ANALISA
L I P I D A
Penentuan Sifat Minyak dan Lemak
Penentuan Sifat Minyak dan Lemak
•
Angka penyabunan
•
Angka Iod
•
Angka Reichert-Meissl
•
Angka ester
•
Angka Polenske
•
Titik cair
•
BJ
•
Indeks bias
Penentuan angka penyabunan
Penentuan angka penyabunan
Didihkan 5 g Sampel 50 ml KOH 0,5N Minyak dengan asam lemak rantai pendek Cara analisa
-
Banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan
Banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan
untuk menyabunkan 1 g minyak / lemak
untuk menyabunkan 1 g minyak / lemak
Dinginkan Titrasi* HCl 0,5N, indikator PP sampai warna merah hilang (ts)
-
Menentukan BM Lemak secara kasar
Menentukan BM Lemak secara kasar
BM relatif kecil Angka penyabunan besar Angka Penyabunan = Berat sampel (g) (tb - ts) x N HCl x BM KOH
* Buat perlakuan blanko (tb)
•
Minyak kelapa
253
•
Lemak coklat
197
•
Lard
197
•
Minyak biji kapas
193
•
Minyak wijen
191
•
Minyak zaitun
190
Bahan
Bahan
Angka
Angka
Penyabunan
Penyabunan
Penentuan angka iod
Penentuan angka iod
Reaksi :
ALTJ + I
2ALJ
Campur dan biarkan 1 jam 0,1 – 0,5 g Sampel dalam 10ml kloroform + 25 ml iodin bromida dalam as asetat glasial Cara analisa-
Banyaknya gram iod yang diikat oleh 100
Banyaknya gram iod yang diikat oleh 100
g minyak
g minyak
Sisa I2 dititrasi*
Na2 S2 O3 0,1N
indikator amilum
(sampai hilangnya warna biru)
(ts)
-
Mencerminkan ketidakjenuhan asam
Mencerminkan ketidakjenuhan asam
lemak penyusun minyak/lemak
lemak penyusun minyak/lemak
Angka Iod =
Angka Iod =
Berat sampel (g) Berat sampel (g) (tb - ts) x N
(tb - ts) x N Na2S2O3Na2S2O3 x BA iod x BA iod
* Buat perlakuan blanko (tb)
•
Minyak jagung
120
•
Minyak biji kapas
110
•
Minyak kacang
93
•
Lard
58
•
Tallow
40
Bahan
Bahan
Angka Iod
Angka Iod
Penentuan angka Reichert-Meissl
Penentuan angka Reichert-Meissl
-
Jumlah (ml) NaOH 0,1N yang digunakan untuk menetralkan
Jumlah (ml) NaOH 0,1N yang digunakan untuk menetralkan
asam lemak yang menguap & larut dalam air yang diperoleh
asam lemak yang menguap & larut dalam air yang diperoleh
dari penyulingan 5 g minyak/lemak pada kondisi tertentu
dari penyulingan 5 g minyak/lemak pada kondisi tertentu
Indikator PP
Indikator PP
Warna merah jambu
Warna merah jambu
C 4 - 6
C 4 - 6
asam lemak mudah menguap & larut dalam air :
asam lemak mudah menguap :
C 4 - 14
C 4 - 14
Penentuan angka Ester
Penentuan angka Ester
-
Jumlah asam organik yang bersenyawa sebagai ester
Jumlah asam organik yang bersenyawa sebagai ester
Titrasi dengan NaOH 0,1N
Angka Polenske
-
Jumlah (mgl) NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
Jumlah (mgl) NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
lemak yang menguap & tidak larut air tapi larut alkohol yang
lemak yang menguap & tidak larut air tapi larut alkohol yang
diperoleh dari penyulingan 5g lemak/ minyak
diperoleh dari penyulingan 5g lemak/ minyak
Penentuan Angka Polenske
Penentuan Angka Polenske
Panaskan
(terbentuk sabun sempurna dan cairan jernih)
5 g minyak/lemak 20 ml larutan soda gliserol Cara analisa
Titrasi dengan NaOH 0,1N Angka Reichert-Meissl
Distilasi
135ml air 5 ml H2SO4 20%
Distilat + Akuades
Bagian larut air Bagian tidak larut air
Larutkan dalam 45 ml alkohol 95% netral
Penentuan Titik Cair
Penentuan Titik Cair
• Ditunjukkan oleh suhu cairan dalam pipa kapiler jernih • Biasanya merupakan kisaran suhu karena minyak/lemak
disusun oleh campuran gliserida dan komponen lainnya • Makin panjang rantai C, titik cair makin tinggi
• Lemak berstruktur trans mempunyai titik cair lebih tinggi daripada bentuk Cis
Cara penentuan :
• Cairkan lemak/minyak
• Celupkan pipa kapiler cairan masuk ke dalam pipa
• Ujung pipa ditutup dan diangkat
• Ujung yang lain panaskan di atas api spiritus ujung
pipa meleleh dan tertutup
• Bekukan dalam freezer (ukuran pipa diameter = 1 mm, panjang = 5 – 10 m)
• Celupkan pipa (ikatkan termometer pada pipa) ke dalam air dingin, suhu dinaikkan 0,5oC/menit lemak
berangsur-angsur menjadi jernih • Tunggu sampi isi pipa kapiler jernih • Catat suhunya
Penentuan BJ
Penentuan BJ
(bobot piknometer + minyak) – (bobot piknometer) BJ =
(bobot piknometer + air) – (bobot piknometer kosong)
Keringkan bagian luar piknometer, timbang Ganti minyak dengan air (perlakukan sama) Sampel dalam piknometer tertutup
Rendam dalam air t = 25o ± 0,2oC, 30’
BJ = perbandingan berat dari volume minyak/lemak pada suhu 25oC dengan berat air pada volume dan suhu yang sama
Penentuan Indeks Bias
Penentuan Indeks Bias
• Merupakan perbandingan sinus sudut sinar jatuh dan sinus sudur sinar pantul cahaya yang melalui minyak
• Dapat digunakan untuk mengetahui kemurnian minyak
Alat : refraktometer (minyak = 25oC, lemak = 40oC Nilai indek bias dipengaruhi suhu :
R = R’ + K (T’ – T)
R = indek bias pada suhu ToC R’ = indek bias pada suhu T’oC
K = faktor koreksi: lemak = 0,000365 Minyak = 0,000385
Penentuan kualitas minyak
Penentuan kualitas minyak
• Angka asam
• FFA
• Angka peroksida
• Angka asam tiobarbiturat (TBA)
• Kadar air
Penentuan angka asam
Penentuan angka asam
Panaskan 10’
(dalam penangas air, aduk, tutup dengan
pendingin balik)
10 - 20 g minyak/lemak 50 ml alkohol 95% netral
Cara analisa
•
Jumlah Jumlah mg mg KOH KOH yang yang diperlukan diperlukan untuk untukmenetralkan ALB yang terdapat dalam 1 g
menetralkan ALB yang terdapat dalam 1 g
minyak/lemak.
minyak/lemak.
•
Makin tinggi angka asam Makin tinggi angka asam ALB makin besar ALB makin besar (karena hidrolisa/pr.pengolahan kurang baik)(karena hidrolisa/pr.pengolahan kurang baik) kualitas makin rendah.
kualitas makin rendah.
Titrasi KOH 0,1N indikator PP
sampai merah jambu
Kadang dinyatakan sebagai
Kadang dinyatakan sebagai::
derajat asam (banyaknya ml KOH 0,1 N yang derajat asam (banyaknya ml KOH 0,1 N yangdiperlukan untuk menetralkan 100 g minyak/lemak)
diperlukan untuk menetralkan 100 g minyak/lemak)
Kadar Asam Lemak BebasKadar Asam Lemak Bebas DinginkanHubungan angka asam % dan FFA
Hubungan angka asam % dan FFA
Angka asam = fk x % FFA
Angka asam = fk x % FFA
fk = faktor konversi fk = faktor konversi BM KOHBM KOH = = BM ALB/10BM ALB/10 fk Oleat = 1,99 Palmitat = 2,19 Laurat = 2,80 Linoleat = 2,01
ml
ml
KOHKOHx N
x N
KOHKOHx BE
x BE
KOHKOHAngka asam =
Angka asam =
Berat sampel (g)
Berat sampel (g)
100 x mlKOH x NKOH Derajat asam = Berat sampel (g)mlmlKOHKOH x N x NKOHKOH x BM x 100% x BM x 100% %FFA =
%FFA =
Berat sampel (g) x 1000
Berat sampel (g) x 1000
ml
mlKOHKOH x N x NKOHKOH x BM x BM =
=
Berat sampel (g) x 10
Berat sampel (g) x 10
BM = BM AL yang paling banyak terdapat pada bahan.
Sumber minyak AL terbanyak BM Kelapa sawit Palmitat C16H32O2 256 Kelapa, inti sawit Laurat C12H24O2 200 Susu Oleat C18H34O2 282 Jagung, kedelai Linoleat C18H32O2 280
Angka Peroksida
Angka Peroksida
Mempengaruhi cita rasa
Minyak
Penentuan angka peroksida:
•
Cara Hill & Thiel
•
Cara titrasi iodin
Teroksidasi
Peroksida Asam Lemak Aldehid
Cara Hill dan Thiel
Cara Hill dan Thiel
Larutkan minyak dalam benzen metanol (70 : 30)
peroksida terlarut + FeCl2. Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+ oleh peroksida + NH
4CNS Fe (CNS), (merah) Tera absorbansinya pada λ = 510 nm
Perlu kurva standar :
konsentrasi Fe3+ (µg/10 ml) Vs Absorbansi (λ = 510 nm) A x B Angka peroksida = C x BM Fe A = µg Fe/10 ml B = Volume mula-mula C = berat sampel
Angka peroksida = milliequivalen peroksida per kg minyak (g)
Angka Peroksida
Angka Peroksida
•
1 g bahan + 50 ml benzenmethanol (7 : 3)
•
aduk 10`, saring dengan kertas saring whatman no 1
•
Ambil 10 ml filtrat dalam tabung reaksi tertutup
•
+ 1 tetes larutan ammonium thiosianat + 1 tetes FeCl
2•
Gojog dengan shaker
•
inkubasi pada penangas air 50
oC, 2’
•
dinginkan
25
oC
•
Ukur absorbansi pada 510 nm
•
Plot ke kurva standar
Kurva standar
1. Buat 1 seri tabung dengan larutan stok Ferri
(0,5 ml + Benzen methanol
100 ml)
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 ml + Benzen methanol (7 : 3)
10 ml
Cara Titrasi Iodin
Cara Titrasi Iodin
Sejumlah
minyak
larutkan
dalam
campuran asetat : khloroform (2 : 1) yang
mengandung
KI
I
2
titrasi dengan Na
2S
2O
3R COO + KI
R CO + H
2O + I
2+ K+
I
2+ Na
2S
2O
2
Na
2S
4O
6+ NaI
Buat perlakuan blanko
(ts –tb) x N.Na
2S
3O
3x 1000
Angka
peroksida
=
Hubungan angka sensoris dan harga TBA
Angka sensoris rata-rata*
Harga TBA, A528
0,0
0,160
0,4
0,180
0,8
0,235
0,9
0,270
1,7
0,300
1,9
0,320
* ditentukan oleh 10 panelis dengan pembauan
0 = tidak tengik, 1 = sedikit tengik, 2 = tengik sekali
Angka Thiobarbiturat (TBA)
Angka Thiobarbiturat (TBA)
Lemak tengik
aldehid
malonaldehid
↓
Senyawa kompleks
TBA + destilasi
(merah)
↓
tera absorbansinya/OD pada 528 nm
Buat larutan blanko
OD dipakai sebagai pembanding tingkat ketengikan
Angka TBA = mg malonaldehid/kg minyak
Kadar Air
Kadar Air
•
Dengan themogravimetri
±
10 g minyak
oven 105
oC sampai
konstan, timbang
A - B
Kadar air =
x 100%
A
A = berat minyak sebelum dioven
B = berat minyak sesudah dioven
•
Zat mudah menguap ikut hilang
kurang tepat
Kadar minyak pelikan dihitung dari sisa yang tidak tersabunkan
Cara Uji Minyak Pelikan
Cara Uji Minyak Pelikan
Panaskan di atas penangas air Tambah air Jika menjadi ….. Ada minyak pelikan 1 ml sampel (dalam tabung reaksi) Tambah 5 ml KOH 0,5N dalam alkohol 96%