• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA: KREASI TARI ANAK BANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAHLAWAN TANPA TANDA JASA: KREASI TARI ANAK BANGSA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA:

KREASI TARI ANAK BANGSA

PORTOFOLIO

PENCIPTAAN KARYA SENI

diajukan untuk Usulan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru

Periode April 2010

HARTANA, S.Pd

NIP 1963032919931001

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 5

YOGYAKARTA

(2)

IDENTITAS PENCIPTA

1. a. Judul Karya Seni : PALAWAN TANPA TANDA JASA: KREASI TARI ANAK BANGSA b. Jenis Karya Seni : Seni Tari

c. Kategori : Kelompok 2. Pencipta Utama:

a. Nama lengkap : Hartana, S.Pd b. Jenis Kelamin : Pria

c. Tempat, Tgl. Lahir : Yogyakarta, 29 Maret 1963 d. Pangkat/Gol./NIP : Pembina/IV.a/1963032919931001 e. Jabatan : Guru Pembina

f. Unit Kerja : SMP Negeri 5 Yogyakarta

g. Alamat Unit Kerja : Jalan Wardani No. 1 Yogyakarta h. Alamat Rumah : Jalan Tamansiswa No. 69 Yogyakarta 3. Jumlah Tim Pencipta : 3 orang

a. Nama Anggota I : Dra. Sumarni b. Nama Anggota II : Rudi Suwarna, S.Sn 4. Lokasi penciptaan : Yogyakarta

5. Waktu penciptaan : 3 bulan (1 September 2009 s.d. 28 November 2009)

Yogyakarta, 7 Desember 2009

Mengetahui/Mengesahkan: Pencipta Utama,

Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta,

ttd. ttd/cap

Drs. Mas‟udy Hartana, S.Pd

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah patut kami naikkan kepada Allah S.W.T. dengan selesainya serangkaian proses penciptaan tari dan kegiatan pagelarannya yang bertema “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kreasi Tari Anak Bangsa” di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 25 November 2009 pertang.

Proses penciptaan hingga pagelaran tersebut tidak lepas dari dukungan dan bantuan profesional sejumlah kolega guru seperti Dra. Sumarni dan Rudi Suwarna, S.Pd yang dengan sungguh-sungguh telah mencurahkan ide dan kreativitasnya sebagai anggota tim koreografer penggagas tari tersebut. Juga kepada Drs. Mas‟udhy, Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta, yang memberikan motivasi terus-menerus serta fasilitas kepada kami dalam mempersiapkan pelatihan dan pegelaran bersama dengan guru-guru dan siswa-siwa SMP Negeri 5 Yogyakarta. Untuk itu kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada mereka. Tanpa dukungan mereka, karya ini tidak berarti apa-apa.

Secara khusus pagelaran tari kreasi anak bangsa ini kami persembahkan kepada me-reka dan semua guru di seluruh Indonesia, sekaligus sebagai penanda peringatan Hari Guru 2009. Semoga saja persembahan ini mampu meningkatkan semangat pengabdian dan pro-fesionalitas guru dalam mengemban tugas mulia mencerdaskan anak bangsa di mana pun mereka berada dan dalam situasi sesulit apapun.

Semoga.

Yogyakarta, 5 Desember 2009 Pencipta

(4)

DAFTAR ISI

hlm. IDENTITAS PENCIPTA ... 2 KATA PENGANTAR ... 3 DAFTAR ISI ... 4 Bagian 1 PENDAHULUAN ... 5 A. Latar Belakang ………. 5 B. Makna ………. 6 C. Tujuan ……… 6

Bagian 2 REFLEKSI: PROSES PENCIPTAAN DAN PAGELARAN ………7

A. Proses Penciptaan ……… 7 B. Hasil ……… 9 Bagian 3 PENUTUP………10 A. Simpulan……….10 B. Saran ……… 11 LAMPIRAN ……….……… 12 1. BROSUR/PUBLIKASI PERTUNJUKAN ……… 12 2. PENGAKUAN MASYARAKAT……… 13

3. PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ……… 14

(5)

BAGIAN I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nasib guru di Indonesia saat ini benar-benar memprihatinkan seperti hanya nasib mutu pendidikan kita. Profil guru identik dengan kualitas pendidikan kita. Untuk itu, guru perlu dimotovasi agar senantiasa memiliki kesadaran untuk meningkatkan profesionalitas-nya secara sungguh-sungguh, kreatif, dan inovatif. Pekerjaan itu tidak mudah karena ha-rus melibatkan semua potensi komponen dan eksponen bangsa yang peduli dengan pendi-dikan dan nasib guru.

Momen Hari Guru merupakan saat dan media yang dipandang tepat untuk mengek-spresikan kondisi tersebut. Salah satunya dengan menggunakan media seni, khususnya seni tari. Terlepas dari kemungkinan efektif dan tidaknya media tersebut, kita memang ditan-tang harus melakukan sesuatu melalui semua jalur kegiatan. Lebih baik kita berbuat dari pada hanya diam atau menunggu sesuatu yang tidak menentu.

Ada dua kegiatan yang mendasar dalam pagelaran tari anak bangsa ini, yaitu proses penciptaannya dan proses pertunjukan/pagelarannya. Yang pertama terkait dengan kegi-atan olah ekspresi batin dan gagasan estetik dan yang kedua terkait dengan olah ekspresi fisik. Yang pertama harus dilakukan sendiri secara intens oleh para pencipta (koreografer) dengan melibatkan para penari dan pemusik, sedangkan yang kedua dapat dilakukan oleh „awak panggung‟ profesional dengan arahan pencipta tari.

Tari anak bangsa bertema “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” ini diciptakan dan dipa-gelarkan dalam rangka peringatan Hari Guru 2005 sebagai persembahan untuk dedikasi para guru di seluruh Indonesia dalam pengabdiannya mencerdaskan kehidupan bangsa. Tarian ini terdiri dari 1 babak dalam 3 adegan, dengan durasi sekitar 1 jam. Personal yang terlibat terdiri atas 4 orang dewasa (guru) dan 20 anak-anak (siswa) yang seluruhnya ber-asal dari lingkungan SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Proses penciptaan koreografi (tata tari) hingga pementasannya memerlukan waktu sekitar 3 bulan (September—November 2005). Beberapa kegiatan proses terciptanya tarian tergambar melalui naskah tari dan serangkaian kegiatan pelatihan para penari serta hasil-nya tergambar melalui foto-foto berikut.

(6)

B. MAKNA

Peningkatan kompetensi atau profesionalisme guru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Setiap saat guru harus senantiasa menempa diri dengan berbagai informasi, wawasan, keterampilan, dan idealisme untuk mutu pendidikan setinggi mungkin. Upaya itu tidak sesederhana seperti yang diucapkan karena untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perjuangan yang panjang.

Perjuangan itu telah dimulai dan tidak akan pernah berhenti. Kondisi tersebut digambarkan secara estetik melalui gerak tubuh para penari “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.

C. TUJUAN

Penciptaan karya seni tersebut bertujuan:

1. Mengekspresikan pengalaman empirik dan estetik perjalanan kesenian dan keguruan pencipta dalam satu wadah: seni tari.

2. Memperkaya khsanah tari Indonesia modern khususnya terai bertema kehidupan guru atau dunia pendidikan.

(7)

BAGIAN II

REFLEKSI: PROSES PENCIPTAAN DAN PAGELARAN

A. PROSES PENCIPTAAN

Pengerjaan tari diawali dengan merekflesi kehidupan guru sebagai manusia dan pro-fesional sehari-hari. Refleksi ini yang kemudian menghasilkan gagasan sebuah bentuk eks-presi tarian. Refleksi dan gagasan itu kemudian dikonsultasikan dan didiskusikan dengan beberapa pakar tari dan kolega yang dipandang kompeten di bidang tari untuk kemudian dirumuskan bersama-sama dalam suatu disain gerak dan tari.

Foto 1: Saat pemantapa dan harmonissi gerak, narasi, dan musik pengiring (Foto: dok)

Proses penuangan ide itu diwali dengan pengerjaan desain narasi, gerak, dan musik yang diperlukan. Pengerjaan desain narasi dibantu oleh guru Bahasa Indonesia, sedangkan penataan music dibantu oleh guru Seni Musik dan kelompok Musik Siswa SMP negeri 5 Yogyakarta. Waktu yang diperlukan untuk mensinkronkan gerak tari, narasi, dan lagu

(8)

pengiring tari relatif lama, yaitu satu minggu melalui pengendapan, diskusi intensif, dan referensi pustaka dan empirik.

Selanjutnya setelah terwujud, mulai dilakukan pemilihan penari dan perangkat tari yang diperlukan. Latihan dilakukan beberapa kali mulai dari pengenalan gerak-gerak utama kepada para penari hingga variasinya.

Foto 2: Saat prosesi latihan usai pemilihan pemain inti. (Foto: dok)

Proses pelatihan memerlukan waktu sekitar 2 bulan hingga masuk dalam tahap te-rampil. Beberapa kali terjadi perubahan dan penyempurnaan bagian-bagian gerak yang dianggap kurang estetik. Ketika memasuki tahap akhir pelatihan selama seminggu, semua gerak dan perlengkapan tari yang lain telah mantap dan tidak lagi dilakukan perubahan atau penyempurnaan. Kondisi tersebut terus dijaga sedemikian rupa hingga menjelang pagelaran sebagai hasil akhir atau puncak seluruh rangkaian proses penciptaan.

(9)

Foto 2: Bagian dari pementasan. (Foto: dok)

Penyiapan panggung dan perangkat propertinya juga memerlukan penanganan yang serius, karena keberhasilan pagelaran juga ditentukan oleh hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan tenaga penata panggung yang profesional.

B. HASIL

Secara umum proses penciptaan hingga pascapagelaran telah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana. Hasil tersebut diharapkan dapat menambah wawasan pemerhari, penikmat, dan pencipta seni, khususnya seni tari, sekaligus memperkaya khasanah kesenian kita. Namun, yang terpenting adalah harapan karya seni itu mampu memotivasi para guru di Indonesia, khususnya di Kota Yogyakarta, untuk senantiasa meningkatkan profesionalismenya, kreatif, dan inovatif bagi kepentingan peningkatan kualitas pendidikan kita.

Tarian ini terdiri dari 1 babak dalam 3 adegan, dengan durasi sekitar 1 jam. Babak I menggambarkan situasi pendidikan di Indonesia yang belum bebas dari berbagai kepentingan politik yang carut-marut. Babak II menggambarkan kondisi perjuangan para pendidik (guru) untuk mengatasi hal tersebut dengan niat bersih tanpa pamrih demi anak negeri. Babak III menggambarkan masa depan pendidikan yang cerah dan gemilang hasil perjuangan „Pahlawan Tanpa Tanda Jasa‟.

(10)

Pagelaran dilakukan pada 25 November 2009 pukul 20.00—21.00 di Balai Budaya Yogyakarta. Pagelaran disaksikan oleh sekitar 200 penonton yang terdiri dari para undangan dari kalangan pejabat pemerintah, pendidikan, pengamat/kritikus tari, seniman, wartawan, mahasiswa seni, siswa, dan masyakarakat umum.

(11)

BAGIAN III PENUTUP

A. SIMPULAN

Secara umum pementasan Tari “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” tergolong jenis tarian modern yang dinamis. Keberadaannya dapat memperkaya khasanah tari Indonesia modern dengan tema kehidupan pendidikan di Indonesia.

Dari proses penciptaan hingga pementasannya tidak ditemukan kendala yang berarti, bahkan dapat dinyatakan bahwa apresiasi masyarakat tari di Yogyakarta relatif positif, terlepas dari sejumlah kekurangan yang ada.

B. SARAN

Beberapa saran dari proses penciptaan dan pemetasan Tari “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” tersebut antara lain:

1. Beberapa penyempurnaan gerak kaki dan irama lagu pengiring tari ilustrasi “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” perlu kemasan yang lebih dinamis.

2. Pada kesempata mendatang perlu dipikirkan dengan persiapan yang lebih baik suatu pementasan kolosal di arena terbuka.

(12)

LAMPIRAN: 1. BROSUR/PUBLIKASI PAMERAN

SAKSIKAN

PAGELARAN TARI

HARI GURU NASIONAL 2009

PAH LAWAN

TAN PA TAN DA JASA

kARy@: HARTANA, S.Pd, dkk. 25 November 2009 pukul 20.00—selesai di Balai Budaya Yogyakarta Undangan:

(13)

2. PENGAKUAN MASYARAKAT

a. Surat Keterangan Pementasan dari Panitia HUT Guru 2009 Kota Yogyakarta selaku Panitia Pementasan. [ADA].

b. Surat Rekomendari dari Dewan Kesenian Kota. [TIDAK ADA].

c. Kliping ulasan/resensi pementaran dari Harian Keaulatan Rakyat tanggal 27 No-vember 2009. [ADA].

(14)

3. Surat Keterangan Keaslian Ciptaan Karya Seni

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA

Jalan Wardani No. 1 Yogyakarta. Telepon 0274-511865

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SENI Nomor: 007/SK.12/2005

Yang bertanda tangan di bawah ini,

 Nama : Drs. Mas‟udhy

 NIP : 131598918

 Pangkat/Golongan : Pembina tk. I/IV.b

 Jabatan : Kepala Sekolah

 Unit Kerja : SMP Negeri 5 Yogyakarta

menyatakan bahwa sesungguhnya karya seni tari bertema/berjudul: “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kreasi Tari Anak Bangsa”

adalah benar karya asli dan belum pernah diusulkan untuk pengajuan Angka Kredit Jabat-an Guru sebelumnya dari:

 Nama : Hartono, S.P

 NIP : 1963032919931001

 Pangkat/Golongan : Pembina/IV.a

 Jabatan : Guru Pembina

 Unit Kerja : SMP Negeri 5 Yogyakarta

Surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Yogayakarta, 5 Desember 2009 Kepala Sekolah,

ttd/cap Drs. Mas‟udhy NIP 131598916

(15)

BIODATA PENCIPTA

Hartono, dilahirkan di Yogyakarta 29 Maret 1963. Pendidikan TK hingga Perguru-an Tinggi ditempuhnya di kota gudeg itu pula. Tamat SD tahun 1976, SMP tahun 1979, SMA tahun 1981, S-1 Jurusan Seni Rupa FBS UNY tahun 1996. dst.

Sebagai guru tetap yang mengajarkan mata pelajaran dan ektrakurikuler Seni-Budaya pada SMP Negeri 5 Yogyakarta sejak 1990, ia juga mengajar di sejumlah sekolah swasta dan aktif di organisasi seni-budaya di daerahnya. Tercatat di antaranya sebagai pengelola Sanggar Tari “Puri Permata” Yogyakarta. Ia juga tercatat sebagai Pengurus MGMP Seni-Budaya SMP DIY sejak 1996 sampai sekrang.

Beberapa pendidikan profesi yang pernah diikutinya a.l. (1) Diklat Guru Tari SMP Negeri dan Swasta se-DIY (1996), (2) Penataran Penata Tari di Yogyakarta (1997), (3) Penataran Tari Nusantara di Bandung (1998), (4) Workshop Guru Seni-Budaya SMP/SMA di Surabaya (1998), (5) Sosialisasi Kurikulum 1994 di Yogyakarta (1995), (6) Sosialisasi Kurikulum 2004 (KBK) di Yogyakarta (2005), (7) Sosialisasi & Workshop KTSP di Yogya-karta (2006).

Referensi

Dokumen terkait

Mata Kuliah ini didesain untuk memahami, mengenal, mengadakan analisis kritis terhadap seluk-beluk yang berkaitan dengan “Pembelajaran Komputer dan Internet”. Dengan

I do hereby declare that every respect which is written in research paper entitled “ The Effect o f Role Play Learning Method To Student’s Achievement In Photosynthesis

Perangkat pembelajaran dinyatakan valid apabila telah dinyatakan mempunyai kriteria baik atau sangat baik oleh tim ahli (validator). Hasil pengembangan produk perangkat

 Eksplorasi untuk menemukan persyaratan pekerja bidang perhotelan Tugas  Memecahkan masalah sehari- sehari berkaitan dengan persyaratan pekerja bidang perhotelan

Belanja Honorarium Panitia pelaksana kegiatan, honorarium tenaga kontrak, perjalanan dinas luar daerah dalam provinsi dan tenaga honorer. 20 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata serta Alternatif Perencanaan Paket Wisata di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi.. Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan

Pemerintah pusat adalah presiden sedangkan pemerintahan daerah Provinsi adalah walikota C.. Pemerintah pusat adalah presiden sedangkan pemerintahan daerah Provinsi adalah

Prinsip kerja resistivitas ialah mengalirkan arus DC (arus bolak balik) yang besar ke dalam bumi melalui dua elektroda arus yang ditanamkan di dua titik permukaan tanah