BAHAN TAYANGAN MATERI
SOSIALISASI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
NOMOR 27 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
BANDUNG TAHUN 2016 SAMPAI TAHUN 2036
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
O U T L I N E
PENDAHULUAN
KONSIDERAN
Bab I
Ketentuan Umum
Bab II
Norma Penataan Ruang
Bab III Lingkup Materi
Bab IV Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang
Bab V
Rencana Tata Ruang Wilayah
Bab VI Pemanfaatan Ruang
Bab VII Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten
Bab VIII Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten
Bab IX Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat
Bab X
Kelembagaan
Bab XI Peninjauan Kembali dan Penyempurnaan
Bab XII Ketentuan Pidana
Bab XIII Ketentuan Peralihan
Bab XIV Ketentuan Penutup
ISU-ISU STRATEGIS WILAYAH
Posisi Kabupaten Bandung yang strategis sebagai bagian dari Cekungan Bandung dan pendukung PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya merupakan kawasan penyangga kegiatan perkotaan khususnya permukiman dan kegiatan sentra produksi;
Tingginya mobilitas masyarakat Kabupaten Bandung ke Kota Bandung tidak diikuti dengan ketersediaan prasarana dan sarana lalu lintas yang memadai sehingga pada wilayah pinggiran Kota Bandung sebagai pintu gerbang menuju Kabupaten Bandung seringkali terjadi kemacetan dan kesemrautan;
Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah belum memperhatikan aspek konservasi terhadap daerah yang berfungsi lindung sehingga berdampak pada degradasi lahan dan air;
Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang serta adanya desakan kebutuhan ruang memicu terjadinya konflik pemanfaatan yang berdampak pada alih fungsi lahan;
Pembangunan dan perkembangan kawasan peruntukan industri di Kabupaten Bandung cukup diminati oleh investor namun pengawasannya belum optimal dilakukan khususnya terhadap penggunaan air baku, pengelolaan limbah cair maupun padat, penyediaan ruang terbuka hijau serta konservasi air tanah.
Belum optimalnya upaya pengembangan kawasan terpadu terutama dalam sinergitas penyediaan prasarana, sarana dan utilitas pada kawasan terpadu permukiman, industri, kawasan agropolitan, kawasan perdagangan/ jasa, dan komplek olahraga Si Jalak Harupat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 - 2027;
bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, daerah, dan masyarakat, maka Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah, masyarakat, dan/atau dunia usaha;
bahwa berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (5) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten ditinjau 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, sehingga Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027 disesuaikan dengan perkembangan wilayah serta ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini maka perlu dilakukan peninjauan kembali Peraturan Daerah;
bahwa berdasarkan hasil peninjauan kembali terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027 pada Tahun 2012 ditetapkan bahwa RTRW Kabupaten Bandung tersebut perlu dilakukan revisi;
bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2016 sampai Tahun 2036.
BA B I . K ETENT UA N U M U M
1. Daerah.2. Pemerintah Daerah. 3. Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah 4. Ruang 5. Tata ruang 6. Struktur ruang 7. Pola ruang 8. Penataan ruang 9. Penyelenggaraan penataan ruang
10. Pengaturan penataan ruang 11. Pembinaan penataan ruang 12. Pelaksanaan penataan ruang 13. Pengawasan penataan ruang 14. Perencanaan tata ruang 15. Pemanfaatan ruang
16. Pengendalian pemanfaatan ruang
17. Rencana tata ruang
18. Rencana Tata Ruang Wilayah 19. Kebijakan penataan wilayah
ruang
20. Strategi Penataan Ruang
21. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten 22. Pusat Kegiatan Nasional 23. Pusat Kegiatan Wilayah 24. Pusat Kegiatan Lokal 25. Pusat Kegiatan Lokal
Promosi
26. Pusat Pelayanan kawasan 27. Pusat Pelayanan
Lingkungan
28. Rencana sistem perkotaan 29. Rencan sistem jaringan
prasarana wilayah 30. Jalan
31. Sistem jaringan jalan 32. Prasarana sumber daya air 33. Rencana pola ruang wilayah
kabupaten
34. Kawasan Strategis Nasional 35. Kawasan Strategis Provinsi 36. Kawasan Strategis
Kabupaten
37. Arahan pemanfaatan ruang 38. Indikasi program utama
39. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
40. Ketentuan umum peraturan zonasi
41. Ketentuan perizinan 42. Ketentuan insentif dan
disinsentif 43. Arahan sanksi 44. Wilayah 45. Wilayah Pengembangan 46. Kawasan 47. Kawasan lindung 48. Kawasan budi daya 49. Kawasan Pertahanan
Keamanan 50. Kawasan hutan
51. Kawasan hutan lindung 52. Hutan
53. Hutan produksi
54. Hutan produksi terbatas 55. Lingkungan
56. Lingkungan hidup 57. Daya dukung lingkungan
hidup
BA B I . … ( LA NJU TA N )
58. Daya tampung lingkunganhidup 59. Ekosistem 60. Konservasi
61. Kawasan Resapan Air 62. Wilayah Sungai 63. Daerah Aliran Sungai 64. Sempadan sungai 65. Kawasan sekitar danau
atau waduk
66. Kawasan sekitar mata air 67. Ruang terbuka hijau 68. Kawasan suaka alam 69. Kawasan cagar alam 70. Kawasan hutan konservasi 71. Kawasan taman wisata
alam
72. Kawasan Rawan Bencana 73. Kawasan Rawan Bencana
Gunung Berapi
74. Kawasan Rawan Gempa Bumi
75. Kawasan Rawan Gerakan Tanah
76. Kawasan Rawan Banjir 77. Kawasan permukiman 78. Kawasan perkotaan 79. Kawasan perdesaan 80. Kawasan agropolitan 81. Kawasan Bandung Utara 82. Kawasan Bandung Selatan 83. Pertanian
84. Kawasan peruntukan pertanian
85. Kawasan budi daya pertanian 86. Kawasan budi daya
holtikultura
87. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 88. Peternakan 89. Kawasan Peruntukan Peternakan 90. Perikanan 91. Kawasan peruntukan perikanan 92. Perkebunan 93. Kawasan peruntukan perkebunan
94. Kawasan budi daya perkebunan
95. Industri
96. Kawasan Peruntukan Industri 97. Kawasan Industri
98. Zona industri
99. Izin pemanfaatan tanah atau ruang (izin lokasi)
100. Pertambangan 101. Wilayah pertambangan 102. Kawasan peruntukan pertambangan 103. Wisata 104. Pariwisata 105. Kawasan peruntukan pariwisata 106. Masyarakat 107. Peran masyarakat 108. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
109. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
BA B I . … ( LA NJU TA N )
adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk
lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
RUANG
adalah wujud struktur ruang dan pola ruang
adalah suatu proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penataan ruang
adalah hasil perencanaan tata ruang.
TATA RUANG
PENATAAN RUANG
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
RENCANA TATA RUANG
Ps. 1 angka 4
Ps. 1 angka 5
Ps. 1 angka 8
Ps. 1 angka 9
a. Pemanfaatan ruang untuk semua kepentingan secara terpadu, berdayaguna dan
berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan.
b. Persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.
c. Keterbukaan, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat.
BAB II NORMA PENATAAN RUANG
mewujudkan sinergitas dan kemandirian pembangunan wilayah Kabupaten Bandung
sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi berbasiskan sumber daya alam dan
sumber daya manusia melalui pemerataan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
TUJUAN PENATAAN RUANG
RTRW BERDASARKAN ASAS
Ps. 2Ps. 66 Ps. 7-11 Ps. 3
TUJUAN
STRATEGI
PROGRAM
Ps. 6KEBIJAKAN
BAB III LINGKUP MATERI
merupakan :
a. Penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Barat, serta
kebijakan-kebijakan pembangunan yang berlaku.
b. Dasar pertimbangan dalam penyusunan RPJP dan RPJM Daerah
c. Pedoman pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
d. Pedoman penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.
e. Pedoman penataan ruang kawasan strategis kabupaten.
f. Dasar penyusunan rencana tata ruang yang lebih rinci.
LINGKUP WILAYAH KAB BANDUNG
Luas Wilayah Kabupaten Bandung ± 176.238,67 Ha
Yang terbagi ke dalam 31 (tiga
puluh satu) Kecamatan
Ps. 5 ayat (1)
Utara : Kab. Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kab. Sumedang;
Timur : Kab. Sumedang dan Kab. Garut;
Selatan: Kab. Garut dan Kab. Cianjur;
Barat : Kab. Bandung Barat, Kab. Cianjur dan Kota Bandung.
BATAS-BATAS DAERAH
mencakup Ruang Darat, Ruang Udara serta Ruang di Dalam Bumi.
LINGKUP WILAYAH
Ps. 5 ayat (2)
Ps. 5 ayat (3)
STRATEGI PENATAAN
RUANG
BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
Pemantapan dan Pengembangan Struktur Ruang Pelestarian Kawasan Lindung dan Pengembangan Kawasan Budi daya
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Ps. 7 Ps. 7 Pengembangan Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis Ps. 8 Ps. 9 Ps. 10 Ps. 11
KEBIJAKAN
PENATAAN
RUANG
Ps. 6K L A S I F I K A S I P E N A T A A N R U A N G B E R D A S A R K A N S I S T E M , F U N G S I , D A N N I L A I S T R A T E G I S K A W A S A N
Berdasarkan sistem Berdasarkan wilayah Administratif Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan Sistem Wilayah Sistem Internal Perkotaan Penataan Ruang Wilayah Nasional Penataan Ruang Wilayah Provinsi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Penataan Ruang Wilayah Kota Kws. Strategis Nasional Kws. Strategis Provinsi Kws. Strategis Kabupaten Kws. Strategis Kota
Berdasarkan Kegiatan Kawasan
Kws. Permukiman Perkotaan Kws. Permukiman Perdesaan
Berdasarkan Fungsi Utama Kawasan
PR Kws. Lindung PR Kws. budidaya
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
Rencana Sistem Pusat Kegiatan Rencana sistem Jaringan Prasarana Utama Rencana Kawasan Lindung Rencana Kawasan Budi daya Ps. 12 Rencana sistem Jaringan Prasarana Lainnya Ps. 13 - 15 Ps. 16 - 20 Ps. 21 - 34Penetapan Kawasan
Strategis
Ps. 35 Ps. 36 - 42 Ps. 43 - 55 Ps. 56 KSN KSP KSK Ps. 57 Ps. 58 Ps. 59RENCANA TATA RUANG
WILAYAH KAB. BANDUNG
BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH
BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten meliputi rencana sistem pusat kegiatan,
rencana sistem jaringan prasarana utama, dan rencana sistem jaringan prasarana
lainnya.
Ps. 12
SISTEM PUSAT KEGIATAN
Prinsip Dasar Pengembangan:
•
Pemerataan pembangunan di setiap wilayah dengan mengembangkan peran dan fungsi
masing-masing pusat kegiatan;
•
Mengembangkan sistem jaringan prasarana skala kabupaten yang mendukung struktur yang
direncanakan dan meningkatkan aksesibilitas antar pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu
sama lain ntuk mengurangi ketergantungan kepada wilayah lain;
•
Mengintegrasikan fungsi perkotaan dan perdesaan yang ada di wilayah Kabupaten; dan
•
Mengantisipasi perkembangan kegiatan di masa mendatang.
RENCANA STRUKTUR RUANG SISTEM
PUSAT KEGIATAN
Hierarki Fungsi Pusat
Perkotan/Lingkungan Kecamatan Fungsi Utama PKL
Soreang-Kutawaringin-Katapang
Soreang-Kutawaringin-Katapang
Pusat Pemerintahan Kabupaten
Pusat Perdagangan dan Jasa skala Kabupaten
Pusat Industri non polutif
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Pelayanan Kesehatan Daerah
Pusat Wisata Buatan
Pelestarian Lahan Pertanian
PKLp Dayeuhkolot Pusat Pemerintahan Kecamatan
Pusat Industri
Pusat Pendidikan Tinggi
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Perdagangan Dan Jasa Pangalengan Pusat Pemerintahan Kecamatan
Pusat Koleksi dan Sentra Produksi Perkebunan dan Pertanian (Agropolitan)
Pusat Sentra Perternakan
Pusat Sentra Industri Non Polutif (home industri)
Pusat Wisata Alam
Pusat Perdagangan dan jasa skala beberapa Kecamatan
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Pertahanan dan Keamanan Darat
Pusat Konservasi dan Kehutanan
Pusat Sumberdaya Energi Panas Bumi Majalaya Pusat Pemerintahan Kecamatan
Pusat Industri Non Polutif
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Pelayanan Kesehatan Daerah
Pusat Pertanian
SISTEM PUSAT KEGIATAN
Hierarki Fungsi
Pusat Perkotan/ Lingkungan
Kecamatan Fungsi Utama
PPK Margahayu Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Wisata Buatan
Pusat Pertanahan dan Keamanan Udara Baleendah Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Wisata Budaya
Pusat Pertanian
Cileunyi Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan
Ciwidey Pusat Koleksi dan Sentra Perkebunan dan Pertanian (Agropolitan)
Sentra Industri Non Polutif (home industry)
Pusat Wisata Alam dan Budaya
Pusat Perdagangan dan Pemasaran Komoditas Pertanian.
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Konservasi dan Kehutanan
Rancabali Sentra Industri Non Polutif (home industry)
Pusat Wisata Alam dan Budaya (Agrowisata)
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Perdagangan dan Jasa skala kawasan
Pusat Konservasi dan Kehutanan
Pusat Sumberdaya Energi Panas Bumi Cimenyan Pusat Wisata Alam dan Budaya
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan
Pusat Konservasi dan Kehutanan
SISTEM PUSAT KEGIATAN … (lanjutan)
Hierarki Fungsi Pusat Perkotan/
Lingkungan Kecamatan Fungsi Utama
PPK Cicalengka Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Pertanian dan Peternakan
Rancaekek Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Pertanian dan Perternakan
Pusat Wisata Budaya
Margaasih Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan
Banjaran Pusat Industri Non Polutif
Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaaan
Pusat Pertanian
Pusat Wisata Budaya
Nagreg Pusat Perdagangan dan Jasa
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Pertanian (Agribisnis)
Pusat Perkebunan
Pusat Konservatif dan Kehutanan
SISTEM PUSAT KEGIATAN … (lanjutan)
Hierarki Fungsi Pusat Perkotan/
Lingkungan Kecamatan Fungsi Utama PPL Ciparay, Cimaung, Cangkuang, Pasirjambu, Paseh, Bojongsoang, Katapang, Pacet, Kutawaringin, Kertasari, Cilengkrang, Cikancung, Pameungpeuk, Ibun, Solokanjeruk, dan Arjasari
Ciparay, Cimaung, Cangkuang, Pasirjambu, Paseh, Bojongsoang, Katapang, Pacet, Kutawaringin, Kertasari, Cilengkrang, Cikancung, Pameungpeuk, Ibun, Solokanjeruk, dan Arjasari
Sentra Industri (home industry)
Pusat Perdagangan dan Jasa skala lingkungan
Pusat Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Pusat Wisata Alam dan Budaya
Pusat Konservatif Kehutanan
Sentra Pertanian dan Perkebunan
SISTEM PUSAT KEGIATAN … (lanjutan)
SISTEM JARINGAN PRASARANA UTAMA
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Jaringan Jalan
Jaringan Kereta Api
Jaringan Pelayanan Lalu lintas Ps. 17 Ps. 19
Sistem Jaringan
Transportasi Udara
Bandar Udara Khusus Hankam Ruang Udara Untuk Penerbangan Ps. 20SISTEM JARINGAN
PRASARANA UTAMA
Ps. 16 Ps. 18SISTEM JARINGAN
PRASARANA LAINNYA
SISTEM JARINGAN
PRASARANA LAINNYA
Sumber Daya Air
Listrik dan Energi
Telekomunikasi
Fasilitas Pengelolaan Sampah
Sistem Pengolahan Air Limbah dan B3
Sistem Drainase Sistem Pelayanan Air Minum Sistem Kebencanaan Ps. 22 - 27 Ps. 28 Ps. 29 Ps. 30 Ps. 31 Ps. 32 Ps. 33 Ps. 34 Ps. 21
RENCANA POLA RUANG
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
•
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
•
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten;
•
Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan
•
Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ps. 35
Fungsi Rencana Pola Ruang
Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan
pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk
dua puluh tahun; dan
RENCANA POLA RUANG
KAWASAN LINDUNG
RENCANA POLA RUANG KAB.BANDUNG
KLASIFIKASI POLA RUANG
Ps. 35
KAWASAN BUDIDAYA
KAWASAN LINDUNG LAINNYA
KAWASAN HUTAN LINDUNG
KAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP KAWASAN BAWAHANNYA
KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
KAWASAN RAWAN BENCANA KAWASAN LINDUNG GEOLOGI
Ps. 36
Ps. 37
Ps. 38
KAWASAN HUTAN KONSERVASI Ps. 39
Ps. 40 Ps. 41 Ps. 42 PETERNAKAN TANAMAN TAHUNAN/PERKEBUNAN PERIKANAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA HUTAN PRODUKSI HUTAN RAKYAT PERTANIAN PERMUKIMAN PERUNTUKAN LAINNYA Ps. 46 Ps. 44 Ps. 45 Ps. 48 Ps. 47 Ps. 49 Ps. 50 Ps. 51 Ps. 52
PERDAGANGAN DAN JASA
Ps. 53 Ps. 54 Ps. 55
RENCANA KAWASAN STRATEGIS
Pengembangan Kawasan Strategis di Kabupaten bandung terdiri dari:
Ps. 56
Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Kabupaten Bandung merupakan bagian dari
KSN Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung
yang merupakan kawasan strategis dengan
sudut kepentingan ekonomi
dengan
pengembangan sektor unggulan industri, pertanian, pariwisata dan perkebunan.
(
PP Nomor 26/2008 tentang RTRWN)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Kabupaten Bandung merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Strategis Provinsi dari
beberapa sudut kepentingan:
1.
Kepentingan Lingkungan Hidup
KSP Kawasan Bandung Utara
KSP Hulu Sungai Citarum
2.
Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi
KSP Panas Bumi Kamojang-Darajat-Papandayan
KSP Panas Bumi Wayang Windu
(Perda Provinsi Jabar Nomor 22/2010 tentang RTRWP Jabar)
Ps. 57
RENCANA KAWASAN STRATEGIS
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Penetapan KSK Kabupaten Bandung dilihat berdasarkan sudut kepentingan ekonomi.
Penetapan KSK dilihat berdasarkan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi,
sosial, budaya dan/atau lingkungan.
Ps. 59
Penetapan KSK Kabupaten Bandung:
1. KSK Agropolitan Pasirjambu – Ciwidey – Rancabali sebagai sentra pertanian lahan basah dan holtikultura dengan pengembangan agrowisata, industri rumah tangga skala UKM dan pendidikan.
2. KSK Agropolitan Pangalengan sebagai sentra pertanian lahan basah dan holtikultura dengan pengembangan agrowisata, industri rumah tangga skala UKM, pendidikan.
3. Kawasan Terpadu Permukiman Tegalluar sebagai kawasan terpadu yang terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, perdagangan dan jasa, kawasan industri, pengembangan lahan
perairan dan kawasan rekreasi.
4. Kawasan Terpadu Permukiman dan Industri Margaasih sebagai kawasan terpadu untuk pengembangan kawasan peruntukan permukiman dan industri.
5. Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat dan sekitarnya sebagai kawasan terpadu yang terdiri dari kawasan inti stadion (sport centre) dan kawasan pendukung.
BAB VI
PEMANFAATAN RUANG
Dilakukan Melalui Pelaksanaan Pelaksanaan Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya dg memperhatikan SPM dlm penyediaan sarana & prasarana
Dilaksanakan baik pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam bumi Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya , termasuk jabaran dari indikasi program utama yg termuat
dlm RTRW
Diselenggarakan secara bertahap sesuai dgn jangka waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang yg ditettapkan
dlm RTR
Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah disinkronisasika dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah
administratif lainnya
Pembangunan prasarana & sarana kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi pemerintah untuk menerima pengalihan hal atas
tanah dari pemegang hak atas tanah
Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRW & RTR Kawasan strategis
Perumusan program sektoral dlm rangka perwujudan struktur ruang & pola ruang wilayah & kawasan strategis Pelaksaaan pembangnan sesuai dng program pemanfaatan
ruang wilayah dan kawasan strategis
SPM bidang penataan ruang Standar kualitas
lingkungan Daya dukung & daya
tampung lingkungan Dilakukan Neraca Penatagunaan Air Neraca Penatagunaan Udara Penatagunaan SDA lainnya Neraca Penatagunaan Tanah Penatagunaan Tanah Penatagunaan Air Penatagunaan Udara Penatagunaan SDA lainnya Diselenggarakan Kegiatan penyusunan dan penetapan Dikembangkan
BAB VII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
Fungsi arahan pemanfaatan ruang :
• sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman
penataan/pengembangan wilayah kabupaten;
• sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program (besaran, lokasi, sumber
pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan);
• sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan setiap jangka waktu 5 (lima) tahun; dan
• sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi.
ARAHAN PEMANFAATAN
RUANG
Indikasi Program Utama
Indikasi Lokasi Indikasi Waktu Pelaksanaan Indikasi Sumber Pendanaan Indikasi Pelaksana Kegiatan Ps. 66
KETENTUAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Ps. 67Ketentuan Umum
Peraturan Zonasi
Ketentuan
Perizinan
Ketentuan
Pemberian
Insentif &
Disinsentif
Arahan
Pengenaan
Sanksi
Upaya untuk mewujudkan
tertib tata ruang
Ps. 68 - 104 Ps. 105 Ps. 106 Ps. 107
BAB VIII
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
BAB VIII
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
• peringatan tertulis;
• penghentian sementara kegiatan;
• penghentian sementara pelayanan umum;
• penutupan lokasi;
• pencabutan izin;
• pembatalan izin;
• pembongkaran bangunan;
• pemulihan fungsi ruang; dan
• denda administratif.
Ps.108
PENGAWASAN
Kinerja pengaturan, Pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
Pelaporan
Pemantauan
Evaluasi
Ps. 110BAB VIII
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
PENEGAKAN HUKUM / PENYIDIKAN
Penegakan Perda dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS
Ps. 111
BAB VIII
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
PPNS tertentu diberi wewenang khusus untuk melakukan penyidikan pidana terhadap pidana pelanggaran peraturan daerah ini dalam teknis pelaksanaannya berkoordinasi dengan Kepolisian.
Kewenangan PPNS :
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;
b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. melakukan penyitaan benda dan atau surat;
e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
f. memanggil seseorang untuk dijadikan tersangka atau saksi;
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
h. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka dan keluarganya;
BAB IX HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT
Ps. 112 - 115
RTRW Kabupaten
Bandung
Penataan Ruang
Hak,
Kewajiban dan
Peran
BAB X
KELEMBAGAAN
Dalam rangka koordinasi dan kerjasama penataan ruang antar
sektor, antar wilayah, dan antar tingkat pemerintahan, dibentuk
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)
Acuan :
Permendagri Nomor 50 Tahun 2009
Mekanisme:
Ditetapkan dengan Keputusan Bupati
BAB XI PENINJAUAN KEMBALI DAN PENYEMPURNAAN
Jangka Waktu RTRW Kabupaten adalah 20 Tahun, dilakukan peninjauan
kembali
1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
.
Hal yang dapat menyebabkakan peninjauan kembali dilakukan lebih dari
sekali dalam lima tahun:
1. kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.
2. perubahan batas teritorial negara, wilayah provinsi, dan/atau wilayah
kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-undang.
3. perubahan kebijakan dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan
ruang daerah dan/atau dinamika internal daerah.
Ps. 117 ayat (1) dan (2)
BAB XI PENINJAUAN KEMBALI DAN PENYEMPURNAAN
Perlu Revisi Tidak Perlu Revisi Usulan penertiban pelanggaran RTR PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI PERUMUSAN REKOMENDASIPenilaian RTR dan penerapannya Evaluasi RTR dan penerapannya Pengkajian RTR dan penerapannya Satuan Kerja/ Tim
PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI
Keputusan Bupati
Peninjauan kembali rencana tata ruang dapat menghasilkan rekomendasi
berupa :
a. RTRW tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya; atau
b. RTRW Kabupaten perlu direvisi
Mekanisme Peninjauan Kembali RTRW
BAB XII KETENTUAN PIDANA
Tindak Pidana =
Pelanggaran terhadap
ketentuan dalam
perda
Penjara paling lama 3
(tiga) bulan atau
denda
setinggi-tingginya Rp.
50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah)
Tindak Pidana atas pelanggaran
pemanfaatan ruang yang mengakibatkan
perusakan dan pencemaran lingkungan
serta kepentingan umum lainnya
Ancaman pidana
sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan
Ps. 118 ayat (1) Ps. 118 ayat (3) Ps. 118 ayat (2)BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
Terhadap Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Ps. 119
Memiliki
Izin
Sesuai Ketentuan
Perda RTRW
Tetap berlaku
Sesuai masa berlaku
Belum Dibangun
Tidak Sesuai Ketentuan
Perda RTRW
Sudah Dibangun
Sudah Dibangun, Tidak Bisa Rekayasa TeknisIzin disesuaikan dengan fungsi kawasan
Berlaku sesuai masa berlaku, dan dilakukan
penyesuaian dengan rekayasa teknis sesuai
fungsi kawasan
Dapat dibatalkan, kerugian akibat pembatalan dapat diberikan penggantian sesuai
BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
Terhadap Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Ps. 119
Tidak
Memiliki
Izin
Izin Habis dan tidak
sesuai dengan RTRW
Dilakukan Penyesuaian
Fungsi Kawasan
Berdasarkan RTRW
Bertentangan
dengan RTRW
Pemanfaatan Ruang
Tanpa Izin
Sesuai dengan
RTRW
Ditertibkan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan berdasarkan RTRW Dipercepat untuk mendapatkan izin yangBAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
Terhadap Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Ps. 119
masyarakat yang menguasai tanahnya berdasarkan hak adat dan/atau hak-hak atas
tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang karena
Peraturan Daerah ini pemanfaatannya tidak sesuai lagi, maka penyelesaiannya diatur
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penataan ruang Daerah yang
telah ada dinyatakan berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan
yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini
PERDA NO 3 TAHUN 2008
DICABUT DAN
DINYATAKAN TIDAK
BERLAKU LAGI
Ps. 120