SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Brat )
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama : AMZ. Yuli Susandar NIM : 022214087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Brat )
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama : AMZ. Yuli Susandar NIM : 022214087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk ayah dan ibu
yang telah melahirkan, merawat, mendidik serta tidak
henti-hentinya memberikan semangat dalam hari-hari saya. Juga
untuk yang tercinta adik-adik saya yang menjadi
penyemangat dalam hari-hari saya.
I did it … !!!
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang saya susun
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya
sebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka.
Hormat saya
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : AMZ. Yuli Susandar
Nomor Mahasiswa : 022214087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN ( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Cabang Karawang, Jawa Barat)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Deengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penilis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2008
Yang menyatakan
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Cabang Karawang, Jawa Barat)
AMZ. Yuli Susandar Universitas Sanata Dharma
2008
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
positif dari pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini
dilaksanakan di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, cabang Karawang,
Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah karyawan bagian
penjualan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Linier Berganda.
Hasil dari perhitungan data menunjukkan bahwa kompensasi (program
asuransi, komisi dan reward) secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Secara parsial, program asuransi dan pemberian kompensasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis juga menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh positif dari pemberian reward terhadap kinerja
ABSTRACT
The INFLUENCE of COMPENSATIONS GIVING to the EMPLOYEES PERFORMANCE
(Study at Asuransi Jiwa Bersama 1921, Karawang, West Java)
AMZ. Yuli Susandar Sanata Dharma University
2008
The objective of this research is to know wether there was a positive
influence compensations on employees performance. This research was done in
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Karawang, West Java.
The research method applied in this research is field study. The subjects of
this research were the employees of the sales department. The analysis applied in
this research was Multiple Linear Regression Analysis.
Results from data calculations showed that compensations which include
insurance plan, commision and reward simultaneously influenced positively
employees performance. Partially, insurance plan and commision showed
influenced the performance of employees. Results of this analysis also showed
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena
kasihnya sehingga pada akhirnya saya dapat karya tulis ini dengan judul
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN ( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, jawa Barat ).
Selain itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu terselesaikannya karya
tulis ini. Pihak-pihak yang saya maksud adalah :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakrta.
3. Ibu Dra. Diah Utari B.R.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I saya yang
telah membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S selaku Dosen Pembimbing II saya yang
telah membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
6. Segenap karyawan Sekertariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
8. Teman-teman Fakultas Ekonomi Unioversitas Sanata Dharma Yogyakarta
khususnya angkatan 2002.
9. L. Suradi dan Ch. Supinah sebagai sosok bapak dan ibu yang telah
memberikan dukungan luar biasa selama proses perkuliahan sampai pada
karya tulis ini selesai disusun.
10.V. Trisna Sundari dan Unggul Prasetya sebagai adik-adik yang selalu
dapat menjadi penyemangat.
11.Segenap keluarga besar Community of Sant’Egidio Indonesia.
12.Segenap keluarga besar Community of Sant’Egidio Yogyakarta.
13.Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat,
tempat dimana saya melakukan penelitian untuk penyusunan karya tulis
ini.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan. Sekali lagi saya ucapkan teriman
DAFTAR ISI
Halaman judul ...i
Halaman persetujuan pembimbing ...ii
Halaman pengesahan ...iii
Halaman persembahan ...iv
Pernyataan keaslian karya ...v
Lembar Publikasi ... vi
Abstrak ...vi
Abstrak ... viii
Kata pengantar ...ix
Daftar isi ...xi
Daftar tabel ...xv
Daftar lampiran ...xvii
BAB I Pendahuluan A. Latar balakang masalah ...1
B. Rumuasn masalah ...4
C. Batasan Masalah ...4
D. Tujuan Penelitian ...5
E. Manfaat penelitian ...5
BAB II Landasan Teori
A. Manajemen ...9
1. Pengertian Manajemen
2. Pengertian MSDM
3. Fungsi MSDM
B. Kompensasi ...14
1. Pengertian kompensasi
2. Bentuk-bentuk kompensasi
3. Tujuan kompensasi
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kopmpensasi
C. Kinerja ...21
1. Pengertian kinerja
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
D. Penilaian kinerja ...22
1. Pengertian penilaian kinerja
2. Manfaat penilaian kinerja
3. Tujuan penilaian kinerja
4. Indikator penilaian kinerja
E. Hipotesis ...27
BAB III Metodologi Penelitian
A. Jenis penelitian ...28
C. Lokasi penelitian ...29
D. Waktu penelitian ...29
E. Variabel penelitian ...29
F. Sumber data ...35
G. Teknik pengumpulan data ...37
H. Populasi dan sampel ...38
I. Teknik pengambilan sampel ...38
J. Definisi operasional ...39
K.Teknik pengujian instrumen ...41
L. Teknik analisis data ...44
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah berdiri dan perkembangan perusahaan ...51
B. Budaya Perusahaan ...55
C. Falsafah, Visi dan Misi perusahaan ...55
D. Struktur organisasi ...57
E. Personalia ...58
F. Produk ...59
G. Pembayaran premi ...62
H. Tata cara pengajuan klaim ...62
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
A. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen ...73
B. Karakteristik responden ...76
C. Analisis data ...80
D. Pengujuan hipotesis dan pegujian statistik ...90
E. Pembahasan ...96
BAB VI Kesimpulan dan saran A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ...102
Daftar pustaka...
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian (X) ...74
Tabel 5.2
Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian (Y) ...74
Tabel 5.3
Hasil Uji Reliabilitas ...75
Tabel 5.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...76
Tabel 5.5
Klasifikasi Responden Berdasar Usia ...77
Tabel 5.6
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan ...77
Tabel 5.7
Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...78
Tabel 5.8
Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Jabatan ...79
Tabel 5.9
Klasifikasi Responden Berdasarkan Tahun Masuk Kerja ...80
Tabel 5.10
Penilaian Responden Terhadap Asuransi ...81
Tabel 5.11
Penilaian Responden Terhadap Komisi ...82
Tabel 5.12
Penilaian Responden Terhadap Reward ...84
Tabel 5.13
Penilaian Responden Tehadap Kinerja Karyawan ...85
Tabel 5.14
Tabel 5.15
Hasil Uji F ...91
Tabel 5.16
Hasil Uji t Variabel Asuransi ...92
Tabel 5.17
Hasil Uji t Variable Komisi ...93
Tabel 5.18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rekapitulasi Data Penelitian
Lampiran 2
Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 3
Frekuensi Karakteristik Responden
Lampiran 4
Frekuensi Variabel
Lampiran 5
Regresi Linear Berganda
Lampiran 6
Daftar Quesioner Penelitian
Lampiran 7
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 8
Struktur Organisasi Perusahaan
Lampiran 9
Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 Karawang
Lampiran 10
Denah Lokasi Kantor AJB Bumoputera 1912 Karawang
Lampiran 11
Kelompok Usaha AJB Bumiputera 1912
Lampiran 12
Penghargaan
Lampiran 13
Produk-produk AJB Bumiputera 1912
Lampiran 14 F – tabel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan selalu dihadapkan pada
berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Permasalahan-permasalahan yang kerap muncul adalah mengenai bagaimana
perusahaan mampu mengelola para karyawan, bagaimana produknya dapat laku
terjual, bagaimana perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis, serta
bagaimana perusahaan mampu mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimal.
Untuk mengatasi berbagai macam permasalahan tersebut dan juga untuk mencapai
tujuan perusahaan, maka dibutuhkan faktor- faktor produksi. Faktor-faktor produksi
yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu karyawan, modal,
komputer, alat tulis, mesin produksi, kendaraan, listrik, gedung dan faktor produksi
lainnya. Dari sekian banyak faktor produksi yang digunakan perusahaan, faktor
produksi yang memiliki peranan penting dan yang paling berperan dalam perusahaan
adalah karyawan. Hal ini karena hanya karyawanlah faktor produksi yang memiliki
akal, perasaan, keinginan, kemampua n , keterampilan, pengetahuan dan motivasi.
Setiap perusahaan membutuhkan manajemen yang mengatur unsur manusia
( karyawan ) yang biasa disebut sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
yang menjadi bidang kajiannya adalah bagaimana perusahaan memperoleh,
memelihara dan mempertahankan sumberdaya manusia atau karyawan. Tanpa
sumberdaya manusia yang berkualitas, perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh,
memelihara dan mempertahankan karyawan, salah satunya adalah dengan
memberikan kompensasi yang sesuai pada mereka. Perusahaan juga diharapkan
memperhatikan dengan baik pemberian kompensasi kepada karyawannya serta
mengembangkan kompensasi yang menarik agar karyawannya merasa berarti bagi
dirinya sendiri dan perusahaan
Salah satu tujuan pemberian kompensasi oleh perusahaan adalah
meningkatkan kinerja karyawan untuk mendukung kinerja perusahaan. Menurut
bentuk nya, kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan non
finansial. Dalam kompensasi finansial terdapat kompensasi finansial langsung yang
meliputi gaji, upah, bonus, komisi, pembagian laba, pemberian keuntungan serta opsi
saham dan kompensasi finansial tak langsung yang meliputi asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, pensiun, hiburan, hari besar serta cuti hamil.
Sedangkan yang termasuk kompensasi non finansial meliputi tugas-tugas menarik,
tantangan, tanggungjawab, pengakuan, rasa pencapaian, kebijakan-kebijakan yang
sehat, supervisi yang kompeten, rekan kerja yang menyenangkan serta lingkungan
kerja yang nyaman.
Pemberian kompensasi bagi para karyawan pada tiap perusahaan
bergerak dalam bidang apa. Pada umumnya semakin besar sebuah perusahaan maka
kompensasi yang diberikan pada karyawaan pun akan semakin besar. Pemberian
kompensasi pada karyawan pada dasarnya adalah kewajiban dari setiap perusahaan
apabila perusahaan tersebut ingin dapat terus berjalan. Yang perlu diperhatikan
adalah sejauh mana kompensasi yang diberikan perusahaan mampu memberikan
pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan maupun juga dalam
kehidupan pribadinya. Kompensasi yang diberikan harus mampu meningkatkan taraf
kehidupan karyawan yang secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja mereka
dalam perusahaan.
Dari sekian banyak bentuk kompensasi yang ada, penulis lebih tetarik untuk
meneliti mengenai kompensasi finansial karena lebih umum diberikan oleh
perusahaan pada karyawannya dibanding kompensasi non finansial. Lebih khusus
lagi mengenai kompensasi berupa program proteksi, komisi dan reward. Sejauh mana
program proteksi, komisi dan reward dapat mempengaruhi kinerja para karyawan
dalam sebuah perusahaan. Namun apakah benar kompensasi yang diberikan
perusahaan pada karyawannya selalu dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan dan juga bagi kehidupan pribadi
karyawan tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan studi kasus pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti adalah pengaruh pemberian kompensasi terhadap
kinerja karyawan bagian penjualan polis asuransi (agen) pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Bumiputera Cabang Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan, penulis dapat merumuskan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah kompensasi (program asuransi, komisi dan reward) secara
simultan berpengaruh positif terhadap kinerhja karyawan (agen) ?
2. Apakah program asuransi yang diberikan perusahaan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan (agen) ?
3. Apakah komisi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)?
4. Apakah reward berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas dan lebih
terfokus, maka penulis memberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Karyawan yang diteliti adalah karyawan bagian penjualan polis asuransi
(agen).
2. Agen yang yang menjadi subyek penelitian ini sudah bekerja lebih dari
tiga bulan.
3. Kompensasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program asuransi,
4. Indikator-indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tanggungjawab kerja, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah kompensasi (program asuransi, komisi serta
reward) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)
2. Untuk mengetahui apakah program asuransi yang diberikan perusahaan
terhadap berpengaruh positif kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui apakah komisi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
4. Untuk mengetahui apakah reward berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penelitian ini, yaitu bagi AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat, Universitas Sanata Dharma dan juga bagi penulis sendiri.
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya yang akan diambil di bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia, terutama dalam hal pemberian kompensasi yang sesuai
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan menjadi bahan pembanding
bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.
3. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini, penulis dapat menerapkan dan mengembangkan
teori -teori yang diperoleh dalam perkuliahan dan juga sebagai penambah
wawasan dalam bidang Manajemen Sumberdaya Manusia.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan berisi mengenai latar belakang
dari penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat
dari penelitian ini serta tujuan penelitian.
BAB II Landasan Teori
Dalam landasan teori berisi mengenai pengertian
manajemen, pengertian MSDM serta fungsi MSDM.
Kemudian terdapat pengertian mengenai kompensasi,
bentuk-bentuk kompensasi, tujuan kompensasi serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi.Kemudian dalam bab ini juga
berisi mengenai pengertian kinerja, pengertian penilaian
akan dijelaskan mengenai pengertian penilaian kinerja, manfaat
kinerja, tujuan penulaian kinerja, indikator- indikator penilaian
kinerja serta hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek
dan obyek penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian,
variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi
operasional, teknik pengujuan instrument serta teknik analisis
data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini berisi mengenai sejarah berdiri dan
berkembangnya perusahaan, budaya perusahaan, falsafah, visi,
misi perusahaan, struktur organisasi, personalia perusahaan
serta produk-priduk yang ditawarkan.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil uji validitas
dan reliabilitas instrument, karakteristik responden, hasil
analisis data, pengujuan hipotesis dan pengujuan statistik serta
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil dari
penelitian yang dilakukan dan juga berisi saran yang nantinya
dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat
kebijakan-kebijakan terutama yang berkaitan dengan pemberian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota
organisasi. Dalam organisasi orang dapat mencapai tujuan bersama orang lain.
Salah satu sarana yang dibutuhkan organisasi dala m mencapai tujuan tersebut
adalah manajemen. Dalam manajemen, organisasi dapat merencanakan apa yang
akan dilakukan serta melakukan pengarahan dan pengawasan terhadap
usaha-usaha organisasi tersebut.
Manajemen menurut Henry Simamora (1993 : 3) :
Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Manjemen menurut James Stones (dalam T. Hani handoko, 1997 : 8) :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Manajemen menurut Luther Gulick (T. Hani handoko, 1997 : 11) :
Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan ( science ) yang berusaha
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen menurut M. manulang ( 1996 : 15 )
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengkontrolan dari Human and Natural Resources (
terutama Human Resources ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetukan
terlebih dahulu.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia sebenarnya merupakan suatu gerakan
pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang
potensial dan perlu dikembangkan sehingga memberikan kontribusi yang
maksimal bagi perusahaan. Melihat adanya pengakuan tersebut, setiap
perusahaan membentuk Departemen sumber daya manusia untuk membantu
melakukan pengaturan terhadap para karyawan.
Perusahaan menggunakan Depertemen Sumber Daya Manusia untuk
menangani penarikan, seleksi, pemberian kompensasi dan pelatihan karyawan.
Selain itu, adanya tantangan yang lebih kompleks dari kegiatan-kegiatan
tersebut, yaitu kemajuan teknologi yang semakin pesat, peraturan pemerintah
dan pertumbuhan persaingan menunjukkan bahwa kegiatan Departemen
Menurut Michael J. Julius ( dalam J. Sudarsono, 1996 : 136 ) :
Manajemen Sumber Daya manusia adalah bagian dari manajemen yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap fungsi mencari, mendapatkan, mengemb angkan,
memelihara dan menggunakan suatu angkatan kerja dengan sebaik-baiknya
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar.
Menurut T. Hani Handoko ( 2000 : 14 ) :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Menurut Henry Simamora ( 1993 : 3 ) :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota atau
kelompok kerja.
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Malayu, S.P. Hasibuan ( 2000 : 21 ) untuk memperoleh karyawan
yang efektif bagi perusahaan, Departemen Sumber Daya Manusia dapat
melaksanakan fungsi- fungsi sebagai berikut :
Yaitu merencanakan tenega kerja secara efektif serta efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan membantu terwujudnya
tujuan bersama.
b) Pengorganisasian (organizing)
Yaitu kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi dalam badan organisasi.
c) Pengarahan (directing)
Yaitu kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tujuan bersama.
d) Pengendalian (controlling)
Yaitu kegiatan mengendalikan semua karyawan agar menaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
e) Pengadaan (procurement)
Yaitu proses penarikan, seleksi, penempatan,orientasi dan induksi
untuk mendapatkan karyawan.
f) Pengembangan (development)
Yaitu proses peningkatan keteramplian teknis, teoritis, konseptual
g) Kompensasi (compensation)
Yaitu permberian balas jasa langsung dan tidak langsung,uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasayang diberikan pada
perusahaan.
h) Pengintegrasian (integrating)
Yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan agar tercapai kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
i) Pemeliharaan (maintanance)
Yaitu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitaskaryawan agar merekamau bekerja sama
sampai pensiun.
j) Kedisiplinan (discipline)
Yaitu keinginan dan kesadaran untukmentaati peraturan dan norma
social.
k) Pemberhentian (separatio )
Yaitu pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dari suatu
B. Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Salah satu cara untuk memperoleh, memelihara dan mampertahankan
karyawan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan adanya
pemberian kompensasi. Menurut Moh. Agus Tulus (1996:141), kompensasi
atau balas jasa adalah pemberian penghargaan langsung maupun tidak
langsung, finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada
karyawan atas sumbangan mereka dalam pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000 : 155), kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
mereka.
Perusahaan dapat melakukan pengaturan kompensasi dengan baik
karena kompensasi mempunyai arti penting bagi karyawan dan perusahaan.
Kompensasi tersebut digunakan karyawan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi dan sebagai penghargaan harkat dan martabat manusia. Sedangkan
bagi perusahaan, kompensasi membantu perusahaan untuk memperoleh,
memelihara dan mempertahankan karyawan yang produktif agar tetap
bekerja pada perusahaan (Henry Simamora, 1999 : 540) serta meningkatkan
prestasi kerja karyawan (T. Hani Handoko).
2. Bentuk-bentuk kompensasi
Dalam pemberian kompensasi antara perusahaan yang satu dengan
disesuaikan dengan kepentingan masing- masing pihak dan kemampuan
perusahaan dalam menjalankan program tersebut. Bentuk-bentuk
kompensasi menurut Henry Simamora (1999 : 542) adalah :
a. Finansial
1) Langsung
a) Bayaran Pokok
§ Gaji
§ Upah
b) Bayaran Prestasi
c) Bayaran Intensif
§ Bonus
§ Komisi
§ Pembagian Laba
§ Pemberian keuntungan
§ Opsi Saham
2) Tidak Langsung
a) Program-progarm proteksi
§ Asuransi kesehatan
§ Asuransi Jiwa
§ Pensiun
§ Asuransi tenaga kerja
§ Hiburan
§ Hari besar
§ Cuti Hamil
b. Non Finansial
1) Pekerjaan
a) Tugas-tugas menarik
b) Tantangan
c) Tanggungjawab
d) Pengakuan
e) Rasa pencapaian
2) Lingkugan Pekerjaan
a) Kebijakan-kebijakan yang sehat
b) Supervisi yang kompeten
c) Kerabat kerja yang menyenangkan
d) Lingkunagn kerja yang nyaman
Menurut J. Sudarsono (1996 : 140), kompensasi yang diterima karyawan
sehubungan dengan pekerjaannya, dapat digolongkan dalam 4 (empat) bentuk,
yaitu :
a) Upah atau gaji dalam bentuk uang
Upah atau gaji terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga
dan tunjangan jabatan.
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan dan
menjaga gaji riil pada masa inflasi. Seperti : beras, gula, garam,
dan pakaian.
c). Fringe benefit
Yaitu bebagai jenis keuntungan di luar gaji yang diperoleh
karyawan sehubungan dengan jabatannya. Bentuk-bentuk fringe
benefit yaitu dana pensiun, asuransi, upah dibayar pada hari libur,
cuti sakit, sarana olahraga dan rekreasi.
d) Kondisi lingkunan kerja, yang mencakup lokasi dan jarak
perusahaan dari tempat tinggat, kebersihan, mutu tempat kerja,
teman kerja dan reputasi perusahaan.
3. Tujuan Kompensasi
Perusahaan memberikan kompensasi untuk beberapa tujuan. Menurut
Malayu S.P Hasibuan (2000 : 120) adalah :
a. Ikatan Kerjasama
Dengan permberian kompensasi akan terjalin kerjasama antara
pengusaha dan karyawan
b. Kepuasan Kerja
Dengan adanya kompensasi, karyawan dapat memenuhi kebutuhan
fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan
c. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika kompensasi yang diberikan cucup besar, manajer akan mudah
memotivasi karyawannya.
e. Stabilitas Kayawan
Jika kompensasi yang diberikan adil dan layak, maka stabilitas
karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh
dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
g. Pengaruh pemerintah
Jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan undang-undang,
maka intervensi pemerintah dapat dihindari.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:156), tujuan kompensasi
adalah :
a. Memperoleh personalia yang qualified
Tingkat kompensasi yang relatif tinggi kadang diperlukan untuk
menarik pelamar yang cakap ke dalam organisasi walaupun sudah
b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, banyak karyawan yang
baik akan keluar dariperusahaan.
c. Menjalin Keadilan
Administrasi pengupahan dan penggajian diusahakan memenuhi
prinsip keadilan dan konsistensi eksternal dan interval. Konsistensi
eksternal berhubungan dengan kompensasi yang ada di
perusahaan, bila dibandingkan dengan kompensasi yang berlaku di
luar perusahaan. Sedangkan konsistensi internal berhubungan
dengan kompensasi yang ada pada perusahaan.
d. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku yang diinginkan.
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan dan
tanggungjawab dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang
efektif.
e. Mengendalikan biaya-biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia pada
tingkat biaya yang layak.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa
a. Kebenaran dan keadilan
Pemberian kompensasi pada masing- masing karyawan harus sesuai
dengan kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa yang telah
ditunjukkan pada organisasi. Dengan demikian, setiap karyawan
merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasa yang telah mereka
berikan.
b. Dana Organisasi
Kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan kompensasi
(finansial maupun non finansial), tergantung pada prestasi kerja
karyawan. Semakin tinggi prestasi kerja karyawan, semakin besar pula
keuntungan perusahaan dan dana yang terhimpun untuk kompensasi
juga bertambah. Jika dana untuk kompensasi bertambah, maka
pelaksanaan kompensasi dapat berjalan dengan baik, begitu pula
sebaliknya.
c. Serikat Karyawan
Serikat karyawan merupakan simbol kekuatan dari karyawan dalam
menuntut perbaikan nasib dan perlu mendapatkan perhatian dari pihak
manajemen atas pimpinan organisasi.
d. Produktifitas Kerja
Produktifitas kerja merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi
penetapan kompensasi. Oleh karena itu, produktifitas karyawan ikut
mempengaruhi pelaksanaan pemberian kompensasi.
e. Biaya Hidup
Perusahaan berusaha melakukan penyesuaian terhadap kompensasi
agar kesejahteraan karyawan dapat tercapai.
f. Pemerintah
Fungsi permerintah untuk melindungi warganya dari tindakan
sewenang-wenang prusahaan dalam penetapan kompensasi, karena itu
pemerintah ikut menentukan upah minimum, jumlah jam kerja
karyawan dan batas umur bagi karyawan pria atau wanita, dewasa atau
anak-anak pada batas umur tertentu.
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan menurut Simamora (1995 : 327) adalah tingkat
dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Setiap
perusahaan pada umumnya menginginkan dapat mencapai tujuan seoptimal
mungkin. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal karena kinerja
karyawan yang baik. Begitu pula sebaliknya, karyawan yang bekerja
diperusahaan dapat bekerja optimal karena dukungan perusahaan. Oleh karena
itu, sudah selayaknya perusahaan mengupayakan agar karyawan dapat
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menunjang. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain:
a. Faktor dalam diri karyawan
§ Faktor psikis, seperti : bakat, kemampuan, kepribadian,
kecardasan dan minat.
§ Faktor fisik, seperti : kesehatan jiwa, jenis kelamin dan
usia.
b. Faktor diluar karyawan ( T. Hani Hndoko, 1999 : 256 )
§ Kompensasi
§ Kondisi kerja
§ Hubungan kerja
§ Kebijakan pemerintah tentang kenaikan pangkat
§ Delegasi wewenang
D. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu tugas dan
tanggungjawab manajer personalia. Penilaian kinerja seharusnya berhubungan
secara langsung dengan aktifitas-aktifitas yang ada dalam deskripsi pekerjaan
(1995 : 329), Karena pekerjaan-pekerjaan yang berbeda mempunyai deskripsi
sistematis untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini dan menaikkan
evaluasi yang konsisten dengan karyawan yang menduduki jabatannya.
1. Pengertian Penilaian Kinerja
Menurut Henry Simamora (1995 : 327), penilaian kinerja adalah
proses mengukur kinerja karyawan..
2. Manfaat Penilaian Kinerja
Bagi perusahaan, penilaian kinerja sangatlah penting karena dapat
membawa manfaat bagi perusahaan dan orang-orang yang bekerja pada
perusahaan tersebut.
a). Promosi
Informasi mengenai kinerja dan potensi karyawan dapat diperoleh dari
hasil penilaian kinerja karyawan yang bersangkutan dan kemudian
dijadikan penganbilan keputusan untuk promosi.
b) Mutasi
Penilaian kinerja karyawan oleh perusahaan dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengadakan mutasi karyawan, apakah karyawan
pada jabatan baru dapat mendudukung kelancaran pekerjaan atau
sebaliknya.
c) Pengembangan Kualitas Personel
Kinerja dalam hal ini berperan untuk mengetahui apakah perlu
3. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja ( Michael Amstrong, 1998 : 178 ) adalah sebagai
berikut
a. Membantu memperbaiki prestasi dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan dengan melakukan hal- hal yang akan mengembangkan.
b. Mengenal karyawan yang berpotensi untuk menerima tanggungjawab
yang lebih besar, sekarang atau dimasa yang akan dating dan
memberikan bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan untuk
memastikan bahwa potensi ini akan berkembang.
c. Membantu dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara
prestasi dan tingkat gaji.
4. Indikator Penilaian Kinerja
Kinerja karya wan dinilai berdasarkan faktor- faktor yang dianggap
penting bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut. Ada beberap faktor yang
dijadikan sebagai indikator mengukur penilaian kinerja karyawan, yaitu
sebagai berikut :
a. Kualitas Kerja Karyawan
Pengukuran kualitas kerja karyawan berkaitan dengan mutu dari hasil
pekerjaan karyawan yang bersangkutan baik-tidaknya hasil secara
fisik. Pengukuran kuantitas menyangkut besarnya hasil yang diperoleh
b. Keterampilan Kerja
Keterampilan kerja dalam hal ini berkaitan dengan tingkat pendidikan
dan pengalaman yang dimiliki karyawan. Semakin tinggi pendidikan
seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula keterampilan yang
dimilikinya.
c. Tanggung Jawab
Tanggungjawab suatu perusahaan adalah (Michael Amstong, 1998 :
185) kewajiban tertentu yang harus dilaksanakan oleh siapa saja yang
menjalankan jabatan tertentu. Dalam hal ini pengukuran dinilai
berdasarkan atas hasil yang dicapai dalam menyelesaikan pekerjaan
yang diserahkan kepadanya. Karyawan dikatakan memiliki
tanggungjawab yang baik bila karyawan tersebut mampu menanggung
tiap kesalahan yang dipebuatnya.
d. Kerjasama
Baik tidaknya kinerja karyawan dapat juga dilihat berdasarkan
kemampuan menyelesaikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut
diberikan secara kelompok. Karyawan dikatakan memiliki kinerja
yang baik apabila ia mampu bekerjasama dengan karyawan atau
kelompok lain dan dapat memberikan kontribusi yang baik. Selain itu,
karyawan juga dinilai berdasarkan hubungan kerja dengan karyawan
eksternal, misalnya : faktor kerja sama, lingkunan kerja, fasilitas, suhu
udara, penerangan dan lain- lain.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan proses
sebagai ukuran kinerja dan bukan hanya hasil. Proses yang dimaksud
disini adalah tanggungjawab, kualitas hasil, kerjasama dan
keterampilan. Proses diambil sebagai ukuran kinerja karena proses
merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan atau
hasil karena baik buruknya proses yang dilalui akan mentukan hasil
yang akan diperoleh. Dalam banyak kasus, sebuah hasil diperoleh
tanpa melalui proses yang sebagaimana mestinya. Dalam artian bahwa
hasil yang didapat bisa saja diperoleh dengan mengandalkan segala
macam cara dan bisa saja menyimpang dari prosedur yang telah
ditetapkan.
Kinerja dalam penelitian ini dinilai dengan melihat bagaimana
tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan yang
dimiliki oleh karyawan dan bukan hanya melihat bagaimana hasilnya
saja. Apakah dalam menjalankan pekerjaannya karyawan sudah
memenuhi prosedur yang sudah ditetapkan atau belum. Dalam hal ini
yang dilihat oleh peneliti adalah bagaimana proses yang dilalui
karyawan dalam mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal
ini penting bagi perusahaan karena dengan mengetahui bagaimana
perusahaan akan mangetahui bagaimana kinerja karyawan
sesungguhnya.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan mengenai suatu hal yang harus diuji
kebenarannya. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari
penelitian sampai dibuktikan kebenarannya. Dengan melihat rumusan masalah
diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sabagai berikut :
1. Kompensasi (program asuransi, komisi dan reward) secara simultan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen).
2. Program asuransi yang diberikan perusahaan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan (agen).
3. Ada pengaruh positif pemberian komisi terhadap kinerja karyawan
(agen).
4. Ada pengaruh positif pemberian reward terhadap kinerja karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penenilitan dapat dibedakan kedalam penelitian eksperimen dan
non-eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang variable bebasnya
dimanipulasikan oleh peneliti. Penelitian ini dapat dibedakan kedalam eksperimen
laboratori (laboratory experiment) dan eksperimen lapangan (field experiment).
Kemudian penelitian non-eksperimen yaitu penelitian yang variable bebasnya
tidak dimanipulasikan. Penelitian ini dibagi kedalam tiga golongan, yaitu : studi
lapangan (field study), penelitian ex post facto, dan penelitian survey (survey
research).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, jenis penelitiannya
dimasukkan kedalam kelompok study lapangan (field study). Dalam hal ini yaitu
penelitian terhadap pemberian kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dan
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang Jawa Barat. Kesimpulan dari hasil
B. Subyek dan Obyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah karyawan bagian
penjualan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa
Barat. Obyek penelitian in adalah kompensasi yang diberikan perusahaan dan
kinerja karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada kantor Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Wilayah Cirebon, Jawa Barat..
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2007.
E. Variabel Penelitian Dan Cara Pengukurannya
Terdapat dua variable dalam penelitian ini. Yang pertama variable bebas
yaitu variabel yang tidak bergantung pada variabel lain (independent variable),
yang kedua adalah variable terikat (dependent variable) yaitu variabel yang
bergantung pada variabel lain. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini yaitu pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan bagian
penjualan. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kompensasi
yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan (Y,
dependent variable) yang meliputi tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama
dan keterampilan.
1. Kompensasi sebagai variabel independent (independent variabel) yaitu
pemberian penghargaan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun
non finansial yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan mereka
dalam pencapaian tujuan organisasi, Moh. Agus Tulus (1996 : 141), diteliti
berdasarkan persepsi karyawan, meliputi :
§ Program asurans i yaitu program pertanggungan yang diberikan oleh
perusahaan pada karyawannya sebagai jaminan keselamatan. Meliputi
asuransi kematian dan asuransi kesehatan.
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah program asuaransi yang
diberikan perusahaan dapat menjamin kehidupan karyawan (agen), apakah
dapat memberikan manfaat bagi keselamatan kerja, apakah perusahaan
terbuka dalam mengelola program asuransi, apakah program asuransi
membuat karyawan (agen) untuk tetap berada dalam perusahaan, apakah
program asuransi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan
(agen), apakah program asuransi yang diberikan membuat karyawan
(agen) merasa nyaman dalam bekerja.
§ Komisi yaitu imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah komisi membuat karyawan
(agen) tertarik pada pekerjaan, apakah komisi mengikat karyawan (agen)
untuk tetap bekerja, apakah komisi membuat karyawan (agen) termotivasi
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan denagn baik, berarti atau tidakkah
komisi yang diberikan bagi karyawan (agen), apakah komisi berguna bagi
kepentingan pekerjaan karyawan (agen), apakah perusahaan terbuka
dalam hal pemberian komisi.
§ Reward yaitu pemberian penghargaan diluar gaji atau upah sebagai hadiah
Dapat berupa uang, piala, piagam penghargaan, jalan-jalan keluar negeri
dll.
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah reward diberikan sebagai
imbalan atas hasil kerja yang baik, apakah reward yang diberikan dapat
menyulitkan karyawan (agen) karena berpatokan pada target, apakah
karyawan (agen) tertarik dengan reward yang diberikan perusahaan,
apakah pemberian reward dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan
(agen), apakah reward membuat karyawan (agen) menjadi tertantang
dalam bekerja, sebanding atau tidakkah reward yang diberikan terhadap
hasil kerja
Untuk mengukur variable independen , jawaban responden diberi
skor sesuai dengan skala Likert. Dalam metode skala Likert,
jawaban-jawaban yang telah diberi skor dijumlahkan untuk memperoleh suatu
Skor untuk masing- masing jawaban pertanyaan positif :
§ Skor 5 untuk jawaban SS
§ Skor 4 untuk jawaban S
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban TS
§ Skor 1 untuk jawaban STS
Skor untuk masing- msaing jawaban pertanyaan negatif :
§ Skor 5 untuk jawaban STS
§ Skor 4 untuk jawaban TS
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban S
§ Skor 1 untuk jawaban SS.
Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator pada variable independen
ini adalah 6 butir. Karena setiap pernyataan memiliki 5 (lima) alternatif
jawaban, maka setiap indikator tersebut mempunyai nilai minimal 6,
(1 x 6) dan nilai maksimal 30, (6 x 5) .
2. Kinerja sebagai variabel dependen (dependent variabel) yaitu tingkat dimana
para karyawan mampu mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan,
Simamora (1995 : 327), meliputi :
§ Tanggungjawab yaitu kesanggupan seorang karyawan dalam
waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau
tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang akan diteliti adalah keaktifan
karyawan (agen) dalam pertemuan yang diselenggarakan perusahaan,
kesanggupan karyawan (agen) menanggung resiko pekerjaan yang telah
dilakukan, kedisiplinan karyawan (agen) dalam membuat laporan hasil
pekerjaan, apakah memiliki waktu untuk melayani para pemegang polis
dengan baik, kesediaan karyawan (agen) untuk memperbaiki kesalahan
dalam pekerjaan, , kesediaan karyawan (agen) untuk apabila mendapat
kritikan mengenai hasil pekerjaan.
• Kualitas hasil kerja yaitu mutu output yang dihasilkan oleh seorang
karyawan bila dibandingkan dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
Hal-hal yang akan diteliti adalah mengenai ketelitian karyawan (agen)
dalam melaksanakan pekerjaan, apakah karyawan (agen) bisa
mendapatkan calon pemegang polis yang sesuai standar yang ditetapkan,
kemampuan membagi waktu untuk setiap pekerjaan, ketepatan waktu
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, apakah karyawan (agen) merasa
tertantang untuk lebih baik bila ada rekan yang memiliki kualitas yang
jauh lebih baik, kedisiplinan karyawan (agen) dalam melaksanakan
pekerjaan.
§ Kerjasama yaitu kemampuan seseorang untuk dapat melakukan atau
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah karyawan (agen) dapat
bekerjasama baik dengan atasan maupun dengan rekan kerja, adakah
kecenderungan untuk bekerja secara individu dibanding dengan
kelompok, apakah jenis pekerjaan yang dimiliki membuat karyawan
(agen) sulit untuk bekerjasama baik dengan atasan maupun dengan
rekkan, adakah ketertarikan untuk bekerjasama dengan atasan maupun
dengan rekan, ada tidaknya tugas yang membuat karyawan (agen)
bekerjasama dengan pihak lain, berguna atau tidakkah diadakannya
kerjasama.
§ Keterampilan yaitu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakan karyawan (agen) mengasah
keterampilan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, apakah karyawan
(agen) memiliki keterampilan yang menonjol untuk dapat bekerja, apakah
karyawan (agen) memiliki kemampuan memadai sehingga diminta untuk
tetap bekerja, sejauh mana keterampilan karyawan (agen) untuk dapat
bekerja, karyawan (agen), apakah ada usaha dari karyawan (agen) untuk
memperdalam keterampilan.
Pengukuran variable dependen diperoleh dari penjumlahan seluruh
jawaban yang diberikan oleh responden.
§ Skor 5 untuk jawaban SS
§ Skor 4 untuk jawaban S
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban TS
§ Skor 1 untuk jawaban STS
Jumlah pertanyan untuk setiap indikator pada variabel dependen digabung
menjadi satu.
F. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti membutuhkan beragam
informasi untuk mendukung penelitiannya yang berasal dari berbagai macam
sumber. Sumber informasi yang diperoleh dikelompokkan kedalam dua jenis,
yaitu data primer dan data sekunder. Kedua sumber data inilah yang nantinya
akan digunakan untuk keberhasilan penelitian.
1. Data primer
Sekaran (2000) mendefinisikan data primer sebagai data yang diperoleh
dari penelitian melalui kejadian actual dan secara langsung terjadi di lokasi
penelitian. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner kepada sejumlah responden.
Menurut Sekaran (2000) terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan
§ Kelebihan
- Dapat memberikan laporan dan motivasi responden
- Keraguan dapat diklarifikasi
- Lebih murah jika dibandingkan dengan kelompok
- Dapat menghasilkan respon hampir 100%
§ Kelemahan
- Responden merasa terganggu karena telah menyita waktu mereka.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpuylkan oleh peneliti melalui
sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini berupa hasil studi pustaka. Studi pustaka adalah dokumentasi
tinjauan komprehensip baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan
dari sumber-sumber data sekunder pada lingkup spesifik yang menjadi pusat
perhatian peneliti . (Sekaran, 2000).
Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
mendapatkan data dari berbagai macam buku yang memiliki kaitan dengan pokok
permasalahan dalam penelitian. Data-data tersebut juga diperoleh dari
penelitian-penelitian terdahulu dan melalui artikel-artikel dari berbagai sumber yanjg terkait
dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Menurut Sekaran (2000), terdapat baberapa kelebihan dan kelemahan
§Kelebihan
- Hemat waktu
- Hemat biaya
§Kelemahan
- Mempunya kekurangan dalam dalam hal usang dan tidak memenuhi
kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang akan dipergunakan dalam penelitian
ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan
mencatat data-data dari dokumen mengenai gambaran umum perusahaan
dan produk.
2. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis memberikan
daftar pertanyaan kepada responden dengan tujuan mengetahui pebgaruh
kompensasi yang diberikaperusahaan terhadap kinerja karyawan.
3. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan
tanya jawab secara langsung dengan pimpinan perusahaan mengenai
H. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi (1998 : 115), populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang dianggap sebagai
populasi adalah seluruh karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
Sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen secukupnya darim
suatu populasi sehingga dengan mempelajari sampel tersebut, peneliti dapat
memahami karakteristik sampel kemudian melakukan generalisasi terhadap,
populasi (Sekaran, 2006). Dengan sampling diharapkan penelitian yang
dilakukan dapat lebih efisien karena hanya dengan meneliti sampel dari suatu
populasi.
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya akan
diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi penelitian (Sekaran,
2000). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari jumlah
populasi karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa Bersam,a
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut formula yang dikutip dari Jallaludin Rahmat (1997:82), bahwa
untuk menentukan ukuran sampel yang jumlah populasinya sudah diketahui
n = N
Nd² + 1
Dimana :
N = Jumlah Populasi
d = Nilai Presisi
Dengan mempertimbangkan Presisi ditetapkan antara +/- 5% dengan
tingkat kepercayaan 95 serta jumlah populasi sebesar 60 orang, maka jumlah
sampel yang diambil adalah 50 orang.
Sampel dengan jumlah sebesar 50 responden sudah dapat dinyatakan
memenuhi persyaratan untuk melakukan penelitian korelasional. Menurut Gay
& Diehl (1922:146) dalam Pengantar Metrode Penelitian Suhardi Sigit, 1999,
mengatakan bahwa ukuran sampel yang dapat diterima dalam penelitian
korelasional adalah minimum 30 subyek. Menurut Fraenkel & & Wallen
(1992:92) dalam Pengantar Metrode Penelitian Suhardi Sigit, 1999, mengatakan
bahwa besar sampel minimum untuk dapat melakukan penelitian korelasional
adalah 50 sampel.
J. Definisi Operasional
1. Asuransi yaitu pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang
berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban untuk
sesuatu yang menimpa dirinya atau barang miliknya yang diasuransikan
sesuai dengan perjanjian yang dibuatnya).
2. Komisi, yaitu imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan
karena jasa yang diberikan dalam jual-beli dan sebagainya.
3. Reward, yaitu pemberian penghargaan diluar gaji atau upah sebagai hadiah.
Dapat berupa uang, piala, piagam penghargaan, jalan-jalan keluar negeri dll.
4. Karyawan, yaitu setiap orang yang bekerja dengan menjual tenagannya
(fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa
sesuai dengan peraturan dan pejanjian.
5. Agen, yaitu karyawan seorang petugas yang merupakan wakil perusahaan
dalam mengembangkan produk asuransi jiwa dimasyarakat sekaligus
memberikan pelayana pada para pemegang polis.
6. Kerjasama, yaitu aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama dengan
satu tujuan yang sama.
7. Tanggungjawab, yaitu kesanggupan seorang karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat
waktu serta berani mengambil resikountuk keputusan yang dibuat atau
tindakan yang dilakukan.
8. Kualitas hasil kerja, yaitu mutu output yang dihasilkan oleh seorang
karyawan bila dibandingkan dengan standar yang dietapkan perusahaan.
9. Kinerja karyawan, yaitu suatu tingkat dimana karyawan mencapai
10.Loyalitas (kesetiaan), yaitu tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan
dan meramalkan sesuatu yang dipenuhi kesadaran dan tanggungjawab.
11.Inisiatif (prakarsa), yaitu kemampuan seorang karyawan untuk mengambil
keputusan, langkah- langkah serta melaksanakannya sesuai dengan tindakan
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok tanpa menunggu perintah
atasan.
10. Klaim, yaitu tuntutan yang menimpa tertanggung karena itu mereka berhak
menerima ganti rugi.
11. Klien (nasabah), yaitu seseorang atau badan hokum yang memiliki atau
berkepentingan atas harta benda yang diasuransikan.
12. Polis, yaitu surat perjanjian antara pihak tertanggung yang berisi hak dan
kewajiban kedua pihak.
13. Premi, yaitu jumlah uang yang dibayar oleh pihak tertanggung sesuai
dengan tarif dari obyek yang diasuransikan.
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk memperoleh keyakinan bahwa instrumen yang digunakan
dalam penelitian mampu menjalankan fungsi pengukuran dengan tepat
yang digunakan dalam mengukur konsep yang dimaksud (Sekaran,
2000).
Pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan melihat angka
koefisien korelasi (rxy) dan nilai signifikansinya (probabilita statistik)
pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan
dengan skor total. Dengan memanfaatkan program komputer SPSS for
Windows Release 13.00, nanti akan ditemuan nilai level of significant
dan nilai koefisien korelasi (
r
xy). Apabila nilai probabilita statistik <level of significant 5% = 0,05 dan nilai koefisien korelasi (
r
xy) > 0,50,maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat konsistensi hasil
pengukuran bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala ya ng sama. Dengan kata lain, reliabilitas suatu pengukuran
menunjukkan tingkat kestabilan konsistensi dan alat ukur yang
digunakan, sehingga bisa yang terjadi dapat diminimalkan (Sekaran,
2000).
Dalam penelitian ini uji reliabilitas ditunjukkan oleh nilai
Cronbach Alpha dengan menggunakan program komputer SPSS for
Cronbach Alpha merupakan koefisien reliabilitas yang
menunjukkan seberapa jauh item- item dalam penelitian saling
berkorelasi positif satu sama lain. Nilai Cronbach Alpha yang semakin
mendekati 1.0 menunjukkan penelitian yang semakin baik. Sekaran
(2000) menjelaskan bahwa jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0.6 dapat diterima sebagai penelitian yang reliable.
Untuk menguju reabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini
digunakan teknik koefisien Alpha dengan rumus sebagai berikut :
)
21
2
1
)(
1
(
σ
σ
∑
−
−
=
b
k
k
rtt
Keterangan :Rtt : Relaibilitas Instrumen
K : Jumlah butir pertanyaan
Ss ²b : Jumlah varians butir
s ²1 : Varians total
Secara lebih lengkap Sekaran (2000), telah mengkategorikan
nilai Cronbach Alpha sebagai berikut :
Cronbach Alpha 0,8 - 1,0 : Reliabilitas baik
Cronbach Alpha 0,6 – 0,79 : Reliabilitas diterima
L. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari varibel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
dengan model persamaan regresi linier berganda yang digunakan dengan
formula sebagai berikut (Gujarati, 1999 : 121) :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + 3X3 ei
dimana :
Y = Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)
X1 = Variabel Independen 1 (Asuransi)
X2 = Variabel Independen 2 (Komisi)
X3 = Variabel Independen 3 (Reward)
b0 = Konstanta
b1-2-3 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2. Pengujian Statistik
Uji F adalah uji serempak yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependen. Uji F ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis :
Ho : b1 = b2 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan).
Ha : b1 ? b2 ? 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan).
2. Menentukan kriteria pengujian
Salah satu aspek yang menentukan menerima atau menolak hipotesis
nol (H0) bergantung pada tingkat signifikan (a) yang dipilih. Tingkat
signifikan yang akan dipilih dalam suatu pengujuan ditentukan oleh
peneliti. Tingkat signifikasi ini menunjukkan probabilitas menolak
hipotesis ysng besar. Dalam penelitian pada umumnya menggunakan
tingkat signifikasi 1%, 5%, atau 10%. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tingkat signifikasi (a) sebesar 5%. Dalam artian bahwa
peneliti memiliki keyakinan bahwa dari 50 anggota sampel,
probabilitas anggota sampel yang tidak memiliki karakteristik lebih
dari 2,5 adalah 5%. Semakin besar tingkat signifikan (a) yang dipilih,
semakin besar probabilitas menolak hipotesis yang benar. (Algifari,
Dengan level of significant (a) 5 % dan df pembilang k-1dan penyebut
n- k.
-Bila probabilitas F-statistik < Level of Significant = 0,05, maka Ho
ditolak, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
- Bila probabilitas F-statistik > Level of Significant = 0,05, maka Ho
diterima, artinya secara simultan variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3. Mencari F-statistik (Gujarati, 1999 : 141).
F-hitung =
) /( ) 1 ( ) 1 /( 2 2 k n R k R − − − Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah observasi b. Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen
(X), terhadap variabel dependen (Y) secara individual dengan asumsi
bahwa variabel yang lain tetap atau konstan. Adapun langkah-langkah
1. Merumuskan hipotesis
Ho : bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha : bi ? 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
2. Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi, maka daerah penolakannya
berada di sisi kanan kurva yang luasnya a (5%) dan derajat kebebasan
(degree of freedom) yaitu : df = n-k, di mana n adalah jumlah sampel
dan k adalah konstanta.
- Bila probabilitas t-statistik > Level of Significant = 0,05, maka Ho
diterima, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
- Bila probabilitas t-statistik < Level of Significant = 0,05, maka Ho
ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
3. Mencari nilai t-statistik (Abdul Hakim, 2002 : 265):
Se hitung -t i i β β = Keterangan :
ßi = Koefisien regresi
Se ßi = Standart error ßi
(3). Analisis Koefisien Korelasi Berganda (R)
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan atau korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Range
koefisien korelasi (R) terletak antara 0-1, artinya jikan nilai R = 0 berarti
tidak ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya,
sedangkan jika R = 1 berarti terdapat hubungan yang sangat erat atau
sempurna antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Nilai R yang
semakin mendekati 1, semakin baiklah korelasi antara variabel yang satu
dengan variabel lainnya. Berikut ini rumus untuk mencari nilai koefisien
korelasi (R).
( )
∑
∑
( )
∑
∑
∑
∑ ∑
−
−
−
=
2 2 2y
y
n
x
x
n
y
x
xy
n
rxy
Keterangan :R = Koefisien korelasi berganda
X = Jumlah skor variabel X
Y = Jumlah skor variabel Y
Dalam penelitian ini untuk mengevaluasi model regresi yang terbaik
maka yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square. Tidak seperti R
square, nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model. Seperti yang ditulis Gujarati,
1995: 208; Mendenhall et al, 1989:588.
§ Untuk k>1 dan Adjusted R Square < R square, bila jumlah variabel
independen ditambah, maka Adjusted R Square naik dengan jumlah
kenaikan kurang dari R square.
§ Adjusted R Square dapat bernilai negative kendati R square selalu
positif. Bila Adjusted R Square bernilai negative maka nilainya tetap
nol.
§ Secara umum, bila tambahan variabel independent merupakan
predictor yang baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik, dan
pada gilirannya Adjusted R Square meningkat. Sebaliknya, bila
tambahan variabel baru tidak meningkatkan varians, maka Adjusted
R Square akan menurun. Artinya, tambahan variabel baru tersebut
bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.
Untuk mengitung nilai Adjusted R Square digunakan rumus sebagai berikut
(
){
)
(
)(
)
k n n R TSS S n − − − − = − −=1 1 2 1 1 2 1
Square R
Keterangan:
R square : Koefisien determinasi
n : Jumlah sampel
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan
Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru yang sederhana bernama M.
Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru- guru Hindia Belanda (PGHB)
sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas
pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap
nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di
Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha -
sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.
Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai
Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M.
Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai
"tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi
nasional Indonesia.
Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai
modal awal perusahaan, dengan syarat Uang Pertanggungan tidak akan dibayarkan
kepada ahli waris Pemegang Polis yang meninggal sebelum berjalan tiga tahun
penuh. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honorarium, sehingga mereka
Pada mulanya perusahaan ini hanya melayani para guru sekolah Hindia
belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat
umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi Poetera, yang sek