1/12
COLABORATIVE MANAGEMENT UNTUK KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL DI
KABUPATEN PEMALANG
Nama Diklat : Dikpim III Angk XXX
Tahun : 2017
Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota
Cluster inovasi : Kehutanan & Lingkungan Hidup Inovator : Raharjo, S.IP., M.AP
Jabatan : Kabid. Pengendalian dan Konservasi Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pemalang Instansi : Pemerintah Kabupaten Pemalang
Latar Belakang
Mangrove sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir memegang peranan yang cukup penting, baik di dalam menunjang kehidupan penduduk di wilayah tersebut. Peran mangrove secara khusus tidak dapat digantikan oleh ekosistem lainnya, yaitu sebagai pelindung pantai dari pukulan gelombang laut, sebagai habitat bertelur, memelihara, sumber makanan dan pertumbuhan bagi spesies-spesies biota laut.
Kabupaten Pemalang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki wilayah pesisir dengan panjang sekitar 34,6 km dan memiliki luas mangrove sekitar 2.839,44 Ha. Luas mangrove yang mengalami kerusakan mencapai 453,38 Ha atau sekitar 16% dari luas yang ada (KLH Kabupaten Pemalang, 2007). Hutan mangrove Desa mojo antara pertengahan tahun 1970-1990 di konversi untuk area pertambakan, hutan mangrove yang tersisa hanya di bagian-bagian tertentu saja sebagai penahan abrasi langsung dari arah pantai.
Untuk itu ekosistem mangrove perlu diselamatkan sekaligus dikembangkan agar lebih memiliki makna dalam mempertinggi kualitas lingkungan di kawasan tersebut.
Diperlukan inovasi model pengelolaan kawasan mangrove untuk menjawab tantangan dan peluang serta faktor penunjang dengan mengambil peran seluruh stakeholders dalam mengelola kawasan mangrove.
Menjawab berbagai permasalahan, diperlukan sebuah inovasi model pengelolaan kawasan mangrove berbasis COLABORATIVE, sebagai alternative solusi pengelolaan kawasan mangrove yang nantinya akan ditetapkan menjadi Kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.
2/12
bertahap, bentuk kepemimpinan dan pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif dan mengedepankan kemitraan, proses komunikasi dilakukan secara interaktif serta memperhatikan ketidakpastian untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berdasar pada pelestarian lingkungan (Mitchell et al; 2000 dalam Budiati, 2012). Dalam hal ini pola Co-management, sangat cocok bila diterapkan dalam pengelolaan kawasan ekosistem esensial Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, karena Co-management menekankan pentingnya kesinambungan dan keserasian antara pengelolaan suatu kegiatan dengan bentuk kepemimpinan yang inovatif.
Manfaat
Keberadaan Kawasan Ekosistem Eseonsial Desa Mojo Kecamatan Mojo diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut : A. Manfaat bagi Masyarakat
1. Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat sekitar Kawasan 2. Bertambahnya lapangan pekerjaan masyarakat sekitar Kawasan 3. Berkembangnya produk lokal dan jasa lingkungan
4. Terdapat kepercayaan masyarakat pada pemerintah
5. Adanya aksesibilitas publik atas rencana pembangunan daerah
6. Adanya jaminan sosial atas keterlibatan stakeholders pada setiap tahapan program/kegiatan B. Manfaat bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang
1. Menjadi pusat penelitian, pengembangan, pembelajaran dan pengalaman untuk Kemangrove an di Kabupaten Pemalang
2. Terbentuknya jejaring kerjasama kolaboratif dalam pembangunan kawasan ekosistem esensial antara organisasi Pemerintah, organisasi non Pemerintah (Lembaga/yayasan yang bergerak di bidang mangrove), lembaga donor (sponsorship) dan masyarakat sekitar kawasan mangrove. 3. Perambahan lahan dan deforestasi dapat ditekan, pencemaran berkurang, abrasi pantai berkurang dan peran serta masyarakat dalam ikut
3/12
serta mengelola kawasan ekosistem esensial meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat 4. Berkembangnya potensi alam dan potensi jasa lingkungan yang dapat meningkatan roda pembangunan di wilayah sekitar kawasan
C. Manfaat Untuk Pemerintah (Pemerintah Kabupaten Pemalang)
1. Memperkecil abrasi pantai di wilayah utara Kabupaten Pemalang sehingga pantai utara akan menjadi destinasi terutama di kawasan ekosistem esensial
2. Meningkatnya kemanfaatan Kekayaan alam agar dapat memberikan makna bagi kemanusiaan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam menunjang Food (sumber makanan dan air), Feed (pemberi kehidupan), Finance (sumber keuangan), Fun (rekreasi dan peristirahatan), Fitness (kesehatan dan kebugaran)
Milestone
No. Tahapan Utama Output Waktu
4/12
1
Menyusun dan membentuk Tim Efektif a. Menyusun draft Susunan Ketua dan Anggota Pokja yang masuk dalam Tim Efektif b. Menyusun draft penjabaran tugas Ketua dan Anggota Pokja
c. Konsultasi dengan Mentor
d. Persetujuan dan penandatanganan SK Tim Efektif
SK Tim Efektif
Minggu I Bulan Mei 2017
2
Diskusi Kelompok Terbatas (FGD) tentang gagasan proyek perubahan dengan Tim Efektif
a. Rapat persiapan pelaksanaan FGD (koordinasi dengan Pokja III)
b. Pelaksanaan FGD c. Notulensi FGD d. Pelaporan Penyamaan pemahaman dan kesepakatan pelaksanaan gagasan proyek perubahan
termasuk pembagian kerja, jadwal kerja dan metode kerja
Minggu II Bulan Mei 2017
5/12
3
Pengumpulan data dan informasi pada area proyek perubahan
a. Koordinasi dengan Pokja I dan Pokja III untuk persiapan pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi b. Pelaksanaan kegiatan c. Pelaporan kegiatan
Data dan informasi pada area proyek perubahan untuk menjadi dasar perancangan pra-design penataan kawasan ekosistem esensial) Minggu III Bulan Mei 2017 4
Studio perancangan pra-design penataan kawasan Ekosistem Esensial
a. Koordinasi dengan Pokja I dan Pokja III (persiapan studio perancangan)
b. Pelaksanaan studio perancangan c. Pelaporan dan penyampaian hasil rancangan
Pra-design penataan kawasan Ekosistem Esensial/Peta Kawasan Ekosistem Esensial
Minggu II Bulan Mei 2017 – Minggu III Bulan Juni 2017
6/12
5
FGD tentang pra-design penataan kawasan Ekosistem
a. Rapat persiapan pelaksanaan FGD (koordinasi dengan Pokja III)
b. Pelaksanaan FGD c. Notulensi FGD
Penyamaan , pemahaman dan kesepakatan pra-design penataan kawasan
Ekosistem, jadwal kerja dan
Minggu II Bulan Mei 2017
6
Penyusunan nota kesepahaman stakehoders tentang pra-design penataan kawasan Ekosistem Esensial
a. Koordinasi dengan Pokja II
b. Penyusunan draft nota kesepahaman c. Koordinasi dan konsultasi dengan mentor d. Penandatanganan nota kesepahaman
Nota kesepahaman stakeholders tentang pra-design penataan
kawasan ekosistem esensial
Minggu II Bulan Juni 2017
7/12
7
Pembentukan Tim Kolaborasi Kawasan Ekosistem Esensial :
a. Koordinasi dengan Pokja
b. Penyusunan draft Keputusan Bupati c. Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor
d. Penandatangan Surat Keputusan Bupati
Surat Keputusan Bupati tentang Pembetukan Tim Kolaborasi Kawasan Ekosistem Esensial
Minggu IV Bulan Juni 2017
8
Pendampingan Pengelolaan Sampah a. Koordinasi dengan Pokja II
b. Penyiapan undangan pelatihan c. Pengiriman undangan
c. Pelaksanaan pelatihan pemanfaatan sampah
d. Pelaporan
Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah
Minggu I Bulan Juli 2017
8/12
9
Penetapan KEE Desa Mojo DENGAN SK Bupati
a. Koordinasi dengan Pokja
b. Penyusunan draft Keputusan Bupati c. Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor
d. Penandatangan Surat Keputusan Bupati
Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan KEE Desa Mojo
Minggu III bulan Juli 2017
9/12
10
WORKSHOP Kawasan Ekosistem Esensial :
a.Koodinasi dengan Pokja II
b. Penyiapan bahan diskusi dan seminar c. Konsultasi dan koodinasi mentor
d. Pelakanaan Talkshow melalui siaran radio e. Pembuatan spot iklan radio
d. Informasi melalui media massa
e. Seminar Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensail melalui pendekatan
Co-Management f. Pelaporan
Lounching Kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kab. Pemalan g
Minggu II Bulan Juli 2017
11 Monev pelaksanaan kegiatan proyek perubahan
Informasi tentang progres
kegiatan Bulan Mei-Juli 2017
JANGKA MENENGAH (Akhir BT II – akhir Tahun 2017)
1
DESEMINASI pra-design penataan kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo melalui Media Massa
10/12
Informasi tentang wacana penataan kawasan Ekosistem esensial tersampaikan kepada masyarakat luas Akhir BT II – akhir Tahun 2017
11/12 2
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan konsultansi penyusunan detailed engineering design (DED) penataan kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo
KAK Pekerjaan DED Penataan Kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo
Akhir BT II – akhir Tahun 2017
JANGKA PANJANG (2018 – 2020)
1
Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penetapan Kawasan Ekosistem Esensial desa Mojo Kecamatan Ulujami
a. Pengusulan ke Balegda b. Pembuatan Naskah Akademis c. Penyusunan RAPERDA d. Pembahasan RAPERDA e. Konsultasi Publik
f. Penetapan PERDA
Peraturan Daerah tentang Penetapan Kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
Bulan Januari 2018-Desember 2018
2.
Pembentukan Tim Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan DED (PPKom, PPTK, PPHP, Panitia Lelang, Tim Teknis, Tim Sosialisasi
SK TIM Minggu II Bulan Januari
2018
3. Proses Pengadaan Jasa Konsultansi Konsultan DED
Minggu I Bulan Februari 2018 - Minggu IV Bulan Februari 2018
12/12
4. Proses Penyusunan DED
DED Penataan Kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo
Minggu I Bulan Maret 2018 - Minggu IV Bulan Agustus 2018 5. Sosialisasi / Konsultasi Publik Rancangan
DED
Feedback dari stakeholders untuk penyempurnaan DED
Minggu I Bulan Agustus 2018
6
Pemebentukan Tim Pengadaan Jasa Konstruksi penataan kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo (PPKom, PPTK, PPHP, PTK, Panitia Lelang, Tim Administrasi, Tim Sosialisasi)
SK TIM Minggu II Bulan Januari
2019
7 Proses pengadaan Jasa Konstruksi Penyedia Jasa Konstruksi
Minggu I Bulan Februari 2019 – Minggu IV Bulan Februari 2019
8 Proses konstruksi penataan kawasan Ekosistem Esensial Desa Mojo
Fasilitas Track, Gardu Pandang, Loket masuk kawasan dan sewa perahu, gardu pemeriksaan
pengunjung
Minggu I Bulan Maret 2019 – Minggu I Bulan September 2019
9 Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan model penataan kawasan
Efektifitas model penataan kawasan
Minggu I Bulan Oktober 2019 – Minggu IV Bulan Desember 2020
10 Penyempurnaan model penataan Model penataan yang lebih
sempurna 2021
Dicetak pada: 22/04/2018 19:50:26