• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

13

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau keuntungan dan keberlangsungan perkembangan perusahaan itu sendiri. Pemasaran sangat penting untuk memperkenalkan produk barang atau jasa kepada masyarakat luas agar produk yang dibuat dapat diterima secara baik dan akan meningkatkan penjualan perusahaan tersebut.

Beberapa ahli mendefinisikan pemasaran dari sudut pandang yang berbeda-beda. Berikut ini adalah definisi pemasaran menurut parah ahli: a. Kotler (2000:9), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

b. Stanton dalam Swasta (2009:10), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembelian yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan definisi dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses kegiatan merencanakan, menciptakan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan kepada individu atau kelompok masyarakat agar tercapainya kepuasan konsumen dan memperoleh laba untuk tujuan organisasi.

2.2 Bauran Pemasaran

(2)

dikombinasikan sesuai dengan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai.

Menurut Swasta, Basu dalam Suti (2010: 26-27), bauran pemasaran terdiri dari empat elemen, yaitu: produk, harga, promosi dan tempat atau distribusi

a. Produk

Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya

b. Harga.

Harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang atau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

c. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang menyangkut masalah komunikasi yang tidak terbatas hanya pada penyebaran informasi dikalangan calon pembeli tetapi juga mencakup lingkungan usaha.

d. Tempat

Tempat merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untu menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

2.3 Pengertian Produk

Berikut ini adalah definisi produk menurut para ahli:

Menurut Kotler (2002:448), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan.

Menurut Tjiptono (2008:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keingingan pasar yang bersangkutan.

(3)

2.3.1 Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama (Tjiptono, 2008:98) yaitu:

1. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan diperlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

a. Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakian.

b. Barang tahan lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan pemakian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih)

2. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contoh: bengkel reparasi, salon kecantikan, kurus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (consumer’s goods) dan barang industri (industrial’s goods).

1. Barang konsumen

Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan tujuan untuk bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods yaitu:

a. Convenience Goods

Convenience goods merupakan barang yang pada umunya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contoh: beras, minyak, sabun, pasta gigi, dan lain-lain.

b. Shopping Goods

(4)

di antara berbagai alternatif yang tersedia. Contoh: alat-alat rumah tangga, pakaian, dan furniture.

c. Specialty Goods

Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang specialty terdiri atas barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, seperti mobil Lamborgini, Pakaian rancangan seperti Christian Dior dan Versace.

d. Unsought Goods

Unsought Goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupin sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. 2. Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikonsumsi langsung, yaitu:

a. Untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen).

b. Untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi).

2.3.2 Kualitas produk

Menurut Kotler dalam Arumsari (2012:44), kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara objektif.

Menurut Assauri dalam Arumsari (2012:45), kualitas produk merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan.

(5)

2.3.3 Dimensi Kualitas Produk

Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25-26) mengemukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain :

1. Kinerja (performance), merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Keandalan (Reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) yaitu sujauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (Durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk.

6. Kemampuan diperbaiki (Serviceability), meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik produk yang menarik, model/desain yang artistik, warna dan sebagainya.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan maupun negara pembuatnya.

Menurut Martinich dalam Badri (2011:63), ada enam spesifikasi dari dimensi kualitas produk barang yang relevan dengan pelanggan.

1. Performance (hal terpenting bagi pelanggan yaitu apakah kualitas produk menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apakah pelayanan diberikan dengan cara yang benar)

2. Range and type of features (selain fungsi utama dari suatu produk dan pelayanan pelanggan sering kali tertarik pada kemampuan/keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan).

(6)

4. Maintainability and Serviceability (kemudahan untuk pengoperasian produk dan kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti).

5. Sensory Characteristic (penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas.

6. Ethical profile and image (kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk dan pelayanan).

2.4 Keputusan Pembelian

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan dalam setiap pembelian sangat penting dilakukan untuk membuat pilihan mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya, keputusan yang dibuat harus dipertimbangkan dengan baik oleh calon konsumen mulai dari kualitas produknya, pengemasannya, manfaat produk dan lain-lain.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sangadji dan Sopiah, (2013:120), mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih. Seorang konsumen yang hendak memilih harus memiliki pilihan alternatif.

Sedangkan menurut Setiadi dalam Sangadji dan Sopiah, (2013:121), mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya.

Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran pembelian. Ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang, kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali pula peranan ini dilakukan beberapa orang.

(7)

1. Pemrakarsa (Initiator)

Yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (Influencer)

Yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (Decider)

Yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (Buyer)

yakni orang yang melakukan pembelian aktual. 5. Pemakai (User)

Yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

2.4.2 Tahapan Proses Keputusan Pembelian

Gambar 2.1

Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen Sumber: Kotler (2000:204)

Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen akan mengalami beberapa tahapan proses pengambilan keputusan. Menurut Kotler (2000: 204-208), keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. 2. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk

Keputusan Pembelian Evaluasi

Altenatif Pencarian

Informasi Pengenalan

Masalah

(8)

selanjutnya orang itu akan memasuki pencarian aktif informasi mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.

c. Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

d. Sumber penglaman: penaganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita dalam memahami proses evaluasi konsumen: pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

4. Keputusan Pembelian

Terdapat dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dengan keputusan pembelian, faktor pertama adalah sikap oran lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

5. Perilaku Pascapembelian

Referensi

Dokumen terkait

Akhir sekali, kami berharap dengan cara bentuk penyisihan dan penyusunan yang telah kami sekumpulan lakukan selain dapat membantu para pelajar dan tenaga pengajar

Mana - mana Ahli Gabungan atau Ahli Bersekutu NAAM yang ingin menganjurkan Kejohanan Memanah Kebangsaan (1.2.1 hingga 1.2.6) perlulah mengikut keperluan serta syarat -

Berdasarkan pengertian marketing mix atau bauran pemasaran berberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa marketing mix atau bauran pemasaran adalah suatu sterategi yang

Karena hukum awal dari tindakan ekonomi yang dilakukan oleh tiap individu masyarakat adalah bebas (diperluas) akan tetapi apabila individu melakukan kegiatan yang

Arti performance atau kinerja menurut Prawirosentono (2008: 2) adalah: “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

Keempat risk level tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti jenis kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi sebuah link berbeda-beda, menggunakan mesin atau alat yang

Setiap tanggal 22-30 setiap bulannya, Komisi Tugas Akhir akan menentukan usulan judul skripsi yang diterima beserta nama dosen pembimbing utama, kedua dan (dosen penguji menjelang

Hasil ekstraksi DNA mitokondria dengan bantuan kit Qiagen QIAamp® DNA Stool Mini Kit dan PCI (phenol chloroform isoamialcohol) dapat dilakukan dengan baik, walaupun melalui