulasan Air Permukaan Sungai dingin 2 Sungai Kandi Air Permukaan Sungai Kandi 3 Pasa Pulasan Air Permukaan Batang Kati 10 Padang Laweh Air Permukaan Batang Dikek 5 11 Sibakur

Bancah Air Permukaan Batang Talu 3

Koto Sibakua Air Permukaan Sungai Durian 3 Lubuk Tolang Air Permukaan Mudiak Baliak 3 12 Tanjung Gadang

Kayu Gadih Air Permukaan Bukik Talang Andeh 3

Pandam Air Permukaan Mudiak Cupak 3

Sungai Napa Air Permukaan Sungai Kalambai 10 Mudiak Malieh Air Permukaan Mudiak Nilam 3 13 Lalan

Batang Lalan Air Permukaan Bukit Ambacang 2 Batu Ajuang Air Permukaan Pincuran Loso 2

Sikaladi Air Permukaan Karomie 5

14 Lubuk Tarok

Andopan Air Permukaan Tunggu Buto 3

Latang Air Permukaan Sepundung 4

Tigo Korong Air Permukaan Batang Posan 2 Silalak Kulik Air Permukaan Batang Karimo 150 15 Buluh Kasok

Koto Buluh Air Permukaan Kapau 4

Silongo Air Permukaan Mudiak Mulu 2

Taratak Air Permukaan Pinsuran dagang 5

(21)

16 Palangki Tanhung Udani Air Permukaan Batang Malutu 3 17 Koto Tuo Rantau Jambu Air Permukaan batang Palangki 10 18 Koto Baru Simpang Ampek Air Permukaan Susuan 5

Pasar Koto Baru Air Permukaan Batang Suo 5

19 Mundam sakti Ranah Pasa Air Permukaan Sungai Joniah 5 Kampung Pinang Air Permukaan Batang Karomia 10

20 Padang Sibusuk Kepalo Koto Air Permukaan Batang Lasi 10 21 Kampung Baru Dusun Air Permukaan Singgolang 3 22 Batu Manjulur Barat Air Permukaan Batang Sitonam 10

Timur Air Permukaan Batang Sitonam 10

23 Limo Koto Bukit Bual Air Permukaan Sungai Pandan 5 24 Guguk Buluh Rotan Air Permukaan Titian Tareh 3

25 Unggan

taratak Aro Air Permukaan Bawah Bangau 5 Koto Unggan Air Permukaan Muaro Baling 5 Unggan Bukit Air Permukaan Sei Bungo 10 taratak Aro Air Permukaan Lurah Nan Panjang 5

26 Silantai

Sepakat Air Permukaan Sei Kalumpang 10 Ujuang Koto Air Permukaan Batang Kinkin 10 Koto ateh Air Permukaan Batang Saik 10

27 Sumpur Kudus

Pintu Rayo

Air Permukaan Batang Suami 15

Mata Air Lurah Kapeh 5

Air Permukaan Batang Karongan 15 Taratak Ujung Luhak Air Permukaan Batang Suami 15 Taratak tangah Air Permukaan Mudiak Daliah 10 Taratak Calau Air Permukaan Mudiak Manaih 10 Taratak Uncang Labuah Air Permukaan Batang Baru 10 Kampung Baru Air Permukaan Sungai Tolang 5

Tombang Mata Air Bukik Kijang 10

Mata Air Simonduang 10

28 Tanjung Bonai Aur Koto Tinggi Air Permukaan Batang Poliki 15 Benai Air Permukaan Batang Songki 10

29 Kumanis

Kumanis Mata Air Mudiak Parik 8

Tanjung Alam Mata Air Batang Kubang 10

Tanjung Raya Mata Air Bulakan 10

30 Manganti

Tapi Balai Air Permukaan Batang Manganti 10 Balai Lamo Air Permukaan Sungai Piplu 10 Taruko Air Permukaan Batang Bateh 15

31 Tamparungo

Sitongek Air Permukaan Mudiak Murai 5 Pangkahan Air Permukaan Batang Pangkahan 10

Simaru Air Permukaan Batu Peti 10

32 Sisawah

Simawik Air Permukaan Batang Pisang Kolek 10 Rumbai Air Permukaan Sungai Sikam 12 Koto Sisawah Air Permukaan Batang Mintato 10 Koto Baru Air Permukaan Sungai Silasi 10

33 Durian Gadang

Koto Mudiak Air Permukaan Batang Tango 2 Koto Ilie Air Permukaan Batang Tango 2 Pinang Air Permukaan Sungai Singgam 3 Tanggalo Air Permukaan Batang Duran 10 Air Permukaan Sungai Suyia 10

(22)

Silukah Air Permukaan Batang Luka 3

34 Silokek Sangkiamo Air Permukaan Sungai Sangkiamo 10 Tanjung Medan Air Permukaan Batang Taye 3

35 Muaro Subarang Sukam Air Permukaan pincuran Tujuah 3 36 Sijunjung Batang Ranah Air Permukaan Sungai Tolang 5

Pudak Air Permukaan Batang Langgo 3

37 Kandang Baru Sungai abu Air Permukaan Sungai Gunung 15

38 Paru Paru Air Permukaan Batang Mangan 15

Bukik Buar Air Permukaan Sungai Bodi 8

39 Solok Ambah

Koto Ranah Air Permukaan Kariang-Kariang 5 Koto Mudiak Air Permukaan Mudiak Pincuran 1.5 Bukik Tujuah Takuang Air Permukaan Lubuak Lundak 10

40 Aie Angek Padang Doto Air Permukaan Sido Kociek 1.5

Aie Angek Air Permukaan Batang Ampak 20

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabuapten Sijunjung

Jaringan Irigasi: Berdasarkan inventarisasi data irigasi Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Sijunjung tahun 2009 terdapat potensi Irigasi seluas 12.303 Ha sawah namun yang berfungsi dengan cukup baik hanya 4.495,50 hektar saja dan tidak lagi berfungsi 1.150 hektar sawah. Ini artinya penangan masalah irigasi kedepan perlu mendapat perhatian serius sebagai salah satu aspek penting untuk menjaga ketahanan pangan di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Sijunjung.

Bentangan alam di Kabupaten Sijunjung yang berbukit-bukit dan persawahan yang rata-rata berada pada lokasi yang berjauhan dengan luasan yang tidak terlalu luas mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan bendungan irigasinya demi terpenuhinya luasan sawah yang memiliki irigasi.

Berikut ini merupakan daerah irigasi yang sudah terinventarisir yang menjadi kewenangan Kabupaten Sijunjung beserta rencana daerah irigasi tambahan pada masing-masing kecamatan:

(23)

Tabel 3.5:

Daftar Jaringan Irigasi Terinventarisir

dan Rencana Tambahan Daerah Irigasi di Kabupaten Sijunjung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. SUMPUR KUDUS 1,816.00 1,629.00 255.50 1,619.00 1,283.50

A. IRIGASI INVENTARIS 1,002.00 815.00 255.50 815.00 519.50

1 Unggan 130826000 Siminai ST 40.00 40.00 - 40.00 40.00 2 Unggan 130827000 Lubuk Mandahiling ST 70.00 70.00 - 70.00 70.00 3 Silantai 130838000 Sawah Manangah ST 50.00 27.00 - 27.00 27.00 4 Silantai 130839000 Bandar Gadang ST 49.00 49.00 - 49.00 49.00 5 Sumpur Kudus 130828000 Bandar Tampa ST 54.00 54.00 - 54.00 54.00 6 Sumpur Kudus 130829000 Bandar Koto Tuo ST 28.00 28.00 - 28.00 28.00 7 Sumpur Kudus 130830000 Bandar IX Lurah ST 192.00 192.00 - 192.00 100.00 8 Sumpur Kudus 130837000 Lubuk Rumbio ST - - - - -9 Mengganti 130831000 Batang Sitaok ST 150.00 35.00 115.00 35.00 35.00 10 Tj. Bonai Aur 130833000 Batang Paliki ST 75.00 75.00 45.00 75.00 30.00 11 Tj. Bonai Aur 130834000 Batang Puntian ST 75.00 66.00 28.00 66.00 35.00 12 Sisawah 130832000 Sei. Lantung ST 100.00 60.00 - 60.00 -13 Kumanis 130835000 Bandar Talao ST 50.00 50.00 27.00 50.00 23.00 14 Kumanis 130836000 Sawah Lawas ST 69.00 69.00 40.50 69.00 28.50

B.USULAN INVENTARIS 814.00 814.00 - 804.00 764.00

1Unggan - Cimanting Mudik ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

2Unggan - Cimanting Hilir SD 18.00 18.00 - 18.00 18.00

2Unggan - Bandar Sopan SD 8.00 8.00 - 8.00 8.00

3Unggan - Situgar SD 30.00 30.00 - 30.00 30.00

4Silantai - Sungai Koto ST 21.00 21.00 - 21.00 21.00

5Silantai - Badar Taye ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

6Silantai - Batang Tampus SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00

7Sp.Kudus - Bandar Pulai ST 25.00 25.00 - 25.00 15.00

8Sp.Kudus - Bawah Rumah ST 35.00 35.00 - 25.00 25.00

9Sp.Kudus - Sungai Koto ST 40.00 40.00 - 40.00 40.00

10Sp.Kudus - Mudik Manui ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

11Mangganti - Cubadak SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00

12Mangganti - Ipuh ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00

13Mangganti - Sawah Subarang SD 8.00 8.00 - 8.00 8.00

14Mangganti - Bawah Rumah ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

15Mangganti - Sawah Tangah ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

16Siawah - Sungai Malutu ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

17Sisawah - Kabun ST 60.00 60.00 - 60.00 30.00

18Tamparungo - Tabek Penti ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

19Tamparungo - Sipuah ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00

20Tj.Bonai Aur - Tabek Sanin ST 28.00 28.00 - 28.00 28.00

21Tj.Bonai Aur - Batang Sariau ST 300.00 300.00 - 300.00 300.00

22Tj.Bonai Aur - Guguk Namo SD 18.00 18.00 - 18.00 18.00 TIDAK BERFUNGSI MUSIM PENGHUJAN (Ha) MUSIM KEMARAU (Ha) No. KECAMATAN/NAGARI NOMOR

REGISTRASI NAMA DAERAH IRIGASI JENIS JARINGAN IRIGASI KETERSEDIAAN AIR LUAS AREAL (Ha)

RENCANA POTENSIAL

(24)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

II. KOTO VII 310.00 292.00 8.00 307.00 183.00

A. IRIGASI INVENTARIS 168.00 150.00 8.00 150.00 80.00

1 Bukit Bual 130823000 Sungai Pandan ST 68.00 68.00 - 68.00 28.00

2 Padang Laweh 130824000 Pulau Basung ST 50.00 32.00 - 32.00 32.00

3 Guguak 130825000 Tabek Gadang ST 50.00 50.00 8.00 50.00 20.00

B.USULAN INVENTARIS 142.00 142.00 - 157.00 103.00

1 Bukit Bual Anggang Besar SD 20.00 20.00 - 20.00 15.00

2 Bukit Bual Rangkiang SD 7.00 7.00 - 7.00 7.00

3 Guguak Ampang Buluh Rotan ST 30.00 30.00 - 30.00 20.00

4 Guguak Sopan Kuning SD 25.00 25.00 - 25.00 15.00

5 Padang Lawas Ampang Kurayo ST 25.00 25.00 - 25.00 15.00

6 Padang Lawas Sungai Bage ST 10.00 10.00 - 25.00 6.00

7 Padang Lawas Sei. Darandang ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

III. KUPITAN 1,029.00 734.00 - 734.00 548.00

A. IRIGASI INVENTARIS 939.00 644.00 - 644.00 458.00

1 Padang Sibusuk 130811000 Tandikek ST 162.00 162.00 - 162.00 60.00

2 Padang Sibusuk 130812000 Ampang Nagari ST 42.00 42.00 - 42.00 30.00

3 Padang Sibusuk 130817000 Batang Lasi ST 200.00 60.00 - 60.00 60.00

4 Padang Sibusuk 130999046 Sawah Guguk ST 33.00 33.00 - 33.00 20.00

5 Padang Sibusuk 130999045 Palak Kudo ST 55.00 55.00 - 55.00 30.00

6 Padang Sibusuk 130999044 Datar Beringin ST 42.00 42.00 - 42.00 20.00

7 Padang Sibusuk 130816000 Btg. Lawas Kupitan ST 306.00 208.00 - 208.00 208.00

8 Pamuatan Lubuk Paraku ST 99.00 42.00 - 42.00 30.00

B.USULAN INVENTARIS 90.00 90.00 - 90.00 90.00

1 Padang Sibusuk Batang Gozan ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

2 Padang Sibusuk Sawah Lawas ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

3 Padang Sibusuk Ulu Lolo ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00

4 Kampung Baru Basrah ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

IV. IV NAGARI 1,518.00 920.00 20.00 950.00 829.00

A. IRIGASI INVENTARIS 1,037.00 469.00 - 469.00 396.00

1 Koto Baru 130818000 Batang Tape ST 100.00 100.00 - 100.00 50.00

2 Mundam Sakti 130819000 Sikoramir ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

3 Koto Baru 130821000 Batang Suo ST 808.00 240.00 - 240.00 240.00

4 Koto Baru 130822000 Batang Ambatan SD 53.00 53.00 - 53.00 30.00

5 Mundam Sakti 130820000 Bandar Gadang MS ST 51.00 51.00 - 51.00 51.00

B.USULAN INVENTARIS 481.00 451.00 20.00 481.00 433.00

1 Mundam Sakti Ampang Alai ST 50.00 50.00 - 50.00 45.00

2 Mundam Sakti Sawah Juar ST 23.00 23.00 - 23.00 23.00

3 Mundam Sakti Balimbing ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00

4 Mundam Sakti Lurah Batu Kudo ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

5 Mundam Sakti Batu Harimau ST 33.00 33.00 - 33.00 20.00

(25)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 Koto Baru Batang Tape ST 100.00 100.00 - 100.00 100.00 8 Koto Baru Batu Hampar ST 35.00 35.00 - 35.00 35.00 9 Koto Baru Sigantingan ST 24.00 24.00 - 24.00 24.00 10 Koto Baru Batang Sudu ST 41.00 41.00 - 41.00 41.00 11 Koto Baru Batang Situarang ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00 12 Koto Baru Batang Tabek SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00 13 Koto Baru Sungai Kilang ST 14.00 14.00 - 14.00 14.00 14 Palangki Air Busuk ST 28.00 28.00 - 28.00 28.00 15 Palangki Sei. Jernih ST 50.00 20.00 20 50.00 20.00

V. SIJUNJUNG 1,879.00 1,656.00 318.00 1,533.00 1,015.00

A. IRIGASI INVENTARIS 1,084.00 921.00 258.00 738.00 310.00

1 Sijunjung 130840000 Pincuran VII ST 70.00 70.00 - 70.00 -2 Sijunjung 130841000 Batang Lango ST 60.00 60.00 - 60.00 -3 Sijunjung 130842000 Batang Tinggolang ST 64.00 64.00 - 64.00 30.00 4 Sijunjung 130843000 Batang Patikin ST 44.00 44.00 - 44.00 -5 Pematang Panjang 130844000 Batang Kumpai ST 85.00 85.00 - 85.00 -6 Muaro 130999060 Sungai Mani ST 65.00 65.00 20.00 45.00 20.00 7 Aie Angek 130839000 Batang Sampek ST 45.00 45.00 - 45.00 45.00 8 Aie Angek 130850000 Batang Pulasan ST 50.00 50.00 - 50.00 50.00 9 Aie Angek 130851000 Padang Doto SD 100.00 25.00 - 100.00 25.00 10 Aie Angek 130852000 Batang Lagung ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 11 Paru 130840000 Sei. Tombang ST 40.00 40.00 - 40.00 40.00 12 Paru 130840000 Batang Liau ST 273.00 273.00 238.00 35.00 -13 Paru 130840000 Batang Sikumbu ST 45.00 45.00 - 45.00 45.00 14 Solok Ambah 130840000 Ulu Takung ST 118.00 30.00 - 30.00 30.00

B.USULAN INVENTARIS 795.00 735.00 60.00 795.00 705.00

1 Sijunjung Batang Mangun ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 2 Sijunjung Batang Sialang SD 20.00 20.00 - 20.00 20.00 3 Pematang Panjang Damar- damar SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00 4 Muaro Sungai Rambutan ST 35.00 35.00 - 35.00 35.00

5 Sijunjung Tabek ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00

6 Durian Gadang Batang Sao-sao ST 33.00 33.00 - 33.00 33.00 7 Durian gadang Batang Kuayan ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 8 Durian gadang Mudik Luai ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 9 Durian gadang Batang Bakuang ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00 10 Durian gadang Sopan SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00 11 Durian gadang Batang Siir ST 26.00 26.00 - 26.00 26.00 12 Durian gadang Mudik Kako SD 35.00 35.00 - 35.00 35.00 13 Durian gadang Batang Lisikan ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 14 Durian gadang Batang Bogak ST 30.00 20.00 10.00 30.00 20.00 15 Aie Angek Batang Betung ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00 16 Aie Angek Tabek Pondom ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00 17 Aie Angek Batang Salosa SD 25.00 25.00 - 25.00 25.00 18 Aie Angek Dokociak ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 19 Aie Angek Sei. Ibei SD 10.00 10.00 - 10.00 10.00 20 Aie Angek Paruh Jantan ST 25.00 25.00 25.00 10.00 21 Aie Angek Batang Batuang ST 15.00 15.00 - 15.00 -22 Silokek Muaro Temawi SD 17.00 17.00 - 17.00 17.00

23 Silokek Tantuo SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00

24 Silokek Batang Tae SD 17.00 17.00 - 17.00 17.00

25 Paru Mudik Paru ST 60.00 60.00 - 60.00 60.00

26 Paru Koto Tangah ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

27 Sijunjung Batang Mangun ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

28 Sijunjung Tabek ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00

29 Sijunjung Batang Sialang SD 5.00 5.00 - 5.00 5.00 30 Muaro Sungai Rambutan ST 35.00 20.00 15.00 35.00 20.00 31 Solok Ambah Mudik Simpang ST 30.00 15.00 15.00 30.00 15.00 32 Solok Ambah Bukit Bajak ST 30.00 15.00 15.00 30.00 15.00 33 Pematang Panjang Bandar Purin ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 34 Pematang Panjang Ulu Kajai ST 35.00 30.00 5.00 35.00 30.00 35 Pematang Panjang Damar- Damar SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00

(26)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

VI. LUBUK TAROK 661.00 651.00 - 661.00 457.00

A. IRIGASI INVENTARIS 340.00 340.00 - 340.00 196.00

1 Lubuk Tarok 130848000 Andopan ST 60.00 60.00 - 60.00 60.00 2 Lubuk Tarok 130847000 Mudik Latang ST 36.00 36.00 - 36.00 36.00 3 Lubuk Tarok 130846000 Kalang Batang ST 27.00 27.00 - 27.00 27.00 4 Buluh Kasab 130846000 Tabek Lolo ST 23.00 23.00 - 23.00 23.00 5 Sikaladi 130855000 Mudik Air ST 96.00 96.00 - 96.00 50.00 6 Lalan 130845000 Batang Talaok ST 98.00 98.00 - 98.00

-B.USULAN INVENTARIS 321.00 311.00 - 321.00 261.00

1 Lubuk Tarok Sungai Pencong ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 2 Lubuk Tarok Palintangan ST 35.00 35.00 - 35.00 10.00 3 Lubuk Tarok Padang Bariang ST 32.00 32.00 - 32.00 32.00 4 Lubuk Tarok Sei. Alahan Panjang ST 30.00 30.00 - 30.00 15.00 5 Lubuk Tarok Korong Tingga ST 30.00 30.00 - 30.00 20.00 6 Lubuk Tarok Sipunduang ST 11.00 11.00 - 11.00 11.00 7 Lubuk Tarok Tabek Selok ST 19.00 19.00 - 19.00 19.00 8 Lubuk Tarok Tabek Patopang SD 13.00 13.00 - 13.00 13.00 9 Lubuk Tarok Batang Ebang ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 10 Lubuk Tarok Pematang Kubang ST 30.00 20.00 - 30.00 20.00

11 Lalan Cerek Kendi ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

12 Buluh Kasok Ampang Bajanjang ST 17.00 17.00 - 17.00 17.00 13 Buluh Kasok Panyiaran ST 17.00 17.00 - 17.00 17.00 14 Buluh Kasok Tabek Ganting Sariak ST 16.00 16.00 - 16.00 16.00 15 Buluh Kasok Sungai Koto ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 16 Buluh Kasok Mudik Malun ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00

VII. TANJUNG GADANG 1,502.00 1,382.00 120.00 1,502.00 1,352.00

A. IRIGASI INVENTARIS 328.00 328.00 - 328.00 298.00

1 Tanjung Lolo 130861000 Batang Dareh ST 26.00 26.00 - 26.00 26.00 2 Pulasan 130869000 Tabek Alai ST 27.00 27.00 - 27.00 27.00 3 Pulasan 130891000 Tabek Taratak ST 53.00 53.00 - 53.00 53.00 4 Pulasan 130999057 Lubuk Rimbo ST 32.00 32.00 - 32.00 32.00 5 Langki 130999056 Pangkal Jalan ST 27.00 27.00 - 27.00 27.00 6 Langki 130999058 Batang Liambang ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 7 Tanjung Lolo 130860000 Batang Lansek TL ST 28.00 28.00 - 28.00 28.00 8 Sibakur 130999055 Sei. Belimbing ST 110.00 110.00 - 110.00 80.00

B.USULAN INVENTARIS 1,174.00 1,054.00 120.00 1,174.00 1,054.00

1 Tanjung Gadang Lubuk Timbulun ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 2 Tanjung Gadang Kayu Gadis ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 3 Tanjung Gadang Mudik Simpang ST 17.00 17.00 - 17.00 17.00 4 Tanjung Gadang Mudik Cupak ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 5 Tanjung Gadang Mudik Malih ST 17.00 17.00 - 17.00 17.00 6 Tanjung Gadang Batu Garunggang ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00 7 Tanjung Gadang Tabek Sago ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 8 Tanjung Gadang Mudik Nyura SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00 9 Tanjung Gadang Mudik Botong Besar ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 10 Tanjung Gadang Sungai Napar SD 20.00 15.00 5.00 20.00 15.00 11 Tanjung Lolo Batang Gayu SD 25.00 25.00 - 25.00 25.00 12 Tanjung Lolo Batang Tarusan ST 30.00 20.00 10.00 30.00 20.00 13 Tanjung Lolo Batang Talang TL ST 50.00 20.00 30.00 50.00 20.00 14 Tanjung Lolo Batang Dikat ST 38.00 38.00 - 38.00 38.00 15 Tanjung Lolo Tapian Batu SD 40.00 25.00 15.00 40.00 25.00 16 Tanjung Lolo Sungai Lulur ST 35.00 20.00 15.00 35.00 20.00 17 Tanjung Lolo Batang Dareh ST 26.00 26.00 - 26.00 26.00 18 Pulasan Batang Pire ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00 19 Pulasan Sungai Talang ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 20 Pulasan Mudik Ampalu ST 40.00 40.00 - 40.00 40.00 21 Pulasan Sungai Rambutan ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 22 Pulasan Batang Salano ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 23 Pulasan Sungai Kandi ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00

(27)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 24 Pulasan Taratak Dalam ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00 25 Sibakur Padang Laweh ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 26 Sibakur Lindang Lawas ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 27 Sibakur Batang Kasai ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 28 Sibakur Ranah Tanjung bungo ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 29 Sibakur Batang Telor ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00 30 Sibakur Durian Rambai ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00 31 Langki Liambang ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 32 Langki Sei. Taruko SD 25.00 25.00 - 25.00 25.00 33 Langki Cupak Lombiek ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 34 Langki Sungai Tanjung ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 35 Langki Sungai Sariek ST 50.00 25.00 25.00 50.00 25.00 36 Langki Siladang ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 37 Langki Sungai Karambi ST 40.00 30.00 10.00 40.00 30.00 38 Langki Sungai Linggo ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 39 Langki Batang Kumuih ST 60.00 50.00 10.00 60.00 50.00 40 Taratak Baru Mudik Malau ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 41 Taratak Baru Mudik Itang SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00 42 Taratak Baru Mudik Antuan ST 5.00 5.00 - 5.00 5.00 43 Timbulun Batu Ranjau ST 35.00 35.00 - 35.00 35.00 44 Timbulun Mudik Ikek ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00 45 Timbulun Tandikat ST 8.00 8.00 - 8.00 8.00 46 Timbulun Ampang Tabek Surau ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 47 Timbulun Tabek Timbulun ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00 48 Timbulun Sungai Napar ST 8.00 8.00 - 8.00 8.00 49 Timbulun Mudik Tombang ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 50 Timbulun Pincuran Agung ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

VIII. KAMANG BARU 3,560.00 2,730.00 429.00 2,216.00 1,816.00

A. IRIGASI INVENTARIS 2,598.00 1,813.00 389.00 1,254.00 899.00

1 Sei. Betung 130999053 Batang Samek SD 193.00 116.00 - 116.00 116.00 2 Aie Amo 130999054 Batang Kaban ST 100.00 12.00 - - -3 Aie Amo 130999047 Sungai Langkok ST 275.00 30.00 - - -4 Aie Amo 130870000 Aie Amo ST 308.00 75.00 - 75.00 40.00 5 Aie Amo 130867000 Batu Hampar I ST 176.00 176.00 - 116.00 116.00 5 Aie Amo 130999042 Batu Hampar II ST 273.00 273.00 57.00 148.00 48.00 7 Kamang 130859000 Batang Moran ST 75.00 40.00 - 40.00 15.00 8 Sei. Lansek 130864000 Batang Sikayan ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 9 Sei. Lansek 130999052 Batang Talang LT SD 15.00 15.00 - 15.00 15.00 10 Sei. Lansek 130999049 Batang Mingkudu SD 33.00 33.00 - 33.00 33.00 11 Sei. Lansek 130999048 Sei. Kambing/SAI SD 30.00 30.00 22.00 8.00 8.00 12 Sei. Lansek 130999042 Batang Lansek SL ST 33.00 33.00 - 33.00 33.00 13 Kamang 130818000 Batang Karing ST 100.00 35.00 33.00 2.00 -14 Sei. Betung 130865000 Sei. Betung ST 228.00 228.00 - 228.00 100.00 15 Kunangan 130857000 Sei. Samek ST 458.00 456.00 277.00 179.00 179.00 16 Kunangan 130872000 Batu Kapur ST 71.00 71.00 - 71.00 71.00 17 Muaro Takung 139990520 Muaro Somo ST 100.00 60.00 - 60.00 60.00 18 Kamang 130858000 Sei. Talang ST 115.00 115.00 - 115.00 50.00

B.USULAN INVENTARIS 962.00 917.00 40.00 962.00 917.00

1 Air Amo Sungai Durian ST 31.00 31.00 - 31.00 31.00 2 Air Amo Simangul ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00 3 Air Amo Lb.Gadang/Tabek Gdg. ST 18.00 18.00 - 18.00 18.00 4 Air Amo Guguk Kasak ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00 5 Air Amo Padang Alai ST 11.00 11.00 - 11.00 11.00 6 Air Amo Bandar Kampung ST 30.00 20.00 10.00 30.00 20.00 7 Air Amo Durian Kecil ST 75.00 40.00 30.00 75.00 40.00 8 Air Amo Hulu Pangian ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 9 Air Amo Sikapuak ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00 10 Kamang Batang Cogar ST 8.00 8.00 - 8.00 8.00

(28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 Kamang Tabek Doto ST 10.00 10.00 - 10.00 10.00

12 Kamang Tambang Tangah SD 18.00 18.00 - 18.00 18.00

13 Kamang Sungai Jernih SD 20.00 20.00 - 20.00 20.00

14 Sungai Betung Sikunik I ST 14.00 14.00 - 14.00 14.00

15 Sungai Betung Sikunik II ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

16 Sungai Betung Subarang Mesjid ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

17 Sungai Betung Lubuk Poriang ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

18 Sungai Betung Beringin ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

19 Sungai Betung Sawah Liat ST 20.00 20.00 - 20.00 20.00

20 Sungai Betung Batu Badinding ST 30.00 30.00 - 30.00 30.00

21 Sungai Betung Sawah Tanjung SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00

22 Sungai Betung Batang Sajid SD 11.00 11.00 - 11.00 11.00

23 Sungai Betung Batang Dangai SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00

24 Sungai Lansek Antonangan ST 37.00 37.00 - 37.00 37.00

25 Sungai Lansek Batang Barangan ST 35.00 35.00 - 35.00 35.00

26 Sungai Lansek Batang Sikayan ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00

27 Sungai Lansek Batang Gobah ST 29.00 29.00 - 29.00 29.00

28 Sungai Lansek Batang Sungkik-sungkik ST 47.00 47.00 - 47.00 47.00

29 Sungai Lansek Sungai Jao ST 28.00 28.00 - 28.00 28.00

30 Sungai Lansek Sungai Kambing/SAI SD 30.00 30.00 - 30.00 30.00

31 Sungai Lansek Batang Bungkar ST 21.00 21.00 - 21.00 21.00

32 Sungai Lansek Batang Tarusan ST 15.00 15.00 - 15.00 15.00

33 Sungai Lansek Sungai Lulur SD 20.00 20.00 - 20.00 20.00

34 Sungai Lansek Sungai Ampai SD 12.00 12.00 - 12.00 12.00

35 Sungai Lansek Tapian Batu SD 18.00 18.00 - 18.00 18.00

36 Sungai Lansek Batang Taye SD 14.00 14.00 - 14.00 14.00

37 Takuang Batang Tuo ST 40.00 40.00 - 40.00 40.00

38 Takuang Sungai Pauh ST 25.00 25.00 - 25.00 25.00

39 Takuang Hulu Pangian ST 12.00 12.00 - 12.00 12.00

40 Takuang Batang Silangan SD 25.00 25.00 - 25.00 25.00

41 Kunpar Batu Kapur ST 50.00 50.00 - 50.00 50.00

JUMLAH IRIGASI INVENTARIS 7,496.00 5,480.00 910.50 4,738.00 3,156.50

JUMLAH USULAN INVENRAIS 4,779.00 4,514.00 240.00 4,784.00 4,327.00

JUMLAH TOTAL 12,275.00 9,994.00 1,150.50 9,522.00 7,483.50

(29)

3.2.5 Rencana Sistem Prasarana Lingkungan

3.2.5.1 Rencana Sistem Jaringan Air Bersih

PDAM Tirta Buana Sijunjung sampai saat ini baru hanya mampu melayani 20,68 % jumlah rumah tangga yang memakai air di Kabupaten Sijunjung, ini artinya kebutuhan akan air bersih di Kabupaten Sijunjung masih sangat tinggi. Untuk itu diperlukan upaya optimal dari pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat. Berdasarkan analisa, kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 adalah 33.804.038 liter/hari, pada tahun 2020 meningkat menjadi 37.467.300 liter/hari, dan pada tahun 2031 diperkirakan menjadi 47.238.438 liter/hari. Rencana pembangunan jaringan air bersih Batang Karimo di Nagari Lubuk Tarok merupakan salah satu upaya yang memungkinkan akan tertanggulanginya permasalahan kebutuhan akan air bersih di Kecamatan Lubuk Tarok, Sijunjung, Tanjung Gadang, dan IV Nagari.

Rencana pengembangan jaringan air bersih untuk perkotaan meliputi:

a. SPAM IKK Lubuk Tarok b. SPAM IKK Tanjung Gadang c. SPAM IKK Padang Sibusuk

Selain itu juga direncanakan pengembangan system jaringan air bersih di masing-masing nagari dalam bentuk SPAM pedesaan dengan memanfaatkan sumber air baku yang layak dijadikan sebagai sumber air bersih.

3.2.5.2 Rencana Sistem Persampahan

Penanganan terhadap sampah memerlukan perhatian yang cukup besar mengingat jumlah sampah yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, serta dampak yang ditimbulkannya apabila tidak ditangani secara tepat terhadap kota itu sendiri. Selain pengangkutan dan pengelolaan sampah,

(30)

penyediaan dan lokasi pembuangan sampah merupakan kebutuhan bagi wilayah kabupaten.

Dari hasil penilaian strategi pengelolaan sampah Kota Muaro Sijunjung maka diperoleh strategi yang lebih berpengaruh, yaitu : 1. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengelolaan

sampah

2. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan aparatur

3. Kerjasama dengan stake holder dengan prinsip saling menguntungkan

4. Meningkatkan kinerja manajemen, teknis dan finansial pengelolaan sampah

Dari keempat strategi tersebut dijabarkan strategi tersebut untuk tiap aspek yaitu :

1. Aspek Teknis; meningkatkan kinerja teknis pengelolaan sampah

untuk mencapai tingkat pelayanan 80% penduduk tahun 2031 dan prestasi dalam Kota Bangun Praja serta Program Kota bersih

 Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti truk sampah 22 unit, gerobak sampah 157 unit, TPS 54 unit, dan lokasi TPA 2 unit.

 Menggunakan sistem individual tidak langsung dan komunal tidak langsung untuk sistem pengumpulan, sistem SCS untuk sistem pengangkutan dan pengelolaan LPA dengan sistem

controll landfill.

 Melakukan pengumpulan dan pengangkutan sampah terpisah antara sampah organik dengan anorganik.

 Memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos sekaligus sebagai reduksi sampah di sumber.

 Memanfaatkan sampah anorganik untuk dimanfaatkan kembali

sekaligus sebagai reduksi sampah di LPA untuk

memperpanjang umur LPA.

(31)

2. Aspek Kelembagaan; Meningkatkan bentuk, kapasitas dan kinerja institusi serta aparatur pengelola sampah

 Membentuk institusi pengelolaan sampah yang mandiri seperti UPTD, Kantor Kebersihan atau minimal seksi yang tergabung dalam institusi lain seperti Dinas PU.

 Mengikuti pelatihan atau workshop manajemen dan teknis pengelolaan sampah bagi aparatur serta memberikan sanksi dan reward kepada personil pengelolaan sampah terutama personil dengan status pekerja harian lepas.

 Penambahan jumlah personil pengelolaan sampah sesuai tingkat pelayanan dan rasio ideal pelanggan dengan personil yaitu sebesar 1: 500.

 Melakukan koordinasi dengan pemerintahan nagari untuk pembagian tanggung jawab pengelolaan sampah, dimana pengumpulan dan retribusi sampah menjadi tanggung jawab pemerintahan nagari dan pengangkutan serta pengelolaan LPA menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

 Bekerjasama dengan swasta untuk pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah.

 Bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mencari teknologi tepat guna pengolahan sampah.

3. Aspek Finansial; Meningkatkan anggaran dan mencari alternatif

pendapatan dari kegiatan pengelolaan sampah.

 Meningkatkan anggaran pengelolaan sampah dari APBD sebesar 20% dari biaya operasinal dan pemeliharaan.

 Memanfaatkan potensi sampah organik dan anorganik sebagai sumber pendapatan alternatif bagi pemerintah daerah dan masyarakat dan memaksimalkan potensi retribusi.

 Menetapkan tarif retribusi berdasarkan biaya operasional dan pemeliharaan dan kemampuan masyarakat sehingga mampu mencapai 80% dari biaya operasional dan pemeliharaan

(32)

4. Aspek Peranserta Masyarakat; Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui:

 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tentang peranserta masyarakat dalam pengelolaan sampah termasuk penggunaan wadah yang sesuai dengan standar SNI.

 Memberikan pelatihan dan bantuan alat untuk melakukan komposting

 Membentuk kelompok-kelompok pendampingan sebagai motivator dan pembimbing kepada kelompok masyarakat.

 Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat seperti dasawisma, RT, dan RW untuk melakukan komposting skala rumah tangga dan komunal

Beberapa asumsi dan pendekatan yang digunakan untuk menghitung timbunan sampah dan kebutuhan TPS serta TPA (TPST):

a. Timbunan sampah domestik: 2 liter/orang/hari Domestik; b. Setiap kab./kota membutuhkan minimal 1 TPA (TPST) c. Setiap kecamatan membutuhkan minimal 1 TPS (25 m³)

Berdasarkan analisa, prakiraan timbulan sampah di Kabupaten Sijunjung tahun 2030 mencapai ± 588 M3/Hari, dari prediksi timbulan sampah dapat diprediksi kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan persampahan seperti berikut :

- Truk Sampah : 22 unit

- Gerobak Sampah : 157 unit

- TPS : 54 unit

- TPA : 2 unit

Terkait dengan efisiensi transportasi dan karakteristik kawasan cukup berbeda, pembangunan TPA di Kabupaten Sijunjung dapat dilakukan dengan sistem kerjasama regional dengan daerah/kabupaten tetangga. Rencana pengelolaan sampah untuk wilayah Kabupaten

(33)

1. Kawasan Utara yang meliputi lingkungan Perkotaan Muaro Sijunjung, IV Nagari, Kupitan, Lubuk Tarok, dan Koto VII disatukan penanganan persampahannya dalam satu TPA yaitu di Nagari Muaro Bodi Kecamatan IV Nagari.

2. Kawasan Selatan yang meliputi Kawasan Kamang Baru dan sekitarnya, yaitu TPA di Kiliran Jao Kecamatan Kamang Baru.

3.2.5.3 Rencana Sistem Drainase

Tujuan dari rencana pengembangan saluran drainase pada penataan ruang kabupaten Sijunjung adalah mengalirkan air permukaan ke badan air penerima atau bendungan resapan buatan yang dapat berupa embung/telaga dalam upay mencapai hidup sehat dan produktif.

Sistem drainase di Kabupaten Sijunjung masih menggunakan sistem drainase gabungan yaitu sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan air yang sama baiknya untuk air permukaan maupun air limbah yang diolah.

Penanganan sistem drainase ini dapat dibedakan menjadi:

1. Saluran Primer; melalui program normalisasi sungai dan perawatan lainnya.

2. Saluran Sekunder; merupakan jaringan sistem drainase tersier dengan berbagai dimensi yang mengikuti jaringan jalan.

Pada sisi yang lain, berdasarkan data kejadian banjir yang menimpa Kabupaten Sijunjung pada areal dimana akan dijadikan pusat perkotaan seperti Kota Sungai Tambang dan Kota Tanjung Ampalu sering terjadi genangan air yang disebabkan oleh kurang berfungsinya sistem drainase pada saluran sekundernya. Luas genangan air yang berakibat banjir ini akan makin bertambah tatkala lahan pertanian berubah menjadi lahan terbangun/pemukiman. Oleh sebab itu diperlukan penanganan yang lebih serius dalam hal pembangunan jaringan drainase untuk pengembangan perkotaan, pemukiman perkotaan, dan prasarana jalan.

(34)

Gambar 3.4; Peta Rencana Sistem Prasarana Lingkungan

(35)

Gambar 3.5; Peta Rencana Struktur Ruang

Gambar

Gambar III.1:Peta Rencana Sistem Perkotaan
Gambar III.2:Peta Rencana Sistem Jaringan Transportasi
Gambar III.3: Peta Rencana Jaringan Energi
Gambar 3.4; Peta Rencana Sistem Prasarana Lingkungan
+2

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil skripsi yang berjudul: INTENSI MELAKUKAN AGRESI PADA SUPORTER PERSEBA YA DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP PERILAKU AGRESI DALAM

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Mahzan Kusri selaku geuchik gampong Lam Ujong mengatakan bahwa kegiatan Simpan Pinjam Perempuan dibentuk pertama kali pada

Tiap-tiap desa mempunyai hak dan kewajibannya mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan

Menurut FASB, kewajiban dalam rerangka konseptual adalah (SFAC No. 35) : Menurut FASB, kewajiban dalam rerangka konseptual adalah (SFAC No. 35) : kewajiban adalah pengorbanan

Cara kerja perubah arah putaran sistem hidrolik (Sumber Yanmar Diesel, 1980 ).. Perlengkapan pada sistim hidrolik reduksi/perubahan arah. Dalam operasinya handle maju/mundur, alat

lebih besar dari pada , sehingga kita dapat meyakini bahwa akan terjadi sebuah gempa bumi di kota Zadia pada suatu saat dalam 20 tahun ke depan.. Peluang terjadinya sebuah gempa

Kelurahan  Sidomukto  Kecamatan  Lamongan  Kepadatan  Penduduk  pada  Lokasi  sebesar  201 ‐ 499 Jiwa/Ha  Sedang  Lokasi tidak terletak pada 

Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena beberapa faktor menjadi