• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak jarak pagar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak jarak pagar"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 1 Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak jarak pagar

A. Kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) (SNI 01-2891-1992)

Analisis kandungan ALB digunakan untuk mengetahui jumlah asam lemak

bebas yang terkandung di dalam minyak.

1. Netralkan etanol 95% dengan menggunakan NaOH ),1 N dan indikator

pp.

2. Timbang 2 – 5 gram sampel minyak.

3. Larutkan sampel minyak yang telah ditimbang dengan 50 ml etanol yang

telah dinetralkan.

4. Panaskan dengan mengunakan penangas air sampai suhunya 80

o

C sambil

diaduk aduk.

5. Setelah selama kurang lebih 10 menit atau setelah larutan homogen,

tambahkan 2 tetes indikator pp.

6. Titrasi dengan menggunakan NaOH yang diketahui normalitasnya.

7. Hitung jumlah asam lemak bebas dengan menggunakan rumus sebagai

berikut

Dimana :

ALB = Asam Lemak Bebas (%)

M

= Bobot molekul asam lemak dominan

V

= Volume NaOH yang habis untuk titrasi (ml)

T

= Normalitas NaOH yang digunakan dalam titrasi (N)

m

= Bobot sampel yang dianalisis (gram)

B. Bilangan Asam (SNI 01-2891-1992)

1. Netralkan etanol 95% dengan menggunakan NaOH ),1 N dan indikator

pp.

2. Timbang 2 – 5 gram sampel minyak.

3. Larutkan sampel minyak yang telah ditimbang dengan 50 ml etanol yang

telah dinetralkan.

4. Panaskan dengan mengunakan penangas air sampai suhunya 80

o

C sambil

diaduk aduk.

(4)

5. Setelah selama kurang lebih 10 menit atau setelah larutan homogen,

tambahkan 2 tetes indikator pp.

6. Titrasi dengan menggunakan NaOH yang diketahui normalitasnya.

7. Hitung nilai bilangan asam dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

V

= Volume NaOH yang habis untuk titrasi (ml)

T

= Normalitas NaOH yang digunakan dalam titrasi (N)

m

= Bobot sampel yang dianalisis (gram)

C. Densitas (Metode Anton Paar)

1. Hidupkan alat melalui tombol yang ada di bagian belakang alat

2. Warming up sekitar 15 menit

3. Pilih method yang diinginkan, misalnya: Lubricant, Fuel, Crude Oil, Brix

atau yang lain

4. Sambungkan selang pumpa ke adapter dan aktifkan pompa

5. Setelah pompa dimatikan, pastikan nilai density udara pada 20

o

C adalah

0.00120 gr/cm

3

(Faktor koreksi

+ 0.00005), dalam range 0.00125 s/d

0.00115

6. Alat siap digunakan untuk pengukuran

7. Gunakan syringe secara selektif untuk menghindari kontaminasi, dan

pisahkan menjadi 4 buah, misalnya untuk air, lubricant, crude oil dan

solvent pelarut.

8. Bila telah didapatkan hasil pengukuran, segera bilas U-tube dengan

solvent yang dapat melarutkan sampel.

9. Lakukan pembilasan minimal 5 kali dengan syringe pada U-tube, bila

kurang, bilas lagi sampai benar-benar bersih

10. Masukan solvent pengering seperti toluene atau acetone 2 atau 3 kali

syringe.

11. Sambungkan selang pumpa ke adapter, lalu aktifkan pumpa, pumpa akan

otomatis berhenti setelah 10 menit, tetapi pumpa dapat dimatikan kapan

saja bila diyakini U-tube sudah bersih dan kering.

(5)

12. Matikan pumpa, lalu tunggu suhu mencapai 20

0

C, dan nilai density udara

didapatkan nilai 0.00120 gr/cm

3

.

13. Alat siap untuk digunakan untuk sampel selanjutnya atau dimatikan.

D. Bilangan Iod (AOAC, 1995)

1. Timbang 0,5 gram sampel minyak yang telah disaring

2. Masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu larutkan dengan 10 ml

kloroform atau tetraklorida

3. Tambahkan 25 ml pereaksi hanus.

4. Semua bahan diatas dicampur merata dan disimpan di dalam ruangan

gelap selama satu jam. Sebagian iodium akan dibebaskan dari larutan.

5. Setelah penyimpanan, ke dalamnya ditambahkan 10 ml larutan KI 15 %.

Iod yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan larutan Na

2

S

2

O

3

0,1 N

sampai warna biru larutan tidak terlalu pekat.

6. Selanjutnya ditambahkan larutan kanji satu persen dan titrasi kembali

sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan cara yang sama tanpa

menggunakan minyak

Dimana :

B

= Volume Na

2

SO

3

blanko (ml)

S

= Volume Na

2

SO

3

sampel (ml)

N

= Normalitas Na

2

SO

3

yang digunakan dalam titrasi (N)

m

= Bobot sampel yang dianalisis (gram)

E. Viskositas 30

o

C (metode Brookfield)

1. Siapkan larutan yang akan diukur viskositasnya sebanyak + 10 ml.

2. Tentukan kisaran perkiraan maksimum nilai viskositas larutan.

3. Masukkan sampel ke dalam tube sebanyak 6,7 ml.

4. Lakukan zeroing sebelum melakukan pengukuran.

5. Pasang spindel SC4-18 pada ulir.

6. Tentukan kecepatan pengukuran yang dikehendaki.

7. Nyalakan viscometer.

8. Lihat nilai torsi yang diperoleh, hasil pengukuran dianggap valid hanya

untuk pengukuran dengan nilai torsi di atas 10%.

(6)

Lampiran 2 Prosedur analisis sifat fisikokimia Coal Dust Suppressant (CDS)

A. Densitas

1. Hidupkan alat melalui tombol yang ada di bagian belakang alat

2. Warming up sekitar 15 menit

3. Pilih method yang diinginkan, misalnya: Lubricant, Fuel, Crude Oil, Brix

atau yang lain

4. Sambungkan selang pumpa ke adapter dan aktifkan pompa

5. Setelah pompa dimatikan, pastikan nilai density udara pada 20

o

C adalah

0.00120 gr/cm

3

(Faktor koreksi

+ 0.00005), dalam range 0.00125 s/d

0.00115

6. Alat siap digunakan untuk pengukuran

7. Gunakan syringe secara selektif untuk menghindari kontaminasi, dan

pisahkan menjadi 4 buah, misalnya untuk air, lubricant, crude oil dan

solvent pelarut.

8. Bila telah didapatkan hasil pengukuran, segera bilas U-tube dengan

solvent yang dapat melarutkan sampel.

9. Lakukan pembilasan minimal 5 kali dengan syringe pada U-tube, bila

kurang, bilas lagi sampai benar-benar bersih

10. Masukan solvent pengering seperti toluene atau acetone 2 atau 3 kali

syringe.

11. Sambungkan selang pumpa ke adapter, lalu aktifkan pumpa, pumpa akan

otomatis berhenti setelah 10 menit, tetapi pumpa dapat dimatikan kapan

saja bila diyakini U-tube sudah bersih dan kering.

12. Matikan pumpa, lalu tunggu suhu mencapai 20

0

C, dan nilai density udara

didapatkan nilai 0.00120 gr/cm

3

.

13. Alat siap untuk digunakan untuk sampel selanjutnya atau dimatikan.

B. Viskositas

1. Siapkan larutan yang akan diukur viskositasnya sebanyak + 10 ml.

2. Tentukan kisaran perkiraan maksimum nilai viskositas larutan.

3. Masukkan sampel ke dalam tube sebanyak 6,7 ml.

4. Lakukan zeroing sebelum melakukan pengukuran.

5. Pasang spindel SC4-18 pada ulir.

(7)

6. Tentukan kecepatan pengukuran yang dikehendaki.

7. Nyalakan viscometer.

8. Lihat nilai torsi yang diperoleh, hasil pengukuran dianggap valid hanya

untuk pengukuran dengan nilai torsi di atas 10%.

9. Catat nilai viskositas yang terukur.

C. pH

1. Siapkan larutan yang akan diukur pH-nya.

2. Nyalakan alat pengukur pH portabel Schott pada mode AR (Auto Read)

3. Celupkan ujung elektroda pada larutan sampel.

(8)

Lampiran 3 Prosedur analisis Evaporation Rate (ASTM D 4902-99)

1. Timbang 10 – 20 gram sampel debu batubara atau partikel batubara

2. Tambahkan formula CDS pada sampel debu batubara kemudian aduk secara

merata.

3. Simpan dalam oven pada suhu 60

o

C selama 4 jam.

4. Setelah 4 jam, keluarkan sampel dari oven dan dinginkan dalam desikator.

5. Timbang kembali sampel debu batubara yang telah di oven.

6. Dapatkan nilai evaporasi blanko dengan cara menghitung penguapan pada

sampel debu batubara tanpa penambahan formula CDS.

7. Hitung nilai Evaporation Rate sebagai banyaknya penguapan per banyaknya

sampel menggunakan rumus perhitungan.

Dimana :

Es

= Bobot sampel setelah evaporasi (gram)

Eb

= Evaporasi blanko

B0

= Bobot awal sampel (gram)

(9)

Lampiran 4 Prosedur analisis Dustiness Index (ASTM D547-41)

1. Siapkan tabung pendebuan yang memiliki penampung debu pada bagian atas,

tengah dan bawah.

2. Simpan sejumlah sampel di penampung debu bagian atas.

3. Secara tiba-tiba kemudian buka penampung atas, sehingga debu jatuh ke

dalam tabung.

4. Diamkan tabung selama 15 detik kemudian tutup bagian atas dan tengah

tabung.

5. Selama 5 menit debu yang jatuh ditampung pada penampung tengah dan

ditimbang.

6. Nilai Dustiness Index kemudian dihitung sebagai persentase banyaknya debu

yang tertampung dibagi banyaknya sampel debu batubara yang digunakan

dalam analisis.

(10)

Lampiran 5 Data hasil analisis densitas CDS (g/cm

3

) dan analisis ragamnya

menggunakan software Microsoft Excell 2007.

Tabel data hasil pengukuran nilai densitas formula CDS (g/cm

3

)

5%

10%

15%

1

1,01039

1,01088

1,01101

2

1,01245

1,01286

1,01341

Total

2,02284

2,02374

2,02442

6,07100

Rataan F

1,01142

1,01187

1,01221

1,01183

Simpangan baku (S) :

0,00145

0,00140

0,00170

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Total

Penyapuan

5%

10%

15%

1

-0,00103 -0,00099 -0,00120

2

0,00103

0,00099

0,00120

Penyapuan Rataan

-0,0004 3,75E-05

0,00038

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Setelah dilakukan penyapuan, diperoleh nilai :

JK (perlakuan)

3,16137E-07

JK (sisaan)

6,95171E-06

Dengan menggunakan nilai-nilai jumlah kuadrat di atas, maka tabel analisis

ragamnya adalah sebagai berikut

Analisis Ragam

Jumlah kuadrat DB Kuadrat tengah F hitung F tabel

3,16137E-07 2 1,58069E-07 0,068214307 9,55

6,95171E-06 3 2,31724E-06

Sumber keragaman

Perlakuan Galat

Karena nilai F hitung = 0,068214 lebih kecil daripada F tabel

(α = 0,05, db1:db2 = 2:3)

:

9,55, maka efek perlakuan penambahan gliserol terhadap nilai densitas formula

CDS tidak bersifat nyata.

(11)

Lampiran 6 Data hasil analisis pH CDS dan analisis ragamnya menggunakan

software Microsoft Excell 2007.

Tabel data hasil pengukuran pH formula CDS

5%

10%

15%

1

5,54

5,43

5,19

2

6,91

6,73

6,82

Total

12,44

12,16

12,01

36,61

Rataan

6,22

6,08

6,01

6,10

Simpangan

baku (S) :

0,97

0,92

1,15

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Total

Penyapuan

5%

10%

15%

1

-0,69

-0,65

-0,82

2

0,69

0,65

0,82

Penyapuan Rataan

0,12

-0,02

-0,10

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Setelah dilakukan penyapuan, diperoleh nilai :

JK (perlakuan)

0,0239292

JK (sisaan)

3,1184125

Dengan menggunakan nilai-nilai jumlah kuadrat di atas, maka tabel analisis

ragamnya adalah sebagai berikut

Analisis Ragam

Sumber keragaman Jumlah kuadrat DB Kuadrat tengah F hitung F tabel

0,023929167 2 0,011964583 0,011510264 9,55

3,1184125 3 1,039470833

Perlakuan Galat

Karena nilai F hitung = 0,01151 lebih kecil daripada F tabel

(α = 0,05, db1:db2 = 2:3)

:

9,55, maka efek perlakuan penambahan gliserol terhadap nilai pH formula CDS

tidak bersifat nyata.

(12)

Lampiran 7 Data hasil analisis nilai viskositas formula CDS (cP) dan analisis

ragamnya menggunakan software Microsoft Excell 2007.

Tabel data hasil pengukuran nilai viskositas formula CDS (cP)

5%

10%

15%

1

66,65

63,40

62,95

2

84,25

84,00

81,95

Total

150,90

147,40

144,90

443,20

Rataan F

75,45

73,70

72,45

73,87

Simpangan

baku (S) :

12,45

14,57

13,44

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Total

Penyapuan

5%

10%

15%

1

-8,80

-10,30

-9,50

2

8,80

10,30

9,50

Penyapuan Rataan

1,58

-0,17

-1,42

Ulangan

Konsentrasi Gliserol

Setelah dilakukan penyapuan, diperoleh nilai :

JK (perlakuan)

4,54

JK (sisaan)

547,56

Dengan menggunakan nilai-nilai jumlah kuadrat di atas, maka tabel analisis

ragamnya adalah sebagai berikut

Analisis Ragam

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat DB

Kuadrat tengah F hitung

F tabel

4,541666667

2

2,270833333

0,01244156

9,55

547,56

3

182,52

Galat

Perlakuan

Karena nilai F hitung = 0,01244 lebih kecil daripada F tabel

(α = 0,05, db1:db2 = 2:3)

:

9,55, maka efek perlakuan penambahan gliserol terhadap nilai viskositas formula

CDS tidak bersifat nyata.

(13)

Lampiran 8 Data hasil analisis nilai Evaporation Rate formula CDS (g ev/g

debu) dan analisis ragamnya menggunakan software Microsoft

Excell 2007.

Tabel data hasil pengukuran nilai Evaporation Rate (g ev/g debu)

5%

10%

15%

50 kali

0,407749 0,448235 0,337406

0,39780

0,578675 0,521634

0,52380

0,54137

100 kali

0,580904 0,535819 0,527464 0,548062

0,537877 0,528406 0,507919 0,524734

150 kali

0,750527 0,649417 0,542576 0,647507

0,540668 0,541559 0,546851 0,543026

Rataan F

0,566067 0,537512

0,49767 0,533749

Pengenceran

Konsentrasi Gliserol

Rataan P

Rataan Pengenceran - Konsentrasi Gliserol

5%

10%

15%

50 kali

0,46958

100 kali

0,53640

150 kali

0,59527

Rataan

0,56607

0,53751

0,49767

Rataan

Pengenceran

Konsentrasi Gliserol

0,49321

0,48493

0,43060

0,55939

0,53211

0,51769

0,64560

0,59549

0,54471

Efek Interaksi Data

5%

10%

15%

50 kali

-0,00869 0,011589

-0,0029

-0,064166

100 kali

-0,00932 -0,00805 0,017373 0,0026489

150 kali

0,018014 -0,00354 -0,01447 0,0615171

Sisaan

0,032317 0,003762 -0,03608

(14)

Nilai Sisaan

Pengenceran

5%

10%

15%

50 kali

-0,08546 -0,03670 -0,09320

0,085463

0,03670

0,09320

100 kali

0,021513 0,003706 0,009773

-0,02151 -0,00371 -0,00977

150 kali

0,104929 0,053929 -0,00214

-0,10493 -0,05393 0,002137

Konsentrasi Gliserol

Kuadrat Sisaan

Pengenceran

5%

10%

15%

50 kali

0,007303921 0,001347 0,008685946

0,007303921 0,001347 0,008685946

100 kali

0,000462823 1,37E-05

9,55037E-05

0,000462823 1,37E-05

9,55037E-05

150 kali

0,011010178 0,002908

4,56881E-06

0,011010178 0,002908

4,56881E-06

Konsentrasi Gliserol

Jumlah kuadrat (Pengenceran)

0,047452

Jumlah kuadrat (kons. Gliserol)

0,014162

Jumlah kuadrat (interaksi)

0,002436

Jumlah kuadrat (galat)

0,063664

Analisis Ragam

Sumber keragaman Jumlah kuadrat DB Kuadrat tengah F hitung F tabel

Efek Pengenceran 0,047452 2 0,023725938 3,354083 4,26 Efek Konsentrasi 0,014162 2 0,007080839 1,001002 4,26

Efek Interaksi 0,002436 4 0,000609115 0,086109 3,63

Galat 0,063664 9 0,007073749

Karena nilai F hitung pengenceran, formula dan interaksi lebih kecil daripada F

tabel

(α = 0,05)

, maka efek perlakuan penambahan gliserol terhadap nilai

Evaporation Rate formula CDS tidak bersifat nyata.

(15)

Lampiran 9 Data hasil analisis nilai Dustiness Index CDS dan analisis

ragamnya menggunakan Microsoft Excell 2007.

Tabel data hasil analisis nilai Dustiness Index (DI) CDS (%)

Tabel Data

5%

10%

15%

50 kali

0,120575 0,100543 0,070249 0,097122

0,106508 0,098271 0,078692

0,09449

100 kali

0,220392 0,138112 0,151142 0,169882

0,163915

0,16510 0,100035 0,143017

150 kali

0,280713 0,206508

0,21400

0,23374

0,149463 0,184776 0,149322 0,161187

Rataan F

0,173594 0,148885

0,12724 0,149906

Pengenceran

Konsentrasi Gliserol

Rataan P

5%

10%

15%

50 kali

100 kali

150 kali

Pengenceran

Konsentrasi Gliserol

0,11354

0,09941

0,07447

0,19215

0,15161

0,12559

0,21509

0,19564

0,18166

Efek Interaksi Data

5%

10%

15%

50 kali

-0,00869 0,011589

-0,0029

-0,064166

100 kali

-0,00932 -0,00805 0,017373 0,0026489

150 kali

0,018014 -0,00354 -0,01447 0,0615171

Sisaan

0,032317 0,003762 -0,03608

Pengenceran

Konsentrasi Gliserol

Sisaan

Nilai Sisaan

Pengenceran

5%

10%

15%

50 kali

0,007033 0,001136 -0,00422

-0,00703 -0,00114 0,004221

100 kali

0,028238 -0,01349 0,025553

-0,02824 0,013494 -0,02555

150 kali

0,065625 0,010866 0,032339

-0,06563 -0,01087 -0,03234

Konsentrasi Gliserol

(16)

Kuadrat Sisaan

Pengenceran

5%

10%

15%

50 kali

4,94638E-05 1,29E-06

1,78E-05

4,94638E-05 1,29E-06

1,78E-05

100 kali

0,000797407 0,000182 0,000653

0,000797407 0,000182 0,000653

150 kali

0,004306673 0,000118 0,001046

0,004306673 0,000118 0,001046

Konsentrasi Gliserol

Jumlah kuadrat (Pengenceran)

0,031388

Jumlah kuadrat ( Formula)

0,006456

Jumlah kuadrat (interaksi)

0,000738

Jumlah kuadrat (galat)

0,014343

Analisis Ragam

Sumber keragaman Jumlah kuadrat DB Kuadrat tengah F hitung F tabel

Efek Pengenceran 0,031388 2 0,015693965 9,847608 4,26

Efek Konsentrasi 0,006456 2 0,003227762 2,025347 4,26

Efek Interaksi 0,000738 4 0,00018462 0,115845 3,63

Galat 0,014343 9 0,001593683

Karena nilai F hitung pengenceran (9,85) lebih besar daripada F tabel

(α = 0,05)

(4,26), maka efek perlakuan penambahan gliserol terhadap nilai Dustiness Index

formula CDS bersifat nyata.

Untuk mengetahui pada taraf pengenceran berapa yang bersifat nyata, maka

dilakukan uji pembandingan Uji Beda Nyata Fisher / Beda Nyata Terkecil (Uji

BNT).

Simpangan Baku (√Ragam)

Pengenceran

Total

5%

10%

15%

50 kali

0,017523

100 kali

0,095156

150 kali

0,153909

Total

0,142689 0,036057 0,0878415

Konsentrasi Gliserol

0,009946 0,001607 0,0059698

0,039935 0,019083 0,0361379

0,092808 0,015367 0,0457338

(17)

S2g A =

0,010307

Sg A =

0,101524

S2g B =

0,000603

Sg B =

0,024554

S2g C =

0,003433

Sg C =

0,058593

Nilai BNT = t

(α/2,db galat)

. Sg .

, t

(0,05/2, 3)

= 3,182

Nilai BNT = 3,182 . Sg .

= 3,182 . Sg.

Untuk formula A (konsentrasi penambahan gliserol : 5%)

t Sg √ (2/2)

=

0,323049

A

50 - 100

=

-0,078612

50 - 150

=

-0,101546

100 - 150 =

-0,022934

Untuk formula B (konsentrasi penambahan gliserol : 10%)

t Sg √ (2/2)

=

0,078131

B

50 - 100

=

-0,052199

50 - 150

=

-0,096

100 - 150 =

-0,044036

Untuk formula C (konsentrasi penambahan gliserol : 15%)

t Sg √ (2/2)

=

0,186444

C

50 - 100

=

-0,051118

50 - 150

=

-0,10719

100 - 150 =

-0,056073

Dari ketiga formulasi tersebut di atas terlihat bahwa pengaruh pengenceran

terlihat nyata pada formula B antara selang pengenceran 50 dengan 150 kali.

Selain selang pengenceran tersebut, pengenceran tidak berpengaruh nyata

terhadap nilai Dustiness Index formula CDS

(18)

Lampiran 10 Diagram alir proses produksi CDS

30 menit, 300 rpm Gliserol Kasar

Unit Pemurnian Gliserol

Asam Fosfat Teknis Pengadukan

Pemisahan Garam Kalium Fosfat (Penyaring Vakum)

Fraksi Cair Asam Lemak (Settling Tank)

Gliserol 80%

Surfaktan SLS

Polimer PVA Konsentrat

Air konsentrat

CDS

Unit Formulasi CDS

Air Produk Pengadukan Produk 30 - 60 menit, 300-400 rpm

(19)

Lampiran 11 Perhitungan neraca massa produksi CDS

Kapasitas produksi CDS

= 5.000 kg /tahun

= 166,7 kg/hari

Waktu operasi

= 300 hari/tahun

Basis perhitungan

= 1 hari operasi

1. REAKTOR PEMURNIAN GLISEROL KASAR HASIL SAMPING

PRODUKSI BIODIESEL JARAK PAGAR

Komposisi gliserol kasar hasil samping produksi biodiesel jarak pagar terdiri

dari 50% gliserol dan sisanya adalah pengotor ( sabun dan sisa katalis basa)

Produksi CDS

= 33,33 kg/kg gliserol

Konversi gliserol kasar (G50) menjadi gliserol teknis (G80) = 40%

Bahan baku gliserol kasar yang dibutuhkan per hari :

=

= 11,91 kg

Reaktor Pemurnian Gliserol kasar

Asam Fosfat

Campuran

Asam fosfat yang digunakan

= 5% massa gliserol kasar

= 0,05 x 16,67 = 0,8335 kg.

Campuran = Gliserol kasar + Asam fosfat

= 11,91kg + 0,59kg = 12,50kg

2. PENYARINGAN

Filter K3PO4 Fraksi Cair Campuran

Garam K

3

PO

4

yang dihasilkan = 20% campuran

= 0,2 x 12,5 kg

= 2,5kg

Fraksi Cair

= 80% campuran

(20)

3. TANGKI PENGENDAPAN

Tangki Pengendapan Asam Lemak Gliserol Fraksi Cair

Fraksi Cair

= 10kg

Asam Lemak

= 50% Fraksi Cair = 0,5 x 10 kg = 5kg

Gliserol

= 50% Fraksi Cair = 0,5 x 10kg = 5kg

4. REAKTOR FORMULASI

Reaktor Formulasi

CDS

Gliserol

Polimer PVA

Surfaktan SLS

Air

Gliserol = 5kg

Polimer PVA = 2,67 x gliserol = 2,67 x 5kg = 13,336kg

Surfaktan SLS = 2,67 x gliserol = 2,67 x 5kg = 13,336kg

Air = 27 x gliserol = 27 x 5kg = 135,03kg

Produk CDS

= Gliserol + Polimer PVA + Surfaktan SLS + Air

= 5kg + 13,336kg + 13,336kg + 135,03kg

(21)

Lampiran 12 Diagram instrumen dan pemipaan (Piping and Instrumentations Diagram) serta tata letak ruang produksi, ruang penyimpanan

dan kantor industri CDS

Tangki Gliserol Kasar

Tangki Asam Fosfat Reaktor Pemurnian Gliserol Kasar T Termometer Heater Motor (0,5 HP) Pompa Vakum

Garam Kalium Fosfat

Settling Tank

Tangki Asam Lemak

Tangki Gliserol Hasil Pemurnian Kontainer Polimer Tangki Formulasi CDS Surfaktan SLS Tangki Air

Tangki Penyimpanan Produk CDS

(22)

Tangki Gliserol Kasar Reaktor Pemurnian Gliserol Kasar Tangki Asam Fosfat Filter Press Unit Pemurnian K3PO4 Tangki Pengendapa n Unit Pemurnian K3PO4 Tangki Gliserol Tangki Surfaktan Kontainer

Polimer Tangki Air

Reaktor Formulasi

Gudang Produk

Kantor

Laboratorium

(23)

Lampiran 13 Rincian dana investasi dan modal kerja pembangunan industri CDS

A. Bangunan dan Peralatan Proses

No.

Uraian

Jumlah Satuan Harga/satuan

(Rp)

Biaya

(Rp)

Unit Purifikasi

1. Tangki Stainless Steel,

100 L

2

unit

1.000.000 2.000.000

2. Tangki Stainless Steel,

50 L

2

unit

500.000 1.000.000

3. Motor Pengaduk (1 HP)

1

unit

830.000

830.000

4. Pemasangan pipa

1

Paket

3.000.000 3.000.000

Unit Formulasi CDS

5. Tangki Stainless Steel

(200 L)

2

unit

2.000.000 2.000.000

6. Tangki Stainless Steel,

100 L

1

unit

1.000.000 1.000.000

Jumlah 9.830.000

B. Kendaraan

No.

Uraian

Jumlah Satuan Harga/satuan

(Rp)

Biaya

(Rp)

1. Mobil Pick Up

1

unit

83.500.000 83.500.000

2. Sepeda Motor

1

unit

13.200.000 13.200.000

Jumlah 96.700.000

C. Biaya Perizinan

No.

Uraian

Jumlah Satuan Harga/satuan

(Rp)

Biaya

(Rp)

1. Izin

Mendirikan

Bangunan

1

lot

3.500.000

3.500.000

2. UKL / UPL

1

lot

5.000.000

5.000.000

3. Izin pertanahan

1

lot

2.000.000

2.000.000

Jumlah 10.000.000

(24)

D. DED dan pengawasan / pemeliharaan peralatan selama konstruksi

Gambar keteknikan detail / Detailed Engineering Design (DED) dihitung

berdasarkan persentase (0,5%) dari jumlah total investasi. Dengan demikian,

diperoleh nilai DED dan pengawasan/pemeliharaan peralatan selama konstruksi

adalah 0,5% x Rp117.030.000,- = Rp585.000,-

(25)

Lampiran 14 Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industri CDS

CDS FINANCIAL ANALYSIS

III. MODAL KERJA (x Rp 1000,-)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

days

1 Account Receivable 30 product 62.687 78.985 91.941 96.538 101.365

2 Inventory 10 product+raw mat. 25.075 31.594 36.776 38.615 40.546

3 Account Payable 30 raw mat. - - - -

-Working Capital 87.762 110.580 128.717 135.153 141.911

Loan for Working Capital 87.762

IV. DEPRESIASI (x Rp

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

1 Mesin dan Peralatan 20 tahun 3.000 150 150 150 150 150 2 Bangunan Perumahan 20 tahun - - - - - -3 Kendaraan 5 tahun 96.700 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340

99.700

19.490 19.490 19.490 19.490 19.490

V. PRODUCTION COST (x Rp 1000,-)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

1 Variable Cost

AVERAGE PRODUCTION CAPACITY 75% 90% 100% 100% 100%

- Raw Material

Pemakaian Gliserol kasar per tahun 4 Ton 3 3 4 4 4 Sub Total Raw Material - IDRx1000/ton - - - -

-- Bahan Kimia Qty Unit Harga IDRx1000/ton

a. Gliserol 0 ton 20.000 2.813 3.544 4.125 4.331 4.548 b. Polimer PVA 4 ton 80.000 240.000 302.400 352.000 369.600 388.080

(26)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 - - - - - - - - -149.006 149.006 149.006 149.006 149.006 149.006 149.006 149.006 149.006 149.006

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 - - - - - - - - -19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.340 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - - - - - - - - -4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 4.775 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484 407.484

(27)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

c. Surfaktan SLS 4 ton 20.000 60.000 75.600 88.000 92.400 97.020 d. Akuades 91 ton - - - - -

-Sub Total Bahan Kimia 302.813 381.544 444.125 466.331 489.648

- Utilities Cost 13.500 17.010 19.800 20.790 21.830

- Tenga Kerja : Langsung

a. Operator 2 orang 57.600 115.200 120.960 127.008 133.358 140.026 b. Maintenance - orang 32.000 - - - -

-89.600

115.200 120.960 127.008 133.358 140.026

Total Variable Cost 431.513 519.514 590.933 620.480 651.504

BIAYA PRODUKSI LANGSUNG (x Rp 1000,-) 431.513 519.514 590.933 620.480 651.504 HARGA POKOK PENJUALAN PER TON PRODUK (x Rp 1000,-) 11.507 11.545 11.819 12.410 13.030

2 Fixe d Cos t

Tenaga Kerja : Tidak Langsung

a. Kepala Pabrik 1 orang 154.704 154.704 162.439 170.561 179.089 188.044 b. Manajer - orang 132.544 - - - - -c. Staf - orang 57.600 - - - - -d. Administrasi - orang 32.000 - - - - -e. Satpam - orang 32.000 - - - - -154.704 162.439 170.561 179.089 188.044

Repair & Maintenance 5,0% Equip cost/Tahun 5.327 5.593 5.872 6.166 6.474 Overhead & Adm 5,0% Biaya TK 13.495 14.170 14.878 15.622 16.403 Biaya Asuransi 3,0% Equip cost/Tahun 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 Biaya Pemasaran 2,5% Penjualan 18.806 23.696 27.582 28.961 30.409

Depresiasi 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490

Interest for Invest. 10% 8.226 6.415 4.604 2.792 981 Interest for Work. Cap. 12% 6.765 2.377 - -

-Total Fixed Cost 384.713 399.815 416.745 434.407 453.042

(28)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 101.871 - - - - - - - - -514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 514.130 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 22.921 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 - - - - - - - - -140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 140.026 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 677.077 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 13.542 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 197.446 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 6.798 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 16.874 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 3.196 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 31.930 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 - - - - - - - - - - - - - - - - -473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 473.179 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257

(29)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

VI. INCOME (x Rp 1000,-)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

-

CDS Production 50 Ton/tahun 38 45 50 50 50

Losses 0,001% 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total CDS Production 37 45 50 50 50

-

Produksi FFA 2 Ton/tahun 1 1 2 2 2

-

Produksi K3PO4 1 Ton/tahun 1 1 1 1 1

-

Revenue Harga Jual

CDS 20.000 IDRx1000/ton 749.993 944.991 1.099.989 1.154.988 1.212.738

FFA 1.000 IDRx1000/ton 1.125 1.418 1.650 1.733 1.819

K3PO4 2.000 IDRx1000/ton 1.125 1.418 1.650 1.733 1.819

TOTAL REVENUE (x Rp 1000,-) 752.243 947.826 1.103.289 1.158.453 1.216.376

VII. NET INCOME STATEMENT (x Rp 1000,-)

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

- Total Sales Revenue 752.243 947.826 1.103.289 1.158.453 1.216.376

- Production Cost 816.225 919.328 1.007.678 1.054.886 1.104.545

-

Profit Before Tax (63.983) 28.497 95.611 103.567 111.831

Tax 30% (19.195) 8.549 28.683 31.070 33.549

-

Profit After Tax (44.788) 19.948 66.928 72.497 78.282

-

Retained Earning (44.788) (24.840) 42.088 114.585 192.866

-

Operating Margin

BEP (Rupiah) 902.308 884.763 897.404 935.435 975.564

(30)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.273.375 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.910 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.277.195 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 1.150.257 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 126.938 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 38.081 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 281.723 370.580 459.437 548.293 637.150 726.007 814.864 903.720 992.577 1.081.434 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040 1.007.040

(31)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

VIII. FINANCIAL RETURN (x Rp 1000,-)

- 1 2 3 4 5

Year -1 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Penerimaan Bersih

- Year's Net Profit (44.788) 19.948 66.928 72.497 78.282

- Depreciation 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 (25.298) 39.438 86.418 91.987 97.772 Pengeluaran bersih - Investasi + IDC 125.848 - - - - - Modal Kerja - 87.762 - - -

- Long Term Loan Repayment 18.113 18.113 18.113 18.113 18.113

- Short Term Loan Repayment 30.717 30.717 - - -125.848

136.591 48.829 18.113 18.113 18.113

ANNUAL CASH FLOW (125.848) (161.889) (9.391) 68.305 73.874 79.659 1,000 0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 (125.848) (147.172) (7.761) 51.319 50.457 49.462 (125.848) (273.020) (280.781) (229.463) (179.006) (129.544) ACC. CASH FLOW (125.848) (287.737) (297.128) (228.823) (154.949) (75.290)

Internal Rate of Return (IRR) = 21,49% (15 years)

Net Present Value (NPV) = 283.831 (15 years)

Pay Back Periode (PBP) = 7,23 years

Net Benefit Cost ( NetB/C) = 2,04

Return on Investment (ROI) -35,59% 15,85% 53,18% 57,61% 62,20%

Return on Equity (ROE) -72,69% 32,38% 108,63% 117,67% 127,05%

Average ROI 57,29%

(32)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

6

7 8 9 10 11 12 13 14 15

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 88.857 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 19.490 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 108.347 0,564 0,513 0,467 0,424 0,386 0,350 0,319 0,290 0,263 0,239 61.159 55.599 50.545 45.950 41.772 37.975 34.523 31.384 28.531 25.937 (68.385) (12.786) 37.759 83.708 125.481 163.456 197.978 229.362 257.894 283.831 33.057 141.403 249.750 358.097 466.444 574.790 683.137 791.484 899.831 1.008.177 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 70,61% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22% 144,22%

(33)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

IX. FUND FLOW STATEMENT (x Rp 1000,-)

Construction Year

Year -1 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

CASH INFLOW

Sales Revenue 689.556 868.840 1.011.348 1.061.916 1.115.011 Account Receivable 62.687 78.985 91.941 96.538

Equity 61.613

Investment Debt 82.331

Working Capital Debt 61.433

Total Cash Inflow 205.377 689.556 931.527 1.090.334 1.153.856 1.211.549

CASH OUTFLOW

Capital Expenditure 117.615

Cash Expenses (excl. interest, depreciation) 781.744 891.046 983.584 1.032.604 1.084.074 Account Payable - - - - Investmen Debt 18.113 18.113 18.113 18.113 18.113

- Working Capital Debt 30.717 30.717

Interest Charge 14.991 8.792 4.604 2.792 981 Taxes (19.195) 8.549 28.683 31.070 33.549 Inc. Inventory 25.075 6.519 5.182 1.839 1.931 Total Cash Inflow 117.615 851.445 963.736 1.040.166 1.086.418 1.138.648

NET CASH OUTFLOW (x Rp 1000,-) 87.762 (161.889) (32.209) 50.168 67.439 72.901

Beginning Cash Balance - 87.762 (74.127) (106.337) (56.169) 11.270 Ending Cash Balance 87.762 (74.127) (106.337) (56.169) 11.270 84.171

(34)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

Year 6

Year 7

Year 8

Year 9

Year 10

Year 11

Year 12

Year 13

Year 14

Year 15

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

1.170.762

101.365

106.433

106.433

106.433

106.433

106.433

106.433

106.433

106.433

106.433

1.272.127

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.277.195

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

1.130.767

-

-

-

-

-

-

-

-

-38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

38.081

2.027

-

-

-

-

-

-

-

-

-1.170.875

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

1.168.848

101.251

108.347

108.347

108.347

108.347

108.347

108.347

108.347

108.347

108.347

84.171

185.422

293.769

402.115

510.462

618.809

727.156

835.502

943.849

1.052.196

185.422

293.769

402.115

510.462

618.809

727.156

835.502

943.849

1.052.196

1.160.543

(35)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

X. BALANCE SHEET

Construction Year

Year -1 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

ASSETS Current Assets

- Ending Cash Balance 87.762 (74.127) (106.337) (56.169) 11.270 84.171

- Account Receivable 62.687 78.985 91.941 96.538 101.365

- Inventory 25.075 31.594 36.776 38.615 40.546

Total Current Assets 87.762 13.634 4.243 72.548 146.422 226.081

Fixed Investment 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848

Less Accum Depreciation 19.490 38.980 58.470 77.960 97.450

Net Fixed Assets 125.848 106.358 86.868 67.378 47.888 28.398

TOTAL ASSETS (x Rp 1000,-) 213.610 119.993 91.111 139.926 194.311 254.480

LIABILITIES AND EQUITY Liabilities

- Account Payable - - - - - - Long Term Loan Balance 90.564 72.451 54.338 36.225 18.113 - Short Term Loan Balance 61.433 30.717 (0) - - -Total Liabilities 151.997 103.168 54.338 36.225 18.113

-Equity

- Share Capital 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 - Retairned Earnings - (44.788) (24.840) 42.088 114.585 192.866 Total Equity 61.613 16.825 36.773 103.701 176.198 254.480

(36)

Lampiran 14. Proyeksi biaya produksi, penerimaan dan net income industry CDS (lanjutan)

Year 6 Year 7 Year 8 Year 9 Year 10 Year 11 Year 12 Year 13 Year 14 Year 15

185.422 293.769 402.115 510.462 618.809 727.156 835.502 943.849 1.052.196 1.160.543 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 106.433 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 42.573 334.428 442.775 551.122 659.468 767.815 876.162 984.509 1.092.855 1.201.202 1.309.549 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 125.848 116.940 136.430 155.920 175.410 194.900 214.390 233.880 253.370 272.860 292.350 8.908 (10.582) (30.072) (49.562) (69.052) (88.542) (108.032) (127.522) (147.012) (166.502) 343.336 432.193 521.050 609.906 698.763 787.620 876.477 965.333 1.054.190 1.143.047 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 61.613 281.723 370.580 459.437 548.293 637.150 726.007 814.864 903.720 992.577 1.081.434 343.336 432.193 521.050 609.906 698.763 787.620 876.477 965.333 1.054.190 1.143.047 343.336 432.193 521.050 609.906 698.763 787.620 876.477 965.333 1.054.190 1.143.047

Gambar

Tabel data hasil pengukuran nilai densitas formula CDS (g/cm 3 )
Tabel data hasil pengukuran pH formula CDS
Tabel data hasil pengukuran nilai viskositas formula CDS (cP)
Tabel data hasil pengukuran nilai Evaporation Rate (g ev/g debu)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh itu, apabila berlakunya kes guru pukul murid, guru dera murid, guru mencederakan murid dan sebagainya, guru tersebut boleh dikatakan sebagai guru yang tidak

Penilitian ini akan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Propinsi Jawa Tengah dengan menggunakan model regresi probit

merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa unsur logam dalam

Penurunan kelelahan secara umum ini terjadi karena antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan ada perbedaan dimensi alat yang digunakan dalam hal ini piring

Memperhatikan keadaan tersebut, sebagai kelompok pemakai energi listrik yang sangat potensial terkena bahaya yang ditimbulkan oleh listrik, maka dipandang perlu untuk diadakannya

1) Linen yang telah digunakan pasien bisa terkontaminasi dengan cairan tubuh (misalnya darah, muntah) dan dapat menyebabkan percikan.. sebaiknya tenaga kesehatan

tingkat kolaborasi mencapai 61,01% yang dilaksanakan oleh satu hingga lebih dari empat peneliti... Dari jumlah kolaborasi tersebut, teknologi aplikasi produk terbanyak membentuk

Manusia dengan segenap potensinya (kemampuan) kejiwaan naluriah, seperti akal pikiran, kalbu kemauan yang ditunjang dengan kemampuan jasmaniahnya, akan mampu