• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia - Unika Repository"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

101

Lampiran 1

Perhitungan Downtime Losses Bulan Oktober dan November 2015

Periode

Jenis

Mesin

Waktu (Menit)

Downti

me

(menit)

(1+2+3)

Penyetelan

(1)

Penyesuaian

(2)

Kerusakan

(3)

Oktober

ACM

745

155

533

1.433

DPM

572

250

1.236

2.058

Clay

Cutter

384

120

557

1.061

November

ACM

720

200

826

1.746

DPM

889

210

395

1.494

Clay

Cutter

378

155

420

953

(2)

102

Perhitungan Speed Losses Bulan Oktober dan November 2015

Periode

Jenis

Mesin

Waktu (Menit)

Speed

Losses

(menit)

(1+2+3+4)

Peluma-san

(1)

Pember-sihan

(2)

Penge-cekan

(3)

Kekosong

an

(4)

Oktober

ACM

896

230

196

1.322

DPM

932

475

362

1.769

Clay

Cutter

386

522

296

1.204

November ACM

725

350

259

1.334

DPM

983

206

273

1.462

Clay

Cutter

299

375

200

874

(3)

103

Lampiran 3

Perhitungan Waktu Operasi Bulan Oktober dan November 2015

Periode

Jenis Mesin

Waktu Beban

(menit)

(1)

Downtime

(menit)

(2)

Waktu

Operasi

(menit)

(1-2)

Oktober

ACM

31.500

1.433

30.067

DPM

31.500

2.058

29.442

Clay Cutter

31.500

1.061

30.439

Rata-Rata

29.983

November

ACM

31.500

1.746

29.754

DPM

31.500

1.494

30.006

Clay Cutter

31.500

953

30.547

Rata-Rata

30.103

(4)

104

Analisis Availability Bulan Oktober dan November 2015

Bulan Oktober

Mesin ACM

=

30.067

31.500 X 100%

= 95,45%

Mesin DPM

=

29.442

31.500 X 100%

=

93,46%

Mesin Clay Cutter

=

30.439

31.500 X 100%

=

96,63%

Bulan November

Mesin ACM

=

29.754

31.500 X 100%

=

94,45%

Mesin DPM

=

30.006

31.500 X 100%

=

95,25%

(5)

105

Lampiran 5

Analisis Efisiensi Performa Bulan Oktober-November 2015

Bulan Oktober

Efisiensi Performa

Mesin ACM

=

1,8374 x 13.207

30

.

067

=

80,71 %

Efisiensi Performa

Mesin DPM

=

1,7570 x 14.285

29.442

=

85,25 %

Efisiensi Performa

Mesin Clay Cutter

=

1,9987

30

x 11.670

.

439

=

76,63 %

Bulan November

Efisiensi Performa

Mesin ACM

=

1,7536 x 12.790

29.754

=

75.38 %

Efisiensi Performa

Mesin DPM

=

1,7468 x 14.298

30.006

=

83,24 %

Efisiensi Performa

Mesin Clay Cutter

=

1,9835

30

x 11.293

(6)

106

Produksi dan Produk Cacat Selama Bulan Oktober dan November 2015

Bulan Oktober

Jenis Mesin

Waktu

Jumlah

Produk

Jumlah

Produk

Cacat

Prosentase

Produk Cacat

(%)

ACM

Minggu 1

3612

526

0,145

Minggu 2

3184

308

0,096

Minggu 3

1870

258

0,137

Minggu 4

2770

266

0,096

Minggu 5

1771

291

0,164

Total

13.207

1.649

0,638

DPM

Minggu 1

3454

321

0,092

Minggu 2

2762

281

0,101

Minggu 3

2348

293

0,124

Minggu 4

3652

144

0,039

Minggu 5

2069

344

0,166

Total

14.285

1.383

0,522

Clay Cutter

Minggu 1

3296

178

0,054

Minggu 2

3617

337

0,093

Minggu 3

1393

224

0,160

Minggu 4

1890

190

0,100

Minggu 5

1474

238

0,161

Total

11.670

1.167

0,568

(7)

107

Bulan November

Jenis Mesin

Waktu

Jumlah

Produk

Jumlah

Produk

Cacat

Prosentase

Produk Cacat

(%)

ACM

Minggu 1

2930

255

0,087

Minggu 2

3255

105

0,032

Minggu 3

1878

155

0,082

Minggu 4

2622

303

0,115

Minggu 5

2105

152

0,072

Total

12.790

970

0.388

DPM

Minggu 1

3013

231

0,076

Minggu 2

3111

277

0,089

Minggu 3

1613

149

0,092

Minggu 4

3437

235

0,068

Minggu 5

3124

222

0,071

Total

14.298

1.114

0,396

Clay Cutter

Minggu 1

2849

330

0,115

Minggu 2

3399

151

0,044

Minggu 3

2141

161

0,075

Minggu 4

1807

373

0,206

Minggu 5

1097

82

0,074

Total

11.293

1.097

0,514

(8)

108

Analisis Tingkat Mutu Produk

Bulan Oktober

Tingkat Mutu Produk

Mesin ACM

=

13.207

13.207

-

1649

=

87,51 %

Tingkat Mutu Produk

Mesin DPM

=

14.285

-

1383

14.285

=

90,31 %

Tingkat Mutu Produk

Mesin Clay Cutter

=

11.670

11.670

-

1167

=

90 %

Bulan November

Tingkat Mutu Produk

Mesin ACM

=

12.790

12.790

-

970

=

92,41 %

Tingkat Mutu Produk

Mesin DPM

=

14.298

14.298

-

1114

=

92,20 %

(9)

109

LAMPIRAN 8

TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN CLAY CUTTER PT. SANGO CERAMICS INDONESIA

BULAN DESEMBER 2015

JANUARI 2016

No

Failure

Failure

Effect

(S)

(O)

(D)

1. Target produksi tidak tercapai dan tepat waktu Kecepatan mesin diturunkan

2 2 3

Kecepatan mesin sebelumnya dengan kecepatan putar 78, 4 rpm/ motor 110 kW, Dinaikan menjadi kecepatan putar 92,8 rpm/ motor 132 kW Sehingga proses produksi lebih maksimal

Dengan dinaikkan kecepatan mesin menjadi 92, 8 rpm/ motor 132 kWmaka penyebab kemungkinan kegagalan bisa dikurangi dan cukup kecil yaitu 2.

Dengan dinaikkan kecepatan mesin clay cutter menjadi 92, 8 rpm/ motor 132 kW maka identifikasi kontrol penyebab kegagalan menjadi lebih baik namun masih belum sempurna

Listrik padam

2 3 5

Karena listrik padam merupakan kejadian tidak terduga khususnya pada bagian forming karena semua menggunakan mesin, makan diminimalisir dengan membantu mengeringkan green body yang sudah keluar dari mesin clay cutter dan dikeringkan dengan kipas pengering

Dengan setidaknya dibantu dengan kipas pengering manual maka penyebab kemungkinan kegagalan masih bisa diminimalisir daripada proses produksi semakin terlambat

Karena menggunakan mesin clay cutter tentu saja pengaruh mati lampu cukup

(10)

110

2. Potongan clay tidak sesua spesifikasi Settingan pisau cutter yang tidak sesuai

3 2 2

Setelah dilakukan

pengecekan berkala setiap 2 hari sekali oleh operator maka efek kegagalan yang terjadi menjadi lebih sedikit dan settingan pisau cutter sudah sesuai karena mungkin ada operator yang meletakkan pisau cutter tersebut menjadi kendur

Karena operator telah melakukan pengecekan kesesuaian pisau cutter telah pada tempatnya tentu saja akan mengurangi semakin besarnya efek kegagalan sehingga nilainya menjadi 2

Dengan pengecekan secara berkala setiap 2 hari sekali maka identifikasi kontrol semakin baik

sehingga diberi nilai 2

Letak clay di mesin clay cutter tidak

sesuai

3 3 5

Peletakan clay pada mesin clay cutter cukup penting apalagi jika sampai tidak sesuai makan bentuk yang diinginkan akan menjadi tidak sesuai, oleh sebab itu setiap operator selalu mengecek dengan benar letak clay agar sesuai sehingga

kegagalanmenjadi lebih sedikit dan dapat mengurangi green body yang cacat

Operator sudah melakukan pengecekan yang teliti sehingga penyebab

kegagalan green body yang cacat dapat semakin dikurangi menjadi 3

Walaupun sudah dilakukan pengecekan secara berkali namun identifikasi kontrol masih tetap belum sempurna karena green body yang cacat masih saja bisa terjadi.

Pisau cutter tumpul

3 2 3

Operator selalu melakukan pengasahan pisau cutter agar green body bisa terpotong dengan

Semakin sering dilakukan pengasahan agar pisau cutter menjadi tajam maka penyebab yang dapat

(11)

111

sempurna dan bisa menghindari green body yang cacat menjadi lebih banyak sehingga

kegagalan bisa berkurang

menyebabkan efek kegagalan bisa dikurangi menjadi 2

produk asbak menjadi lebih sempurna maka tentunya kontrol menjadi lebih baik

Pisau cutter pecah

4 4 4

Pisau cutter yang pecah tentunya sangat membuat efek kegagalan semakin besar maka operator sudah melakukan pengecekan supaya tidak ada pisau cutter yang pecah dan apabila ada yang pecah akan diganti dengan yang baru maka efek kegagalan menjadi lebih sedikit

Penggantian pisau cutter yang pecah tentunya akan sangat berpengaruh pada penyebab kegagalan yang akan semakin berkurang.

Dengan dilakukan pengecekan berkala supaya pisau cutter tidak pecah dan bisa langsung diganti tentu saja membuat kontrol lebih baik namun tetap belum sempurna

(12)

112

TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN ACM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 – JANUARI 2016

No

Failure

Failure

Effect

(S)

(O)

(D)

1. Permukaan

atas segmen menjadi rusak Tekanan compression pada clay terlalu berlebihan

3 2 3

Set up temperature dan tekanan pada temperature firing (1110-1170˚C), tekanan gas pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) dilakukan setiap pergantian shift, dengan adanya pengaturan suhu yang benar maka tekanan pada compression shoe menjadi lebih stabil

Dengan pengaturan suhu yang tepat pada

temperature firing

(1110-1170˚C), tekanan gas

pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) dilakukan setiap pergantian shift maka penyebab kegagalan green body menjadi cacat semakin bisa dihindari dan diberi nilai 2

Pengaturan suhu yang tepat pada temperature firing (1110-1170˚C), tekanan gas pusat (2-3 bar), tekanan gas kiln (50-80 Mbar), dan cycle kiln (35-60 menit) maka identifikasi kontrol menjadi lebih baik namun masih belum sempurna.

2 Kebulatan

segmen tidak sesuai spesifikasi

Flute drum aus 3 3 6

Pembersihan flute drum selama 2 minggu dan pengecekan secara berkala dapat mengurangi aus pada flute drum sehingga efek kegagalan menjadi lebih sedikit

Pengecekan dan pembersihan secara berkala selama 2 minggu bisa membuat penyebab kegagalan semakin berkurang dan segmen yang diinginkan bisa sesuai spesifikasi

(13)

113

benar sehingga identifikasi kontrol kurang baik sehingga diberi nilai 6

Cara merapatkan baut tiap operator beda

2 2 8

Masing-masing operator telah melakukan

penyettingan baut pada mesin dan selalu

berkoodinasi agar semakin baik kinerja mesin ACM dan efek kegagalan bisa dikurangi menjadi 2

Merapatkan baut yang benar dapat mengurangi penyebab kegagalan pada mesin ACM sehingga diberi nilai 2

Karena masih ada salah satu operator yang kurang

merapatkan baut pada mesin ACM srhingga ada salah satu mesin ACM yang kinerjanya kurang baik pada tanggal 15 Januari 2016 sehingga identifikasi kontrol menjadi kurang baik dan sudah diberikan pengarahan.

(14)

114

TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN DPM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 – JANUARI 2016

No

Failure

Failure

Effect

(S)

(O)

(D)

1.

Plug Wrap

tidak

merekat

pada

segmen

Kurangnya

tekanan pada

compression

shoe

4

3

2

Besarnya tekanan yang

diberikan sebelumnya

adalah ± 28 Bar, dan

telah dinaikkan menjadi

± 30 Bar sehingga plug

wrap bisa lebih merekat

dan pas pada segmen

sehingga mengurangi

efek kegagalan pada

green body.

Setelah dinaikkan

tekanan menjadi ± 30

Bar maka dapat

mengurangi penyebab

kegagalan pada green

body yang telah jadi

sehingga diturunkan

menjadi nilai 2

Dengan

dinaikkannya

tekanan menjadi ±

30 Bar kontrol

semakin lebih baik

dan telah dilakukan

oleh operator

sehingga diberi nilai

2

2.

Susunan

segmen

ABR dan

PBR tidak

sesuai

spesifikasi

Line pada

collator tidak

tepat

mengenai

bagian tengah

filter

4

3

5

Sebelumnya line pada

collator tidak tepat

mengenai bagian tengah

filter oleh karena itu

diberi stiker bulat dengan

garis tipis agar bisa

memudahkan supaya line

pada collator tepat

mengenai bagian tengah

stiker dan susunan

segmen ABR dan PBR

Dengan diberikannya

stiker bulat dan garis

garis tipis sehingga

membantu line collator

tepat mengenai bagian

tengah filter maka

penyebab kegagalan

bisa teratasi dan diberi

nilai 3

Untuk identifikasi

kontrol karena

terkadang masih ada

operator yang

terkadang

melewatkan member

stiker bulat maka

kontrol masih belum

(15)

115

sudah sesuai dengan

spesifikasi yang ada

Sumber : Data Primer yang diolah

(16)

116

Proses Pembakaran I (Firing I)

Mesin Clay Cutter

White Body

Green Body

Firing II

Gambar

TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN CLAY CUTTER PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER 2015 – JANUARI 2016
TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN ACM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER
TABEL RPN SETELAH PERBAIKAN PADA MESIN DPM PT. SANGO CERAMICS INDONESIA BULAN DESEMBER

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, peneliti berminat meneliti ini karena guru-guru SLB Pelangi LombokCare merupakan guruguru dengan background non PLB dan minimnya wawasan serta pengalaman dalam

Persepsi kualitas mempunyai peranan penting dalam membangun suatu merek, dalam banyak konteks pesepsi kualitas sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta

Perubahan Performa yang hanya sedikit bisa dikatakan belum sesuai yang diharapkan, maka untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan pada sepeda motor dengan tipe dan

Dari beberapa batasan istilah tersebut di atas, dapat di jelaskan bahwa maksud dari judul penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara persepsi

Dengan diketahuinya terjadi perbedaan variasi genetik O.h.lindoensis yang berasal dari dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada dapat dijadikan data dasar untuk dilakukan penelitian

Tradisi-tradisi tersebut, antara lain, berupa berbagai bentuk kesenian yang memiliki banyak pewaris, baik pewaris aktif (active bearers) atau pelaku seni maupun pewaris pasif

Skripsi berjudul; AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (Studi Kasus di Desa Karangrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Tahun 2017), telah diuji dan

dari hasil ujicoba terlihat bahwa nilai RMSE pada hasil prediksi dataset menggunakan metode yang diusulkan lebih kecil dibandingkan dengan RMSE pada hasil prediksi