137
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan secara
umum bahwa model pembelajaran
discovery
adalah DAPAT
DITERAPKAN DENGAN HASIL BAIK PADA materi pokok hukum
Newton pada peserta didik kelas VIII E SMPN 4 Kota Kupang.
Secara terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:
1.
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran materi pokok hukum
Newton pada peserta didik kelas VIII E SMPN 4 Kota Kupang dengan
menerapkan model pembelajaran
discovery
yang mencakup perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran
dengan skor masing-masing 3,88; 3,94 dan 3,88 adalah termasuk kategori
baik.
2.
Indikator Hasil Belajar (IHB) yang disiapkan sebanyak 8 indikator
produk, 5 indikator afektif dan 3 indikator psikomotor dengan rata-rata
proporsi masing-masing 0,84 untuk IHB Produk; 0,92 untuk IHB afektif
dan 0,78 untuk IHB psikomotor yang semuanya tuntas dan memiliki
kriteria sangat baik.
3.
Ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas VIII E materi hukum Newton
dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
discovery dari 30 peserta didik secara keseluruhan tuntas dengan rata-rata
proporsi untuk hasil belajar produk 0,80, hasil belajar Afektif 0,88 dan
hasil belajar Psikomotor 0,92. Hasil Belajar penilaian diri sikap sosial
138
dan penilaian antar peserta didik skor rata-rata secara berturut-turut adalah
3,48, dan 3,02 termasuk kategori tuntas.
4.
Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran
discovery
yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas
rata-rata tanggapan peseta didik berada pada rentang 75%-100% dengan
skor rata-rata masing-masing aspek secara berturut-turut adalah 94%;
91%; 87%; 90%; dan 92%. Skor rata-rata yang diperoleh dari kelima
aspek adalah 90,8% termasuk kategori sangat tinggi.
B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran
discovery
materi pokok hukum Newton pada peserta didik kelas VIII E
SMPN 4 Kota Kupang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 maka untuk
mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan
dimana dapat mendorong partisipasi aktif peserta didik sehingga mampu
meningkatkan prestasi akademik maka diberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1.
Guru dapat menerapkan model pembelajaran
discovery
dalam
melaksanakan pembelajaran dikelas sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2.
Seorang guru yang baik harus lebih menguasai pendekatan, strategi,
model serta metode pembelajaran sehingga dapat membangkitkan
semangat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
139
3.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus sesering mungkin
melakukan kegiatan eksperimen sehingga peserta didik terampil dalam
menggunakan alat dan bahan percobaan.
4.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus memperhatikan pengelolaan
waktu pada setiap tahap pelaksanaan sehingga semua aktivitas peserta
didik benar-benar dikembangkan dan terlaksana dengan baik.
5.
Dalam menerapkan model pembelajaran
discovery
guru harus
memberikan perhatian secara merata kepada setiap peserta didik dan
memberikan perhatian yang lebih kepada peserta didik yang kurang aktif
sehingga semua peserta didik dapat memahami materi pembelajaran
dengan baik.
172
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Pontianak : Alvabeta, CV
Arikunto, Sukarsimi. 2010.
Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung : Refika Aditama
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta : AV
Publiser
Dahar, Wilis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Erlangga
Depdiknas. 2013. Buku Guru IPA SMP Kelas VIII. KEMENDIKBUD. Jakarta
Karim, Saiful. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam untuk Kelas VIII
SMP/MTS. Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Komara, Endang. 2013. Guru Besar Pendidikan Saintific dalam Kurikulum 2013.
________ . 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung : Refika Aditama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Pendekatan Saintific. Jakarta
Kanginan, Marten. 2007. IPA Fisika Untuk Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
Karim. Saeful. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam untuk Kelas VIII
SMP/ MTs. Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Nurhayati, Nunung. 2013. Ringkasan dan Bank Soal IPA- Fisika untuk SMP/MTs.
Bandung: Yrama Widya
Priansa, Donni. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran.
Bandung : Alfabeta
Sani, Ridwan. 2015. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta:Bumi Aksara
Suprananto, Kosaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Jakarta : Cempaka
Pustaka
______. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana
_______ .2015 Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
172
L
A
M
P
I
R
A
N
173
L
A
M
P
I
R
A
N
142
S I L A B U S
Nama Sekolah
: SMP Negeri 4 Kota Kupang
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VIII/I
Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.11Memahami pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkanhukum Newton serta penerapannya pada
gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
Hukum Newton
Sifat inersia benda Hubungan gaya,
massa dan percepatan benda. Gaya aksi reaksi
Mengamati
Demonstrasi meletakkan kelereng dan batu diatas meja, serta
mengulirkan kelereng dan batu diatas meja.
Demonstrasi kegiatan mengangkat meja sendiri dan meminta bantuan orang lain.
Tugas
1. Menyelesaikan masalah tentang hubungan gaya, massa dan percepatan. 2. Menjelaskan
8 JP
Sumber
Buku siswa IPA SMP Kelas VIII Sumber belajar lain yang relevan139
4.11Melakukan penyelidikan tentang gerak pada makhluk hidup dan benda serta melakukan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
Demonstrasi mendorong tembok
Menanya
Mengapa benda mempertahankan
keadaannya?
Apa besaran fisis dari kelembaman?
Tanya jawab tentang hubungan gaya,
massa dan percepatan sesuai
dengan contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
Mendiskusikan pasangan gaya aksi
reaksi
Eksperimen/Eksplorasi
1. Sifat Inersia benda2. Hubungan percepatan, dan gaya suatu benda.
3. Hubungan massa dengan percepatan suatu benda
4. Terjadinya gaya aksi reaksi
Asosiasi
Menganalisis data dalam bentuk
penerapan hukum I, II dan III Newton dalam kehidupan sehari-hari
Observasi
Menceklis lembar penugasan tentang penerapan hukum I, II, dan III Newton dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan alasannya. Melengkapi lembar pengamatan kegiatan diskusi kelompokPortopolio
Bahan presentasi
Tes
Pilihan ganda
tentang sifat
inersia benda,
konsep
140
tabel untuk menentukan sifat inersia suatu benda, menentukan hubungan antara gaya dan percepatan, menentukan hubungan massa dan percepatan serta mendiskusikan pasangan gaya aksi reaksi.
Mengkomunikasikan
1. Menyampaikan laporan dalam bentuk tulisan, tabel.
2. Mempresentasikan hasil eksperimen
keseimbangan
gaya,
hubungan
gaya, massa
dan percepatan,
sifat-sifat gaya
aksi reaksi, dan
penerapan hukum
Newton dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Kupang
Hendrik Adu, S. Pd, M.Pd
NIP. 19590119 198601 1 002
Kupang,………..2016
Peneliti
142
LAMPIRAN 02
Bahan Ajar
Hukum Newton
A. Kompetensi Dasar
3. Menganalisis pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan hukum Newton serta penerapannya
dalam gerak benda.
4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan hukum
Newton.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Mendefinisikan hukum I Newton
3.6.2 Menentukan sifat kelembaman suatu benda
3.6.3 Menyebutkan contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari 3.6.4 Mendefinisikan hukum II Newton
3.6.5 Menyebutkan konversi kesetaraan antara newton, kilogram dan ms-2 3.6.6 Menyelesaikan soal dengan menggunakan persamaan hukum II Newton 3.6.7 Menjelaskan contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari 3.6.8 Menyebutkan pasangan gaya aksi dan reaksi.
3.6.9 Menyebutkan contoh penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari 4.1.1 Menyelidiki faktor yang mempengaruhi sifat kelembaman suatu benda
4.1.2 Menyelidiki bagaimana hubungan antara gaya, massa dan percepatan benda bergerak 4.1.3 Menyelidiki besar gaya aksi reaksi dengan menggunakan neraca pegas.
C. Materi Ajar
Hukum Newton
143
Sir Isaac Newton
(1642–1727)
Gambar 1.1. Ilmuan Sir Isaac Newton
Isaac Newton (1642-1727) adalah seorang ilmuan berkebangsaan Inggris yang mempelajari tentang gravitasi. Ide Newton tentang gravitasi bumi muncul saat ia sedang duduk dibawah pohon apel. Saat itu Newton tertimpa apel maka Newton berpikir “mengapa buah apel yang sudah masak selalu jatuh ke tanah dan tidak pernah sekalipun melayang diudara”. Menurut Newton, apel yang jatuh kepusat bumi disebabkan oleh adanya gaya tarik apel ke bumi. Gaya tarik bumi yang sangat besar sehingga mampu menarik serta mempengaruhi gerakan seluruh benda-benda yang ada dipermukaan bumi. Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi,
berubah kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah arah. Sebuah gaya disimbolkan
dengan huruf F singkatan dari Force. Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah Newton (N)
yang merupakan penghormatan bagi seorang ilmuwan Fisika Inggris bernama Sir Isaac Newton
Berbicara Hukum Newton berarti berbicara mengenai kaitan gaya dan
gerak
suatu benda baik disebabkan oleh pengaruh dari luar ataupun tanpa
disebabkan oleh gaya luar. Pada zaman dulu orang berpendapat bahwa suatu
benda tetap bergerak perlu ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Pokok persoalan ini diuji kembali oeh Galileo dan Newton. Untuk
memahami lebih mendalam tentang persoalan ini, marilah kita pelajari hukum
Newton yang terdiri dari
tiga hukum yaitu hukum I Newton, hukum II Newton, dan
144
hukum III Newton.
B. Hukum I Newton
Berabab-abab masalah gerak dan penyebabnya menjadi topik utama dalam
filsafat alamiah (nama lain untuk fisika). Kemudian baru munculah Galileo dan
Newton. Sebelum zaman Galileo, sebagian besar ahli filsafat berpendapat bahwa
agar benda tetap bergerak perlu ada pengaruh luar “ gaya “. Mereka yakin bahwa
agar sebuah benda bergerak misalnya sepanjang garis lurus dengan laju konstan,
diperlukan suatu
pengaruh luar yang mendorong terus menerus, bila tidak ada
penggerak dari luar maka dengan sendirinya benda berhenti. Jika gagasan ini akan
diuji secara eksperimen, pertama-tama harus dicari cara untuk membedakan benda
dari semua pengaruh lingkungannya maupun dari semua gaya.
Misalkan benda ( sebuah balok yang kasar), kita letakkan di atas bidang
miring yang kasar kemudian balok tersebut kita luncurkan sepanjang bidang
miring kasar tersebut maka lambat laun gerak balok berkurang dan akhirnya berhenti
sama sekali seperti gambar 1.2 berikut.
Balok Kasar
Bidang miring kasar
Gambar 1.2 balok yang diluncurkan pada bidang miring yang kasar
Kenyataan inilah y a n g mendukung gagasan bahwa gerak benda akan
berhenti bila tidak ada gaya luar. Namun gagasan ini dapat kita bantah dengan
penalaran sebagai berikut: Andaikan percobaan tersebut kita ulangi dengan
menggunakan balok yang lebih halus dan bidang juga sangat licin dan
dibubuhkan dengan minyak pelumas m a k a nampak bahwa pengurangan
kecepatan terjadi lebih lambat daripada pada balok kasar dan bidang kasar tadi.
145
Bila permukaan dan bidang diperhalus lagi dan pelumas yang digunakan lebih
baik, maka laju pengurang kecepatan makin lambat dan balok meluncur semakin
jauh sebelum akhirnya berhenti. Bila hal ini diperluas untuk keadaan benar-benar
tanpa gesekan, maka benda terus bergerak sepanjang garis lurus dengan laju
konstan.
Untuk mengubah kecepatan gerak benda dibutuhkan gaya luar tetapi
untuk mempertahankan kecepatan tidak dibutuhkan gaya luar sama sekali.
Misalnya percobaan tadi, tangan memberikan gaya pada balok untuk memulai
geraknya kemudian bidang kasar memberikan gaya untuk memperlambatnya.
Kedua gaya menghasilkan perubahan kecepatan juga menimbulkan percepatan.
Prinsip diangkat oleh Newton sebagai yang pertama kali dari ketiga hukum
gerak. Newton mengungkapkan hukum pertamanya
“setiap benda akan tetap
berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika
benda tersebut dipaksa untuk
mengubah keadaannya oleh gaya-gaya luar
yang berpengaruh padanya”.
Sesungguhnya hukum Newton pertama ini
memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya, percepatan suatu
benda bergantug kepada kerangka mana benda diukur.
Hukum pertama Newton juga dapat dikata kan bahwa:
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan terus diam (mempertahankan keadaan diam), sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap (mempertahankan keadaan bergeraknya).”
Secara matematis, hukun I Newton dinyatakan sebagai
146
dengan kecepatan tetap
Pada gambar 1.3 ditunjukan beberapa kasus dimana ∑F= 0
Tidak ada gaya yang bekerja pada benda
Pada benda bekerja gaya seimbang
Pada benda bekerja gaya mendatar dan vertikal yang seimbang
a b c 5 N 5 N 7 N 5 N 7 N 5 N
Gambar 1.3 Resultan gaya sama dengan nol
Jika tidak ada benda di dekatnya (artinya tidak ada gaya luar yang
bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan benda dan lingkungannya)
maka dapat dicari suatu kerangka acuan sehingga suatu partikel tidak mengalami
percepatan.
Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaan geraknya. Benda yang mula-mula diam akan
mempertahankan keadaan diamnya (malas bergerak). Sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak)
disebut inersia atau
kelembaban. Oleh karena itu hukum I Newton juga dikenal dengan hukum
kelembaman
.
Adapun ukuran kuantitas inersia yang dikandung oleh benda adalah
massa.
Setiap benda disebut bergerak lurus beraturan apabila lintasannya merupakan
garis lurus dan kecepatannya setiap saat tetap. Benda juga dapat dikatakan bergerak
lurus beraturan, jika dalam selang waktu yang sama dapat menempuh jarak yang
147
sama dan lintasannya merupakan gerak lurus.
Saat kamu berada di dalam
sebuah
mobil yang sedang melaju kencang
kemudian tiba-tiba direm juga menunjukkan
inersia benda. Badan kamu akan terdorong ke
depan karena badan ingin
mempertahankan
geraknya ke depan. Peristiwa tersebut yang
pada akhirnya
memunculkan ide teknologi
sabuk pengaman yang dipasang di kendaraan
bermotor,
khususnya mobil.
Penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari berupa:
a. Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap berada diatas meja ketika kertas di tarik secara
cepat.
b. Penumpang akan terasa terdorong ke depan saat mobil yang bergerak cepat dan direm
mendadak.
c. Sebuah batu yang diletakkan di atas meja diam karena gaya-gaya yang bekerja pada batu
seimbang.
d. Sebuah mobil yang mula-mula diam melaju tiba-tiba, maka tubuh penumpang akan terdorong ke
belakang.
C. Hukum II Newton
Hukum II kedua Newton ini berkaitan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) di
mana pada gerak lurus berubah beraturan kecepatan benda berubah secara beraturan dan
percepatan konstan. Hukum II newton menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada
sebuah benda merupakan perubahan momentum benda terhadap waktu.
Bunyi hukum II Newton adalah “ perubahan momentum sebuah benda dalam setiap satu
satuan waktu sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut”
Secara sistematis dapat di tulis:
148
ma
Massa benda dianggap konstan sehingga dm = 0Dari penurunan rumus dapat disimpulkan bahwa” percepatan yang dihasilkan oleh
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah
dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda" secara matematis dapat
ditulis :
m.a
dengan: ∑F
= resultan gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s
2)
contoh soal
1. Sebuah gaya 20 N menghasilkan percepatan 4 m/s2 pada sebuah benda. Hitunglah massa benda
tersebut!
Penyelesaian
Diketahui : ∑F = F = 20 N
a = 4 m/s
2Ditanya : m = ....?
Jawab
= 5kg
2. Sebuah bola guling dengan massa 5kg diluncurkan pada jalurnya menuju sasaran dengan
resultan gaya 15N. Berapa percepatan bola guling tersebut?
149
Diketahui: m = 5kg, F = 15N = 15kg. m/s2 Ditanya: a?Jawab: F= m.a
= 3m/s2
Satuan SI untuk gaya adalah newton (N), untuk massa adalah kg dan untuk percepatan adalah
m/s2. Jika satuan-satuan ini dimasukan dalam rumus
Maka dapat dinyatakan Newton dalam satuan- satuan dasar.
Satuan F = (satuan massa) x (satuan percepatan)
1 N = (1 kg) x (1 m/s2)
1 N = 1 kg.m/s2
Berdasarkan hubungan satuan diatas, dapat didefinisikan 1 newton sebagai gaya yang
menghasilkan percepatan 1 m/s2 dan massa benda 1 kg.
1. Hubungan antara percepatan dengan resultan gaya
Ketika kamu mendorong meja seorang diri meja akan bergerak lambat. Beda halnya ketika
kamu bersama temanmu mendorongnya maka meja lebih mudah bergerak. Hal ini terjadi karena
gaya yang diberikan terhadap meja oleh kamu sendiri lebih kecil dibandingkan ketika kamu dibantu
temanmu. Dengan demikian meja lebih muda bergerak karena percepatannya lebih besar.
Percepatan yang dialami oleh meja dipengaruhi oleh besarnya resultan gaya yang bekerja
atau dikerjakan pada meja tersebut. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat meja
bergerak. Misalkan ketika kamu mendorong sebuah balok diatas lantai dengan gaya P dihasilkan
percepatan 2 m/s2. Ketika kamu memperbesar gaya dorongmu dua kali lipat menjadi 2P, ternyata
dihasilkan percepatan yang juga dua kali lipat yakni 4 m/s2. Ketika kamu meningkatkan gaya
dorongmu menjadi tiga kali lipat menjadi 3P, ternyata dihasilkan percepatan yang juga tiga kai lipat,
150
a
= 2 m/s
2a
= 4m/s
2a
= 6m/s
2Gambar 1.4 Hubungan percepatan dengan resultan gaya
Dapat disimpulkan bahwa “Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya
yang bekerja pada benda”. Semakin besar resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda,akan semakin besar percepatannya.
Apabila percepatan dilambangkan dengan a
dan resultan gaya disimbolkan
dengan ΣF, maka dapat ditulis
a ~ ΣF
2. Hubungan antara percepatan dengan massa
Ukuran kemampuan benda mempertahankan keadaan diam atau keadaan
bergeraknya merupakan sifat inersia. Ini berarti percepatan benda dipengaruhi oleh
inersianya; sedangkan kualitas inersia benda diukur oleh massanya. Dengan demikian
percepatan benda berhubungan dengan massa. Untuk menentukan hubungan
percepatan dengan massa benda, gaya yang dikerjakan pada benda harus tetap.
Jika suatu benda yang sedang bergerak dengan percepatan tertentu, kamu
tambahkan massa kelembamannya maka percepatan benda akan semakin kecil. Hal
ini membuktikan bahwa percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda.
Seperti kasus sebelumnya ketika kamu mendorong balok dengan gaya P dihasikan
Terdorong
Terdorong
Terdorong
(a)
(b)
(c)
3P
2P
1P
151
percepatan 2 m/s
2. Ketika kamu memperbesar massa balok dua kali lipat, yaitu
menjadi dua balok ternyata dihasilkan percepatan 1m/s
2atau
dari
semula. Ketika
kamu perbesar/ tambahkan massa balok menjadi tiga kali lipat, yaitu menjadi tiga
kali lipat ternyata dihasilka percepatan
m/s
2atau
kali semula. Seperti ditunjukan
pada gambar 1.5.
a = 2 m/s
2a = 1 m/s
2s
2 Gambar 1.5 hubungan percepatan dengan massa bendaApabila massa kelembaman benda disimbolkan dengan m, percepatan disimbolkan dengan a,
maka diperoleh hubungan massa sebagai berikut:
Penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari berupa:
a. Pada saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka
sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya, gerak kamu yang memakai sepatu
roda mengalami penambahan kecepatan.
b. Mobil yang mogok akan lebih cepat bergerak jika didorong oleh dua orang atau lebih, dibanding
didorong oleh satu orang.
c. Bola golf yang dipukul dengan keras akan bergerak lebih cepat, dibandingkan dengan bola golf
yang dipukul pelan.
p p p Terdorong Terdorong Terdorong (a) (b) (c)
152
d. Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan tertentu dan gerobak tersebut akan
berjalan dengan percepatan tertentu.
D. Macam gaya dalam aplikasi hukum Newton
a. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya yang terjadi akibat adanya interaksi antara dua buah benda berupa gaya tarik menarik. Sebua benda yang berada di permukaan bumi tarik menarik dengan pusat bumi sehinga benda di permukaan bumi selalu tertarik ke arah pusat bumi sebab sifat kelebaman bumi jauh lebi besar di bandingkan dengan sifat kelembaman benda.Gaya gravitasi inilah yang menyebababkan suatu benda memiliki berat. Dalam fisika, gaya gravitasi yang dialami benda sama dengan berat benda tersebut.gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda tergantung pada jaraknya ke pusat bumi semakin jauh dari pusat bumi gaya gravitasi semakin kecil.
Besar gaya gravitasi bisa dirumuskan dari hukum II Newton: F = m.a
Gaya gravitasi biasanya dilambangkan dengan w (weight = berat), sementara percepatan
gravitasi biasanya dilambangkan dengan g sehingga perumusan gaya gravitasi adalah:
w = m.g
dengan: w = berat benda (N)
m = massa benda (kg) g = konstanta gravitasi (N/kg)
Setiap benda di dekat permukaan bumi akan mengalami tarikan akibat gaya gravitasi. Akibat gaya gravitasi ini setiap benda akan mengalami percepatan gravitasi. Dalam satuan SI, besar percepatan gravitasi 9,80 N/kg atau 9,8m/s2 (dalam perhitungan sering dibulatkan menjadi 10 N/kg atau10 m/s2)
b. Gaya Normal
Sebuah buku yang diletakkan diatas meja tetap mengalami gaya gravitasi. Tetapi mengapa
buku tidak jatuh?. Buku tidak jatuh karena ditahan oleh meja. Ini berarti bahwa meja memberikan
153
sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan dan arahnya
selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya normal biasanya dinyatakan dengan simbol N.
Gaya normal muncul jika dua benda bersentuhan dan saling menekan satu sama lain. Gaya
normal tidak harus mengarah keatas, tetapi dapat berarah kebawah, horisontal kesamping, atau
miring bergantung pada situasi kontak dua benda yang terjadi.
E. Hukum III Newton
Ketika kamu memukul hamar pada paku, kamu sedang memberikan gaya
pada paku. Hal ini menyebabkan paku terdorong masuk kedalam kayu. Saat kamu
melakukannya, kecepatan hamar ketika membentur paku lama-kelamaan menjadi
lambat bahkan akhirnya berhenti. Perlu diingat bahwa, jika benda berubah
kecepatannya berarti ada gaya yang bekarja pada benda tersebut. Jadi ada gaya yang
menghentikan paku, darimanakah gaya itu?. Karena hamar hanya berinteraksi dengan
paku, maka paku yang memberikan gaya dengan demikian disimpulkan bahwa hamar
dan paku saling memberi dan menerima gaya.
Hukum III Newton menyebutkan bahwa: “Ketika benda
pertama mengerjakan gaya ke benda kedua, maka benda kedua tersebut
akan memberikan gaya yang sama besar dan berlawanan arah”.
Newton menyatakan bahwa gaya terjadi apabila ada dua benda yang
berinteraksi. Pada interaksi ini gaya selalu berpasangan dan berlawanan arah.
Misalnya jika benda A mengerjakan gaya terhadap benda B maka benda B juga akan
mengerjakan gaya terhadap benda A. Gaya pertama disebut gaya aksi dan gaya kedua
disebut gaya reaksi. Ini tidak berarti bahwa aksi bekerja lebih dahulu sebelum timbul
reaksi, tetapi kedua gaya ini terjadi secara bersamaan.
154
Hukum III Newton tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya akan ada
bila ada dua benda yang saling berinteraksi dengan besar sama tetapi berlawanan
arah seperti gambar 1.6 berikut.
Gambar 1.6 seorang anak mendorong tembok
Gambar 1.7 di bawah ini menunjukkan seorang anak yang duduk di papan
yang berada menarik secara tidak langsung tali yang kuat pada sebuah
dinding. Ia beserta papan yang didudukinya itu bergerak ke arah dinding,
padahal ia memberikan gaya yang arahnya menjauhi dinding.
Gambar 1.7 : seorang anak menarik tali yang terikat pada dinding
Telah diketahui bahwa setiap benda yang mendapat gaya akan bergerak
secarah dengan gaya itu. Kesimpulan yang kita peroleh:
1. Ada gaya penggerak yang arahnya sama dengan arah anak itu bergerak. Gaya penggerak ini dikenal sebagai gaya reaksi (F’) dari gaya tarik tangan anak itu sebagai gaya aksi (F). 2. Tangan menarik tali ke belakang (aksi) sedangkan tali menarik tangan ke depan (reaksi)
Hukum Newton ke- III tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum
aksi-reaksi seperti persamaan
F
aksi =-F
reaksi a. Sifat gaya aksi reaksigaya aksi reaksi antara dua benda memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Sama besar2. Berlawanan arah
155
4. Bekerja pada dua benda yang berbeda.b. Peristiwa yang berkaitan dengan besar gaya aksi reaksi yang bekerja pada benda
1. Peristiwa orang berenang, gaya aksi dari tangan keair mengakibatkan gaya reaksi dari air
ketangan dengan besar gaya sama namun arah gaya berlawanan, sehingga perenang
tersebut akan terdorong kedepan meski tangannya mengayuh kebelakang. Karena massa
air lebih besar dari massa perenang, maka percepatan yang dialami perenang juga akan
lebih besar daripada percepatan air maka mengakibatkan perenang tersebut akan melaju
kedepan.
2. Peristiwa burung terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum III Newton.
Burung mengepakkan sayap kebelakang untuk memberikan gaya aksi ke udara,
massa udara yang lebih besar dari massa burung memberikan gaya reaksi yang sama
besar dengan gaya aksi namun berlawanan arah, sehingga mengakibatkan burung
dapat bergerak/terbang kedepan.
3. Peristiwa seorang atlet melompat dengan berat w menekan tanah dibawahnya dengan
dengan gaya sebesar F, sebagai hasilnya peloncat melambung keudara. Besarnya gaya
yang dikerjakan tanah terhadap atlet lebih besar dari w dan sama dengan F, karena
peloncat harus mampu mengimbangi gaya beratnya namun gaya tekan pada tanah
nilainya sama dengan gaya yang diberikan tanah kepada peloncat (aksi reaksi).
4. Saat kita berjalan, lantai tempat kita berjalan haruslah kasar. Ketika kita hendak
berjalan maka kita memberikan dorongan kebelakang terhadap lantai. Sebagai reaksi ,
156
5. Seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak
tersebut mendorong tembok (Faksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan
besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke
belakang.
6. Saat roket meluncur keangkasa.
Peristiwa yang terjadi bukanlah roket melakukan tolakan terhadap tanah ataupun
udara tetapi roket mendorong gas keluar (dengan gaya yang sangat besar) sehingga
160
LAMPIRAN 03a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 01)
Satuan pendidikan
: SMP Negeri 4 Kota Kupang
Mata pelajaran
: IPA
Kelas/semester
: VIII E/I
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Materi
: Hukum Newton
Sub Materi Pokok : Hukum I Newton
Aloksai waktu
: 3 x 40 Menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menganalisis pengaruh
gaya terhadap gerak berdasarkan hukum
Newton serta penerapannya dalam gerak benda dan gerak makhluk hidup.
3.1.1 Menjelaskan hukum I Newton tentang gerak. 3.1.2 Mendeskripsikan sifat kelembaman suatu
benda
3.1.3 Menyebutkan contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Melakukan penyelidikan tentang
gerak, gerak pada
makhluk hidup,dan
percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
Menyelidiki faktor yang mempengaruhi sifat
kelembaman benda.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
Melalui eksperimen, diskusi kelompok serta kajian pustaka peserta didik dapat:
a. Mendefinisikan bunyi hukum I Newton atau hukum inersia.b. Menyebutkan sifat kelembaman suatu benda
c. Menentukan contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari 2. Afektif
Peserta didik dapat : 1) Memiliki sikap ingin tahu 2) Disiplin dalam belajar
3) Menghargai ide/pendapat teman 4) Kerja sama dalam kelompok
5) Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan 3. Psikomotor
161
Peserta didik dapat:a. Merancang alat dan bahan percobaan berdasarkan gambar. b. Menempatkan benda (spidol) pada kertas secara tepat. c. Menarik kertas secara tepat sesuai dengan prosedur kerja.
e. Materi Pembelajaran
1. Isaac Newton (1642-1727) adalah seorang ilmuan berkebangsaan Inggris yang mempelajari tentang gravitasi. Ide Newton tentang gravitasi bumi muncul saat ia sedang duduk dibawah pohon apel. Saat itu Newton tertimpa apel maka Newton berpikir “mengapa buah apel yang sudah masak selalu jatuh ke tanah dan tidak pernah sekalipun melayang diudara”. Menurut Newton, apel yang jatuh kepusat bumi disebabkan oleh adanya gaya tarik apel ke bumi. Gaya tarik bumi yang sangat besar sehingga mampu menarik serta mempengaruhi gerakan seluruh benda-benda yang ada dipermukaan bumi. Gaya dapat menyebabkan
sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau
volume, dan juga berubah arah. Sebuah gaya disimbolkan dengan huruf F singkatan dari
Force. Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah Newton (N) yang merupakan
penghormatan bagi seorang ilmuwan Fisika Inggris bernama Sir Isaac Newton
2. Newton mengungkapkan hukum pertamanya “setiap benda akan tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika benda tersebut dipaksa untuk mengubah keadaannya oleh gaya-gaya luar yang berpengaruh padanya”. Sesungguhnya hukum Newton pertama ini memberikan pernyataan tentang
kerangka acuan. Pada umumnya, percepatan suatu benda bergantug kepada kerangka
mana benda diukur.
Hukum pertama Newton juga dapat di katakan bahwa:
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang
mula-mula diam akan terus diam (mempertahankan keadaan diam), sedangkan jika
benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap
(mempertahankan keadaan bergeraknya).”
162
∑F=0 untuk benda diam atau bergerak
dengan kecepatan tetap
Sifat inersia (kelembaman) suatu benda bergantung pada ukuran (massa) benda. Semakin besar massa suatu benda maka sifat inersianya pun semakin besar, dan sebaliknya.
3. Contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
i.
Penumpang akan terasa terdorong ke depan saat mobil yang bergerak
dengan kecepatan tetap direm oleh sopir secara mendadak.
ii.
Untuk mengeluarkan isi saos yang mengental dari dalam botol, seringkali
kita harus menghentakkannya botol naik turun dengan cepat dan
menghentikannya dengan tiba-tiba.
f. Model dan Metode
Pendekatan : Scientifik
Metode : Diskusi, eksperimen, tanya jawab Model : Discovery Learning g. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Meja
2. Alat : Kertas HVS, gelas
3. Sumber Belajar : Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan.
h. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah
Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan situasi (stimulasi)
Guru
menyampaikan
salam
dan
menanyakan kehadiran peserta didik
Guru meminta salah seorang peserta
didik untuk memimpin doa.
Guru melakukan motivasi dengan
memberikan pertanyaan; Apa yang
terjadi dengan tubuh kita ketika
berada dalam sebuah mobil yang
melaju dengan kencang dan tiba-tiba
mobil direm secara mendadak oleh
pengendara? Mengapa hal tersebut
163
terjadi?
Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pembahasan
tugas dan
identifikasi
masalah
(Problem
statement)
Menyampaikan
informasi
percobaan
tentang menentukan sifat kelembaman
suatu benda.
Mengamati
Guru meminta peserta didik mengamati
demonstrasi tentang sifat kelembaman
suatu benda yakni dengan menarik
selembar kertas dibawah sebuah gelas
yang berisi air yang diletakkan diatas
meja secara sentak.
Menanya
Peserta didik menceritrakan
kembali
demonstrasi yang telah dilakukan dan
merumuskan
pertanyaan
seperti:
Mengapa kertas ditarik secara sentak,
gelas tetap diam?
Guru menjelaskan materi hukum I
Newton
90 menit
Pengumpulan data
(Data collection)
Mencoba
Guru membagi peserta didik
kedalam 5 kelompok untuk melakukan eksperimen.
Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tentang percobaan “sifat kelembaman suatu benda”.
Guru menilai keterampilan peserta didik melakukan percobaan.
164
Pengolahan
data
dan Analisis
(Data Processing)
Mengasosiasikan
Peserta didik mengembangkan
hasil eksperimen melalui diskusi
kelompok dengan menggunakan
sumber pembelajaran yang ada.
Peserta
didik
dalam
kelompok
berdiskusi, menjawab pertanyaan yang
ada pada LKPD.
Guru menilai keaktifan peserta didik
saat berdiskusi.
Pembuktian
(Verfication)
Mengkomunikasikan
Peserta didik menyajikan hasil diskusi
kelompok dalam lembar portofolio.
Perwakilan dari setiap kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok di depan kelas untuk
memverifikasi hasil diskusi.
Generalisasi
(Generalization)
Membuat kesimpulan tentang percobaan diatas.
Guru menjelaskan penerapan hukum I Newton dalam gerak benda dan makhluk hidup yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil
kegiatan pembelajaran.
Guru
memberikan
penghargaan
(misalnya
pujian
atau
bentuk
penghargaan lain) kepada kelompok
yang berkinerja baik.
Peserta didik menjawab kuis.
Melakukan refleksi
Memberi informasi kepada peserta
didik terkait materi pada pertemuan
165
berikutnya.
Meminta salah seorang peserta didik
untuk memimpin doa.
i. Penilaian
1. Metode dan bentuk instrumen
Metode
BentukInstrumen
1)
Observasi
a.
Lembar Pengamatan Sikap (afektif) dan Rubrik
b.
Lembar Pengamatan Keterampilan dan rubrik
2)
Tes Tertulis
Tes Uraian
1. Instrumen Penilaian
a. Tes Afektif (Observasi )
Berikan skor pada aspek-aspek kemampuan peserta didik dengan cara memberi salah satu angka (4, 3, 2, 1) pada kolom skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
No Nama peserta didik
Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor A B C D 1 2 3 4 5
A : Memiliki sikap ingin tahu. B : Disiplin dalam belajar
C : Menghargai ide/pendapat teman
D : Kerja sama dalam kelompok
E : Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan
Rubrik Penilaian:Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baik
Nilai =
166
b. Lembar Penilaian Keterampilan (Psikomotor)Berikan skor pada aspek-aspek kemampuan peserta didik dengan cara memberi salah satu angka (4, 3, 2, 1) pada kolom skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
1. Penilaian saat melakukan percobaan
No Nama Peserta Didik
Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor
A B C
1
2
3
A. Merancang alat dan bahan percobaan berdasarkan gambar.
B. Menempatkan benda (gelas) pada kertas secara tepat.
C. Menarik kertas secara tepat sesuai dengan prosedur kerja
Rubrik penilaian:
Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baik
Nilai =
2. Penilaian saat melakukan diskusi
No
Aspek yang diamati
Skor tiap
aspek
Jumlah skor
1
2 3
4
1.
Kejelasan dalam menyampaikan hasil
diskusi
2.
Keterampilan dalam menjawab soal
diskusi
3.
Ketepatan
menyelesaikan
diskusi
kelompok
sesuai
waktu
yang
ditentukan
4.
Ketepatan dalam membuat laporan
hasil percobaan
5.
Kejelasan
dalam
menyampaikan
pertanyaan atau jawaban
Rubrik penilaian:
Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik
167
Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baikNilai =
c.Penilaian Kognitif
Instrumen dan soal pengetahuan
1. Tuliskan bunyi hukum I Newton atau hukum inersia!
2. Sebutkan besaran fisis yang mempengaruhi sifat kelembaban!
3. Sebutkan 3 contoh hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui!
Kunci Jawaban:
1. “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan terus diam (mempertahankan keadaan diam), sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap (mempertahankan keadaan bergeraknya”.
2. Massa
3. a. Penumpang akan terasa terdorong ke depan saat mobil yang bergerak cepat dan direm mendadak.
B. Sebuah batu yang diletakkan di atas meja diam karena gaya-gaya yang bekerja pada batu seimbang.
C. Sebuah mobil yang mula-mula diam melaju tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong ke belakang.
Penskoran
No Uraian
Skor
1
Jawaban benar
5
2
Jawaban benar
5
3
Jawaban benar
5
4
Jawaban benar
5
Jumlah skor
20
Nilai =
Kupang, 2016
Peneliti
Indriwati Bekamalai
No. Regis : 161 12 070
168
LAMPIRAN 03b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 02)
Satuan pendidikan
: SMP Negeri 4 Kota Kupang
Mata pelajaran
: IPA
Kelas/semester
: VIIIE/I
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Materi : Hukum Newton
Sub Materi Pokok : Hukum II Newton
Aloksai waktu
: 3 x 40 Menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menganalisis pengaruh gaya
terhadap gerak berdasarkan hukum newton melalui eksperimen serta penerapannya dalam gerak benda dan gerak makhluk hidup.
3.1.1 Mendefinisikan hukum II Newton
3.1.2 Menyebutkan konversi kesetaraan antara newton, kilogram, dan ms-2
3.1.3 Menyelesaikan soal dengan menggunakan persamaan hukum II Newton
3.1.4 Menyebutkan contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melakukan penyelidikan tentang gerak pada makhluk hidup dan benda.
4.2.1 Menyelidiki hubungan gaya, massa dan percepatan benda.
B. Tujuan Pembelajaran
1.
KognitifMelalui eksperimen, diskusi kelompok dan kajian pustaka peserta didik dapat : a. Mendefinisikan hukum II Newton
b. Menyebutkan konversi kesetaraan antara newton, kilogram dan ms-2
c. Menjelaskan hubungan antara gaya, dan masa dengan percepatan benda yang bergerak. d. Menjelaskan penerapan hukum II Newton pada gerak hewan dan manusia.
e. Menyelesaikan soal dengan menggunakan persamaan hukum II Newton.
2.
Afektif6) Memiliki sikap ingin tahu 7) Disiplin dalam belajar
8) Menghargai ide/pendapat teman 9) Kerja sama dalam kelompok
10) Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan
3.
Psikomotor169
Peserta didik dapat:d. Merancang alat dan bahan percobaan berdasarkan gambar. e. Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja. f. Mengamati hasil percobaan secara cermat.
C. Materi Pembelajaran
Hukum II kedua Newton ini berkaitan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) di
mana pada gerak lurus berubah beraturan kecepatan benda berubah secara beraturan dan
percepatan konstan. Hukum II newton menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada
sebuah benda merupakan perubahan momentum benda terhadap waktu.
Bunyi hukum II Newton adalah “ perubahan momentum sebuah benda dalam
setiap satu satuan waktu sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut”
Secara sistematis dapat di tulis:
Massa benda dianggap konstan sehingga dm = 0
Dari penurunan rumus dapat disimpulkan bahwa” percepatan yang dihasilkan oleh
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah
dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda" secara matematis dapat
ditulis :
dengan: ∑F
= resultan gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s
2)
170
a)
Pada saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menujujalan yang
menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya,
gerak kamu yang memakai sepatu roda mengalami penambahan kecepatan.
b)
Mobil yang mogok akan lebih cepat bergerak jika didorong oleh dua orang
atau lebih, dibanding didorong oleh satu orang.
c)
Bola golf yang dipukul dengan keras akan bergerak lebih cepat,
dibandingkan dengan bola golf yang dipukul pelan.
d)
Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan tertentu dan
gerobak tersebut akan berjalan dengan percepatan tertentu.
D. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
Metode : Eksperimen, diskusi kelompok, tanya jawab
Model : Discovery
E. Media, Alat, Sumber Belajar
1. Media : Papan tulis, meja
2. Alat : Beban, katrol, tali, kereta/ mobil mainan, penggaris, Neraca ohaus, dan neraca pegas
3. Sumber pelajar : Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan.
F. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah Model
Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakansituasi (stimulasi)
Guru menyampaikan salam dan
menanyakan kehadiran peserta
didik
Guru meminta salah seorang
peserta didik untuk memimpin doa.
Guru memotivasi peserta didik
dengan cara meminta seorang
peserta didik mendorong sebuah
buku yang berada diatas meja,
kemudian menggantikan dengan
dua buah buku yang disusun dan
didorong kembali.
Guru meminta peserta didik
menceritrakan kembali apa yang
171
dilihat dari demonstrasi tadi.
Guru menyampaikan topik dan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pembahasan
tugas dan
identifikasi
masalah
(Problem
statement)
Guru menyampaikan informasi
tentang percobaan yang akan
dilakukan yakni menyelidiki hubungan
gaya, massa dan percepatan benda.
Mengamati
Peserta didik mengamati
demonstrasi guru (mengangkat
meja sendiri dan meminta bantuan
seseorang)
Menanya
Peserta didik merumuskan
pertanyaan berkaitan dengan
demonstrasi yang telah dilakukan.
Bagaimana rasanya jika
mengangkat meja sendiri?
Apakah meja dapat dengan
cepat diangkat apabila dibantu?
90 menit
Pengumpulan
data
(Data
collection)
Mencoba
Guru membagi peserta didik
dalam 6 kelompok,
masing-masing kelompok beranggota 5
orang.
Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tentang percobaan “hukum Newton II”. Peserta didik membaca bahan ajar. Peserta didik melakukan percobaan
secara berkelompok. Guru menilai keterampilan
peserta didik melakukan percobaan. Guru memeriksapercobaan yang
dilakukan tiap kelompok. Jika masih
ada kelompok yang
belum dapat merangkai alat serta melakukan percobaan dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Pencatatan hasil percobaan.
172
Pengolahan data
dan Analisis
(Data
Processing)
Mengasosiasikan
Peserta didik mengembangkan
hasil diskusi dengan menggunakan
sumber pembelajaran yang ada.
Peserta didik dalam kelompok
berdiskusi, menjawab pertanyaan
Guru menilai keterampilan diskusi
peserta didik
Pembuktian
(Verfication)
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas untuk
memverifikasi hasil diskusi
kelompok.
Generalisasi
(Generalization)
Membuat kesimpulan tentang percobaan diatas.
Guru menjelaskan penerapan hukum II newton dalam kehidupan sehari-hari.
20 menit
Penutup
Peserta didik dan guru mereview
hasil kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja
baik.
Peserta didik menjawab kuis.
Melakukan refleksi tentang materi.
Pemberian tugas rumah.
Meminta salah seorang peserta
didik untuk memimpin doa.
G. Penilaian
2. Metode dan bentuk instrumen
Metode
BentukInstrumen
3)
Observasi
c.
Lembar Pengamatan Sikap (afektif) dan Rubrik
d.
Lembar Pengamatan Keterampilan dan rubrik
4)
Tes Tertulis
Tes Uraian
2. Instrumen Penilaian
173
Berikan skor pada aspek-aspek kemampuan peserta didik dengan cara memberi salah satu angka (0, 1) pada kolom skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
No Nama peserta didik
Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor A B C D 1 2 3 4 5
A : Memiliki sikap ingin tahu. B : Disiplin dalam belajar
C : Menghargai ide/pendapat teman
D : Kerja sama dalam kelompok
E : Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan
Rubrik Penilaian:Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baik
Nilai =
e. Lembar Penilaian Keterampilan (Psikomotor)
Berikan skor pada aspek-aspek kemampuan peserta didik dengan cara memberi salah satu angka (4, 3, 2, 1) pada kolom skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
3. Penilaian saat melakukan percobaan
No Nama Peserta Didik
Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor
A B C
1
2
3
D. Merancang alat dan bahan percobaan berdasarkan gambar.
E. Menempatkan benda (gelas) pada kertas secara tepat.
F. Menarik kertas secara tepat sesuai dengan prosedur kerja
174
Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baik
Nilai
=
4. Penilaian saat melakukan diskusi
No
Aspek yang diamati
Skor tiap
aspek
Jumlah skor
1
2 3
4
1.
Kejelasan dalam menyampaikan hasil
diskusi
2.
Keterampilan dalam menjawab soal
diskusi
3.
Ketepatan
menyelesaikan
diskusi
kelompok
sesuai
waktu
yang
ditentukan
4.
Ketepatan dalam membuat laporan
hasil percobaan
5.
Kejelasan
dalam
menyampaikan
pertanyaan atau jawaban
Rubrik penilaian:
Nilai 4 : Jika aspek yang diamati sangat baik Nilai 3 : Jika aspek yang diamati baik Nilai 2 : Jika aspek yangdiamati cukup baik Nilai 1 : Jika aspek yang diamati kurang baik
Nilai =
f. Penilaian Kognitif
Instrumen dan soal pengetahuan 1. Sebutkan bunyi hukum II Newton.
2. Jelaskan hubungan antara gaya dan massa dengan percepatan benda bergerak secara matematis.
3. Sebuah benda massanya 5 kg, berapakah berat benda jika (g = 10N/kg)? 4. Jelaskan 2 contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari –hari.
5. Sebuah gaya 20 N menghasilkan percepatan 4m/ pada sebuah benda. Hitunglah massa benda tersebut.
175
1. Jika jumlah gaya total yang bekerja pada suatu benda tidak nol, maka pada benda akan bekerja percepatan yang searah dengan gaya, berbanding lurus dengan gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda.
2. ∑F = ma atau a = 3. Dik: m = 5kg g = 10 m/s2 Dit: w.... Jawab: w = mg = 5 kg x 10N/kg = 50N
4. Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari
a. Pada saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menujujalan yang menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya, gerak kamu yang memakai sepatu roda mengalami penambahan kecepatan.
b. Mobil yang mogok akan lebih cepat bergerak jika didorong oleh dua orang atau lebih, dibanding didorong oleh satu orang.
5. Diketahui: ∑ F = F = 20N a = 4 m/s2 ditanya : m ? jawab
a =
=
= 5 kgJadi masa benda tersebut adalah 5kg. Penskoran
No Uraian
Skor
1
Jawaban benar
5
2
Jawaban benar
5
3
Jawaban benar
5
4
Jawaban benar
5
5
Jawaban benar
5
Jumlah skor
25
Nilai =
176
Kupang, 2016
Peneliti
Indriwati Bekamalai
No. Regis : 161 12 070
180
LAMPIRAN 03c
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 03)
Satuan pendidikan
: SMP Negeri 4 Kota Kupang
Mata pelajaran
: IPA
Kelas/semester
: VIII E/I
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Materi Pokok
: Hukum Newton
Sub Materi Pokok : Hukum III Newton
Aloksai waktu
: 2 x 40 Menit
H. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4 Menganalisis pengaruh gaya
terhadap gerak berdasarkan
hukum newton serta
penerapannya dalam gerak benda dan gerak makhluk hidup.
3.1.1 Menyebutkan pasangan gaya aksi dan reaksi
3.1.2 Mengevaluasi penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari 3.1.3 Menyebutkan contoh penerapan
hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Melakukan penyelidikan tentang gerak,gerak pada
makhluk hidup, dan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
4.1.3 Menyelidiki besar gaya aksi reaksi yang terjadi pada suatu benda.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
Melalui diskusi kelompok serta kajian pustaka peserta didik dapat:
a. Menyebutkan pasangan gaya aksi dan reaksi
b. Membandingkan besar gaya aksi reaksi yang terjadi antara burung dengan udara ketika burung sedang terbang.
c. Mengevaluasi penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari
d. Menyelidiki besar gaya aksi reaksi yang terjadi pada benda 2. Afektif
11)Memiliki sikap ingin tahu 12)Disiplin dalam belajar
13)Menghargai ide/pendapat teman 14)Kerja sama dalam kelompok 15)Tanggung jawab dalam belajar
182
3. PsikomotorPeserta didik dapat:
g. Merancang alat dan bahan percobaan berdasarkan gambar. h. Menarik neraca pegas secara tepat sesuai dengan prosedur kerja. i. Membaca skala pada neraca pegas dengan tepat
J. Materi Pembelajaran
Hukum III Newton tentang gerak mengatakan bahwa: Jika benda pertama
mengerjakan gaya pada benda ke-2 , maka benda ke2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Hukum III Newton tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya akan ada bila ada dua benda yang saling berinteraksi. Pada hukum III Newton ini gaya-gaya selalu berpasangan . Jika benda P mengerjakan gaya pada benda Q , maka benda Q akan mengerjakan gaya pula pada benda P, yang besarnya sama tapi dengan arah yang berlawanan.
Gambar 3.1 seorang anak mendorong tembok
Hukum Newton ke-III tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum aksi-reaksi yang memenuhi persamaan:
F
aksi = -F
reaksiPenjelasannya, adalah bila benda P mengerjakan gaya pada benda
Q dinamakan sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan
gaya
pada
benda
P
dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya
aksi reaksi selalu sama tetapi arah berlawanan.
Konsep fisika dari gaya aksi -reaksi adalah sebagai berikut: a. Pasangan aksi -reaksi adabila dua benda berinteraksi b. Gaya aksi -reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda c. Gaya aksi- reaksi sama besar tetapi berlawanan arah.
Contoh penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: a) Mobil bertubrukan yang mengalami gaya aksi dan reaksi, namun percepatan
berbeda tergantung massanya.
b) Seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak tersebut mendorong tembok (Faksi) , maka tembok akan mendorong tangan dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi) sehingga anak tersebut terdorong kebelakang.
183
c) Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung paku (Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu (Freaksi).
d) Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang (Faksi) maka tembok kolam renang akan mengerjakan gaya pada kaki perenang (Freaksi) sehingga perenang terdorong kedepan.
e) Duduk di atas kursi berat badan tubuh mendorong kursi ke bawah sedangkan kursi menahan (mendorong) badan ke atas.
K. Model dan Metode
Pendekatan : Scientifik Metode : Diskusi, tanya jawab Model : Discovery Learning
L. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Papan tulis
2. Sumber Belajar : Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Diskusi PesertaDidik (LKPD), Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan.
M. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah
Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan situasi(stimulasi)
Guru menyampaikan salam dan
menanyakan kehadiran peserta didik dan
mengecek kesiapan peserta didik dalam
memerima proses pembelajaran.
Guru meminta seorang peserta didik
memimpin doa.
Guru memotivasi peserta didik dengan
meminta setiap peserta didik
mengepalkan tangan lalu memukul meja.
Guru meminta beberapa peserta didik
untuk menceritrakan apa yang dirasakan
saat memukul meja.
Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti
Mengidentifikasi
masalah
Menyampaikan informasi tentang percobaan
yang akan dilakukan.
Mengamati
Guru memberikan kesempatan kepada
184
(Problem
statement)
peserta didik untuk mengamati kegiatan”
ketika guru mendorong tembok”.
Menanya
Peserta didik memberikan pertanyaan
berdasarkan kegiatan yang dilakukan
guru. Misalnya:
a.
Apa yang dirasakan saat mendorong
tembok?
b.
Tembok bergerak atau tidak?
c.
Bagaimana jika mendorong dengan
kuat?
Pengumpulan
data
(Data collection)
Mencoba
Peserta didik dibagi dalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.
Guru membagikan Lembar Diskusi Peserta Didik (LKPD) tentang hukum III Newton.
Guru menilai keterampilan peserta didik melakukan percobaan.
Pencatatan hasil percobaan
Pengolahan data
dan Analisis
(Data
Processing)
Mengasosiasikan
Peserta didik dalam kelompok
berdiskusi, menjawab pertanyaan yang
ada pada LDPD.
Guru menilai keterampilan peserta didik
melakukan diskusi kelompok.
Pembuktian
(Verfication)
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas untuk
memverifikasi hasil diskusi kelompok
Guru menilai keterampilan peserta didik
melakukan presentasi didepan kelas.
Generalisasi
(Generalization)
Peserta didik dibimbing oleh guru membuat kesimpulan tentang konsep
gaya aksi reaksi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup