• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas IV, semester I, tahun pelajaran 2011/2012 di SDN 2 Ngaringan, kecamatan Ngaringan, kabupaten Grobogan, provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2011, mata pelajaran Matematika dengan standar kompetensi: 3. Geometri dan Pengukuran (Menggunakan pengukuran sudut panjang dan berat dalam pemecahan masalah). Kompetensi dasar 3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat dan kompetensi dasar: 3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada mata pelajaran Matematika karena rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, anak-anak kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran matematika terbukti seringnya anak-anak ramai tidak memperhatikan guru saat guru menjelaskan materi, anak kurang konsentrasi menerima mata pelajaran matematika, apabila diberi pertanyaan guru sebagian besar anak tidak dapat menjawab, rendahnya rasa ingin tahu, rendahnya keberanian untuk bertanya, terbatasnya usulan/gagasan siswa terhadap suatu masalah. apabila diberi tugas tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, sebagian besar anak sering tidak mengerjakan tugas rumah (PR). Kondisi ini mencerminkan rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Dampak dari keadaan ini akan mengakibatkan proses belajar kurang kondusif dan hasil belajar rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012. Dari jumlah siswa 37 siswa yang tuntas hanya 20 siswa. Dikatakan tidak tuntas karena nilainya dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 63. Hal ini menunjukkan bahwa hampir 46% mengalami kegagalan masih jauh dari harapan atau nilai Ketuntasan minimal, hal tersebut menandakan siswa kurang memahami materi pelajaran yang diberikan guru.

(2)

Gambar 3

Keadaan Kelas Kondisi Awal

4.1.2 Deskripsi Siklus I A. Rencana Tindakan siklus I

1). Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Standar Kompetensi: 3 Geometri dan Pengukuran (Menggunakan pengukuran sudut panjang dan berat dalam pemecahan masalah) Kompetensi Dasar: 3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu 6 x 35 menit, artinya setiap RPP disampaikan dalam 3 kali pertemuan. Dengan demikian, selama siklus I terjadi 3 kali pertemuan (RPP terlampir).

2). Pembentukan kelompok-kelompok belajar pada siklus I, siswa dalam satu kelas yang berjumlah 37 anak dibagi menjadi 9 kelompok kecil dengan memperhatikan heterogenitas kemampuan atau prestasi siswa.

3). Persiapan alat dan bahan pada siklus I, yang digunakan yaitu satuan waktu berupa jam dan kalender. Untuk alat dan bahan disesuaikan dengan kompetensi dasar yang disampaikan.

(3)

B. Implementasi Tindakan siklus I

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan tindakan di pertemuan I dan II, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, guru melakukan pengecekan kehadiran siswa secara klasikal. Kegiatan awal dengan melakukan apersepsi beruapa pertanyaan sebagai berikut: (1) Pukul berapa pelajaran di sekolah dimulai? (2) Pukul 07.00 jarum pendek dan jarum panjang menunjuk angka berapa? Dilanjutkan orientasi dengan pertanyaan sebagai berikut: (1) Apakah kamu punya arloji, ja, dinding atau jam weker? (2) Kehidupan manusia tidak akan lepas dari waktu, karena dalam kegiatan kita selalu berhubungan dengan waktu. Hari ini kita akan belajar tentang satuan waktu. Sedangkan motivasi yang diberikan adalah: (1) Sekolah masuk pukul 07.00. (2) Kamu bangun pukul berapa? (3) Agar tidak terlambat, anak-anak harus sudah sampai di sekolah pukul berapa?

b. Kegiatan Inti

Tahap eksplorasi pertemuan I guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memandu membentuk kelompok, dan mengatur tempat duduk. Guru mempersiapkan alat peraga tentang satuan waktu berupa jam. Guru menyajikan materi tentang satuan waktu yang berhubungan dengan detik, menit, jam. Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan hubungan antar satuan waktu dengan menggunakan jam. Siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya. Guru mengklarifikasi dan meluruskan jika terjadi kesalahpahaman. Untuk memperjelas kegiatan ini dapat dilihat gambar atau foto di bawah ini.

Gambar 4

(4)

Tahap eksplorasi pertemuan II guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memandu membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk. Guru menyajikan materi tentang hubungan antar satuan waktu jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, dan abad. Guru mempersiapkan alat peraga tentang satuan waktu berupa kalender. Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan hubungan antar satuan waktu hari, minggu, bulan, tahun, windu dengan menggunakan kalender.

Tahap elaborasi pertemuan I Guru membagi lembar kerja siswa. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa. Guru membimbing siswa mengerjakan lembar kerja siswa. Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa di depan kelas. Siswa lain menanggapi. Guru memperkuat hasil presentasi siswa. Guru mengklarifikasi dan meluruskan jika terjadi kesalahpahaman. Untuk memperjelas kegiatan ini dapat dilihat gambar atau foto di bawah ini.

Gambar 5

Kegiatan Mengerjakan LKS Pertemuan 1 Siklus I

Tahap elaborasi pertemuan 2 siklus II guru membagi lembar kerja siswa, Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang satuan waktu hari, minggu, bulan, tahun, windu, dan abad, Guru membimbing siswa mengerjakan lembar kerja siswa, Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja, Siswa lain menanggapi, Guru mengklarifikasi dan meluruskan jika terjadi kesalahpahaman. Untuk memperjelas kegiatan ini dapat dilihat gambar atau foto di bawah ini.

(5)

Gambar 6

Kegiatan Mengerjakan LKS Pertemuan 2 Siklus I

Tahap konfirmasi pertemuan I dan II guru membuat kesimpulan, guru bersama siswa merangkum materi pembelajaran hari ini.

Kegiatan inti untuk pertemuan III siswa mengerjakan soal tes tentang hubungan antar satuan waktu, guru mengawasi dan membimbing siswa dalam mengerjakan tes tentang hubungan satuan waktu. guru mengadakan penilaian hasil tes siswa tentang hubungan satuan waktu. Guru mengadakan analisis hasil tes tentang satuan hubungan waktu.

Gambar 7

(6)

c. Kegiatan Akhir

Pelaksanaan kegiatan akhir di pertemuan I dan II guru menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari, Guru memberikan tugas pekerjaan rumah tentang satuan waktu. Guru menginformasikan pembelajaran yang akan dilanjutkan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

Pelaksanaan kegiatan akhir pertemuan III guru menginformasikan hasil ulangan siswa. Guru memberi motivasi pada siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM agar lebih giat belajar. Guru memberi tugas PR. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mentransfer materi pada siswa, siswa secara aktif bekerja sama dalam kelompok untuk mencari materi serta mendiskusikannya, siswa secara aktif mendemonstrasikan materi tentang satuan waktu sehingga suasana pembelajaran nampak lebih menyenangkan dan lebih antusias dalam pembelajaran, walaupun masih ada siswa yang tidak aktif, ini dikarenakan siswa yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan di depan kelas kurang menyebar hanya anak yang pandai saja.

C. Observasi siklus I

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini observasi dilakukan oleh 2 (dua) guru kelas dari rekan guru dan peneliti sendiri. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan guru, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami materi tentang satuan waktu. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II.

Pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan dalam satu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan waktu 6 x 35 menit (3 x pertemuan), di dalam kegiatan proses pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I, guru pelaksana telah melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP, para siswa sebesar 63% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri waktu kegiatan pembelajaran berlangsung alasannya yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan di depan kelas hanya anak yang pandai saja. Hasil pengamatan pertemuan 2 siklus I disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri

(7)

waktu kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 71% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam kegiatan proses pembelajaran pada siklus I, tentang keefektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sangat membantu di dalam kegiatan belajar mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan dengan demonstrasi siswa dapat memperagakan secara langsung permasalahan yang dihadapi sehingga siswa yang tadinya masih merasa bingung dan kurang paham terhadap materi tentang satuan waktu menjadi lebih jelas.

D. Refleksi siklus I

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh 2 (dua) guru sebagai observer pada pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan dalam satu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan waktu 6 x 35 menit (3 x pertemuan), adalah sebagai berikut: masih terdapat sebagian siswa yang tidak aktif dalam proses kegiatan pembelajaran, guru pelaksana dalam menunjuk siswa untuk demostrasi di depan kelas masih didominan anak yang pandai saja (belum menyebar untuk semua siswa). Alat peraga jumlahnya hanya 1 sehingga kurang seimbang dengan jumlah peserta didik yang 37 siswa. Hasil refleksi siklus I sebagai tindak lanjut untuk perbaikan pada siklus II nanti. Yang akan diperbaiki dengan metode demonstrasi untuk semua siswa tidak hanya pada anak yang pandai saja.

4.1.3Deskripsi Siklus II

A. Rencana Tindakan siklus II

1). Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah standar kompetensi: 3. Geometri dan Pengukuran (Menggunakan pengukuran sudut panjang dan berat dalam pemecahan masalah) kompetensi dasar 3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu 6 x 35 menit, artinya setiap RPP disampaikan dalam 3 kali pertemuan. Dengan demikian, selama siklus II terjadi 3 kali pertemuan. RPP terlampir.

2). Pembentukan kelompok-kelompok belajar. Pada siklus I, siswa dalam satu kelas yang berjumlah 37 anak dibagi menjadi 9 kelompok dengan memperhatikan heterogenitas kemampuan atau prestasi siswa .

(8)

3). Persiapan alat dan bahan pada siklus II, yang digunakan yaitu beberapa alat peraga tentang satuan panjang berupa penggaris, meteran, pita, dan tali. Untuk alat dan bahan disesuaikan dengan kompetensi dasar yang disampaikan.

B. Implementasi Tindakan siklus II

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan tindakan di pertemuan I dan II, kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa, mengondisikan siswa dengan memberi apersepsi yang berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1) Berapa cm panjang kotak pensilmu? (2) Berapa cm panjang pensilmu? Dilanjutkan dengan orientasi yang berupa pertanyaan sebagai berikut: Ini meja mari kita ukur berapa panjang meja? Kegiatan awal ini juga memberi motivasi pada siswa dengan pertanyaan sebagai berikut mengukur panjang buku, pensil, meja, dan kursi menggunakan satuan centimeter sedangkan mengukur panjang tali menggunakan satuan ukuran apa?

Pelaksanaan tindakan pertemuan III guru membagi soal tes tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan panjang.

b. Kegiatan Inti

Tahap eksplorasi pertemuan I guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memandu siswa membentuk kelompok, dan mengatur tempat duduk. Guru mempersiapkan alat peraga tentang satuan panjang berupa penggaris, meteran, pita, dan tali. Guru menyajikan materi tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan panjang. Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan cara menghitung satuan panjang dengan menggunakan jangka sorong, penggaris, meteran.

Tahap eksplorasi II guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memandu siswa membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk. Guru menyajikan materi pelajaran tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan panjang. Guru mempersiapkan alat peraga tangga satuan ukuran panjang, penggaris, meteran, pita. Guru menunjuk siswa untuk mendemonstrasikan menghitung satuan panjang dengan tangga satuan panjang.

(9)

Gambar 8

Kegiatan Demonstrasi Satuan Panjang Siklus II

Tahap elaborasi pertemuan I dan pertemuan II Guru membagi lembar kerja siswa (Lembar kerja siswa terlampir). siswa mengerjakan lembar kerja tentang satuan panjang dengan benar. Siswa mempresentasikan hasil lembar kerja siswa di depan kelas. Siswa lain menanggapi. Guru mengklarifikasi dan meluruskan jika terjadi kesalahpahaman.

Gambar 9

Kegiatan Presentasi Hasil LKS Siklus II

Tahap konfirmasi pertemuan I dan II Guru membuat kesimpulan. Guru bersama siswa membuat rangkuman materi pelajaran.

(10)

Pelaksanaan kegiatan inti pertemuan III siswa mengerjakan soal tes yang diberikan guru dengan benar. Guru mengadakan penilaian hasil ulangan siswa. Guru mengadakan analisis hasil ulangan siswa.

Gambar 10 Kegiatan Evaluasi Siklus II d. Kegiatan Akhir

Pelaksanaan kegiatan akhir di pertemuan I dan II guru menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari, siswa diberi tugas pekerjaan rumah tentang satuan ukuran panjang, Guru menginformasikan pelajaran yang akan datang. dilanjutkan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

Pelaksanaan kegiatan akhir pertemuan III guru menginformasikan hasil ulangan siswa. Guru memberi motivasi pada siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM agar lebih giat belajar. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus II, guru tidak lagi mentransfer materi pada siswa, siswa secara aktif bekerja sama dalam kelompok untuk mencari materi serta mendiskusikannya, suasana pembelajaran lebih menyenangkan nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran, siswa tampak antusias sekali dalam mendemonstrasikan materi pembelajaran tentang satuan panjang, tidak lagi didominan oleh anak yang pandai saja tapi sudah menyebar untuk semua siswa.

(11)

C. Observasi siklus II

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, hal ini dilakukan oleh 2 (dua) guru kelas yaitu dari rekan guru kelas dan peneliti sendiri. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami materi satuan panjang. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi, dan sebagai perbandingan pada pelaksanaaan siklus I.

Pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan dalam satu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan waktu 6 x 35 menit (3 x pertemuan), di dalam kegiatan proses pembelajaran pada pertemuan 1 siklus II, guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran siswa sebesar 82% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri waktu kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan pertemuan 2 siklus II disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri waktu kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 89 % menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam kegiatan proses pembelajaran pada siklus II, tentang keefektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik dengan adanya pembelajaran dengan metode demonstrasi sangat membantu di dalam kegiatan belajar mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan dengan demonstrasi siswa dapat memperagakan secara langsung permasalahan yang dihadapi sehingga siswa yang tadinya masih merasa bingung dan kurang paham terhadap materi tentang satuan panjang menjadi lebih jelas.

D. Refleksi siklus II

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh 2 (dua) guru sebagai observer pada pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan dalam satu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan waktu 6 x 35 menit (3 x pertemuan), adalah sebagai berikut: siswa yang tidak aktif dalam proses kegiatan pembelajaran berkurang, guru pelaksana sudah menyebar dalam menunjuk siswa dalam mendemontrasikan materi tentang satuan panjang di depan kelas, sebagian besar siswa antusias mengikuti proses pembelajaran.

(12)

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Pra Siklus

Keadaan pra siklus tentang nilai rata-rata kelas ulangan harian sebesar 62, dengan prosentase ketuntasan 54%.

Tabel 1

Nilai Ulangan Harian Matematika Pra Siklus

No Nama Nilai Tuntas Belum Tuntas Keterangan

1 DS 40 V 2 NFS 40 V 3 US 60 V 4 AOP 70 V 5 AFN 75 V 6 AS 40 V 7 AES 80 V 8 ASH 40 V 9 AJ 90 V 10 AHS 70 V 11 AW 40 V 12 DF 45 V 13 DS 55 V 14 FOS 50 V 15 ISH 70 V 16 ILA 70 V 17 IZM 80 V 18 JSB 40 V 19 LDV 70 V 20 LPP 70 V 21 MMI 40 V 22 MI 70 V 23 NK 40 V 24 NVA 70 V 25 NKZ 40 V 26 RFS 90 V 27 SS 60 V 28 SIZ 70 V 29 SKS 60 V 30 SBS 70 V 31 WAS 70 V 32 ZR 70 V 33 JP 60 V 34 ODA 75 V 35 CIK 70 V 36 JDW 45 V 37 UB 100 V JUMLAH 2295 20 17 PROSENTASE 54% 46% RATA-RATA NILAI 62 KKM 63

(13)

Tabel 2

Rubrik Penilaian Pra Siklus

NO SOAL KRITERIA NILAI

1 Sebutkan macam-macam sudut! Jawab salah 0

Jawab sebagian benar 1

Jawab benar 2

2 Jelaskan apa yang disebut sudut lancip! Jawab salah 0

Jawab benar 2

3 Sudut yang besarnya 900 adalah sudut … Jawab salah 0

Jawab benar 2

4 Jelaskan yang dimaksud sudut siku-siku! Jawab salah 0

Jawab benar 2

5 Sebutkan 2 bangun yang tidak memiliki

sudut! Jawab salah Jawab sebagian benar 0 1

Jawab benar 2

6 Berapa besar salah satu sudut di papan tulis? Jawab salah 0

Jawab benar 2

7 Berapa besar sudut satu kali putaran Jawab salah 0

Jawab benar 2

8 Berapa besar sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul 12.20?

Jawab salah 0

Jawab benar 2

9 Berapa besar sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua jarum jam yang menunjukkan pukul 10.00?

Jawab salah 0

Jawab benar 2

10 Gambarlah sebuah sudut yang besarnya 600! Jawab salah 0

Jawab benar 2

Untuk memperjelas ketuntasan belajar ulangan pra siklus dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 11

Hasil Nilai Ulangan Harian Matematika Pra Siklus Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 54% (20 siswa)

2 = Belum tuntas sebesar 46% (17 siswa)

tuntas blm tuntas

(14)

Sebelum pelaksanaan (PTK) Penelitian Tindakan Kelas, peneliti telah melakukan kegiatan diantaranya: peneliti telah menyebarkan angket tentang Keaktifan belajar mata pelajaran matematika, dari hasil angket diketahui sebagai berikut:

Tabel 3

Keaktifan Belajar Matematika

NO. Pertanyaan/Masalah Prosentase

1. Siswa suka pelajaran Matematika 12,24 %

2. Setiap hari siswa tidak belajar 29,78 %

3. Sering mempelajari Matematika 12,45 %

4. Belajar karena disuruh 15,63 %

5. Belajar hanya ada PR 17,45 %

6. Peran orangtua dalam belajar 12,45 %

Jumlah 100 %

Hasil angket tentang keaktifan belajar matematika memperoleh 24,69%, itu artinya Keaktifan belajar mata pelajaran matematika kurang. Angket Keaktifan belajar matematika terlampir.

Selain menyebarkan angket, peneliti memperoleh data hasil ulangan harian Pra siklus untuk mata pelajaran Matematika nilai rata-rata kelasnya yaitu 62 di bawah KKM sebesar 63.

4.2.2 Siklus I

Dalam kegiatan siklus I terdapat tahapan-tahapan, yaitu:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam pemilihan materi sesuai dengan silabus yang selanjutnya diimplimentasikan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP terlampir.

b. Pelaksanaan

(15)

b.1 Hasil LKS (Lembar Kerja Siswa) pertemuan 1 siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4

Hasil LKS Pertemuan 1, Siklus I

NO. NAMA KELOMPOK NILAI KKM NILAI KETERANGAN

1. Kelompok I 63 87,5 Tuntas

2. Kelompok II 63 75 Tuntas

3. Kelompok III 63 50 Belum tuntas

4. Kelompok IV 63 50 Belum tuntas

5. Kelompok V 63 50 Belum tuntas

6. Kelompok VI 63 87,5 Tuntas

7. Kelompok VII 63 50 Belum tuntas

8. Kelompok VIII 63 87,5 Tuntas

9. Kelompok IX 63 87,5 Tuntas

Kelompok Tuntas 5 Kelompok

Kelompok Belum Tuntas 4 Kelompok Presentase Ketuntasan 56%

Jumlah Nilai 625

Nilai Rata-rata 69

Hasil nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) di pertemuan 1 siklus I menunjukkan siswa yang sudah tuntas sebesar 56% (5 kelompok) sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 44% (4 kelompok) dan nilai rata-rata kelas sebesar 69. Dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 12

Nilai Ketuntasan Hasil LKS Pertemuan 1 Siklus I Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 56% (5 kelompok)

2 = Belum tuntas sebesar 44% (4 kelompok)

klp tuntas klp blm tuntas

(16)

b.2 Hasil LKS (Lembar Kerja Siswa) pertemuan 2 siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5

Hasil LKS Pertemuan 2, Siklus I

NO. NAMA KELOMPOK NILAI KKM NILAI KETERANGAN

1. Kelompok I 63 83 Tuntas

2. Kelompok II 63 67 Tuntas

3. Kelompok III 63 50 Belum tuntas

4. Kelompok IV 63 50 Belum tuntas

5. Kelompok V 63 83 Tuntas

6. Kelompok VI 63 83 Tuntas

7. Kelompok VII 63 50 Belum tuntas

8. Kelompok VIII 63 83 Tuntas

9. Kelompok IX 63 83 Tuntas

Kelompok Tuntas 6 Kelompok

Kelompok Belum Tuntas 3 Kelompok Presentase Ketuntasan 67%

Jumlah Nilai 632

Nilai Rata-rata 70

Hasil nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) di pertemuan 2 siklus I menunjukkan siswa yang sudah tuntas sebesar 67% (6 kelompok) sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 33% (3 kelompok) dan nilai rata-rata sebesar 70. Dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 13

Nilai Ketuntasan dalam LKS Pertemuan 2 Siklus I Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 67% (6 kelompok)

2 = Belum tuntas sebesar 33% (3 kelompok)

tuntas blm tuntas

(17)

b.3 Hasil evaluasi siklus I

Hasil evaluasi siklus I ini dapat dilihat dalam bentuk tabel 6 berikut ini: Tabel 6

Hasil Evaluasi Siklus I

No Nama Nilai Tuntas Belum Tuntas Keterangan

1 DS 70 V 2 NFS 30 V 3 US 30 V 4 AOP 70 V 5 AFN 60 V 6 AS 90 V 7 AES 90 V 8 ASH 70 V 9 AJ 100 V 10 AHS 100 V 11 AW 70 V 12 DF 80 V 13 DS 60 V 14 FOS 65 V 15 ISH 75 V 16 ILA 100 V 17 IZM 100 V 18 JSB 70 V 19 LDV 80 V 20 LPP 100 V 21 MMI 30 V 22 MI 90 V 23 NK 70 V 24 NVA 100 V 25 NKZ 90 V 26 RFS 80 V 27 SS 100 V 28 SIZ 100 V 29 SKS 95 V 30 SBS 90 V 31 WAS 90 V 32 ZR 40 V 33 JP 70 V 34 ODA 30 V 35 CIK 85 V 36 JDW 100 V 37 UB 80 V JUMLAH 2850 30 7 PROSENTASE 81% 19% RATA-RATA NILAI 77 KKM 63

(18)
(19)

Gambar 14

Nilai Ketuntasan Evaluasi Siklus I

Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 67% (6 kelompok) 3 = Belum tuntas sebesar 33% (3 kelompok)

c. Observasi

Hasil observasi siklus I keaktifan siswa dititikberatkan pada keberanian anak dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Dalam kegiatan observasi siklus I diperoleh data tentang keaktifan siswa secara kelompok di dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu:

c. 1 Pertemuan 1 siklus I

Tabel 8

Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus I

NO. NAMA KELOMPOK ASPEK YANG DINILAI

KERJA SAMA KEBERANIAN SEMANGAT

1. Kelompok I B B B 2. Kelompok II B B B 3. Kelompok III B B B 4. Kelompok IV K K B 5. Kelompok V K C K 6. Kelompok VI B B B 7. Kelompok VII K B K 8. Kelompok VIII K K C 9. Kelompok IX B B B JUMLAH B 5 6 6 C - 1 1 K 4 2 2

Prosentase Keaktifan Siswa 56% 67% 67%

tuntas belum tuntas

(20)

Data keaktifan dalam KBM pertemuan 1 siklus I menunjukkan siswa aktif untuk kerja sama sebesar 56%, keberanian 67%, semangat 67%. Sehingga apabila dirata-rata sebesar 63%. Data di atas dapat ditunjukkan dalam diagram di bawah ini:

Gambar 15

Keaktifan Pertemuan 1 Siklus I Tabel 9

Rubrik Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I

NO KATEGORI

PENGAMATAN

SKOR DAN INDIKATOR

B (BAIK) C (CUKUP) K (KURANG)

1 Kerja sama Mau bekerja sama dengan teman tanpa pilih-pilih

Mau bekerja sama tetapi pilih-pilih

Tidak mau bekerja sama 2 Keberanian mengemukakan pendapat Berani mengemu kakan pendapat tanpa ragu-ragu Berani mengemuka kan pendapat tetapi masih ragu-ragu

Tidak mau mengemukakan pendapat

3 Semangat Antusias Kurang antusias Tidak antusias

50% 55% 60% 65% 70%

kerja sama Keberanian semangat

pertemuan 1

(21)

c. 2 Pertemuan 2 siklus I

Tabel 10

Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I

NO. NAMA KELOMPOK ASPEK YANG DINILAI

KERJA SAMA KEBERANIAN SEMANGAT

1. Kelompok I B B B 2. Kelompok II B B B 3. Kelompok III B B B 4. Kelompok IV B C B 5. Kelompok V C C K 6. Kelompok VI B B B 7. Kelompok VII C B K 8. Kelompok VIII C K C 9. Kelompok IX B B B JUMLAH B 6 6 6 C 3 2 1 K - 1 2

Prosentase Keaktifan Siswa 67% 67% 78%

Data keaktifan dalam KBM pertemuan 2 siklus I menunjukkan siswa aktif untuk kerja sama sebesar 67%, keberanian 67%, semangat 78%. Sehingga apabila dirata-rata sebesar 71%. Data di atas dapat ditunjukkan dalam diagram di bawah ini:

Gambar 16

Keaktifan Pertemuan 2 Siklus I

60% 65% 70% 75% 80%

kerja sama Keberanian semangat

pertemuan 2

(22)

Tabel 11

Rubrik Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Siklus I

NO PENGAMATAN KATEGORI SKOR DAN INDIKATOR

B (BAIK) C (CUKUP) K (KURANG)

1 Kerja sama Mau bekerja sama dengan teman tanpa pilih-pilih

Mau bekerja sama

tetapi pilih-pilih Tidak mau bekerja sama 2 Keberanian mengemukakan pendapat Berani mengemu kakan pendapat tanpa ragu-ragu Berani mengemuka kan pendapat tetapi masih ragu-ragu

Tidak mau mengemukakan pendapat

3 Semangat Antusias Kurang antusias Tidak antusias

d. Refleksi

Kegiatan dalam reflesi diperoleh data dari 1 rekan guru kelas dan peneliti sendiri. Hasil refleksi dari 1 rekan guru kelas dan peneliti pada pertemuan 1 siklus I disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri waktu kegiatan pembelajaran berlangsung alasannya yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan didominan anak yang pandai saja. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 63% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi pertemuan 2 siklus I disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran, tetapi masih ada sebagian anak yang main sendiri waktu kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 71% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi siklus I guru pelaksana dalam penerapan metode demonstrasi belum menyebar masih didominan anak yang pandai saja, ketuntasan siswa mencapai 81% (30 siswa dari 37 siswa)

4.2.3 Siklus II

Dalam kegiatan siklus I terdapat tahapan-tahapan, yaitu:

a.Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pemilihan materi sesuai dengan silabus yang selanjutnya diimplimentasikan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP terlampir.

(23)

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, di dalam kegiatan ini diperoleh data antara lain: b.1 Hasil LKS (Lembar Kerja Siswa) pertemuan 1 siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 12

Hasil LKS Pertemuan 1, Siklus II

NO. NAMA KELOMPOK NILAI KKM NILAI KETERANGAN

1. Kelompok I 63 85 Tuntas

2. Kelompok II 63 70 Tuntas

3. Kelompok III 63 80 Tuntas

4. Kelompok IV 63 50 Belum tuntas

5. Kelompok V 63 80 Tuntas

6. Kelompok VI 63 85 Tuntas

7. Kelompok VII 63 40 Belum tuntas

8. Kelompok VIII 63 85 Tuntas

9. Kelompok IX 63 85 Tuntas

Kelompok Tuntas 7 Kelompok

Kelompok Belum Tuntas 2 Kelompok Presentase Ketuntasan 78%

Jumlah Nilai 660

Nilai Rata-rata 73

Hasil nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) di pertemuan 1 siklus II menunjukkan siswa yang sudah tuntas sebesar 78% (7 kelompok) sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 22 % (2 kelompok) dan nilai rata-rata sebesar 73. Dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 17

Nilai Ketuntasan dalam LKS Pertemuan 1 Siklus II Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 78% (7 kelompok)

2 = Belum Tuntas sebesar 22% (2 kelompok)

Tuntas Belum Tuntas

(24)

b.2 Hasil LKS (Lembar Kerja Siswa) pertemuan 2 siklus II.

Data hasil pertemuan 2 siklus II pada pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 13

Hasil LKS Pertemuan 2 Siklus II

NO. NAMA KELOMPOK NILAI KMM NILAI KETERANGAN

1. Kelompok I 63 85 Tuntas

2. Kelompok II 63 70 Tuntas

3. Kelompok III 63 80 Tuntas

4. Kelompok IV 63 50 Belum tuntas

5. Kelompok V 63 90 Tuntas

6. Kelompok VI 63 85 Tuntas

7. Kelompok VII 63 85 Tuntas

8. Kelompok VIII 63 85 Tuntas

9. Kelompok IX 63 100 Tuntas

Kelompok Tuntas 8 Kelompok

Kelompok Belum Tuntas 1 Kelompok Presentase Ketuntasan 89%

Jumlah Nilai 730

Nilai Rata-rata 81

Hasil nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) di pertemuan 1 siklus II menunjukkan siswa yang sudah tuntas sebesar 89% (8 kelompok) sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 11% (1 kelompok) dan nilai rata-rata sebesar 81. Dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 18

Nilai Ketuntasan dalam LKS Pertemuan 2 Siklus II Keterangan: 1 = Tuntas sebesar 89% (8 kelompok)

2 = Belum Tuntas sebesar 11% (1 kelompok)

Tuntas Belum Tuntas

(25)

b.3 Hasil evaluasi siklus I

hasil evaluasi siklus I ini dapat ditampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 14

Hasil Evaluasi Siklus II No

urut Nama Nilai Tuntas Belum Tuntas Keterangan

1 DS 80 V 2 NFS 50 V 3 US 60 V 4 AOP 80 V 5 AFN 100 V 6 AS 100 V 7 AES 90 V 8 ASH 90 V 9 AJ 100 V 10 AHS 80 V 11 AW 70 V 12 DF 75 V 13 DS 75 V 14 FOS 50 V 15 ISH 90 V 16 ILA 100 V 17 IZM 100 V 18 JSB 80 V 19 LDV 70 V 20 LPP 90 V 21 MMI 50 V 22 MI 80 V 23 NK 80 V 24 NVA 100 V 25 NKZ 80 V 26 RFS 80 V 27 SS 90 V 28 SIZ 100 V 29 SKS 90 V 30 SBS 100 V 31 WAS 90 V 32 ZR 50 V 33 JP 90 V 34 ODA 75 V 35 CIK 90 V 36 JDW 95 V 37 UB 100 V JUMLAH 3070 32 5 PROSENTASE 86% 14% RATA-RATA NILAI 83 KKM 63

(26)

Tabel 15

Rubrik Penilaian Evaluasi Siklus II

NO SOAL KRITERIA NILAI

1 4 m = ... dm Jawaban salah 0 Jawaban benar 2 2 9 km = ... m Jawaban salah 0 Jawaban benar 2 3 2 dm = .... mm Jawaban salah 0 Jawaban benar 2

4 5 hm + 4 dam = ... dam Jawaban salah 0

Jawaban benar 2

5 3 dam + 6 m = ... cm Jawaban salah 0

Jawaban benar 2

6 Marbun mempunyai tali pan jangnya 12 m. Berapa mm panjang tali Marbun?

Penyelesaian dan jawaban salah 0

Sebagian jawaban benar 1

Penyelesaian dan jawaban benar 2 7 Tinggi sebuah gedung 600 dm.

Berapa m tinggi gedung tersebut? Penyelesaian dan jawaban salah Sebagian jawaban benar 0 1 Penyelesaian dan jawaban benar 2 8 Andi mengikuti lomba lari se jauh 2

km. Ia telah menempuh jarak sejauh 15 hm. Berapa m lagi jarak yang harus ditempuh?

Penyelesaian dan jawaban salah 0

Sebagian jawaban benar 1

Penyelesaian dan jawaban benar 2 9 Panjang sebuah tongkat 300 mm.

Berapa dm panjang 5 buah tongkat?

Penyelesaian dan jawaban salah 0

Sebagian jawaban benar 1

Penyelesaian dan jawaban benar 2 10 Doni mempunyai tali sepanjang

800 cm. Digunakan oleh ayah sepanjang 5 m. Berapa dm sisa tali Doni?

Penyelesaian dan jawaban salah 0

Sebagian jawaban benar 1

Penyelesaian dan jawaban benar 2

Hasil nilai evaluai siklus II menunjukkan siswa yang sudah tuntas sebesar 86% (32 siswa) sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 14% (5 siswa) dan nilai rata-rata sebesar 83. Dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

(27)

Gambar 19

Nilai Ketuntasan Evaluasi Siklus II Keterangan: 1= Tuntas sebesar 86% (32 siswa)

2= Belum tuntas sebesar 14% (5 siswa)

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi siklus II diperoleh data tentang keaktifan siswa secara kelompok di dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu:

c.1 Pertemuan 1 siklus II

Tabel 16

Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus II

NO. NAMA KELOMPOK ASPEK YANG DINILAI

KERJA SAMA KEBERANIAN SEMANGAT

1. Kelompok I B B B 2. Kelompok II B B B 3. Kelompok III B B B 4. Kelompok IV B B B 5. Kelompok V C B C 6. Kelompok VI B B B 7. Kelompok VII B B B 8. Kelompok VIII C C C 9. Kelompok IX B B B JUMLAH B 7 8 7 C 2 1 2 K - - -

Prosentase Keaktifan Siswa 78% 89% 78%

Hasil keaktifan dalam KBM pertemuan 1 siklus II menunjukkan prosentase keaktifan dalam kerja sama sebesar 78%, keberanian 89%, semangat 78%. Sehingga rata-rata keaktifan sebasar 82%. Data di atas dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram di bawah ini:

Tuntas Belum Tuntas

(28)

Gambar 20

Keaktifan siswa pertemuan 1 siklus II Tabel 17

Rubrik Keaktifan Siswa Pertemuan 1 Siklus II

NO PENGAMATAN KATEGORI B (BAIK) SKOR DAN INDIKATOR C (CUKUP) K (KURANG) 1 Kerja sama Mau bekerja sama dengan

teman tanpa pilih-pilih Mau bekerja sama tetapi pilih-pilih Tidak mau bekerja sama 2 Keberanian

mengemukakan pendapat

Berani mengemu kakan

pendapat tanpa ragu-ragu Berani mengemuka kan pendapat tetapi masih ragu-ragu

Tidak mau mengemukakan pendapat

3 Semangat Antusias Kurang antusias Tidak antusias

c. 2 Pertemuan 2 siklus II

Tabel 18

Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Siklus II

NO. NAMA KELOMPOK ASPEK YANG DINILAI

KERJA SAMA KEBERANIAN SEMANGAT

1. Kelompok I B B B 2. Kelompok II B B B 3. Kelompok III B B B 4. Kelompok IV B B B 5. Kelompok V B B B 6. Kelompok VI B B B 7. Kelompok VII B B B 8. Kelompok VIII C C C 9. Kelompok IX B B B JUMLAH B 8 8 8 C 1 1 1 K - - -

Prosentase Keaktifan Siswa 89% 89% 89%

70% 75% 80% 85% 90%

kerja sama Keberanian semangat

pertemuan 1

(29)

Hasil keaktifan dalam KBM pertemuan 2 siklus II menunjukkan prosentase keaktifan dalam kerja sama sebesar 89%, keberanian 89%, semangat 89%. Sehingga rata-rata keaktifan sebasar 89%. Data di atas dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram di bawah ini:

Data keaktifan siswa di atas dapat ditunjukkan dalam bentuk diagram di bawah ini:

Gambar 21

Keaktifan Pertemuan 2 Siklus II Tabel 19

Rubrik Keaktifan Siswa Pertemuan 2 Siklus II

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR DAN INDIKATOR

B (BAIK) C (CUKUP) K (KURANG)

1 Kerja sama Mau bekerja sama dengan

teman tanpa pilih-pilih Mau bekerja sama tetapi pilih-pilih Tidak mau bekerja sama 2 Keberanian

mengemukak an pendapat

Berani menge mukakan pendapat tanpa ragu-ragu

Berani mengemuka kan pendapat tetapi masih ragu-ragu

Tidak mau mengemukaka n pendapat

3 Semangat Antusias Kurang antusias Tidak antusias

d.Refleksi

Kegiatan dalam refleksi diperoleh data dari 2 (dua) rekan guru dan peneliti sendiri. Hasil refleksi dari 2 (dua) rekan guru dan peneliti pada pertemuan 1 siklus II disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

kerja sama keberanian Semangat

pertemuan 2

(30)

sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 82% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi pertemuan 2 siklus II disimpulkan guru pelaksana telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP, anak-anak sebagian besar sangat antusias mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan proses pembelajaran para siswa sebesar 89% menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi siklus II guru pelaksana dalam penerapan metode demonstrasi telah menyebar untuk seluruh siswa tidak hanya bagi siswa yang pandai saja, ketuntasan siswa mencapai 86% (32 siswa dari 37 siswa) dengan nilai rata-rata 83.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa melalui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan Keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran matematika khususnya penguasaan kompetensi dasar 3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat dan 3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut:

4.3.1 Keaktifan belajar

Pelaksanaan kegiatan tentang motivasi belajar dilakukan dengan hasil perbandingan keaktifan siswa dalam proses pembelalajaran melalui pengamatan oleh observer yaitu sebagai berikut:

Tabel 20

Perbandingan Keaktifan Siswa dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)

No. Tahap Kegiatan Kerja Sama Keberanian Semangat

A Pertemuan 1 Siklus I 56% 67% 67% Pertemuan 2 Siklus I 67% 67% 78% Peningkatan 11% 0% 11% B Pertemuan 2 Siklus I 67% 67% 78% Pertemuan 1 Siklus II 78% 89% 78% Peningkatan 11% 22% 0% C Pertemuan 1 siklus II 78% 89% 78% Pertemuan 2 siklus II 89% 89% 89% Peningkatan 11% 0% 11%

Rata-rata prosentase keaktifan siklus I 67%

(31)

Data di atas dapat dilihat dalam diagram berikut ini:

Gambar 22

Perbandingan Keaktifan Siswa dalam PBM Siklus I dan Siklus II

Keterangan: Keaktifan Siklus I sebesar 67% Keaktifan Siklus II sebesar 86%

4.3.2 Hasil Belajar

Pelaksanaan kegiatan hasil belajar diperoleh melalui perbandingan nilai pra siklus, nilai hasil LKS (Lembar Kerja Siswa), nilai ulangan harian siklus I, nilai ulangan harian siklus II.

Nilai hasil LKS dapat dikemukakan bahwa ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar nilai LKS pada pertemuan 1 siklus I sebanyak 5 kelompok dari 9 kelompok (sebesar 56%) dengan rata-rata nilai 69, pada pertemuan 2 siklus I sebanyak 6 kelompok dari 9 kelompok (sebesar 67%) dengan rata-rata nilai 70. Ketuntasan belajar nilai LKS pada pertemuan 1 siklus II sebanyak 7 kelompok dari 9 kelompok (sebanyak 78%) dengan nilai rata-rata 73, pada pertemuan 2 siklus II sebanyak 8 kelompok dari 9 kelompok (sebesar 89%) dengan nilai rata-rata 81. Jadi ketuntasan belajar untuk nilai LKS ada peningkatan sebesar 30%. Sedangkan Ketuntasan nilai ulangan siklus I sebanyak 30 siswa dari 37 siswa atau sebesar 81% dengan rata-rata nilai 77. Sedangkan prosentasi ketuntasan belajar nilai ulangan harian pada siklus II sebesar 86% (32 siswa dari 37

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Siklus I Siklus II

rata2 keaktifan

rata2 keaktifan

(32)

siswa) dengan nilai rata-rata 83. Dilihat dari data diatas Ketuntasan nilai ulangan pada tes formatif siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,2%.

Untuk memperjelas perolehan hasil belajar siswa, di bawah ini peneliti akan menyajikan hasil belajar siswa tersebut dalam bentuk tabel dan grafik/gambar.

Tabel 21

Perbandingan Nilai Hasil LKS (Lembar Kerja Siswa)

No. Tahap Kegiatan Nilai rata-rata Prosentase ketuntasan

A. Siklus I - Pertemuan 1 - Pertemuan 2 69 70 56% ( 5 kelompok) 67% ( 6 kelompok) B. Siklus II - Pertemuan 1 - Pertemuan 2 73 81 83% ( 7 kelompok) 89% (8 kelompok) Nilai rata-rata - Sklus I - Siklus II 69,5 77

Prosentase rata-rata ketuntasan - Siklus I

- Siklus II

62% 86%

Gambar 23

Perbandingan Nilai Hasil LKS Siklus I dan Siklus II

0% 20% 40% 60% 80% 100% siklus I siklus II

(33)

Tabel 22

Perbandingan Nilai Ulangan Harian Siklus I dan Siklus II

No. Kegiatan Tahap Nilai rata-rata Prosentase ketuntasan Tuntas Jumlah SiswaBelum Tuntas

A. Pra siklus 62 54% 20 17

B. Siklus I 77 81% 30 7

C. Siklus II 83 86% 32 5

Data di atas dapat dilihat dalam diagram berikut:

Grafik 24

Perbandingan Nilai Rata-rata Ulangan Harian Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

0 20 40 60 80 100

Rata2 Nilai Jml Siswa Tuntas Prosentase tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar

Gambar 10  Kegiatan Evaluasi Siklus II  d.  Kegiatan Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan yang menggunakan ampas teh dengan air cucian beras sebagai nutrisi tanaman selada (Lactuca sativa L), terdiri dari:.. P1 = perlakuan dengan

Inti utama dari inisiatif kota ramah anak menurut Unicef (Unicef, 2004) adalah kota yang menjamin hak setiap anak sebagai warga kota, mereka memiliki hak untuk mempengaruhi

Penelitian tentang keputusan pembelian kosmetik sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Nafisatur Rohmaniah (2015) tentang Pengaruh promosi, kualitas produk dan harga

Analisis SEM menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu niat berupa: sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan dan kepercayaan berpengaruh signifikan pada

Maka rekomendasi mengenai perancangan dari hasil evaluasi / analisis kondisi sistem proteksi petir eksternal dan internal sesuai dengan SNI 03-7015-2004 dan SNI IEC 62305-2009

Keinginan pihak STAIN Pekalongan untuk adanya kelas yang concern mengkaji studi hadis akhirnya tidak bisa terlaksana, karena minimnya peminat pada Prodi Ilmu

Kehadiran masyarakat pedesaan dengan jumlah melebihi pertumbuhan penduduk kota menyebabkan warna tersendiri (akulturasi, asimilasi, fusi). Dengan peningkatan jumlah

Echocardiography, atau sering juga disebut test gema, adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil gambar dari jantung dengan menggunakan gelombang